Lapsus Glaukoma Akut

Post on 23-Dec-2015

47 views 14 download

description

ok

Transcript of Lapsus Glaukoma Akut

LAPORAN KASUS

Pembimbing :dr. Bagas Kumoro, Sp. Mdr. Iwan Dewanto, Sp. M

Oleh :Abraham Emes

10700147LAB/ SMF ILMU KESEHATAN MATAFK WK - RSD dr. Soebandi Jember

2014

IDENTITAS

• Nama : Ny. S• Umur : 47 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Suku : Madura• Agama : Islam• Alamat : Ajung• Status : Menikah• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• No. RM : 61499• Tgl Pemeriksaan : 14 Januari 2015

SUBYEKTIF

Keluhan utama : Pandangan kabur sejak 2 bulan yang laluRPS :

Pasien mengatakan penglihatan mata kirinya kabur. Hal tersebut dirasakan oleh pasien sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan awalnya sedang mencari kayu di hutan lalu ranting kayu mengenai mata sebelah kiri pasien. Mata kiri nyeri(+) terasa cekot-cekot, silau apabila melihat lampu, sering keluar air mata, kadang terasa gatal. Tidak hanya daerah mata pasien juga mengeluh kepala kiri sering sakit. Pasien tidak pernah melihat bintik atau bentukan hitam pada mata, tidak pernah melihat bayangan pelangi saat melihat cahaya, tidak mual dan muntah.

• Mata kanan tidak ada keluhan nyeri, cekot-cekot, silau apabila melihat cahaya, sering keluar air mata, ataupun gatal. Karena terganggu oleh penglihatan yang menurun, kemudian pasien memeriksakan mata ke RS dr. Soebandi jember.

SUBYEKTIF

• RPD : HT(-), DM(-),Trauma mata (+)• Riwayat operasi mata : (-)• RPO : Dibawa ke puskesmas diberi obat tetes dan pil tapi lupa

nama obatnya• RPK : tidak ada keluarga yang memiliki gejala sama• RPKM : tidak pernah menggunakan kacamata

OBYEKTIF

• STATUS GENERALIS– KU : Cukup Kes : Kompos Mentis– TD : 130/90 mmHg RR : 20x/menit– Nadi : 84x/menit T.ax : 36,7oC– k/l : a/i/c/d : -/-/-/-– Tho : c/p : S1S2 tunggal

ves +/+ Rh -/- Wh -/-– Abd : cembung, BU (+), timpani, soepel– Eks : akral hangat di keempat ekstremitas

tidak edema di keempat ekstremitas

STATUS OFTALMOLOGI

OD OSVISUS 6/40 LP(+)

PALPEBRA Edema (-) Edema (-)

KONJUNGTIVA Hiperemi (-) Hiperemi (-)

SKLERA Putih Putih

KORNEA Jernih edema

BMD Cukup dalam Dangkal, hifema (+)

PUPIL Reguler, Ø 3 mm, isokor Reguler, Ø 3 mm, isokor

IRIS Coklat, radier, reguler Coklat, radier,reguler

LENSA jernih Keruh

TIO 11/10 = 13,8 mmHg 4/10 = 43,4 mmHg

OD

OS

RESUMEPasien mengatakan penglihatan mata kirinya kabur. Hal tersebut dirasakan oleh pasien sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mengatakan awalnya sedang mencari kayu di hutan lalu ranting kayu mengenai mata sebelah kiri pasien. Mata kiri nyeri(+) terasa cekot-cekot, silau apabila melihat lampu, sering keluar air mata, kadang terasa gatal. Tidak hanya daerah mata pasien juga mengeluh kepala kiri sering sakit. Pasien tidak pernah melihat bintik atau bentukan hitam pada mata, tidak pernah melihat bayangan pelangi saat melihat cahaya, tidak mual dan muntah. Mata kanan tidak ada keluhan nyeri, cekot-cekot, silau apabila melihat cahaya, sering keluar air mata, ataupun gatal. Karena terganggu oleh penglihatan yang menurun, kemudian pasien memeriksakan mata ke RS dr. Soebandi jember.

• Pada pemeriksaan fisik, diperoleh visus OD 6/40, visus OS LP(+). Lensa yang keruh pada mata kiri, BMD kiri dangkal dan hifema (+). Didapatkan TOD 13,8 mmHg TOS 43,4mmHg. Kornea kiri edem, BMD kiri dangkal.

ASSESMENT

Diagnosis Primer :OS Uveitis anterior akutOS Glaukoma akut

Diagnosis Banding :OS Glaukoma sekunder fakolitikOS Glaukoma sekunder karena kelainan lensa

PLAN OF ACTION

POA Diagnosa- Slit Lamp- Funduskopi- Tes konfrontasi POA Terapi• Pro Gliserin 1cc/kg bb diminum bersama jus jeruk• Timolol 0,5 % 2dd gtt I OS• Acetazolamid 500mg 2x1 lalu turunkan 250mg 3x1• Na diklofenak 50mg 2x1• Metilprednisolon 8mg 3x1• KSR 1x1

PLAN OF ACTION

POA EDUKASI– Menjelaskan pada pasien bahwa mata kiri penglihatan kabur karena

mengalami glaukoma sekunder akibat uveitis. hal ini disebabkan karena adanya trauma pada mata sehingga menyebabkan uveitis dimana adanya gangguan pembuangan humour aqueous dan meningkatkan TIO sehingga menjadi glaukoma sekunder.

– Jangan minum kopi dan minum air terlalu banyak – Minum obat teratur– 3 hari kontrol

PLAN OF ACTION

POA Rehabilitasi– Kontrol 3 hari

PrognosisOS Dubia ad malam

TERIMA KASIH