Pielonefritis Akut

21
1. Pielonefritis Akut a. Definisi Pielonefritis akut (PNA) adalah radang akut dari ginjal, ditandai primer oleh radang jaringan interstitial sekunder mengenai tubulus, dan akhirnya dapat mengenai kapiler glomerulus; disertai manifestasi klinik dan bakteriuri tanpa ditemukan kelainan-kelainan radiologik. b. Gambaran Klinik Pielonefritis akut ditemukan pada setiap umur, laki- laki atau wanita walaupun lebih sering ditemukan pada wanita dan anak-anak. Pada laki-laki usia lanjut, pielonefritis akut biasanya disertai hipertrofi prostat. Pada pemeriksaan fisik diagnosis tampak sakit berat, panas intermiten disertai menggigil dan takikardi. Frekuensi nadi dapat dijadikan pedoman klinik untuk derajat penyakit. Bila infeksi disebabkan oleh E.Coli biasanya frekuensi nadi kira-kira 90 kali permenit, tetapi infeksi oleh kuman stapilokokus atau sterptokokus dapat menyebabkan takikardi lebih dari 140 kali permenit. Sakit sekitar ginjal dan pinggang sulit diraba karena spasmeotot-otot. 2. Sistitis a. Definisi

description

f

Transcript of Pielonefritis Akut

Page 1: Pielonefritis Akut

1. Pielonefritis Akut

a. Definisi

Pielonefritis akut (PNA) adalah radang akut dari ginjal, ditandai primer oleh

radang jaringan interstitial sekunder mengenai tubulus, dan akhirnya dapat mengenai

kapiler glomerulus; disertai manifestasi klinik dan bakteriuri tanpa ditemukan

kelainan-kelainan radiologik.

b. Gambaran Klinik

Pielonefritis akut ditemukan pada setiap umur, laki-laki atau wanita walaupun

lebih sering ditemukan pada wanita dan anak-anak. Pada laki-laki usia lanjut,

pielonefritis akut biasanya disertai hipertrofi prostat.

Pada pemeriksaan fisik diagnosis tampak sakit berat, panas intermiten disertai

menggigil dan takikardi. Frekuensi nadi dapat dijadikan pedoman klinik untuk derajat

penyakit. Bila infeksi disebabkan oleh E.Coli biasanya frekuensi nadi kira-kira 90 kali

permenit, tetapi infeksi oleh kuman stapilokokus atau sterptokokus dapat

menyebabkan takikardi lebih dari 140 kali permenit. Sakit sekitar ginjal dan pinggang

sulit diraba karena spasmeotot-otot.

2. Sistitis

a. Definisi

Cystitis adalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh

infeksi asenden dari uretra. Penyebab lainnya mungkin aliran balik urine dari uretra

kedalam kandung kemih. Kontaminasi fekal atau penggunaan kateter atau sistoskop.

Infeksi ini berkaitan juga dengan penggunaan kontrasepsi spermasida-diafragma

karena kontrsepsi ini dapat menyebabkan obstruksi uretra parsial dan mencegah

pengosongan sempurna kandung kemih. Cistitis pada pria merupakan kondisi

sekunder akibat bebarapa faktor misalnya prostat yang terinfeksi, epididimitis, atau

batu pada kandung kemih.

b. Manifestasi klinis

1. Urgensi (terdesak rasa ingin berkemih)

2. Sering berkemih

Page 2: Pielonefritis Akut

3. Rasa panas dan nyeri saat berkemih

4. Nokturia (sering berkemih pada malam hari)

5. Nyeri atau spasme pada area kandung kemih dan suprapubik

6. Piuria (adanya sel darah putih dalam urine)

7. Hematuria (adanya sel darah merah dalam urine)

8. Seringnya berkemih, namun urinnya dalam jumlah sedikit (oliguria)

9. Urin berwarna gelap dan keruh, serta adanya bau yang menyengat dari urin

10. Ketidaknyamanan pada daerah pelvis renalis

11. Rasa sakit pada daerah di atas pubis

12. Perasaan tertekan pada perut bagian bawah

13. Demam

14. Anak – anak yang berusia di bawah lima tahun menunjukkan gejala yang nyata,

seperti lemah, susah makan, muntah, dan adanya rasa sakit pada saat berkemih.

15. Pada wanita yang lebih tua juga menunjukkan gejala yang serupa, yaiu kelelahan,

hilangnya kekuatan, demam

3. Batu saluran kemih

a. Gambaran klinisKeluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak batu, besar

batu, dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri pinggang. Nyeri ini mungkin bisa merupakan nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises ataupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. Peningkatan peristaltik itu menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri. Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi hidronefrosis atau infeksi pada ginjal.

Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat kencing atau sering kencing. Batu dengan ukuran kecil mungkin dapat keluar spontan setelah melalui hambatan pada perbatasan uretero-pelvik, saat ureter menyilang vasa iliaka, dan saat ureter masuk ke dalam buli-buli. Hematuria sering kali dikeluhkan oleh pasienakibat trauma pada mukosa saluran kemih yang disebabkan oleh batu. Kadang-kadang hematuria didapatkan dari pemeriksaan urinalisis berupa hematuria mikroskopis.

Page 3: Pielonefritis Akut

4. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

a. Definisi

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang terjadi akibat terbentuknya koloni

kuman di saluran kemih. Beberapa istilah penting yang sering dipergunakan dalam

klinis mengenai ISK adalah:

1. ISK sederhana, yaitu ISK pada pasien tanpa disertai kelainan anatomi maupun

kelainan struktur saluran kemih.

2. ISK kompleks, yaitu ISK yang terjadi pada pasien yang menderita kelainan

anatomis/ struktur saluran kemih, atau adanya penyakit sistemik. Kelainan ini

akan menyulitkan pemberantasan kuman oleh antibiotika.

3. First infection (infeksi pertama kali) atau isolated infection, yaitu ISK yang baru

pertama kali diderita atau infeksi yang didapat setelah sekurangkurangnya 6

bulan bebas dari ISK.

4. Infeksi berulang, yaitu timbulnya kembali bakteriuria setelah sebelumnya dapat

dibasmi dengan pemberian antibiotika pada infeksi yang pertama. Timbulnya

infeksi berulang ini dapat berasal dari re-infeksi atau bakteriuria persisten. Pada

re-infeksi kuman berasal dari luar saluran kemih, sedangkan bakteriuria persisten

bakteri penyebab berasal dari dalam saluran kemih itu sendiri.

b. Gambaran Klinis

Gambaran klinis infeksi saluran kemih sangat bervariasi mulai dari tanpa gejala

hingga menunjukkan gejala yang sangat berat. Gejala yang sering timbul adalah

disuria, polakisuria, dan urgensi yang biasanya terjadi bersamaan,disertai nyeri

suprapubik dan daerah pelvis. Pada bayi baru lahir, dapat terjadi ikterik. Gejala klinis

ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi, yaitu :

- Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya berupa nyeri supra pubik, disuria,

frekuensi, hematuri, urgensi, dan stranguria.

Page 4: Pielonefritis Akut

- Pada ISK bagian atas, dapat ditemukan gejala demam, kram, nyeri punggung,

muntah, dan penurunan berat badan. Pada ISK bagian atas, terkadang dapat pula

ditemukan skoliosis.

Sumber :

Bahdarsyam. 2003. Spektrum Bakteriologik Pada Berbagai Jenis Batu Saluran Kemih Bagian Atas. Bagian Patologi Klinik: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

McBryde C, Redington J. Diagnosis and management urinary tract infections : asymptomatic

bacteriuria, cystitis and pyelonephritis. Primary Care Case Review 2010 (4) ; 3 – 14.

Manfaat meminum air putih yaitu :

1. Kandungan flouride yang terdapat dalam air putih dapat melindungi dari karies gigi.

2. Pada air putih dapat menormalkan tekanan darah dan melancarkan metabolisme lipid

dalam tubuh

3. Sulfat alkaline di dalam air mineral dapat digunakan sebagai terapi hidroponik untuk

mengontrol kolesterol dan level lipid dalam tubuh dengan cara meningkatkan

metabolisme lipoprotein.

4. Kalsium yang ada di dalam air dapat digunakan sebagai hidrasi. Air dengan kadar

kalsium yang lebih rendah (<20mg liter)

Sumber:

Maria Cristina dan Maria Dacha. 2007. Drinking mineral waters: biochemical effects and health implications – the state-of-the-art. Int. J. Environmental Health, Vol. 1. No.

Page 5: Pielonefritis Akut

WHO. 2004. Flouride in Drinking Water. WHO/SDE/WSH/03.04/96.

Anoreksia Nervosa

Definisi

Menurut DSM-IV, anoreksia nervosa (AN) dimaksudkan dengan “keengganan untuk

menetapkan berat badan kira-kira 85% dari yang diprediksi, ketakutan yang berlebihan untuk

menaikkan berat badan, dan tidak mengalami menstruasi selama 3 siklus berturut-turut.”

AN terbagi kepada dua jenis. Dalam jenis restricting-tye anorexia, individu tersebut menurunkan

berat badan dengan berdiet sahaja tanpa makan berlebihan (binge eating) atau muntah kembali

(purging). Mereka terlalu mengehadkan konsumsi karbohidrat dan makan mengandung lemak.

Manakala pada tipe binge-eating/purging, individu tersebut makan secara berlebihan kemudian

memuntahkannya kembali secara segaja.

Gambaran Klinis

Kebanyakan orang dengan AN melihat diri mereka sebagai orang dengan kelebihan berat badan,

walaupun sebenarnya mereka menderita kelaparan atau malnutrisi. Makan, makanan dan kontrol

berat badan menjadi suatu obsesi. Seseorang dengan AN akan sentiasa mengukur berat badannya

berulang kali, menjaga porsi makanan dengan berhati-hati, dan makan dengan kuantiti yang

sangat kecil dan terhadap pada sebagian makanan (Wonderlich et al, 2005).

Kebanyakan pasien dengan AN juga akan mempunyai masalah psikiatri dan macam-macam

penyakit fisik, termasuk depresi, ansietas, perilaku terasuk (obsessive), penyalahgunaan zat,

komplikasi kardiovaskular dan neurologis, dan perkembangan fisik yang terhambat (Becker et

al, 1999). Gejala lain yang mungkin terlihat dari waktu ke waktu termasuk penipisan tulang

(osteopenia atau osteoporosis), rambut dan kuku yang rapuh, kulit yang kering dan kekuningan,

perkembangan rambut halus dikeseluruhan tubuh (misalnya, lanugo), anemia ringan, kelemahan

dan kehilangan otot, konstipasi berat, tekanan darah rendah, pernafasan dan pols yang melemah,

penurunan suhu tubuh internal; menyebabkan orang tersebut sering merasa dingin, dan kelesuan

(Wonderlich, 2005)

Page 6: Pielonefritis Akut

Sebagai akibat dari nutrisi buruk, gangguan endokrin yang melibatkan aksis hipotalamus-

pituitari-gonad timbul, bermanifestasi pada wanita yaitu amenorrea dan pada laki-laki yaitu

kurangnya minat berseksual dan kesuburan. Pada anak-anak yang prapubertas, pubertasnya

lambat dan perkembangan dan pertumbuhan fisiknya terbantut (Chavez dan Insel, 2007). Gejala

metabolik lainnya, seperti lelah dan intoleransi terhadap kedinginan juga disebabkan oleh

gangguan aksis hipotalamus-pituitari-gonad (Kiyohara et al, 1987). Selain itu, resiko untuk

mengalami fraktur tulang berkaitan juga dengan pasien dengan AN karena saiz tulang yang

berkurang dan densitas mineral tulang.

Bulimia Nervosa

Definisi

Bulimia nervosa (BN) digambarkan dengan episode berulang makan berlebihan (binge eating)

dan kemudian dengan perlakuan kompensatori (muntah, berpuasa, beriadah, atau kombinasinya).

Makan berlebihan disertai dengan perasaan subjektif kehilangan kawalan ketika makan. Muntah

yang dilakukan secara sengaja atau beriadah secara berlebihan, serta penyalahgunaan pencahar,

diuretik, amfetamin dan tiroksin juga boleh terjadi DSM-IV membagikan BN kepada dua bentuk

yaitu purging dan nonpurging. Pada tipe purging, individu tersebut memuntahkan kembali

makanan secara sengaja atau menyalahgunakan obat pencahar, diuretik atau enema. Pada tipe

nonpurging, individu tersebut menggunakan cara lain selain cara yang digunakan pada tipe

purging, seperti berpuasa atau beriadah secara berlebihan.

Gambaran Klinis

BN digolongkan pada orang yang mengalami episode konsumsi makanan dengan jumlah yang

sangat banyak (misalnya, binge-eating) secara rekuren dan sering, dan merasakan kurangnya

penguasaan terhadap makan. Perilaku binge-eating diikuti dengan perilaku yang

mengkompensasi binge dengan menyingkirkan makanan yang dimakan (misalnya, muntah,

penggunaan obat cuci perut atau diuretik yang berlebihan), berpuasa dan/atau senaman yang

berlebihan.

Tidak seperti AN, orang yang menderita BN dapat jatuh kepada golongan dengan berat badan

yang normal sesuai dengan umur mereka. Akan tetapi, seperti AN, mereka juga mempunyai

ketakutan untuk pertambahan berat badan, dan sangat nekad untuk mengurangi berat badan,

merasa ketidakbahagiaan hebat atas ukuran dan bentuk tubuh. Kebiasaannya, perilaku bulimik

Page 7: Pielonefritis Akut

adalah rahasia, karena selalu disertai dengan perasaan jijik dan malu. Siklus perilaku binging dan

penyingkiran ini selalunya berulang selama beberapa kali dalam seminggu.

Mirip dengan AN, orang yang menderita BN juga mempunyai penyakit psikologis seperti

depresi, ansietas dan/atau permasalahan penyalahgunaan zat. Kebanyakan kondisi fisik adalah

akibat dari aspek penyingkiran penyakit, termasuklah ketidakseimbangan elektrolit, masalah

gastrointestinal, dan masalah berkaitan dengan rongga mulut dan gigi

Gejala lain yang terkait termasuklah inflamasi kronis dan sakit tenggorokan, pembengkakan

kelenjar di leher dan di bawah rahang, robekan enamel gigi dan meningkatnya kepekaan dan

kerusakan gigi akibat daripada pemaparan terhadap asam perut, penyakit refluks gastroesofagus,

intestinal distress dan iritasi akibat penyalahgunaan obat cuci perut, masalah pada ginjal akibat

penyalahgunaan obat diuretik, dan dehidrasi berat karena kekurangan cairan dari tubuh.

Gangguan mood adalah sering pada pasien dengan BN dan simptom cemas dan tegang (tension)

sering dialami. Kebanyakan pasien dengan BN mengalami depresi ringan dana sesetengah

mengalami gangguan mood dan perilaku yang serius seperti cobaan membunuh diri dan

penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang. Biasanya, pasien dengan BN merasa malu

dengan perbuatannya sendiri dan cenderung untuk merahsiakannya daripada keluarga dan teman-

teman.

Gangguan ginjal akut/ GnGA (Acute kidney injury/AKI) merupakan istilah pengganti dari gagal

ginjal akut, didefinisikan sebagai penurunan mendadak dari fungsi ginjal (laju filtrasi

glomerulus/ LFG) yang bersifat sementara, ditandai dengan peningkatan kadar kreatinin serum

dan hasil metabolisme nitrogen serum lainnya, serta adanya ketidakmampuan ginjal untuk

mengatur homeostasis cairan dan elektrolit. Istilah gangguan ginjal akut merupakan akibat

adanya perubahan paradigma yang dikaitkan dengan klasifikasi dan ketidakmampuan dalam

mengenal gejala dini serta prognosis. Permasalahan penting dalam GnGA adalah mengenai

keterlibatan ginjal sebagai organ target dalam sepsis. Pada ginjal yang mengalami injury, pada

awalnya memiliki toleransi yang cukup terhadap sepsis, namun pada akhirnya dengan semakin

progresifnya sepsis, maka timbul respon inflamasi yang menimbulkan pengaruh yang

membahayakan pada ginjal.

Page 8: Pielonefritis Akut

Etiologi

Acute Kidney Injury dibagi menjadi pre-renal injury, intrinsic renal disease, termasuk kerusakan

vaskular, dan uropati obstruktif. Beberapa penyebab GnGA, termasuk nekrosis korteks dan

trombosis vena renalis, lebih sering terjadi pada neonatus. Sedangkan HUS lebih sering terjadi

pada anak lebih usia 1 sampai 5 tahun, dan RPGN umumnya lebih sering terjadi pada anak lebih

besar dan remaja. Dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan laboratorium seperti urinalisis dan

radiografi dapat menentukan penyebab dari GnGA.

a. Pre-renal Acute Kidney Injury

Pre-renal Acute Kidney Injury terjadi ketika aliran darah menuju ginjal berkurang, dihubungkan

dengan kontraksi volum intravaskular atau penurunan volum darah efektif. Seperti diketahui

pada pre-renal injury secara intrinsik ginjal normal, dimana volum darah dan kondisi

hemodinamik dapat kembali normal secara reversibel. Keadaan pre-renal injury yang lama dapat

menimbulkan intrinsic GnGA dihubungkan dengan hipoksia/iskemia acute tubular necrosis

(ATN). Perubahan dari pre-renal injury menjadi intrinsic renal injury tidak mendadak. Ketika

perfusi ginjal terganggu, terjadi relaksasi arteriol aferen pada tonus vaskular untuk menurunkan

resistensi vaskular ginjal dan memelihara aliran darah ginjal. Selama terjadi hipoperfusi ginjal,

pembentukan prostaglandin vasodilator intrarenal, termasuk prostasiklin, memperantarai

terjadinya vasodilatasi mikrovasular ginjal untuk memelihara perfusi ginjal. Ketika tekanan

perfusi ginjal rendah, dengan akibat terjadi stenosis arteri renalis, tekanan intraglomerular

berusaha untuk meningkatkan kecepatan filtrasi, yang diperantarai oleh peningkatan

pembentukan angiotensin II intrarenal sehingga terjadi peningkatan resistensi eferen arteriolar.

Pemberian inhibitor angiotensin-converting enzyme pada kondisi ini dapat menghilangkan

tekanan gradien yang dibutuhkan untuk meningkatkan filtrasi dan mencetuskan terjadinya acute

kidney injury. Pre-renal injury dihasilkan dari hipoperfusi ginjal berhubungan dengan kontraksi

volum dari perdarahan, dehidrasi, penyakit adrenal, diabetes insipidus nefrogenik atau sentral,

luka bakar, sepsis, sindrom nefrotik, trauma jaringan, dan sindrom kebocoran kapiler. Penurunan

volum darah efektif terjadi ketika volum darah normal atau meningkat, namun perfusi ginjal

menurun berhubungan dengan penyakit seperti gagal jantung kongestif, tamponade jantung, dan

sindrom hepatorenal. Walaupun pre-renal injury disebabkan oleh penurunan volum atau

penurunan volum darah efektif, koreksi dari gangguan penyerta akan memulihkan fungsi ginjal

kembali normal.

Page 9: Pielonefritis Akut

b. Intrinsic renal disease

- Hypoxic/ishemic acute kidney injury

Pada hypoxic/ischemic GnGA ditandai oleh vasokonstriksi lebih awal diikuti oleh patchy tubular

necrosis. Penelitian terkini menduga bahwa vaskularisasi ginjal berperan penting pada acute

injury dan chronic injury, dan sel endotel telah diidentifikasi sebagai target dari kelainan ini.

Aliran darah kapiler peritubular telah diketahui abnormal selama reperfusi, dan juga terdapat

kehilangan fungsi sel endotel normal yang dihubungkan dengan gangguan morfologi perikapiler

peritubular dan fungsinya. Mekanisme dari kerusakan sel pada Hypoxic/ishemic acute kidney

injury tidak diketahui, tetapi pengaruh terhadap endotel atau pengaruh nitrit oksida pada tonus

vaskular, penurunan ATP dan pengaruh pada sitoskeleton, mengubah heat shock protein,

mencetuskan respon inflamasi dan membentuk oksigen reaktif serta molekul nitrogen yang

masing-masing berperan dalam terjadinya kerusakan sel. Nitrit oksida merupakan vasodilator

yang diproduksi dari endothelial nitric oxide synthase (eNOS), dan nitrit oksida membantu

mengatur tonus vaskular dan aliran darah ke ginjal. Penelitian terkini menduga bahwa

kehilangan fungsi normal eNOS mengikuti kejadian ischemic/hypoxic injury yang mencetuskan

vasokonstriksi. Berlawanan dengan hal tersebut, peningkatan aktifitas inducible nitric oxide

synthase (iNOS) bersamaan dengan kejadian hypoxic/ischemic injury, dan iNOS membantu

terjadinya pembentukan oksigen reaktif dan molekul nitrogen. Inducible nitric oxide synthase,

bersamaan pembentukan metabolit toksik nitrit oksida termasuk peroxynitrate, telah diketahui

sebagai perantara tubular injury pada hewan percobaan dengan acute kidney injury. Sebagai

respon awal dari hypoxic/ishemic GnGA adalah pengurangan ATP yang dikaitkan dengan jumlah

dari bahan biokimia yang merusak dan adanya respon fisiologi, termasuk gangguan dari

sitoskeleton dengan hilangnya apical brush border dan hilangnya polaritas dengan

Na+K+ATPase berlokasi pada daerah apikal berdekatan dengan membran basal. Molekul

oksigen reaktif juga terlibat selama reperfusi dan berperan terhadap kerusakan jaringan. Pada

saat sel tubular dan sel endotel mengalami kerusakan oleh molekul oksigen reaktif, diketahui

bahwa sel endotel lebih sensitif terhadap oxidant injury dibandingkan dengan sel epitel tubular.

Pada penelitian sebelumnya diketahui pentingnya peran dari heat shock protein dalam mengubah

respon ginjal terhadap ischemic injury yang berperan meningkatkan penyembuhan dari

sitoskeleton selama terjadinya GnGA.

Page 10: Pielonefritis Akut

- Nephrotoxic acute kidney injury

Obat-obatan yang dihubungkan dengan kejadian acute kidney injury, saat ini dihubungkan

dengan toxic tubular injury, termasuk antibiotik golongan aminoglikosida,media kontras

intravaskular, amfoterisin B, obat kemoterapi seperti ifosfamid dan cisplatin, asiklovir, dan

asetaminofen. Nefrotoksisitas karena amoniglikosida ditandai dengan non oliguria GnGA,

dengan urinalisis menunjukkan abnormalitas urin minimal. Insidensi dari nefrotoksisitas karena

aminoglikosa dihubungkan dengan dosis dan lama penggunaan dari antibiotik serta fungsi ginjal

yang menurun berhubungan dengan lama penggunaan aminoglikosa. Etiologi kejadian tersebut

dihubungkan dengan disfungsi lisosom dari tubulus proksimal dan perbaikan fungsi ginjal akan

tercapai jika pemakaian antibiotik dihentikan. Namun, setelah penghentian pemakaian antibiotik

aminoglikosida, kreatinin serum dapat meningkat dalam beberapa hari, hal ini dihubungkan

dengan berlanjutnya kerusakan tubular dengan kadar aminoglikosida yang tinggi pada prenkim

ginjal. Cisplatin, ifosfamid, asiklovir, amfoterisin B, dan asetaminofen juga bersifat nefrotoksik

dan mencetuskan terjadinya acute kidney injury. Hemolisis dan rabdomiolisis oleh karena

beberapa penyebab dapat menghasilkan hemoglobinuria atau yang mencetuskan terjadinya

kerusakan tubular dan acute kidney injury

- Uric acid nephropathy dan tumor lysis syndrome

Anak dengan acute lymphocytic leukemia dan B-cell lymphoma memiliki risiko tinggi untuk

terjadinya GnGA, hal ini dihubungkan dengan uric acid nephropathy dan atau tumor lysis

syndrome. Walaupun patogenesis dari uric acid nephropathy bersifat komplek, mekanisme

penting terjadinya kerusakan dihubungkan dengan munculnya kristal dalam tubulus, yang

menyebabkan aliran urin terhambat, atau hambatan mikrovaskular ginjal, yang mengakibatkan

aliran darah ginjal terhambat. Penyebab utama GnGA pada lekemia adalah berkembangnya

tumor lysis syndome selama kemoterapi, tetapi dengan alopurinol akan membatasi peningkatan

ekskresi asam urat selama kemoterapi, namun alopurinol akan menghasilkan peningkatan

ekskresi prekursor asam urat termasuk hypoxanthine dan xanthin, dan mencetuskan terjadinya

xanthine nephropathy. Xanthin sedikit lebih larut dalam urin dibandingkan asam urat, dan

pembentukan dari hypoxanthine dan xanthine berperan dalam berkembangnya GnGA selama

tumor lysis syndrome. Rasburicase merupakan bentuk rekombinan dari urate oxidase yang

mengkatalisasi asam urat menjadi allantoin, yang lima kali lebih larut daripada asam urat.

Rasburicase bersifat efektif dan memiliki toleransi yang baik dalam pencegahan gagal ginjal

Page 11: Pielonefritis Akut

pada pasien anak dengan tumor lysis syndrome. GnGA selama tumor lysis syndrome dapat

menimbulkan hiperfosfatemia nyata berasal dari pemecahan cepat dari sel tumor dan

mencetuskan pembentukan kristal kalsium fosfat.

- Acute interstitial nephritis

Acute interstitial nephritis (AIN) dapat menyebabkan gagal ginjal sebagai hasil reaksi terhadap

obat atau dihubungkan dengan acute interstitial nephritis idiopatik. Anak dengan AIN terdapat

gejala rash, demam, artralgia, eosinofilia, dan piuria dengan atau tanpa eosinofiluria. Obat-

obatan yang dihubungkan dengan terjadinya AIN termasuk metisilin dan golongan penisilin

lainnya, simetidin, sulfonamid, rifampin, obat anti inflamasi non-steroid, dan proton pump

inhibitors. Acute interstitial nephritis yang dihubungkan dengan obat anti inflamasi non-steroid

dapat ditandai dengan proteinuria bermakna serta mencetuskan sindrom nefrotik. Penanganan

spesifik yaitu penghentian obat tersebut yang menyebabkan AIN.

- Rapidly progressive glomerulonephritis

Berbagai bentuk dari glomerulonefritis pada bentuk kasus yang berat dapat mencetuskan

terjadinya GnGA dan RPGN. Gambaran klinis termasuk hipertensi, edema, gross hematuria, dan

peningkatan yang cepat dari nilai blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin. Rapid progressive

glomerulonephritis dihubungkan dengan post infeksi glomerulonefritis,seperti antineutrophil

cytoplasmic antibody (ANCA)-positive glomerulonephritis, goodpasture’s syndrome, dan

idiopathic RPGN, dapat mencetuskan terjadinya GnGA dan dapat berubah menjadi chronic

kidney

Gejala Klinis dan diagnosis:

Dari pemeriksaan fisik ditemukan kesadaran yang menurun sampai koma bila GnGA telah

berlangsung lama. Pasien umumnya menunjukkan pernapasan cepat dan dalam (Kussmaul)

karena asidosis metabolik. Pada pasien GnGA yang berat dapat ditemukan sesak napas yang

hebat karena menderita gagal jantung atau edema paru. Hipertensi sering ditemukan akibat

adanya overload cairan. Tanda-tanda dehidrasi perlu dicari karena merupakan penyebab pre-

renal injury. Bila pasien ditemukan oliguria, takikardia, mulut kering, hipotensi ortostatik

kemungkinan penyebabnya pre-renal injury. Pada pemeriksaan fisik perlu dicari tanda-tanda

penyakit sistemik multiorgan seperti lupus eritematosus sistemik yaitu dengan memeriksa kulit,

Page 12: Pielonefritis Akut

sendi, kelenjar getah bening. Retensi urin dengan gejala kandung kemih yang teraba membesar

menunjukkan adanya sumbatan di bawah vesika urinaria yaitu katup uretra posterior.

Sumber:

Myjak BL. Serum and Urinary Biomarkers of Acute Kidney Injury. Blood Purif 2010;29:357-

365. DOI:10.1159/000309421.

Strazdins V, Watson AR, Harvey B. Renal replacement therapy for acute renal failure in

children: European Guidelines. Pediatr Nephrol. 2004 February; 19(2): 199–207.

Mehta RL, Kellum JA, Shah SV, Molitoris BA, Ronco C et al. Acute kidney Injury Network:

report of an initiative to improve outcomes in acute kidney injury. Critical care 2007,11:R31

Fisiologi keseimbangan energi:

Masukan energi tubuh berasal dari makanan yang masuk. Energi kimia yang tersimpan di dalam

ikatan-ikatan yang menyatukan atom-atom dalam molekul nutrien dibebaskan ketika molekul-

molekul ini diuraikan dalam tubuh.

Pengeluaran energi oleh tubuh digolongkan ke dalam dua kategori : kerja eksternal dan kerja

internal. Kerja eksternal adalah energi yang dikeluarkan ketika otot rangka berkontraksi untuk

memindahkan benda eksternal atau menggerakkan tubuh dalam hubungannya dengan

lingkungan. Kerja internal adalah semua bentuk pengeluaran energi biologis lain yang tidak

melakukan kerja mekanis di luar tubuh. kerja internal mencakup 2 jenis aktivitas yang dependen

energi, yaitu (1) aktivitas otot rangka yang digunakan untuk tujuan selain kerja eksternal,

misalnya kontraksi untuk mempertahankan postur dan menggigil, serta (2) semua aktivitas yang

mengeluarkan energi yang harus terus berlangsung hanya untuk mempertahankan kehidupan.

Tidak semua energi dalam molekuk makanan dapat dipanen untuk melakukan kerja biologis.

Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk

lain. Energi dalam molekul nutrien yang tidak digunakan untuk melakukan kerja diubah menjadi

energi termal atau panas.

Page 13: Pielonefritis Akut

Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, maka masukan energi harus sama

dengan pengeluaran energi, sebagai berikut :

Teradapat tiga kemungkinan status keseimbangan energi :

a. Keseimbangan energi netral. Jika jumlah energi dalam makanan yang masuk sama

dengan jumlah energi yang dikeluarkan oleh otot-otot yang melakukan kerja eksternal

plus pengeluaran energi internal basal yang akhirnya muncul sebagai panas tubuh, maka

pemasukan dan pengeluaran energi berada dalam keseimbangan, dan berat tubuh tidak

berubah.

b. Keseimbangan energi positif. Jika jumlah energi dalam makanan yang masuk lebi besar

daripada jumlah energi yang dikeluarkan untuk kerja eksternal dan fungsi internal, maka

kelebihan energi yang masuk tetapi tidak digunakan akan disimpan dalam tubuh,

terutama sebagai jaringan lemak, sehingga berat tubuh bertambah.

c. Keseimbangan energi negatif. Sebaliknya, juka energi yang berasal dari makanan yang

masuk lebih kecil daripada kebutuhan energi tubuh saat itu maka tubuh harus

menggunakan simpanan energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan karenanya berat

tubuh berkurang.

Page 14: Pielonefritis Akut

Sumber :sherwood.