Case Report Session Apendisitis Akut

27
Case Report Session Apendisitis Akut Oleh : Amelia Rahayu 0910313219 Finna Dwi Putri 0910313221 PRESEPTOR dr. Syafruddin, Sp.B

Transcript of Case Report Session Apendisitis Akut

  • Case Report SessionApendisitis Akut

    Oleh :Amelia Rahayu0910313219Finna Dwi Putri0910313221

    PRESEPTOR dr. Syafruddin, Sp.B

  • Identitas Pasien

    Nama: Rio Saputra Umur: 15 Tahun Tempat Tanggal Lahir: Pakan Rabaa, 25 Agustus 1999 Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Pekerjaan : Pelajar Pendidikan: SMP Status Pernikahan : Belum Menikah Alamat : Pakan Rabaa Kelurahan Batu Payung Kecamatan Lareh No. RM : 32.20.13 Tanggal Masuk: 7 April 2014

  • AnamnesisKeluhan utama Nyeri perut kanan bahwa sejak 5 jam SMRS

    Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 5 jam SMRS pasien mengeluhkan adanya nyeri perut kanan bawah. Nyeri perut awalnya dirasakan di daerah ulu hati dan hilang timbul. Nyeri kemudian dirasakan di perut kanan bawah dan terus-menerus dengan VAS 8 . Terdapat riwayat demam sejak 2 hari SMRS, mual (+), dan muntah sebanyak dua kali berisi makanan. BAK tidak ada keluhan. BAB tidak ada keluhan.

  • Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat keluhan serupa, hipertensi, DM, asma, sakit jantung, alergi, perawatan, dan operasi sebelumnya disangkal.

    Riwayat penyakit keluarga Riwayat hipertensi, DM, asma, dan sakit jantung dalam keluarga disangkal.

  • Pemeriksaan FisikStatus GeneralisKeadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Kompos Mentis Tekanan Darah : 120/80 mmHg Nadi : 89 x/menit Suhu : 38 C Pernapasan : 20 x/menit

  • Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit baik Rambut : Warna hitam, persebaran merata, tidak mudah dicabut Kepala : Normocefal, deformitas (-) Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik -/- Telinga : Sekret (-), deformitas (-) Hidung : Sekret (-), deformitas (-) Tenggorokan : Tidak hiperemis, tonsil T1-T1 Gigi dan mulut : Oral hygine baik

  • Leher : JVP 5-2 cm H20, Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-) Jantung : S1 S2 reguler, Murmur (-), Gallop (-) Paru : Vesikuler +/+, Ronki -/-, Wheezing -/- Abdomen: Status lokalis Ekstremitas : Akral hangat, edema -/-, CRT < 2 detik

  • Status LokalisInspeksi : Datar, tegang Palpasi : Nyeri tekan titik McBurney (+), defans muskular (+), psoas sign (+), obturator sign (+)Perkusi: Timpani Auskultasi: Bising usus (+) normal

  • IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUMHb: 13,2 g/dlHt: 43 %Leukosit: 5.100/ mm3Trombosit: 207.000/ mm3

    V. DIAGNOSISApendisitis Akut

  • VI. TATALAKSANAIVFD RL 15 gtt/iAntibiotik : Inj. Cefotaxim 2x1 gr ivAppendektomi cito

    VII. PROGNOSISQuo ad vitam: bonamQuo ad functionam: bonamQuo ad sanationam: bonam

  • Tinjauan PustakaAnatomi dan FisiologiApendiks merupakan organ digestif yang terletak pada rongga abdomen bagian kanan bawah30% terletak pelvikum artinya masuk ke rongga plevis, 65% terletak di belakang sekum, 2% terletak preileal, dan kurang dari 1% yang terletak retroileal

  • Apendiks mendapatkan persarafan otonom parasimpatis dari nervus vagus dan persarafan simpatis dari nervus torakalis X. Persarafan ini yang menyebabkan radang pada apendiks akan dirasakan periumbilikal. Vaskularisasi apendiks adalah oleh arteri apendikularis yang tidak memiliki kolateral

  • Fungsi apendiks dalam tubuh manusia sampai saat ini masih belum sepenuhnya dipahami. Salah satu yang dikatakan penting adalah terjadi produksi imunglobulin oleh Gut Associated Lymphoid Tissue (GALT) yang menghasilkan IgAApendiks juga menghasilkan lendir sebanyak 1-2 mL setiap harinya. Aliran ini akan dialirkan ke sekum dan berperan untuk menjaga kestabilan mukosa apendiks

  • Patofisiologi Obstruksi aliran lendir apendiks terganggu tekanan intralumen meningkat terjadi kolonisasi bakteri infeksi pada daerah tersebut

  • Etiologi sumbatan pada lumen apendiks : Hiperplasia jaringan limfaMasa fekalithSumbatan oleh cacing ascarisSumbatan karena fungsional, yang terjadi karena kurangnya makanan berserat sehingga menimbulkan konstipasi. Konstipasi menyebabkan peningkatan pertumbuhan flora normal kolon.Keruskaan struktur sekitar, seperti erosi mukosa apendiks akibat infeksi Entamoeba hystolitica.

  • Manifestasi KlinisGejala Nyeri PerutMual dan MuntahGejala Gastrointestinal

  • Manifestasi KlinisTanda Keadaan Umum (tanda-tanda pasien dengan radang atau nyeri akut)Keadaan Lokal (nyeri tekan dan nyeri lepas pada perut kanan bawah, psoas sign, obturator sign, rovsing sign)

  • Diagnosis

  • Tatalaksana Medikamentosa analgetik dan antibiotik spektrum luas, dan resusitasi cairan yang adekuat.

    Apendektomi operasi terbuka,dengan Laparoskopi

  • Komplikasi Masa periapendikulerperforasi

  • BAB IIIPEMBAHASAN

  • Nyeri pada perut kanan bawah

  • .