115778308 Refrat Hiperbilirubinemia Pada Neonatus
-
Upload
nur-lestary -
Category
Documents
-
view
230 -
download
9
Transcript of 115778308 Refrat Hiperbilirubinemia Pada Neonatus
Pendahuluan
• Hiperbilirubinemia : peningkatan kadar plasma bilirubin ≥ 2 standar deviasi berdasarkan umur bayi atau ≥ persentil 90
tampak secara klinis : 2-3mg/dl. Neonatus, bisa >> tanpa gejala klinis
Definisi
• Ikterus Fisiologis
– bilirubin indirek dalam serum tali pusat adalah sebesar 1-3 mg/dl ,↑ 5 mg/dl/24 jam; hari 2-3 : kadar 5-6 mg/dl .
– Selanjutnya menurun sampai kadarnya lebih rendah dari 2 mg/dl antara hari ke 5-7
• Ikterus patologis
– Ikterus timbul dalam 24 jam pertama kehidupan.
– Bilirubin serum meningkat dengan kecepatan lebih besar dari 5 mg/dl/24 jam.
– Kadar bilirubin serum >12 mg/dl pada bayi aterm dan > 14 mg/dl pada bayi preterm.
– Ikterus persisten sampai > 1 minggu pertama kehidupan, atau
– Bilirubin direk lebih besar dari 1 mg/dl.
Faktor risiko
• Faktor risiko mayor/ high risk – Sebelum pulang, kadar bilirubin seru total atau bilirubin
transkutaneus terletak pada zona risiko tinggi
– Ikterus yang muncul dalam 24 jam pertama kehidupan
– Inkompabilitas golongan darah atau penyakit hemolitik
– Umur kehamilan 35-36 minggu
– Riwayat anak sebelumnya yang mendapat fototerapi
– Sefalhematom atu memar yang bermakna
– ASI ekslusif dengan cara perawatan yang tidak baik dan kehilangan berat badan yang berlebihan
– Ras Asia Timur
*Ikatan dokter anak Indonesia. 2010. Buku Ajar Neonatologi Anak
• Faktor risiko minor / medium risk – Sebelum pulang, kadar bilirubin serum total atau
bilirubin transkutaneus terletak pada zona risiko sedang
– Umur kehamilan 37-38 minggu
– Sebelum pulang, bayi tampak kuning
– Riawayat anak sebelumnya kuning
– Bayi makrosomia dari ibu DM
– Umur ibu > 25 tahun
– Laki-laki
*Ikatan dokter anak Indonesia. 2010. Buku Ajar Neonatologi Anak
• Faktor risiko kurang
– Kadar bilirubin serum total atau bilirubin transkutaneus terletak pada zona risiko rendah
– Umur kehamilan > 41 minggu
– Bayi mendapat susu formula penuh
– Kulit hitam
– Bayi dipulangkan setelah 72 jam
*Ikatan dokter anak Indonesia. 2010. Buku Ajar Neonatologi Anak
Manifestasi Klinis
• Derajat Kramer
Perkiraan kadar bilirubin
I : 4-6 mg/dl
II : 8-10 mg/dl
III : 12-14 mg/dl
IV : 15-18 mg/dl
V : > 20 mg/dl
*Mishra S et.al. AIIMS- NICU protocols 2007
• Penampilan tergantung etiologi ikterus
• Pemeriksaan fisik difokuskan pada identifikasi penyebab
– pucat,
– petekie,
– extravasasi darah,
– memar kulit yang berlebihan,
– hepatosplenomegali,
– kehilangan berat badan dan bukti adanya dehidrasi
Diagnosis
• Anamnesis – Usia, riwayat kelahiran dan perinatal, riwayat penyakit
dahulu, riwayat keluarga, obat-obatan, diet, penyakit di lingkungan, dan aktivitas sosial
– Keluhan : pucat, letargi, susah dalam menyusu, takipnea, penurunan berat badan yang berlebihan
• Pemeriksaan Fisik: – Keadaan umum dan TTV – Ikterik pada sklera dan kulit, – PF abdomen
• Pemeriksaan Penunjang
1. Total serum bilirubin (TSB) dan bilirubin direk
2.Transkutaneous bilirubin (TcB) dilakukan pada neonatus
yang lebih dari 30 minggu usia gestasi.
3. End Tidal Carbon Monoxide (ETCOc) dapat memberikan
gambaran kemungkinan terjadinya hiperbilirubinemia
akibat hemolisis atau gangguan konjungasi.
4. Golongan darah (ABO, Rh)
5. Test antibodi direct (Coombs)
6. Serum albumin
7. Pemeriksaan darah tepi lengkap dengan hitung jenis dan
morfologi
8. G6PD
Tata laksana
• Farmakoterapi
– menginduksi enzim-enzim hati dan protein pembawa mempengaruhi penghancuran heme
– untuk mengikat bilirubin dalam usus rearborsi enterohepatik menurun
Immunoglobulin intravena
Fenorbabital
Inhibitor β-glukoronidase
Tata laksana
• Indikasi :
– Kadar bilirubin terlalu tinggi (grafik)
– Profilaksis : memar hebat
• Kontraindikasi: hyperbilirubinemia terkonjugasi bronze baby syndrome
Fototerapi Mengubah struktur bilirubin yang tidak terkonjugasi empedu & urin
Guideline untuk melakukan fototerapi pada bayi dengan usia gestasi 35 minggu atau lebih. Dikutip dari Pediatrics 2004 : 114 : 297-316
Tata laksana
• Transfusi tukar – menghilangkan eritrosit yang
mengalami hemolisis dan antibodi
yang melapisi eritrosit,
– ganti dengan sel darah merah donor yang tidak memiliki lapisan
yang dapat menimbulkan reaksi
– Indikasi : penyakit hemolitik, anemia berat ,atau gagal dengan fototerapi intensif
Guideline untuk melakukan transfusi tukar pada bayi dengan usia gestasi 35 minggu atau lebih. Dikutip dari Pediatrics 2004 : 114 : 297-316
Komplikasi
• Kernikterus, atau encephalopati bilirubin
– keadaan sindrom nerurologis yang menunjukan manifestasi klinis karena efek toksis bilirubin
• Fase awal: hipotonus,letargi,high pitch-cry,menyusu lemah
• Fase intermediate: hipertonus, iritabel, demam, kejang
• Fase lanjut: opistotonus, apnea, kejang, koma, kematian
Prognosis
• cukup baik apabila diberikan terapi sesuai dengan pedoman
• Kerusakan otak yang disebabkan oleh kernikterus merupakan faktor risiko yang harus diwaspadai