Reaktor 1 dan 2

download Reaktor 1 dan 2

of 42

Transcript of Reaktor 1 dan 2

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    1/112

    TIPE DAN JENIS REAKTORReaktor Kimia adalah salah satu alat industri kimia,

    dimana terjadi reaksi bahan mentah menjadi produk

    yang lebih berharga

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    2/112

    Kerangka Topologi Teknik Reaksi Kimia

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    3/112

    3

    Reaktor Kimia

    A+B+P A+B P

    A

    B

    P

    Reaktor PartaianReaktor Pipa Ideal

    Reaktor Aliran Sumbat Reaktor Tangki Ideal

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    4/112

    4

    Karakteristik Reaktor Ideal

    Karakteristik Reaktor Partaian Reaktor Aliran

    Sumbat

    Reaktor Tangki

    IdealTemperatur, tekanan,

    komposisi

    Uniform setiap saat Konsentrasi berubah

    ke arah keluaran

    reaktor.

    Tak ada gradien

    konsentrasi dan

    temperatur ke arahradial.

    Tak ada difusi dan

     pencampuran ke arah

    aksial.

    Pencampuran

    sempurna.

    Komposisi di dalamreaktor uniform, dan

     besarnya sama dengan

    keluaran reaktor.

    Kondisi ideal

    Distribusi waktu

    tinggal reaktan.

    Seragam. Seragam. Tidak seragam.

    Volume reaktor yang

    dibutuhkan untuk

    derajat konversi yangsama.

    Relatif kecil. Relatif kecil. Besar.

    Distribusi produk

    (untuk reaksi

    konsekutif).

    Besar, untuk produk

    antara.

    Besar, untuk produk

    antara.

    Kecil, untuk produk

    antara.

    Karakteristik

    Kinetika

    Probabilitas reaksi

    untuk rasio komposisi

    tertentu.

    Tidak mungkin Tidak mungkin Mungkin

    Fleksibilitas Tinggi Rendah Medium Features 

    Aplikasi Multiguna, skala kecil. Skala besar. Skala medium

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    5/112

    5

    Karakteristik Reaksi dan Pertimbangan Perancangan

    pada Berbagai Industri Kimia

    Proses Reaktor Karakteristik

    Reaksi Kimia

    Pertimbangan

    PerancanganPerengkahan Nafta Fasa gas, homogen. Endotermal, konsekutif. Perolehan produk,

     pemanasan dan pendinginancepat.

    Reformasi kukus Fasa gas-padatan,heterogen, unggun tetap.

    Endotermal, reversibel,kesetimbangan.

     Neraca panas, fluks panas,katalis.

    Resin epoxy  Fasa cair, reaktor tangki berpengaduk.

    Polimerisasi eksotermal. Penghilangan panas, pengendalian reaksi polimerisasi.

     Hydrotreating Fasa gas dan cair,heterogen, unggun tetap.

    Eksotermal, tekanan tinggi. Konsumsi hidrogen, penghilangan panas, katalis.

    Perengkahan katalitik(FCC)

    Fasa gas-cair-padat,heterogen, unggun

    terfluidakan kontinyu.

    Endotermal, konsekutif. Distribusi produk, regenerasikatalis secara kontinyu.

    Desulfurisasu gas bakartipe basah Fasa gas-cair-padat,heterogen, kolom

    gelembung.

    Reaksi asam-basa. Perpindahan massa, penghematan penggunaan

    energi.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    6/112

    6

    Reaktor Partaian (Batch Reactor)

    Reaktor Pipa Ideal (PFR)

    Reaktor Tangki Ideal Kontinyu (CSTR)

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    7/112

    Tujuan Pemilihan Reaktor

    Mendapat keuntungan yang besar

    Biaya produksi rendah

    Modal kecil/volume reaktor minimum

    Operasinya sederhana dan murah

    Keselamatan kerja terjamin

    Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga

    sekecil-kecilnya

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    8/112

    Dasar Pemilihan Jenis Reaktor

    Fasa zat pereaksi dan hasil reaksi

    Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta

    ada tidaknya reaksi samping

    Kapasitas produksi

    Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya

    Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas

    permukaan yang cukup untuk perpindahan panas

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    9/112

    Jenis – Jenis Reaktor

     Berdasarkan Bentuk

    Reaktor Tangki

    Reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna,

    sehingga komposisi dan suhu di dalam reaktor setiap saatselalu uniform. Proses batch, semi batch, dan proses alir.

    Reaktor pipa

    Digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor AlirPipa. Ideal bila zat pereaksi yang berupa gas ataucairan, mengalir di dalam pipa dengan arah sejajarsumbu pipa.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    10/112

    Berdasarkan Proses

    Reaktor BatchBiasanya untuk reaksi fase cair yang digunakan pada

    kapasitas produksi yang kecil.

    Keuntungan reaktor  batch:

    Lebih murah dibanding reaktor alir

    Lebih mudah pengoperasiannya Lebih mudah dikontrol

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    11/112

    Kerugian reaktor  batch:

    Tidak baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran

    pada lubang pengaduk)

    Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untukpengisian, pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat hasil,

    pembersihan reaktor, waktu reaksi)

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    12/112

    Berdasarkan Proses (Lanjutan)

    Reaktor Alir (Kontinu)

    1. RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)Keuntungan reaktor RATB:

    Suhu dan komposisi campuran dalam reaktor sama

    Volume reaktor besar, maka waktu tinggal juga besar,

    berarti zat pereaksi lebih lama bereaksi di reaktor

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    13/112

    Kerugian reaktor RATB:

    Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang

    bertekanan tinggi.

    Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang

    dibutuhkan RATB lebih besar dari RAP.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    14/112

    Berdasarkan Proses (Lanjutan)

    Reaktor Alir (Kontinu)2.

    RAP (Reaktor Alir Pipa)Ideal jika pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengankecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.

    Keuntungan reaktor RAP:

    Volume yang diperlukan lebih kecil daripada RATB, untukkonversi yang sama

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    15/112

    Kerugian reaktor RAP:

    Harga alat dan biaya instalasi tinggi.

    Perlu waktu untuk mencapai kondisi steady state.

    Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “hot spot ”(bagian yang suhunya sangat tinggi) pada tempat

    pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding

    reaktor.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    16/112

    Berdasarkan Proses (Lanjutan)

    Reaktor Alir (Kontinu)3.

    RSB (Reaktor Semi Batch/Kontinu)Biasanya berbentuk tangki berpengaduk

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    17/112

    Berdasarkan Operasi

    Reaktor Isotermal

    Isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalamreaktor, aliran yang keluar dari reaktor selalu seragamdan bersuhu sama.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    18/112

    Berdasarkan Operasi

    Reaktor Adiabatis

    Adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antarareaktor dan sekelilingnya.

    Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi

    karena reaksi dapat dipakai untuk menaikkan suhu

    campuran di reaktor (K naik dan – rA besar sehinggawaktu reaksi menjadi lebih pendek).

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    19/112

    Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat

    Packed/Fixed Bed Reactor (PBR)

    Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalisstasioner dan dioperasikan vertikal. Biasanya

    dioperasikan secara adiabatis.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    20/112

    Fluidized Bed Reactor (FBR)Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas

    reaktan. Operasinya: isotermal. Pada FBR jumlah katalis

    lebih sedikit, katalis bergerak sesuai kecepatan aliran

    gas masuk. FBR memberikan luas permukaan yang lebih

    besar dari PBR.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    21/112

    Fluid – Fluid Reaktor

    Bubble Tank

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    22/112

    Fluid – Fluid Reaktor (Lanjutan)

    Agitate Tank

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    23/112

    Fluid – Fluid Reaktor (Lanjutan)

    Spray Tower

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    24/112

     Fluid –

     Fluid Reaktor (Lanjutan)

    Pertimbangan dalam pemilihan fluid-fluid reaktor.

    Gas yang sukar larut (KL

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    25/112

    25

    Neraca Massa

     tilik ruangdalam

    komponenmassa

    akumulasiLaju

    tilik ruangdari

    keluar komponen

    massaLaju

    kimiareaksi

    akibatkomponen

    n pembentukaLaju

    tilik ruangke

    masuk komponen

    massaLaju

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    26/112

    26

    Neraca Massa Total

    Volume = V

    Densitas rata-rata =  Akumulasi = d(V)/dt

    Total input

    (Qin 

    in)

    Total output(Q

    out 

    out)

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    27/112

    27

    Neraca Massa Komponen

    Konsentrasi = C A

    Volume = V

    Laju reaksi = r  A

     Akumulasi = d(VC A

    )/dt

    Komponen

    masuk

    (Qin C

     A,in)

    Komponen keluar (Q

    out C

     A,out)

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    28/112

    28

    Neraca Massa Komponen A

    dt 

    C V d C QV r C Q   Aout  Aout  Ain Ain

    )(,,  

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    29/112

    29

    REAKSI ELEMENTER

     P  B A     

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    30/112

    30

    Reaksi Elementer

    Reaksi ini disebut reaksi elementer jika reaksi ini

    terjadi akibat dari interaksi tunggal (misalnya:

    tumbukan) antara molekul-molekul reaktan.

    Laju tumbukan yang terjadi antara molekul A dan Bberbanding lurus dengan konsentrasi A dan B.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    31/112

    31

    Reaksi Elementer

    Memang, tidak seluruh tumbukan menghasilkanreaksi kimia, namun pada kondisi lingkungan yangtetap (temperatur, kuat medan listrik), jumlah

    tumbukan yang menghasilkan reaksi kimia dapatterdefinisi dengan baik, sehingga laju reaksi kimiadapat dinyatakan dalam persamaan:

     B AC kC r  

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    32/112

    32

    TEORI KINETIKA REAKSIGASDigunakan untuk menurunkan dan menggambarkan

    fenomena reaksi pada fasa gas.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    33/112

    33

    Asumsi/Hipotesa

    Keberlangsungan sebuah reaksi kimia memerlukanproses tumbukan antara molekul A dan B,walaupun tidak seluruh tumbukan menghasilkan

    reaksi kimia. Persamaan laju reaksi:

     Av

     f C r    r  AB

    •C  AB adalah laju tumbukan antaramolekul A dan B (tumbukan per unit

    volum per unit waktu)•f r adalah efisiensi reaksi (antara 0 dan1)

    •bilangan Avogadro telah diperhitungkansehingga r memiliki satuan yang telahdinormalisasi, mol.m -3 detik -1 .

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    34/112

    34

    Molekul A dan B dapat dibayangkan sebagai bola masif yang memiliki radius RAdan RB. Molekul-molekul ini akan bertumbukan jika mereka mendekat hingga jarak(RA + RB). Teori kinetika gas ideal menyatakan :

      B A AB

     B A

     B A AB   C C  Av

    mm Av

    mm RT C  2

    2

    2/18

      

     

    di mana mA dan mB adalah massa molekul dan bersatuan kg/molekul.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    35/112

    35

    Sehingga:

     B A

     B A

     B A

     B A

     M  M 

     M  M 

    mm

    mm Av

    di mana :•M  A dan M B adalah berat molekul A dan B dan

    bersatuan kg/g-mol .•   AB adalah diameter tumbukan yang harganya samadengan (R  A  + R B ).

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    36/112

    36

    Persamaan laju reaksi:

     B AC kC r  

      r  AB B A

     B A  f  Avmm Av

    mm RT k 

    2

    2/18

      

     

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    37/112

    37

     P  B A     •Perhatikan bahwa tetapan laju reaksi k berharga positif,sehingga r berharga positif.•Dapat dilihat juga bahwa laju pembentukan A dan B , r  A dan r 

    , berharga negatif.•Laju pembentukan P digambarkan dengan laju reaksipositif.

     B A B A   C kC r r   

     B A P    C kC r  

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    38/112

    38

    THING TO BE THOUGHT:

    Laju pembentukan komponen selalu berhargapositif jika komponen tersebut dibentuk olehreaksi dan akan selalu berharga negatif jikakomponen tersebut terkonsumsi dalam sebuah

    reaksi.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    39/112

    39

    Reaksi tunggal

    ......0     Q P  B A Q P  B A M        

    0M adalah zero molecule, dan  i adalah koefisien stoikiometri yang berharga positif

    untuk produk dan berharga negatif untuk reaktan.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    40/112

    40

    Contoh reaksi:

    O H O H  222 22     

    O H O H  M  222 220  

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    41/112

    41

    Reaksi Elementer Reversibel

     f 

    k  A B P Q   

    Q P  B A

    Q P r  B A f    C C k C C k r         

      i   B A

    Q P 

    i

     f 

     B A

    Q P 

    i

    C C 

    C C C 

    k  K 

      

       

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    42/112

    42

    Catatan untuk reaksi elementer

    Sebagian besar reaksi bukanlah reaksi elementer.

    Hampir seluruh reaksi-reaksi penting dalam industriadalah reaksi yang terjadi melalui mekanismekompleks.

    Sering kali laju reaksi dari reaksi kompleksdigambarkan oleh model empiris yang sederhanasehingga mudah untuk mengimplementasikannyadalam analisis dan evaluasi unjuk kerja reaktor diindustri.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    43/112

    43

    Catatan untuk reaksi elementer

    Walaupun model-model mekanistis telahdikembangkan sejak awal abad ke 20, barukemudian pada era tahun 1970-an, seiring denganpesatnya perkembangan teknologi komputasi,model-model mekanistik mulai mendapat tempatdan digunakan dalam analisis unjuk kerja reaktor.

    R k i U i l k l

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    44/112

    44

    Reaksi Unimolekular,

    Orde Pertama

     A

    k  kC r  A        Produk

    4234238  HeThU       

    Contoh:

    Reaksi ini terjadi secara spontan sebagai sebuah event tunggal yang berlangsung

    dalam sebuah sistem reaksi kimia.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    45/112

    45

    Contoh lain:

    2433   H COCH OCH CH       

    Reaksi ini beorde pertama pada kondisi normal.• Tumbukan antar molekul diperlukan untuk menginsiasi

    reaksi. Untuk itu diperlukan sebuah energi pengaktifantertentu yang digunakan oleh molekul untuk bertumbukantara satu dengan yang lainnya.

    O d K d

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    46/112

    46

    Orde Kedua,

    Satu Reaktan

    2 Produk2  Ak  kC r  A      

    Laju reaksi pembentukan A adalah :

    22  A A   kC r   

    222   I  H  H   k 

     I       Contoh reaksi berorde dua:

    O d K d

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    47/112

    47

    Orde Kedua,

    Dua Reaktan

     B AC kC r  B A        Produk

    O H OCOCH  H C COOH CH OH  H C    k  2352352      

    Contoh reaksi berorde kedua:

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    48/112

    48

    Tahap reaksi

    Sebuah reaksi kompleks dapat direpresentasikan

    oleh sejumlah besar reaksi elementer.

    Setiap reaksi elementer biasanya disebut sebagai

    tahap reaksi. Misalnya, reaksi:

    terdiri dari 20 – 30 tahap reaksi.

    O H COOCH  2224 22      

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    49/112

    49

    Tahap reaksi

    Setiap reaksi elementer memiliki ekspresi laju

    reaksinya masing-masing.

    Pada umumnya, persamaan kinetika reaksi

    kompleks hanya dapat diturunkan melaluipercobaan.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    50/112

    50

    Mode Reaktor Ideal

    Reaktor Partaian (Batch Reactor)

    Reaktor Kontinyu (Flow Reactor)

    Reaktor Aliran Sumbat (Reaktor Pipa Ideal, Plug Flow

    Reactor) Reaktor Tangki Ideal Kontinyu (Continous Stirred Tank

    Reactor)

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    51/112

    51

    Reaktor Partaian

    d(VC A

    )/dt = r  A

    V

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    52/112

    52

    Reaktor Partaian

    Reaktor partaian adalah sebuah reaktor yangtidak memiliki aliran masuk dan keluar reaktor.

    Jumlah komponen di dalam reaktor dapat berubah

    setiap saat selama reaksi berlangsung. Reaktor ini selalu bekerja dalam keadaan tak-

    tunak (unsteady state).

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    53/112

    53

    Neraca Massa

    •Neraca massa tak-tunak 

    •Selalu terdapat akumulasi massa• Akumulasi positif • Akumulasi negatif 

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    54/112

    54

    Neraca Massa pada Reaktor Partaian

    V r 

    dt 

    C V d  A

     A Pada reaktor ini tidak terdapat gradien temperatur

    dan konsentrasi di dalam sistem reaksi. Temperatur

    dan konsentrasi terdistribusi seragam di seluruh

    bagian reaktor, namun konsentrasi akan selalu

    berubah setiap saat.

     A A A A   r r C C    ,

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    55/112

    55

    dt 

    dV C 

    dt 

    dC V V r   A

     A A  

    Sistem reaksi yang akan dibahas adalah sebuah sistem reaksi bervolum tetap,

    sehingga dV/dt = 0. Asumsi ini dapat diambil jika media reaksi yang ditinjau

     berfasa cair, sehingga selama reaksi berlangsung, volum media reaksi dapat

    dianggap tetap.

    dt 

    dC r    A A  

    Persamaan Evaluasi

    Reaktor Partaian

    Persamaan Evaluasi

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    56/112

    56

    Persamaan Evaluasi

    Reaktor Partaian

    dt 

    dC r    A A  

       A

     Ao

    r    C 

    C    A

     A

    r r 

    dC dt t 

    0

     Ao A   C C t    ;0 pada

    Jika diketahui:

    •Kinetika reaksi

    •Konsentrasi awal

    •Konversi yang diinginkan

    Waktu reaksi yang dibutuhkan dapatdihitung.

    Contoh 1

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    57/112

    57

    Contoh 1

    Reaksi Orde 1 Ireversibel

     Ak 

    kC r  P  A        

     A A A   kC r r     

    0   A A kC 

    dt 

    dC 

    kt  Ao A   eC C 

     

    kt 

     Ao

     A eC 

    kt 

     Ao

     A

     A   eC 

     X 

     

    11

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    58/112

    58

    Untuk reaktor bervolum tetap, berlaku:

     A Ao

     A Ao A A   X C 

     X n

    nC   

    1

    1

     A Ao A   dX C dC  

     A A  X k 

    dt 

    dX  1

    dengan syarat awal: pada saat

    t = 0, X A = 0

      kt  X  A   1ln

    Contoh 2

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    59/112

    59

    Contoh 2

    Orde 2 Ireversibel

    22/

    2 2  A

    k C 

    k r  P  A  

      

            

    2 A A   kC r   

    02   A A kC 

    dt 

    dC 

    kdt C 

    dC 

     A

     A 2

    kdt 

     X C 

    dX 

     A Ao

     A 21

    kt  X 

     X 

    C C C  A

     A

     Ao Ao A

    1

    111

    kt C C 

     Ao Ao

     A

    1

    1

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    60/112

    60

    Studi Kasus

    Sebuah reaksi dekomposisi fasa cair diselenggarakan pada sebuah reaktor

    partaian. Reaktor (media reaksi) tidak mengalami perubahan volum selama reaksi

    berlangsung.

      0,1 mol/(L.menit)k   A A B C r C  

    Perkirakan waktu reaksi yang dibutuhkan untuk mengkonversikan A sebesar 80%

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    61/112

    61

    Penyelesaian

    Neraca massa:

     A A A   kC r r     

    masuk terbentuk keluar Akumulasi

    0

     A A

     A

     A

     A A A AdC 

    kC dt 

    dC 

    kC dt 

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    62/112

    62

    Akan sangat berguna untuk mengubah domain dari CA menjadi X A.

     A Ao

     A Ao A

     A  X C 

     X n

    nC   

    1

    1

     A Ao AdC C dX  

     A A  X k 

    dt 

    dX  1

    Substitusikan ke persamaan perancangan reaktor partaian:

    dengan syarat batas:

    t = 0, X AO = 0

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    63/112

    63

    0,8

    0

    1

    11

    1ln 1 0,8

    16,09 menit

     A

     A

     A

     A

    dX kdt 

     X 

    dX t k X 

    Contoh 3

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    64/112

    64

    Contoh 3

    Orde 2, Dua reaktan

     B Ak 

    C kC r  P  B A        

     B A A   C kC r   

    Integrasi langsung persamaan evaluasi reaktor partaian tidak mungkin dilakukan

    karena sekarang laju pembentukan A tidak hanya bergantung pada konsentrasi A saja,

    tetapi juga bergantung pada konsentrasi B.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    65/112

    65

    (a) Pendekatan Stoikiometri

    Dapat diketahui bahwa jumlah A yang terkonsumsi sama dengan jumlah B yangterkonsumsi, sehingga:

     B Bo A Ao   C C C C   

     A Ao Bo B   C C C C   

     Ao Bo A A A   C C C C k r    2

    Persamaan evaluasi reaktor partaian dapat ditulis ulang menjadi:

    02   Ao Bo A A A C C C C k dt 

    dC 

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    66/112

    66

      Ao Ao Bo Bo Ao Bo

     Ao

     A

    C kt C C C 

    C C 

    exp

    Tidak mudah!

    Dalam beberapa hal, beberapa pendekatan dan metoda bisa digunakan:• Transformasi Laplace

    • Tabel integrasi

    • Pendekatan numerik

    ( ) N

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    67/112

    67

    (b) Pendekatan Numerik

    Persamaan evaluasi reaktor partaian diturunkan untuk komponen A dan B,menghasilkan dua buah persamaan diferensial biasa:

     B A B

     B A A C kC 

    dt dC C kC 

    dt dC  ;

    Sistem persamaan diferensial biasa ini dapat diselesaikan secara numerik dengan

    mengintegrasikannya secara simultan menggunakan rutin ode23, ode23s dalam

    MATLAB®. Nilai awal dari permasalahan ini adalah CA(0)=CAo, CB(0)=CBo.

    S d

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    68/112

    68

    Studi Kasus

    Sebuah reaksi berorde dua:

      10 mol/(liter.jam)k   A B A B P r C C  diselenggarakan dalam sebuah reaktor partaian bervolum tetap. Konsentrasi awal A

    dan B adalah:Cao = 0,75 mol/liter

    CBO = 0,9 mol/liter

    Perkirakan waktu reaksi yang dibutuhkan untuk mengkonversikan A sebesar 50%.

    Mulai

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    69/112

    69

    Algoritma

    Tebak waktu reaksi, TR

    Integrasikan persamaan

    neraca massa dari t=0

    hingga t = TR.

    - Masukkan: CA0, CB0, XA.

    - Definisikan persamaan

    evaluasi dari neraca massa.

    - Hitung CA pada XA (CAR)

    Evaluasi CA pada TR

    CA=CAR ?

    Tidak

    Selesai

    Ya

    ode23

    Proses Root-finding 

    P l i A li ik

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    70/112

    70

    Penyelesaian Analitik

    exp

    0,1027 jam

     Bo Ao A

     Ao   Bo Bo Ao Ao

    C C C 

    C    C C C kt C  

    C h 3

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    71/112

    71

    Contoh 3.a

    Reaksi bimolekular (A+B) diselenggarakan padareaktor batch. Derajat konversi terhadap A yangdapat dicapai dalam 6,4 jam adalah 99,5%.Reaksi diselenggarakan dengan ekses B sebesar

    2%. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk

    mendapatkan konversi yang sama jika ekses Badalah 5%?

    C h 3

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    72/112

    72

    Contoh 3.a.

     A B C 

    0

    0

    0 0

    0 0 0

    0 0

    Definisikan:

      di mana 1

    1

    1

     B

     A

     A A A A

     B B A A

     A B A A

    C  R RC 

    C C X C C X  

    C C C X C R X  

    r kC C kC X C R X  

    C h 3

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    73/112

    73

    Contoh 3.a.

     

    0

    2

    0 0

    0

    0 0

    0

    1

    1

    ln 11

     A A

     A A A

     X t 

     A

     A

    dC C dX  

    dC    dX r C kC X R X  

    dt dt  

    dX kC dt 

     X R X 

     R X  R kC t 

     R X 

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    74/112

    74

    Jika R = 1,02; X = 0,995; t = 6,4 jam

    Jika R = 1,05; X = 0,995; t = ?? jam

      0ln 1

    1  A

     R X  R kC t 

     R X 

    C t t tt H b St iki t i

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    75/112

    75

    Catatan ttg Hubungan Stoikiometri

    Jika rA = rA(CA, CB, …), maka stoikiometri reaksi digunakan dalam penyelesaianmasalah dalam rangka mengeliminasi seluruh konsentrasi komponen, kecuali

    komponen kunci dalam persamaan evaluasi. Hubungan stoikiometri secara umum

    dapat diterangkan dengan konsep derajat reaksi:

    i

    i

     B

     B

     A

     A   nnn

       

    ...

     B

     Bo B

     A

     Ao A   C C C C 

      

    Pada media reaksi bervolumtetap

    Persamaan Evaluasi untuk Reaksi

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    76/112

    76

    Berkomponen Banyak

    Sebuah reaksi berkomponen banyak:

     P  B A      3

    Persamaan kinetika laju reaksi:

    2/1 B AC kC r  

    02/1   B A A C kC dt 

    dC 

    Persamaan evaluasi RTIK:

    d th

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    77/112

    77

    ..and then..

    Jika sistem reaksi ini diselenggarakan pada sebuah reaktor bervolum tetap(berdensitas tetap), maka:

    31  

      Bo B Ao A   C C C C 

      Bo Ao A B   C C C C    3Persamaan evaluasi reaktor partaian yang merupakan fungsi dari hanya satu

    peubah, yakni CA.

      Bo Ao A A A C C C kC 

    dt 

    dC  3

    C t t tt H b St iki t i

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    78/112

    78

    Catatan ttg Hubungan Stoikiometri

    Pada sebuah reaktor di mana persamaan ini berlaku

    di setiap lokasi dalam reaktor dikatakan sebagai

    dalam keadaan terjamin secara stoikiometri lokal .

    Seluruh reaktor partaian ideal, seperti halnya reaktorideal lainnya (RAS dan RTIK) dapat dikatakan

    terjamin secara stoikiometri lokal.

    C t t tt H b St iki t i

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    79/112

    79

    Catatan ttg Hubungan Stoikiometri

    Reaktor nyata dapat terjamin dan dapat pula tak terjaminsecara stoikiometri lokal.

    Stoikiometri tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya alat

    untuk menerangkan neraca massa dalam sebuah sistem

    dengan reaksi kimia karena sistem seperti ini memilikiketergantungan secara signifikan pada proses-proses difusi

    molekular. Sehingga pendekatan umum yang selalu dapat

    digunakan pada berbagai situasi adalah dengan menuliskan

    neraca massa untuk seluruh komponen yang terlibat dalamsistem reaksi.

    Contoh 4

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    80/112

    80

    Reaksi Paralel Ireversibel

    S  A

     R A

       

       2

    1

    t

    C

    CA

    CR

    CS

      A A   C k k r  21 

    AdC

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    81/112

    81

    021     A A C k k 

    dt 

    dC 

    t k k C 

     Ao

     A21ln  

    Dengan mengamati evolusi konsentrasi A setiap saat, harga (k1 + k2)dapat diketahui dengan mengalurkan harga -ln(CA/CAo) terhadap t .

    Koefisien arah dari kurva ini adalah (k1 + k2).

    Untuk mengetahui harga masing k1 dan k2, evolusi perubahan

    konsentrasi R dan S juga harus diamati. Dalam praktek, karena harga(CA+CR+CS) selalu tetap, cukup dua diantaranya yang diamati, karena

    konsentrasi komponen ketiga dapat dihitung berdasarkan pengetahun

    dua konsentrasi komponen lainnya.

    P l j b t k R d S d t dit li b i b ik t

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    82/112

    82

    Persamaan laju pembentukan R dan S dapat ditulis sebagai berikut:

     A

     A R

     R

    C k dt 

    dC r 

    C k dt 

    dC r 

    2

    1

    Dengan membagi persamaan pertama dengan persamaan kedua diperoleh:

    2

    1k 

    dC 

    dC 

     R

     R 2

    1

    C C 

    C C 

    SoS 

     Ro R

    Integrasi

    Mengevaluasi k dan k

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    83/112

    83

    Mengevaluasi k1 dan k2

    Jika data (CR – CRo) dialurkan terhadap (CS – CSo),maka harga koesien arah kurva ini sama dengan

    (k1/k2).

    Dengan mengetahui harga (k1 + k2) dan harga

    (k1/k2), maka harga k1 dan k2 dapat dihitung.

    Evaluasi Reaksi Kompetitif

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    84/112

    84

    Evaluasi Reaksi KompetitifMengevaluasi (k1+k2)

    t

       -      l    n      (      C      A

          /      C      A    o

          )

    Slope = (k 1+k 2)

    Evaluasi Reaksi Kompetitif

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    85/112

    85

    Evaluasi Reaksi KompetitifMengevaluasi (k1/k2)

    (CS-CSo)

          (      C      R   -      C      R    o      )

    Slope = k 1/k 2

    Contoh 4 a Reaksi Paralel

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    86/112

    86

    Contoh 4.a. Reaksi Paralel

    Pengaruh selektifitas dapat menjadi penting jika orde

    reaksi-reaksi paralel tsb berbeda.

    1

    2

    1 1

    22 2

      reaksi utama  reaksi samping

     A B

     A

     A B C  A A D

    r k C C  

    r k C 

    Contoh 4 a Reaksi Paralel

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    87/112

    87

    Contoh 4.a. Reaksi Paralel

    Selektifitas dapat juga didefinisikan sebagaiperbandingan antara laju r1 terhadap lajukonsumsi A total.

    1

    2

    1

    2

    1

    1 2

    1 1 12

    2 2 2

    1

    di mana:

    r r 

    r r 

     A B B

     A A

    r S 

    r r 

    r k C C k C  r k C k C  

     

    • Untuk meminimalkan byproduct 

    dalam reaktor partaian, ekses B dapat ditingkatkan, sehingga hargaC B  /C  A dapat diperbesar.

    • Karena C  A berkurang jauh lebihcepat dibandingkan dengan C B ,

    selektifitas akan menjadi semakinbesar dengan berjalannya waktu.

    Contoh 4 b Reaksi Konsekutif

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    88/112

    88

    Contoh 4.b. Reaksi Konsekutif

    Persamaan neraca massa dibangun berdasarkan kinetikaorde pertama ireversibel:

    1 2 A C D 

    1 1

    2 2

     A

    r k C 

    r k C 

    • Neraca massa komponen A:

    • Neraca massa komponen C:

    C h 4 b R k i K k if

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    89/112

    89

    Contoh 4.b. Reaksi Konsekutif

    • Neraca massa komponen A:

    • Neraca massa komponen C:

    10

    k t 

     A AC C e 

    1

    2 1

    1 2

    2 1 0 0

    1 0

    2 1

      pada 0; 0

    C  A C 

    k t C C A C 

    k t k t   AC 

    dC k C k C  

    dt 

    dC k C k C e t C  dt 

    k C C e e

    k k 

    Contoh 4 b Reaksi Konsekutif

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    90/112

    90

    Contoh 4.b. Reaksi Konsekutif

    Komponen C akan mencapai harga maksimum,

    pada saat t max.

    2

    2 1

    1

    2

    max

    2 1

    1,max 0

    2

    ln

    k k 

    C A

    k t 

    k k 

    k C C 

     

    Evolusi Konsentrasi Komponen pada

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    91/112

    91

    Reaktor Partaian

           K     o     n     s     e     n      t     r     a     s      i

    A

    C

    D

    k1t

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    92/112

    92

    SISTEM DENGAN VOLUMMEDIA REAKSI BERUBAH

    TK3105 Teknik Reaksi Kimia

    Volum Media Reaksi Berubah

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    93/112

    93

    Volum Media Reaksi Berubah

    Bentuk umum dari persamaan laju perubahan komponen ipada sebuah sistem yang bervolum tetap maupun bervolum

    berubah adalah:

    dt 

    dV C VdC 

    V dt 

    V C d 

    V dt 

    dn

    V r   iiii

    i

    111

    dt 

    dV 

    dt 

    dC r    iii  

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    94/112

    94

    Pada reaktor di mana volume media reaksinyaberubah karena reaksi kimia, maka volume mediareaksi merupakan fungsi dari derajat konversi.

    Untuk sistem isotermal dan isobar, pada sistemdimana volum media reaksi berubah selama reaksiberlangsung, berlaku:

    ii

    ii

    iio

    iiii

     X 

     X C 

     X V 

     X n

    nC 

        

    1

    1

    1

    10

    0

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    95/112

    95

     Pada sistem yang dapat dianggap sebagai gas ideal, volum molar masing-masing

    komponen i berharga sama, sehingga:

     RT V  P n   iii  

    dan jumlah mol total:

    0

    000

     

     RT 

    V  P n  

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    96/112

    96

     Jika terdapat reaksi, maka jumlah total mol gas pada konversi A tertentu (X A):

    0

    0 0 00

    ; 1   A A A A

     A A

    nn n X n n n X  

    n

     

     

    Jika dalam campuran gas terdapat senyawa inert yang tidak ikut bereaksi yang

    jumlahnya nI- maka persamaan ini dapat ditulis ulang menjadi:

     

      

     

     I 

     A A

     A

     I nn

    n X nnn

    0

    00 1

     

     

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    97/112

    97

     

     

     

     

     

     

      A I 

     A

     A

     X nn

    n

     RT 

    V  P 

     RT 

     PV 

    0

    0

    0

    00 1 

     

    Untuk gas ideal:

    0 1  A AV V X    

    0 0

    0 0

    ; A A A I 

    n TP 

    n n T P  

       

     

    Sehingga, untuk komponen i berlaku:

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    98/112

    98

    Sehingga, untuk komponen i berlaku:

    Dengan demikian, persamaan laju perubahan untuk

    reaktan i pada sebuah sistem dimana volum media reaksi

    berubah dapat ditulis sebagai berikut:

    0

    0

    0 1

    1

    atau1

    1

    i

    ii

    i

    i

    i

    ii

    i

    i

    i

     X  X 

     X 

      

    dt 

    dX 

     X 

    dt 

     X d n

     X V dt 

    dn

    V r    i

    ii

    ioiio

    iio

    ii

        

    1

    1

    1

    11

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    99/112

    99

    Dengan demikian, integrasi persamaan ini dapat memberikan

    gambaran kinerja reaktor yang menyelenggarakan reaksi dimana

    volum media reaksi berubah selama reaksi berlangsung.

      i X 

    iii

    ior  X 

    dXiC t 

    01    

    Contoh 5 Orde nol

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    100/112

    100

    Contoh 5. Orde nol

     P  A        k dt 

    dX 

     X 

    C r    A

     A A

     Ao A  

     1

    Integrasi persamaan ini menghasilkan:

     

     A X 

    o A

     Ao A A

     A

     Ao

     A A

     A Ao   kt 

    V C  X 

     X 

    dX C 

    0

    ln1ln

    1    

     

      

    Reaksi berorde nol

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    101/112

    101

    Reaksi berorde nol

    Klarifikasi sebuah reaksi orde nol yang diselenggarakanpada sebuah sistem bervolum tak tetap dapat dilakukan

    dengan mengalurkan data ln(1+ AX A) atau ln(V/V o)terhadap t.

    Data ini valid jika kurva membentuk garis linear

    dengan koefisien arah (k A/CAo).

    Contoh 6: Proses Imaginer

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    102/112

    102

    Contoh 6: Proses Imaginer

    Sebuah reaksi oksidasi etanol fasa gas:

    122 5 2 2 4 2

    2

     

    1,89 mol/l.menit

    atau

    1,89 mol/l.menit

     Eth

     Eth

    C H OH O C H O H O

    r C 

    r C 

    diselenggarakan dalam sebuah reaktor partaian berpiston bertekanan

    tetap 15 atm pada temperatur 400 oC. Perkirakan waktu yang dibutuhkan

    untuk mengkonversikan etanol sebesar 60% jika laju reaksi berorde satudan dua. Diketahui volume reaktor mula-mula 10 liter. Campuran gas ideal

    awal berupa 6%-mol etanol dalam udara (80% N2 + 20% O2).

    …let’s imagine…

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    103/112

    103

    …let s imagine…

    Gas ideal, sehingga jumlah mol mula-mula:

    15 102,71 mol

    0,082 273 400

    O OO

    O

     P V n

     RT 

    Jumlah mol etanol, nEth,O = 6% x 2,71 = 0,1626 mol

    Konsentrasi etanol, CEth,O = 0,01626 mol/liter

    Jumlah mol udara = 2,71 – 0,1626 = 2,5474 mol

    Jumlah mol O2, nOxy = 0,2 x 2,5474 = 0,5095 mol

    Jumlah mol N2, nNit  = 0,8 x 2,5474 = 2,0379 mol

    …and imagine, deeper!

    O d

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    104/112

    104

    ,

    1

     Eth o   Eth Eth Eth

     Eth Eth

    C    dX r kC 

     X dt  

    Karena volume sistem berubah setiap saat, maka persamaan ini dapat ditulis:

    , , 11 1

     Eth o Eth o Eth Eth Eth

     Eth Eth Eth Eth

    C kC X  dX r 

     X dt X   

    0

    ln 11

     Eth X 

     Eth Eth

     Eth

    dX kt X 

     X 

    Integrasi

    Orde satu!

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    105/112

    105

    ln 1 0,60,48 menit

    1,89t 

    Orde dua !!

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    106/112

    106

    Orde dua !!

    2

    , 2 2

    ,

    1

    1 1

     Eth o   Eth Eth Eth Eth Eth o

     Eth Eth Eth Eth

    C    dX X r kC kC  

     X dt X   

     

    ,2

    0

    11ln 1

    11

     A X 

     Eth Eth Eth Eth Eth Eth Eth Eth o

     Eth Eth

     X  X dX X kC t

     X  X 

       

    But it’s easy!

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    107/112

    107

    But it s easy!

    120

    0

    2 1 0,16260,03

    1 2,71

     A Eth

     Eth I 

    n

    n n

      

     

    ,

    11 ln 11

    1 0,03 0,61

    0,03ln 1 0,61,89 0,01626 1 0,6

    47,1 menit

     Eth Eth

     Eth Eth

     Eth o Eth

     X t X kC X 

       

    Dasar Perancangan

    R k P i

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    108/112

    108

    Reaktor Partaian

    Ukuran dan jenis reaktor berdasarkan spesifikasioperasi dan tujuan obyektif perancangan.

    Titik awal dari sebuah proses perancangan adalah

    peneracaan massa, baik neraca massa totalmaupun neraca massa seluruh komponen.

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    109/112

    109

     tilik ruangdalam

    komponenmassa

    akumulasiLaju

    kimiareaksi

    akibatkomponen

    n pembentukaLaju

     A A

    dt 

    dX nV r    A AO A  

       A

     X 

     A

     A Ao

    V r dX nt 

    0

    Persamaan perancangan Reaktor

    Partaian

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    110/112

    110

    0   XA

         1     /     (   -    r     A

         )     V

    Luas bidang di bawah

    kurva = t/n Ao

    Volum Media Reaksi Tetap

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    111/112

    111

    p

     

     A A

     Ao

     X C 

    C    A

     A

     A

     A

     Ao r 

    dC 

    dX C t 

    0

    Volum Media Reaksi Berubah

  • 8/20/2019 Reaktor 1 dan 2

    112/112

    112

       A A X X 

     A A A

     A Ao

     A Ao A

     A Ao

     X r 

    dX C 

     X V r 

    dX nt 

    0 011