Reaktor 1 dan 2
Transcript of Reaktor 1 dan 2
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
1/112
TIPE DAN JENIS REAKTORReaktor Kimia adalah salah satu alat industri kimia,
dimana terjadi reaksi bahan mentah menjadi produk
yang lebih berharga
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
2/112
Kerangka Topologi Teknik Reaksi Kimia
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
3/112
3
Reaktor Kimia
A+B+P A+B P
A
B
P
Reaktor PartaianReaktor Pipa Ideal
Reaktor Aliran Sumbat Reaktor Tangki Ideal
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
4/112
4
Karakteristik Reaktor Ideal
Karakteristik Reaktor Partaian Reaktor Aliran
Sumbat
Reaktor Tangki
IdealTemperatur, tekanan,
komposisi
Uniform setiap saat Konsentrasi berubah
ke arah keluaran
reaktor.
Tak ada gradien
konsentrasi dan
temperatur ke arahradial.
Tak ada difusi dan
pencampuran ke arah
aksial.
Pencampuran
sempurna.
Komposisi di dalamreaktor uniform, dan
besarnya sama dengan
keluaran reaktor.
Kondisi ideal
Distribusi waktu
tinggal reaktan.
Seragam. Seragam. Tidak seragam.
Volume reaktor yang
dibutuhkan untuk
derajat konversi yangsama.
Relatif kecil. Relatif kecil. Besar.
Distribusi produk
(untuk reaksi
konsekutif).
Besar, untuk produk
antara.
Besar, untuk produk
antara.
Kecil, untuk produk
antara.
Karakteristik
Kinetika
Probabilitas reaksi
untuk rasio komposisi
tertentu.
Tidak mungkin Tidak mungkin Mungkin
Fleksibilitas Tinggi Rendah Medium Features
Aplikasi Multiguna, skala kecil. Skala besar. Skala medium
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
5/112
5
Karakteristik Reaksi dan Pertimbangan Perancangan
pada Berbagai Industri Kimia
Proses Reaktor Karakteristik
Reaksi Kimia
Pertimbangan
PerancanganPerengkahan Nafta Fasa gas, homogen. Endotermal, konsekutif. Perolehan produk,
pemanasan dan pendinginancepat.
Reformasi kukus Fasa gas-padatan,heterogen, unggun tetap.
Endotermal, reversibel,kesetimbangan.
Neraca panas, fluks panas,katalis.
Resin epoxy Fasa cair, reaktor tangki berpengaduk.
Polimerisasi eksotermal. Penghilangan panas, pengendalian reaksi polimerisasi.
Hydrotreating Fasa gas dan cair,heterogen, unggun tetap.
Eksotermal, tekanan tinggi. Konsumsi hidrogen, penghilangan panas, katalis.
Perengkahan katalitik(FCC)
Fasa gas-cair-padat,heterogen, unggun
terfluidakan kontinyu.
Endotermal, konsekutif. Distribusi produk, regenerasikatalis secara kontinyu.
Desulfurisasu gas bakartipe basah Fasa gas-cair-padat,heterogen, kolom
gelembung.
Reaksi asam-basa. Perpindahan massa, penghematan penggunaan
energi.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
6/112
6
Reaktor Partaian (Batch Reactor)
Reaktor Pipa Ideal (PFR)
Reaktor Tangki Ideal Kontinyu (CSTR)
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
7/112
Tujuan Pemilihan Reaktor
Mendapat keuntungan yang besar
Biaya produksi rendah
Modal kecil/volume reaktor minimum
Operasinya sederhana dan murah
Keselamatan kerja terjamin
Polusi terhadap sekelilingnya (lingkungan) dijaga
sekecil-kecilnya
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
8/112
Dasar Pemilihan Jenis Reaktor
Fasa zat pereaksi dan hasil reaksi
Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta
ada tidaknya reaksi samping
Kapasitas produksi
Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya
Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas
permukaan yang cukup untuk perpindahan panas
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
9/112
Jenis – Jenis Reaktor
Berdasarkan Bentuk
Reaktor Tangki
Reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna,
sehingga komposisi dan suhu di dalam reaktor setiap saatselalu uniform. Proses batch, semi batch, dan proses alir.
Reaktor pipa
Digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor AlirPipa. Ideal bila zat pereaksi yang berupa gas ataucairan, mengalir di dalam pipa dengan arah sejajarsumbu pipa.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
10/112
Berdasarkan Proses
Reaktor BatchBiasanya untuk reaksi fase cair yang digunakan pada
kapasitas produksi yang kecil.
Keuntungan reaktor batch:
Lebih murah dibanding reaktor alir
Lebih mudah pengoperasiannya Lebih mudah dikontrol
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
11/112
Kerugian reaktor batch:
Tidak baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi kebocoran
pada lubang pengaduk)
Waktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untukpengisian, pemanasan zat pereaksi, pendinginan zat hasil,
pembersihan reaktor, waktu reaksi)
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
12/112
Berdasarkan Proses (Lanjutan)
Reaktor Alir (Kontinu)
1. RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk)Keuntungan reaktor RATB:
Suhu dan komposisi campuran dalam reaktor sama
Volume reaktor besar, maka waktu tinggal juga besar,
berarti zat pereaksi lebih lama bereaksi di reaktor
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
13/112
Kerugian reaktor RATB:
Tidak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang
bertekanan tinggi.
Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang
dibutuhkan RATB lebih besar dari RAP.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
14/112
Berdasarkan Proses (Lanjutan)
Reaktor Alir (Kontinu)2.
RAP (Reaktor Alir Pipa)Ideal jika pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengankecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.
Keuntungan reaktor RAP:
Volume yang diperlukan lebih kecil daripada RATB, untukkonversi yang sama
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
15/112
Kerugian reaktor RAP:
Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
Perlu waktu untuk mencapai kondisi steady state.
Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “hot spot ”(bagian yang suhunya sangat tinggi) pada tempat
pemasukan . Dapat menyebabkan kerusakan pada dinding
reaktor.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
16/112
Berdasarkan Proses (Lanjutan)
Reaktor Alir (Kontinu)3.
RSB (Reaktor Semi Batch/Kontinu)Biasanya berbentuk tangki berpengaduk
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
17/112
Berdasarkan Operasi
Reaktor Isotermal
Isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalamreaktor, aliran yang keluar dari reaktor selalu seragamdan bersuhu sama.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
18/112
Berdasarkan Operasi
Reaktor Adiabatis
Adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antarareaktor dan sekelilingnya.
Jika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi
karena reaksi dapat dipakai untuk menaikkan suhu
campuran di reaktor (K naik dan – rA besar sehinggawaktu reaksi menjadi lebih pendek).
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
19/112
Reaktor Gas Cair dengan Katalis Padat
Packed/Fixed Bed Reactor (PBR)
Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalisstasioner dan dioperasikan vertikal. Biasanya
dioperasikan secara adiabatis.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
20/112
Fluidized Bed Reactor (FBR)Reaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas
reaktan. Operasinya: isotermal. Pada FBR jumlah katalis
lebih sedikit, katalis bergerak sesuai kecepatan aliran
gas masuk. FBR memberikan luas permukaan yang lebih
besar dari PBR.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
21/112
Fluid – Fluid Reaktor
Bubble Tank
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
22/112
Fluid – Fluid Reaktor (Lanjutan)
Agitate Tank
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
23/112
Fluid – Fluid Reaktor (Lanjutan)
Spray Tower
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
24/112
Fluid –
Fluid Reaktor (Lanjutan)
Pertimbangan dalam pemilihan fluid-fluid reaktor.
Gas yang sukar larut (KL
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
25/112
25
Neraca Massa
tilik ruangdalam
komponenmassa
akumulasiLaju
tilik ruangdari
keluar komponen
massaLaju
kimiareaksi
akibatkomponen
n pembentukaLaju
tilik ruangke
masuk komponen
massaLaju
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
26/112
26
Neraca Massa Total
Volume = V
Densitas rata-rata = Akumulasi = d(V)/dt
Total input
(Qin
in)
Total output(Q
out
out)
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
27/112
27
Neraca Massa Komponen
Konsentrasi = C A
Volume = V
Laju reaksi = r A
Akumulasi = d(VC A
)/dt
Komponen
masuk
(Qin C
A,in)
Komponen keluar (Q
out C
A,out)
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
28/112
28
Neraca Massa Komponen A
dt
C V d C QV r C Q Aout Aout Ain Ain
)(,,
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
29/112
29
REAKSI ELEMENTER
P B A
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
30/112
30
Reaksi Elementer
Reaksi ini disebut reaksi elementer jika reaksi ini
terjadi akibat dari interaksi tunggal (misalnya:
tumbukan) antara molekul-molekul reaktan.
Laju tumbukan yang terjadi antara molekul A dan Bberbanding lurus dengan konsentrasi A dan B.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
31/112
31
Reaksi Elementer
Memang, tidak seluruh tumbukan menghasilkanreaksi kimia, namun pada kondisi lingkungan yangtetap (temperatur, kuat medan listrik), jumlah
tumbukan yang menghasilkan reaksi kimia dapatterdefinisi dengan baik, sehingga laju reaksi kimiadapat dinyatakan dalam persamaan:
B AC kC r
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
32/112
32
TEORI KINETIKA REAKSIGASDigunakan untuk menurunkan dan menggambarkan
fenomena reaksi pada fasa gas.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
33/112
33
Asumsi/Hipotesa
Keberlangsungan sebuah reaksi kimia memerlukanproses tumbukan antara molekul A dan B,walaupun tidak seluruh tumbukan menghasilkan
reaksi kimia. Persamaan laju reaksi:
Av
f C r r AB
•C AB adalah laju tumbukan antaramolekul A dan B (tumbukan per unit
volum per unit waktu)•f r adalah efisiensi reaksi (antara 0 dan1)
•bilangan Avogadro telah diperhitungkansehingga r memiliki satuan yang telahdinormalisasi, mol.m -3 detik -1 .
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
34/112
34
Molekul A dan B dapat dibayangkan sebagai bola masif yang memiliki radius RAdan RB. Molekul-molekul ini akan bertumbukan jika mereka mendekat hingga jarak(RA + RB). Teori kinetika gas ideal menyatakan :
B A AB
B A
B A AB C C Av
mm Av
mm RT C 2
2
2/18
di mana mA dan mB adalah massa molekul dan bersatuan kg/molekul.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
35/112
35
Sehingga:
B A
B A
B A
B A
M M
M M
mm
mm Av
di mana :•M A dan M B adalah berat molekul A dan B dan
bersatuan kg/g-mol .• AB adalah diameter tumbukan yang harganya samadengan (R A + R B ).
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
36/112
36
Persamaan laju reaksi:
B AC kC r
r AB B A
B A f Avmm Av
mm RT k
2
2/18
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
37/112
37
P B A •Perhatikan bahwa tetapan laju reaksi k berharga positif,sehingga r berharga positif.•Dapat dilihat juga bahwa laju pembentukan A dan B , r A dan r
B
, berharga negatif.•Laju pembentukan P digambarkan dengan laju reaksipositif.
B A B A C kC r r
B A P C kC r
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
38/112
38
THING TO BE THOUGHT:
Laju pembentukan komponen selalu berhargapositif jika komponen tersebut dibentuk olehreaksi dan akan selalu berharga negatif jikakomponen tersebut terkonsumsi dalam sebuah
reaksi.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
39/112
39
Reaksi tunggal
......0 Q P B A Q P B A M
0M adalah zero molecule, dan i adalah koefisien stoikiometri yang berharga positif
untuk produk dan berharga negatif untuk reaktan.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
40/112
40
Contoh reaksi:
O H O H 222 22
O H O H M 222 220
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
41/112
41
Reaksi Elementer Reversibel
f
r
k
k A B P Q
Q P B A
Q P r B A f C C k C C k r
i B A
Q P
i
r
f
B A
Q P
i
C C
C C C
k
k K
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
42/112
42
Catatan untuk reaksi elementer
Sebagian besar reaksi bukanlah reaksi elementer.
Hampir seluruh reaksi-reaksi penting dalam industriadalah reaksi yang terjadi melalui mekanismekompleks.
Sering kali laju reaksi dari reaksi kompleksdigambarkan oleh model empiris yang sederhanasehingga mudah untuk mengimplementasikannyadalam analisis dan evaluasi unjuk kerja reaktor diindustri.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
43/112
43
Catatan untuk reaksi elementer
Walaupun model-model mekanistis telahdikembangkan sejak awal abad ke 20, barukemudian pada era tahun 1970-an, seiring denganpesatnya perkembangan teknologi komputasi,model-model mekanistik mulai mendapat tempatdan digunakan dalam analisis unjuk kerja reaktor.
R k i U i l k l
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
44/112
44
Reaksi Unimolekular,
Orde Pertama
A
k kC r A Produk
4234238 HeThU
Contoh:
Reaksi ini terjadi secara spontan sebagai sebuah event tunggal yang berlangsung
dalam sebuah sistem reaksi kimia.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
45/112
45
Contoh lain:
2433 H COCH OCH CH
•
Reaksi ini beorde pertama pada kondisi normal.• Tumbukan antar molekul diperlukan untuk menginsiasi
reaksi. Untuk itu diperlukan sebuah energi pengaktifantertentu yang digunakan oleh molekul untuk bertumbukantara satu dengan yang lainnya.
O d K d
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
46/112
46
Orde Kedua,
Satu Reaktan
2 Produk2 Ak kC r A
Laju reaksi pembentukan A adalah :
22 A A kC r
222 I H H k
I Contoh reaksi berorde dua:
O d K d
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
47/112
47
Orde Kedua,
Dua Reaktan
B AC kC r B A Produk
O H OCOCH H C COOH CH OH H C k 2352352
Contoh reaksi berorde kedua:
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
48/112
48
Tahap reaksi
Sebuah reaksi kompleks dapat direpresentasikan
oleh sejumlah besar reaksi elementer.
Setiap reaksi elementer biasanya disebut sebagai
tahap reaksi. Misalnya, reaksi:
terdiri dari 20 – 30 tahap reaksi.
O H COOCH 2224 22
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
49/112
49
Tahap reaksi
Setiap reaksi elementer memiliki ekspresi laju
reaksinya masing-masing.
Pada umumnya, persamaan kinetika reaksi
kompleks hanya dapat diturunkan melaluipercobaan.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
50/112
50
Mode Reaktor Ideal
Reaktor Partaian (Batch Reactor)
Reaktor Kontinyu (Flow Reactor)
Reaktor Aliran Sumbat (Reaktor Pipa Ideal, Plug Flow
Reactor) Reaktor Tangki Ideal Kontinyu (Continous Stirred Tank
Reactor)
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
51/112
51
Reaktor Partaian
d(VC A
)/dt = r A
V
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
52/112
52
Reaktor Partaian
Reaktor partaian adalah sebuah reaktor yangtidak memiliki aliran masuk dan keluar reaktor.
Jumlah komponen di dalam reaktor dapat berubah
setiap saat selama reaksi berlangsung. Reaktor ini selalu bekerja dalam keadaan tak-
tunak (unsteady state).
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
53/112
53
Neraca Massa
•Neraca massa tak-tunak
•Selalu terdapat akumulasi massa• Akumulasi positif • Akumulasi negatif
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
54/112
54
Neraca Massa pada Reaktor Partaian
V r
dt
C V d A
A Pada reaktor ini tidak terdapat gradien temperatur
dan konsentrasi di dalam sistem reaksi. Temperatur
dan konsentrasi terdistribusi seragam di seluruh
bagian reaktor, namun konsentrasi akan selalu
berubah setiap saat.
A A A A r r C C ,
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
55/112
55
dt
dV C
dt
dC V V r A
A A
Sistem reaksi yang akan dibahas adalah sebuah sistem reaksi bervolum tetap,
sehingga dV/dt = 0. Asumsi ini dapat diambil jika media reaksi yang ditinjau
berfasa cair, sehingga selama reaksi berlangsung, volum media reaksi dapat
dianggap tetap.
dt
dC r A A
Persamaan Evaluasi
Reaktor Partaian
Persamaan Evaluasi
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
56/112
56
Persamaan Evaluasi
Reaktor Partaian
dt
dC r A A
A
Ao
r C
C A
A
t
r r
dC dt t
0
Ao A C C t ;0 pada
Jika diketahui:
•Kinetika reaksi
•Konsentrasi awal
•Konversi yang diinginkan
Waktu reaksi yang dibutuhkan dapatdihitung.
Contoh 1
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
57/112
57
Contoh 1
Reaksi Orde 1 Ireversibel
Ak
kC r P A
A A A kC r r
0 A A kC
dt
dC
kt Ao A eC C
kt
Ao
A eC
C
kt
Ao
A
A eC
C
X
11
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
58/112
58
Untuk reaktor bervolum tetap, berlaku:
A Ao
A Ao A A X C
V
X n
V
nC
1
1
A Ao A dX C dC
A A X k
dt
dX 1
dengan syarat awal: pada saat
t = 0, X A = 0
kt X A 1ln
Contoh 2
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
59/112
59
Contoh 2
Orde 2 Ireversibel
22/
2 2 A
k C
k r P A
2 A A kC r
02 A A kC
dt
dC
kdt C
dC
A
A 2
kdt
X C
dX
A Ao
A 21
kt X
X
C C C A
A
Ao Ao A
1
111
kt C C
C
Ao Ao
A
1
1
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
60/112
60
Studi Kasus
Sebuah reaksi dekomposisi fasa cair diselenggarakan pada sebuah reaktor
partaian. Reaktor (media reaksi) tidak mengalami perubahan volum selama reaksi
berlangsung.
0,1 mol/(L.menit)k A A B C r C
Perkirakan waktu reaksi yang dibutuhkan untuk mengkonversikan A sebesar 80%
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
61/112
61
Penyelesaian
Neraca massa:
A A A kC r r
masuk terbentuk keluar Akumulasi
0
A A
A
A
A A A AdC
kC dt
dC
kC dt
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
62/112
62
Akan sangat berguna untuk mengubah domain dari CA menjadi X A.
A Ao
A Ao A
A X C
V
X n
V
nC
1
1
A Ao AdC C dX
A A X k
dt
dX 1
Substitusikan ke persamaan perancangan reaktor partaian:
dengan syarat batas:
t = 0, X AO = 0
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
63/112
63
0,8
0
1
11
1ln 1 0,8
16,09 menit
A
A
A
A
dX kdt
X
dX t k X
t
k
t
Contoh 3
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
64/112
64
Contoh 3
Orde 2, Dua reaktan
B Ak
C kC r P B A
B A A C kC r
Integrasi langsung persamaan evaluasi reaktor partaian tidak mungkin dilakukan
karena sekarang laju pembentukan A tidak hanya bergantung pada konsentrasi A saja,
tetapi juga bergantung pada konsentrasi B.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
65/112
65
(a) Pendekatan Stoikiometri
Dapat diketahui bahwa jumlah A yang terkonsumsi sama dengan jumlah B yangterkonsumsi, sehingga:
B Bo A Ao C C C C
A Ao Bo B C C C C
Ao Bo A A A C C C C k r 2
Persamaan evaluasi reaktor partaian dapat ditulis ulang menjadi:
02 Ao Bo A A A C C C C k dt
dC
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
66/112
66
Ao Ao Bo Bo Ao Bo
Ao
A
C kt C C C
C C
C
C
exp
Tidak mudah!
Dalam beberapa hal, beberapa pendekatan dan metoda bisa digunakan:• Transformasi Laplace
• Tabel integrasi
• Pendekatan numerik
( ) N
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
67/112
67
(b) Pendekatan Numerik
Persamaan evaluasi reaktor partaian diturunkan untuk komponen A dan B,menghasilkan dua buah persamaan diferensial biasa:
B A B
B A A C kC
dt dC C kC
dt dC ;
Sistem persamaan diferensial biasa ini dapat diselesaikan secara numerik dengan
mengintegrasikannya secara simultan menggunakan rutin ode23, ode23s dalam
MATLAB®. Nilai awal dari permasalahan ini adalah CA(0)=CAo, CB(0)=CBo.
S d
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
68/112
68
Studi Kasus
Sebuah reaksi berorde dua:
10 mol/(liter.jam)k A B A B P r C C diselenggarakan dalam sebuah reaktor partaian bervolum tetap. Konsentrasi awal A
dan B adalah:Cao = 0,75 mol/liter
CBO = 0,9 mol/liter
Perkirakan waktu reaksi yang dibutuhkan untuk mengkonversikan A sebesar 50%.
Mulai
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
69/112
69
Algoritma
Tebak waktu reaksi, TR
Integrasikan persamaan
neraca massa dari t=0
hingga t = TR.
- Masukkan: CA0, CB0, XA.
- Definisikan persamaan
evaluasi dari neraca massa.
- Hitung CA pada XA (CAR)
Evaluasi CA pada TR
CA=CAR ?
Tidak
Selesai
Ya
ode23
Proses Root-finding
P l i A li ik
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
70/112
70
Penyelesaian Analitik
exp
0,1027 jam
Bo Ao A
Ao Bo Bo Ao Ao
C C C
C C C C kt C
t
C h 3
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
71/112
71
Contoh 3.a
Reaksi bimolekular (A+B) diselenggarakan padareaktor batch. Derajat konversi terhadap A yangdapat dicapai dalam 6,4 jam adalah 99,5%.Reaksi diselenggarakan dengan ekses B sebesar
2%. Berapa waktu yang dibutuhkan untuk
mendapatkan konversi yang sama jika ekses Badalah 5%?
C h 3
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
72/112
72
Contoh 3.a.
A B C
0
0
0 0
0 0 0
0 0
Definisikan:
di mana 1
1
1
B
A
A A A A
B B A A
A B A A
C R RC
C C X C C X
C C C X C R X
r kC C kC X C R X
C h 3
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
73/112
73
Contoh 3.a.
0
2
0 0
0
0 0
0
1
1
ln 11
A A
A A A
X t
A
A
dC C dX
dC dX r C kC X R X
dt dt
dX kC dt
X R X
R X R kC t
R X
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
74/112
74
Jika R = 1,02; X = 0,995; t = 6,4 jam
Jika R = 1,05; X = 0,995; t = ?? jam
0ln 1
1 A
R X R kC t
R X
C t t tt H b St iki t i
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
75/112
75
Catatan ttg Hubungan Stoikiometri
Jika rA = rA(CA, CB, …), maka stoikiometri reaksi digunakan dalam penyelesaianmasalah dalam rangka mengeliminasi seluruh konsentrasi komponen, kecuali
komponen kunci dalam persamaan evaluasi. Hubungan stoikiometri secara umum
dapat diterangkan dengan konsep derajat reaksi:
i
i
B
B
A
A nnn
...
B
Bo B
A
Ao A C C C C
Pada media reaksi bervolumtetap
Persamaan Evaluasi untuk Reaksi
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
76/112
76
Berkomponen Banyak
Sebuah reaksi berkomponen banyak:
P B A 3
Persamaan kinetika laju reaksi:
2/1 B AC kC r
02/1 B A A C kC dt
dC
Persamaan evaluasi RTIK:
d th
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
77/112
77
..and then..
Jika sistem reaksi ini diselenggarakan pada sebuah reaktor bervolum tetap(berdensitas tetap), maka:
31
Bo B Ao A C C C C
Bo Ao A B C C C C 3Persamaan evaluasi reaktor partaian yang merupakan fungsi dari hanya satu
peubah, yakni CA.
Bo Ao A A A C C C kC
dt
dC 3
C t t tt H b St iki t i
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
78/112
78
Catatan ttg Hubungan Stoikiometri
Pada sebuah reaktor di mana persamaan ini berlaku
di setiap lokasi dalam reaktor dikatakan sebagai
dalam keadaan terjamin secara stoikiometri lokal .
Seluruh reaktor partaian ideal, seperti halnya reaktorideal lainnya (RAS dan RTIK) dapat dikatakan
terjamin secara stoikiometri lokal.
C t t tt H b St iki t i
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
79/112
79
Catatan ttg Hubungan Stoikiometri
Reaktor nyata dapat terjamin dan dapat pula tak terjaminsecara stoikiometri lokal.
Stoikiometri tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya alat
untuk menerangkan neraca massa dalam sebuah sistem
dengan reaksi kimia karena sistem seperti ini memilikiketergantungan secara signifikan pada proses-proses difusi
molekular. Sehingga pendekatan umum yang selalu dapat
digunakan pada berbagai situasi adalah dengan menuliskan
neraca massa untuk seluruh komponen yang terlibat dalamsistem reaksi.
Contoh 4
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
80/112
80
Reaksi Paralel Ireversibel
S A
R A
k
k
2
1
t
C
CA
CR
CS
A A C k k r 21
AdC
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
81/112
81
021 A A C k k
dt
dC
t k k C
C
Ao
A21ln
Dengan mengamati evolusi konsentrasi A setiap saat, harga (k1 + k2)dapat diketahui dengan mengalurkan harga -ln(CA/CAo) terhadap t .
Koefisien arah dari kurva ini adalah (k1 + k2).
Untuk mengetahui harga masing k1 dan k2, evolusi perubahan
konsentrasi R dan S juga harus diamati. Dalam praktek, karena harga(CA+CR+CS) selalu tetap, cukup dua diantaranya yang diamati, karena
konsentrasi komponen ketiga dapat dihitung berdasarkan pengetahun
dua konsentrasi komponen lainnya.
P l j b t k R d S d t dit li b i b ik t
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
82/112
82
Persamaan laju pembentukan R dan S dapat ditulis sebagai berikut:
A
S
S
A R
R
C k dt
dC r
C k dt
dC r
2
1
Dengan membagi persamaan pertama dengan persamaan kedua diperoleh:
2
1k
k
dC
dC
r
r
S
R
S
R 2
1
k
k
C C
C C
SoS
Ro R
Integrasi
Mengevaluasi k dan k
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
83/112
83
Mengevaluasi k1 dan k2
Jika data (CR – CRo) dialurkan terhadap (CS – CSo),maka harga koesien arah kurva ini sama dengan
(k1/k2).
Dengan mengetahui harga (k1 + k2) dan harga
(k1/k2), maka harga k1 dan k2 dapat dihitung.
Evaluasi Reaksi Kompetitif
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
84/112
84
Evaluasi Reaksi KompetitifMengevaluasi (k1+k2)
t
- l n ( C A
/ C A o
)
Slope = (k 1+k 2)
Evaluasi Reaksi Kompetitif
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
85/112
85
Evaluasi Reaksi KompetitifMengevaluasi (k1/k2)
(CS-CSo)
( C R - C R o )
Slope = k 1/k 2
Contoh 4 a Reaksi Paralel
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
86/112
86
Contoh 4.a. Reaksi Paralel
Pengaruh selektifitas dapat menjadi penting jika orde
reaksi-reaksi paralel tsb berbeda.
1
2
1 1
22 2
reaksi utama reaksi samping
A B
A
A B C A A D
r k C C
r k C
Contoh 4 a Reaksi Paralel
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
87/112
87
Contoh 4.a. Reaksi Paralel
Selektifitas dapat juga didefinisikan sebagaiperbandingan antara laju r1 terhadap lajukonsumsi A total.
1
2
1
2
1
1 2
1 1 12
2 2 2
1
di mana:
r r
r r
A B B
A A
r S
r r
r k C C k C r k C k C
• Untuk meminimalkan byproduct
dalam reaktor partaian, ekses B dapat ditingkatkan, sehingga hargaC B /C A dapat diperbesar.
• Karena C A berkurang jauh lebihcepat dibandingkan dengan C B ,
selektifitas akan menjadi semakinbesar dengan berjalannya waktu.
Contoh 4 b Reaksi Konsekutif
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
88/112
88
Contoh 4.b. Reaksi Konsekutif
Persamaan neraca massa dibangun berdasarkan kinetikaorde pertama ireversibel:
1 2 A C D
1 1
2 2
A
C
r k C
r k C
• Neraca massa komponen A:
• Neraca massa komponen C:
C h 4 b R k i K k if
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
89/112
89
Contoh 4.b. Reaksi Konsekutif
• Neraca massa komponen A:
• Neraca massa komponen C:
10
k t
A AC C e
1
2 1
1 2
2 1 0 0
1 0
2 1
pada 0; 0
C A C
k t C C A C
k t k t AC
dC k C k C
dt
dC k C k C e t C dt
k C C e e
k k
Contoh 4 b Reaksi Konsekutif
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
90/112
90
Contoh 4.b. Reaksi Konsekutif
Komponen C akan mencapai harga maksimum,
pada saat t max.
2
2 1
1
2
max
2 1
1,max 0
2
ln
k
k k
C A
k
k t
k k
k C C
k
Evolusi Konsentrasi Komponen pada
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
91/112
91
Reaktor Partaian
K o n s e n t r a s i
A
C
D
k1t
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
92/112
92
SISTEM DENGAN VOLUMMEDIA REAKSI BERUBAH
TK3105 Teknik Reaksi Kimia
Volum Media Reaksi Berubah
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
93/112
93
Volum Media Reaksi Berubah
Bentuk umum dari persamaan laju perubahan komponen ipada sebuah sistem yang bervolum tetap maupun bervolum
berubah adalah:
dt
dV C VdC
V dt
V C d
V dt
dn
V r iiii
i
111
dt
dV
V
C
dt
dC r iii
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
94/112
94
Pada reaktor di mana volume media reaksinyaberubah karena reaksi kimia, maka volume mediareaksi merupakan fungsi dari derajat konversi.
Untuk sistem isotermal dan isobar, pada sistemdimana volum media reaksi berubah selama reaksiberlangsung, berlaku:
ii
ii
iio
iiii
X
X C
X V
X n
V
nC
1
1
1
10
0
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
95/112
95
Pada sistem yang dapat dianggap sebagai gas ideal, volum molar masing-masing
komponen i berharga sama, sehingga:
RT V P n iii
dan jumlah mol total:
0
000
RT
V P n
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
96/112
96
Jika terdapat reaksi, maka jumlah total mol gas pada konversi A tertentu (X A):
0
0 0 00
; 1 A A A A
A A
nn n X n n n X
n
Jika dalam campuran gas terdapat senyawa inert yang tidak ikut bereaksi yang
jumlahnya nI- maka persamaan ini dapat ditulis ulang menjadi:
I
A A
A
I nn
n X nnn
0
00 1
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
97/112
97
A I
A
A
X nn
n
RT
V P
RT
PV
0
0
0
00 1
Untuk gas ideal:
0 1 A AV V X
0 0
0 0
; A A A I
n TP
n n T P
Sehingga, untuk komponen i berlaku:
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
98/112
98
Sehingga, untuk komponen i berlaku:
Dengan demikian, persamaan laju perubahan untuk
reaktan i pada sebuah sistem dimana volum media reaksi
berubah dapat ditulis sebagai berikut:
0
0
0 1
1
atau1
1
i
ii
i
i
i
ii
i
i
i
C
C
C
C
X X
X
C
C
dt
dX
X
C
dt
X d n
X V dt
dn
V r i
ii
ioiio
iio
ii
1
1
1
11
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
99/112
99
Dengan demikian, integrasi persamaan ini dapat memberikan
gambaran kinerja reaktor yang menyelenggarakan reaksi dimana
volum media reaksi berubah selama reaksi berlangsung.
i X
iii
ior X
dXiC t
01
Contoh 5 Orde nol
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
100/112
100
Contoh 5. Orde nol
P A k dt
dX
X
C r A
A A
Ao A
1
Integrasi persamaan ini menghasilkan:
A X
o A
Ao A A
A
Ao
A A
A Ao kt
V
V C X
C
X
dX C
0
ln1ln
1
Reaksi berorde nol
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
101/112
101
Reaksi berorde nol
Klarifikasi sebuah reaksi orde nol yang diselenggarakanpada sebuah sistem bervolum tak tetap dapat dilakukan
dengan mengalurkan data ln(1+ AX A) atau ln(V/V o)terhadap t.
Data ini valid jika kurva membentuk garis linear
dengan koefisien arah (k A/CAo).
Contoh 6: Proses Imaginer
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
102/112
102
Contoh 6: Proses Imaginer
Sebuah reaksi oksidasi etanol fasa gas:
122 5 2 2 4 2
2
1,89 mol/l.menit
atau
1,89 mol/l.menit
k
Eth
Eth
C H OH O C H O H O
r C
r C
diselenggarakan dalam sebuah reaktor partaian berpiston bertekanan
tetap 15 atm pada temperatur 400 oC. Perkirakan waktu yang dibutuhkan
untuk mengkonversikan etanol sebesar 60% jika laju reaksi berorde satudan dua. Diketahui volume reaktor mula-mula 10 liter. Campuran gas ideal
awal berupa 6%-mol etanol dalam udara (80% N2 + 20% O2).
…let’s imagine…
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
103/112
103
…let s imagine…
Gas ideal, sehingga jumlah mol mula-mula:
15 102,71 mol
0,082 273 400
O OO
O
P V n
RT
Jumlah mol etanol, nEth,O = 6% x 2,71 = 0,1626 mol
Konsentrasi etanol, CEth,O = 0,01626 mol/liter
Jumlah mol udara = 2,71 – 0,1626 = 2,5474 mol
Jumlah mol O2, nOxy = 0,2 x 2,5474 = 0,5095 mol
Jumlah mol N2, nNit = 0,8 x 2,5474 = 2,0379 mol
…and imagine, deeper!
O d
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
104/112
104
,
1
Eth o Eth Eth Eth
Eth Eth
C dX r kC
X dt
Karena volume sistem berubah setiap saat, maka persamaan ini dapat ditulis:
, , 11 1
Eth o Eth o Eth Eth Eth
Eth Eth Eth Eth
C kC X dX r
X dt X
0
ln 11
Eth X
Eth Eth
Eth
dX kt X
X
Integrasi
Orde satu!
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
105/112
105
ln 1 0,60,48 menit
1,89t
Orde dua !!
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
106/112
106
Orde dua !!
2
, 2 2
,
1
1 1
Eth o Eth Eth Eth Eth Eth o
Eth Eth Eth Eth
C dX X r kC kC
X dt X
,2
0
11ln 1
11
A X
Eth Eth Eth Eth Eth Eth Eth Eth o
Eth Eth
X X dX X kC t
X X
But it’s easy!
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
107/112
107
But it s easy!
120
0
2 1 0,16260,03
1 2,71
A Eth
Eth I
n
n n
,
11 ln 11
1 0,03 0,61
0,03ln 1 0,61,89 0,01626 1 0,6
47,1 menit
Eth Eth
Eth Eth
Eth o Eth
X t X kC X
t
t
Dasar Perancangan
R k P i
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
108/112
108
Reaktor Partaian
Ukuran dan jenis reaktor berdasarkan spesifikasioperasi dan tujuan obyektif perancangan.
Titik awal dari sebuah proses perancangan adalah
peneracaan massa, baik neraca massa totalmaupun neraca massa seluruh komponen.
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
109/112
109
tilik ruangdalam
komponenmassa
akumulasiLaju
kimiareaksi
akibatkomponen
n pembentukaLaju
A A
dt
dX nV r A AO A
A
X
A
A Ao
V r dX nt
0
Persamaan perancangan Reaktor
Partaian
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
110/112
110
0 XA
1 / ( - r A
) V
Luas bidang di bawah
kurva = t/n Ao
Volum Media Reaksi Tetap
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
111/112
111
p
A A
Ao
X C
C A
A
A
A
Ao r
dC
r
dX C t
0
Volum Media Reaksi Berubah
-
8/20/2019 Reaktor 1 dan 2
112/112
112
A A X X
A A A
A Ao
A Ao A
A Ao
X r
dX C
X V r
dX nt
0 011