Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf

11
4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 1/11 pola pengmbangan paragraf Selasa, 29 Januari 2013 pola pengembangan paragraf MAKALAH POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF MAKALAH INI DI AJUKAN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA OLEH : YUSRI ADIANSYAH NIM :11.04.09.0124 PROGRAM STUDI MANAJMEN SUMBER DAYA PERAIRAN ( MSDP ) FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAMAWA (UNSA) SUMBAWA BESAR 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepadun. Kesatuan bearti seluru kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluru kalimat dalam pragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagsan tunggal pragraf. Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat , dan hal itu memang di mungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud paragraf semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurag ideal jika ditinjau dari segi komposisi, paragraf semacam itu jarang di pakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf di perlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yusri adiansyah Lihat profil lengkapku Mengenai Saya 2013 (1) Januari (1) pola pengemban gan paragraf Arsip Blog

description

tentang pola software

Transcript of Pola pengmbangan paragraf pola pengembangan paragraf

Page 1: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 1/11

pola pengmbangan paragraf

Selasa, 29 Januari 2013

pola pengembangan paragraf

MAKALAH

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF

MAKALAH INI DI AJUKAN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

BAHASA INDONESIA

O LEH :YUSRI ADIANSYAHNIM :11.04.09.0124

PROGRAM STUDI MANAJMEN SUMBER DAYA PERAIRAN (MSDP )

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SAMAWA (UNSA)

SUMBAWA BESAR2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Paragraf adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan

hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun

beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah

kesatuan dan kepadun. Kesatuan bearti seluru kalimat dalam paragraf

membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluru

kalimat dalam pragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagsan

tunggal pragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan

paragraf yang hanya terdiri dari satu kalimat , dan hal itu memang

di mungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud paragraf

semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping

bentuknya yang kurag ideal jika ditinjau dari segi komposisi,

paragraf semacam itu jarang di pakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf

di perlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut

pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya

sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal

yusri adiansyah

Lihat profillengkapku

Mengenai Saya

▼ 2013 (1)

▼ Januari (1)

polapengembangan paragraf

Arsip Blog

Page 2: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 2/11

yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi,

tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorng

untuk mewujudkan sebuah karangan.

Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat,

yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.

I.1.1 Kesatuan paraagraf

Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan

jika seluruh kalimat dalam paragraph hanya

membicarakan satu topic/masalah.jika dalam sebua

paragra ph terdapat kalimat yang menyimpang dari

masalah yang sedang dibicarakan, berarti dalam

paragraph itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.

I.1.2 Kpaduan paragraph

Seperti halnya kalimat efektif, dalam paragraph ini

juga di kenal istila kepaduan atua koherensi. Kepaduan

paragraph akan terwujud jika aliran kalimat berjalan

mulus dan lancer serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa

kata ganti dan kata sambung, serta frasa penghubung

dapat digunakan.

1.2 Rumusan Masalah

Setelah di amati bahwa ada beberapa masalah dalam penyusunan pola

pengembangan paragraph, kebanyakan dari jarang memperhatikan bagaimana

pola pengembangan paragraph. Oleh karena itu, masalah yang akan di angkat

dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Ada Berapa Cara Pegembangan Paragraf ?

1.2.2 Bagaimana Pola Pengembangan Paragraf Narasi ?

1.2.3 Bagaiman Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi ?

1.2.4 Bagaimana Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi ?

1.2.5 Bagaimana Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi ?

1.3 Tujuan

Dari beberapa maslah di atas, maka makalah ini di susun

bertujuan untuk memecakan masala-masalah yang telah di rumuskan di atas.

Diantara adalah sebagai berikut :

1.3.1 Agar pembaca mengetahui ada berapa macam cara pengembangan

Paragraf.

1.3.2 Agar mngerti pola pengembangan paragraf Narasi .

1.3.3 Agar pembaca mengetahui pola pengembangan Paragraf Deskripsi.

1.3.4 Agar pembaca mampu mengembangkan paragraf Eksposisi.

1.3.5 Pembaca dapat mengetahui pola pengembangan paragraf

Argumentasi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Cara Pengembagan Paragraf

2.1.1 Cara Pertentangan

Pengembangan paragraph dengan cara pertentangan biasanya

menggunakan ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan,

bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan

Page 3: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 3/11

bertolak belakang dari.

2.1.2. Cara Perbandingan

Pengembangan paragraf dengan cara perbandingan biasanya

menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya,

demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, kan tetapi, sedangkan,

dan sementara itu.

2.1.3. Cara Analogi

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang

dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan.

Biasanya, pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan.

Kata – kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.

Contoh pengembangan cara analogi

Contoh:

Dalam persoalan Poso kita memang diingatkan bahwa

penanganannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita diminta untuk

memegang telur. Kalu terlalu keras memegangnya, telur itu akan

pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah karena akan

terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan harus

menjadi perhatian kita bersama janganlah masalah ini membuat kita

sebagai bangsa menjadi pecah. Kasihan para pahlawan dan mereka

yang berharap masa depan (Kompas, 2006:6).

2.1.4. Cara Contoh – contoh

Kata seperti, misalnya, contohnya, dan lain – lain adalah

ungkapan – ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan

paragraph dengan

Contoh:

Selain tipe introvert, sifat manusia adalah ekstrover. Tipe

ekstrover adalah orang – orang yang perhatiannya lebih diarahkan

keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada masyarakat. Orang

yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat – sifat tertentu, contohnya

berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah, penggembira,

mudah mempengaruhi, dan mudah dipengaru.

2.1.5. Cara Sebab Akibat

Pengembangan paragraph dengan cara sebab akibat

dilakukkan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab

maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal,

akibatnya, oleh karena itu, dan karena.

Contoh:

Seharusnya Indonesia telah menerapkan Negara

kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru

dimulai pada 1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan

nasional. Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak 1959.

Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia

paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu

melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

2.1.6. Cara Akibat – Sebab

Page 4: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 4/11

Kebalikan sebab akibat. Akibat sebuah peristiwa merupakan

sebuah pikiran utama sedang sebab sebagai pikiran penjelas.

Contoh:

Hari ini ia terpaksa tidak masuk sekolah. Sudah beberapa hari

ibunya sakit. Ayahnya yang dinanti-nantikan kedatangannya dari

Jakarta belum tiba juga. Adik-adiknya masih kecil dan tidak ada yang

menjaga.

2.1.7. Cara Definisi

Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata – kata yang

digunakkan dalam mengembangkan paragraph dengan cara definisi.

Kata adalah biasanya digunakan jika sesuatu yang akan didefinisikandiawali dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan

didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat. Jika akan

menjelaskan sinonim suatu hal, kata ialah yang digunakan dan jika

akan mendefinisikan pengertian rupa atau wujud, kata merupakan

yang dipakai.

Contoh

Apakah psikologi itu? R.S. Woodworth berpendapat,

“Psikologi adalah ilmu jiwa.”, sedangkan menurut Crow dan Crow

“Psikologi adalah kejiwaan manusia dalam berinteraksi dengan dunia

sekitarnya.”. Sementara itu, Santian mengemukakan bahwa psikologi

merupakan perwujudan tingkah laku manusia.

2.1.8. Cara Klasifikasi

Cara Klasifikasi adalah pengembangan paragraph melalui

pengelompokkan berdasarkan ciri – cirri tertentu. Kata – kata atau

ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan

menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.

Contoh:

Penyelidikan tentang tempramen dan watak manusia telah

dilakukan sejak dahulu kala. Hippo Crates dan Galenus

mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi empat golongan

menurut keadaan zat – zat cair yang ada dalam tubuhnya. Empat

golongan tersebut yaitu sanguistis (banyak darah) yang sifatnya

periang, gembira, optimis, dan lekas berubah ubah. Kemudian kolerisi

(banyak empedu kuning) adalah manusia yang memiliki sifat garang,,

hebat, lekas marah, dan agresif. Selanjutnya, flogmatis (banyak

lendirnya) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah berubah

dan lamban. Terakhir, melankolis (banyak empedu hitam) memiliki

sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.

2.1.9. Cara Klimaks dan Antiklimaks

Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan

bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian

berangsur-angsur dengan gagasan lain hingga gagasan yang paling

tinggi kedudukan/kepentingannya.

Contoh

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman

seiring dengan kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada

waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan

dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang,

traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor

model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu

Page 5: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 5/11

traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil

perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak

ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya.

Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang ini. Produk Jepang

yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang

bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model

sebelumnya.

2.1.10. Cara Proses

Proses merupakan urutan dari suatu tindakan untuk

menciptakan sesuatu atau urutan dari suatu peristiwa.

Contoh :

Daun pohon anggur dapat digunakan sebagai bahan

pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya. Lalu,

tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air

secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan kita

dinginkan kemudian kita gunakan untuk membersihkan wajah.

2.1.11. Cara Batasan Objek

Untuk menjelaskan pengetahuan yang dimiliki penulis. Penulis

dapat menyertakan ilustrasi-ilustrasi yang nyata (kongkret)

.

Contoh:

Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak mengalami

imbas krisis ekonomi adalah sektor-sektor di bidang pertanian.

Misalnya, perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65

persen. Demikian pula perkebunan meningkat 6,46 persen.

2.1.12. Cara Umum Khusus

Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian

diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas

Contoh:

Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih,

bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan,

kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam

surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir,

terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.

2.1.13. Cara Khusus-Umum

Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas

kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan.

Contoh:

Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-

macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa

pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan

pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah

sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam

kehidupan manusia.

2.2 Paragraf NarasiParagraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau

kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolah-olah mengalami sendiri

kejadian yang diceritakan itu. Dalam paragraf narasi terdapat tiga unsur utama

yaitu tokoh-tokoh, kejadian, dan latar ruang atau waktu.

Berdasarkan materi pengembangannya, paragraf narasi terbagi ke dalam

dua jenis, yakni narasi fiksi dan narasi nonfiksi.

Page 6: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 6/11

Narasi fiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa imajinatif.

Narasi fiksi disebut juga narasi sugestif.

Contohnya: novel dan cerpen.

Narasi nonfiksi adalah narasi yang mengisahkan peristiwa-peristiwa

faktual, suatu yang ada dan benar-benar terjadi.Narasi ini disebut juga narasi

ekspositori.

Contohnya biografi dan laporan perjalanan.

Perbedaan yang lebih jelas antara narasi fiktif dan nonfiktif adalah

sebagai berikut:

2.2.1 Narasi Fiksi

a. Menyampaikan makna atau amanat secara tersirat sebagai sarana

rekreasi rohaniah.

b. Menggugah majinasi.

c. Penalaran difungsikan sebagai alat pengungkap makna, kalau perlu

dapat diabaikan.

d .Bahasa cenderung figuratif dan menitikberatkan penggunaan konotasi.

2.2.2 Narasi Nonfiksi

a). menyampaikan informasi yang memperluas pengetahuan.

b). memperluas pengetahuan atau wawasan.

c). Penalaran digunakan sebagai sarana untuk mencapai kesepakatan

rasional.

d). Bahasanya cenderung informatif dan menitikberatkan penggunaan

makna denotasi.

2.3 Paragraf Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu

dengan jelas dan terperinci. Pola pengembangan paragraf deskripsi, antara lain,

meliputi pola pengembangan spasial dan pola sudut pandang.

2.3.1 Pola Spansial

Pola spansial adalah pola pengembangan paragraf yang

didasarkan atas ruang dan waktu. Pola ini menggambarkan suatu

ruangan dari kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dari

depan ke belakang, dan sebagainya. Uraian tentang kepadatan

penduduk suatu daerah dapat dikemukakan dengan landasan urutan

geografi (misalnya: dari barat ke timur atau dari utara ke selatan).

Deskripsi mengenai sebuah gedung bertingkat dapat dilakukan dari

tingkat pertama berturut-turut hingga tingkat terakhir, penggambaran

terhadap suasana suatu lingkungan dapat dilakukan mulai dari siang,

sore, hingga malam hari.

Contoh:

Pada malam hari, pemandangan rumah terlihat begitu eksotis.

Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul dari seluruh penjuru

rumah. Dari luar bangunan ini tampak indah, mampu memberikan

pancaran hangat bagi siapa saja yang memandangnya. Lampu-lampu

taman yang bersinar menambah kesan eksotis yang telah ada. Begitu

hangat. Begitu indah.

2.3.2 Pola Sudut Pandang

Pola sudut pandang adalah pola pengembangan paragraf yang

didasarkan tempat atau posisi seorang penulis dalam melihat sesuatu.

Pola sudut pandang tidak sama dengan pola spansial. Dalam pola ini

penggambaran berpatokan pada posisi atau keberadaan penulis terhadap

objek yang digambarkannya itu. Untuk menggambarkan sesuatu tempat

atau keadaan, pertama-tama penulis mengambil sebuah posisi tertentu.

Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, ia menggambarkan

benda demi benda yang terdapat dalam tempat itu, yakni mulai dari yang

terdekat kepada yang terjauh.

Contoh:

Sekarang hanya beberapa langkah lagi jaraknya mereka dari

tebing diatas jalan. Medasing menegakkan dirinya sambil menguasai ke

muka dan ia pun berdiri tiada bergerak sebagai pohon diantara pohon-

pohon yang lain. Oleh isyarat yang lebih terang dari perkataan itu maju

sekian temannya sejajar dengan dia.Di antara daun kayu tapak kepada

mereka tebing tu turun ke bawah; dikakinya tegak pondok, sunyi-mati,

tak sedikit jua pun kentara, bahwa dia melindungi manusia yang hidup,

pandai bergerak dan bersuara. Di bawahnya kedengaran sebentar-bentar

sepi mendengaus dan bintang-bintang itupun kelihatan kekabur-kaburan

Page 7: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 7/11

dalam sinar bara yang kusam. Dari celah-celah dinding pondok keluaran

cahaya yang kuning merah, tetapi tiada berupa jauh sinar yang halus itu

lenyap dibalut oleh kelam yang maha kuasa. Dikelilingi pondok itu

tertegak pedati, ketiganya sunyi dan sepi pula.

2.4 Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau

menerangkan suatu hal atau objek. Dari paragraf Jenis ini diharapkan

para pembaca dapat memahami hal atau objek itu dengan sejelas-

jelasnya. Untuk memaparkan masalah yang dikemukakan, paragraf

eksposisi menggunakan contoh, grafik, serta berbagai bentuk fakta dan

data lainnya. Sedikitnya terdapat tiga pola pengembangan paragraf

eksposisi, yakni dengan cara proses, sebab dan akibat, serta ilustrasi.

2.4.1 Pola Proses

Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau

perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu

atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah

proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.

a) penulis harus mengetahui perincian-perincian secara

menyeluruh.

b) penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap

kejadiannya.

c) penulis menjelaskan tiap urutan itu ke dalam detail-detail yang

tegas sehingga

pembaca dapat melihat seluruh prose dengan jelas.

Contoh :

Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk

pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan

untuk pembersih wajah. Caranya, ambilah daun anggur secukupnya.

Lalu, tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air

secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, ramuan tersebut

kita dinginkan dan setelah dingin baru kita gunakan untuk membersihkan

wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan berseri-

seri.

2.4.2. Pola Sebab Akibat

Pengembangan paragraf dapat pula dinyatakan dngan

menggunakan sebab-akibat. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai

gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya.

Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan gagasan utama,

sedangkan untuk memahami sepenuhnya, akibat itu perlu dikemukakan

sejumlah sebab sebagai perinciannya.

Persoalan sebab-akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan

proses. Bila disusun untuk mencari hubungan antara bagian-bagiannya,

maka proses itu dapat disebut proses kausal.

Contoh :

Pada tahun 1997, produksi padi turun 3,85 persen. Akibatnya,

Impor beras meningkat, diperkirakan menjadi 3,1 ton tahun 1998.

Sesudah swasembada pangan tercapai pada tahun 1984, pada tahun

1986, kita mengekspor sebesar 371,3 ribu ton beras, bahkan 530,7 ribu

ton pada tahun 1993. akan tetapi, pada tahun 1004, neraca perdagangan

beras kita tekor 400 ribu ton. Sejak itu, impor beras meningkat dan pada

tahun 1997 mencapai 2,5 juta ton.

2.4.2 Pola Ilustrasi

Sebuah gagasan yang terlalu umum, memerlukan

ilustrasi-ilustrsi konkrit. Dalam karangan eksposisi, ilustrasi-ilustrsi

tersebut tidak berfungsi untuk membuktikan suatu pendapat.

Ilustrasi-ilustrsi tersebut dipakai sekedar untuk menjelaskan

maksud penulis. Dalam hal ini pengamatan-pengamatan pribadi

merupakan bahan ilustrasi yang paling efektif dalam menjelaskan

gagasan-gagasan umum tersebut.

Contoh :

Satu-satunya bidang pembangunan yang tidak memahami

imbas krisis ekonomi sektor-sektor di bidang pertanian. Misalnya,

perikanan masih meningkat cukup mengesankan, yaitu 6,65

Page 8: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 8/11

persen; demikian pula perkebunan, yang meningkat 6,46 persen.

Walaupun terkena kebakaran sepanjang tahun, sektor kehutanan

masih tumbuh 2,95 persen. Secara umum, kontribusi dari sektor-

sektor pertanian terhadap produk domestik broto (PDB) meningkat

dari 18,07 persen menjadi 18,04 persen. Padahal selama 30 tahun

terakhir, pangsa sector pertanian merosot dari tahun ke tahun.

2.5 Paragraf ArgumentasiArgumentasi bermakna ‘alasan’. Argumentasi berarti pemberian

alasan yang kuat dan meyakinkan. Dengan demikian, paragraf

argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan

bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan. Alasan-alasan, bukti, dan

sejenisnya, digunakan penulis untuk mempengaruhi pembaca agar

mereka menyetujui pendapat, sikap atau keyakinan.

Dalam beberapa hal memang terdapat beberapa persamaan

antara paragraf-paragraf eksposisi, yang telah kita pelajari terdahulu,

dengan paragraf argumentasi. Persamaan tersebut, antara lain bahwa

kedua jenis paragraf tersebut sama-sama memerlukan data dan fakta

yang meyakinkan. Namun demikian, terdapat pula perbedaan yang

mencolok antara keduanya.

Untuk lebih jelasnya persamaan dan perbedaan antara

paragraph eksposisi dan argumentasi adalah sebagai berikut.

2.5.1 Persamaan

Adapun perbedaan antara paragraph eksposisi dan argumentasi

antara lain :

1). Argumentasi dan eksposisi sama-sama menjelaskan

pendapat, gagasan dan

keyakinan kita.

2) Argumentasi dan eksposisi sama-sama memerlukan fakta

yang diperkuat atau

dipenjelas dengan angka, peta, grafik, diagram, gambar, dan

lain-lainnya.

3) Argumentasi dan eksposisi sama-sama memerlukan analisis

dan sintesis dalam

pembahasannya.

4) Argumentasi dan eksposisis sama-sama menggali idenya

dari:

a) pengalaman,

b) pengamatan dan penelitian,

c) sikap dan keyakinan.

2.5.2 Perbedaan

Ada beberapa perbedaan ytang ada antara paragraph eksposisi

dan argumentasi atara lain :

1) Tujuan eksposisi hanya menjelaskan dan menerangkan

sehingga

pembaca memperoleh informasi yang sejelas-jelasnya.

Argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi pembaca sehingga pembaca menyetujui bahwa pendapat, sikap dan keyakinan kitabenar.

2) Eksposisi menggunakan contoh, grafik, dan lain-lainnya untuk

menjelaskan sesuatu yang kita kemukakan. Argumentasimember contoh, grafik, dan lain- lainnya untuk membuktikan bahwasesuatu yang kita kemukakan itu benar.

3) Penutup pada akhir eksposisi biasanya menegaskan lagi darisesuatu

yang telah diuraikan sebelumnya. 4) Penutup pada akhir argumentasi biasanya berupa kesimpulanatas

sesuatu yang telah diuraikan sebelumnya.Contoh:

Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain

sebenarnya bertujuan pada satu hal: anda harus menjadi

seorang pengamat manusia. Bila anda benar-benar mampuy

mengerti manusia atau orang, tahu akan ketakutan, harapan,

dan impian mereka, maka akan memiliki kemampuan

mengembangkan hubungan tersebut. Berbicaralah dengan

orang-orang. Dengarkanlah keinginan hati mereka. Amatilah

mereka dan pelajarilah cara mereka berpikir. Tentu saja anda

harus membaca buku dan mendengarkan pkaset raihlah apa

Page 9: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 9/11

yang anda peroleh dari kebijakan orang lain, namun jangan

abaikan bergaul dengan orang lain dan pelajarilah tabiat mereka.

Ini adalah sau gaya hidup yang harus dikembangkan, bukan

satu studi ilmiah.

Dalam paragraf tersebut penulis mengemukakan sejumlah

pendapat, antara lain bahwa kita (pembaca) harus menjadi seorang

pengamat manusia. Untuk meyakinkan pembaca atas argumentasinya

itu, penulis mengemukakan sejumlah alasan, bahwa dengan menjadi

seorang pengamat manusia, kita akan memiliki kemampuan dalam

mengembangkan hubungan positif dengan orang lain.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pemaparan di atas, penulis bisa memberikan kesimpulan di

antaranya :

3.1.1 Ada 13 cara pengembangan paragraph di antaranya adalah :

a). Cara pertentangan

b). Cara perbandingan

c). Cara Analogi

d). Cara Contoh-Contoh

e). Cara Sebab-akibat

f). Cara Akibat-sebab

g). Cara Definisi

h). Cara Klasifikasi

i). Cara Klimaks dan Antiklimaks

j). Cara Proses

k). Cara Batasan Objek

l). Cara Umum-Khusus

m). Cara Khusus-Umum

3.1.2 Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau

kejadian dan paragraph

Narasi mempunyai pola pengembangan fiksi dan non fiksi

3.1.3 Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan sesuatu

dengan jelas dan

terperinci. Pola pengembangan paragraf deskripsi, antara lain, meliputi

pola pengembangan

spasial dan pola sudut pandang.

3.1.4 Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan atau menerangkan

suatu hal atau

objek. Sedikitnya terdapat tiga pola pengembangan paragraf eksposisi, yakni

dengan cara proses, sebab dan akibat, serta ilustrasi.

3.1.5 paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan alasan,

Page 10: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 10/11

Diposkan oleh yusri adiansyah di 01.50

contoh, dan bukti-bukti

yang kuat dan meyakinkan.

3. 2 Saran

3.2.1 Diharapkan kepada pembaca agar dapat mengetahui bagaimana dan

ada

berapa cara Pengembangan dari paragraph.

3.2.2 Diharapkan pada pembaca agar mampu membedakan narasi fiksi dan

narasi

nonfiksi.

3.2.3 Penulis berharap agar pembaca dapat mengetahui pola

pengembanganparagraph

Deskripsi.

3.2.4 Pembaca diharapkan mampu mengidentifikasi pola pegembangan dari

paragraf Eksposisi.

3.2.5 Diharapkan pembaca dapat mengetahui bagaiman pola pengembangan

dari paragraf

Argumentas

DAFTAR PUSTAKA

………………. 2002. PR Bahasa Indonesia Kelas 2 SLTP.

Klaten. Intan Pariwara.

Tarigan, Djago, dan J.D. Parera. 2001. Pintar Berbahasa

Indonesia SLTP kelas 3. Jakarta.

Blai Pustaka.

Kraf, Gorys.2004. Komposisi. Flores NTT. Nusa Indah.

http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/jenis-paragraf/http://organisasi.org/pengertian_paragraf_alinea_dan_bagian_dari_paragraf_bahasa_ indonesia ( di akses pada tanggal20/11/2011 )http://recyclebin.web.id/?p=254 ( di akses pada tanggal20/11/2011 )

1 komentar:

Page 11: Pola pengmbangan paragraf  pola pengembangan paragraf

4/29/2014 pola pengmbangan paragraf: pola pengembangan paragraf

http://yusrimsdpunsa.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html 11/11

Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Google Account

Publikasikan

Pratinjau

Hamzah Alfarisi 2 Desember 2013 05.21

terimaksih postingan anda sangat bermanfaat sekali

lanjutkan...

hamzahalfarisi.student.ipb.ac.id

Balas

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.