PENGEMBANGAN E-MODUL FLIPBOOK BERBANTUAN FLIP PDF …repository.radenintan.ac.id/10758/1/SKRIPSI...
Transcript of PENGEMBANGAN E-MODUL FLIPBOOK BERBANTUAN FLIP PDF …repository.radenintan.ac.id/10758/1/SKRIPSI...
PENGEMBANGAN E-MODUL FLIPBOOK BERBANTUAN FLIP PDF
PROFESSIONAL DENGAN PENDEKATAN SITUATION BASED
LEARNING (SBL) PADA POKOK BAHASAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)
KELAS VIII DI SMP NEGERI 12
BANDAR LAMPUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
Iqbal Maulana
NPM : 1511050070
Jurusan : Pendidikan Matematika
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1441 H/ 2020 M
ii
PENGEMBANGAN E-MODUL FLIPBOOK BERBANTUAN FLIP PDF
PROFESSIONAL DENGAN PENDEKATAN SITUATION BASED
LEARNING (SBL) PADA POKOK BAHASAN SISTEM
PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)
KELAS VIII DI SMP NEGERI 12
BANDAR LAMPUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Dalam Ilmu Pendidikan Matematika
Oleh:
Iqbal Maulana
NPM : 1511050070
Jurusan : Pendidikan Matematika
Pembimbing I : Drs. Haris Budiman, M.Pd.
Pembimbng II : Siska Andriani, S.Si., M.Pd.
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1441 H/ 2020 M
iii
ABSTRAK
Penelitian ini memililki tujuan untuk menghasilkan bahan ajar berupa E-
Modul Filpbook berbantuan Flip PDF Professional dengan mengadaptasi
pendekatan Situation Based Learning (SBL) pada penyajian materinya, dan
dengan materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Disamping
mengembangkan produk, penelitian ini bertujuan juga untuk mengetahui tingkat
kelayakan dan efektivitas dari produk tersebut. Penelitian ini menggunakan
metode Research and Developmen (R&D) dengan model ADDIE yang memiliki
tahapan Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation.
Penelitian ini juga melibatkan peserta didik kelas VIII SMPN 12 Bandar
Lampung. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, angket dan
tes. Berdasarkan penilaian angket validasi oleh ahli materi, produk dinyatakan
“Valid”, dengan skor rata-rata sebesar 3,47. Begitu juga pada penilaian angket
validasi oleh ahli media, produk dinyatakan “Valid” dengan skor rata-rata sebesar
3,56. Adapun respon peserta didik dalam uji coba kelompok kecil yang diikuti
oleh 9 peserta didik dari kelas VIII I, produk dinyatakan “Sangat Menarik”
dengan rata-rata skor sebesar 3,43 dan pada uji coba kelompok besar yang
dilakukan pada 31 peserta didik kelas VIII H. mendapat skor rata-rata sebesar
3,44 dengan interpretasi “Sangat Menarik”. Tingkat efektivitas dari modul yang
dikembangkan dihitung dengan menggunakan rumus Effect Size. Yang mana hasil
perhitungan effect size sebesar 0,55 dengan kategori “Sedang” untuk kelas
eksperimen, lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya mendapat hasil
sebesar 0,45. Dengan demikian, didapat suatu kesimpulan bahwa produk yang
dikembangkan yakni berupa E-Modul Flipbook berbantuan Flip PDF
Professional dengan pendekatan Situation Based Learning (SBL) pada materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII SMP dinyatakan
valid, menarik dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Kata Kunci: E-Modul, Flipbook, Situation Based Learning (SBL)
vi
MOTTO
نٱللبسم ٱلرحيمٱلرحم
ٱعل موا و سول يك ثمفل ويطيعكٱللهأ نفيكمر ن كنو ل ع نتمل مرٱيرم ٱلل ل
إل يكم بب ن ح يم ين هٱل ز ك فيقلوبكمۥو ٱلفسوق و ٱلكفر إل يكمره و
هٱلعصي ان هو ئك ل شدون مأو ٧ٱلر
“Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia
menuruti kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat
kesusahan, tetapi Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan
menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci
kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang
mengikuti jalan yang lurus”
(QS. Al-Hujurat : 7)1
“Cinta maupun benci jika pada tempatnya adalah baik, namun kebencian tidak
harus berarti hilangnya rahmat dan kasih sayang, karena itu, masing-masing
janganlah melampaui batas”2
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Pustaka Agung Harapan,
2006). 2 M. Quraish Shihab, Wasathiyyah Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama
(Tangerang: Lentera hati, 2019), h.101.
vii
PERSEMBAHAN
Dengan menghaturkan rasa syukur yang amat kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya, serta sedikit ilmu
pengetahuan sehingganya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan cukup
baik. Shalawat teriring salam pun tak lupa penulis senandung agungkan kepada
sosok agung nan mulia Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu wujud syukur
dan terimakasih yang mendalam, penulis persembahkan skripsi ini kepada:
1. Kepada kedua orang tua penulis tercinta, Bapak Kusnan Sutanto bin
Nurasyid dan Ibu Sumidah binti Iskandar, yang telah dengan sabar
membimbing penulis dengan penuh kasih sayang, yang telah mendo’akan
penulis tiada henti demi kebaikan penulis, yang telah sabar mengingatkan
penulis jika penulis lalai, dan masih banyak lagi wujud kasih sayang dari
kedua orang tua penulis tercinta yang tidak mungkin untuk penulis
tuliskan satu persatu.
2. Kepada kakak kandungku Luqman Afif bin Kusnan Sutanto yang telah
dengan sabar menemani perjalanan studi penulis selama ini, dan yang
selalu sabar mendengar celoteh penulis yang mungkin terkadang kurang
baik.
3. Kepada almamater penulis UIN Raden Intan Lampung, terkhusus Prodi
Pendidikan Matematika, yang menjadi saksi penulis dalam menempuh
pendidikan sebagai upaya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih
bermanfa’at.
viii
4. Kepada guru-guru penulis, baik itu guru dalam pendidikan formal
maupun nonformal, yang tentunya tanpa ilmu yang mereka semua
limpahkan kepada penulis selama ini, tidak mungkin penulis bisa sampai
di titik ini.
ix
RIWAYAT HIDUP
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang
telah menggerakkan hati kedua orang tua untuk memberikan nama yang baik
kepada hamba yakni Iqbal Maulana. Penulis lahir pada tanggal 27 Juli 1997 di
Dipasena, dari pasangan Bapak Kusnan Sutanto dan Ibu Sumidah, yang
merupakan anak ke-dua dari dua bersaudara.
Riwayat pendidikan formal penulis dimulai dari TK Dharma Wanita Desa
Bumi Dipasena Mulya, Kec.Rawajitu Timur, Tulang Bawang yang lulus pada
tahun 2003, kemudian penulis melanjutkan pendidikannya di SDN 01 Bumi
Dipasena Mulya dan lulus pada tahun 2009. Lalu melanjutkan di SMPN 01
Rawajitu Timur, Tulang Bawang, lulus pada tahun 2012. Selanjutnya penulis
menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di MAN 01 Lampung Utara dan
lulus pada tahun 2015. Dan Alhamdulillah mendapatkan kesempatan untnuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan Strata 1 pada tahun 2015 di UIN Raden Intan
Lampung dengan konsentrasi jurusan Pendidikan Matematika.
Riwayat prestasi yang pernah diraih oleh penulis diantaranya Juara Umum 1
MAN 1 Lampung Utara, Juara 1 Olimpiade Matematika KSM Kabupaten
Lampung Utara Tahun 2014, Juara 2 Nasyid Tingkat SLTA Provinsi Lampung
Pentas Islami Teknokrat Tahun 2014, Juara 1 Nasyid Tingkat SLTA Provinsi
Lampung Gema Islam SMANTHREE Metro 2015, Juara 1 Nasyid Tingkat SLTA
Provinsi Lampung Pentas Islami Teknokrat Tahun 2015, Juara 1 Nasyid tingkat
umum Festifal Syari’ah BI Provinsi Lampung Tahun 2017, Juara 2 nasyid tingkat
umum Festifal Syari’ah BI Provinsi Lampung Tahun 2019.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan taufik, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan E-Modul Flipbook
Berbantuan Flip Pdf Professional Dengan Pendekatan Situation Based
Learning (SBL) pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) Kelas VIII Di SMP Negeri 12 Bandar Lampung” yang
menjadi salash satu syarat guna mendapatkan gelar sarjana dalam ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika UIN Raden Intan Lampung. Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Dr. Nanang Supriyadi, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika.
3. Drs. Haris Budiman, M.Pd., selaku pembimbing I atas kesediaan dan
keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi selama
penyusunan skripsi ini.
4. Siska Andriani, S.Si.,M.Pd., selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis dalam
penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen serta staf Jurusan Pendidikan Matematika yang telah
memberikan ilmu dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
xi
6. Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 12 Bandar Lampung yang telah membantu
penulis selama mengadakan penelitian.
7. Keluarga besarku, terimakasih telah memberikan doa dan dukungan yang
tiada terhitung jumlahnya sehingga dipermudah dan diperlancar segala
urusanku selama ini.
8. Saudara, sahabat, sekaligus teman seperjuangan Kiki Afandi, Abdurahman
Muas Alghifari, S.E, Anton Suhendar, Anwar Fauzan, Basri Fauzi, Messi
Atika Sari, S.Pd, Julia Ramadani, S.Pd, Nurul Jannah, S.Pd, Mariska Alfiani,
Yunita Karniasih, yang telah sudi membantu serta menjadi teman selama
berproses selama ini.
9. Rekan seperjuangan dalam menempuh pendidikan Strata 1, Agus Salim, S.Pd,
Aida Nur Fithriya, S.Pd, dan Elis Arsita yang telah banyak membantu dan
memberi dorongan semangat pada penulis selama menyelesaikan SKRIPSI.
10. Teman-teman Matematika Kelas A UIN Raden Intan Lampung angkatan
2015 terima kasih atas persaudaraan dan kebersamaannya.
11. Saudara seperjuanganku selama menjalankan tugas KKN kelompok 164
Tahun 2018, Desa Way Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
12. Rekan-rekan PPL SMAN 2 Bandar Lampung Tahun 2018.
13. Rekan-rekan Eyza Nasheed yang tiada henti memberi dorongan dengan
candaan khas yang menjadi motivasi tersendiri bagi penulis untuk
menyelesaikan SKRIPSI ini.
14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
xii
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, dan
berkenan membalas semua kebaikan yang diberikan kepada penulis. Pada
akhirnya, penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat bagi
siapapun yang membaca. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Bandar Lampung, 2020
Penulis,
Iqbal Maulana
NPM.1511050070
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v
MOTTO ........................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 11
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 12
D. Rumusan Masalah ............................................................................... 12
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 13
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori ........................................................................................ 15
1. Pengertian E-Modul ....................................................................... 15
2. Flip-Book Berbantuan Flip-PDF-Professional ............................... 19
a. Pengertian Flip-Book .............................................................. 19
b. Flip PDF Professional ............................................................ 20
3. Model Pembelajaran SBL .............................................................. 22
a. Definisi Model Pembelajaran SBL .......................................... 22
B. Penelitian Yang Relevan ..................................................................... 23
C. Kerangka Berfikir ................................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .......................................................................... 29
1. Jenis Penelitian .............................................................................. 29
2. Subjek Penelitian dan Pengembangan ............................................ 29
B. Metode Penelitian ................................................................................ 31
C. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ............................................... 32
xiv
1. Analysis (Analisis) ......................................................................... 32
2. Design (Perencanaan) .................................................................... 34
3. Development (Pengembangan) ....................................................... 34
4. Implementation (Implementasi) ..................................................... 34
5. Evaluation (Evaluasi) .................................................................... 35
D. Jenis Data ........................................................................................... 36
E. Teknik pengumpulan Data .................................................................. 36
F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 38
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 47
1. Analysis (Analisis) ......................................................................... 47
2. Design (Perencanaan) .................................................................... 51
3. Development (Pengembangan) ....................................................... 53
4. Implementation (Implementasi) ..................................................... 73
5. Evaluation (Evaluasi) .................................................................... 81
B. Pembahasan......................................................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 90
B. Saran ................................................................................................... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Spesifikasi Produk Kvisoft Flipbook Maker dan Flip PDF Professional .... 21
3.1 Daftar Kualifikasi Validator Ahli .............................................................. 30
3.2 Skor Penilaian Validasi Ahli (Modifikasi) ................................................. 40
3.3 Kriteria Kelayakan (Modifikasi) ................................................................ 42
3.4 Skor Penilaian Uji Coba Produk (Modifikasi)............................................ 42
3.5 Kriteria Untuk Uji Kemenarikan (Modifikasi) ........................................... 43
3.6 Kategori Effect Size ................................................................................... 45
3.7 Interpretasi Effect Size ............................................................................... 45
4.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ..................................................... 50
4.2 Hasil Penilaian Angket Validasi Ahli Materi Tahap Ke-1 .......................... 58
4.3 Saran Perbaikan Validator Ahli Materi ...................................................... 59
4.4 Hasil Penilaian Angket Validasi Ahli Materi Tahap Ke-2 .......................... 62
4.5 Hasil Penilaian Angket Validasi Ahli Media Tahap Ke-1 .......................... 65
4.6 Saran Perbaikan Validator Ahli Media ...................................................... 67
4.7 Hasil Penilaian Angket Validasi Ahli Media Tahap Ke-2 .......................... 70
4.8 Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ................................................................ 75
4.9 Hasil Uji Coba Kelompok Besar ............................................................... 76
4.10 Data Hasil Perhitungan Pretest dan Postest Kelas Eksperimen ................ 79
4.11 Data Hasil Perhitungan Pretest dan Postest Kelas Kontrol....................... 79
4.12 Data Ringkas Hasil Perhitungan Effect Size ............................................. 80
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Diagram Sumber Belajar yang Biasa Digunakan .......................................... 5
1.2 Diagram ketertarikan dengan Bahan Ajar yang Biasa Digunakan ................. 5
1.3 Diagram Jenis Bahan Ajar yang Lebih Dipilih Peserta Didik .................................. 6
1.4 Diagram Keperluan Mengembangkan Bahan Ajar E-Modul .................................... 7
2.1 Model Situation-Based Learning ................................................................ 23
2.2 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 27
3.1 Diagram Alur Model Penelitian ADDIE ..................................................... 32
4.1 Pengembangan Sampul Produk .................................................................. 54
4.2 Pengembangan pada Aspek Materi 1 .......................................................... 55
4.3 Pengembangan pada Aspek Materi 2 .......................................................... 56
4.4 Pengembangan pada Aspek Materi 3 .......................................................... 56
4.5 Grafik Hasil Penilaian Validator Ahli Materi Tahap Ke-1 .......................... 59
4.6 Perbaikan Spasi Baris pada Materi ............................................................. 60
4.7 Perbaikan Warna Latar Belakang pada Materi ............................................ 61
4.8 Perbaikan Referensi Materi dalam E-Modul ............................................... 61
4.9 Grafik Hasil Penilaian Validator Ahli Materi Tahap Ke-2 .......................... 63
4.10 Grafik Perbandingan Hasil Validasi Materi Tahap Ke-1 dan Ke-2 ............ 64
4.11 Grafik Hasil Penilaian Validator Ahli Media tahap Ke-1 .......................... 67
4.12 Perbaikan Penulisan SBL dan Langkah-Langkah Pendekatan ................... 68
4.13 Perbaikan Kata Kunci Langkah-Langkah Pendekatan Kegiatan
Pembelajaran ............................................................................................ 69
4.14 Perbaikan Foto pada Profil Penulis ........................................................... 70
4.15 Grafik Hasil Penilaian Validator Ahli Media Tahap Ke-2 ......................... 72
4.16 Grafik Perbandingan Hasil Validasi Media Tahap Ke-1 dan Ke-2 ............ 73
4.17Grafik Perbandingan Hasil Uji Coba Skala Kecil dan Besar ...................... 78
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Angket Analisis Kebutuhan Pendidik ................................................... 95
2. Angket Pra Penelitian Peserta Didik ..................................................... 98
3. Angket Validasi Ahli Materi ................................................................ 101
4. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap 1 ...................................................... 105
5. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap 2 ...................................................... 107
6. Lembar Keterangan Validasi Ahli Materi 1 .......................................... 109
7. Lembar Keterangan Validasi Ahli Materi 2 .......................................... 110
8. Lembar Keterangan Validasi Ahli Materi 3 .......................................... 111
9. Angket Validasi Ahli Media ................................................................ 112
10. Hasil Validasi Ahli Media Tahap 1 ..................................................... 117
11. Hasil Validasi Ahli Media Tahap 2 ..................................................... 119
12. Lembar Keterangan Validasi Ahli Media 1 .......................................... 121
13. Lembar Keterangan Validasi Ahli Media 2 .......................................... 122
14. Lembar Keterangan Validasi Ahli Media 3 .......................................... 123
15. Angket Respon Peserta didik ............................................................... 124
16. Hasil Uji Kemenarikan Skala Kecil ...................................................... 127
17. Hasil Uji Kemenarikan Skala Besar ..................................................... 129
18. Soal Pre Test ....................................................................................... 132
19. Soal Post Test ...................................................................................... 133
20. Pedoman Penskoran Pre-Test ............................................................... 134
21. Pedoman Penskoran Post-Test ............................................................. 138
22. Perhitungan Effect Size Kelas Eksperimen ........................................... 142
23. Perhitungan Effect Size Kelas Kontrol .................................................. 146
24. Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 150
25. Pernyataan Koreksi Teman Sejawat ..................................................... 151
26. Dokumentasi Penelitian ....................................................................... 153
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu masalah yang tidak pernah selesai dan juga
selalu menjadi bahan perbincangan yang menarik di semua kalangan, baik
kalangan pakar yang mengerti secara mendalam terkait pendidikan, maupun
kalangan yang kurang mengerti tentang pendidikan. Hal ini dikarenakan
pendidikan adalah masalah yang dijumpai hampir semua orang dan semua orang
pun berkepentingan dengan pendidikan.3 Pendidikan juga merupakan kebutuhan
yang sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup manusia, karena dengan
pendidikan manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri,
sehingga manusia mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.4
Pendidikan adalah salah satu dari sekian banyak bidang terkait yang terus
mengalami perkembangan, seiring dengan perkembangan yang terjadi pada ilmu
pengetahuan dan teknologi, oleh karena itu sangatlah diperlukan pembaharuan
dalam dunia pendidikan itu sendiri. Bila masyarakat mengalami kemajuan
tentunya dalam bidang ilmu pengetahuan, akan banyak individu yang merasakan
3 Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Rosda Karya, 2014), h. 40-41. 4 Bambang Sri Anggoro, “Pengembangan Modul Matematika dengan Starategi Problem
Solving untuk Mengukur Tingkat Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa,” Al-Jabar
Jurnal Pendidikan Matematika, 6, no. 2 (2015): h. 122.
2
kemudahan hidup, serta kesejahteraan baik dalam kehidpan individu maupun
kelompok.5
Qur’an surat Al-Ankabut ayat 43 Allah SWT menjelaskan betapa pentingnya
pendidikan, dalam hal ini ilmu. Yakni untuk mengetahui hal-hal yang
diperumpamakan dalam Al-Qur’an.
تلك لو اي عقلٱل مث م و اللناس ن ضربه ا لمإله ٤٣ون ٱلع
Artinya:
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang
memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu” (QS. Al-Ankabut : 43)6
Sebagaimana kita ketahui bersama, Al-Qur’an merupakan pedoman hidup
manusia dalam menjalani kehidupan di dunia, dalam ayat tersebut diterangkan
bahwa untuk memahami perumpamaan yang telah Allah tuliskan dalam Al-
Qur’an, yang mana perumpamaan itu adalah pedoman hidup, maka kita
diharuskan memiliki ilmu, tentunya hal itu memberikan sebuah pengertian yang
menekankan bahwa ilmu adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Jika kita ingin hidup dengan baik, dan mampu menghadapi
permasalahan-permasalahan yang kita hadapi, maka kita harus memiliki ilmu,
yang mana salah satu cara untuk mendapatkan ilmu, yakni melalui proses
pendidikan.
Pernyataan-pernyataan di atas tentunya memberikan sebuah pengertian bahwa
pendidikan juga memiliki andil dan peranan yang sangat penting dalam mencetak
5 Fachri Ridho, Bambang Sri Anggoro, dan Siska Andriani, “Aplikasi Android Contruct 2
untuk Media E-Learning pada Materi Peluang,” Desimal: Jurnal Matematika, 2, no. 2 (2019): h.
165-166. 6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: Pustaka Agung Harapan,
2006), h.565.
3
SDM berkualitas, SDM yang berkompeten, kritis, kreatif, mandiri, siap dan
mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang akan dihadapinya.
SDM yang berkualitas juga merupakan salah satu komponen penyokong terbesar
dalam upaya memajukan pembangunan suatu bangsa. Hal itu sejalan dengan
tujuan daripada pendidikan nasional Negara Indonesia yang termaktub dalam UU
No. 20 tahun 2003, yakni pendidikan memiliki fungsi untuk mengembangkan
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat guna mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan untuk mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta
berakhlak mulia, cakap, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab.7
Dalam dunia pendidikan, matematika dinilai sebagai mata pelajaran yang
memiliki peranan penting, hal tersebut dapat dibuktikan dari jumlah jam pada
mata pelajaran matematika mendapatkan bagian lebih banyak jika dibandingkan
dengan mata pelajaran yang lain. Bukti lainnya bahwa matematika dianggap
sebagai mata pelajaran penting yakni matematika juga masuk ke dalam standar
mata pelajaran yang ikut serta diujikan dalam proses seorang peserta didik untuk
naik ke jenjang lebih tinggi. Dari dua bukti tersebut cukup kiranya menjadi bukti
jika matematika dinilai sebagai mata pelajaran yang berperan penting dikehidupan
manusia.8
7 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional RI, 2003), h.8. 8 Dona Dinda Pratiwi dan Dewi Purwanti, “Pengaruh Pembelajaran Berbantu Geogebra
Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Ditinjau dari Gaya Kognitif,” Al-Jabar: Jurnal
Pendidikan Matematika, 7, no. 2 (2016): h. 1.
4
Melihat betapa pentingnya matematika dalam kehidupan manusia, maka perlu
kiranya guru sebagai pendidik memberikan arahan berupa motivasi guna
meningkatkan kemauan dan tentunya mampu untuk mempelajari matematika. Hal
tersebut tentunya dapat dilakukan dengan cara memberikan inovasi yang menarik
dalam proses belajarnya. Dalam era perkembangan teknologi yang semakin
canggih, alangkah baiknya jika perkembangan teknologi ini dimanfaatkan untuk
menciptakan inovasi yang menarik dan menyenangkan saat proses pembelajaran,
seperti menggunakan bahan ajar yang berbasis pada teknologi informasi guna
menunjang proses pembelajaran.
Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I seorang dosen UIN Sunan Kalijaga
mengelompokkan bahan ajar dengan mengacu pada cara kerja dan juga
bentuknya. Jika berdasarkan pada bentuk, maka bahan ajar ini dapat dibagi
menjadi bahan ajar cetak, bahan ajar dengar serta bahan ajar pandang dengar.
Sedangkan jika mengacu pada cara kerjanya dapat dibagi menjadi bahan ajar yang
diproyeksikan, yang tidak diproyeksikan, bahan ajar audio, video, dan media
komputer. Sesuai dengan berkembangnya zaman yaitu dalam bidang teknologi,
bahan ajar yang digunakan tidak lagi hanya berupa buku bacaan, akan tetapi ada
pula yang berupa artikel, buku elektronik atau biasa disingkat dengan e-book,
serta modul elektronik atau yang biasa disingkat e-modul, yang dapat diakses dari
internet, sehingga hal tersebut memudahkan peserta didik untuk mengaksesnya.9
Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis dengan
objek studi adalah peserta didik di SMP Negeri 12 Bandar Lampung, yaitu dengan
9 Reza Ardiansyah dan Dkk, “Pengembangan Bahan Ajar Perubahan Materi Genetik Pada
Mata Kuliah Genetika,” Jurnal Pendidikan, 2, no. 7 (2017): h. 928.
5
membagikan kuisioner terkait sumber belajar matematika kepada 29 peserta didik,
diperoleh data dari beberapa pertanyaan yang diajukan, sebagai berikut:
Gambar 1.1
Diagram sumber belajar yang biasa digunakan
Dari diagram 1.1 diperoleh data bahwa 50% atau sebanyak 14 peserta didik
biasa menggunakan buku perpustakaan yang disediakan sekolah, 25% atau 7
peserta didik biasa menggunakan LKPD, 14,3% atau 4 peserta didik
menggunakan internet, dan sisanya yakni 10,7% atau sebanyak 3 peserta didik
menggunakan modul.
Gambar 1.2
Diagram ketertarikan dengan bahan ajar yang biasa digunakan
25.0%
10.7%50.0%
14.3%
Sumber belajar apa yang biasa kalian
gunakan untuk belajar matematika selama
ini?
LKPD
Modul Pembelajaran
Buku Perpustakaan
Internet
7.1%
89.3%
3.6%
Apakah kalian menyukai bahan ajar yang biasa
digunakan dalam pembelajaran matematika?
Sangat Menyukai
Cukup Menyukai
Tidak Menyukai
6
Dari diagram 1.2 diperoleh data bahwa sebanyak dari jumlah keseluruhan
peserta didik di kelas sampel 50% atau sebanyak 14 peserta didik cukup menyukai
sumber belajar yang selama ini mereka gunakan, 7,1% atau 1 peserta didik sangat
menyukai dan 3,6% atau 1 peserta didik tidak menyukai sumber belajar yang
biasa mereka gunakan.
Berdasarkan dua diagram di atas, dapat dianalisis bahwa sebagian besar dari
siswa di kelas sampel kurang terlalu menyukai bahan ajar yang mereka gunakan
selama ini. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan rumah pendidik khususnya guru
matematika, agar mengembangkan bahan guna meningkatkan ketertarikan dan
minat peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran matematika. Sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Gambar 1.3
Diagram jenis bahan ajar yang lebih dipilih peserta didik
Diagram 1.3 menampilkan hasil kuisioner jenis bahan ajar seperti apa yang
lebih dipilih peserta didik, yakni diperoleh sebanyak 53,6% atau 15 peserta didik
memilih bahan ajar audio visual, 32,1% atau 9 peserta didik memilih bahan ajar
visual, dan hanya 14,3% atau sebanyak 4 peserta didik yang memilih jenis bahan
ajar audio.
14.3%
32.1%53.6%
Bahan ajar jenis apa yang lebih
dipilih saat pembelajaran
matematika?
Audio
Visual
Audio Visual
7
Gambar 1.4
Diagram keperluan mengembangkan bahan ajar e-modul
Berdasarkan diagram 1.4 diperoleh hasil kuisioner terkait perlu atau tidak
dikembangkannya e-modul guna menunjang proses pembelajaran, yakni sebanyak
57,1% dari jumlah keseluruhan peserta didik di kelas sampel atau sebanyak 16
peserta didik mengatakan perlu, adapun sebanyak 21,4% atau 6 peserta didik
mengatakan sangat perlu dan sisanya sebanyak 6 orang atau 21,4% dari jumlah
peserta didik di kelas mengatakan tidak perlu. Dari data yang diperoleh tersebut
maka perlu adanya usaha untuk meningkatkan perkembangan bahan ajar dalam
hal ini berupa e-modul guna lebih meningkatkan lagi ketertarikan peserta didik
terhadap materi pembelajaran matematika. Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan peneliti dengan salah satu guru dari mata pelajaran matematika yaitu
Bapak I Ketut Pade Arimbawa, S.Pd., yang mana wawancara dilakukan di SMP
Negeri 12 Bandar Lampung didapat sebuah informasi bahwa “Untuk
pembelajaran matematika di SMP 12 ini masih banyak menggunakan buku paket,
dan masih jarang memanfaatkan media elektronik seperti komputer untuk
mengajar. Harapannya kedepan semakin banyak media-media pembelajaran
elektronik, agar pembelajaran lebih baik dan murid tidak mudah bosan dengan
21.6%
57.1%
21.6%
Apakah guru kalian perlu mengembangkan bahan
ajar dalam bentuk e-modul agar peserta didik
lebih mudah memahami materi pembelajaran
matematika?
Sangat Perlu
Perlu
Tidak Perlu
8
pembelajaran matematika yang terbilang mata pelajaran yang lumayan sulit
dipahami”. Dengan demikian secara umum dapat kita ambil sebuah kesimpulan
bahwa salah satu permasalahan dalam proses pembelajaran yang dilakukan di
SMPN 12 Bandar Lampung terletak pada bahan ajar yang digunakan kurang
bervariasi dan berakibat pada peserta didik yang mudah merasa bosan selama
proses pembelajaran. Berdasarkan pra penelitin yang dilakukan dapat kita tarik
sebuah kesimpulan juga bahwa peserta didik menghendaki atau berkeinginan agar
bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran dikembangkan sehingga
bervariasi dan memudahkan dalam pemahaman materi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bagus Putra Hari Searmadi
dan Rina Harimurti, disebutkan bahwa penggunaan media pembelajaran berupa
flipbook memberikan hasil yang berbeda dengan penggunaan media pembelajaran
konvensional, yakni media pembelajaran berupa flipbook lebih unggul. Jika dilihat
dari respon siswa terhadap keseluruhan aspek, siswa merespon dengan baik
penggunaan media pembelajaran berbentuk flipbook.10 Perbedaan dengan produk
yang hendak dikembangkan oleh peneliti yaitu peneliti akan mengembangkan e-
modul dengan pendekatan situation based learning. Tentunya dengan tujuan
untuk lebih meningkatkan lagi kemampuan identifikasi, dalam hal ini masalah
matematis kepada peserta didik.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Edi Wibowo, hasil yang didapat dalam
penelitian tersebut tidak berbeda jauh dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Bagus Putra Hari Searmadi, yaitu pembelajaran dengan e-modul dalam hal ini
10 Bagus Putra Hari Searmadi dan Rina Harimurti, “Penerapan Inovasi Flipbook Sebagai
Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengenalan PHP Kelas XI RPL Di SMK
Negeri 2 Mojokerto,” Desimal: Jurnal Matematika, 1, no. 2 (2016): h. 6.
9
berbentuk flipbook mendapatkan respon yang sangat memuaskan baik itu dari
guru maupun peserta didik.11 Perbedaan dengan produk yang dikembangkan oleh
peneliti adalah aplikasi yang digunakan, yakni aplikasi yang digunakan oleh
peneliti adalah flip PDF Professional yang memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan aplikasi Kvisoft Flipbook Maker.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Riezky Romadhona, hasil penelitian
dalam hal ini pengaruh model pembelajaran Situation Based Learning yang
dilakukannya, menunjukkan bahwa model ini dapat digunakan guna
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis peserta didik.12 Peneliti
dalam hal ini mencoba menerapkan model pembelajaran tersebut dalam
pembuatan e-modul berbentuk flipbook, dengan tujuan untuk meningkatkan daya
tarik dalam pembelajaran matematika dan juga guna memaksimalkan penerapan
model pembelajaran Situation Based Learning.
Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Maryam yakni Pengembangan E-
modul Matematika Berbasis Open Ended pada Materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel Kelas VIII. Dalam penelitian yang dilakukannya menunjukkan
penggunaan e-modul pada pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dari
peserta didik.13
Masalah lain terkait pembelajaran matematika khususnya di Indonesia yaitu
adanya ketidakseimbangan antara tumtutan kurikulum matematika yang
11 Edi Wibowo dan Dona Dinda Pratiwi, “Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Aplikasi
Kvisoft Flipbook Maker Materi Himpunan,” Desimal:Jurnal Matematika, 1, no. 2 (2018): h. 154. 12 Riezky Romadhona, Pengaruh Situation Based Learning terhdap Kemampuan Berfikir
Kreatif Matematis Siswa (Skripsi Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah, 2017), h. 86. 13 Maryam, Rubhan Masykur, dan Siska Andriani, “Pengembangan E-Modul Matematika
Berbasis Open Ended pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII,” Aksioma:
Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 10, no. 1 (2019): h.10.
10
diharapkan, dengan aplikasi di lapangan atau kegiatan pembelajaran matematika
di sekolah. Salah satu tuntutan kurikulum adalah siswa mampu memecahkan
masalah matematis, namun pada kenyataannya siswa masih merasa kesulitan
dalam memecahkan masalah dikarenakan ia tidak terlalu memahami
permasalahan secara utuh. Dengan kata lain, siswa hanya mesebatas menjawab
masalah tersebut dengan simbol matematika.14 Atas dasar permasalahan tersebut
maka peneliti memilih model pembelajaran situation based learning untuk
diterapkan dalam modul yang akad dibuat, sebagai upaya untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memahami dan memecahkan masalah matematis
yang darimateri pembelajaran yang dipelajarinya.
Dalam Kurikulum 2013 yang saat ini diterapkan di sekolah, kita mengenal
istilah Pendekatan Saintifik, yang mana pendekatan ini menekankan pada peserta
didik agar secara aktif mengonstruk konsep , hukum atau prinsip, melalui tahapan
ytaitu mengamati untuk mengidentifikasi masalah, lalu merumuskan masalah,
kemudian dilanjutkan dengan pengajuan dan merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dan dianalisis, lalu menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep yang ditemukan.15 Hal tersebut tentunya sesuai
dengan pendekatan SBL yang mana juga memiliki tujuan yang sama yaitu
mengarahkan siswa untuk aktif dalam menemukan masalah, hingga menemukan
solusi dari permasalahan yang ditemukannya.
14 Amelia, Rosmala, dan Isrok’atun, Model-Model Pembelajaran Matematika (Jakarta: Bumi
Aksara, 2018), h.133. 15 Sufairoh, “Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13,” Jurnal Pendidikan
Profesional, 5, no. 3 (2016): h.120.
11
Melihat pemaparan masalah dan beberapa penelitian terdahulu, peneliti
menyimpulkan bahwa dalam proses pembelajarannya, matematika memerlukan
bahan ajar yang baik serta menarik dan memudahkan peserta didik saat
mempelajarinya. Karena pada dasarnya matematika membutuhkan keterampilan
berfikir matematis peserta didik dalam memahaminya, maka keterampilan
tersebut haruslah ditingkatkan. Atas dasar itu peneliti memilih model
pembelajaran Situation Based Learning untuk diterapkan pada bahan ajar berbasis
teknologi e-modul, dalam hal ini flipbook. Sehingganya hal tersebut menjadi dasar
bagi peneliti untuk melaksanakan sebuah penelitian yang diberi judul
“Pengembangan E-Modul Flipbook Berbantuan Flip Pdf Professional dengan
Pendekatan Situation Based Learning (SBL) pada Pokok Bahasan Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Kelas VIII Di SMP Negeri 12
Bandar Lampung”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah penulis urai di atas, maka
dapat diidentifikasikan hal-hal yang menjadi masalah dalam penelitian ini, yakni:
1. Bahan ajar yang digunakan kurang memiliki variasi dan menyebabkan
peserta didik mudah bosan.
2. Bahan ajar belum disajikan secara audio visual.
3. Materi pembelajaran belum disajikan menggunakan pendekatan Situation
Based Learning (SBL)
12
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah, maka peneliti memberi batasan
masalah-masalah dalam penelitian ini pada beberapa hal yakni:
1. Yang menjadi objek penelitian kali ini adalah peserta didik kelas VIII
SMP Negeri 12 Bandar Lampung,
2. Pengembangan bahan ajar dengan bentuk e-modul dalam penelitian kali
ini menggunakan aplikasi Flip PDF Professional,
3. Produk dalam e-modul yang dikembangkan peneliti belum dapat diakses
melalui internet,
4. Materi dalam e-modul yang dikembangkan yakni Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel (SPLDV).
D. Rumusan Masalah
Setelah memperhatikan latar belakang dan identifikasi masalah, serta
pembatasan masalah yang telah penulis uraikan, maka rumusan masalah yang
diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengembangan bahan ajar berupa e-modul pada materi sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV) dengan pendekatan Situation
Based Learning (SBL)?
2. Bagaimana kelayakan produk yang dihasilkan dalam penelitian, dalam hal
ini berupa e-modul pembelajaran pada materi sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV) dengan pendekatan Situation Based Learning (SBL)?
13
3. Bagaimana efektivitas e-modul flipbook dengan pendekatan Situation
Based Learning (SBL) pada materi sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV)?
E. Tujuan Penelitian
Memperhatikan rumusan masalah di atas,maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengembangan bahan ajar berupa e-modul pada materi
sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dengan pendekatan
Situation Based Learning (SBL),
2. Untuk mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan dalam penelitian,
dalam hal ini berupa e-modul pembelajaran pada materi sistem persamaan
linear dua variabel (SPLDV) dengan pendekatan Situation Based
Learning (SBL).
3. Untuk mengetahui efektivitas produk yang dihasilkan dalam penelitian,
yaitu e-modul flipbook dengan pendekatan Situation Based Learning
(SBL) pada materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV).
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari hasil penelitian yang hendak
dilakukan adalah:
1. Bagi Guru
E-modul dalam bentuk flip book yang menjadi produk dari penelitian ini
dapat menjadi bahan ajar guna membantu dalam proses pembelajaran peserta
14
didik dan juga dapat menjadi referensi lain dalam pembelajaran kedepan agar
proses belajar lebih bervariasi.
2. Bagi Peserta Didik
Tentunya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi peserta
didik agar lebih tertarik terhadap pembelajaran matematiks khususnya pada
materi sistem persamaan dua variabel (SPLDV), sehingga hal tersebut dapat
membantu memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang
diajarkan.
3. Bagi Sekolah
Diharapkan produk yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh sekolah
dalam proses pembelajaran dan juga dapat menaikkan kualitas serta hasil
daripada pembelajaran matematika terkhusus pada materi sistem persamaan
dua variabel (SPLDV).
4. Bagi Peneliti
Besar harapan dari peneliti, agar penelitan ini membantu menambah
khasanah wawasan juga pengalaman serta pengetahuan yang kelak berguna
dalam prosesnya agar menjadi tenaga pendidik yang lebih berkompeten.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pengertian E-Modul
Modul dapat diartikan sebagai sarana belajar yang berisikan materi-materi
belajar, metode belajar dan batasan serta cara mengevaluasi hasil belajar yang
mana hal tersebut dirancang dengan sistematis tertentu juga menarik guna
mencapai sebuah kompetensi tertentu yang menjadi tujuan dalam proses
pembelajaran sesuai kompleksitasnya.16 E-modul juga adalah salah satun dari
sekian alternatif bahan ajar yang ada serta yang sangat baik digunakan dalam
peoses pembelajaran guna meningkatkan keikutsertaan dari peserta didik
selama melaksanakan proses pembelajaran tersebut.17 Menurut Mularsih
salah satu dari pembelajaran individual yang bisa dipakai dalam suatu
kegiatan belajar mengajar di kelas adalah pembelajaran yang memanfaatkan
modul, sebab dengan digunakannya bahan ajar seperti modul dalam proses
pembelajarannya siswa secara mandiri dapat menentukan intensitas
belajarnya.18
Adapun e-modul adalah modul yang disajikan secara elektronik. E-modul
merupakan versi modul dalam bentuk yang dapat digunakan atau dibaca
16 Direktur Tenaga Kependidikan Dirjen PMPTK, Penulisan Modul (Jakarta:
Depdiknas, 2008), h. 3. 17 Maryam, Rubhan Masykur, dan Siska Andriani, “Pengembangan E-Modul
Matematika Berbasis Open Ended pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas
VIII,” Aksioma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, 10, no. 1 (2019): 2. 18 Indaryanti, Yusuf Hartono, dan Nyimas Aisyah, “Pengembangan Modul
Pembelajaran Individual dalam Mata Pelajaran Matematika di Kelas XI SMA Negeri 1
Palembang,” Jurnal Pendidikan Matematika, 2, no. 2 (2008): h. 36.
16
dengan menggunakan komputer dan juga dirancang menggunakan aplikasi-
aplikasi tertentu. E-modul merupakan salah satu sarana pembelajaran yang
berisikan batasan-batasan, materi, metode serta cara yang digunakan dalam
proses evaluasi hasil pembelajaran yang telah disusun dengan teratur dan
tentunya juga menarik guna mencapai tujuan yakni kompetensi tertentu yang
diinginkan, sesuai dengan tingkat kerumitan secara elektronik.19 Menurut
Wijayanto modul elektronik atau yang biasa di singkat menjadi e-modul
merupakan informasi yang ditampilkan dalam format buku di mana model
penyajiannya dilakukan secara elektronik dengan menggunakan media
penyimpanan seperti harddisk, disket, atau flashdisk dan dapat dibaca
menggunakan komputer atau alat pembaca buku elektronik lainnya. Dari
penjelasan yang dipaparkan di atas terkait modul dan e-modul, dapat dilihat
bahwa tidak ada perbedaan dalam hal prinsip pengembangan diantara
keduanya, yakni pada umumnya e-modul mengadaptasi komponen yang
terdapat di dalam modul cetak. Adapun perbedaan keduanya hanya terletak
pada format penyajiaannya.20
Modul dapat dikategorikan ke dalam modul yang baik dan menarik jika di
dalamnya memenuhi beberapa karakteristik, yaitu:
a. Self Intructional yakni dengan modul itu seorang peserta didik dapat
mempelajarinya sendiri, tanpa bergantung dengan orang lain. Untuk
memenuhi karakter tersebut, modul haruslah:
19 Maryam, Masykur, dan Andriani, Loc.Cit. 20 Kadek Aris Priyanthi dan dkk, “Pengembangan E-Modul Berbantuan Simulasi
Berorientasi Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran Komunikasi Data,” Jurnal KARMAPATI, 6,
no. 1 (2017): h. 3.
17
1) Tujuan harus dirumuskan dengan jelas
2) Materi pembelajaran dikemas dengan spesifik, yang mana hal ini
berguna untuk memudahkan pembelajaran secara keseluruhan.
3) Terdapat contoh juga ilustrasi yang berguna untuk menambah
kejelasan materi pembelajaran.
4) Terdapat soal-soal latihan, penugasan atau sejenisnya untuk
evaluasi terkait pemahaman materi.
5) Kontekstual yaitu materi yang ditampilkan hendaknya memiliki
kesesuaian dengan suasana lingkungan penggunanya
6) Bahasa yang digunakan dibuat sederhana juga komunikatif
7) Terdapat rangkuman darki materi-materi pembelajaran
8) Terdapat assessment yang dapat digunakan untuk “self
assessment”
9) Tersedia instrument untuk mengukur seberapa jauh tingkat
penguasaan materi
10) Terdapat umpan balik terhadap penilaian, agar dapat diketahui
sejauh mana tingkat penguasaan materi dari pengguna.
11) Tersedia pula hal-hal berupa informasi tentang referensi ang
dapat menjadi pendukung materi yang diajarkan
b. Self Contained yaitu keseluruhan materi yang diajarkan dari satu
kompetensi ataupun sub kompetensi yang dipelajari terdapat dalam
satu modul secara utuh. Yang mana tujuannya adalah agar pembelajar
18
dapat mempelajari materi secara tuntas, karena materi dikemas
menjadi satu.
c. Stand Alone (Berdiri Sendiri) yakni modul tidak ketergantungan
dengan media lainnya atau dalam pengunaannya tidak diharuskan
bersamaan dengan media pembelajaran lain. Yang dimaksudkan
adalah pengguna tidak harus menggunakan media lainnya untuk
mempelajari dan atau mengerjakan tugas modul tersebut
d. Adaptive, modul yang baik saharusnya memiliki tingkat adaptif tinggi
terhadap suatu perkembangan, baik itu perkembangan dalam hal ilmu
maupun teknologi. Dapat dikategorikan adaptif adalah jika modul
tersebut dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan serta teknologi, juga fleksibel dalam penggunaannya.
Tentunya juga memperhatikan percepatan dari perkembangan ilmu
dan teknologi pengembangan modul multimedia hendaknya tetap “up
to date”, tentunya jika materi dalam modul tersebut dapat dipakai
dalam rentang waktu tertentu
e. User Friendly, sebagai bahan ajar sudah barang tentu modul harus
bersahabat dengan penggunanya. Setiap intruksi dan pemaparan
informasi yang ditampilkan bersifat membantu dan juga akrab
dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon,
maupun mengakses sesuai keinginannya. Disamping itu, bahasa dan
19
istilah yang digunakan harus mudah dipahami dan umum digunakan
juga adalah salah satu dari bentuk user friendly.21
Menurut Prof. Dr. Sukmadinata, pembelajaran dengan memanfaatkan
modul, mendorong siswa agar dapat belajar secara individual, yang dimaksud
dengan individual adalah peserta didik dapat dengan mudah menyesuaikan
tempo belajar yang cocok dengan kemampuan dari masing-masing peserta
didik.22
Berdasarkan pada uraian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa e-
modul adalah bahan ajar yang penyusunannya berdasarkan sistematis tertentu
sesuai dengan pendekatan yang digunakan, serta dalam proses penggunaanya
bersifat individual, dalam arti menyesuaikan kemampuan masing-masing
peserta didik seperti kecepatan daya tangkap peserta didik, dan dalam
penyajian modul tersebut ditampilkan secara elektronik seperti menggunakan
Personal Computer (PC) atau alat pembaca buku elektronik lainnya.
2. Flip-Book Berbantuan Flip-PDF-Professional
a. Pengertian Flip-Book
Flip-book adalah salah satu format dari buku elektronik (e-book ).
Flip-book merupakan e-book yang memeiliki perbedaan dengan format
e-book yang lainnya, yang mana dengan flip-book memungkinkan kita
seperti membaca dalam sebuah buku ataupun majalah secara nyata.23
Untuk lebih memperjelas apa yang dimaksud dengan flip-book, maka
21 Direktur Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK, Op.Cit: 3-5. 22 Indaryanti, dkk, Loc.Cit 23 Slamet Riyanto dan Lukman Budi Nugroho, “Pengembangan Framework Sistem
Buku Tiga Dimensi untuk Diseminasi Informasi,” Jurnal LIPI, 1, no. 1 (2012): h. 2.
20
akan dipaparkan pula pengertian dari e-book itu sendiri. E-book yang
merupakan singkatan dari Electronic Book atau yang dalam Bahasa
Indonesia dikenal dengan istilah buku elektronik secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai versi digital dari buku cetak, yang didalamnya
berisi tulisan dan gambar.24
Dalam perkembangannya e-book mengalami peningkatan yang
sangat pesat, yakni ditandai dengan mengaplikasikan tayangan berupa
suara, gambar, grafik, animasi bahkan film. Sehingga hal-hal yang
disajikan dalam format e-book lebih menarik perhatian, mudah diakses
dan tentunya lebih murah dari segi biaya jika dibandingkan buku
konvensional. Manfaat yang juga didapat daripada penggunaan e-book
yaitu ukuran fisiknya yang kecil, tidak mudah rusak, lebih mudah
diproses dan dalam pendistribusiannya lebih mudah serta penyajiaannya
lebih kreatif. Salah satu kelemahan dari penggunaan buku elektronik
yaitu dalam pemakaian yang lama mata akan mudah lelah jika membaca
pada layar komputer atau handphone.25
b. Flip PDF Professional
Flip PDF Professional adalah salah satu software yang memiliki
kegunaan untuk membuat e-book dalam bentuk format flipbook. Aplikasi
Flip PDF Professional ini juga dilengkapi berbagai fitur multimedia
seperti video, audio, dan juga animasi flash. Aplikasi pembuat flipbook
24 Ibid. 25 Ibid.
21
ini dilengkapi dengan berbagai fitur multimedia seperti audio dan video,
serta animasi flash.26
Selain Flip PDF Proffesional banyak aplikasi pembuat flipbook
lainnya, salah satunya yang cukup populer adalah Kvisoft Flipbook
Maker. Berikut adalah spesifikasi produk yang dihasilkan dari Kvisoft
Flipbook Maker dan Flip PDF Professional27
Tabel 2.1
Spesifikasi produk Kvisoft Flipbook Maker dan Flip PDF
Professional
Kvisoft Flipbook Maker Flip PDF Professional
Jenis
Media
Spesifikasi Produk Jenis
Media
Spesifikasi Produk
E-Book
Format output yang
tersedia adalah HTML, EXE, mobile (HTML 5),
standalone SWF, APP,
Screen Saver
E-Book
Format output yang
tersedia adalah Mac app, HTML, EXE, zip, FBR,
burn to CD, mobile
version
Dapat disisipkan konten-konten multimedia seperti
audio, animasi, teks,
video, dan flash
Dapat disisipkan konten-konten multimedia seperti
audio, animasi, teks,
video, dan flash
E-Book dapat dibolak-
balik layaknya buku 3D
E-Book dapat dibolak-
balik layaknya buku 3D
Format yang paling
compatible di semua laptop adalah dalam
bentuk EXE
Mudah dioperasikan di
PC dan mobile device
Berdasarkan spesifikasi produk kedua aplikasi di atas dapat diketahui
bahwa flip PDF professional lebih baik jika digunakan dalam konteks
pembelajaran, karena output dari aplikasi tersebut lebih mudah
26 E Watin dan R Kustijono, “Efektivitas Penggunaan E-book dengan Flip PDF
Professional Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains,” Seminar Nasional Fisika (SNF)
FMIPA UNESA, 2017, 125. 27 Ibid.,h.127.
22
dioperasikan di PC dan mobile device yang sudah banyak dimiliki oleh
peserta didik.28
3. Model Pembelajaran Situation Based Learning (SBL)
a. Definisi Model Pembelajaran SBL
Model pembelajaran Situation Based Learning adalah model
pembelajaran konstruktivistik untuk membangun pemahaman konsep
yakni dengan mempelajari hal-hal yang terkandung dalam suatu situasi.
Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan, bahwa model pembelajaran ini
dapat dijadikan jembatan penghubung antara konsep-konsep matematika
abstrak dengan situasi-situasi yang nyata dalam keseharian peserta
didik.29
Pembelajan dengan model SBL ini memiliki tujuan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam hal, problem understanding, dan
problem posing serta problem solving, tentunya dalam sudut pandang
matematika. Penyajian situasi digunakan oleh guru untuk merangsang
siswa dalam melakukan aktivitas belajar. Melalui situasi yang diberikan,
diharapkan siswa mampu menganalisis adanya masalah matematis,
memahaminya dan tentunya dapat memecahkan masalah tersebut.30
Situation-Based Learning memiliki 4 proses tahapan dalam proses
pembelajarannya, yaitu creating matematical situation, posing
28 Ibid. 29 Amelia, Rosmala, dan Isrok’atun, Model-Model Pembelajaran Matematika (Jakarta:
Bumi Aksara, 2018), h. 134. 30 Ibid.
23
mathematical problem, solving mathematical problem, dan applying
mathematics, penjelasan ini dapat dilihat dalam diagram berikut.31
Gambar 2.1 Model Situation-Based Learning
Creating Mathematichal Situation merupakan prasyarat, sedangkan
intinya adalah posing mathematical problem, yang menjadi ujian adalah
solving mathematical problem, yang terakhir applying mathematics yakni
penerapan dari proses pembelajaran yang telah dilewati terhadap situasi-
situasi baru.32
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan studi teoritis yang telah dilakukan, berikut dilampirkan beberapa
penelitian sebelumnya yang memiliki beberapa kesamaan dengan penelitian yang
akan dilakukan, diantaranya:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Bagus Putra Hari Searmadi dan Rina
Harimurti dengan judul “Penerapan Inovasi Flipbook Sebagai Media
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengenalan PHP Kelas
31 Isrok’atun dan Tiurlina, “Situation-Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Creative Problem Solving Matematis Siswa SD,” Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, 1,
no. 2 (2014): h. 211. 32 Ibid.
24
XI RPL Di SMK Negeri 2 Mojokerto”. Disebutkan bahwa penggunaan
media pembelajaran berupa flipbook memberikan hasil yang berbeda
dengan penggunaan media pembelajaran konvensional, yakni media
pembelajaran berupa flipbook lebih unggul. Jika dilihat dari respon peserta
didik terhadap keseluruhan aspek, peserta didik merespon dengan baik
penggunaan media pembelajaran berbentuk flipbook.33
Persaman dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti yakni terletak
pada produk yang dikembangkan berupa e-modul flipbook. Sedang yang
menjadi pembeda dengan produk yang dikembangkan peneliti yakni
pendekatan yang digunakan peneliti adalah situation based learning.
Dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan dalam mengidentifikasi
masalah matematis pada peserta didik.
2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Edi Wibowo dengan judul
“Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Aplikasi Kvisoft Flipbook
Maker Materi Himpunan”, hasil yang didapat dalam penelitian tersebut
tidak jauh berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagus Putra Hari
Searmadi, yaitu pembelajaran dengan e-modul dalam hal ini berbentuk
flipbook mendapatkan respon yang sangat memuaskan baik itu dari guru
maupun peserta didik.34
33 Bagus Putra Hari Searmadi dan Rina Harimurti, “Penerapan Inovasi Flipbook Sebagai
Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pengenalan PHP Kelas XI RPL Di SMK
Negeri 2 Mojokerto,” Jurnal IT-Edu, 1, no. 2 (2016): h. 6. 34 Edi Wibowo dan Dona Dinda Pratiwi, “Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan
Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Materi Himpunan,” Desimal:Jurnal Matematika, 1, no. 2 (2018):
h. 154.
25
Kesamaan dengan penelitian yang akan dilakukan dengan peneliti yaitu
penelitian yang dilakukan Edi Wibowo juga mengembangkan e-modul
dalam bentuk flipbook. Perbedaan dengan produk yang dikembangkan oleh
peneliti adalah aplikasi yang digunakan, yakni aplikasi yang digunakan
oleh peneliti adalah flip PDF Professional yang memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan aplikasi Kvisoft Flipbook Maker.
3. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Riezky Romadhona dengan judul
“Pengaruh Situation Based Learning terhdap Kemampuan Berfikir Kreatif
Matematis Siswa hasil penelitian dalam hal ini pengaruh model
pembelajaran Situation Based Learning”. Hasil penelitian yang
dilakukannya menunjukkan bahwa model ini dapat mengembangkan
kemampuan berfikir kreatif matematis siswa.35
Perbedaan dengn penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah,
dalam penelitian ini, peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran
tersebut dalam pembuatan e-modul berbentuk flipbook, dengan tujuan
untuk meningkatkan daya tarik dalam pembelajaran matematika dan juga
guna memaksimalkan penerapan model pembelajaran Situation Based
Learning.
4. Penelitian yang relevan selanjutnya, dilakukan oleh Maryam dengan judul
Pengembangan E-modul Matematika Berbasis Open Ended pada Materi
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas VIII. Dalam penelitian yang
35 Riezky Romadhona, Pengaruh Situation Based Learning terhdap Kemampuan
Berfikir Kreatif Matematis Siswa (Skripsi Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah, 2017),
h. 86.
26
dilakukannya menunjukkan penggunaan e-modul pada proses pembelajaran
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.36
Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah
peneliti menggunakan pendekatan Situation Based Learning (SBL) yang
diimplementasikan pada e-modul flipbook dengan menggunakan aplikasi
flip pdf professional.
C. Kerangka Berfikir
Salah satu aspek pendukung dari terciptanya proses pembelajaran mandiri
yaitu penggunaan bahan ajar yang dapat digunakan oleh peserta didik untuk
mengeksplor sendiri pengetahuannya. Berdasarkan beberapa studi pendahuluan
yang telah dilakukan, bahan ajar yang banyak digunakan pada saat ini masih
belum memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada secara maksimal, belum
disajikan dengan menggunakan media audio visual, dan belum ditunjang oleh
pendekatan yang dapat membuat pembelajaran matematika dekat dengan
kehidupan disekitarnya.
Berdasarkan analisis yang diperoleh, maka perlu dikembangkan bahan ajar
yang dapat menuntun peserta didik agar dapat belajar secara mandiri, bahan ajar
yang dapat menambah ketertarikan peserta didik terhadap materi pembelajaran,
juga bahan ajar yang dekat dengan kehidupan peserta didik, serta ditunjang oleh
pendekatan yang membuat pembelajaran terasa dekat dengan keseharian dari
peserta didik, yaitu dengan dikembangkannya e-modul flipbook berbantuan flip
36 Maryam, Masykur, dan Andriani, Op.Cit., h. 10.
27
pdf professional dengan pendekatan Situation Based Learning (SBL) pada materi
sistem persamaan dua variabel (SPLDV) kelas VIII SMP.
Sebelum dihasilkan suatu produk, terdapat langkah-langkah yang dilalui.
Secara ringkas langkah-langkah itu dapat dilihat dalam kerangka berfikir sebagai
berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Hasil Analisis
Pengembangan e-modul flipbook
berbantuan flip pdf professional dengan
pendekatan Situation Based Learning
(SBL)
Perancangan Produk
Evaluasi
Validasi
Revisi
E-modul flipbook berbantuan flip pdf professional
dengan pendekatan Situation Based learning (SBL)
Uji coba produk
Ya
Tidak
28
Berdasarkan Gambar 2.2 diperoleh bahwa kerangka berpikir dalam penelitian
ini yaitu tahap pertama adalah menganalisis masalah yang terdapat di lapangan,
tahap selanjutnya yaitu dilakukanya perencanaan pengembangan e-modul yang
meliputi perencanaan pemilihan materi menyesuaikan dengan karakter peserta
didik, dan pemilihan pendekatan yang sesuai, kemudian dilakukan pengembangan
produk berupa e-modul flipbook berbantuan flip pdf professional dengan
pendekatan Situation Based Learning (SBL), tahap selanjutnya untuk
mendapatkan e-modul yang utuh maka perlu dilakukan validasi oleh para ahli.
Setelah validasi selesai dan produk dinyatakan layak maka tahap selanjutnya
adalah mengujicobakan produk, uji coba dilakukan pada skala kecil dan skala
besar. Sehingga diperoleh produk e-modul flipbook berbantuan flip pdf
professional dengan pendekatan Situation Based Learning (SBL).
92
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, Rosmala, dan Isrok’atun. Model-Model Pembelajaran Matematika.
Jakarta: Bumi Aksara, 2018.
Anggoro, Bambang Sri. “Pengembangan Modul Matematika dengan Starategi
Problem Solving untuk Mengukur Tingkat Kemampuan Berfikir Kreatif
Matematis Siswa,” Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 6, no. 2
(2015).
Ardiansyah, Reza, dan dkk. “Pengembangan Bahan Ajar Perubahan Materi
Genetik Pada Mata Kuliah Genetika,” Jurnal Pendidikan, 2, no. 7 (2017).
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
Becker, Lee A. “Effect Size For Two Independent Groups,” Effect Size Becker,
2000.
Direktur Tenaga Kependidikan Dirjen PMPTK. Penulisan Modul. Jakarta:
Depdiknas, 2008.
Febriana, Lucky Chandra. Pengembangan Lembar Kerja Peserta didik (LKS)
Fisika Materi Tekanan Mencakup Ranah Kognitif, Afektif, Dan
Psikomotor Sesuai Kurikulum 2013 Untuk Peserta didik SMP/MTs.
Skripsi Jurusan Fisika Fakultas MIPA UM, 2014.
Hake, Richard R. “Relationship of Individual Student Normalized Lerning Gains
in Mechanics with Gender, High-School Physich, and Petest Score on
Mathematics and Spacial Visualization,” Jurnal International Imdian
University, 1, no. 1 (2002).
Hasyim, Adelina. Metode Penelitian dan pengembangan di Sekolah. Yogyakarta:
Media Akademi, 2016.
Indaryanti, Yusuf Hartono, dan Nyimas Aisyah. “Pengembangan Modul
Pembelajaran Individual dalam Mata Pelajaran Matematika di Kelas XI
SMA Negeri 1 Palembang,” Jurnal Pendidikan Matematika, 2, no. 2
(2008).
Isrok’atun, dan Tiurlina. “Situation-Based Learning Untuk Meningkatkan
Kemampuan Creative Problem Solving Matematis Siswa SD,” Jurnal
Mimbar Sekolah Dasar, 1, no. 2 (2014).
93
Made Teguh, I, I Nyoman Jampel, dan Ketut Pudjawan. Model Penelitian
Pengembangan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
Maryam, Rubhan Masykur, dan Siska Andriani. “Pengembangan E-Modul
Matematika Berbasis Open Ended pada Materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel Kelas VIII,” Aksioma: Jurnal Matematika dan Pendidikan
Matematika, 10, no. 1 (2019).
Masykur, Rubhan, Nofrizal, dan Muhamad Syazali. “Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika Dengan Macromedia Flash,” Al-Jabar : Jurnal
Pendidikan Matematika, 8, no. 2 (2017).
Pratiwi, Dona Dinda, dan Dewi Purwanti. “Pengaruh Pembelajaran Berbantu
Geogebra Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Ditinjau dari Gaya
Kognitif,” Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika, 7, no. 2 (2016).
Priyanthi, Kadek Aris, dan dkk. “Pengembangan E-Modul Berbantuan Simulasi
Berorientasi Pemecahan Masalah Pada Mata Pelajaran Komunikasi
Data,” Jurnal KARMAPATI, 6, no. 1 (2017).
Purnamawati, Dian, Chandra Ertikanto, dan Agus Suyatna. “Keefektifan Lembar
Kerja Siswa Berbasis Inkuiri Untuk Menumbuhkan Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi,” Jurnal Pendidikan Fisika, 6, no. 2 (2017).
Ridho, Fachri, Bambang Sri Anggoro, dan Siska Andriani. “Aplikasi Android
Contruct 2 untuk Media E-Learning pada Materi Peluang,” Desimal:
Jurnal Matematika, 2, no. 2 (2019).
Riyanto, Slamet, dan Lukman Budi Nugroho. “Pengembangan Framework Sistem
Buku Tiga Dimensi untuk Diseminasi Informasi,” Jurnal LIPI, 1, no. 1
(2012).
Romadhona, Riezky. Pengaruh Situation Based Learning terhdap Kemampuan
Berfikir Kreatif Matematis Siswa. Skripsi Pendidikan Matematika UIN
Syarif Hidayatullah, 2017.
Sari, Ana Kurnia, Chandra Ertikanto, dan Wayan Suana. “Pengembangan Lks
Memanfaatkan Laboratorium Virtual Pada Materi Optik Fisis Dengan
Pendekatan Saintifik,” 2014.
Searmadi, Bagus Putra Hari, dan Rina Harimurti. “Penerapan Inovasi Flipbook
Sebagai Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Pengenalan PHP Kelas XI RPL Di SMK Negeri 2 Mojokerto,” Desimal:
Jurnal Matematika, 1, no. 2 (2016).
94
Sufairoh. “Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K-13,” Jurnal
Pendidikan Profesional, 5, no. 3 (2016).
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2016.
———. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2017.
Tafsir, Ahmad. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Rosda Karya, 2014.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI, 2003.
Watin, E, dan R Kustijono. “Efektivitas Penggunaan E-book dengan Flip PDF
Professional Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains,” Seminar
Nasional Fisika (SNF) FMIPA UNESA, 2017.
Wibowo, Edi, dan Dona Dinda Pratiwi. “Pengembangan Bahan Ajar
Menggunakan Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker Materi Himpunan,”
Desimal:Jurnal Matematika, 1, no. 2 (2018).