Layout Plan -...
Transcript of Layout Plan -...
Hanging Lamp (Centre Area) and Wall Lamp
Hanging lamp pada Centre Area aplikasi bentuk burung lambang negara Jerman dengan material metal dengan finishing cat hitam dan oranye sesuai dengan warna lambang Jerman.
Wall lamp aplikasi bentuk sayap burung lambang negara Jerman dengan material kayu dan metal.
Hanging Lamp and Signage
Hanging lamp yang jugamerupakan aplikasi bentuk sayap burung lambang negara Jerman dengan material kayu dan metal.Hanging lamp ini di terapkanpada setiap ruang kelas diGoethe‐Zentrum.
Untuk elemen estetis, signage berbentuk oval dengan ornament dari kayudipadukan dengan metal. Signage ini digunakan untukmenunjukkan nama‐namaruang yang ada di Goethe‐Zentrum Surabaya. Bentuklengkung pada ornament diambil dari bentuk sayapburung lambang Negara Jerman. Material dan warnalengkungan sama denganhanging lamp dan wall lamp, kayu dengan finishing pliturwarna alami.
Partition and Class Table
Elemen estetis lainnya yaitupartisi di area toilet. Bentukpartisi ini diambil daribentukan lengkung padamonumen Suro dan Boyo. Partisi terbuat dari besihollow dengan finishing cat besi warna clear gloss Gold.
Setiap kelas memiliki bentukkursi yang berbeda, namunmeja kelas berbentuk samahanya berbeda warna. Mejakelaas merupakanperpaduan dari bentukankursi di semua kelas denganmenerapakan ornament bentuk tudor.
Berlin Chair, Frankfurt Chair, and Hamburg Chair
Kelas Frankfurt dengan tema Römerberg berstyle Gothic dengan aplikasi bentuk atap Römer yang bertingkat dipadu style Gothic pada kursi kelas. Kursi kelas dengan material stainless dan kayu, finishing cat besi dan kayu.
Dengan furniture Greek Revival pada kursi, dapat mengangkat suasana Brandenburg yang berstyle Greek Revival.
Kelas Hamburg bertema Gereja St.Nikolai berstyle Gothic Revival dengan aplikasi bentuk pointed arch pada kaki kursi kelas dan garis vertikal diagonal pada penyangga sandaran kursi dari aplikasi garis Tudor. Kursi kelas dengan material stainless dan kayu, finishing cat besi dan kayu.
Floor Design
Motif Yunani pada lantai kelas Berlin
Bentuk atap bertingkat dari Romer pada motif lantai Frankfurt
Motif gothic revival pada lantai kelas Hamburg
Motif Late gothic pada lantai kelas Munich
Ceiling
Ceiling
List Corner
Plafon pada interior bangunan bersejarah diJerman sangat identik dengan ornamen danmotif dekorasi. Ornamen tersebut dapat berupamural, bentukan gips (molding), permainanketinggian
Pada area koridor samping diterapkan skylight untuk mengurangi pencahayaan buatan di sianghari dan mengurangi kesan monoton pada plafon
Pada interior Goethe‐Zentrum, list corner sudah diaplikasikan hanya ukurannya yang terlalu kecil dan bentuknya yang terlalu sederhana sehingga
cenderung tidak terlihat. Untuk mencapai nuansaGerman heritage, perlu perubahan bentuk dan
ukuran list corner pada setiap sudut plafoninterior Goethe‐Zentrum.
Furniture and Esthetic
Furniture
Berlin
Frankfurt
Berlin identik dengan Gerbang Brandenburg yang dibangun dengan style Greek Revival.
Tujuan wisata bersejarah yang paling banyak dikunjungi di Frankfurt adalah Römerberg dengan style Gothic.. Namun, konsep Gothic yang diterapkan pada kelas Frankfurt juga dipadukan dengan ciri‐ciri bangunan di komplek Römerberg yang sangat mudah dikenali.
Munich
Hamburg
Gereja St. Nikolai berstyle Gothic Revival yang menjadi icon kota Hamburg diterapkan pada konsep furniture ruang kelas Hamburg, termasuk transformasi dari bentukan dari gereja itu sendiri.
Pada kelas München, penggunaan furniture hasil transformasi dari bentukan Gereja Frauenkirche
Color
Jerman
Benderakebangsaan
Historical Architecture
Goethe‐Zentrum
Warna KlasikWarnaHistoris
Terdapat 3 konsep warna pada interior Goethe‐Zentrum, yaitu konsep warna bangunan historis yang dibagi menjadi warna historis dan warna klasik. Sebagai aksen, warna dari bendera kebangsaaan Jerman dan warna dari coorporate image Goethe‐Zentrum.
Lighting
Lighting
Spot Lamp
Hidden Lamp
Wall Lamp
Hanging Lamp
‐ Sebagai penerang ruang secara general‐ Sebagai elemen dekoratif pada plafon‐ Mengangkat kesan ruang
‐ Mengangkat kesan dramatis pada ruang‐ Penunjuk batas area atau ruang‐ Memperjelas permainan plafon (padaplafon)
‐ Penegasan bentuk‐ Memberi kesan point of interest pada area pamer di koridor samping
‐ Mengangkat kesan dramatis
‐ Sebagai penerang area koridor
‐ Sebagai elemen dekoratifpada dinding
‐ Mengangkat kesan ruang
Desain Interior Goethe-Zentrum Surabaya dengan Tema Kota-Kota di Jerman Sebagai Sarana
Edukasi Multikultural
Nadya Bavaria . 3407100029Dosen Koordinator : Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Des
Dosen Pembimbing : Ir. Nanik Rachmaniyah, MT
Tugas Akhir – Desain Interior
Jurusan Desain Produk Industri
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Sepuluh Nopember Surabaya
Background
Seni dan Budaya
Globalisasi
Surabaya
Sosial
Lifestyle Multikultural
Edukasi bahasaJerman
Kota-kota di Jerman
Pendidikan
PusatKebudayaan
Pelestarian seni danbudaya Jerman-Surabaya
Desain Interior Goethe-Zentrum Surabaya dengan Tema Kota-kota di Jerman sebagai Sarana Edukasi Multikultural
Meningkatnya hubungan keterkaitan antarbangsa di seluruh dunia melaluiberbagai aspek kemasyarakatan menyebabkan Indonesia dituntut untukmampu bersaing dengan negara lain dalam menunjukkan identitasnya
Merupakan kota ke-2 terbesar setelah Jakarta yang memiliki berbagaikegiatan masyarakat di berbagai bidang dan salah satu kota yang memiliki sejarah besar dalam perjuangan Indonesia
Indonesia dan Jerman sejaktahun 1953 telah bekerja
sama dalam berbagai bidangsalah satunya di bidang
pendidikan, seni dan budayaserta sosial
Kerjasamaantarnegara
Kerja sama di bidang pendidikan akan meluasmenjadi budaya dan seni. Jerman-Indonesia salingmendukung para seniman dan pertukaran pelajardari kedua pihak
Hubungan bilateral inimerupakan bagian dari
gaya hidup masyarakat saatini untuk dapat bersaing di
era globalisasi
Title Description
Desain Interior Goethe-Zentrum Surabaya dengan Tema Kota-kota di Jermansebagai Sarana Edukasi Multikultural
Desain Interiorsuatu proses / kegiatan perencanaan baik sistem maupun
fasilitas konkrit melalui media ruang sebagai bagian dari prosesadaptasi manusia dengan lingkungan dimana ia berada dengan
mempertimbangkan faktor fungsi dan estetika
Goethe-Zentrum Surabayapusat pembelajaran bahasa Jerman di Surabaya,
bekerja sama dengan Kedutaan Jerman untukIndonesia dibawah lisensi Goethe-Institut, Münich
Tema Kota-kota di JermanDidasari dari icon atau tujuan wisata bersejarah
yang paling banyak dikunjungi di 4 kota di Jeman; Berlin, München, Hamburg, dan Frankfurt
Sarana Edukasi MultikulturalTempat atau fasilitas pembelajaran bagi masyarakat tentang
budaya negara lain untuk memperluas wawasan danmempererat hubungan kerja sama antarnegara
Desain interior pusat pemebelajaran bahasa Jerman, Goethe-Zentrum sebagai fasilitas yang memperkenalkan bahasa dan budaya Jerman dengan tema heritage kota-kota di Jerman sebagai
penguat suasana sekaligus edukasi secara visual dan mandiri tentang Jerman
Problems
• Sebagian besar masyarakat Surabaya tidak mengenal Goethe-Zentrum dan aktifitas pembelajaran bahasa yang dilakukan.
• Interior Goethe-Zentrum belum sepenuhnya mencerminkan Jerman• Goethe-Zentrum merupakan sarana memperkenalkan bahasa dan budaya antara Jerman
dan Indonesia, khususnya Surabaya. Namun susana yang mencerminkan Surabaya kurang terekplorasi.
• Masih terdapat kesan formal, asing, dan membosankan pada suasana Goethe-Zentrum
Surabaya.
Identifikasi Masalah
• Sasaran segman pengunjung untuk pelajar dan mahasiswa• Mengekplorasi karakteristik detail elemen interior dan
arsitektur bersejarah dari beberapa kota di Jerman, yaitu Berlin, Frankfurt, Hamburg, dan Munich.
• Elemen interior yang mencerminkan Surabaya yang diekplorasiadalah detail elemen dari heritage sites yang ada di Surabaya.
• Memberi tema dari beberapa kota di Jerman, yaitu Berlin, Frankfurt, Hamburg, dan Munich pada setiap ruang kelas diGoethe-Zentrum sebagai salah satu fasilitas edukasimultikultural.
• Tidak merubah tampilan utama gedung sebagai benda cagarbudaya.
• Permasalahan yang diangkat adalah interior Goethe-Zentrumkhususnya pada ruang-ruang kelas dan koridor.
Batasan Masalah
Interior Goethe-Zentrum belum memberikan suasana yang mencerminkan Jerman sehingga kurang menarik minat masyarakat untuk mengenal bahasa Jerman dan budayanya, maka dengan memberikan konsep interior yang lebih mencerminkan Jerman tetapi tetap mempertahanakan tampilan utama bangunan yang dimiliki Goethe-Zentrum.
Rumusan Masalah
Benefit and Purpose
• Goethe-Zentrum menjadi salah satu pusat kebudayaan asing yang memperkenalkan budaya Jerman dan mengembangkan budaya Indonesia sebagai sarana Edukasi Multikultural Surabaya dan Jerman yang menghibur.
• Menawarkan konsep baru interior Goethe-Zentrum dengan memperkenalkan dan melestarikan arsitektur interior bersejarah di Jerman dan Surabaya.
• Menghasilkan interior yang mampu mengoptimalkam segala aktifitas yang dikhususkan untuk kegiatan belajar mengajar dengan lebih mencerminkan Jerman.
Tujuan
• Membantu pengembangan keilmuan Desain Interior dan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni).
• Membantu riset dan memperkaya data dalam pengembangan pendidikan desain diJurusan Desain Produk Industri, ITS.
• Dengan adanya perpaduan budaya dan pelestarian arsitektur interior bersejarah daribeberapa kota di Jerman dan Surabaya, diharapakan akan memberikan edukasimultikultural kepada pengguna, siswa, penikmat seni dan budaya atau pengunjungtentang budaya Jerman dan Surabaya
Manfaat
Design Method
IDE AWAL
IDENTIFIKASI OBJEK
PENGUMPULAN DATA
IDENTIFIKASI MASALAH
Eksisting
Pemilihan Judul Definisi Judul
Latar Belakang Tujuan & Manfaat
Permasalahan
Data Primer Data Sekunder
Data Pembanding CCCL SurabayaANALISA DATA
PENYUSUNAN KERANGKA BERPIKIR (MIND MAPPING)
AnalisaAspek Fungsi
KESIMPULAN
KONSEP DESAIN
DESAIN AWAL
Analisa AspekEstetis
Sketsa
AnalisaFurnitur
DESAIN ALTERNATIF
EVALUASITechnical Drawing
PresentationDrawing
3D ModelFINAL DESIGN
Owner
Mind Mapping
Fasilitas
Surabaya
Lokasi
Negara Bagian
Desain Interior Goethe-Zentrum Surabaya dengan
Tema Kota-kota diJerman sebagai SaranaEdukasi Multikultural
Goethe-Zentrum
Jerman
Interior
Data Eksisting
Goethe
layout sejarah
bangunan kolonial pusat budaya
multikultural
lifestyle
pelestarian seni-budaya
edukasi bahasa Jerman
Sejarah
Tujuan Wisata
budaya sastrawan
event
arsitektur
Elemen pembentukRuang
Utilitas
Hamburg
FrankfurtMünchenBerlin
Dinding
Lantai
PlafonFurnitur
ornamenornamen
keramik
terazzo
lightning penghawaan
akustik ruang
icon / simbol kota
Mind Mapping digunakan untuk untuk menentukan poin-poin yang akan dibahas dalm penelitian sehingga proses penelitian lebih terarah.
About Germany
Jerman, secara resmi, Republik Federal Jerman (Bundesrepublik Deutschland), adalah sebuah negara di Eropa Tengah yang berbatasan dengan: utara: Laut Utara, Denmark, dan Laut Baltik; timur: Polandia dan Republik Ceko; selatan: Austria dan Swiss; barat: Perancis, Luxembourg, Belgia, dan Belanda.
Sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1953, hubungan bilateral Indonesia-Jerman telah menghasilkan hubungan yang positif dan bersahabat. Indonesia memandang Jerman sebagai sebuah partner penting baik dalam tingkat hubungan bilateral maupun yang terkait hubungan dengan Uni Eropa. Bahkan sejak perubahan situasi politik tahun 1998, telah membawa Indonesia pada suatu perkembangan budaya yang dinamis. Dalam hal ini di Surabaya, Yayasan Goethe-Zentrum memegang peranan penting dalam kegiatan kebudayaan Jerman, khususnya pengenalan bahasa Jerman dan bahasa Jerman sebagai bahasa asing di seluruh dunia, Hal ini dikarenakan Jerman adalah bahasa yang paling banyak digunakan di Eropa, dengan 100 juta penutur asli.
Salah satu unsur penting dalam hubungan kebudayaan ini adalah kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi. Sejak tahun 1945 kira-kira 27.000 pelajar Indonesia melanjutkan studi mereka di Jerman. Diantara banyak universitas Jerman dan Indonesia telah terjalin suatu kerja sama yang erat dalam bidang penelitian dan pengajaran.
About Germany
Negara Bagian : Baden‐WürttembergIbukota : Stuttgart
Negara Bagian : HamburgIbukota : Hamburg
Negara Bagian : BremenIbukota : Bremen
Negara Bagian : BavariaIbukota : München
Negara Bagian : SaarlandIbukota : Ssaarbrücken
Negara Bagian : Rheinland‐PfalzIbukota : Mainz
Negara Bagian : ThüringenIbukota : Erfurt
Negara Bagian : Schleswig‐HolsteinIbukota : Kiel
Negara Bagian : Sachsen‐Anhalt / Saxony‐AnhaltIbukota : Magdeburg
Negara Bagian : Sachsen / SaxonyIbukota: Dresden
Negara Bagian : Nordrhein‐WestfalenIbukota : Düsseldorf
Negara Bagian : Niedersachsen / Lower SaxonyIbukota : Hannover
Negara Bagian : BradenburgIbukota : Potsdam
Negara Bagian : BerlinIbukota : Berlin
Negara Bagian : Meckelenburg‐VorpommernIbukota : Schwerin
Negara Bagian : HesseIbukota : Wiesbaden
Jerman terdiri 16 Länder, atau negara bagian yang biasa disebut Bundesland adalah konstituante dari Republik Federal Jerman. dan kota terbesar adalah Berlin.
Dimulai pada abad ke-10, wilayah Germania membentuk bagian pusat dari Kekaisaran Romawi Suci, yang berlangsung hingga 1806. Selama abad 16, Jerman Utara menjadi pusat dari Reformasi Protestan. Sebagai bangsa-negara yang modern, Germania merupakan negara pertama yang bersatu di tengah-tengah Perang Perancis Prusia pada tahun 1871. Setelah Perang Dunia II tahun 1945, Jerman dibagi menjadi dua negara terpisah, Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman bersatu pada 3 Oktober 1990. Jerman Barat adalah anggota pendiri European Union pada tahun 1957, yang menjadi Uni-Eropa pada tahun 1993. Ini adalah bagian dari area Schengen dan mengadopsi mata uang Eropa, Euro, pada tahun 1999. Area Schengen beroperasi seperti suatu negara yang bertujuan untuk perjalanan inernasional dengan mengontrol perbatasan bagi wisatawan berpergian ke dalam dan ke luar kawasan tersebut, tetapi tanpa kontrol perbatasan internal.