268603806 Fraktur Non Union
-
Upload
dicha-manies -
Category
Documents
-
view
297 -
download
2
Transcript of 268603806 Fraktur Non Union
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
1/20
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI FRAKTUR
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas struktural dari tulang. Apabila kulit di
tempat fraktur tetap utuh (intak) maka disebut dengan fraktur tertutup, bila kulit atau
rongga tubuh telah ditembus maka disebut dengan fraktur terbuka, rentan terhadap
kontaminasi dan infeksi.(1)
II. ETIOLOGI
• Trauma
Trauma langsung menyebabkan tulang patah pada tempat impaksinya dan
jaringan lunak sekitarnya ikut rusak. Cedera langsung biasanya membelah tulang
secara transersal atau membentuk fragmen !butterfly". #ila tulang remuk, bentuk
fraktur menjadi kominutia dengan kerusakan jaringan lunak sekitar yang luas.
Trauma tidak langsung menyebabkan tulang patah pada daerah yang lebih jauh dari
beban inisial biasanya jaringan lunak sekitar tetap utuh. (1)
• $tress %epetitif
Fraktur terjadi pada tulang normal yang menerima beban berat berulang kali.
#eban berat berulang tersebut menyebabkan deformitas kecil yang menginisiasi
proses remodeling normal (resorpsi tulang dan pembentukan tulang baru). Apabila
pajanan stress dan deformasi terjadi berulang kali dalam jangka &aktu yang lama,
proses resorpsi lebih cepat dari proses penggantian, menyisakan area yang rentan
terjadi fraktur. (1)
• Fraktur 'atologis
Fraktur dapat terjadi meski hanya dengan beban normal bila tulang sudah
melemah akibat perubahan struktur. (1)
III. KONFIGURASI
emampuan tiap tulang untung bertahan dari trauma tergantung dari beberapa
faktor, termasuk di dalamnya kekuatan tulang atau densitasnya, arah trauma, tipe
traumanya dan kemampuan otot serta ligamen sekitar tulang untuk mengabsorbsi
kekuatan trauma. Tipe trauma yang berbeda, menghasilkan pola fraktur yang berbeda.
9
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
2/20
Trauma langsung pada tulang menyebabkan fraktur transersus. Fraktur oblik pendek
disebabkan oleh trauma aksial (kompresif), sedangkan fraktur oblik panjang
disebabkan oleh kombinasi trauma aksial dan rotasional. 'ola fraktur kupukupu
mengindikasikan adanya ‘bending force’ . (*)
Gambar 8. Konfigurasi Fra!ur(*)
I". PE#ERIKSAAN FISIK
'ada inspeksi, tampak bengkak (kecuali pada fraktur yang letaknya jauh di
dalam jaringan seperti fraktur collum femur), deformitas (angulasi, rotasi dan
pemendekan) atau pergerakan abnormal (pada lokasi patahan), ekimosis (disebabkan
oleh ekstraasasi darah ke subkutan) yang tampak setelah beberapa hari. (+)
'ada palpasi, pemeriksa dapat mendeteksi nyeri tekan tajam yang terlokalisir
pada lokasi patahan. (+)
'ada pergerakkan, lihat pergerakan aktif pasien dengan memintanya untuk
menggerakan sendi yang distal dari lokasi fraktur.(1) yeri hebat dan spasme otot
timbul pada pergerakan pasif. (+)
". RADIOGRAFI
'emeriksaan radiografi pada lokasi cedera sebaiknya dalam posisi
anteroposterior (A') dan lateral, dan menunjukkan persendian di proksimal dan distal
lokasi cedera.(*) 'ada anakanak, dibutuhkan foto -ray dari ekstremitas
kontralateralnya untuk membandingkan karena adanya penampakan epifisis yangmasih imatur. (1)
10
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
3/20
"I. DIAGNOSIS
Fraktur dideskripsikan berdasarkan lokasi (diafisis, metafisis, epifisis atau
intraartikular), ekstensi (komplit atau inkomplit), konfigurasi (transersal, oblik,
spiral), hubungan antar fragmen tulang (undisplaced atau displaced translasi,
angulasi, rotasi, distraksi, over-riding , impaksi), hubungan fraktur dengan lingkungan
eksternal tubuh (tertutup atau terbuka) dan ada atau tidaknya komplikasi. (+)
"II. PROSES PEN$E#BU%AN TULANG
1. 'embentukan /ematoma
'embuluh darah robek dan membentuk hematoma di sekeliling dan di dalam
patahan tulang. Tulang pada permukaan patahan kekurangan suplai darah sehingga
terjadi kematian sel 1 atau * mm dari akhir fragmen. (1)
*. 0nflamasi dan proliferasi selular
alam 2 jam, terjadi reaksi inflamasi akut dengan migrasi selsel inflamatorik
dan inisiasi proliferasi dan diferensiasi sel punca mesenkimal di periosteum,
menembus ke kanalis medularis dan otototot di sekitarnya 3jung fragmen dikelilingi
oleh jaringan selular yang membentuk perancah di sekitar lokasi patahan. /ematoma
perlahan diabsorpsi dan terbentuk pembuluh kapiler baru di area tersebut. (1)
4. 'embentukan kalus
$el punca mesenkimal bersifat osteogenik, sehingga sel tersebut berubah
menjadi sel kondroblas yang membentuk kondroid yaitu bahan dasar tulang ra&an,
sedangkan di tempat yang jauh dari patahan tulang yang askularisasinya relatif
banyak, sel ini berubah menjadi osteoblast dan membentuk osteoid yaitu bahan dasar
tulang (4).5steoklas membersihkan tulangtulang yang sudah mati. 6assa selular yang
tebal dengan pulaupulau tulang imatur dan kartilago membentuk kalus atau semacam
bidai pada permukaan periosteal dan endosteal tulang. !Woven bone’ semakin padat
dengan mineralmineral, sehingga pergerakan pada lokasi fraktur semakin berkurang
secara progresif dan dalam 7 minggu setelah cedera, fraktur kembali menyatu. (1)
7. onsolidasi
Aktiitas osteoklas dan osteoblast terus berlanjut sehingga !woven bone’
bertransformasi menjadi tulang lamelar. 5steoklas menembus debrisdebris pada garis
fraktur dan osteoblast mengisi jarak sisa antar fragmen dengan tulang baru. 'roses ini
11
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
4/20
lambat dan perlu beberapa bulan hingga tulang cukup kuat untuk memba&a beban
normal. (1)
+. %emodeling
alam &aktu bulanan hingga tahunan, masih terjadi proses resorpsi dan
pembentukan tulang secara terus menerus. Tulang lamelar yang lebih tebal terbentuk
di tempat yang menopang beban tinggi, penopang yang sudah tidak dibutuhkan
dibuang dan kaitas medular kembali terbentuk. (1)
Gambar &. P'n('mbu)an Tu*ang +a, %'ma!oma- +b, inf*amasi an /ro*if'rasi- +0, P'mb'n!uan
a*us- +, onso*iasi- +', r'mo'*ing(1)
'rediksi penyembuhan fraktur dapat menggunakan Perkin’s timetable yaitu,
fraktur oblik pada esktremitas superior akan menyambung dalam 4 minggu, untuk
konsolidasi dikali *, untuk ekstremitas inferior dikali * dan untuk fraktur transersus
dikali * lagi. %umus yang lebih baru adalah fraktur oblik pada ekstremitas superior
membutuhkan &aktu 8 hingga 2 minggu untuk konsolidasi, ekstremitas ba&ah butuh
&aktu * kali lebih lama. Tambahkan *+9 bila fraktur bukan oblik atau fraktur pada
femur. (1)
"III. FAKTOR $ANG #E#PENGARU%I PEN$E#BU%AN FRAKTUR (7)
1. Faktor $istemik
a. 3mur
b. :eel aktiitas
c. $tatus nutrisi
d. Faktor hormonal
i. /ormon pertumbuhan (Growth Hormone)
ii. ortikosteroid (5steonekrosis mikroaskular)
12
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
5/20
iii. :ainlain (Tiroid, esterogen, androgen, kalsitonin, paratiroid,
prostaglandin)
e. 'enyakit (iabetes, anemia, neuropati)
f. efisiensi itamin A, C, ,
g. 5batobatan ($A0, antikoagulan, faktor ;00, calcium-channel
blocker , sitotoksin, difosfonat, fenitoin, sodium florida, tetrasiklin)
h. ikotin atau alkohol
i. /iperoksia
j. Faktor pertumbuhan sistemik
k. Temperatur lingkungan
l. Trauma sistem saraf pusat
2. Faktor :okalis
a. Faktor tidak tergantung cedera, pengobatan atau komplikasi
i. Tipe tulang
ii. Tulang abnormal
1. ekrosis karena radiasi*. 0nfeksi
4. Tumor dan kondisi patologis lainnya
iii. enerasi
b. Faktor tergantung cedera
i. erajat kerusakan lokal
1. Fraktur compound
*. Fraktur kominutia
4. ecepatan (velocity) terjadinya cedera
7. adar itamin 1 sirkuler rendah
ii. :uasnya kerusakan suplai askular ke tulang, fragmennya
(osteonekrosis makroaskular) atau jaringan lunak di sekitar<
keparahan cedera
iii. Tipe dan lokasi fraktur
i. /ilangnya tulang
. 0nterposisi jaringan lunak
i. Faktor pertumbuhan lokal
c. Faktor tergantung penatalaksanaan
i. :uasnya trauma karena pembedahan
ii. 'engalihan aliran darah karena pemasangan implan
iii. erajat dan jenis rigiditas fiksasi internal maupun eksternal dan pengaruh &aktu
i. erajat, durasi dan arah deformasi tulang dan jaringan lunak
karena beban
. :uasnya permukaan kontak antar fragmen
i. Faktor stimulasi osteogenesis pasca trauma (bone grafts, bone
morphogenetic protein, stimulasi elektris, teknik operasi, stasis
ena intermiten)
d. Faktor berhubungan dengan komplikasi
i. 0nfeksiii. $tasis ena
13
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
6/20
iii. Alergi bahan metal
I1. PENATALAKSANAAN FRAKTUR
'rinsip pengobatan fraktur adalah (14)
1 !ecognition
6engetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis, pemeriksaan
klinik dan radiologis. 'ada a&al pengobatan perlu diperhatikan =
• :okalisasi fraktur
• #entuk fraktur
• Teknik pengobatan
• omplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan
" !eduction
%eduksi fraktur bila perlu, dan dilakukan untuk mendapatkan posisi yang
dapat diterima. 'ada fraktur intraartikuler, diperlukan reduksi anatomis dan sedapat
mungkin mengembalikan fungsi normal dan mencegah komplikasi seperti kekakuan,
deformitas serta kemungkinan osteoartritis di kemudian hari. 'osisi yang baik adalah =
• #lignment yang sempurna
• Aposisi yang sempurna
Angulasi > + derajat pada tulang panjang anggota gerak ba&ah dan lengan
atas, angulasi sampai 1? derajat pada humerus dapat diterima. Terdapat kontak
minimal +? 9 dan oerriding tidak melebihi ?,+ inchi pada fraktur femur. Adanya
rotasi tidak dapat diterima dimanapun lokalisasi fraktur.
6etode reduksi (17) =
• 6anipulasi tertutup
6anipulasi tertutup biasanya dilakukan di ba&ah anastesi umum. Teknik ini
hanya mengembalikan fragmen tanpa membuka jarignan lunak, untuk disimpaksi bila
perlu dan menyesuaikan fragmenfragmen tulang semirip mungkin dengan posisi
sesungguhnya.
• Traksi mekanis dengan atau tanpa manipulasi
#iasanya dilakukan pada fraktur batang femur dan beberapa jenis fraktur atau
displacement ertebre serikal. Traksi dapat diaplikasikan dengan beban atau dengan
14
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
7/20
screw dengan tujuan reduksi penuh secara cepat (dengan penggunaan anastesi) atau
reduksi gradual dengan traksi agak lama (tanpa anastesi)
• %eduksi operatif
#ila reduksi tidak dapat dilakukan atau dipertahankan dengan metodekonseratif, fragmen tulang yang patah dapat direduksi dengan operasi terbuka.
%eduksi terbuka dilakukan pada fraktur yang melibatkan permukaan articular atau
bila fraktur terkomplikasi dengan kerusakan pada nerus atau arteri
4. !etention imobilisasi fraktur
7. !ehabilitation mengembalikan aktiitas fungsional semaksimal mungkin
1. KO#PLIKASI INISIAL FRAKTUR +I##EDIATE, (+)
omplikasi lokal
1. Cedera kulit
a. ari luar abrasi, laserasi, luka tusuk, luka penetrasi, hilangnya kulit
b. ari dalam penetrasi ke kulit oleh fragmen fraktur yang menonjol
keluar
*. Cedera askular
Fraktur yang sering dihubungkan dengan kerusakan arteri besar adalah fraktur
di sekitar lutut, siku, fraktur humerus dan fraktur batang femur. 'embuluh arteri
dapat terpotong, robek, terkompresi atau terbentur oleh cedera a&al atau oleh
fragmen tulang yang patah. 6eskipun penampakan luarnya normal, intima
pembuluh darah dapat terputus dan pembuluh darah dapat tersumbat oleh
trombus, atau segmen arteri mengalami spasme. erusakan yang terjadi berariasi
mulai dari suplai darah inadekuat hingga iskemia, kematian jaringan dan gangren
periferal. (1)
'asien dengan cedera askular akan mengeluhkan parestesia atau kebas di
ujung jari kaki atau tangan. @kstremitas yang cedera tampak pucat dan terasa
dingin atau agak sianosis dengan pulsasi lemah atau tidak ada. 'emeriksaan
angiogram dilakukan segera bila dicurigai adanya cedera askular. #ila hasilnya
positif, penatalaksanaan segera harus dilakukan tanpa menunda. (1)
#ebat dan bidai harus dilepas, dan bila pada pemeriksaan rontgen
menunjukkan kemungkinan arteri terjepit maka perlu dilaksanakan reduksi segera.
$irkulasi dinilai setiap 4? menit dan bila tidak ada perubahan maka harus
15
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
8/20
dilakukan eksplorasi untuk menyambung pembuluh yang terputus atau mengganti
pembuluh yang tersegmentasi dengan cangkok ena. #ila terjadi trombosis,
endarterektomi dapat mengembalikan aliran darah. (1)
4. Cedera neurologis
a. 5tak
b. orda spinalis
c. erus perifer
Cedera saraf sering terjadi pada fraktur humerus atau cedera
sekitar siku maupun lutut. ?9 cedera saraf tertutup dapat sembuh
dalam &aktu 7 bulan. #ila proses penyembuhan tidak terjadi dalam
&aktu yang diperkirakan, dan bila pemeriksaan konduksi saraf dan
@6B menunjukkan tidak ada tandatanda penyembuhan, harus
dilakukan eksplorasi saraf. (1)
Cedera saraf terbuka dapat dieksplorasi saat debridement dan
diperbaiki saat itu pula atau saat penutupan luka. (1)
ompresi saraf akut kadang terjadi pada fraktur ada dislokasi
di sekitar pergelangan tangan. eluhan kebas atau parestesia pada
distribusi nerus medianus atau ulnaris harus di&aspadai. #ila tidak
terjadi perbaikan dalam 72 jam setelah reduksi fraktur maka harus
dilakukan eksplorasi dan dekompresi saraf. (1)
7. Cedera otot
+. Cedera organ iseral
a. Toraks jantung dan pembuluh darah besar, trakea, bronkus dan paru
b. Traktus gastrointestinal intraabdominal, hepar, traktus urinarius
omplikasi pada organ lain
1. Cedera multipel
*. $yok hemoragik
1I. KO#PLIKASI DINI FRAKTUR
omplikasi lokal
1. $ekuele komplikasi inisial
a. ekrosis kulit
b. Bangren
16
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
9/20
Bas gangren terbentuk oleh infeksi clostridium sp terutama
$lostridium welchii, yang merupakan organisme anaerob yang
bertahan dan berkembang biak di jaringan dengan tekanan oksigen
rendah. Tempat infeksi tersering dari bakteri ini adalah luka kotor
dengan otot nekrosis yang sudah ditutup tanpa debridement yang
adekuat. Toksin yang diproduksi oleh organisme tersebut merusak
dinding sel dan menyebabkan nekrosis jaringan serta menyebar ke
jaringan sekitarnya. (1)
Bejala klinis tampak dalam *7 jam pertama. 'asien
mengeluhkan nyeri intens dan bengkak pada sekitar luka dengan cairan
kecoklatan keluar dari luka lalu terjadi peningkatan frekuensi nadi dan
tercium bau khas gangren. eadaan pasien dapat memburuk dengan
cepat, menjadi toksemik dan koma hingga kematian. (1)
c. 0skemia olkmann (sindrom kompartemen)
Fraktur pada tangan atau kaki memiliki resiko terjadi iskemia
berat meskipun tidak ada kerusakan pada pembuluh darah besar.
'erdarahan, edema atau inflamasi (infeksi) dapat menyebabkan
peningkatan tekanan pada kompartemen osseofasial, menyebabkan
penurunan aliran kapiler, kemudian iskemia otot, edema yang lebih
masif dengan tekanan yang lebih besar dan iskemia yang lebih dalam.
$ebuah siklus yang berakhir lebih kurang 1* jam dengan nekrosis
nerus dan otot dalam kompartemen. erus dapat beregenerasi tetapi
infark pada otot tidak dapat kembali pulih dan akan digantikan dengan
jaringan ikat tidak elasis (kontraktur iskemik olkman"s). (1)
Bejala klasik iskemi adalah + ' yaitu pain% paraesthesia% pallor%
paralysis% pulselessness. 5tot yang iskemik sangatlah sensitif bila
diregangkan. etika ujung jari kaki atau tangan diekstensikan secara
pasif, akan timbul nyeri pada otot betis atau tangan. (1)
'engobatan sindrom kompartemen adalah dengan dekompresi.
#ebat, cast dan perban harus disingkirkan dan tidak perlu di eleasikan
(eleasi ekstremitas menyebabkan penurunan tekanan di ujung kapiler
dan memperparah iskemia otot). Fasiotomi dilakukan dan lukanya
dibiarkan terbuka dan diinspeksi * hari kemudian. #ila ada tandatanda
17
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
10/20
nekrosis otot, dapat dilakukan debridement dan bila jaringannya sehat,
luka dapat dijahit kembali atau dilakukan skin-graft . (1)
d. Trombosis ena
e. omplikasi organ iseral
*. omplikasi persendian
a. Fraktur yang melibatkan persendian dapat menyebabkan hemartrosis
akut dan membutuhkan aspirasi. (1)
b. 0nfeksi (sepsis artritis) dari luka terbuka
4. omplikasi tulang
a. 0nfeksi
'ada fraktur terbuka dapat terjadi infeksi sedangkan pada
fraktur tertutup jarang terjadi infeksi kecuali dilakukan operasi terbuka.
0nfeksi luka pasca trauma adalah penyebab tersering osteitis kronik. (1)
b. ekrotik aaskular
#eberapa regio rentan terjadi iskemia dan nekrosis tulang
setelah cedera, yaitu kaput femur (setelah fraktur atau dislokasi sendi
co-ae), bagian proksimal tulang scaphoid, tulang luna, dan korpus
talus (setelah fraktur di bagian kolumnya).(1)
'emeriksana -ray menunjukkan peningkatan densitas tulang
yang khas yang dapat disebabkan oleh * faktor yaitu osteoporosis dan
kolapsnya tulang trabekula. Dona pertemuan tulang normal dengan
segmen nekrotik tulang menyebabkan pertumbuhan tulang baru yang
tampak sebagai peningkatan densitas tulang secara radiografi. (1)
'enatalaksanaan diperlukan bila fungsi sendi terganggu. 'ada
orang de&asa lanjut usia dengan nekrosis pada kaput femur perlu
dilakukan artroplasti. Aaskular nekrosis pada tulang scaphoid atau
talus dapat diterapi simtomatis saja tetapi terkadang dibutuhkan pula
artroidesis. (1)
omplikasi pada organ lain
1. @mboli lemak
*. @mboli paru
4. 'neumonia
7. Tetanus
18
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
11/20
+. elirium tremens
1II. KO#PLIKASI LANJUT FRAKTUR
omplikasi lokal
1. omplikasi pada sendi
a. ekakuan sendi persisten
ekakuan sendi setelah fraktur sering terjadi terutama pada
lutut, siku, bahu dan sendisendi di tangan. adang persendian itu
sendiri ikut cedera (ditandai dengan hemartrosis dan menyebabkan
adesi sinoial), dan sering kali karena edema, fibrosis kapsul, ligament
dan otot di sekitar sendi atau adesi jaringan lunak di sekitar tulang.
ondisi ini diperparah dengan imobilisasi yang terlalu lama. (1)
b. 5steoartritis pasca trauma
Fraktur pada persendian dapat menyebabkan kerusakan pada
kartilago sendi yang menyebabkan terjadinya osteoartritis dalam
beberapa bulan. 6eskipun kartilago sendinya sembuh, iregularitas
permukaan sendi dapat menyebabkan stress lokalis dan merupakan
faktor predisposisi terjadinya osteoartritis dalam beberapa tahun. (1)
*. omplikasi pada tulang
a. Bangguan penyembuhan fraktur
i. &elayed union
&elayed union disebabkan oleh faktor biologis,
biomekanis atau faktor dari pasiennya sendiri. Faktor biologis
termasuk di dalamnya, suplai darah yang kurang, kerusakan
parah jaringan lunak, dan robekan periosteum. Faktor
biomekanis yaitu pemasangan bidai yang kurang sempurna,
fiksasi yang terlalu kaku dan adanya infeksi. 'ada pemeriksaan
-ray tampak pembentukan kalus sedikit atau inkomplit ataureaksi periosteal, tetapi ujung fragmen tulang tidak tampak
sklerotik ataupun atrofi. 'enatalaksanaan konseratif delayed
union menganut dua prinsip penting yaitu untuk mengeliminasi
penyebab terjadinya delayed union dan untuk menginduksi
penyembuhan. (1)
ii. 6alunion
6alunion adalah ketika penyambungan antar fragmen
terjadi dalam posisi yang tidak memuaskan (angulasi, rotasi
atau pemendekan yang terlalu besar). 6alunion disebabkan
19
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
12/20
oleh reduksi kurang sempurna, imobilisasi yang inadekuat, atau
pada fraktur kominutia dan tulang osteoporosis. (1)
eformitas biasanya dapat terlihat tetapi kadang
dibutuhkan pemeriksaan -ray untuk memastikannya. %otasi
femur, tibia, humerus atau antebrachii dapat terlihat bila foto -
ray dibandingkan dengan ekstremitas yang sehat. (1)
6alunion dapat diperbaiki dengan manipulasi ulang
dengan pedoman sebagai berikut (1)=
• 'ada orang de&asa, fraktur sebaiknya direduksi kembali
sepersis mungkin dengan posisi anatomis. Angulasi
lebih dari 1? 1+ derajat pada tulang panjang dapat
diperbaiki dengan manipulasi atau dengan osteotomi
dan fiksasi
• 'ada anakanak, deformitas angular dekat ujung
fragmen tulang biasanya akan mengalami remodeling
seiring perjalanan &aktu, tetapi deformitas rotasional
tidak akan mengalami remodeling.
• 'ada ekstremitas ba&ah, pemendekan lebih dari * cm
mengindikasikan perlunya dilakukan prosedur
penyamaan panjang.iii. on 3nion
Fraktur non union adalah fraktur yang gagal menyatu
dan tidak menunjukan proses penyembuhan dari * hingga 4
bulan &aktu yang diperkirakan terjadi penyembuhan. Fraktur
non union dapat disebabkan oleh gangguan askularisasi atau
kurangnya stabilitas antar fragmen. 'oncompliance, neuropati,
konsumsi alkohol, merokok adalah faktorfaktor yang
berkontribusi terhadap terjadinya non union.(1) Fraktur non
union dibagi menjadi hipertrofi dan atrofi. Fraktur non union
hipertrofi memiliki suplai darah yang baik bagi kedua fragmen,
menunjukkan berbagai derajat pembentukan kalus, dan dapat
diobati dengan meningkatkan stabilitas mekanis pada lokasi
fraktur dengan fiksasi internal ataupun eksternal atau dengan
stimulasi elektris. (1)
Fraktur non union hipertrofi dibagi menjadi = (7)
20
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
13/20
• Fraktur non union ! (lephant )oot’ yang sangat
hipertrofik dan kaya akan kalus. isebabkan oleh
fiksasi dan imobilisasi inadekuat atau penumpuan berat
badan yang terlalu dini pada fraktur yang sudahdireduksi dengan fragmen yang masih ital
• Fraktur non union E Horse Hoof yang agak hipertrofik
dan sedikit akan kalus. isebabkan oleh fiksasi yang
kurang stabil dengan plate dan screw. 3jung fragmen
menunjukkan adanya kalus yang insufisien untuk
penyambungan tulang seutuhnya dan kemungkinan ada
sedikit sklerosis
• Fraktur non union oligotrofik yang tidak hipertrofik,
tetapi askularisasinya baik dan tidak terbentuk kalus.
#iasanya disebabkan oleh pergeseran besar dari
fragmen frakturnya, distraksi antar fragmen atau fiksasi
internal tanpa aposisi akurat antar fragmennya
Fraktur non union atrofi atau aaskular adalah fraktur
non union dengan nekrosis tulang, tanpa adanya pembentukan
kalus, seringkali terdapat kesenjangan antar fragmen fraktur
dan membutuhkan eksisis tulangtulang yang sudah tidak ital
serta implantasi stimulus biologis (contohnya bone graft ) dan
pemasangan perangkat mekanis yang sifatnya menstabilkan. (*)
Fraktur non union atrofi dibagi menjadi (7)
• Fraktur non union !*orsion Wedge’ dengan adanya
fragmen intermediat yang menyebabkan penurunan atau
penghentian suplai darah. Fragmen intermediat telah
sembuh dan menempel pada fragmen utama tetapi sisi
satunya tidak. #iasanya tampak pada fraktur tibia yang
dilakukan pemasangan plate dan screw.
• Fraktur non union kominutia dengan adanya satu atau
lebih fragmen intermediat yang nekrotik. 'emeriksaan
radiografi menunjukan tidak adanya pembentukan
21
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
14/20
kalus. #iasanya disebabkan oleh patahnya plate yang
digunakan untuk stabilisasi fraktur pada masa akut.
• Fraktur non union defek dengan hilangnya fragmen
diafisis tulang. 3jung fragmen masih ital tetapi penyembuhan tulang tidak memungkinkan. $eiring
perjalanan &aktu, ujung fragmen menjadi atrofi.
#iasanya terjadi setelah fraktur terbuka, sekuestrektomi
pada osteomyelitis dan reseksi tumor.
• Fraktur non union atrofik adalah hasil akhir ketika
fragmen intermediet hilang dan jaringan parut
kekurangan sel osteogenik potensial. 3jung fragmen
mengalami osteoporosis dan atrofi.
Fraktur non union sering ditemukan pada (7) =
• Fraktur terbuka
• Fraktur yang terinfeksi
• Fraktur segmental dengan gangguan suplai darah
terutama pada fragmen bagian tengah
• Fraktur kominutia karena trauma berat
• Fraktur dengan fiksasi yang kurang baik
• Fraktur dengan imobilisasi dalam rentang &aktu
inadekuat
• Fraktur dengan reduksi terbuka yang kurang baik
• Fraktur yang tertarik menjauh (distraksi) oleh traksi
atau karena plate dan screw
• Fraktur pada tulang yang teriritasi
b. Bangguan pertumbuhan
c. 0nfeksi persisten
d. 5steoporosis pasca trauma
e +udeck’s dystrophy
4. omplikasi pada otot
a. 6yositis osifikans pasca trauma
5sifikasi hipertrofik pada otot kadang terjadi setelah cedera,
terutama pada dislokasi sendi siku atau benturan pada brachialis,
deltoid atau Guadrisep. (1)
22
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
15/20
$egera setelah cedera, pasien mengeluhkan nyeri, bengkak dan
nyeri tekan. Foto -ray tampak normal tetapi pemeriksaan bone scan
menunjukkan peningkatan aktiitas. 'ada * 4 minggu berikutnya,
nyeri akan berkurang tetapi pergerakan sendi terbatas, dengan foto -
ray menunjukkan kasifikasi jaringan lunak. 'ada minggu ke 2, massa
tulang akan terara dengan jelas dan tampak di pemeriksaan -ray. (1)
'enatalaksanaan dengan latihan peregangan otot pada jaringan
yang cedera setelah itu persendian diistirahatkan pada posisi fungsinya
hingga nyerinya hilang. #eberapa bulan kemudian ketika kondisi
sudah stabil, dapat dilakukan eksisi massa tulang. (1)
b. %uptur tendon
7. omplikasi pada saraf eformitas tulang dan sendi dapat terjadi akibat terjeratnya saraf lokal dengan
gejala kebas, parestesia, penurunan kekuatan dan atrofi otot pada distribusi
nerus. #eberapa nerus yang sering terjerat adalah nerus ulnaris, nerus
medianus dan nerus tibialis posterior. (1)
omplikasi pada organ lain
1. #atu ginjal
*. eurosis akibat kecelakaan
1III. ANATO#I %U#ERUS
3jung proksimal humerus terdiri dari kaput humerus (berbentuk sepertiga
bola) menghadap ke medial, atas dan ba&ah, terpisahkan dengan tuberkel mayor dan
minor oleh kollum anatomikum edua tuberkel dipisahkan oleh sulkus
intertuberkularis (sulkus bisipitalis) aput humerus dan batang humerus dipisahkan
oleh surgical neck (kolum sirurgikum) yang dilekati oleh nerus aksilaris dan
pembuluh sirkumfleksia humeri. #atang humerus berbentuk sirkuler pada bagian
proksimal dan pipih di bagian distalnya. 'ada aspek posterior batang humerus
terdapat sulkus neri radialis yang merupakan insersi triseps medial dan lateral yang
diantaranya terdapat nerus radialis dan pembuluh profunda. (8)
erus radialis berasal dari cabang terminal korda posterior pleksus brachialis
dan memasuki sulkus neri radialis, posterior dari tuberositas deltoidales, lalu
berlanjut ke arah posterolateral, menempel dengan tulang, memberikan persarafan
23
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
16/20
motorik bagi otot trisep. erus radialis keluar dari sulkus radialis dari sisi lateral
humerus, kirakira 1? hingga 1+ cm distal dari acromion lateral (nerus menempel
ketat dengan septum intermuskular lateralis sehingga rentan terhadai cedera traksi). (H)
'ada ujung distal humerus terdapat kapitulum di bagian lateral untuk artikulasi
dengan kaput radialis dan troklear di bagian medial untuk artikulasi dengan trochlear
notch ulnaris. @pikondilus medial lebih besar dari epikondilus lateral, dengan letak
lebih distal dan terdapat sulkus untuk nerus ulnaris pada aspek posteriornya. (8)
$uplai darah untuk batang humerus disediakan terutama oleh arteri nutrisi
yang merupakan percabangan dari arteri brachialis yang penetrasi ke humerus pada
sepertiga proksimal humerus sisi medial. (H)
Gambar 23. As/' An!'rior an Pos!'rior %um'rus Sinis!ra(2)
1I". PRE"ALENSI FRAKTUR %U#ERUS
0nsidensi fraktur humerus adalah sebesar + H 9 dari seluruh jenis fraktur
dengan prealensi 7? 9 untuk fraktur humerus proksimal, *? 9 untuk fraktur diafisis
humerus dan 7? 9 untuk humerus distal. ()
Fraktur batang humerus sering terjadi pada de&asa muda dan de&asa lanjut
usia ( ≥ 8? tahun ) dan paling sering terjadi pada bagian sepertiga medial. (1)
1". BIO#EKANIKA TRAU#A FRAKTUR BATANG %U#ERUS
24
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
17/20
Fraktur batang humerus pada populasi de&asa lanjut usia biasanya
disebabkan oleh cedera terpuntir atau terjatuh, sedangkan pada populasi de&asa muda
biasanya disebabkan oleh kecelakaan, jatuh dari ketinggian dan sebagainya. #ila tidak
ada ri&ayat trauma, perlu dicurigai etiologinya fraktur patologis yaitu metastasis
tumor atau osteoporosis berat. (1?)
Fraktur batang humerus biasanya disebabkan oleh trauma langsung sehingga
menyebabkan konfigurasi fraktur menjadi transersal atau kominutia. Trauma tidak
langsung lebih sering menyebabkan konfigurasi fraktur spiral. (+)
1"I. ANATO#I PATOLOGIS
'erubahan posisi fragmen tergantung dengan lokasi fraktur dan jaraknya
terhadap insersi otot deltoid. #ila garis fraktur proksimal dari insersi otot deltoid,
fragmen proksimal akan teradduksi oleh otot pektoralis mayor, otot latissimus dorsi
dan otot teres mayor, sedangkan fragmen distalnya tertarik ke proksimal oleh otot
deltoid, otot bisep dan trisep. #ila garis fraktur distal dari insersi otot deltoid, fragmen
proksimal akan terabduksi oleh otot deltoid dan fragmen distalnya teritarik ke
proksimal oleh bisep dan trisep. (1)(11)
1"II. DIAGNOSIS
'asien datang dengan keluhan lengan atas terasa nyeri, tampak memar dan
bengkak. 'erlu dilakukan tes nerus radialis sebelum dan sesudah terapi, dengan cara
ekstensi aktif sendi metakarpofalangeal< ekstensi aktif pergelangan tangan dapat
menyesatkan karena ekstensor carpi radialis longus terkadang berasal dari cabang
yang terletak proksimal dari letak cederanya. (1)
1"III. PENATALAKSANAAN
:ebih dari ?9 fraktur batang humerus dapat sembuh tanpa operasi. Angulasi
anterior sebanyak *? derajat, angulasi arus sebanyak 4? derajat dan aposisi bayonet
hingga 4 cm tidak akan mengganggu fungsi atau penampilan. (1*)
Fraktur transersal batang humerus dapat direduksi di ba&ah anastesi dan
dilakukan pemasangan ,-slab. 3nion secara klinis dapat dicapai dalam 8 minggu,
setelah itu sendi siku dapat digerakkan. Fraktur spiral atau kominutia batang
humerus tidak membutuhkan reduksi karena graitasi cukup untuk menyejajarkan
fragmen patahan tulang setelah itu dapat dilakukan pemasangan 3 slab. (+)
25
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
18/20
Hanging cast dipakai dari bahu hingga pergelangan tangan dengan fleksi sendi
siku ? derajat dan bagian lengan ba&ah disanggah menggunakan arm sling . (1)
0ndikasi penggunaan hanging cast termasuk didalamnya adalah fraktur
sepertiga medial humerus dengan displacement dan pemendekan lengan, terutama
pada konfigurasi fraktur spiral atau oblik. Fraktur tranersus atau oblik pendek
merupakan kontraindikasi relatif pemasangan hanging cast karena adanya potensi
distraksi dan komplikasi penyembuhan. (1*)
1I1. PENATALAKSANAAN OPERATIF
0ndikasi mutlak dilakukannya operasi pada fraktur humerus mencakup adanya
cedera multipel yang berat, fraktur terbuka, fraktur segmental, fraktur patologis,
adanya displacement intra artikular dari fraktur, adanya ! floating elbow’ , non union
dan gangguan nerus radialis. (1)
0ndikasi reduksi terbuka dengan fiksasi interna pada fraktur humerus adalah
adanya cedera arteri brachialis yang membutuhkan perbaikan arteri atau hilangnya
fungsi nerus radialis secara progresif. (+)
Fiksasi dapat dilakukan dengan compression plate and screw, interlocking
intramedullary nail atau semi-fleible pins dan fiksasi eksterna. (1)
26
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
19/20
Gambar 22. Iniasi O/'rasi /aa Fra!ur %um'rus (1?)
11. KO#PLIKASI FRAKTUR %U#ERUS
Cedera nerus radialis sering terjadi pada fraktur batang humerus, tetapi bukan
merupakan indikasi dilakukannya reduksi terbuka kecuali terdapat defisit progresif
pada otototot yang dipersarafi nerus tersebut. #ila dalam lebih kurang 4 bulan
belum ada perbaikan maka perlu dilakukan eksplorasi pada nerus radialis.(+) Cedera
nerus radialis dapat ditandai dengan adanya wrist drop dan paralisis ekstensor
metakarpofalangeal. (1)
'emeriksaan fisik dilakukan untuk melihat adanya kerusakan saraf maupun
askular. erusakan saraf dapat terjadi saat (7) =
• $aat kejadian cedera biasanya menyebabkan neurapraksia, aksonotmesis atau
traksi cedera agak jarang dan neurotmesis sangat jarang. #iasanya neurotmesis
ditemukan pada fraktur terbuka
27
-
8/20/2019 268603806 Fraktur Non Union
20/20
• $aat proses manipulasi dan imobilisasi, neurapraksia dapat terjadi dan bila
tekanan tidak dilepaskan, dapat berlanjut menjadi aksonotmesis. #iasanya
disebabkan oleh terjepitnya saraf di antara fragmen patahan tulang.
•$aat proses fiksasi internal, neurapraksia atau aksonotmesis dapat terjadi darimanipulasi saraf.
Fraktur non union terjadi pada 1?9 fraktur batang humerus. Iarak antar
fragmen dapat timbul karena distraksi, overriding , interposisi jaringan lunak atau
hilangnya fragmen tulang. 'ada pasien de&asa lanjut dengan tulang yang sudah
osteoporosis terjadi penurunan fungsi karena adanya pseudoartrosis dapat dilakukan
reduksi terbuka fiksasi internal. (7)
ebanyakan fraktur non union humerus dapat diperbaiki dengan reduksi
terbuka, bone graft dan plate. @ksisi jaringan fibrotik dan refreshment ujung fragmen
tulang biasanya meningkatkan keberhasilan terapi. #ila lokasi fraktur terekspos
(terbuka), sangat disarankan menggunakan bone graft dari iliac crest .(7) %eduksi dapat
dipertahankan menggunakan intermedullary nail atau compression plate. (1)
ekakuan sendi juga sering terjadi dan dapat diminimalisir dengan mulai
aktiitas sedini mungkin.(1)