Post on 25-Jul-2019
KADAR PROTEIN DAN HCN PADA TEMPE BERBAHAN DASAR
KEDELAI (Glycine max) DAN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Feronica Diana Maturbongs
NIM : 141434003
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
KADAR PROTEIN DAN HCN PADA TEMPE BERBAHAN DASAR
KEDELAI (Glycine max) DAN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Feronica Diana Maturbongs
NIM : 141434003
HALAMAN JUDUL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
KADAR PROTEIN DAN HCN PADA TEMPE BERBAHAN DASAR
KEDELAI (Glycine max) DAN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis)
SKRIPSI
OLEH :
FERONICA DIANA MATURBONGS
NIM : 141434003
Telah disetujui oleh :
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dosen Pembimbing
Ig. Yulius Kristio Budiasmoro S. Si., M. Si. Tanggal 03 Januari 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
KADAR PROTEIN DAN HCN PADA TEMPE BERBAHAN DASAR
KEDELAI (Glycine max) DAN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis)
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
FERONICA DIANA MATURBONGS
NIM : 141434003
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi
Program Studi Pendidikan Biologi
JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma
Pada 11 Januari 2019
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Sususnan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S. Pd ..........................
Sekretaris : Drs. A Tri Priantoro, M. For.Sc ..........................
Anggota : Ig. Yulius Kristio Budiasmoro, S.Si., M.Si ..........................
Anggota : Puspita Ratna Susilawati, M.Sc ...........................
Anggota : Hendra Michael Aquan S.Si., MEnvMgmt ..........................
Yogyakarta, 11 Januari 2019
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
LEMBAR PENGESAHAN
(Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
“ It’s not whether you get knocked down, it’s
whether you get up”
[Vince Lombardi]
Dengan penuh syukur
Karya ini kupersembahkan untuk:
Ayah dan ibuku tercinta, keluarga, teman-teman dan sahabat ku
Yang telah menginspirasi dan memotivasiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 11 Januari 2019
Penulis
Feronica Diana Maturbongs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta:
Nama : Feronica Diana Maturbongs
Nomor Induk Mahasiswa : 141434003
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
KADAR PROTEIN DAN HCN PADA TEMPE BERBAHAN DASAR
KEDELAI (Glycine max) DAN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya ke internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa ijin dari saya maupun royalti kepada saya selama masih tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal :11 Januari 2019
Yang menyatakan,
Feronica Diana Maturbongs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi ini
disusun untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama melaksanakan penelitian hingga menyusun naskah skripsi ini hingga
selesai, banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik dari segi fisik dan
mental. Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. Ign Kristio Budiasmoro, M. Si, selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar telah membimbing dan memberi banyak pengetahuan baru
kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si. selaku Dekan Fakultas
Pendidikan dan Ilmu Pendidikan sanata Dharma yang telah menyetujui
dan mengesahkan skripsi ini.
3. Drs. Antonius Tri Priantoro, M. For., Sc. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
4. Dosen-dosen penguji yang memberikan banyak masukan dan pengetahuan
baru kepada penulis
5. Semua dosen Program Studi Pendidikan Biologi yang telah membimbing
penulis dalam proses selama belajar di Universitas Sanata Dharma.
6. Bapak Agus selaku pemilik usaha tempe koro pedang yang telah
menyediakan koro pedang untuk penelitian ini dan membagikan ilmu
tentang pembuatan tempe koro pedang.
7. Ayah dan ibuku serta kakak dan adikku dan keluarga besarku yang selalu
memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
8. Teman-teman Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2014 yang
sudah rela membantu selama menyelesaikan skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat SMA Seni, Billy, dan Andri yang selalu mendukung dan
mendengarkan keluh kesah penulis selama menyelesaikan skripsi.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan Margi, Tanti dan Siska yang sudah rela
membantu dan mendengarkan keluh kesah penulis selama menyelesaikan
skripsi.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis namun tidak bisa disebutkan
satu per satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Penulis menyadari masih banyak kekuranganyang tidak disadari oleh
penulis selama menyelesaikan naskah skripsi ini. Penulis juga mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Penulis berharap skripsi
ini dapat berguna untuk kepentingan akademik lainnya.
Yogyakarta, 11 Januari 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KADAR PROTEIN DAN HCN PADA TEMPE BERBAHAN DASAR
KEDELAI (Glycine max) DAN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis)
Feronica Diana Maturbongs
141434003
Universitas Sanata Dharma
ABSTRAK
Tempe merupakan makanan yang memiliki kandungan protein tinggi, tempe saat
ini dibuat dari bahan baku alternatif non kedelai salah satunya biji koro pedang
(Canavalia ensiformis) yang juga mengandung protein cukup tinggi yaitu
28,6%.Di dalam koro pedang terdapat HCN yang berbahaya bagi tubuh manusia.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar protein dan HCN pada tempe
berbahan dasar kedelai dan koro pedang, mengetahui penurunan kadar HCN pada
kedelai dan koro pedang setelah direndam dengan probiotik dan mengetahui hasil
uji organoleptik pada tempe berbahan dasar kedelai dan koro pedang.
Penelitian ini menggunakan bahan baku kedelai dan koro pedang. Bahan baku
sebanyak 1000 ml direndam dalam starter(probotik)dengan perbandiangan air dan
starter 10:1.Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kadar protein
dan HCN serta uji organoleptik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar protein pada tempe
kedelai dan koro pedang dan kadar HCN pada kedelai dan koro pedang sebelum
menjadi tempe. Terdapat penurunan kadar HCN setelah direndam menggunakan
probiotik. Hasil ujiorganoleptik dari parameter warna yang dihasilkan oleh tempe
kedelai, koro pedang dan kontrol yaitu kuning pucat, aroma yang dihasilkan
tempe kedelai, koro pedang dan kontrol yaitu berbau kedelai, tekstur yang
dihasilkan yaitu agak lunak, rasa yang dihasilkan tempe koro pedang dan kontrol
yaitu agak asam dibandingkan tempe kedelai yaitu tidak asam. Sedangkan pada
penerimaan keseluruhan panelis lebih memilih kontrol dibandingkan tempe
kedelai dan koro pedang.
Kata kunci : Tempe, kedelai, koro pedang, protein, HCN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
PROTEIN AND HCN CONTENT IN SOYBEAN (Glycine max) AND JACK
BEAN (Canavalia ensiformis) TEMPEH
Feronica Diana Maturbongs
141434003
Sanata Dharma University
ABSTRACT
Tempehis food that has a high protein. Tempehis made from non soybean
ingredients one of them is jack bean (Canavalia ensiformis) which also contains
high enough protein which 28,6%. In inside the jack bean there is HCN very
dangerous for the human body. The purpose of this study isknowingprotein and
HCN content in soybean and jack bean tempeh, knowing decrease of HCN
content in jack bean after soaking with probiotics and know the organoleptic test
in soybean and jack bean tempeh.
This study used raw materials of soybean and jack bean tempeh. 100 ml of
raw is soaked in a starter (probiotics) with a rasio of water and starter of 10:1.
The parameters used in this study were protein and HCN content and
organoleptic tests.
The results showed the ware differences in protein content, in addition there are
in HCN content in soybean and jack bean before and after becomeing tempeh.
There was a decrease in HCN content after soaking using probiotics.The
organoleptic test results from color parameters produced by soybean tempeh,
sword koro and control namely pale yellow, the aroma produced by soybean
tempeh, sword koro and control ie smelling soybeans, the resulting texture is
rather soft, the taste produced by the sword and control rather acidic than
soybean tempe which is not acidic. While the overall reception of panelists
preferred control over soybean and sword koro tempeh.
Keywords: Tempe, Soybean, Jack bean, Protein, HCN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ................. vi
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
ABSTRACT .......................................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 6
A. Koro Pedang ............................................................................................... 6
B. Kedelai ..................................................................................................... 10
C. Senyawa antigizi dalam biji-bijian ............................................................ 11
D. Asam Sianida(HCN) ................................................................................. 11
E. Tempe ...................................................................................................... 13
F. Proses Peragian ........................................................................................ 14
G. Rhizopus sp. ............................................................................................. 14
H. Penggunaan Probiotik Dalam Pembuatan Tempe ...................................... 15
I. YeastSaccharomyces sp. ........................................................................... 17
J. YoghurtPlain ............................................................................................ 17
K. Streptococcus thermophilus ...................................................................... 18
L. Lactobacillus bulgaricus........................................................................... 19
M. Lactobacillus acidophillus ........................................................................ 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
N. Bifidobacterium ........................................................................................ 20
O. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................................. 21
P. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 22
Q. Hipotesis .................................................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 25
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 25
B. Variabel Penelitian ................................................................................... 25
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 26
D. Alat dan Bahan ......................................................................................... 27
E. Prosedur Kerja .......................................................................................... 28
F. Pengumpulan dan Pengolahan Data .......................................................... 36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 38
A. Hasil ......................................................................................................... 38
B. Pembahasan .............................................................................................. 41
BAB V IMPLEMANTASI TERHADAP PEMBELAJARAN ............................ 53
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 55
A. Kesimpulan .............................................................................................. 55
B. Saran ........................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 57
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Koro Pedang .............................................................. 8
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Pada Kedelai ............................................................ 11
Tabel 2.3 Kandungan Gizi pada Tempe .............................................................. 13
Tabel 2.4. Penelitian yang relevan ...................................................................... 21
Tabel 3.1 Kuesioner Uji Organoleptik Tempe .................................................... 36
Tabel 3.2 Keterangan Kode Penilaian Pada Parameter Penilaian ........................ 36
Tabel 4.1 Hasil Uji Kandungan Protein .............................................................. 38
Tabel 4.2 Uji kandungan HCN ........................................................................... 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Biji Koro Pedang (Dokumentasi Pribadi).....................................................8
Gambar 2.2 Kedelai Mentah ......................................................................................... 10
Gambar 2.3 Reaksi pembentukan asam sianida .............................................................. 12
Gambar 2.4 Rhizopus oligosporus ................................................................................. 15
Gambar 2.5 Kerangka berpikir penelitian ...................................................................... 23
Gambar 3.1 Kurva Standar KCN ................................................................................... 34
Gambar 4.1 Hasil Uji Organoleptik Tempe Koro Pedang ............................................... 39
Gambar 4.2 Hasil Uji Organoleptik Tempe yang Dibeli di Pasar ................................... 40
Gambar 4.3 Hasil Uji Organoleptik Tempe Kedelai ....................................................... 40
Gambar 4.4 Perbandingan Kadar Protein Bahan Baku dan Tempe ................................. 41
Gambar 4.5 Perbandingan Kadar Potein Tempe dengan Kontrol .................................... 43
Gambar 4.6 Perbandingan kadar protein bahan baku dan tempe ..................................... 44
Gambar 4.7 Perbandingan kadar HCN tempe dengan kontrol......................................... 46
Gambar 4.8 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik pada Parameter Penilaian Warna ...... 47
Gambar 4.9 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik pada Parameter Penilaian Warna ...... 48
Gambar 4.10 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik pada Parameter Penilaian Tekstur ... 49
Gambar 4.11 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik pada Parameter Penilaian Rasa ....... 50
Gambar 4.12 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik pada Penerimaan Keseluruahan ...... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Format Silabus Pembelajaran.................................................................... 61
Lampiran 2 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................................ 69
Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa (LKS) I .................................................................... 81
Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa (LKS) II ................................................................... 85
Lampiran 5 : Lampiran Group Project ........................................................................... 88
Lampiran 6: Instrumen Penilaian ................................................................................... 91
Lampiran 7 : Rekap Data Uji Organoleptik Tempe Koro pedang ................................. 107
Lampiran 8 : Rekap Data Uji Organoleptik Tempe Kedelai (Kontrol) .......................... 108
Lampiran 9 : Rekap Data Uji Organoleptik Tempe Kedelai ......................................... 109
Lampiran 10 : Gambar Hasil Uji Kadar Protein Dan HCN ........................................... 110
Lampiran 11 : Gambar Contoh Kuesioner Uji Organoleptik Salah Satu Panelis ........... 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tempe merupakan makanan khas yang sangat mudah dijumpai di
Indonesia. Selain diolah menjadi lauk sehari-hari tempe juga dapat diolah
menjadi produk lain seperti kerupuk tempe yang enak dan juga bergizi.
Bahan dasar pembuatan tempe yaitu biji Kedelai (Glycine max) yang
difermentasi dengan bantuan ragi beberapa jenis kapang Rhizopus
oligosporus dan Rhizopus oryzae.
Selain dikonsumsi karena rasanya enak, tempe juga memiliki
kandungan gizi yang tinggi yang sangat baik bagi tubuh seperti protein.
Protein tempe tergolong mudah dicerna sehingga dapat digunakan untuk
membentuk hemoglobin bersama dengan zat besi atau senyawa lainnya
(Astuti,1996). Proses pembentukan hemoglobin dalam sumsum tulang
belakang juga memerlukan Vitamin B12, Asam Folat, Protein, Zat Besi,
Cu dan Zn yang semuanya terdapat pada tempe (Adnan dan Sudarmadji,
1997).
Selain protein, menurut Badan Standarisasi Nasional (2012) tempe
mengandung elemen yang berguna bagi tubuh yaitu asam lemak, vitamin,
mineral dan antioksidan. Proses fermentasi pada tempe meningkatkan
derajat lemak ketidakjenuhan. Akibat proses ini, asam lemak tidak jenuh
majemuk pada tempe meningkat. Asam lemak tidak jenuh mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
efek penurunan kandungan kolesterol serum sehingga dapat menetralkan
efek negatif kolesterol LDL (low density lipoprotein) didalam tubuh. Ada
dua kelompok vitamin yang terdapat pada tempe yaitu larut air (vitamin B
kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E dan K). Tempe merupakan
sumber vitamin B yang sangat potensial.
Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1,
B2, asam pantotenat, asam nikotinat, vitamin B6 dan B12. Tempe
mengandung vitamin B12 sehingga menjadi satu-satunya sumber vitamin
yang potensial dari bahan pangan nabati. Kenaikan kadar vitamin B12
paling mencolok pada pembuatan tempe yaitu berkisar 1,5 sampai 6,3
mikrogram per 100 gram tempe kering. Jumlah ini telah dapat mencukupi
kebutuhan vitamin B12(Badan Standarisasi Nasional, 2012).
Menurut Kalaminasih (2013),koro pedang memiliki keunggulan yang
sama dengan tempe yag berbahan dasar kedelai. Koro pedang
mengandung vitamin B1 dan B2, serta dapat menurunkan kadar kolesterol
LDL (low density lipoprotein).
Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang
cukup. Jumlah mineral besi, tembaga dan zink. Kapang tempe dapat
menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang
mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inositol. Dengan
terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu seperti besi, kalsium,
magnesium dan zink menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh
(Tamang, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Didalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk
isoflavon yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi
pembentukan radikal bebas. Dalam kedelai terdapat tiga jenis isoflavon
yaitu daidzein, glisitein dan genistein(Badan Standarisasi Nasional, 2012).
Saat ini sudah banyak tempe yang dibuat dari bahan dasar yang
berbeda. Salah satunya menggunakan koro pedang (Canavalia ensiformis).
Menurut Susanti (2013), kandungan protein yang terdapat pada koro
pedang cukup tinggi yaitu 28,6%. Selain kandungan protein yang terdapat
pada koro pedang juga terdapat kandungan karbohidrat 50,6% dan lemak
2,26%. Selain kandungan yang bermanfaat bagi tubuh ternyata didalam
koro pedang terdapat kandungan HCN yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Menurut Suciati (2012) perlakuan perendaman dan fermentasi dapat
menurunkan kadar HCN pada koro pedang. Koro pedang yang tidak diberi
perlakuan perendaman dan fermentasi memiliki kadar HCN sebesar 13,50
ppm.Dengan perlakuan fermentasi selama 24 jam, kadar HCN koro
pedang turun menjadi 8,78 ppm.
Selain itu menurut Pratama (2014) perlakuan blansing dan
perendaman dapat menurunkan kadar HCN pada koro pedang.Perlakuan
blansing 5 menit dan perendaman 48 jam dapat menurunkan kadar HCN
1,62 ppm.
Penelitian tentang pembuatan tempe dari koro pedang pada umumnya
untuk menurunkan kadar HCN direndam dengan air biasa dan NaCl.
Sedangkan pada penelitian yang saat ini menyarankan metode yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berbeda dan belum pernah dicoba yaitu merendam koro pedang
menggunakan probiotik untuk menurunkan kadar HCN pada koro pedang.
Berdasarkan hal-hal yang sudah dijelaskan diatas, maka dilakukan
penelitian tentang penggunaan koro pedang sebagai alternatif bahan baku
pembuatan tempe kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe dan
diharapkan terjadi menurunkan kadar HCN yang terdapat pada koro
pedang.
B. Rumusan Masalah
1. Berapakah kadar protein dan HCN pada tempe berbahan dasar kedelai
dan koro pedang ?
2. Apakah ada penurunan kadar HCN pada kedelai dan koro pedang
setelah direndam dengan probiotik ?
3. Bagaimana hasil uji organoleptik pada tempe berbahan dasar kedelai
dan koro pedang ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kadar protein dan HCN pada tempe berbahan dasar
kedelai dan koro pedang.
2. Mengetahui penurunan kadar HCN pada kedelai dan koro pedang
setelah direndam dengan probiotik.
3. Mengetahui hasil uji organoleptik pada tempe berbahan dasar kedelai
dan koro pedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
1. Mahasiswa
Menambah pengetahuan tentang alternatif lain yang dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan tempe dan kandungan protein yang
terdapat di dalamnya.
2. Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui pembuatan tempe selain menggunakan
kedelai beserta kandungan gizinya dan menjadikanya sebagai mata
pencarian baru.
3. Pengetahuan
Untuk menambah informasi tentang kacang koro pedang sebagai
alternatif bahan dasar pembuatan tempe, serta kadar protein yang
terdapat pada tempe koro pedang dan kadar HCN yang terdapat pada
kacang koro pedang serta bagaimana cara menurunkan kadar HCN
yang terdapat pada koro pedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Koro Pedang
Koro pedang (Canavalia ensiformis) adalah tanaman tropis yang
mempunyai kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi. Koro pedang
merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang dapat tumbuh ditanah
yang kurang subur dan kering. Koro pedang (Canavalia ensiformis)
mudah dibudidayakan dan ditumpangsarikan dengan ubi kayu, jagung,
kopi dan coklat sebagai tanaman pelindung (Kanerto, 2006).
Tanaman koro pedang (Canavalia ensiformis) tersebar dan
dibudidayakan di Afrika, Asia, Barat India, Amerika Latin dan India
(Marimuthu, 2013).
1. Klasifikasi
Berikut adalah klasifikasi Koro Pedang. Menurut United States
Departement of Agriculture, 2019:
Kingdom : Plantae
Phylum : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Order : Fabales
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Family : Fabaceae
Genus : Canavalia
Species : Canavalia ensiformis (L)DC.
2. Morfologi
Tanaman koro pedang tergolong tanaman pemanjat tahun. Proses
pertumbuhan yang tidak memakan waktu yang lama dilengkapi dengan
batang kayu dengan panjang maksimal 10 meter. Bentuk koro pedang
menyerupai perdu. Batangnya bercabang pendek dan lebat dengan jarak
percabangan pendek dan perakaran termasuk akar tunggang. Tanaman
koro pedang dapat tumbuh baik pada curah hujan tinggi 4200 mm/tahun
dan curah hujan rendah 700 mm/tahun. Bentuk daun trifoliat dengan
panjang panjang 7-10 cm, lebar 10 cm. Bentuk daun membundar seperti
tekur, lancip dan memiliki bulu halus jarang pada kedua sisinya. Bunga
koro pedang termasuk bunga majemuk dan berbunga mulai umur 2 bulan
hingga 3 bulan, Bentuk bunga seperti tandan diketiak dan terkeluk balik
dengan warna kuning. Buah koro pedang berupa polongan dengan bentuk
lonjong dan warna variatif yaitu merah muda, merah, merah kecokelatan,
dan bahkan hitam pekat. Biji koro pedang berwarna putih bersih, dalam
satu tangkai terdapat 1-3 polong. Panjang polong 30 cm dan lebar 3,5 cm.
Polong muda berwarna hijau dan polong tua berwarna kuning jerami
(Suciati, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2.1 Biji Koro Pedang
Sumber : Dokumentasi Pribadi
1. Kandungan Zat Gizi Koro Pedang
Koro pedang merupakan salah satu kacang-kacangan lokal
yang memiliki beragam varietas dan biasa digunakan sebagai
bahan baku pengganti kedelai dalam pembuatan tempe. Koro
pedang mengandung protein yang cukup tinggi yaitu 23-27,6 %,
kandungan gizi pada koro pedang dapat dilihat pada Tabel 2.1
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Koro Pedang
No Zat Gizi Kandungan (%) Koro
Pedang
1 Kadar air 11 - 15,5
2 Protein 23 - 27,8
3 Lemak 2,3 - 3,9
4 Karbohidrat 45,2 - 56,9
5 Serat kasar 4,9 - 8,0
6 Mineral 2,27 – 4,2
Sumber : Kay (1979) dan Salunkhe (1990)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Koro pedang sangat berpontesial untuk dimanfaatkan karena
memiliki keseimbangan asam amino yang baik dan
bioavabilitasnya tinggi. Asam amino esensial dalam koro pedang
adalah isoleusin, leusin, histidin, valin, dan treonin (Nurrokhmah,
2017)
Menurut Suciati (2012), koro pedang mengandung α-
aminobutyric acid danlectin, yaitu karbohidrat sederhana yang
berikatan dengan protein. Selain itu diketahui bahwa koro pedang
mengandung vitamin B1 dan B2.
Senyawa anti nutrisi yang sering terdapat pada kacang-
kacangan antara lain enzim lipoksigenase, tripsin inhibitor, asam
fitat, oligosakarida, senyawa glukosida dan sianida (Kanetro,
2016). Koro pedang juga mengandung beberapa senyawa
merugikan yaitu glikosida sianogenik yang bersifat toksin dan
asam fitat yang merupakan senyawa antigizi (Suciati, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Kedelai
Kedelai merupakan tanaman beriklim tropis yang tumbuh subur di
daerah yang berhawa panas atau di tempat-tempat yang terbuka. Daerah
yang paling baik untuk tanaman kedelai adalah daerah yang mempunyai
ketinggian sampai 400 meter di atas permukaan laut (Adisarwanto, 2005).
Berikut adalah klasifikasi Kedelai menurut United States Departement
of Agriculture, 2019
Kingdom : Plantae
Phylum : Tracheophyra
Class : Magnoliopsida
Order : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Glycine
Species : Glycine max (L)Merr.
Gambar 2.2 kedelai Mentah
Sumber : viva.co.id
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tabel 2.2 Kandungan Gizi Pada Kedelai
No Zat Gizi Kandungan (%)
Kedelai
1 Kadar air 13,75
2 Protein 34,4
3 Lemak 15,8
4 Karbohidrat 14,85
5 Mineral 5,25
Sumber : Nurrohmah, (2013)
C. Senyawa antigizi dalam biji-bijian
Pemanfaatan biji-bijian pada umumnya masih rendah. Karena adanya
senyawa antigizi yang membuat tingkat kecernaan pati dan protein dalam
tubuh rendah. Senyawa-senyawa antigizi yang terdapat dalam biji-bijian
meliputi asam fitat, tanin, protease inhibitor (tripsin dan kimotripsin), α-
amilase inhibitor, HCN, serta lektin. Selain itu tingkat kecernaan pati dan
proteinnya dalam tubuh juga rendah yang dikarenakan keberadaan
senyawa-senyawa antigizi tersebut hal inilah yang menyebabkan
pemanfaatan biji-bijian pada umumnya masih terbatas (Indriyani, 2010).
D. Asam Sianida(HCN)
Asam sianida atau rumus molekul HCN merupakan senyawa yang
bersifat toksik bagi tubuh. Senyawa ini mudah menguap pada suhu diatas
25°C dan juga mudah larut dalam air (Carollisana, 2016).
Asam sianida merupakan senyawa yang terbentuk karena aktivitas
enzim hidrolase pada glikosida sianogenik. HCN dapat dihilangkan
melalui perendaman dengan rentang waktu tertentu. Kandungan HCN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam tubuh tidak boleh lebih dari 0,5 mg/kg berat badan karena bersifat
toksin yang berbahaya bagi kesehatan jika kadarnya melebihi 45-50 ppm
(Sucianti, 2012).
Glikosida sianogenik merupakan senyawa yang terdapat dalam
makanan nabati dan berpotensi terurai menjadi asam sianida yang bersifat
racun. Asam ini dikeluarkan apabila bahan tersebut dihancurkan,
dikunyah, diiris atau rusak sehingga dapat teroksidasi. HCN sangat cepat
diserap oleh organ pencernaan dan masuk ke dalam darah (Budiyanto,
2001).Menurut Pitoi, 2014 efek HCN dalam tubuh manusia dapat
menstimulasi sistem saraf pusat kemudian diikuti oleh depresi, kejang-
kejang, lumpuh dan kematian.
Reaksi pembentukan asam sianida dari proses pemecahan glukosida
sianogenik secara umum ditunjukan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Reaksi pembentukan asam sianida
Sumber : Suciati, 2012
Senyawa atau faktor anti-gizi yang ditemukan pada koro pedang
adalah sianida dalam bentuk glukosida sianogenik. Umumnya sianida yang
dihasilkan oleh bahan nabati tersebut bervariasi antara 10-800 mg per 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
gram bahan.Aktivitas senyawa ini dapat dihilangkan atau dikurangi
melalui proses pemanasan (Yuniastuti, 2007).
E. Tempe
Tempe merupakan makanan tradisional yang telah dikenal di
Indonesia yang dibuat dengan cara fermentasi atau peragian (Wirakusuma,
2005).
Menurut Abdul (2007), menyatakan bahwa setiap 100 gram tempe
mengandung 10-20 gram protein, 49 zat lemak, vitamin B12 dan 192 mg
kalium tetapi tidak mengandung serat. Tempe segar tidak dapat disimpan
lama. Paling lama disimpan 2 X 24 jam (Sarwono, 2005).Tempe dengan
kualitas baik mempunyai ciri-ciri berwarna putih bersih yang merata pada
permukaannya, memiliki struktur yang homogen dan kompak, serta
berasa, berbau dan beraroma khas tempe (Astawan 2009).
Berikut adalah kandungan gizi yang terdapat pada tempe yang dapat
dilihat pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 Kandungan Gizi pada Tempe
No Zat Gizi Satuan Kandungan
1 Air Gram 64
2 Kalori (kkal) 149
3 Protein Gram 18,9
4 Lemak Gram 4
5 Karbohidrat Gram 12,7
6 Kalsium Mg 129
7 Pasfor Mg 154
8 Zat besi Mg 10
9 Vitamin A Si 50
10 Vitamin B1 Mg 0,17
11 Vitamin C Mg 0
Sumber : DKBM, 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
F. Proses Peragian
Fauzan (2005) dalam Kapu (2017) menyatakan bahwa tahap peragian
dilakukan dengan penambahan inokulum yaitu ragi tempe. Tahap peragian
dapat dilakukan dengan cara menyebarkan inokulum pada permukaan biji
kedelai yang sudah dingin ataupun kering kemudian dicampur sampai
merata sebelum pembungkusan.
Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme atau mikroba.
Menurut Dwidjosaputro (2015) ragi dapat dibuat untuk berbagai makanan
dan minuman seperti tempe, roti, bir, dan tape. Ada tiga jenis bibit ragi
yang umum dikenal yaitu ragi tempe, ragi tape dan ragi roti.
G. Rhizopus sp.
Mikroorganisme yang berperan utama didalam pembuatan tempe
adalah kapang Rhizopus oligosporus. Berdasarkan klasifikasinya dapat
digolongkan sebagai berikut (Species 2000 & Integrated Taxonomi
Information System Catalogue of life, 2018) :
Kingdom : Fungi
Phylum : Zygomycota
Class : Mucoromycetes
Order : Mucorales
Family : Rhizopodaceae
Genus : Rhizopus
Species : Rhizopus oligosporus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kapang yang tergolong dalam genus Rhizopus ditandai dalam sel
vegetatif yang berupa benang yang disebut hifa/miselium yang membentuk
semacam ruas/buku yang dilengkapi dengan rhizoid (mirip akar) yang
tumbuh bercabang-cabang masuk ke dalam subtrat. Pada tempat
tumbuhnya rhizoid terdapat sporangium yang tumbuh mengarah ke udara
(berlawanan arah dengan rhizoid) dan dari tempat inilah terbentuk spora di
dalam suatu sporangium. Kapang jenis Rhizopus mempunyai sifat tumbuh
cepat dan membentuk koloni yang terdiri dari benang-benang miselium
(Istiani, 2010).
Gambar 2.4 Rhizopus oligosporus
Sumber : Buffalobrewingstl.com
H. Penggunaan Probiotik Dalam Pembuatan Tempe
Probiotik adalah suatu mikroorganisme hidup yang bermanfaat bagi
kesehatan inang baik itu manusia maupun hewan. Prinsip kerja probiotik
yaitu dengan memanfaatkan kemampuan organisme tersebut dalam
mengurai rantai panjang karbohidrat, protein dan lemak. Kemampuan ini
diperoleh karena adanya enzim-enzim khusus yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mikroorganisme untuk memecah ikatan. Pemecahan molekul kompleks
menjadi molekul sederhana mempermudah penyerapan oleh saluran
pencernaan manusia (Widiyaningsih, 2011).
Mekanisme bakteri probiotik untuk meningkatkan kesehatan adalah
memproduksi senyawa anti mikroba seperti asam laktat, H2O2, bakteriosin,
renterin dan senyawa penghambat penghambat pertumbuhan bakteri
patogen bersifat meningkatkan sistem imun efeknya terhadap kesehatan
dan aman dikonsumsi (Surnalim, 2009).
Menurut Rowse dan Whipps (2003) mikroorganisme dapat membantu
mempercepat proses priming drum pada biji. Enzim yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yaitu protease dapat melunakkan kulit biji.
Priming merupakan metode mempercepat dan menyeragamkan
perkecambahan melalui pengontrolan penyerapan air sehingga
perkecambahan terjadi. Priming membuat perkecambahan lebih dari
sekedar imbibisi, yaitu sedekat mungkin fase ketiga yaitu fase
pemanjangan akar pada perkecambahan. Selama priming keragaman
dalam tingkat penyerapan awal dapat diatasi. Jenis priming yang sangat
umum adalah osmoconditioning, dalam hal ini benih direndam dalam
larutan dengan tekanan osmosis tinggi yaitu PEG (polyethylen glycol)
(Nurjannati, 2017).
Bakteri asam laktat (BAL) adalah bakteri yang memproduksi asam
laktat sebagai produk dari hasil metabolisnya. Sebagian besar spesies BAL
membutuhkan berbagai jenis asam amino dan vitamin. BAL dimanfaatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dalam industri makanan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme
lain termasuk mikroba patogen. Proses asidifikasi adalah salah satu efek
yang diinginkan dari pertumbuhan BAL. Pertumbuhannya berakibat
penurunan pH karena produksi asam laktat, pH bahan pangan dapat turun
hingga di bawah 4. pH rendah tersebut mampu Menghambat pertumbuhan
sebagian besar mikroorganisme (Trinanda, 2015).
I. YeastSaccharomyces sp.
Saccharomyces sp.merupakan jenis khamir yang umum digunakan
dalam pembuatan roti dan bir, sehingga dianggap sebagai organisme yang
aman. Spora Saccharomyces sp. biasanya bulat atau pipih (Agustining,
2012).
Peran yeast Saccharomyces sp.dalam memecah amilum yaitu menurut
Nangin dan Sutrisno (2014) enzim amilase merupakan enzim yang mampu
mengkatalis proses hidrolisa pati untuk menghasilkan molekul lebih
sederhana seperti glukosa, maltosa dan dekstrin. Salah satu amilase yang
banyak dikembangkan saat ini adalah enzim amilase pemecah pati mentah
(APPM). Mikroba penghasil enzim APPM salah satunya yaitu
Saccharomyces cerevisiae.
J. YoghurtPlain
Yoghurt merupakan hasil fermentasi produk susu sapi murni dengan
bantuan bakteri Lactobacilus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus,
yoghurt memiliki fungsi sebagai antimikroba, anti kanker dan
meningkatan sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Di dalam yoghurtplain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
terdapat protein kasein dimana protein tersebut memiliki kemampuan
antibakteri (Suprihatin, 2010).
Kandungan protein yang terdapat pada susu sapi dan yoghurt sama,
akan tetapi pada proses pembuatan yoghurt plain terjadinya proses
fermentasi yang menyebabkan kandungan protein kasein didalamnya
mengalami perubahan struktur susu menjadi lebih kental (Suprihatin,
2010).
K. Streptococcus thermophilus
Streptococcus thermophilus merupakan spesies yang biasanya
digunakan dalam fermentasi susu. Bakteri ini merupakan bakteri gram
positif yang berbentuk bulat hingga oval, memiliki diameter 0,7-0,9 µm
serta dapat berada dalam bentuk pasangan sampai rantai panjang. Tumbuh
baik pada suhu 37-40°C, juga dapat tumbuh pada suhu ekstrim yaitu 52
°C.
Streptococcus thermophilus ini merupakan bakteri jenis anaerobik
fakultatif seperti halnya Lactobacillus sp. Bakteri ini memproduksi asam
laktat, serta dapat memfermentasi fruktosa, manosa dan laktosa tetepi
secara umum tidak dapat memfermentasi glaktosa dan sukrosa. Habitat
alami Streptococcus thermophilus belum diketahui. Tetapi pada umumnya
ditemukan dalam susu (Rahmatika, 2016)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
L. Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri gram positif, yang
membentuk koloni dengan diameter 1-3 µm. Tidak tumbuh pada suhu
45°C, mereduksi “Litmus milk”, katalase negatif, tidak berspora dan
bersifat termodurik. Suhu optimal Lactobacillus bulgaricus 40-45°C
dengan pH optimum pertumbuhan berkisar 5,5-5,8. Bakteri asam laktat ini
bersifat anaerob, berbentuk batang, koloninya berbentuk pasangan, dan
rantai sel-selnya bersifat homofermentatif. Selama proses fermentasi susu,
Lactobacillus bulgaricus memecah laktosa menjadi asam laktat serta
menghasilkan asetaldehid yang memberi aroma khas pada susu fermentasi
Lactobacillus bulgaricus bersifat proteolitik yang mampu memecah
protein sehingga mudah dicerna dan diserap saluran pencernaan (Kinasih,
2010).
Lactobacillus bulgaricus memiliki kemampuan menghasilkan
senyawa yang bersifat bakteriostatik serta mampu manghasilkan senyawa
aromatik yang khas. Akan tetapi. Lactobacillus bulgaricus tidak dapat
bertahan hidup pada saluran pencernaan manusia sehingga tidak termasuk
probiotik (Kinasih, 2010).
M. Lactobacillus acidophillus
Lactobacillus acidophillus adalah spesies dalam Lactobacillus.
Fermentasi gula menjadi asam laktat yang tumbuh dengan muda pada nilai
pH agak rendah yaitu 5,0 dan memiliki suhu pertumbuhan 30°C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lactobacillus acidophillus dianggap termasuk karakteristik probiotik
(Syahri, 2010).
Lactobacillus acidophillus memiliki kemampuan mengekskresikan
ekstraseluler protase yang merupakan enzim yang mampu menghidrolisis
ikatan peptida pada protein. Lactobacillus acidophillus selama proses
fermentasi selain memanfaatkan peptida atau asam amino bebas untuk
pertumbuhannya, bakteri tersebut juga mampu menghidrolisis kasein
dengan menggunakan protease yang diekskresikan di sekitar permukaan
dinding selnya (Syahri, 2010).
N. Bifidobacterium
Bifidobacterium adalah bakteri gram positif anaerob, non motil, dan
tidak berspora. Bifidobacterium dapat menghasilkan antibiotik bifidin yang
stabil pada suhu 100°C selama 30 menit, dapat melindungi usus dari
bakteri atau khamir patogen, menghasilkan asam asetat dan asam laktat
sehingga menciptakan kondisi usus yang asam dan tidak dapat dihuni oleh
bakteri patogen, meningkatkan metabolisme protein dan membantu fungsi
hati dalam proses pencernaan makanan (Ariyani, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
O. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan menunjukkan penelitian yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian yang relevan dalam penelitian
ini diantaranya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.4. Penelitian yang relevan
Referensi Tujuan Hasil Penelitian
Arianto (2014) Mengetahui pengaruh
lama perendaman NaCl
yang berbeda terhadap
kandungan asam sianida
HCN pada kacang koro
pedang
Perlakuan yang di
gunakan dalam penelirian
yaitu T0= Kontrol, T1=
perendaman 1 hari, T2=
perendaman 3 hari, T3=
perendaman 5 hari.
Berdasarkan hasil analisis
lama perendaman dengan
NaCl berpengaruh
terhadap kandungan asam
sianida. Kandungan asam
sianida (HCN) yang
terbaik di peroleh pada
perlakuan perendaman 5
hari dengan rata-rata
kandungan HCN 15,45
ppm.
Wijawa (2013) 1. Menentukan
kadar air dan
protein terlarut
tempe yang dibuat
dari perbandingan
kedelai dan koro
pedang.
2. Menentukan
konsentrasi
perbandingan
kedelai dan koro
pedang yang
paling disukai
oleh konsumen
dari segi tekstur,
aroma, rasa, dan
kenampakan dari
tempe melalui uji
Perlakuan yang
digunakan dalam
penelitian yaitu
perbandingan kedelai dan
koro pedang 100:0,
0:100, 70:30, 90:10,
10:90 dan 50:50.
Dari hasil diperoleh kadar
air pada tempe dengan
perbandingan koro
pedang dan kedelai antara
58,56%-59,64%. Kadar
protein terlarut kisaran
antara 2,37-10,32%.
Hasil uhi organoleptik
menunjukkan penelis
menyukai tempe dengan
komposisi perbandingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
organoleptik koro pedang dan kedelai
10:90
P. Kerangka Berfikir
Tempe merupakan makanan tradisional yang terbentuk dari hasil
fermentasi dengan bantuan Rhizopus sp. Bahan utama pembuatan tempe
yaitu kedelai yang memiliki kandungan gizi yang berguna bagi tubuh salah
satunya protein. Harga tempe saat ini tergolong mahal yaitu Rp12.000/Kg
karena kedelai yang beredar di pasaran diimpor dari luar. Perlu alternatif
pengganti kedelai. Salah satu bahan baku yang memiliki kandungan gizi
yang sama dengan kedelai yaitu koro pedang (Canavalia ensiformis). Koro
pedang memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dengan harga yang
tergolong murah Rp8000/Kg, tetapi memiliki kandungan asam sianida
(HCN) yang tinggi. Menghilangkan HCN pada koro pedang biasanya
dilakukan perendaman yang cukup lama yaitu seitar 5 jam bahkan lebih
sebelum diolah menjadi tempe. Metode yang digunakan untuk
menghilangkan HCN pada koro pedang yaitu direndam dengan air biasa
dengan waktu yang cukup lama atau direndam dengan campuran kapur
atau NaCl. Metode yang dilakukan sebelum pengolahan dapat membantu
menurunkan kadar HCN koro pedang sehingga tempe dengan bahan dasar
koro pedang dapat dikonsumsi dengan aman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.5 Kerangka berpikir penelitian
Tempe merupakan makan
tradisional hasil fermentasi
dengan bantuan Rhizopus sp.
yang memiliki kandungan
protein tinggi.
Kedelai adalah bahan baku
pembuatan tempe tetapi harga
kedelai cukup tinggi karena
kedelai adalah barang impor.
Alternatif pengganti kedelai
yaitu koro pedang yang
memiliki kandungan protein
menyerupai kedelai.
Sebelum diolah menjadi tempe
terlebih dahulu menurunkan
kadar HCN pada koro pedang
dengan cara direndam dengan
waktu yang cukup lama yaitu
5 jam.
Setelah kadar HCN di koro pedang
menurun barulah bisa digunakan
sebagai bahan baku pembuatan
tempe dan dikonsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Q. Hipotesis
1. Terdapat perbedaan kadar protein dan HCN pada tempe berbahan
dasar kedelai dan koro pedang
2. Perendaman koro pedang dengan menggunakan probiotik dapat
menurunkan kadar asam sianida (HCN) pada kedelai dan koro
pedang.
3. Tempe dengan bahan dasar koro pedang memiliki hasil uji
organoleptik yang berbeda dengan tempe yang berbahan dasar
kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian kualitatif yang digunakan pada penelitian
perbandingan tentang kadar protein dan HCN pada Tempe Berbahan
Dasar Kedelai (Glycine max) dan Koro Pedang (Canavalia ensiformis).
Metode penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap
(RAL), dengan tiga perlakuan dan setiap perlakuan diulangi sebanyak dua
kali.
Parameter yang diuji dalam penelitian ini antara lain
1. Perbandingan kadar protein dan HCN
2. Pengujian organoleptik tempe
Pengujian kadar protein dan HCN dilakukan di Lab Chem-Mix
Pratama Yogyakarta. Menggunakan metode mikro kjeldahl pada pengujian
kadar protein dan metode pikrat basa spektrofotometri pada pengujian
kadar HCN.
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan 3 variabel. Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Variabel Bebas : Perendaman dengan menggunakan probiotik.
2. Variabel Terikat : Kadar Protein, Kadar HCN, Warna, Aroma,
Tekstur dan Rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Variabel Kontrol : Ragi yang digunakan (1 gram), Lamanya
perebusan (40 menit), Plastik pembungkis
tempe, banyaknya bahan baku dalam
plastik.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah, maka dalam penelitian ini perlu
diadakan pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Pemilihan kedelai dan koro pedang dengan kondisi fisik yang
tidak berlubang dan utuh untuk dijadikan tempe.
2. Menghilangkan HCN dengan cara direndam menggunakan
starter, yeast yang digunakan untuk membuat starter diperoleh
dari Pusat Studi lingkungan (PSL) Universitas Sanata Dharma
sudah berupa ragi. Yeast Begerow Saccharomyces cereviceae
dan yogurt yang digunakan dalam pembuatan starter adalah
yogurtplain dengan merek Biokul (Streptococcus thermophilus,
Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus,
Bifidobacterium).
3. Volume bahan baku kedelai dan koro pedang yang digunakan
1000 ml.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
D. Alat dan Bahan
Penelitian ini dilakukan di Pusat Studi Lingkungan Sanata
Dharma(PSL), pada bulan April sampai Juli 2018. Alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu labu kjeldahl,
timbangan analitik, erlenmayer, gelas ukur, Spektrofotometer,
indikator BCG-MR (campuran brom cresol green dan methyl
red), waterbath, panci, baskom, tampah, dandang, alat kukus,
blender, plastik pembungkus tempe, telenan, pisau, tusuk gigi
dan lilin.
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian yaitu kedelai dengan
volume 1000 ml, koro pedang dengan volume 1000 ml, ragi 1
gram,1 sendok nasi yeast BegerowSaccharomyces cereviceae,
yogurt plain biokul 100 ml, 1 sendok makan gula pasir, akuades,
5 ml larutan pikrat basa, 0,7 gram katalis N (250 gram Na2SO4 +
5 gram CuSO4 + 0.7 gram Selenium/TiO2), 4 ml H2SO4, 20 ml
NaOH, Tio ( NaOH 40% + Na2S2O3 5%), H3BO3 4%, HCl 0.02
N.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Starter
a. Koro pedang dipilih sebanyak 100 gram.
b. Koro pedang dipecah kulitnya dan dibelah menjadi dua keping
c. Koro pedang direbus selama 40 menit hingga lunak, setelah itu
ditiriskan dan ditunggu sampai dingin.
d. Koro pedang dihaluskan menggunakan blender hingga halus,
kemudian koro pedang dicampur dengan ± 140 gram , ± 850
gramyeast Saccharomyces cereviceae, dan 100 ml yogurt plain
semua bahan dicampur hingga merata. Yeast dibuat dengan cara
Kg anggur diblender dan diberi yeast merek begerow sebanyak 10
gram dan gula hingga 18 briks.
e. Starter dibiarkan selama 2 hari hingga menghasilkan gas. Jika
sudah menghasilkan gas starter sudah bisa digunakan.
2. Pembuatan Tempe Kedelai dan Koro Pedang
a. Kedelai dan koro pedang masing-masing disiapkan dalam volume
1000 ml dengan menggunakan gelas ukur pada takaran bahan
baku untuk mempermudah membuat perbandingan dengan larutan
starter).
b. Kedelai dan koro pedang dicuci terlebih dahulu, lalu setiap bahan
direndam dengan larutan starter 100 yang sudah dicampur air
sebanyak 1000 ml kemudian dibiarkan selama 12 jam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
c. Kedelai dan koro pedang yang sudah direndam selama 12 jam
dicuci dan direbus selama 40 menit. Setelah 40 menit kedelai dan
koro pedang diangkat dan ditiriskan. Kemudian ditunggu hingga
dingin.
d. Kedelai dan koro pedang yang sudah dingin direndam kembali
dengan air biasa. Rendaman diganti setiap 6 jam ulangi tahap ini
sebanyak 4 kali.
e. Kedelai dan koro pedang dikupas dan koro pedang dipotong
menjadi 4 bagian.
f. Kedelai dan koro pedang yang sudah dikupas direbus hingga
mendidih. Setelah itu diangkat dan ditiriskan kemudian ditunggu
hingga dingin.
g. Kedelai dan koro pedang yang sudah dingin dicampur dengan ragi,
penambahan ragi di setiap bahan baku seanyak 1 gram ragi dan
diaduk hingga merata.
h. Kedelai dan koro pedang yang sudah dicampur dengan ragi
sebanyak 110 gram dimasukkan kedalam plastik yang sudah..
i. Kedelai dan koro pedang yang sudah dibungkus disimpan pada
wadah yang bersih dengan dialasi koran dan ditutup kembali
dengan koran serta diletakkan pada suhu ruangan. Proses ini
ditunggu selama 2-3 hari. Setelah 2-3 hari tempe kedelai dan koro
pedang sudah siap diuji kadar protein, HCN dan uji organoleptik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Cara kerja pembuatan starter dan tempe dapat dilihat pada gambar
3.1.
1a 1d 1d
1d 1e
2a
2a 2b 2b
2b 2c 2c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
ampuran
Gambar 3.1 Cara Kerja Pembuatan Starter Dan Tempe
Keterangan : 1a: Koro pedang 100 gram, 1d: Koro pedang yang
sudah halus, 1d: Yeast begerowSaccharomyces cereviceae, 1d:
Campuran koro pedang, yeast, gula, yogurt plain, 1e: Starter yang
sudah jadi, 2a: Koro pedang, 2a: Kedelai, 2b: Larutan starter, 2b:
Koro pedang yang direndam starter, 2b: Kedelai yang direndam
starter, 2c: Perebusan koro pedang selama 40 menit, 2c: Perebusan
kedelai selama 40 menit, 2d: Perendaman bahan baku
menggunakan air biasa, 2e: Bahan baku di kupas kulitnya, 2e:
Koro pedang yang dibagi menjadi 4 bagaian, 2g: Ragi tempe, 2g:
Bahan baku dicampur dengan ragi, 2h: Bahan baku yang sudah
dimasukkan di dalam plastik, 2i: Tempe kedelai dan koro pedang.
2d 2e 2e
2g 2g 2h
2h 2i 2i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Prosedur Analisa Nitrogen Total Atau Protein Total
Menggunakan Metode Mikro Kjeldahl
a. Sampel yang sudah dihaluskan ditimbang sebanyak 0,2 gram
kemudian dimasukkan ke dalam labu kjeldahl.
b. Katalisator N ditambahkan sebanyak 0,7 gram (250 gram NaSO4 +
5 gram CuSO4 + 0,7 gram Selenium/TiO2), kemudian ditambahkan
4 ml H2SO4 pekat.
c. Destruksi di dalam lemari asam sampai warna berubah menjadi
hijau jernih, setelah warna menjadi hijau jernih kemudian
didinginkan lalu ditambah 10 ml akuades.
d. Kemudian didestilasi dengan menambahkan 20 ml NaOH – Tio
(NaOH 40% + Na2S2O3 5%) dan destilat ditampung dengan
menggunakan H3BO3 4% yang sudah diberi indikator BCG-MR.
e. Destilasi dijalankan hingga volume destilasi mencapai 60 ml.
Ditandai dengan adanya perubahan warna dari merah menjadi biru.
f. Setelah volume mencapai 60 ml destilasi dihentikan, selanjutnya
destilat dititrasi menggunakan larutan standar HCl 0.02 N sampai
titik akhir titrasi (warna berubah dari merah menjadi merah muda).
g. Volume titrasi yang diperoleh dicatat. Kemudian dihitung kadar
protein menggunakan rumus :
Kadar protein (%) = Kadar Nitrogen X Faktor Konversi
(6.25)Apritantono, 1989.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kadar Nitrogen (%) =
𝐕𝐨𝐥𝐮𝐦𝐞 𝐓𝐢𝐭𝐫𝐚𝐬𝐢 𝐱 𝐍𝐨𝐫𝐦𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐇𝐂𝐥 (𝟎. 𝟎𝟐 𝐍 )𝐱 𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐀𝐭𝐨𝐦 𝐍𝐢𝐭𝐫𝐨𝐠𝐞𝐧 ( 𝟏𝟒. 𝟎𝟎𝟖 )
𝐁𝐞𝐫𝐚𝐭 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥 ( 𝐌𝐢𝐥𝐢𝐠𝐫𝐚𝐦 )𝐱𝟏𝟎𝟎 %
4. Prosedur Analisa HCN Dengan Menggunakan Menggunakan
Mode Pikrat BasaSpektrofotometri
a. Sampel ditimbang sebanyak 2 gram dan dimasukkan ke dalam
erlenmayer 100 ml. Kemudian ditambahkan akuades dan
dimasukkan ke dalam labu ukur selanjutnya diencerkan sampai
tanda tera.
b. Larutan disaring atau centrifuge, diambil 1 ml larutan filtrat jernih
ditambahkan 5 ml larutan pikrat basa.
c. Sampel dipanaskan di dalam waterbath dengan suhu 100°C selama
30 menit. Jika sampel mengandung HCN maka warna pikrat
berubah menjadi jingga atau merah.
d. Setelah dipanaskan 30 menit sampel didinginkan kemudian
ditambahkan 4 ml akuades.
e. Vortex larutan hingga homogen kemudian dibaca absorbansinya
menggunakan Spektrofotometer dengan panjang gelombang 480
nm
f. Data yang diperoleh dicatat kemudian dihitung menggunakan
kurva standar.
g. Kurva standar dibuat menggunakan KCN murni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Sebanyak 0,0112 GR KCN diencerkan menjadi 100 ml = 0,112 mg/ml
Gambar 3.1 Kurva Standar KCN
5. Uji Organoleptik
Selain menggunakan analisa kadar protein dan HCN teknik
pengumpulan data juga menggunakan uji organoleptik untuk
Absorbansi Konsentrasi
(mg/ml)
S 0,0 0.225 0,00
S 0.1 0.250 0.0112
S 0.2 0.275 0.0224
S 0.3 0.3 0.0336
S 0.4 0.325 0.0448
S 0.5 0.34 0.0560
y = 2.1046x + 0.2269
R² = 0.9951
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0 0.02 0.04 0.06
Ab
sorb
an
si
Konsentrasi
Series1
Linear (Series1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
mengetahui warna, aroma, tekstur rasa yang merupakan skala mutu
herdonik dan penerimaan keseluruhan merupakan skala hedronik.
Pengujian ini dilakukan oleh 15 responden karena 15 panelis sudah
pernah mengkonsumsi tempe sebelumnya, uji organoleptik
dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma setiap responden
diberikan 3 kuesioner berisi indikator atau standar kualitas tempe yang
baik.
Pertama-tama tempe kedelai dan koro pedang diambil kemudian
dipotong menjadi kecil-kecil. Sampel tempe kedelai dicampur antara
sampel satu dan yang lain begitu juga pada tempe koro pedang hal ini
dikarenakan miselium tumbuh tidak sepenuhnya menutupi bahan
baku. Selanjutnya dikukus menggunakan alat kukus sekitar 50 menit,
setelah matang tempe siap untuk diuji organoleptik.
Panelis diminta mencicipi tempe dengan kode sampel A, B dan
C serta memberikan skor pada setiap parameter yang disediakan
dalam kuesioner tanpa mengetahui bahan dasar pada sampel yang
dicicipi.
Prosedur pengujian parameter penilaian warna, aroma, tekstur,
rasa dan penerimaan sebagai berikut :
a. Sampel diambil sepotong dengan ukuran kurang lebih 2 X 2
cm.
b. Sempel diamati beberapa saat kemudian dicicipi dan diberi
skor pada masing-masing parameter penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c. Responden diminta menjumlahkan total skor dan diingatkan
untuk menulis kode sampel pada kuesioner.
Tabel 3.1 Kuesioner Uji Organoleptik Tempe
Tabel 3.2 Keterangan Kode Penilaian Pada Parameter Penilaian
F. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Analisis data dari penelitian ini menggunakan pendekatan dan
kualitatif, dalam penelitian ini digunakan bahan dasar pembuatan tempe
Kode
Sample
Parameter Penilaian
Warna Aroma Tekstur Rasa Penerimaan
Keseluruhan
Parameter
Penilaian
Kode Penilaian
1 2 3 4 5
Warna Cokelatan
kehitaman
Cokelat
kekuningan
Kuning
pucat
Putih
kekuning
Putih
Aroma Berbau
busuk
Khas
tempe,
tengik dan
apek
Berbau
kedelai
Khas
tempe
Wangi
dan
khas
tempe
Tekstur Sangat
kasar
Kasar Agak
lunak
lunak Sangat
lunak
Rasa Sangat
asam
Asam Agak
asam
Tidak
asam
Tawar
Penerimaan
keseluruhan
Sangat
tidak suka
Tidak suka Agak
suka
Suka Sangat
suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
yang berbeda yaitu menggunakan kedelai dan koro pedang. Selain itu
karena adanya HCN pada koro pedang dilakukan cara untuk menurunkan
kadar HCN yaitu dengan merendam kedelai dan koro pedang
menggunakan starter. Pengujian dilakukan di laboratorium Chem-Mix
Pratama Yogyakarta dengan kode sampel yaitu :
K = Kontrol (Tempe yang dibeli di pasar)
A = Tempe kedelai
B = Tempe koro pedang
C = Koro pedang
D = Kedelai
Data yang diperoleh dari hasil uji di laboratorium kemudian diolah
dengan menggunakan histogram untuk dilihat apakah data yang dihasilkan
sesuai dengan hipotesis penelitian yang dilakukan. Pemilihan kontrol yaitu
tempe yang dibeli di pasar dikarenakan tempe merupakan tempe yang
sudah biasa dicicipi panelis selain itu metode yang dilakukan pada
pembuatan tempe merupakan yang sering digunakan untuk membuat
tempe secara umum tampe perlakuan khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Uji Kadar Protein Tempe
Dalam pengujian kadar protein, pengujian dilakukan pada kacang
kedelai dan kacang koro pedang sebelum menjadi tempe dan sesudah
menjadi tempe. Pengujian kadar protein dilakukan di laboratorium
Chem-Mix Pratama Yogyakarta. Berikut merupakan hasil uji
kandungan protein pada kacang kedelai dan kacang koro pedang
sebelum dan sesudah menjadi tempe.
Tabel 4.1 Hasil Uji Kandungan Protein
No Kode Sampel Kadar Protein (%)
1 K (Kontrol, tempe yang dibeli di pasar) 15,83 %
2 A (Tempe Kedelai) 17,67 %
3 B (Tempe Koro Pedang) 10,57 %
4 C (Kacang Koro Pedang) 26,126 %
5 D (Kacang Kedelai) 35, 87 %
2. Uji Kadar HCN Tempe
Dalam pengujian kadar HCN, pengujian dilakukan pada kacang
kedelai dan kacang koro pedang sebelum dan sesudah menjadi tempe.
Pengujian kadar HCN dilakukan di laboratorium Chem-Mix Pratama
Yogyakarta. Berikut merupakan hasil uji kandungan HCN yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
terdapat pada kacang kedelai dan kacang koro pedang sebelum dan
sesudah menjadi tempe.
Tabel 4.2 Uji kandungan HCN
Bahan
Kadar HCN
Sebelum menjadi Tempe Sesudah menjadi
Tempe
Kedelai 29,92 ppm 18,10 ppm
Koro Pedang 36,02 ppm 7,28 ppm
Kontrol - 8,23 ppm
3. Uji Organoleptik
Selain uji protein dan HCN dilakukan juga uji organoleptik pada
setiap tempe dengan bahan baku yang berbeda yaitu kacang kedelai
dan kacang koro pedang. Parameter penilaian pada uji organoleptik
tempe dengan bahan dasar kedelai dan koro pedang adalah warna,
aroma, tekstur, rasa dan penerimaan keseluruhan.
a. Uji Organoleptik Sampel B (Tempe Koro Pedang)
Gambar 4.1 Hasil Uji Organoleptik Tempe Koro Pedang
3.2 3.2
3
3.2
2,9
2.82.85
2.92.95
33.05
3.13.15
3.23.25
Sko
r
Parameter Penilaian
Warna
Aroma
Tekstur
Rasa
PenerimaanKeseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Uji Organoleptik Sampel K (Kontrol)
Gambar 4.2 Hasil Uji Organoleptik Tempe Yang Dibeli Di Pasar
c. Uji Organoleptik Sampel C (Tempe Kedelai)
Gambar 4.3 Hasil Uji Organoleptik Tempe Kedelai
3,4 3.8
3
4,53,7
00.5
11.5
22.5
33.5
44.5
5
Sko
r
Parameter Penilaian
Warna
Aroma
Tekstur
Rasa
PenerimaanKeseluruhan
3.43,8
3.4
3,84,1
00.5
11.5
22.5
33.5
44.5
Sko
r
Parameter Penilaian
Warna
Aroma
Tekstur
Rasa
PenerimaanKeseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
B. Pembahasan
1. Kadar protein
Protein merupakan komponen utama dalam tempe, karena
tempe merupakan salah satu sumber protein nabati. Kadar protein
termasuk dalam salah satu parameter yang diuji dalam penelitian ini
berdasarkan tabel 4.1 Hasil uji kandungan protein kadar protein
tertinggi terdapat pada sampel D yang merupakan kedelai mentah yaitu
35,87%.
Gambar 4.4 Perbandingan Kadar Protein Bahan Baku Dan Tempe
Berdasarkan gambar 4.4 kadar protein bahan baku sebelum dan
sesudah menjadi tempe mengalami penurunan pada tempe kedelai
sebanyak 18,2% dan tempe koro pedang 15,55%. Hal ini dikarenakan
pada saat fermentasi berlangsung enzim yang dihasilkan oleh kapang
dapat menghidrolisis protein yang terkandung di dalamnya. Enzim
yang dihasilkan oleh kapang Rhizopus oligosporus yaitu proteaseyang
35,87
17,67
26,12
10,57
0
5
10
15
20
25
30
35
40
sebelum menjaditempe
sesudah menjaditempe
Kad
ar p
rote
in (%
)
Kedelai
Koro pedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dapat menghidrolisis protein menjadi senyawa yang lebih sederhana.
Seperti asam amino yang mudah untuk dicerna tubuh, dimana asam
amino juga merupakan sumber energi yang dibutuhkan kapang
Rhizopus oligosporus sebagai sumber energi dalam proses fermentasi.
Menurut Wihandini (2012),protein yang terdapat pada bahan
pangan mudah mengalami perubahan-perubahan. Perubahan tersebut
dapat terdenaturasi oleh perlakuan pemanasaan dan dapat mengalami
dekomposisi atau pemecahan oleh enzim-enzim proteolitik.
Selain itu juga proses pembuatan tempe dengan cara
perendaman dan perebusan juga menjadi faktor penting terjadinya
penurunan protein. Saat perendaman dalam starter yang mengandung
bakteri probiotik, kadar protein turun karena probiotik menghasilkan
asam laktat sehingga protein mengalami pengendapan dan menjadi
salah satu alasan mengapa kadar protein menjadi menurun. Selain itu
juga selama proses perendaman bakteri probiotik mampu membuat biji
mengalami imbibisi sehingga protein menjadi larut dalam air dan
terjadi penurunan kadar protein.
Pada saat proses pemanasaan, protein akan mengalami
denaturasi yang merusak protein, banyaknya protein yang
berdenaturasi menyebabkan terjadinya penurunan kadar protein.
Semakin lama proses pemanasan maka protein yang terdenaturasikan
semakin banyak. Selanjutnya menyebabkan terjadinya penurunan
kadar protein dalam tempe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Gambar 4.5 Perbandingan Kadar Potein Tempe Dengan Kontrol
Berdasarkan Gambar 4.5 perbandingan kadar protein tempe
dengan kontrol menunjukkan adanya perbedaan antara kontrol dengan
tempe kedelai dan tempe koro pedang. Meskipun tempe kedelai dan
kontrol memiliki bahan baku yang sama tetapi terdapat perbedaan kadar
protein dimana kadar protein pada tempe kedelai yang dibuat peneliti
yaitu 17,67%. Sedangkan pada kontrol kadar protein sebesar 15,83%.
Perbedaan tersebut dikarenakan kontrol merupakan tempe yang dibeli
dipasar dengan proses fermentasi yang tidak sama dengan tahapan
fermentasi yang dilakulan oleh peneliti. Tempe koro pedang memiliki
kandungan protein lebih rendah dibandingkan dengan tempe kedelai
dan kontrol. Hal ini dikarenakan sebelum menjadi tempe, kandungan
protein yang terdapat pada koro pedang lebih sedikit dibandingkan
kedelai. Sehingga saat perendaman, pemanasan dan juga fermentasi
15,8317,67
10,57
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Kontrol tempekedelai
tempe koropedang
Kad
ar p
rote
in (%
)
Kontrol
tempe kedelai
tempe koro pedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
banyak protein yang rusak dan juga terpakai pada saat fermentasi.
Sehingga sangat menurunkan kandungan protein di dalam tempe yang
terbuat dari koro pedang. akibatnya kandungan protein tempe koro
pedang semakin kurang.
2. Kadar HCN
HCN merupakan senyawa anti gizi yang banyak terdapat dalam
tanaman familia leguminoceae. Kadar HCN merupakan salah satu
parameter yang diuji dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4.2 kadar
HCN tertinggi terdapat pada sampel C yang merupakan koro pedang
yaitu sebesar 36,02 ppm.
Gambar 4.6 Perbandingan kadar protein bahan baku dan tempe
Berdasarkan Gambar 4.6 kadar HCN pada bahan baku sebelum
dan sesudah menjadi tempe mengalami penurunan pada tempe kedelai
11 ppm dan tempe koro pedang 28,74 ppm. Hal ini dikarenakan proses
perendaman dan perebusan dapat menurunkan kadar HCN. Dimana
pada saat perebusan HCN akan menguap dan menonaktifkan enzim
29,92
18,10
36,02
7,28
0
5
10
15
20
25
30
35
40
sebelum sesudah
Kad
ar H
CN
(pp
m)
Kedelai
Koro pedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
glukosidase sehingga HCN tidak terbentuk. Menurut Koswara (1992)
dalam Hidayani (2016),semakin tinggi suhu HCN yang akan menguap
juga akan semakin banyak. Selain itu proses perendaman
mempengaruhi penurunan kadar HCN. HCN memiliki sifat yang
mudah menguap dan mudah larut dalam air. Sehingga bila di rendam
dalam waktu lama akan menyebabkan penurunan kadar HCN. Pada
saat perendaman menggunakan starter terdapat bakteri probiotik yang
dapat mempercepat proses imbibisi pada biji sehingga HCN menjadi
larut dalam air. Selain itu menurut Putro (2015), lamanya perendaman
juga berpengaruh terhadap kadar HCN. Selain itu menurut Putro
(2015) pengecilan ukuran koro pedang akan meningkatkan efisiensi
penurunan kadar HCN.
8,23
18,10
7,28
6
8
10
12
14
16
18
20
Kad
ar H
CN
(pp
m)
Kontrol
tempe kedelai
tempe koro pedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4.7 Perbandingan kadar HCN tempe dengan kontrol
Berdasarkan Gambar 4.7 Perbandingan kadar HCN dengan
kontrol, dapat dilihat HCN tertinggi terdapat pada tempe kedelai yaitu
18,10 ppm. Sedangkan koro pedang dan kontrol kadar HCN masih di
bawah dari tempe kedelai. Meskipun kadar HCN pada tempe kedelai
tinggi, tempe kedelai masih aman dikonsumsi karena masih termasuk
batas aman kadar HCN dalam Tubuh yang tidak dapat mengganggu
kesehatan tubuh. Menurut Suciati, (2012) kadar HCN yang bersifat
toksin yang dapat mengganggu yaitu yang lebih dari 45-50 ppm.
3. Uji Organoleptik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Berdasarkan hasil uji organoleptik dengan parameter penilaian
yaitu :
a. Warna
Gambar 4.8 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik Pada
Parameter Penilaian Warna
Berdasarkan hasil uji organoleptik pada parameter
penilaian warna, panelis lebih banyak memilih tempe kedelai
dengan rata-rata skor yaitu 3,47 dibandingkan tempe koro
pedang dan kontrol dengan rata-rata skor 3,2. Tempe koro
pedang dan kontrol dengan rata-rata skor 3,4 yang merupakan
warna kuning pucat. Selain itu pada tempe kedelai rata-rata
Skornya 3,47 merupakan warna kuning pucat. Warna kuning
pucat pada tempe dikarenakan warna kuning pada tempe
merupakan hasil biosistesis β-carotene dan Rhizopus
oligosporus yang menandakan proses fermentasi berjalan
dengan baik.
3.2
3.4
3.47
3.053.1
3.153.2
3.253.3
3.353.4
3.453.5
TempeKoro
Pedang
Kontrol TempeKedelai
Sko
r
Sampel
Tempe Koro Pedang
Kontrol
Tempe Kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Aroma
Gambar 4.9 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik Pada Parameter Penilaian
Aroma
Berdasarkan hasil uji organoleptik, panelis lebih banyak
memilih sampel kontrol atau tempe yang diperoleh dari pasar.
Rata-rata skor penilaian pada sampel kontrol yaitu 3,87 yang
merupakan aroma berbau kedelai. Hal ini dikarenakan bahan
dasar pada tempe yaitu kedelai sedangkan pada sampel tempe
koro pedang dengan rata-rata skor penilaiannya yaitu 3,2 dan
tempe kedelai rata-rata kode penilaiannya 3,8. Pada sampel
tempe koro pedang, panelis banyak menyatakan aromanya
berbau kedelai. Hal ini dikarenakan menurut Kustyawati (2009)
dalam Rizal (2018) penambahan Yeast Saccharomyces sp pada
3.2
3.87 3.8
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
TempeKoro
Pedang
Kontrol TempeKedelai
Sko
r
Sampel
Tempe Koro Pedang
Kontrol
Tempe Kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pembuatan tempe dapat menghasilkan aroma harum manis yang
menyerupai aroma kedelai.
c. Tekstur
Gambar 4.10 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik Pada
Parameter Penilaian Tekstur
Berdasarkan hasil uji organoleptik panelis lebih banyak
memilih sampel tempe kontrol atau tempe yang diperoleh dari
pasar. Rata-rata skor penilaian pada sampel kontrol yaitu 3,4
yang merupakan skor penilaian dengan tekstur agak lunak,
sedangkan pada sampel tempe koro pedang dan tempe kedelai
rata-rata kode penilaiannya yaitu 3 yang merupakan tekstur
tempe yang agak lunak. Hal ini dikarenakan miselium pada
tempe tidak tumbuh merata menutupi bahan sehingga tekstur
yang dihasilkan agak lunak. Selain itu pada koro pedang
meskipun sudah diperkecil ukuran koro pedang menjadi empat
3.07
3.4
3
2.8
2.9
3
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
TempeKoro
Pedang
Kontrol TempeKedelai
Sko
r
Sampel
Tempe KoroPedang
Kontrol
Tempe Kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
bagian tetap saja bentuk kacang koro pedang jauh lebih besar
dibanding kedelai.
d. Rasa
Gambar 4.11 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik Pada Parameter Penilaian Rasa
Berdasarkan hasil uji organoleptik, panelis lebih banyak
memilih sempel tempe kedelai yang perlakuannya sama dengan
tempe koro pedang. Rata-rata skor penilaian pada sampel tempe
kedelai yaitu 4,5 yang merupakan rasa tempe tidak asam atau
rasa tempe yang terfermentasi dengan baik. Sedangkan pada
pada sampel tempe kedelai dan kontrol memiliki rata-rata skor
yang diperoleh sama yaitu 3 yang merupakan rasa tempe agak
asam. Rasa agak asam pada tempe koro pedang dikarenakan
tempe koro pedang lama disimpan. Jarak selesainya fermentasi
tempe koro pedang lebih cepat dibandingkan tempe kedelai
3.2
3.87
4.53
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
TempeKoro
Pedang
Kontrol TempeKedelai
Sko
r
Sampel
Tempe KoroPedang
Kontrol
Tempe Kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sehingga yang tempe koro pedang terlebih dulu disimpan di
dalam kulkas agar dapat menunggu sampel tempe kedelai yang
belum jadi dan juga mencegah agar tempe menjadi busuk.
Sampel tempe kedelai yang proses fermentasinya selesai tepat
waktu sehingga saat diuji organoleptik tempe masih dengan
kualitas yang sangat baik. Meskipun kontrol yang merupakan
tempe yang di beli dipasar dan sering dikonsumsi banyak yang
memilih agak asam pada sampel kontrol hal ini dikarenakan
tempe yang dibeli dipasar tidak diketahui tempe tersebut
merupakan tempe yang sudah lama atau yang baru bisa saja
tempe yang dibeli di pasar merupakan tempe lama sehingga
kualitas rasanya kurang baik atau agak asam.
e. Penerimaan Keseluruhan
Gambar 4.12 Perbandingan Hasil Uji Organoleptik Pada ParameterPenilaian
Penerimaan Keseluruahan
2.93
4.133.73
0
1
2
3
4
5
TempeKoro
Pedang
Kontrol TempeKedelai
Sko
r
Sampel
Penerimaan keseluruhan
Tempe Koro Pedang
Kontrol
Tempe Kedelai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berdasarkan hasil uji organoleptik panelis lebih banyak
memilih sampel kontrol yang merupakan tempe yang diperoleh
dari pasar. Rata-rata skor penilaian pada sampel kontrol yaitu 4
yang artinya suka. Panelis lebih menyukai kontrol dibandingkan
dengan koro pedang dan tempe kedelai yang mendapat
perlakuan perendaman dengan menggunakan starter.
Dikarenakan panelis sudah biasa mengkonsumsi tempe yang
diperoleh di pasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V
IMPLEMANTASI TERHADAP PEMBELAJARAN
Hasil penelitian Perbandingan kadar protein dan HCN pada tempe
berbahan dasar kedelai (Glycine max) dan koro pedang (Canavalia ensiformis)
dapat diimplementasikan pada pembelajaran Biologi SMA kelas XII semester 2
tentang Pemanfaatan produk Bioteknologi di masyarakat. Berikut adalah
kompetensi dasar yang dapat digunakan :
1. KD 3.10 Menganalisis prinsip-prinsip Bioteknologi dan penerapannya
sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia.
2. KD 4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan perinsip-prinsip
Bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method.
Materi pokok dalam pembelajaran ini adalah prinsip dasar bioteknologi,
jenis-jenis bioteknologi, sifat dasar mikroorganisme, produk dan jasa, implikasi
bioteknologi perangkat pembelajaran dapat di lihat pada Silabus dan RPP dalam
Lampiran 2 dan 3.
Pembelajaran mengenai Bioteknologi ini menggunakan pendekatan scientific
dengan model Scientific 5M. Melakui pembelajran ini siswa mampu membuat
produk bioteknologi secara mandiri. Dalam proses pembelajaran bioteknologi
dilakukan 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama dengan tujuan diharapkan siswa
mampu menjelaskan prinsip dasar bioteknologi, siswa mampu mengklasifikasikan
jenis-jenis bioteknologi dan siswa mampu merangkum sifat dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mikroorganisme. Kegiatan yang dilakukan yaitu pertama guru membuat siswa
mengingat lagi materi sebelumnya tentang bioteknologi yang pernah dipelajari
ketika SMP selanjutnya guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah
pada materi setelah itu guru meminta siswa membentuk kelompok dan
mengerjakan LKS dengan berdasarkan sumber yang diberikan guru yaitu Jurnal
selain itu guru juga meminta siswa untuk mencari sumber lain dari internet.
Pada pertemuan kedua guru memberikan soal kuis di awal pembelajaran
untuk mengetahui apakah siswa masih mengingat materi yang sudah di ajarkan
pada pertemuan kedua, selanjutnya siswa diminta memmbagi kemlompok dan
mengerjakan LKS tujuannya agar siswa mampu mampu membandingkan produk-
produk bioteknologi dalam berbagai bidang dengan benar. Kemudian setelah
menyelesaikan LKS, guru memberikan LKS grup projek kepada siswa agar
membuat produk bioteknologi dan menjelaskan langkah-langkanya serta
menentukan tanggal pelaksanaannya.
Pada ketiga atau pertemuan terakhir masing-masing kelompok diminta
mempresentasikan hasil dari grup projek pembuatan produk bioteknologi dan
pada jam terakhir guru meminta siswa mengumpulkan laporan grup projek
masing-masing kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang berjudul KADAR PROTEIN DAN
HCN PADA TEMPE BERBAHAN DASAR KEDELAI (Glycine max)
DAN KORO PEDANG (Canavalia ensiformis) dapat disimpulkan
bahwa:
1. Terdapat perbedaan kadar protein antara tempe kedelai dan koro
pedang dengan kadar protein pada tempe kedelai sebanyak 17,67%
dan tempe koro pedang sebanyak 10,57%.
2. Terdapat penurunan kadar HCN sebanyak 11,8 ppm pada kedelai dan
28,8 ppm pada koro pedang setelah direndam dengan starter.
3. Berdasarkan hasil uji organoleptik dari parameter warna yang
dihasilkan oleh tempe kedelai, koro pedang dan kontrol yaitu kuning
pucat, aroma yang dihasilkan tempe kedelai, koro pedang dan kontrol
yaitu berbau kedelai, tekstur yang dihasilkan yaitu agak lunak, rasa
yang dihasilkan tempe koro pedang dan kontrol yaitu agak asam
dibandingkan tempe kedelai yaitu tidak asam. Sedangkan pada
penerimaan keseluruhan panelis lebih memilih kontrol dibandingkan
tempe kedelai dan koro pedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
B. Saran
Saran yang dapat yang dapat penulis berikan kepada pembaca sebagai:
1. Perlu dilakukan juga pengukuran pH pada air rendaman yang sudah
tercampur starter
2. Perlu dilakukan pengukuran suhu ruangan tempat dilakukannya
pembuatan tempe
3. Perlu dilakukan pengujian lain untuk mengetahui kandungan gizi pada
tempe selain protein.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rohman Sumantri, 2007, Analisis Makanan, Gajah Mada Universitas
Press, Yogyakarta
Adnan, M. dan Sudarmadji (1997). Contribution of tempe for the economy and
health of indonesian in reinventing the hidden miracle of tempe.
Proceedings InternationalTempe Symposium di Bali, Indonesia. Publiced
by Indonesian Tempe Foundation
Agustining, Dhita., 2012, Daya Hambat Saccharomyces cerevislae Terhadap
Pertumbuhan Jamur Fusarium oxysporum, Skripsi, Jember, Universitas
Jember.
Andarina, Dewi., Sumarmi, Sri.,2006, Hubungan Konsumsi Protein Hewani dan
Zat Besi dengan Kadar Hemoglobin pada Balita Usia 13-36 Bulan, Jurnal
The Indonesian Journal of Public Health. 3(1),:22
Andisarwanto, 2005, Kedelai, Jakarta, Penerbit Swadaya
Arianton, A., Nohong, Budiaman., Nurhaedah, 2014, Analisis Kandungan Asam
Sianida (HCN) Pada Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis) Dengan
Menggunkan Lama Perendaman NaCl yang berbeda, Jurnal Galung
Tropika. 3(3),:1-6
Ariyani, Priska W., 2013, Viabilitas Lactobacillus acidophilus Dan
Bifidobacterium bifidum Terekspsulasi Mutu Sensori Yoghurt Tepung
Pisang Sinbiotik Selama Penyimpanan Dingin, Skripsi, Bogor, Institut
Pertanian.
Astawan Made, 2009, Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian, Penebar
Swadaya, Jakarta
Astuti, M. (1996). Tempe dan ketersediaan besi untuk penanggulangan anemia
besi.Dalam: Sapuan dan Soetrisno, N., (ed.). Bunga Rampai Tempe
Indonesia. Yayasan Tempe Indonesia, Jakarta.
Badan Standar Nasional, 2012, http://bsn.go.id/uploads/download/Booklet_tempe-
printed21.pdf diakses tanggal 14 April 2018
Carollisana, Z, P, 2016, Penurunan Kadar Asam Sianida Pada Umbi Gadung
(Dioscorea hispida dennist) Dengan Larutan Kapur 0,3% Berdasarkan
Lama Waktu Blancing, Karya Tulis Ilmiah, Semarang, Universitas
Muhammadiyah
Dwidjoseputro, 2015, Dasar-dasar Mikrobiologi, Djambatan, Yogyakarta
Hidayani, Yunita., 2016, Pengaruh Variasi Waktu Perendaman Dalam Air
Terhadap Kandungan Asam Sianida (HCN) Dan Kandungan N-Total Biji
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Koro Bekuk (Mucuna pruriens L.), Skripsi, Salatiga, Universitas Kristen
Satya Wacana.
Indriyanti, Christiana S., Handayani, Sri., Rachmawati, Dian., 2010, Pengaruh
Variasi Pengecilan Ukuran dan Lama Fermentasi Terhadap Asam Sianida
dan Senyawa Fenolik Pada Tempe Koro Babi (Vicia faba), Jurnal
Biofarmasi. 8(1),:2
Istiani, Yuriani., 2010, Karakteristik Senyawa Bioaktif Isoflavon Dan Uji
Aktivitas Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Tempe Berbahan Baku Koro
Pedang (Canavalia ensiformis), Skripsi, Surakarta, Universitas Sebelas
Maret
Kanerto, B., Hastuti S., 2006, Ragam Produk Olahan Kacang-kacangan,
Universitas Wangsa Manggala Press, Yogyakarta
Kapu, Maya R., 2017, Pengaruh Penambahan Buah Pepaya Muda Terhadap Kadar
Protein Tekstur Dan Rasa Pada Tempe Kedelai Kuning Lokal, Skripsi,
Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma.
Kay DE, 1979, Food legumes, Crops and Product Digest No 3. Tropical Products
Institute, London, UK
Kinasih, Norma A., 2010, Enkapsulasi Starter Yoghurt (Streptococcus
thermophilus Dan Lactobacillus bulgaricus) Menggunakan Bahan Pengisi
Berbasis Pati, Skripsi, Bogor, Institusi Pertanian.
M. M. Pitoi, 2014, Sianida: Klasifikasi, Taksisitas, Degradasi, Analisis (Studi
Pustaka), Jurnal MIPA UNSRAT ONLINE 4(1) 3
Marimuthu, M., P Gurumoorthi., 2013, Physicochemical and Functional
Properties of Starches From Indian Jack Bean (Canavalia ensiformis), an
Underutilized Wild Food Legume, Journal of Chemical and
Pharmaceutical
N, Pratama, 2014, Pengaruh Blansing dan perendaman koro pedang (Canavalia
ensiformis) Putih Terhadap Penurunan HCN Serta Karakteristik Tepung
dan Aplikasinya Pada Pembuatan Donat, Skripsi, Yogyakarta, Universitas
Gajah Mada
Nangin., Debora, Sutrisno., Aji, 2014, Enzim Amilase Pemecah Pati Mentah Dari
Mikroba:Tinjauan Pustaka, Jurnal Pangan dan Agroindustri 3(3),:1-5
Nurjannati, Kandy, 2017, Efek Perlakuan Priming Terhadap Perfoma Tanaman
Cabai (Capsicum annuum L.) Pada Kondisi Stres Air, Skripsi, Yogyakarta,
Universitas Negeri Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Nurrohmah, Ani. D., 2013, Kualitas Beras Sebagai Bahan Baku Campuran Ragi
Tempe (Rhizopus oligosporus) Dilihat Dari Hasil Produksi Tempe
Kedelai, Skripsi, Surakarta, Universitas Muhammadhiyah
Nurrokhmah, Maulida., 2017, Penurunan Kadar Asam Sianida Pada Biji Kacang
Koro Pedang (Canavalia ensiformis) Waktu Perendaman 72 jam Dengan
Larutan Kapur Berdasarkan Variasi Konsentrasi, Skripsi, Semarang,
Universitas Muhammadiyah
Ohlsoon, Inger., 2016, The Tempeh Fungus Rhizopus Oligosporus,
https://www.buffalobrewingstl.com/fermentation-process/the-tempeh-
fungus-rhizopus-oligosporus.html, diakses 07 Juni 2018
Putro., Novita Tommy L., Arisasmita Joek H., Srianta., Ignatius, 2015, Kajian
Kadar HCN Dan Karakteristik Pati Pada Tepung Koro Pedang (Canavalia
ensiformis) Berdasarkan Waktu Perendaman Biji Dalam Air Panas Dan
Larutan Natrium Bikarbonat (HAHCO3), Jurnal Teknologi Pangan dan
Gizi 14(2) 9-10
Rahmatika, Annasonia M., 2016, Uji Organoleptik Dan Kesukaan Yoghurt Susu
Biji Nangka (Artocarpus heterophyllus) Dengan Perisa Alami Buah
Nangka, Skripsi, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma
Ramdani, Titi., Mukaromah, Ana H., Ethica, Stalis N., 2017, Penurunan Kadar
Asam Sianida Pada Biji Kacang Koro Pedang (Canavalia ensiformis)
Menggunakan Larutan Kapur 12% b/v Dengan Variasi Waktu
Blanching.,Skripsi, Semarang, Universitas Muhammadiyah.
Rizal., Samsul, Kustyawati.,Maria E, Murhadi, Hasanudin., Udin, Marniza, 2018,
Pengaruh Konsentrasi Saccharomyces cerevisiae Terhadap Kadar Abu,
Kadar Protein, Kadar Lemak, dan K andungan Beta-Glukan Tempe, Jurnal
Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis UNS ke 42. 2(1),;97
Rowse, B. Wright, H., Whipps J.M, 2013, Microbial Population Dynamics On
Seed During Drum And Steeping Priming, Plant and Soil, 255(2), p:634
Salunkhe DK., Kadam SS (eds), 1990, Handout of World Food Legumes:
Nutritional Chemistry, Processing Technology and Utilization Vol 1, CRC
Press, Boca Raton, FL, USA
Sarwono B, 2005, Membuat Tempe Oncom, Penebar Swadaya, Jakarta
Species 2000 & Integrated Taxonomi Information System Catalogue, 2018,
http://www.itis.gov, diakses 23 mei 2018
Suciati, Ansdi., 2012, Pengaruh Lama Perendaman Dan Fermentasi Terhadap
Kandungan HCN Pada Tempe Kacang Koro (Canavalia ensiformis L),
Skripsi, Makassar, Universitas Hasanuddin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Sunarlim, Roswita., 2009, Potensi Lactobacillus sp Asal Dari Dadih Sebagai
Starter Pada Pembuatan Susus Fermentasi Khas Indonesia, Jurnal Buletin
Teknologi Pascapanen Pertanian. 5(1),;3
Suprihatin., 2010, Teknologi Fermentasi (Teknologi Perpindahan Massa dalam
Perencanaan Proses Reaksi), Penerbit Surabaya: UNESA Press, hal.31-38
Susanti, Irma.,Hasanah F., dkk., 2013, Potensi Kacang Koro Pedang (Canavalia
ensiformis DC) Sebagai Sumber Protein Produk Pangan, Jurnal Riset
Industri. 7(1),:3
Syahri, Syarifah., 2010, Pengaruh Konsentrasi (Lactobacillus acidophillus) Pada
Pembuatan Soyoghurt Enkapsulasi, Skripsi, Makassar, UIN Alauddin.
Trinanda, Muh A, 2015, Studi Aktivitas Bakteri Asam Laktat (L. Plantarum Dan
L. Fermentum) Terhadap Kadar Protein Melalui Penambahan Tepung
Kedelai Pda Bubur Terfermentasi, Skripsi, Yogyakarta, Universitas Negeri
Yogyakarta
United Startes Departmen Of Agriculture,http://www.
plants.sc.agov.usda.gov/core/profil?symbol=CAENA4, diakses 15 januari
2019
Widiyaningsih, Endang N., 2011, Peran Probiotik Untuk Kesehatan, Jurnal
Kesehatan. 4(1),;3
Wihandini, Aulia., Arsanti, Lilly., Wijanarka, Agus., 2012, Sifat Fisik Kadar
Protein Dan Uji Organoleptik Tempe Kedelai Hitam Dan Kedelai Kunung
Dengan Berbagai Metode Pemasakan, Jurnal Nutrisia 14(1):39
Wijaya, Agustina I P., 2013, Kadar Protein Dan Organoleptik Pada Berabagai
Macam Tempe Dengan Variasi Bahan Dari Koro Pedang (Canavalia
ensiformis) Dan Kedelai (Glycine Max), Skripsi, Salatiga, Universitas
Kristen Satya Wacana.
Windrati, S Wiwik.,Nafi, Ahmad., Agustine, D Puspa., 2010, Sifat Nutrional Rich
Flour (PRF) Koro Pedang (Canavalia ensiformis L.)
Wirakusuma., Emma S, 2015, Tempe Makanan “Super” Asli Indonesia, Penebar
Swadaya, Yogyakarta
Yuniastuti A, 2007, Gizi dan Kesehatan, Graha Ilmu, Yogyakarta
Zhekalee., 2018, Mitos dan Fakta Kedelai, https://www.viva.co.id/gaya-
hidup/kesehatan-intim/1005559-mitos-dan-fakta-kedelai-salah-satunya-
bikin-sperma-loyo, diakses 07 Juni 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Lampiran 1 : Format Silabus Pembelajaran
DAFTAR LAMPIRAN SILABUS PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA Yos Sudarso Biak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII (DUABELAS)/II
Materi Pokok : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 8 JP x 45 menit
Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedual pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengelolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan sesuai kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR Materi
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1.1 Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang
keanekaragaman hayati,
ekosistem dan lingkungan
hidup
1. Prinsip dasar
bioteknologi
2. Jenis-jenis
bioteknologi
3. Sifat dasar
mikroorganis
me
4. Produk dan
jasa
5. Implikasi
bioteknologi
Pertemuan 1 :
Mengamati Mengamati
berbagai gambar
produk
bioteknologi
Menanya
Adakah yang
tau bagaimana
proses
pembuatan
produk-produk
tersebut ?
3.10.1
Menjelaskan
prinsip dasar
Bioteknologi
3.10.2
Mengklasifikasik
an jenis-jenis
Bioteknologi
3.10.3
Merangkum sifat
dasar
Sikap
- Sikap teliti
- Rasa ingin
tau
- Jujur
Pengetahuan
- Non tes
- Tes
Keterampilan
- Melakukan
praktikun
secara
mandiri
Soal pilihan
ganda
Soal uraian
Lembar
observasi
kerja
Daftar cek
8 JP x 45
menit
- Foto
berbagai
produk
biotekno
logi
- Video
kultur
jaringa
- LKS 1
- LKS 2
- Tugas
1.2 Menyadari dan
mengagumi pola pikir
ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
sebagai manisferstasi
pengalaman ajaran agama
yang dianutnya
Kenapa
produk-produk
tersebut
termasuk
dalam
bioteknologi
konvensional ?
Apa perbedaan
bioteknologi
konvensional
dan
bioteknologi
moderen ?
Adakah yang
tau sifat dasar
mikroorganis
me yang dapat
di gunakan
dalam
bioteknologi ?
Mencoba
Melakukan studi
pustaka dari
jurnal yang
diberikan guru
dan mengerjakan
Mikroorganisme
- Melakukan
presentasi
group
project
- Slide
- Buku
dan
Jurnal
2.1 Berprilaku llmiah: teliti,
tekun, jujur terhadap data
dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi
dan eksperimen, berani
dan santun dalam
mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi,
peduli lingkungan, gotong
royong, bekerja sama,
cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan
dalam melakukan
pengamatan dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun di luar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kelas/laboratorium
LKS yang
diberikan guru
Menalar
Mendiskusika
n hasil Studi
Pustaka
Menyimpulka
n hasil diskusi
Mengkomunikas
ikan
Mempresentasika
n hasil diskusi
Pertemuan
Kedua
Mengamati
Mengamati video
tentang kultur
jaringan
4.10.1
Membandingkan
produk-produk
Bioteknologi
dalam berbagai
bidang
2.2 Peduli terhadap
keselamatan diri dan
lingkungan dengen
menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat
melakukan kegiatan
pengamatan dan
percobaan di laboratorium
dan di lingkungan sekitar
3.10 Menganalisis prinsip-
prinsip Bioteknologi dan
penerapannya sebagai
upaya peningkatan
kesejateraan manusia
4.10 Menyajikan laporan hasil
percobaan penerapan
prinsip-prinsip
Bioteknologi
konversional berdasarkan
scientific method
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Menanya
Kultur jaringan
termasuk
bioteknologi
dalam bidang
apa ?
Apa manfaat
kultur jaringan
?
Mencoba
Melakukan studi
pustaka dan
mengerjakan LKS
yang di berikan
guru
Menalar
Mendiskusika
n hasil Studi
Pustaka
Menyimpulka
n hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Mengkomunikas
ikan
Mempresentasika
n hasil diskusi
Pertemuan
Ketiga
Mengamati
Mengemati
Presentasi hasil
grup projek
Menanya
Kenapa bahan
baku yang di
gguankan yaitu
koro pedang
bukan kedelai ?
Mencoba
Melakukan
praktikum
mandiri
bersama
kelompok
membuat
tempe dari
koro pedang
4.10.2
Memproduksi
produk
Bioteknologi
konvensional
4.10.3
Menampilkan
hasil dari grup
projek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
berdasarkan
panduan grup
projek yang
telah di
berikan guru
Mencoba
menjawab
pertanyaan
yang
diberikan
oleh
kelompok
lain
Menalar
Mendiskusikan
dan menangapi
hasil presentasi
kelompok lain
Mengkomunikas
ikan
Mempresenta
sikan hasil
grup projek
Masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
masing
kelompok
membuat
kesimpulan
dari hasil
grup projek
Pertemuan
Keempat
Ulangan Harian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 2 : Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SMA Katolik Yossudarso Biak
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/ Genap
Materi Pokok : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 4 pertemuan ( 8 JP )
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerjasama, toleransi,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagaian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin taunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humanior
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompentensi
Kompetensi Dasar Indikator
1.1 Mengagumi keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur dan
fungsi DNA, gen, dan
kromosom dalam
pembentukan dan
pewarisan sifat serta
pengaturan proses pada
makhluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi
pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati
bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap
permasalahan lingkungan
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manisfestasi
pengalaman ajaran agama
yang dianutnya.
1.1.1. Menunjukan rasa syukur
kepada Tuhan atas ciptaan-Nya
yang mengagumkan
1.1.2. Mengembangkan pola pikir
ilmiah dengan mengamati hasil
percobaan
1.1.3. Peduli terhadap lingkungan
sekitarnya dan menjaga kebersihan
diri
2.1 Berperilaku ilmiah, teliti,
tekun, jujur, terhadap data
dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli
dalam observasi dan
eksperimen , berani dan
santun dalam mengajukan
pertanyaan dan
berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong
royong, berkerja sama,
cinta damai, berpendapat
secara ilmiah dan kritis,
responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan dan
2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti
dalam melakukan praktikum
2.1.2. Menunjukkan perilaku rasa
ingin tahu pada saat melakukan
praktikum
2.1.3. Menunjukan perilaku kerja
sama saat melakukan praktikum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dalam melakukan
pengamatan dan percobaan
dalam kelas/laboratorium
maupun di luar
kelas/laboratorium.
3.10 Menganalisis prinsip-
prinsip Bioteknologi dan
penerapannya sebagai
upaya peningkatan
kesejateraaan manusia.
3.10.1. Menjelaskan prinsip dasar
Bioteknologi
3.10.2 Mengklasifikasikan jenis-
jenis Bioteknologi
3.10.3 Merangkum sifat dasar
Mikroorganisme
4.10 Menyajikan laporan hasil
percobaan penerapan
prinsip-prinsip
Bioteknologi konvensional
berdasarkan scientific
metho.
4.10.1 Membandingkan produk-
produk Bioteknologi dalam berbagai
bidang
4.10.2 Memproduksi produk
Bioteknologi konvensional
4.10.3 Menampilkan hasil dari grup
projek
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik di harapkan mampu :
3.10.1.1. Melalui penjelasan guru, siswa mampu menjelaskan prinsip dasar
bioteknologi dengan benar
3.10.2.1. Melalui penjelasan guru, siswa mampu mengklasifikasikan jenis-jenis
bioteknologi dengan benar
3.10.3.1. Melalui jurnal yang diberikan guru, siswa mampu merangkum sifat
dasar mikrooganisme dengan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
4.10.1.1. Melalui diskusi kelompok, siswa mampu membandingkan produk-
produk bioteknologi dalam berbagai bidang dengan baik
4.10.2.1. Melalui kegiatan grup project, siswa dapat memproduksi produk
bioteknologi konvensional
4.10.1.2. Melalui kegiatan grup project, siswa dapat menampilkan hasil dari
group project
D. Materi Pembelajaran
Bioteknologi
1. Pertemuan 1
Pengertian Bioteknologi
Jenis-jenis Bioteknologi
Sifat dasar Mikroorganisme
2. Pertemuan 2
Produk-produk bioteknologi dalam berbagai bidang
Memproduksi produk bioteknologi konvensional
3. Pertemuan ketiga
Presentasi hasil group project
E. Model Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Scientific 5M
Metode : Ceramah, diskusi, praktikum, presentasi dan studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
F. Media, Alat/Bahan dan Sumber Pembelajaran
1. Media :
Proyektor, laptop, Jurnal, PPT bahan ajar
2. Alat/Bahan :
Spidol, papan tulis, penghampus, LKS
3. Sumber Belajar :
Fictor, P F., Moekti, Ariebowo, 2009, Praktis Belajar Biologi
Untuk Kelas XII: untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah, Jakarta: Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Arianton, A., Nohong, Budiaman., Nurhaedah, 2014, Analisis
Kandungan Asam Sianida (HCN) Pada Kacang Koro Pedang
(Canavalia ensiformis) Dengan Menggunkan Lama
Perendaman NaCl yang berbeda, Jurnal Galung Tropika. 3(3)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 (2 X 45 Menit)
Kegiatan Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
Memberikan salam dan
memeriksa kesiapan siswa
dalam mengikuti
pembelajaran
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi
Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/ tema/ kegiatan
sebelumnya
Mengingat kembali materi prasayarat
dengan bertanya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
10
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
akan dilakukan:
Guru Menunjukan dua
produk pada siswa dan
bertanya “ adakah yang tau
ini apa ? “
Setelah siswa menjawab,
guru mengajukan
pertanyaan lagi “ Adakah
yang masih ingat saat smp
contoh produk tadi
termasuk dalam materi apa
? “
Motivasi
Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
Apabila materi/tema/ projek ini
dikerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan :
Dapat menjelaskan tentang
prinsip dasar bioteknologi
Dapat mengkasifikasikan
tentang jenis-jenis bioteknologi
Dapat merangkum sifat dasar
mikroorganisme
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru mengelompokan siswa menjadi
beberapa kelompok
Inti Mengamati
Guru menampilkan gambar beberapa
produk bioteknologi
Menanya ( identifikasi masalah )
Diharapkan siswa bertanya “ Kenapa
yogurt dan tempe termasuk
bioteknologi konvensional padahal
tempat pengolahannya berbeda yogurt
di pabrik sedangkan tempe pabrik
kecil seperti rumah ? Apakah
65
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
mikroorganisme yang di gunakan
tidak memberikan dampak negatif
bagi tubuh ? “
Mencoba ( bereksperimen )
Siswa melakukan studi pustaka dari
jurnal yang diberikan oleh guru
mengenai materi hari ini dan
menjawab pertanyaan yang terdapat
pada LKS
Menalar
Siswa mendiskusikan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam LKS
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok melakukan
presentasi apabila ada yang belum
jelas
Kelompok lain mengajukan
pertanyaan kepada kelompok yang
melakukan presentasi apabila ada
yangt belum jelas
Guru memverifikasi apabila ada
konsep yang kurang tepat
Masing-masing kelompok membuat
kesimpulan untuk hasil diskusi
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan
Siswa diberi tugas untuk mempelajari
materi selanjutnya yaitu tentang
produk-produk bioteknologi dalam
berbagai bidang
15
menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pertemuan Kedua ( 2 X 45 )
Kegiatan Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
Memberikan salam dan memeriksa
kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi
Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/ tema/ kegiatan
sebelumnya
Mengingat kembali materi prasyarat
dengan bertanya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan:
Guru Mengajukan pertanyaan kepada
siswa “ produk bioteknologi yang
sudah kita bahas pada pertemuan
sebelumnya adakah yang tau produk
tersebut termasuk dalam bidang apa ?
“
Setelah siswa menjawab, guru
mengajukan pertanyaan lagi “ Adakah
yang bisa menyebutkan contoh
produk bioteknologi di bidang apa
saja yang sering kalian jumpai sehari-
hari ! “
Motivasi
Memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari.
Apabila materi/tema/ projek ini
dikerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan :
Dapat Membandingkan
produk-produk bioteknologi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dalam berbagai bidang
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Guru mengelompokan siswa menjadi
beberapa kelompok
Inti Mengamati
Guru menampilkan video tentang
kultur jaringan
Menanya ( identifikasi masalah )
Diharapkan siswa bertanya “ Kenapa
kultur jaringan sangat penting di
bidang pertanian? “
Mencoba ( bereksperimen )
Siswa melakukan studi pustaka dari
berbagai sumber yang diberikan oleh
guru mengenai materi hari ini dan
menjawab pertanyaan yang terdapat
pada LKS
Siswa melakukan praktikum grup
projek pembuatan tempe dari koro
pedang secara mandiri bersama
kelompok
Menalar
Siswa mendiskusikan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam LKS
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok melakukan
presentasi apabila ada yang belum
jelas
Kelompok lain mengajukan
pertanyaan kepada kelompok yang
melakukan presentasi apabila ada
yangt belum jelas
Guru memverifikasi apabila ada
konsep yang kurang tepat
Masing-masing kelompok membuat
kesimpulan untuk hasil diskusi
60 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan
Siswa diberi tugas grup projek
membuat produk bioteknologi tempe
dari koro pedang cara kerja dan
petunjuk lainnya dapat di lihat di LKS
yang akan diberikan guru.
20 menit
Pertemuan ketiga ( 2 X 45 )
Kegiatan Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan Orientasi
Memberikan salam dan memeriksa
kesiapan siswa dalam mengikuti
pembelajaran
Mengecek kehadiran siswa
Apersepsi
Mengaitkan materi/ tema/ kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik
dengan materi/ tema/ kegiatan
sebelumnya
Mengingat kembali materi prasyarat
dengan bertanya
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang
akan dilakukan:
Guru Mengajukan pertanyaan kepada
siswa “ Bagaimana grup projeknya
apakah ada yang mengalami hambatan
atau kendala ? “
Setelah siswa menjawab, guru
mengajukan pertanyaan lagi “Silakan
kelompok yang sudah siap maju untuk
mempresentasikan hasil grup projek !”
Motivasi
Apabila materi/tema/ projek ini
dikerjakan dengan baik dan sungguh-
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
sungguh dikuasai dengan baik, maka
peserta didik diharapkan :
Dapat memproduksi produk
bioteknologi konvesional
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
Inti Mengamati
Siswa mengamati hasil grup projek
yang di presentasikan kelompok lain
Menanya ( identifikasi masalah )
Diharapkan siswa bertanya “ Kenapa
pada saat perendaman koro pedang di
tambahkan starter “
Mencoba ( bereksperimen )
Siswa mencoba menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh kelompok lain
Menalar
Siswa mendiskusikan dan menangapi
hasil presentasi kelompok lain
Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok melakukan
presentasi apabila ada yang belum
jelas
Guru memverifikasi apabila ada
konsep yang kurang tepat
Masing-masing kelompok membuat
kesimpulan untuk hasil diskusi
65 menit
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
Siswa melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilakukan
Siswa di minta mengumpulkan
laporan grup projek
Siswa diberi tugas untuk mempelajari
materi tentang bioteknologi di rumah
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
untuk mempersiapkan diri
manghadapi ulangan harian pada
pertemuan selanjutnya
Pertemuan keempat (2 X 45)
Kegiatan Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
Waktu
Tes Tertulis Ulangan Harian 90 Menit
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Aspek Teknik Instrumen
Sikap Observasi
Penilaian sesama teman
Lembar observasi
Daftar cek
Pengetahuan Non Tes
Tes
Hasil Presentasi Grup
Projek
Ulangan Harian
Keterampilan Observasi Kinerja Lembar Observasi
Kinerja
Daftar Cek
I. Lampiran
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
2. Instrumen Penilaian
Yogyakarta, Oktober 2018
Guru Biologi
Feronica Diana Maturbongs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa (LKS) I
Lembar Kerja Siswa (LKS) I
A. Tujuan :
1. Siswa mampu menjelaskan prinsip dasar Bioteknologi dengan benar
2. Siswa mampu mengklasifikasikan jenis-jenis bioteknologi
3. Siswa mampu merangkum sifat dasar mikroorganisme
B. Langkah Kerja
Bacalah jurnal yang diberikan guru dan jawablah pertanyaan di
bawah ini!
1. Tuliskan nama produk yang kalian dapat dari jurnal yang diberikan
a. Nama Produk : ..............................................................................
b. Isilah pertanyaan berikut terkait produk tersebut berdasaekan
jurnal tersebut.
1) Apa bahan dasar produk tersebut ?
Jawab:
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
..............................
2) Bagaimana proses bioteknologi pada produk tersebut ?
Jawab:
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.......................................
3) Jelaskan langkah-langkah pembuatan produk !
Jawab:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
4) Apa kekurangan dan kelebihan produk tersebut ?
Jawab:
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
..................................................
5) Termasuk bioteknologi apa produk tersebut ?
Jawab:
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
...............................
2. Perbandingan antara bioteknologi konvensional dan modern
a. Amati gambar berikut ini !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
b. Berdasarkan gambar diatas tuliskan perbedaan antara bioteknologi
konvesnsional dan modern
c. Masukan dalam tabel berikut !
No Bioteknologi Konvensional Bioteknologi modern
1
2
3
4
5
3. Berdasarkan jurnal tersebut tuliskan mikrooganisme yang berperan dalam
pembuatan produk
1) Tuliskan nama-nama mikrooganisme yang berperan dalam pembuatan
produk !
Jawab:
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
.........................................................................................
2) Tuliskan sifat dasar mikrooganisme tersebut berdasarkan jurnal dan
informasi lain seperti internet !
Jawab
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
C. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 4 : Lembar Kerja Siswa (LKS) II
Lembar Kerja Siswa (LKS) II
A. Tujuan :
1. Siswa mampu membandingkan produk-produk bioteknologi dalam
berbagai bidang dengan baik
B. Cara Kerja
1. Amatilah gambar di bawah ini !
Kode Gambar
A
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
D
E
2. Identifikasi gambar diatas berdasarkan penerapanyan dalam bidang
kehidupan manusia !
A. ............................................................................................................
............................................................................................................
........................
B. ............................................................................................................
............................................................................................................
........................
C. ............................................................................................................
............................................................................................................
........................
D. ............................................................................................................
............................................................................................................
............................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
E. ............................................................................................................
............................................................................................................
........................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................
3. Berdasarkan bioteknologi dalam berbagai bidang tuliskan keuntungan
dan kerugian dari masing-masing bidang tersebut !
Masukkan dalam tabel berikut
No Bioteknologi dalam bidang Keuntungan Kerugian
1 Bidang pangan
2 Bidang perteknakan
3 Bidang kesehatan
4 Bidang perkebunan
5 Bidang lingkungan
C. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 5 : Lampiran Group Project
GROUP PROJECT
A. Judul : Uji organoleptik tempe dengan bahan dasar koro pedang dan cara
menurunkan HCN pada koro pedang menggunakan bakteri probiotik
B. Tujian : 1. Siswa mampu memproduksi produk bioteknologi konvesional
2. Siswa mampu menampilkan hasil dari group project
C. Alat dan Bahan
1. Bahan : Koro pedang, Starter, Air, Ragi
2. Alat : Panci, Baskom, Pisau, Plastik pembungkus tempe, Tusuk gigi,
Lilin, Gelas ukur
D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Siapkan koro pedang disiapkan sebanyak 1000 ml (Volume) dengan
menggunakan gelas ukur.
3. Cuci koro pedang terlebih dahulu, kemudian rendam koro pedang
dengan larutan starter 100 ml yang telah campur air sebanyak 1000 ml
kemudian biarkan selama 12 jam.
4. Setelah 12 jam rebus koro pedang selama 40 menit, jika sudah 40
menit angkat koro pedang dan tiriskan serta tunggu hingga dingin.
5. Setelah dingin rendam kembali koro pedang dan ganti air rendaman
setiap 6 jam sebanyak 4 kali.
6. Kemudian kupas kulit koro pedang dan potong-potong kecil menjadi 4
bagian.
7. Rebus koro pedang yang sudah potong-potong hingga mendidih,
setelah mendidih angkat dan tiriskan tunggu hingga dingin.
8. Setelah dingin campur koro pedang dengan ragi sebanyak 1 gram dan
hingga merata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
9. Bungkus koro pedang yang sudah dicampur dengan ragi menggunakan
plastik jangan lupa diberi lubang-lubang kecil pada plastik
menggunakan tusuk gigi sebelum dimasukkan agar udara dapat masuk.
10. Simpan Koro pedang yang sudah dibungkus plastik pada wadah yang
bersih dengan dialaskan koran letakkan pada suhu ruangan, biarkan
selama 2-3 hari setelah 2-3 hari tempe koro pedang sudah siap di uji
organoleptik.
E. Hasil
Tabel Uji Organoleptik
No Nama Panelis
Warna Aroma Tekstur Rasa
1
2
3
4
dst
F. Pertanyaan Diskusi
1. Mengapa perlu dilakukan perendaman menggunakan starter dengan
waktu yang cukup lama?
2. Apa yang dimaksud dengan Probiotik dan HCN ?
3. Bagaimana ciri-ciri produk tempe yang berhasil dan yang gagal ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
G. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
..................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 6: Instrumen Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN
A. Penilaian Sikap Ilmiah dan Sosial
Indikator :
2.1.1. Menunjukkan perilaku teliti dalam melakukan praktikum
2.1.2. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu pada saat melakukan
praktikum
2.1.3. Menunjukkan perilaku kerja sama saat melakukan praktikum
Teknik Penilaian : Observasi kinerja dan Penilaian sesama teman
Instrumen Penilaian : Lembar Observasi/Daftar Cek
a. Instrumen Penilaian Sikap Teliti dan Rasa Ingin Tahu
Kelompok Teliti Rasa Ingin Tahu
1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
Rubik Penilaian
Sikap 3 (Baik) 2 ( Cukup ) 1 (Kurang)
Teliti Semua langkah-
langkah
praktikum
dilakukan dengan
tepat
Ada langkah-
langkah
praktikum yang
tidak urut
Lebih dari
separuh langkah-
langkah
praktikum yang
tidak urut
Rasa ingin tahu :
-Kritis bertanya
-Antusis
-Mencari sumber
Memenuhi ketiga
indikator
Hanya dua
indikator yang
terpenuhi
Hanya satau
indikator yang
terpenuhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
lain yang relevan
b. Instrumen Penilaian Sesama Teman Untuk Sikap Kerjasama
Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai untuk menilai kerjasma
masing-masing teman dalam kelompok dengan panduan lembar
observasi di bawah ini
Nama Teman
dalam Kelompok
Kerjasama
Baik (3) Cukup (2) Kurang (2)
1.
2.
4.
4.
5.
6.
Rubik Penilaian
Nama Teman Dalam
Kelompok
Kerjasama
3 (Baik) 3 (Cukup) 1 ( Kurang )
Kerja sama
1. Berbagi tugas
2. Memberi
kesempatan kepada
teman kelompok
untuk
berpartisipasi
3. Bersedia
membantu teman
yang
membutuhkan
Memenuhi
ketiga aspek
yang ditentukan
Memenuhi 2
aspek dari 3 aspek
yang ditentukan
Memenuhi 1
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
B. Penilaian Pengetahuan
Indikator :
3.10.1. Menjelaskan prinsip dasar bioteknologi
3.10.2. Mengklasifikasikan jenis-jenis bioteknologi
3.10.3. Merangkum sifat dasar mikroorganisme
4.10.1. Membandingkan produk-produk bioteknologi dalam berbagai
bidang
4.10.2. Memproduksi produk bioteknologi konvesionsl
4.10.3. Menampilkan hasil dari grup projek
Teknik Penilaian:
Non Tes : Portofolio ( Pengisian LKS, Laporan grup projek)
Tes : Soal pilihan ganda dan uraian
Instrumen Penilaian :
Portofolio
1. Laporan grup projek praktikum membuat tempe dari koropedang
(Canavalia ensiformis)
Format Laporan Grup Projek Hasil Praktukum Memebuat Tempe
A. Acara Praktikum
Judul
Hari, Tanggal
Waktu
Tempat
B. Tujuan
C. Dasar Teori
D. Alat dan Bahan
E. Cara Kerja
F. Tabel Hasil Pengamatan
G. Pembahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
H. Kesimpulan
I. Daftar pustaka
J. Lampiran
Lembar Penilaian Laporan Praktikum
Kelompok :
Kelas :
Berilah tanda √ pada kolom yang sesuai untuk menilai kelengkapan dan
kesesuaian laporan praktikum dengan panduan lembar observasi di bawah
ini.
No Aspek yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
Jumlah Skor
Rubik Penilaian Laporan Praktikum
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaianan
Skor
1 Penulisan acara
praktikum
Acara praktikum meliputi
judul, hari/tanggal, waktu, dan
tempat yang dituliskan dengan
tepat
4
2 indikator terpenuhi
3
1 indikator terpenuhi
2
Tidak ada indikator yang
terpenuhi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaianan
Skor
2
Penulisan tujuan
praktikum
Penulisan tujuan singkat,
spesifik, dan sesuai dengan
topik
4
2 indikator terpenuhi
3
1 indikator terpenuhi
2
Tidak ada indikator yang
terpenuhi
1
3 Penulisan dasar teori Penulisan dasar teori sesuai
dengan tujuan praktikum
mencantumkan daftar pustaka,
teori berasal dari sumber yang
dapat dipertanggung jawabkan
4
3 indikator terpenuhi
3
1 indikator terpenuhi
2
Tidak ada indikator yang
terpenuhi
1
4 Penulisan alat dan
bahan serta cara kerja
Menuliskan alat dan bahan
serta cara kerja dengan tepat
dan lengkap
4
2 indikator terpenuhi
3
1 indikator terpenuhi
2
Tidak ada indikator yang
terpenuhi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaianan Skor
5
Pengisian tabel hasil
pengamatan
Menuliskan hasil pengamatan
setelah menjadi tempe dan
hasil uji organoleptik dengan
lengkap
4
2 indikator tapi salah satunya
masih kurang lengkap
3
1 indikator
2
Tidak ada indikator yang
terpenuhi
1
No Aspek Penilaian Kriteria Penilaianan
Skor
6 Penulisan
pembahasan
Penulisan pembahasan tepat
dan sesuai hasil pengamatan
4
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
Tidak ada yang terpenuhi 1
7 Penulisan kesimpulan Penulisan kesimpulan singkat,
jelas dan sesuai dengan tujuan
praktikum
4
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
Tidak ada indikator yang
terpenuhi
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
8 Penulisan daftar
pustaka
Mencantumkan 3 daftar
pustaka dari sumber yang
dapat dipertanggung
jawabkan, tata penulisan
daftar pustaka tepat
4
2 indikator terpenuhi 3
1 indikator terpenuhi 2
Tidak ada indikator yang
terpenuhi
1
9
Ketepatan waktu
pengumpulan laporan
Tepat waktu 4
Terlambat 1 hari 3
Terlambat 2 hari 2
Terlambat 3 hari 1
Nama siswa = Jumlah skor yang diperoleh
9
Kriteria Penilaian
Nilai Kriteria
X ≥ 80 A ( Baik Sekali )
66 ≤ X ≤ 79 B (Baik )
56 ≤ X 65 C ( Cukup )
50 ≤ X ≤ 55 D ( Kurang )
X < 50 E ( Kurang Sekali )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
KISI-KISI SOAL ULANGAN
Jenjang Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/II
Jumlah Soal : 10 soal Pilihan Ganda dan 5 soal uraian
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumlah
Soal
Bentuk
Soal
1 3.10 Menganalisis
prinsip-prinsip
bioteknologi dan
paya peningkatan
penerapannnya
sebagai upaya
peningkatan
kesejateraan
manusia
Prinsip dasar
bioteknologi
3.10.1 Menjelaskan
prinsip dasar
bioteknologi
1
4
5
9
4 PG
Uraian
PG
PG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Jenis-jenis
bioteknologi
3.10.2
Mengklasifikasikan
jenis-jenis
bioteknologi
2
3
8
3 Uraian
PG
PG
Sifat dasar
mikroorganisme
3.10.3 merangkum
sifat dasar
mikroorganisme
1
3
2 Uraian
Uraian
2 4.10 menyajikan
laporan hasil
percobaan penerapan
prinsip-prinsip
bioteknologi
konvensional
berdasarkan scientific
method
Produk dan jasa 4.10.1
Membandingkan
produk-produk
bioteknologi dalam
berbagai bidang
2
4
5
6
7
10
6 PG
PG
Uraian
PG
PG
PG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Soal Ulangan Harian
A) Pilihan Ganda
1. Berikut adalah contoh hasil bioteknologi, yaitu .....
a. Pembuatan agar-agar
b. Pembuatan minuman buah-buahan
c. Pembuatan manisan buah-buahan
d. Pembuatan wine
e. Pembuatan saus tomat
2. Jamur yang digunakan pada pembuatan tempe adalah jamur ....
a. Saccharomyces sp.
b. Zygosaccharomyces
c. Rhizopus oligosporus
d. Penicilium notatum
e. Aspergillus wenti
3. 1) Antibiotik
2) Tempe
3) Wine
4) Domba dolly
5) Yogurt
Berikut yang bukan termasuk produk bioteknologi konvensional
adalah ....
a. 1,2,3
b. 2 dan 1
c. 2,3,4,5
d. 1 dan 4
e. 1,3 dan 4
4. Tenik kultur jaringan merupakan bioteknologi dalam bidang .....
a. Bidang pengolahan pangan
b. Bidang kesehatan
c. Bidang pertanian dan perkebunan
d. Bidang peternakan
e. Bidang pengolahan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
5. Berikut adalah beberapa ciri dari suatu proses bioteknologi, kecuali
.....
a. Menggunakan mikroorganisme sebagai agen biologi
b. Penggunaan agen biologi dilakukan dengan suatu cara atau
metode tertentu
c. Proses yang ada dalam bioteknologi bertahap rumit dan
kompleks
d. Dihasilkannya produk yang termodifikasi
e. Hanya melibatkan satau disiplin ilmu
6. Apakah yang dimaksud dengan bayi tabung .......
a. Bayi dalam tabung
b. Bayi tanpa pembuahan
c. Bayi yang proses fertilisasinya di luar tubuh ibunya
d. Bayi hasil rekayasa genetika
e. Bayi hasil kloning
7. Yoghurt merupakan salah satau produk bioteknologi, bahan baku
yoghurt adalah .......
a. Susu cair murni
b. Anggur
c. Coklat
d. Keju
e. Kedelai
8. Gambar di atas merupakan bioteknologi ......
a. Bioteknologi modern
b. Bioteknologi konvensional
c. Bidang kesehatan
d. Bidang pengolahan lingkungan
e. Bioteknologi konvensional dan modern
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
9. Dibawah ini yang merupakan ilmu-ilmu yang digunakan dalam
bioteknologi, kecuali ....
a. Mikrobiologi
b. Biologi sel
c. Biokimia
d. Taksonomi
e. Genetika
10. Domba dolly adalah hewan hasil bioteknologi yang menggunakan
teknik ...
a. Rekayasa genetika
b. Kloning
c. Bayi tabung
d. Fermentasi
e. Kembar identik
B) Soal Uraian
1. Mengapa mikroorganisme sering digunakan dalam proses
bioteknologi ?
2. Sebutkan masing-masing 3 produk bioteknologi konvensional dan
modern !
3. Siapa ahli mikrobiologi dari inggris yang pertama kali menemukan
antibiotik dan pada tahun berapa ?
4. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi ?
5. Sebutkan produk bioteknologi dalam berbagai bidang masing-
masing bidang 2 produk !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kunci Jawaban dan Panduan skorsing Skoring
A) Pilihan ganda
1. d
2. c
3. d
4. c
5. e
6. c
7. a
8. a
9. d
10. b
B) Soal Uraian
1. Mikroorganisme sering digunakan dalam bidang biologi karna
a. Perkembangbiakkan mikroorganisme relatif sangat cepat
b. Sifat dasar dari mikroorganisme relatif mudah dimodifikasi,
misalnya dengan teknik rekayasa genetik
c. Mikroorganisme mampu memproses bahan baku lebih cepat
dibandingkan yang dilakukan hewan maupun tumbuhan
sehingga mampu mempercepat produksi
2. - Bioteknologi konvesional : keju, tempe, wine
- Bioteknologi modern : vaksin, kloning, kultur jaringan
3. Alexander Flemming (1881-1955)
4. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup maupun produkdari makhluk hidup dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
5. - Bidang pengolahan pangan : yoghurt dan tempe
- Bidang Kesehatan : antibiotik dan hormon insulin
- Bidang Pertanian dan Perkebunan : kultur jaringan dan tanaman
transgenik
- Bidang perernakan : Hormon Bovine Growth Hormone (BGH)
dan vaksin new castle disease (NCD)
- Bidang pengolahan lingkungan : biogas dan bioremediasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Panduan Skoring
No Soal Skor Keterangan
1 Mengapa mikroorganisme
sering digunakan dalam proses
bioteknologi
5
3
1
Menyebutkan alasan
mikroorganisme sering
digunakan dalam
bioteknologi lengkap dan
tepat
Menyebutkan 2 alasan
Menyebutkan alasan
namun kurang tepat
2 Sebutkan masing-masing 3
produk bioteknologi
konvensional dan modern
5
3
2
1
Menyebutkan 3 produk
pada boteknologi
konvesional dan modern
Hanya menyebutkan 3
produk bioteknologi
modern dan bioteknologi
konvensional tidak
begitupun sebaliknya
Menyebutkan 3 produk
pada bioteknologi
konvensional dan modern
tetapi ada beberapa yang
kurang tepat
Menyebutkan 3 produk
pada bioteknologi
konvensional dan modern
namun kurang tepat
3 Siapa ahli mikrobiologi dari
inggris yang pertama kali
menemukan antibiotik dan pada
tahun berapa
5
3
1
Menyebutkan nama dan
tahun dengan tepat
Hanya menyebutkan nama
atau hanya menyebutkan
tahun
Menyebutkan nama dan
tahun namun kurang tepat
4 Jelaskan apa yang dimaksud
dengan bioteknologi
5
Menjelaskan bioteknologi
merupakan ilmu yang
mempelajari makluk hidup
maupun produk dari proses
produksi untuk
menghasilkan barang dan
jasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3
1
Hanya menjelaskan
bioteknologi merupakan
ilmu yang mempelajari
makluk hidup
Tidak menjelaskan
bioteknologi merupakan
ilmu yang mempelajari
makluk hidup maupun
produk dari proses
produksi untuk
menghasilkan barang dan
jasa
5 Sebutkan produk bioteknologi
dalam berbagai bidang masing-
masing bidang 2 produk
5
3
1
Menyebutkan 2 produk
pada masing-masing
bidang dengan tepat
Hanya menyebutkan 2
produk pada 3 bidang
Menyebutkan 2 produk
pada masing-masing
bidang namun kurang tepat
Nilai siswa = Jumlah skor yang diperoleh
5
Kriteria Penilaian :
Nilai Kriteria
X ≥ 80 A ( Baik Sekali )
66 ≤ X ≤ 79 B (Baik )
56 ≤ X 65 C ( Cukup )
50 ≤ X ≤ 55 D ( Kurang )
X < 50 E ( Kurang Sekali )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
C. Penilaian Keterampilan
Indikator :
4.10.2 Memproduksi produk bioteknologi konvensional
4.10.3 menampilkan hasil dari grup projek
Teknik Penilaian : Observasi
Instrumen Penilaian :Lembar Observasi
No Nama Siswa Penilaian
1 2 3 4
1
2
3
4
5
Kriteria Baik
Sekali (4)
Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
Ketrampilan
Presentasi
1. Menjelaskan dengan
jelas dan lancar
2. Mampu menjawab
pertanyaan dari
kelompok lain
dengan baik dan
benar
3. Suara cukup jelas
4. Serius dalam
nenjelaskan
Memenuhi
ke 4 aspek
Memenuhi
3 aspek
dari 4
aspek
yang
ditentukan
Memenuhi
2 aspek
dari 4
aspek yang
ditentukan
Memenuhi
1 aspek
dari 4
aspek yang
ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 7 : Rekap Data Uji Organoleptik Tempe Koro pedang
Tabel Uji Organoleptik Pada Sampel Tempe Koro Pedang
Kode
Nama
Parameter
Penilaian
Total
Skoring
Warna Aroma Tekstur Rasa
Penerimaan
Keseluruhan
1 4 3 3 2 3 15
2 2 5 3 3 2 15
3 2 3 4 2 2 13
4 3 3 3 3 4 16
5 4 4 2 4 4 18
6 3 5 3 2 3 16
7 4 2 2 2 2 12
8 1 3 4 5 5 18
9 2 3 3 2 2 12
10 4 3 2 3 3 15
11 4 4 2 5 3 18
12 4 4 5 3 3 19
13 4 2 3 4 2 15
14 4 2 4 5 4 19
15 3 2 3 3 2 13
JUMLAH 48 48 46 48 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 8 : Rekap Data Uji Organoleptik Tempe Kedelai (Kontrol)
Tabel Uji Organoleptik Pada Sampel Tempe Kontrol (Tempe Beli Di Pasar)
Kode Nama Parameter Penilaian Total Skoring
Warna Aroma Tekstur Rasa Penerimaan Keseluruhan
1 4 4 4 5 4 21
2 3 4 3 5 3 18
3 3 4 4 4 4 19
4 4 4 3 3 4 18
5 4 4 3 3 4 18
6 4 3 3 3 4 17
7 4 4 3 5 3 19
8 2 4 4 4 5 19
9 2 4 3 3 4 16
10 3 4 3 4 4 18
11 3 3 3 3 5 17
12 4 5 4 4 4 21
13 4 3 4 3 4 18
14 3 3 4 5 5 20
15 4 5 3 4 5 21
jumlah 51 58 51 58 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 9 : Rekap Data Uji Organoleptik Tempe Kedelai
Tabel Uji Organoleptik Pada Sampel Tempe Kedelai
Kode Nama Parameter Penilaian
Total Skoring
Warna Aroma Tekstur Rasa Penerimaan Keseluruhan
1 4 5 4 5 4 22
2 3 3 3 5 2 16
3 2 5 4 5 2 18
4 4 2 3 5 3 17
5 4 4 3 5 4 20
6 4 4 2 4 4 18
7 3 3 2 5 3 16
8 2 3 3 5 5 18
9 4 4 4 4 4 20
10 3 4 2 4 4 17
11 3 5 2 3 4 17
12 4 4 4 4 4 20
13 3 3 3 4 4 17
14 4 4 3 5 4 20
15 5 4 3 5 5 22
Jumlah 52 57 45 68 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 10 : Gambar Hasil Uji Kadar Protein Dan HCN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 11 :Gambar Contoh Kuesioner Uji Organoleptik Tempe Salah
Satu Panelis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI