PKP RISNA PANDJU
-
Upload
sidiq-gusasi -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of PKP RISNA PANDJU
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 1/31
L A P O R A N
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL( PKP )
APAKAH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSESDAPAT MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR SISWA
KELAS IV ( EMPAT )SDN 2 MOTILANGO
Diajukan Guna memenuhi Tugas Akhir Pemantapan Kemampuan Profesional pada Prgram S1 PGSD Universitas Terbuka
Di susun
RISNA K PANDJUNIM: 818545685
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (S1
PGSD)
UPBJJ – UT GORONTALO
2011.1
1
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 2/31
PROPOSAL HASIL PERBAIKAN
Nama Mahasiswa : RISNA K PANDJU
NIM : 818545685
Program Studi : S-1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN 2 Mootilango
Jumlah Pembelajaran : 2 Siklus Pembelajaran
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan
a. Tempat : SDN 2 Mootilango
b. Waktu Pelaksanaan : Senin 28 Maret 2011c. Masaalah yang merupakan fokus Perbaikan :
Anggrek,
April 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah
Mahasiswa
ZUBAIR A.MUSA,S.Pd RISNA K
PANDJU
2
APAKAH PENDEKATAN KETERAMPILANPROSES, DAPAT MENINGKATKANKETUNTASAN BELAJAR SISWA KELAS IVSDN 2 MOTILANGO
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 3/31
NIP.196810241992031007 NIM. 818545685
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui Untuk Digunakan Guna Memenuhi Salah
Satu Persyratan Dalam Penyelesaian Studi
S-1 PGSD UPBJJ – UT Gorontalo
Anggrek,
April 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah
Pembimbing / Sufervisor
ZUBAIR A.MUSA,S.Pd AJUBA JSTALIB,S.PdNIP. 196810241992031007 NIP.
196611271988021001
3
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 4/31
Mengesahkan
Kepala UPBJJ – UT Gorontalo
Drs.DJAHRUDIN, M.SiNIP. 19551109 198003 1 003
KATA PENGANTAR
Hamdan syukran Lillah,Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru
Sekalian Alam yang senantiasa telah memberikan kesehatan dan
kekuatan kepada Penyusun sehingga dapat menyelesaikan
Proposal ini dengan baik. Proposal ini merupakan suatu tugas
dalam Diklat PLPG tingkat Provinsi Gorontalo.
Dalam penyusunan Proposal ini tidak sedikit kendala yang
dihadapi Penyusun,baik dalam pelaksanaan penelitian maupun
dalam penyusunan Proposal, namun dengan adanya ketekunan
dan ketabahan segalanya dapat teratasi. Lebih dari itupun
Penyusun menyadari bahwa Proposal ini tidak mungkin dapat
terwujud tanpa bantuan dan partisifasi dari berbagai pihak yang
selama ini selalu memberikan bantuan serta memberikan doa.
4
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 5/31
Akhirnya Penyusun menyadari, sepenuhnya bahwa dalam
penyusunan Proposal ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kekhilafan yang tidak disengaja,olehnya itu Penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
penyempurnaanya.
Wassalamu Alaikum Warrahmatullahi
Wabarrakatuh……!!
Gorontalo Juli
2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................
DAFTAR ISI ..................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................
A. Latar Belakang Masalah ...............................
B. Rumusan Penelitian ....................................
5
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 6/31
C. Pemecahan Masalah ....................................
D. Tujuan Perbaikan .......................................
E. Manfaat Penelitian ......................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................
A. Bimbingan .................................................
B. Prinsip Bimbingan........................................
C. Kesulitan belajar.........................................
D. Pendekatan metode SAS..............................
E. Rencana dan prosedur penelitian ..................
BAB III METODE PENELITIAN........................................
A. Rencana Tindakan +...................................
B. Hipotesis Penelitian .....................................
DAFTAR PUSTAKA .........................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
6
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 7/31
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi
terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra
Indonesia. Kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami
dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Memperhatikan hal ini maka peran Bahasa Indonesia ini diharapkan
bahwa peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan
kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan
terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri,namun dalam
tahapan pelaksanaan dalam merealisasikan hal ini guru sering mengalami kendala
baik bersumber dari anak didik itu sendiri atau pun bersumber dari guru sebagai
pebelajar yang pada akhrnya semua ini berdampak pada ketidak capaian tujuan
pembelajaran yang direncanakan.
Dalam kaitannya kendala pembelajaran pada mata pelajaran bahasa
Indonesia pada siswa kelas IV ( Empat ) materi Siswa dapat menemukan
pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang tepat dengan
memperhatikan penggunaan ejaan yang belum mencapai ketuntasan
pembelajaran, maka dengan mempertimbangkan berbagai berbagai hal dan
analisis berbagai aspek seperti karakteritik siswa, daya dukung terhadap proses
pembelajaran, rakateristik materi ,penulis mengembangankan pendekatan
keterampilan proses. Pendekatan ini hakikatnya adalah suatu pengelolaan
kegiatan belajar-mengajar yang berpokus pada pelibatan siswa secara aktif dan
kreatif pada proses pemerolehan proses belajar. Pendekatan keterampilan proses
7
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 8/31
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 9/31
gunakan telah benar, tentu tidak mudah menjawabnya. Oleh sebab itu sebenarnya
apa yang dimaksud dengan pendekatan keterampilan proses. pendekatan
keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-
mengajar yang berpokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif pada proses
pemerolehan proses belajar. Pendekatan keterampilan proses ini dipandang
sebagai pendekatan yang oleh banyak pakar paling sesuai dengan melaksanakan
proses belajar-mengajar disekolah dalam menghadapi pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dewasa ini. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia pun pendekatan ini cocok digunakan. Apalagi,
sepert kita ketahui, perkembangan bahasa Indonesia senantiasa mengalami
perkembangan yang cepat, khususnya dengan kosakata yang kita gunakan.
Misalnya, kata laman. Kata tersebut merupakan padanan dari home page yang
marak dalam teknologi informasi sebagai alamat atau web site.
Pembelajaran yang selama ini sering dilaksanakan secara tradisional
dengan hanya memberikan materi pelajaran yang berfokus pada pemberian
konsep-konsep, informasi, dan fakta sebanyak-banyaknya kepada siswa, sudah
dianggap tidak tepat lagi. Dalam pembelajaran tersebut, hasil belajar yang
diperoleh siswa pun terbatas pada pengetahuan dan memahami berbagai konsep,
informasi, dan akta tersebut, sedangkan aflikasinya belum tentu dilakukan.
Sementara itu, kita tahu bahwa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, selain para
siswa memahami konsep bahasa, mereka juga harus mampu mengkomunikasikan
kemampuanya sesuai dengan empat kompetensi keterampilan berbahasa. Dengan
cakupan pengetahuan semacam ini, pembelajaran secara tradisional sudah
dianggap tidak cocok lagi.
A. STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
BERDASARKAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
Dalam sub bab diatas, kita sudah membahas prinsip-prinsip keterampilan
proses. Yakni , strategi merupakan dasar, asas, kebenaran yang menjadi pokok
dasar berpikir dan bertindak. Dalam kaitanya dengan pembelajaran bahasa
Indonesia berdasarkan pendekatan keterampilan proses, didalamnya mencakup
9
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 10/31
dua komponen, yakni pengorganisasian, kelas serta metode teknik belajar-
mengajar.
A. Pengorganisasian Kelas
Pengerganisasian kelas merupakan serangkaian kegiatan yang
dilaksanakan guru dalam mengatur kelas. Istilah kelas ini mengacu kepada
sekolompok siswa pada jenjang pendidikan tertentu, bukan sekedar mengacu pada
ruang belajar belaka. Pendekatan ini menghendaki para guru dapat
mengorganisasikan kelas sebaik-baiknya sehingga dapat tercipta suasana yang
memungkinkan siswa belajar dengan baik. Kegiatanya meliputi kelas secara fisik
maupun non fisik.
Secara fisik, pengelolaan kelas antara lain berupa pengaturan ruang kelas
yang meliputi tempat duduk siswa, letak papan tulis, meja guru, rak-rak buku,
lemari, dan media permbelajaran. Dengan pengaturan yang baik, segala aktifitas
yang dilaksanakan, baik oleh guru maupun siswa, dapat bermamfaat bagi
kebaikan siswa. Sementara itu, pengorgansasian kelas yang bersifat non fisik
meliputi pengelolaan suasana kelas yang memungkinkan merasa aman, gembira,
bersemangat, dan bergairah untuk belajar. Suasan itu dapat tercipta dengan cara-
cara sebagai berikut,.
1. Penciptaan kegiatan yang multi arah sehingga siswa dapat berkomunikasi
dengan guru, siswa, sesame siswa, maupun seluruh kelas. Guru
berkomunikasi dengan siswa, baik secara kelompok maupun individual.
Secara skematis, komunikasi multi arah dapat digambarkan dalam skema
berikut
Guru
Siswa Siswa Siswa
2. Pengelolan jam pelajaran secara efektif dan efisien. Guru dan siswa
menggunakan waktu belajar yang telah dirancang guru sebagaimana yang
disusun dalam rencana pembelajaran (RP). Kegiatan-kegiatan tersebut
hendaknya kegiatan yang mendorong anak untuk ikut akltif terlibat
didalamnya serta memberikan kemungkinan besar kepada siswa untuk
mencapai hasil belajar.
10
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 11/31
3. Pengelompokan siswa. Pengelompokkan ini hendaknya memperhatikan
hal-hal berikut.
1) masaalah yang akan dibahas siswa
2) kemampuan siswa
3) jens kelamin siswa
4) kemudahan hubungan antar siswa
5) minat siswa
6) sifat kelompok, apakah tetap atau sementara
7) jumlah anggota dalam setiap kelompok
Pengelompokkan siswa dilaksanakan apabila kegiatan pembelajaran
memeang memerlukan adanya pengelompokkan siswa sebagai hal ini tidak berarti
bahwa setiap kegiatan pembelajaran memerlukan pengelompokkan siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
1.1. SUBYEK PENELITIAN
1.1.1. Lokasi perbaikan.
11
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 12/31
Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada sekolah Dasar Negeri Mekar
Jaya,Kecamatan Duhiadaa Kabupaten Pohuwato Kecamatan Duhiadaa
1.1.2. Waktu Pelaksanaan Perbaikan
1.1.2.1. Siklus I
- Hari/Tanggal : Kamis,17 Juli 2011
- Waktu : 2 x 35 menit
1.1.2.2. Siklus II
- Hari/Tanggal : Kamis,24 Juli 2011
- Waktu : 2 x 35 Menit
1.1.2.3. Materi Perbaikan
- Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
- Materi : Siswa dapat menemukan
pembacaan pantun anak
dengan lafal dan intonasi
yang tepat
1.1.1.2.4.Kelas / Semester
- Kelas : IV ( Empat )
- Semester : II ( Dua )
1.2. DESKRIPSI PERSIKLUS
3.3.1. Rencana Perbaikan
3.3.1.1. Pra Siklus
Berdasarkan hasil analisis ketuntasan belajar siswa kelas IV
( Empat ) untuk, dua kali penilaian terdapat rata – rata 7 orang siswa dari
12
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 13/31
24 orang siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar ( 75 % ketuntasan
belajar ). Pada hal lain pula bahwa secara kualitatif kemampuan
pemahaman siswa dalam materi pelajaran sangat rendah.
Berdasarkan hal ini penulis melakukan penelitian melalui proses
perbaikan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan
proses sehingga ketuntasan belajar siswa yang hanya terdiri dari 7 orang
(29.17 % ) akan meningkat menjadi 20 orang (83.33 %)
3.3.1.2. Siklus 1
1) Memotivasi siswa dalam kegiatan perbaikan pembelajaran
dengan melakukan tanya jawab sebagai appersepsi sehubungan materi
pembelajaran
2) Memberikan gambaran dan penjelasan umum materi, hubungan
antara gaya, gerak dan energi
3) Mengembangkan strategi pembelajaran dengan pendekatan
keterampilan proses
2) Memotivasi serta meningkatkan intensitas bimbingan kepada
siswa tentang pemahaman konsep pembelajaran
3) Melaksanakan evaluasi dan tindak lanjut kegiatan pembelajaran
3.3.1.3. Siklus 2
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan perbaikan pembelajaran
pada siklus I,maka penulis masih melakukan penelitian pada siklus II.Hal
ini disebabkan adanya hasil ketuntasan belajar belajar siswa dalam
pemahaman konsep laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan
tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan memperhatikan
penggunaan ejaan belum mencapai ketuntusan belajar yang diharapakan
Dalam siklus ini bentuk kegiatan yang dilaksanakan berbeda dengan yang
sebelumnya .Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut :
i. Setelah memotivasi siswa sebagai
appersepsi siswa langsung diberikan latihan pemahaman konsep
pembelajaran
13
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 14/31
ii. Kegiatan dilanjutkan dengan
melaksanakan langkah dan bentuk penerapan tekhnik pendekaten
keterampilan proses sebagaimana yang telah dilakukan pada siklus
pertama
3.1.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran dalam tahapan sebagai
berikut :
1. Pra Siklus :
Tahap ini dilaksanakan dengan tujuan mempeoleh data akurat sebagai
asumsi dasar pelaksanaan penelitian
2. Siklus I
Tahapan ini merupakan tahapan tindak lanjut dari tahapan pra
siklus.Dalam hal ini hasil analisis ketuntasan belajar siswa,pada pra siklus
dalam dua kali penilaian formatif I dan II dimana terdapat 7 ( % ) orang
siswa dari 24 orang siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar ideal (
75 % ketuntasan belajar ).Akan diusahakan meningkat menjadi 20 orang
( 83.33 % ) dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses
Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran pada tahap ini
peran pengamat sangat diperlukan karena hasil pengamatan berupa jurnal
pengamat akan dijadikan masukan dasar dalam melakukan tindakan pada
siklus berikunya.Adapun yang menjadi sasaran utama pengamatan
sehubungan penetapan indikator kinerja adalah kemampuan siswa untuk
mengetahui, memahami sekaligus menyampaikan dan menerapkan
konsep pembelajaran tentang laporan pengamatan atau kunjungan
berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) denganmemperhatikan penggunaan ejaan.
3. Siklus II
Seperti halnya dengan tahap siklus II maka kegiatan yang
dilaksanakan merupakan tahapan tindak lanjut dari tahapan siklus I.Oleh
14
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 15/31
karena itu pelaksanaanya dokumen hasil ketuntasan belajar siswa tetap
dianalisis untuk menetapkan tindakan selanjutnya
Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran pada siklus
peran pengamat masih tetap diperlukan karena hasil pengamatan berupa
jurnal pengamat akan dijadikan masukan dasar dalam melakukan
penetapan tindakan perbaikan serta mengetahui kekuatan dan kelemahan
proses kegiatan yang dilaksanakan. Pada siklus sasaran utama pengamatan
masih bersifat sama dengan siklus I akan tatapi dalam siklus 2 sudah
mempertimbangkan pula hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I
3.1.3. Data / Instrumen Penelitaian
Perbaikan Pembelajaran
a. Sumber data/instrumen : Siswa dan seluruh karakteritik yang
berhubungan dengan penelitian
perbaikan pembelajaran
b. Jenis data/instrumen : Dokumen hasil ketuntasan belajar
c. Proses /Cara pengabilan data :
- analisis Hasil ketuntasan belajar siswa
- Proses perbaikan pembelajaran dengan pendekatan
keterampilan proses yang diperoleh melalui observasi
3.1.4. Refleksi
Pada tahap repleksi semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan
dan dokumen evaluasi hasil belajar siswa dianalisis secara kuatitatif maupun
secara kulaitatif dan hasilnya digunakan untuk merefleksi diri terhadap
kinerja proses perbaikan pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah dapat
mendukung pencapaian ketuntasan belajar siswa atau tidak. Disamping itu
pula hasil analisis terhadap dokume+*n hasil belajar dan observasi
digunakan pula jurnal yang dibuat selosai melakukan kegiatan
pembelajaran.Data hasil jurnal digunakan sebagai acuan untuk mengevaluasi
diri dalam merencanakan siklus berikutnya
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
15
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 16/31
4.1. Deskripsi Hasil penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mekar Jaya Kecamatan Duhiadaa
Kabupaten Pohuwato, dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang. Dalam penelitian
ini peneliti dibantu oleh teman sejawat yang merupakan mitra kerja dalam
pelaksanakan penelitian.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang sebelumnya dilaksanakan
prasiklus terhadap subyek penelitian yang merupakan dasar dalam pelaksanaan
penelitian ini.
4.1.1. Pra siklus
Dalam kegiatan Pra siklus telah dianalisis dokumen rata – rata hasil belajar
siswa selama 2 kali ulangan formatif, yang memberikan kesan tidak tercapainya
ketuntasan belajar siswa. Selanjutnya secara rinci dokumen hasil belajar siswa
tersebut sebagai berikuit :
Tabel 2
Hasil analisis ketuntasan Belajar Siswa pada tahap Pra Siklus
No
Tingkat
Ketuntasan
Jumlah
Siswa
Ketuntasan
Belajar
( % )
Ketuntasan
Belajar ideal ( %
)
1 Tuntas 7 29.17 % 75
2 Tidak Tuntas 17 70.83 % 0
Jumlah 24 100 75
Berdasarkan tabel diatas nampak bahwa ketuntasan belajar siswa terdapat
7 orang siswa atau 29.17 % dari 24 siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar
dan sebanyak 17 orang atau 70.83 % yang belum mencapai ketuntasan belajar.
Hal inilah yang memotivasi penulis untuk perlunya melakukan perbaikan
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses sehingga 7
orang siswa ( 29.17 % ) yang telah mencapai ketuntasan belajar akan meningkat
menjadi 20 orang (83.33 %)
4.1.2. Siklus I
16
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 17/31
Tabel Dokumen hasil belajar siswa Siklus 1
No Nama Siswa Nilai Ket.
1 Fitran Usman 8
2 Sandi Patamani 9
3 Muhlis Dalango 6
4 Arman Suna 5
5 Rahman Suluga 8
6 Safriansah Efendi 8
7 Reinaldi Siswanto 6
8 Jalaludin Taufik 6
9 Masran Mootalu 6
10 Izhar Patamani 811 Alfajrin Nusu 6
12 Yogi Santo 6
13 Fikran Sehe 6
14 Nurfadila Taslim 8
15 Yepi Katili 6
16 Furnadewinta Soga 6
17 Nurnawindi Lamani 6
18 Finkan Blongkod 8
19 Riska Jambula 8
20 Widyawati Lasaudi 921 Nur’ain Olii 6
22 Dea Nurhalisah Lasaharu 6
23 Gian Sepyananda Alim 9
24 Suchiy Laboro 8
Tabel 2
Hasil analisis ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
No Tingkat Ketuntasan
Jumlah
Siswa
Ketuntasan
Belajar ( % )
Ketuntasan
Belajar ideal ( %)
1 Tuntas 11 45.83 % 75
2 Tidak Tuntas 13 % 0
Jumlah 24 100 75
17
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 18/31
Dari hasil analisis ketuntasan belajar siswa sebagaimana pada tabel 2 telah
terjadi peningkatan prosentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari
prosentase ketuntasan awal siklus , dimana telah terdapat 11 siswa (45.83 ) yang
telah mencapai Ketuntasan Belajar sedangkan 17 orang ( 54.17 %), dari 24 orang
siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
Memperhatikan hasil analisis ketuntasan belajar sebagaimana dalam
uraian ini maka ditetapkan perbaikan pembelajaran dilanjutkan ke siklus II. Hal
ini didasari oleh adanya indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni jika dari 7
orang ( 29.17 % ) akan meningkat menjadi 20 0rang ( 83.33 %) dari 24 siswa
belum tercapai
Dari jurnal pengamat diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :
a. Kemampuan siswa untuk Mengomentari persoalan faktual disertai alasan
yang mendukung dengan memperhatikan pilihan kata dan santun
berbahasa masih sangat rendah
b) Siswa masih perlu arahan dan bimbingan tekhnis
c) Motivasi siswa untuk terlibat dalam penemuan konsep masih
rendah
Selanjutnya dari hasil refleksi terungkap beberapa aspek yang perlu
diperhatikan yakni Intensitas Penguasan kelas perlu ditingkatkan,hal ini
menghindari kondisi pembelajaran akan ribut
4.1.3. Siklus II
Dalam kegiatan pembelajaran siklus II diperoleh hasil ketuntasan belajar
sebagai berikut :
Lampiran Hasil Belajar SiswaSiklus II
No Nama Siswa Nilai Ket.
1 Fitran Usman 8
2 Sandi Patamani 8
3 Muhlis Dalango 8
4 Arman Suna 6
5 Rahman Suluga 8
18
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 19/31
6 Safriansah Efendi 8
7 Reinaldi Siswanto 8
8 Jalaludin Taufik 7
9 Masran Mootalu 8
10 Izhar Patamani 8
11 Alfajrin Nusu 7
12 Yogi Santo 8
13 Fikran Sehe 8
14 Nurfadila Taslim 9
15 Yepi Katili 7
16 Furnadewinta Soga 8
17 Nurnawindi Lamani 8
18 Finkan Blongkod 6
19 Riska Jambula 7
20 Widyawati Lasaudi 7
21 Nur’ain Olii 8
22 Dea Nurhalisah Lasaharu 8
23 Gian Sepyananda Alim 9
24 Suchiy Laboro 9
Tabel 3
Hasil analisis ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
No
Tingkat
Ketuntasan
Jumlah
Siswa
Ketuntasan
Belajar
( % )
Ketuntasan
Belajar ideal ( %
)
1 Tuntas 22 % 75
2 Tidak Tuntas 2 % 0
Jumlah 24 100 75
Dari hasil analisis ketuntasan belajar siswa sebagaimana pada tabel 3 telah
terjadi peningkatan prosentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari
prosentase ketuntasan pada siklus II , yakni telah terdapat 22 siswa ( %) yang
telah mencapai Ketuntasan Belajar sedangkan 2 orang ( % ), dari 24 orang siswa
yang belum mencapai ketuntasan belajar
Selanjutnya Memperhatikan hasil analisis ketuntasan belajar sebagaimana
dalam uraian ini maka nampak indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni jika
dari 7 orang ( 29.17 % ) akan meningkat menjadi 20 0rang ( 83.33 %) dari 24
19
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 20/31
siswa telah tercapai walaupun belum 100 % ketuntasan yakni masih 2 orang
siswa ( 8.3 % ) dari 24 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan
Selanjutnya dari jurnal pengamat diperoleh hasil pengamatan sebagai
berikut :
1. Telah terjadi peningkatan kemampuan siswa untuk
mengkomunikasikan konsep pembelajaran kedalam situasi konkrik
2. Situasi pembelajaran masih sama dengan situasi
pada siklus sebelum
4.1.4. Analisis Rata – Rata Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa
Tabel 4
Analisis Rata – Rata ketuntasan Belajar Siswa
NoHasil
Analisis
Jumlah
Siswa
Ketuntasan Belajar
( % )
Peningkatan
Ketuntasan
Belajar ( % )Tuntas Tidak Tuntas
1 Prasiklus 24 29.17 % 70.83 % 0
2 Siklus I 24 45.83 % %
3 Siklus II 24 % %
Dari hasil analisis pada tabel 4 diatas bahwa pada Siklus I mencapai rata –
rata 45,83 % atau meningkat 16.67 % dari hasil analisis prasiklus.Selanjutnya
siklus II mencapai rata – rata 91 .67 % atau meningkat 45.83 % dari hasil analisis
ketuntasan belajar pra siklus dan siklus I.
Hal ini membuktikan terjadi peningkatan dalam setiap siklus,sehingga
dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar pada setiap siklus
perbaikan pembelajaran.
20
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 21/31
4.2 . Pembahasan
Adapun yang menjadi indikator kinerja keberhasilan dalam penelitian
yang telah ditetapkan adalah jika jumlah siswa mengalami peningkatan
pemahaman dari 7 orang ( %) yang telah mencapai ketuntasan belajar meningkat
menjadi 20 0rang ( % ) dari 24 siswa
Berdasarkan ketetapan tersebut penelitian ini menunjukkan hasil
sebagaimana terlampir pada analisis Pra Siklus terdapat 7 orang siswa atau 29.17
% dari 24 siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar dan sebanyak 17 orang
atau 70.83 % yang belum mencapai ketuntasan belajar. Siklus I terdapat 11 siswa
(45.83 ) yang telah mencapai Ketuntasan Belajar sedangkan 17 orang ( 54.17 %),
dari 24 orang siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Siklus II terdapat 22
siswa ( %) yang telah mencapai Ketuntasan Belajar sedangkan 2 orang ( % ),
dari 24 orang siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar
Dari hasil analisis penelitian persiklus menunjukkan bahwa indikator
kinerja tercapai karena rata – rata ketuntasan belajar siswa mencapai 91.67 % dari
hasil ketuntasan belajar pada pra siklus.Selanjutnya dari jurnal pengamatan dan
Refleksi diperoleh data bahwa rendah tingkat pemahaman siswa dalam konsep
laporan pengamatan atau kunjungan berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal,
perbaikan, final) dengan memperhatikan penggunaan ejaan sehingga pada siklus I
dilaksanakan strategi penerapan pendekatan keterampilan proses dengan
memfokuskan starategi pada beberapa aspek yakni :
1. Memberian motivasi dan bimbingan kepada siswa dalam penemuan konsep
pembelajaran
2. Pemberian penguatan dan bimbingan tekhnis pada siswa dalam melakukan
percobaan dan mengkomunikasikan konsep pembelajaran kedalam situasikonkrik
Dari kegiatan tersebut maka pada siklus I terjadi perubahan peningkatan
yakni meningkatnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sekalipun
masih terdapat kelemahan penerapan model pembelajaran Komparasi yakni
kurang penguasan situasi kelas sehingga pada saat siswa melakukan percobaan
situasi kelas ribut
21
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 22/31
Selanjutnya pada kegiatan siklus II dilakukan upaya – upaya perbaikan
terhadap kelemahan pada siklus I yakni dengan laporan pengamatan atau
kunjungan berdasarkan tahapan (catatan, konsep awal, perbaikan, final) dengan
memperhatikan penggunaan ejaan, Disamping itu memberian motivasi dan
bimbingan tekhnis penerapan konsep pembelajaran lebih ditingkatkan
Dalam pelaksanaan kegiatan Siklus II telah terjadi peningkatan yang
menunjukkan tercapainya indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni sesuai
analisis terdapat 22 siswa ( %) yang telah mencapai Ketuntasan Belajar
Dari hasil analisis capaian ini dapat disimpulkan bahwa Pedekatan
keterampilan proses dapat meningkatkan ketuntasan belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis pada Bab IV
maka dapat disimpulkan bahwa telah tercapai secara signifikan ketuntasan
belajar siswa pada Bahasa Indonesia. Dengan demikian indikator kinerja
yang telah ditetapkan yakni apabila dari 7 orang ( 29.17 % ) menjadi 20
0rang ( 83.33 %) dari 24 siswa kelas IV ( Empat ) telah tercapai bahkan
hal ini melebihi indikator kinerja yang telah ditetapkan semula yakni padasiklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 22
orang atau sebesar % .Sehingga dengan demikian penerapan pendekatan
keterampilan proses terbukti dapat meningkatkan dan mencapai ketuntasan
belajar
Saran TindakLanjut
22
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 23/31
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka dapat dikemukakan saran
tindak lanjut bahwa Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka dapat
dikemukakan saran tindak lanjut sebagai berikut :
1. Refleksi terhadap kinerja
pembelajaran perlu dilaksanakan guru pada setiap selosai
melaksanakan pertemuan kegiatan pembelajaran, sebab dengan
kegiatan ini segala kelemahan dan kelebihan kegaiatan pembelajaran
yang dikembangkan dapat diketahui dan ditindak lanjuti kearah
peningkatan
2. Dalam kegiatan pembelajaran guru
hendaknya mengembangkan Pendekatan pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteritik siswa,materi dan kondisi lingkumgan
sebab dengan mengembangkan pendekatan siswa akan belajar dengan
pendukung pembelajaran yang lebih bersifat konkrik sehingga dapat
menciptakan kegiatan pembelajaran yang bermakna
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun .2007. ” Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode,dan Teknik Pembelajaran dalam
( http://smacepiring.wordpress.com/ ) diakses pada tanggal 8 Januari
2010.
Ali, Muhammad. 1982. Pendidikan penelitian prosedur dan stragesi. Bandung
Angkasa
Amien, M. (1987). Mengajarkan bahasa indonesia dengan Menggunakan Metode
Discovery dan Inkuiry. Jakarta: Depdikbud.
B Johnson, Elaire. 2009. Contextual Teaching and Learning : Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna(terjemahan). Bandung : MLC. Bandung: UPI PRESS. Bandung Sinar
Baru
23
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 24/31
Darmodjo, Hendro Kaligis. 1991. Pendidikan IPA II. Jakarta : Departeman
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Depdikbud. 1994. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek
Pembinaan Sekolah Dasar
Depdikbud. 1997. Pedoman Proses Belajar Mengajar di SD. Jakarta: Proyek
Pembinaan Sekolah Dasar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IV ( Empat )
Semester : II ( Dua )
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit
STANDAR KOMPOTENSI
Mendengarkan pengumuman dan pembacaan pantun.
KOMPOTENSI DASAR
24
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 25/31
Menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi
yang tepat.
INDIKATOR
Mampu menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal danintonasi yang tepatI. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai siswa dapat :
Mampu menirukan pembacaan pantun anak dengan lafal dan intonasi yang
tepat
II. MATERI POKOK
Siswa dapat menemukan pembacaan pantun anak dengan
lafal dan intonasi yang tepat
III. METODE PEMBELAJARAN
Ceramah
Tanya jawab
Pemberian tugas
IV. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
Berdoa bersama
Mengecek kehadiran siswa
Memberikan apersepsi
” Guru Membuat memperdengarkan kepada siswa satu
pantun dan siswa menebak kira – kira yang ibusampaikan adalah apa ” ?
2. Kegiatan Inti
Siswa disajikan sebuah Pantun
Siswa membacakan Pantun dengan lafal dan intonasi yang benar secara
bergiliran
Guru menjelaskan tentang materi Pantun
Siswa menyimpulkan isi pengumuman yang ia baca secara tertulis.
25
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 26/31
Siswa dan guru menyebutkan syarat – syarat dari Pantun
Guru menyuruh siswa membuat pantu di buku
Secara bergantian siswa disuruh membacakan pantun yang dibuat siswa
3. Kegiatan Akhir ( 10 ’ )
Mengadakan post test
Tindak lanjut
Menutup pelajaran dengan berdoa
V. SUMBER DAN MEDIA
Sumber :
KTSPBuku Paket Bahasa Indonesia Kelas IV
Penerbit : -
Pengarang : -
Media : Chart
VI. PENILAIAN
Evaluasi
-Tes Tertulis
- Tes Perbuatan
TES TERTULIS
1. Sebutkan syarat – syarat dari Pantun
2. Buatlah sebuah pantun dengan topik apa saja
26
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 27/31
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 28/31
Lampiran
Format Kesediaan Sebagai Supervisor II dalam
Penyelenggaraan PKP
Kepada
Kepala UPBJJ – UT Gorontalo
Di –
Gorontalo
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :
Nama : ZUBAIR A MUSA,S.Pd
NIP : 196810241992031007
Tempat Mengajar: SDN 2 Mootilango
Alamat Sekolah : Desa Mootilango Kec.Anggrek. Kab.
Gorontalo Utara
Telepon :
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor II sejawat untuk
mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas namaNama : RISNA K PANDJU
NIM : 818545685
Tempat Mengajar: SDN 2 Mootilango
Program Studi : S1 - PGSD
Alamat Sekolah : Desa Mootilango Kec.Anggrek. Kab.
Gorontalo Utara
Telepon :
Demikian agar surat peryataan ini dapat digunakan sebagai
mestinya.
Anggrek,
April 2011
Mengetahui
28
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 29/31
Kepala Sekolah Supervisor
II
ZUBAIR A.MUSA,S.Pd ZUBAIR AMUSA,S.PdNIP. 196810241992031007 NIP.
196810241992031007
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : RISNA K PANDJUNIM : 818545685
UPBJJ – UT : Gorontalo
Menyatakan Bahwa :
Nama : ZUBAIR A MUSA,S.Pd
Tempat Mengajar : SDN 2 Mootilango :
Guru Kelas : IV ( Empat )
Adalah Supervisor II yang akan membantu dalam pelaksanaan
perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah
PDGK 4904 Pemantapan Kemampuan Profesional.
Demikian peryataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
29
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 30/31
Anggrek,
April 2011
Yang
Membuat Peryataan
Supervisor II
Mahasiswa
ZUBAIR A MUSA ,S.Pd RISNA KPANDJUNIP. 196810241992031007 NIP.818545685
CURICULUM VITAE
1. IDENTITAS
1. Nama : RISNA K PANDJU
2. NIM : 818545685
3. Tempat Tanggal Lahir: Tibawa, 5 September 1969
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Angkatan : 2009.1
7. Jurusan : S1 – PGSD
8. Status : Mahasiswa
30
8/4/2019 PKP RISNA PANDJU
http://slidepdf.com/reader/full/pkp-risna-pandju 31/31
9. Alamat : Desa Mootinelo. Kec. Anggrek. Kab. Gorut
10. Tempat Tugas : SDN 2 Mootilango
2. Riwayat Hidup
A. Pendidikan Formal
1. SDN 2 Paris 1984
2. SMP Negeri Isimu 1987
3. SMAN Telaga 1991
4. D2 PGSD Tahun 2009