Pielonefritis Akut BAB III

download Pielonefritis Akut BAB III

of 10

Transcript of Pielonefritis Akut BAB III

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    1/10

    BAB III

    TINJAUAN PUSTAKA

    3.1. Anatomi dan Fisiologi Ginjal

    Traktus urinarius atau yang sering disebut dengan saluran kemih terdiri dari

    dua buah ginjal, dua buah ureter, satu buah kandung kemih, dan satu buah ureter 

    (gambar 3.1).

    Gambar 3.1 Sistem Organ Saluran Kemih

    Ginjal merupakan suatu organ yang terletak retroperitoneal pada dinding

    abdomen di kanan dan kiri olumna !ertebralis setinggi !ertebra T1" hingga #3.

    Ginjal orang de$asa berukuran panjang 1%&1" m, lebar '&, dan tebal 3 m yaitu

    kira&kira sebesar sabun mandi batangan. Ginjal normal memiliki massa sekitar 13'&

    1'% gram. Ginjal kanan terletak lebih rendah dari yang kiri karena besarnya lobus

    hepar. Ginjal dibungkus oleh tiga lapis jaringan. aringan yang terdalam adalah

    kapsula renalis, jaringan pada lapisan kedua adalah adiposa, dan jaringan terluar 

    adalah *asia renal. Ketiga lapis jaringan ini ber*ungsi sebagai pelindung dari trauma

    dan mem*iksasi ginjal+3.

    6

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    2/10

    7

    Ginjal memiliki korteks ginjal di bagian luar yang ber$arna oklat terang dan

    medula ginjal di bagian dalam yang ber$arna oklat gelap (gambar 3."). Korteks

    ginjal mengandung jutaan alat penyaring disebut ne*ron. Setiap ne*ron terdiri dari

    glomerulus dan tubulus. -edula ginjal terdiri dari beberapa massa&massa triangular 

    disebut piramida ginjal dengan basis menghadap korteks dan bagian apeks yang

    menonjol ke medial. iramida ginjal berguna untuk mengumpulkan hasil ekskresi

    yang kemudian disalurkan ke tubulus kolekti!us menuju pel!is ginjal+3.

    Gambar 3." /natomi Ginjal

    Ginjal menjalankan *ungsi yang !ital sebagai pengatur !olume dan komposisi

    kimia darah dan lingkungan dalam tubuh dengan mengekresikan 0at terlarut dan air 

    seara selekti*. ungsi !ital ginjal diapai dengan *iltrasi plasma darah melalui

    glomerulus dengan reabsorpsi sejumlah 0at terlarut dan air dalam jumlah yang sesuai

    di sepanjang tubulus ginjal. Kelebihan 0at terlarut dan air di eksresikan keluar tubuh

    dalam urin melalui sistem pengumpulan urin+2.

    -enurut Sher$ood, ginjal memiliki *ungsi yaitu (a) mempertahankan

    keseimbangan 4"O dalam tubuh5 (b) memelihara !olume plasma yang sesuai

    sehingga sangat berperan dalam pengaturan jangka panjang tekanan darah arteri5 ()

    -embantu memelihara keseimbangan asam basa pada tubuh5 (d) -engekskresikan

     produk&produk sisa metabolisme tubuh5 (e) -engekskresikan senya$a asing seperti

    obat&obatan+'.

    Ginjal mendapatkan darah yang harus disaring dari arteri. Ginjal kemudian

    akan mengambil 0at&0at yang berbahaya dari darah. 6at&0at yang diambil dari darah

     pun diubah menjadi urin. 7rin lalu akan dikumpulkan dan dialirkan ke ureter.

    Setelah ureter, urin akan ditampung terlebih dahulu di kandung kemih. 8ila orang

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    3/10

    8

    tersebut merasakan keinginan berkemih dan keadaan memungkinkan, maka urin

    yang ditampung dikandung kemih akan di keluarkan le$at uretra+2.

    Tiga proses utama akan terjadi di ne*ron dalam pembentukan urin, yaitu

    *iltrasi, reabsorpsi, dan sekresi. embentukan urin dimulai dengan *iltrasi sejumlah

     besar airan yang hampir bebas protein dari kapiler glomerulus ke kapsula 8o$man.

    Kebanyakan 0at dalam plasma, keuali protein, di *iltrasi seara bebas sehingga

    konsentrasinya pada *iltrat glomerulus dalam kapsula bo$man hampir sama dengan

     plasma. /$alnya 0at akan di*iltrasi seara bebas oleh kapiler glomerulus tetapi tidak 

    di*iltrasi, kemudian di reabsorpsi parsial, reabsorpsi lengkap dan kemudian akan

    dieksresi+2.

    3.2. Pielonefritis A!t

    3.2.1 "efinisi

    Ginjal merupakan bagian utama dari sistem saluran kemih yang terdiri atas

    organ&organ tubuh yang ber*ungsi memproduksi maupun menyalurkan air kemih

    (urine) ke luar tubuh. 8erbagai penyakit dapat menyerang komponen&komponen

    ginjal antara lain yaitu in*eksi ginjal.

    ielone*ritis adalah in*eksi bakteri yang menyerang ginjal, yang si*atnya akut

    maupun kronis. ielone*ritis akut biasanya akan berlangsung selama 1 sampai "

    minggu. 8ila pengobatan pada pielone*ritis akut tidak sukses maka dapat

    menimbulkan gejala lanjut yang disebut dengan pielone*ritis kronis.

    ielone*ritis merupakan in*eksi pada parenkim ginjal, kaliks, dan pel!is dari

    salah satu atau kedua ginjal. ielone*ritis merupakan suatu in*eksi dalam ginjal yang

    dapat timbul seara hematogen atau retrograd aliran ureterik.

    3.2.2 #$idemiologi

    re!alensi dan insidensi di seluruh dunia dari pielone*ritis akut tidak 

    diketahui. 9i 7S/, pielone*ritis akut pada orang de$asa diperkirakan berjumlah

    sedikitnya pada "'%.%%% konsultasi bedah dan "%%.%%% pera$atan rumah sakit per 

    tahunnya+1,".

    :n*eksi akut tanpa komplikasi terjadi terutama pada $anita yang lebih muda.

    enelitian berbasis populasi pada tahun "%% melaporkan angka kejadian sebanyak 

    1"&13 kasus per 1%.%%% $anita di Seatle, ;ashington, dibandingkan dengan "&3

    kasus per 1%.%%% pria di kota tersebut + tahun +. 4ospitalisasi yang

    disebabkan oleh pielone*ritis akut ' kali lebih sering terjadi pada $anita daripada

     pria, dengan 11, !ersus 1,2 hospitalisasi per 1%.%%% kasus+=. ?amun, $anita,

    menunjukkan angka kematian yang lebih rendah daripada pria ,3 !ersus 1

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    4/10

    9

    insiden dari 3< kasus per 1%.%%% orang (pria, 135 $anita, '>). :nsiden ber!ariasi

    dengan usia, meningkat seara dramatis pada $anita yang lebih tua dari 1> tahun.

    9atabase ini juga menunjukkan !ariasi musim pada insiden (lebih sering pada

    musim semi)+>.

    ielone*ritis akut dengan komplikasi enderung terjadi pada pria, orang tua,

    $anita hamil, dan pada mereka yang dengan abnormalitas anatomik atau *isiologis,

    imunosupresi, obstruksi, kateterisasi, pemilihan dan penggunaan antibiotik yang

    kurang tepat, dan organisme yang resisten. Obser!asi kontemporer mengindikasikan

     bah$a kurang lebih dari "%@ pasien transplantasi ginjal menderita pielone*ritis

    akut+1%. Sekitar 3%@ sampai '%@ dari pasien transplantasi ginjal menderita

     pielone*ritis akut dalam " minggu setelah operasi+=. Sebagai tambahan, $anita hamil

    memiliki angka insiden sebesar 1@&"@.3.2.3 #tiologi

    Kebanyakan episode adalah yang tanpa komplikasi, dan dapat sembuh tanpa

    adanya kerusakan ginjal. :n*eksi yang terkomplikasi dapat berasal dari masalah

    medis yang mendasari (diabetes mellitus, 4:A), abnormalitas anatomik 

    genitourinaria, obstruksi (hipertropi prostat jinak, kalkuli), danB atau patogen yang

    resisten terhadap obat.

    #aki&laki lebih sering datang dengan prostatitis dan 84, yang mana

    menyebabkan obstruksi kemudian memba$anya kepada bakteriuria, dan

    konsekuensi yang lebih sering adalah pielone*ritis.

    C. oli uropatogenik merupakan penyebab yang sering dari pasien dengan

    anatomi traktus urinaria normal+

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    5/10

    10

    :n*eksi saluran kemih (:SK)+ 8erganti pasangan seksual+>

    9iabetes mellitus+13 enggunaan spermisida+, 1'

    :nkontinensia+ 7sia antara 1=&'% tahun+>

    8enda asing (alulus, kateter) 7sia F

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    6/10

    11

    8iasanya berhubungan dengan sistitis atau urethritis.

     

     ?yeri pinggang, nyeri DA/ (osto&!ertebral&angle)

    asien mungkin dapat mengeluh nyeri pada pinggang, namun hal ini juga

    mungkin tidak terjadi. 8iasanya jarang terjadi pada *ase a$al atau derajat

     penyakit yang lebih ringan. ada =.

    Kultur urin (dari spesimen pada kateter) menunjukkan pertumbuhan yang

     berat dari patogen kausati* (seara klasik H1%%,%%% olony&*orming units +D7s per 

    mililiter urin). Kultur darah diindikasikan pada pasien dengan penyakit yang lebih

     berat. Kultur darah positi* untuk patogen kausati* kira&kira 1%@ sampai "%@ dari

    $anita dengan pielone*ritis akut yang bukan komplikasi. 7ji laboratorium a$al

    lainnya yang diindikasikan pada tatalaksana a$al adalah 8D ( full blood count ),

    CSE (erythrocyte sedimentation rate), dan serum DE (C-reative protein).

    enitraan tambahan biasanya tidak diperlukan untuk diagnosis tetapi dapat

    sering berguna ketika subjek tidak respon terhadap terapi yang diharapkan atau

    setelah " jam+1=, "%. ada pasien dengan ini*eksi terkomplikasi, 7SG renal (gambar 

    ".1 dan ".") mungkin membantu diagnosis dengan mengidenti*ikasi hidrone*rosis

    dari batu atau sumber lainnya akibat obstruksi atau menunjukkan kista dan airan

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    7/10

    12

    intra atau perirenal+"1, "". Contrast-enhanced spiral computed tomography  (DCDT

     pada gambar 3.3) danB atau -E: dari abdomen dapat menggambarkan lebih jauh

    abnormalitas struktural dalam membantu terapi. DT abdomen dapat memajankan

    subjek kepada radiasi+"%, tetapi lebih mudah dijad$alkan dan lebih murah daripada

    -E:.

    Gambar 3.3 yelitis unilateral pada pasien suspek pielone*ritis akut bakterial.

    Eekonstruksi penitraan aIial -a  dan oblik -/  dari DCDT mendemonstrasikan

     penebalan dan peningkatan asimetrik dari sistem kolekti!us sentral (anak panah).

    arenkim meningkat seara normal dan tampak seara radiologik normal.

    Gambar 3.2 ielone*ritis bakterial akut

    unilatelral berat. -a  7SG

    mendemonstrasikan ginjal kanan yang

    membesar. -/  DT san

    memperlihatkan pembesaran ginjal

    dengan penurunan ambilan material

    kontras seara global dan *ous

    atenuasi rendah keil multipel dari

    kantong abses. -0 oto dari spesimen pembedahan menunjukkan abses

    intrarenal multipel yang telah mulai

     berrgabung sebagian. Skala dalam

    sentimeter.

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    8/10

    13

    3.2."iagnosa Banding

    Kondisi "iferensiasi Tanda dan Gejala Uji "iferensiasi

    Pielonefritis

    ronis

    •9idukung dengan ri$ayat rele!an dari

    masalah medis yang mendasari, seperti

    abnormalitas anatomik yangmerupakan *aktor predisposisi terhadap

    obstruksi (batu ginjal), *aktor 

    metabolik (diabetes), atau in*eksi

    rekuren dari bakteri yang berujung

    kepada bukti penitraan kerusakan

    ginjal permanen.

    •emeriksaan

     penitraan sering

    menunjukkan ginjalyang keil, ireguler,

    dan berparut.

    Peli0

    inflamator

    disease

    •9itentukan melalui ri$ayat hubungan

    seksual5 nyeri abdomen ba$ah, pel!is,

    dan punggung belakang5 nyeri jika bergerak5 sekret !agina5 demam

    menggigil5 atau nyeri ser!ikal.

    •emeriksaan pel!is menunjukkan

    !aginitis, sekret uretra, atau ulserasi

    herpetik.

    •emeriksaan pel!is menunjukkan

    ser!isitis.

    •Kultur ser!ikal dapat

    mengidenti*ikasi

     patogen kausati* (?.Gonorrhoeae,

    Dhlamidia

    trahomatis).

    •emeriksaan

    mikroskopis dari

    sekret !agina

    menunjukkan

    adanya neutro*il.

    Sindroma

    neri $elis

    •Gejala berulang, termasuk disuria, nyeri

    senggama, dan nyeri pel!is, terjadi

    dengan kultur negati*.

    •Gejala yang terutama mempengaruhi

    kandung kemih mungkin berhubungan

    dengan kandung kemih keil dan

    seringnya miksi.

    •Tidak ada uji

    di*erensial.

    Sistitis   •Tidak menunjukkan tanda atau gejala

    sistemik (demam, menggigil, mual

    muntah, dan nyeri punggung).

    •8iasa dihubungkan dengan disuria dan

    *rekuensi.

    •Tidak ada uji

    di*erensial.

    Prostatitis

    a!t

    •9ihubungkan dengan senggama anal

     pada pria. Gejala seperti disuria,

    *rekuensi, dan darah pada urin, dapat

    ringan dan subakut.

    •emeriksaan *isik menunjukkan nyeri

    dan perbesaran prostat.

    •/nalisis mikroskopik 

    menunjukkan ;8D

     pada urin yang

    didapat setelah

     pemijatan prostat

    atau dari kumpulan

     bagian ujung sampel

    urin.

    Pne!monia   •Sering mengeluh batuk dan nyeri dada   •Eadiogra*i dada

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    9/10

    14

    lo/!s /a4a(  pleuritik. emeriksaan *isik 

    menggambarkan penurunan suara

    na*as, atau ronki.

     berguna dalam

     penegakan

    diagnosis.

    3.2.5 Tatalasana

    Tujuan utama dari tatalaksana adalah mengontrol in*eksi dan mengurangi

    gejala. Keputusan apakah mengobati pasien seara empiris, atau dengan terapi

    antibiotik intra!ena sebaiknya berdasarkan gejala pasien dan *aktor 

    komorbiditasnya. :ndikasi ra$at inap dari pasien seperti

    • Ketidakmampuan untuk mempertahankan hidrasi oral atau kepatuhan

    terhadap regimen terapi.

    • 4ipotensi

    • -untah

    • 9ehidrasi• Sepsis

    • umlah hitung leukosit tinggi

    • asien dengan suhu tubuh 3>.%%D

    • asien dengan penyakit berat yang ditandai dengan debilitas atau

    komorbiditas multipel

    • 4amil

    • 9iagnosis yang tidak tentu.

    • asien tua dan imunokompromi, yang berisiko dalam terjadinya penyakit

    yang lebih berat.

    Tatalaksana harus dimulai sebelum hasil kultur urin atau darah diterima pada

     pasien yang sangat diurigai mengalami in*eksi untuk menegah memburuknya

    keadaan pasien. ilihan antibiotik empiris harus berdasarkan keparahan penyakit,

    ri$ayat penggunaan antibiotik, dan supseptibilitas bakteri lokal.

    Karena tingginya konsentrasi pada medula ginjal lebih kuat berkorelasi dengan

    kesembuhan daripada obat yang berkonsentrasi tinggi pada serum atau urin, agen

    seperti aminoglikosida dan *luoroJuinolon, dengan le!el jaringan renal tinggi, lebih

    dipilih daripada antibiotik beta&laktam. emberian pengurangan dosis dari

    gentamisin pada pasien dengan penurunan *ungsi ginjal disarankan. Sepseptibilitas

    antimikroba dari uropatogen pada komunitas akan juga membantu keputusan terapi.

    ika diberikan antibiotik, pasien harus mengikuti dan menyelesaikan regimen

    sehingga in*eksi rekuren dapat diegah. asien sebaiknya sadar dan mengingatkan

    dokter akan gejala yang terutama, seperti demam atau nyeri pinggang. ika hamil,

    in*eksi urinaria dapat naik ke ginjal dan mungkin berat. enting untuk pemeriksaandan tatalaksana antenatal rutin jika situasi seperti ini munul.

  • 8/17/2019 Pielonefritis Akut BAB III

    10/10

    15

    3.2.16 Prognosis

    ielone*ritis akut biasanya merespon baik dengan terapi antibiotik. ;aktu

    resolusi gejala besar tergantung pada keparahan penyakit mula&mula. -emberikan

    terapi adekuat dan tepat menjamin pasien menjadi asimtomatik dan pielone*ritisnya

    tidak berulang. rognosis kurang baik pada pasien yang lebih tua dan pada mereka

    yang dengan *aktor komplikasi atau penyakit ginjal yang mendasari.

    3.2.11 Kom$liasi

    Komplikasi dapat berupa gagal ginjal, sepsis, pembentukan abses renal, pielone*ritis

    em*isematosa, parenchymal renal scarring ,dan :SK rekuren.