Case Glossodynia

download Case Glossodynia

of 23

Transcript of Case Glossodynia

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    1/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Burning Mouth Syndrome atau sindroma mulut terbakar disebut juga

    glossodynia, glossopyrosis, oral dysesthesia, stomatopyrosis dan stomatodynia.

    Merupakan kumpulan gejala yang meliputi rasa terbakar, rasa sakit, rasa gatal , rasa

    kebas, rasa tajam dan atau bahkan mati rasa yang mengenai satu atau beberapa struktur

    rongga mulut.

    Sindrom mulut terbakar (BMS) didefinisikan sebagai kondisi sakit orofasial

    kronis, ditandai gejalanya dengan membakar nyeri terlokalisasi ke lidah dan bibir atau

    mungkin melibatkan seluruh rongga mulut.1 Prevalensi terbakar gejala mulut dilaporkan

    dari internasional Studi berkisar dari ,!" menjadi 1#". BMS adalah kondisi yang

    diartikan sebagai sensasi terbakar tanpa perubahan patologis dari mukosa mulut.$

    BMS yang paling umum timbul pada %anita pas&amenopause, meskipun laki'

    laki dan perempuan yang lebih muda juga dapat dipengaruhi dan belum dijelaskan pada

    remaja.

    Prevalensi BMS dilaporkan untuk masyarakat umum bervariasi antara , dan

    1#". Basker dan rekan kerja melaporkan prevalensi BM menjadi antara $,!" dan 11"

    dalam berbagai kelompok pasien. alam sebuah survei di antara manusia yang dipilih

    se&ara a&ak dan %anita usia $'!* tahun di +orthern S%edia prevalensi BMS meningkat

    dari ," menjadi ,!" pada laki'laki dan dari ,!" menjadi 1$,$" pada %anita dengan

    bertambahnya usia. alam sebuah studi epidemiologi yang dilakukan di -merika Serikat,

    prevalensi keseluruhan mulut terbakar ditemukan ," pada orang de%asa hingga usia

    !# tahun.

    BAB II

    1

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    2/23

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Anatomi lidah4

    idah merupakan organ muskular yang menonjol ke dalam kavum oris dari permukaan

    inferior. /tot'otot lidah merupakan otot ber&orak seperti otot skelet dan terdiri dari otot

    ekstrinsik (mempunyai origo di luar lidah) dan intrinsik (mempunyai origo di dalam lidah). /tot

    ber&orak lidah tersusun dalam berkas'berkas yang berjalan dalam tiga bidang0 masing'masing

    bidang membentuk sudut tegak lurus satu dengan yang lain. al ini memungkinkan pergerakan

    lidah dengan fleksibilitas dan ketepatan tinggi, yang berperan baik dalam proses bi&ara maupun

    digesti dan menelan

    idah merupakan kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang ditutup olehmembran mukosa (selaput lendir). Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya tonjolan'

    tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran'akhiran saraf penge&ap dan terletak pada

    seluruh permukaan lidah. Saraf'saraf penge&ap inilah yang dapat membedakan rasa makanan.

    Permukaan dorsal lidah terbagi atas $2 bagian anterior dan 12 bagian posterior oleh

    lekukan berbentuk huruf 3, disebut sulkus terminalis. -peks dari lekukan huruf 3 mengarah ke

    posterior dan merupakan lokasi foramen sekum. Pada bagian dorsal lidah terdapat beberapa jenis

    papila lidah yang berperan dalam fungsi mekanis mengatur makanan dalam kavum oris dan

    2

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    3/23

    fungsi penge&apan (organ indera). Pada permukaan dorsal dari bagian anterior sampai ke sulkus

    terminalis terdapat &orak mukosa yang iregular dan tonjolan yang disebut papila lidah. Papila

    lidah dan kun&up ke&ap menyusun organ indera penge&ap dalam kavum oris. 4erdapat 5 jenis

    papila lidah, yaitu6 papila filiformis, papila fungiformis, papila sirkumvalata, dan papila foliata.

    4erdapat empat jenis papilla pada lidah manusia,yaitu#6

    Papila fungiform, terletak di $2 anterior lidah dan pada umumnya terdiri dari satu hingga

    beberapa taste buds di setiap papila yang diinervasi oleh nervusfa&ial (377). Papila ini

    terlihat seperti bintik'bintik ber%arna merah karena kaya akan pembuluh darah. 8umlah

    papila fungiform di setiap lidah manusia adalah sekitar $ papila. Papila ini lebih

    sensitif terhadap rasa manis dan asin. Papila di lidah bagian depan memiliki lebih banyak

    taste buds (1'19) dibanding dengan papila di lidah bagian tengah (1'*). iperkirakan ada

    sekitar 11$ taste buds di papila fungiform pada setiap lidah. Sebuah penelitian di :hina

    mengungkapkan bah%a adanya hubungan antara kepadatan papila fungiform dengan

    pemeriksaan rasa manis menggunakan larutan sukrosa pada pria de%asa muda. Penelitian

    ini menyimpulkan bah%a anatomi papila sangat erat hubungannya dengan ambang

    sensitivitas rasa khususnya pada papila fungiformis.

    Papila sirkumvalataa, terletak pada pangkal dorsum lidah di depan sul&us

    terminalislinguae yang tersusun seperti huruf 3. Papila ini sensitif terhadap rasa asam danpahit di 12 posterior lidah yang diinervasi oleh nervus glossopharyngeal (7;). 8umlahnya

    berkisar '1 papila di setiap lidah dengan jumlah taste buds $#$ di setiap papilla

    sehingga total $$ taste buds yang terdapat di papilla sirkumvalata pada setiap lidah.

    alam jumlah besar taste budsini terletak menge lilingi papila &ir&umvalata yang

    membentuk garis seperti huruf 3 ke arah posterior lidah.

    Papila foliate, terletak pada lipatan dan &elah bagian lateral lidah Sensitivitas papila ini

    lebih dominan terhadap rasa asam yang diinervasi oleh nervus glossopharyngeal (7;).

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    4/23

    4aste Buds

    /rgan penge&apan bagian perifer disebut taste buds (&ali&ulus gustatorious) yang

    meliputi seluruh permukaan lidah yang mempunyai garis tengah sekitar 12 milimeter dan

    panjang sekitar 121! milimeter. =etika lahir, kita memiliki sekitar 1. taste bud, akan

    tetapi setelah usia # tahun jumlahnya mulai berkurang. 4aste bud merupakan sel epitel yang

    telah dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut sebagai sel sustentakulardan lainnya disebut

    sebagai sel reseptor. Sel'sel reseptor ini terus'menerus digantikan melalui pembelahan

    mitosis dari sel'sel epitel di sekitarnya dengan %aktu paruh sekitar sepuluh hari. =ekhasan

    dari sel reseptor gustatori ini ditentukan oleh papilla dimana taste buds berada bukan oleh

    nervusyang menginervasi.

    4aste bud memiliki beberapa tipe reseptor rasa yang memiliki silia. Setiap tipe ini

    akan mendeteksi satu jenis rasa dari # rasa dasar yaitu, asam, asin, manis, pahit dan umami.

    4

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    5/23

    Seluruh rasa ini dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan

    lebih sensitif pada daerah tertentu.

    >jung'ujung luar dari taste buds tersusun di sekitar taste pore yang sangat ke&il. ari

    ujung'ujung setiap sel,mikrovili menonjol ke luar menuju taste pore dan mengarah ke rongga

    mulut. Mikrovili ini dianggap memberikan permukaan reseptor untuk penge&apan. Beberapa

    dari serabut saraf penge&ap yang dirangsang oleh sel'sel reseptor ini berinvaginasi menjadi

    lipatan membran sel penge&ap yang juga dibentuk oleh banyak vesikel.3esikel ini

    mengandung substansi neurotransmitter yang dilepaskan melalui membran sel untuk

    merangsang ujung'ujung serabut saraf dalam rensponnya terhadap rangsang penge&apan.

    4aste buds juga terletak pada palatum dan beberapa diantaranya pada pilar tonsilar, epiglotis,

    dan bahkan di esofagus bagian proksimal.

    Pembuluh arah dan Saraf idah6

    -rteri berasal dari arteri &arotis e?terna. -rteri sublingualis berlanjut ke depan untuk

    mensuplai darah ke glandula sublingualis mus&ulus Mylohyoid dan mukosa membrane mulut

    menuju vena 8ugularis interna. i ba%ah lidah, muko sa membran ini membentuk frenulum

    lingualis untuk mengarahkan pergerakan lidah. 3ena ingualis merupakan vena &ommitantes

    mendampingi arteri ingualis menuju venaingualis interna. -da vena ingualis profundus,

    vena ingualis dorsalis, dan vena&ommitantes yang berasal dari per&abangan nervus

    hypoglossi.

    Saraf'saraf yang berperan pada lidah adalah nervus fa&ial (377), nervus glossopharyngeal

    (7;), dan nervus vagus (;). 8alur syaraf pengantar ke otak adalah dari nervus lingualis

    5

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    6/23

    menuju &horda tympani (377) dari $2 anterior lidah, melalui nervus ; dari pharyn? dan

    epiglottis atau melalui nervus 7; dari 12 lidah posterior lidah.

    2.1.1 Fisiologi lidah

    Seluruh rasa dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah, tetapi satu jenis rasa akan

    lebih sensitif pada daerah tertentu.

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    7/23

    berisi nitrogen, dan ($) alkaloid. -lkaloid terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam

    kedokteran seperti kuinin, kafein, striknin, dan nikotin.

    #. mami

    Umamiberasal dari bahasa 8epang yang artinya enak.

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    8/23

    daerah insula. 7mpuls diproyeksikan ke daerah &orte? serebrum di postcentral gyrus

    kemudian dihantar ke thalamus dan sebagai hasilnya kita dapat menge&ap makanan yang

    masuk ke dalam mulut kita. 4iap rasa utama tersebut tidak mutlak sebagai proses

    spesifik, artinya rasa oleh masing'masing ion atau molekul @at tersebut dapat bereaksi

    pada saat yang berlainan dengan setiap epitel neuron ujung serabut syaraf penge&apan.

    8adi setiap taste buds dapat bereaksi untuk semua rasa %alau dengan intensitas berbeda.

    =elenjar saliva

    =ira'kira 1# m saliva disekresikan per hari, p saliva pada saat istirahat

    sedikit lebih rendah dari ,, tetapi selama sekresi aktif, p men&apai 9,. Saliva

    mengandung $ en@im yaitu lipase lingual disekresikan oleh kelenjar pada lidah dan C'

    amilase yang disekresi oleh kelenjar'kelenjar saliva. =elenjar saliva tebagi atas , yaitu

    kelenjar parotis yang menghasilkan serosa yang mengandung ptialin. =elenjar

    sublingualis yang menghailkan mukus yang mengandung musin, yaitu glikoprotein yang

    membasahi makanan dan melndungi mukosa mulut dan kelenjar submandibularis yang

    menghasilkan gabungan dari kelenjar parotis dan sublingualis. Saliva juga mengandung

    7g- yang akan menjadi pertahanan pertama terhadapkuman dan virus.Dungsi penting

    saliva antara lain, memudahkan poses menelan,mempertahankan mulut tetap

    lembab,bekerja sebagai pelarut molekul'molekul yang merangsang indra penge&ap,

    8

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    9/23

    membantu proses bi&ara dengan memudahkan gerakan bibir dan lidah dan

    mempertahankan mulut dan gigi tetap bersih.!

    2.2Burning mouth syndrome (BMS) / Glossodynia3

    2.2.1 D!%inisi

    Burning Mouth Syndrome(disebut jugaglossodynia, glossopyrosis, stomatodynia,

    dysaesthesia oral) Burning Mouth Syndrome adalah kondisi yang sangat menyakitkan yang

    sering didefinisikan sebagai sensasi panas di lidah, bibir, palatum ataupun di seluruh rongga

    mulut. Ealaupun sindrom ini dapat mengenai siapapun, namun lebih banyak terjadi pada %anita

    setengah baya maupun lanjut usia. Burning Mouth Syndrome sering terjadi dengan disertai

    berbagai kondisi medis dan gigi, dari kekurangan gi@i dan menopause sampai mulut kering

    alergi. 4etapi hubungan mereka tidak jelas, dan penyebab pastiBurning Mouth Syndrome tidak

    selalu dapat diidentifikasi dengan pasti. ditandai dengan sensasi terbakar yang mempengaruhi

    mukosa oral yang disebabkan oleh faktor lokal dan sistemik lain misalnya ?erostomia, desain

    gigi tiruan yang tidak baik, diabetes, anemia.

    4erdapat tipe BMS menurut amey dan e%is, berdasarkan variasi gejala6

    1) BMS tipe 1

    1. Prevalensi #" dari kejadian BMS

    $. Mun&ul setiap hari, namun gejala bertahap yaitu tidak mun&ul ketika bangun tidur pagi

    hari, mulai timbul di pertengahan hari dan semakin memberat di sore hari.

    . Berhubungan dengan faktor nonpsikiatri

    $) BMS tipe $

    1. Prevalensi ##"

    $. +yeri konstan sepanjang hari

    . ihubungkan dengan faktor psikiatri, seperti ansietas kronik

    ) BMS tipe

    1. Prevalensi 1"

    $. +yeri hilang timbul (intermitten) dan mun&ul di area yang tidak la@im yaitu biasanya di

    mukosa mulut, dasar mulut dan tenggorokan.

    . ihubungkan dengan alergi makanan

    9

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    10/23

    2.2.2 Etiologi &

    7diopatik 6 tidak diketahui penyebabnya0

    Sistemik 6 efisiensi mineral dan vitamin, gangguan endokrin (M, hipotiroid,

    menopause), ?erostomia (produksi kelenjar ludah yang kurang), medikasi (-:F inhibitor,

    kemoterapi), refluks esofageal, anemia0

    okal 6 7ritasi gigi tajam, makanan, obat kumur, pasta gigi, infeksi jamur &andida

    albi&ans, infeksi bakteri stafilokokus, merokok, mengunyah tembakau, gigi palsu0

    Psikiatri 6 -nsietas, depresi, obsesif konvulsif, kelainan psikosomatis, phobia, stressor

    psikososial.

    2.2.' Fa(to P!dis#osisi')*

    Mulut kering (?erostomia) dapat disebabkan oleh berbagai obat atau penyakit0 7nfeksi

    jamur mulut (thrush), oral liken planus atau lidah geografis0 Daktor psikologis, seperti

    ke&emasan, depresi atau kekha%atiran berlebihan0 =ekurangan nutrisi, seperti kekurangan @at

    besi, seng, folat (vitamin B*), thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B$), piridoksin (vitamin

    B!) dan &obalamin (vitamin B1$)0 Gigi palsu. Gigi palsu dapat menekan beberapa otot dan

    jaringan mulut, menyebabkan nyeri mulut. Bahan yang digunakan dalam gigi palsu juga bisa

    mengiritasi jaringan dalam mulut0 =erusakan saraf yang mengendalikan rasa dan nyeri di lidah0

    -lergi terhadap makanan, penyedap makanan, bahan aditif makanan, %e%angian, pe%arna atau@at lainnya.

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    11/23

    mulut kering dengan peningkatan rasa haus, perubahan rasa, seperti rasa pahit atau rasa logam,

    hilangnya rasa penge&ap.

    Burning Mouth Syndrome biasanya memiliki beberapa pola yang berbeda. 7ni dapat

    terjadi setiap hari, dengan sedikit rasa tidak nyaman ketika bangun, tapi menjadi lebih buruk

    sepanjang hari, atau ketidaknyamanan hilang timbul.

    -papun pola ketidaknyamanan mulut, Burning Mouth Syndrome dapat berlangsung

    selama berbulan'bulan sampai bertahun'tahun. alam kasus yang jarang terjadi, gejala mungkin

    tiba'tiba pergi sendiri atau menjadi kurang sering.Burning Mouth Syndrome biasanya tidak

    menyebabkan perubahan fisik terlihat dengan lidah atau mulut.,*

    2.2.- Pato%isiologi

    ia%ali adanya sensori2stimulus rasa yang ditangkap oleh taste bud yang berada di dalampapilla lidah. Sensasi rasa itu kemudian diteruskan ke otak melalui saraf 377, 7; dan ; untuk

    dapat dipersepsikan. =etiga saraf tersebut memba%a impuls ke medula, talamus dan area

    penge&apan yang terletak di korteks serebri lobus parietal. Berbagai gangguan penge&apan,

    termasuk Burning Mouth Syndrome dapat terjadi sebagai akibat rusaknya jalur penge&apan

    tersebut dan2atau kerusakan pada otak.

    2.2. Diagnosis

    Manifestasi =linis6 nyeri mukosa0 rasa terbakar pada daerah 12 anterior lidah atau

    palatum durum0 iritasi atau rasa baku0 dysgeusia0 dysestesia.iagnosis dapat dilakukan dengan

    bantuan pemeriksaan oral se&ara menyeluruh dan pemeriksaan medis se&ara umum untuk

    mengetahui sumber penyebab rasa terbakar tersebut, diantaranya6

    1. Pemeriksaan laboratorium darah untuk men&ari infeksi, kekurangan gi@i, dan gangguan yang

    berkaitan denganBurning Mouth Syndromese perti diabetes atau masalah tiroid

    $. S%ab oral untuk memeriksa kandidiasis oral tes alergi terhadap bahan gigi tiruan, makanan

    tertentu, atau @at lain yang mungkin menyebabkan gejala'gejala tersebut.

    2.2.& P!m!i(saan #!n/n,ang

    Pemeriksaan difokuskan untuk mendeteksi penyebab sensasi terbakar yang

    mempengaruhi mukosa. Penghitungan darah lengkap dan hematinik untuk mendiagnosis anemia

    11

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    12/23

    dan atau defisiensi besi, folat atau vitamin B1$. =emun&ulan infeksi kandida tidak dideteksi

    dengan s%ab ataupun smear namun dengan pemeriksaan kuantitatif menggunakan sampel saliva.

    =emun&ulan dan derajat ?serostomia dinilai dengan sialometri. Gula darah dihitung untuk

    mengetahui adanya diabetes. Pasien mungkin mempunyai alergi terhadap beberapa material

    kedokteran gigi, dengan tidak adanya ri%ayat yang jelas ataupun tanda klinis yang

    membuktikannya, hindari tes alergi sepertipatch testpada pasien.

    2.2.* P!natala(sanaan10

    BAB III

    LAPAN KASUS

    1.1 7dentitas Pasien

    +ama 6 +y. =

    8enis kelamin 6 Perempuan

    12

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    13/23

    >mur 6 !# tahun

    Status Pernikahan 6 Menikah

    -lamat 6 =emanggungan, =ota 4egal

    Pekerjaan 6 7

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    14/23

    sering bersin, batuk pilek juga disangkal. Pasien pernah memiliki ri%ayat hipoglikemia

    sehingga dira%at di

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    15/23

    Perkusi Batas 8antung kanan 6 7:S 73 linea sternalis dekstra 0

    Batas 8antung kiri 6 7:S 3 linea midklavikularis sinistra 0

    Pinggang jantung 6 7:S 777 linea parasternalis sinistra.

    -uskultasi Bunyi jantung 7, 77 regular , murmur ('),gallop (')

    Pa/

    7nspeksi Pergerakan napas simetris statis dan dinamis kedua lapang paru

    Palpasi vo&al fremitus sama kuat di kedua lapang paru

    Perkusi Sonor kedua lapang paru

    -uskultasi suara napas vesikuler, %hee@ing ('2'), rhonki ('2')

    A3dom!n

    7nspeksi Bentuk datar

    Palpasi Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (')

    Perkusi 4impani di seluruh region abdomen

    -uskultasi Bising usus (I)

    b. Status lokalis

    4elinga

    KANAN KII

    Nomotia) n!i tai( 567) n!i

    t!(an tag/s 567

    aun telinga +ormotia, nyeri tarik ('),

    nyeri tekan tragus (')

    Hi#!!mis 567) %ist/la 567) o!d!m

    567) si(ati(s 567

    Preaurikuler iperemis ('), fistula ('),

    oedem ('), sikatriks (')

    Hi#!!mis 567) %ist/la 567) o!d!m

    567) si(ati(s 567) n!i t!(an

    mastoid 567

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    16/23

    m!ng(ilat) !%l!: "ahaa 587 mengkilat, refle? &ahaya (I)

    idung

    KANAN KII

    S!#t/m nasi eviasi (') eviasi (')

    ;a!at/s nasi m!di/s 4idak dapat dinilai 4idak dapat dinilai

    >!at/s nasi in%!io 4idak dapat dinilai 4idak dapat dinilai

    Sinus paranasal

    Sin/s %ontalis N!i t!(an 567) n!i (!t/( 567

    Sin/s !thmoidalis +yeri tekan ('), +yeri ketuk (')

    Sin/s ma(silais +yeri tekan ('), +yeri ketuk (')

    Pemeriksaan bibir J kavum oris6

    7nspeksi 6 Simetris, sianosis ('), -nemis ('), mukosa hiperemis ('), gigi dan gusi tidak

    tampak kelainan

    /rofaring

    >/l/t Tism/s 567

    Palat/m Simetris , deformitas (')

    A(/s %aing Simetris kanan dan kiri , hiperemis (')

    >/(osa %aing 4enang , granul ('), post nasal drip ('), hiperemis (')

    Dinding %aing #ost!io Permukaan rata, hiperemis (')

    U

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    17/23

    Status lokalis 6

    idah 6 tampak kotor, hiperemis ('), papil atrofi ('), fissure ('), geographi& tongue ('),

    stomatitis apthae ('), jejas (').

    1.5 7-G+/S7S J PF+-4--=S-+--+

    -. iagnosis =erja

    GlossodyniaB. >sulan Pemeriksaan penunjang tambahan

    ' /ral s%ab test

    ' Pemeriksaan darah lengkap

    17

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    18/23

    ' Pemeriksaan glukosa darah se%aktu

    ' pemeriksaan S-4, 47B:, S7

    ' Salivary flo% test' Psikologis asesmen

    :. Penatalaksanaan

    a) Penatalaksanaan farmakologi 6 3it : $?12hari

    3it B &omple? $?12 hari

    Metil prednisone # mg $?12 hari

    b) Penatalaksanaan non farmakologi 6Fdukasi 6 Banyak minum air putih, menjaga kebersihan oral.

    &) /peratif 6 '

    1.# PBAHASAN

    Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan lidah terasa panas sejak bulan yang lalu.

    =eluhan ini dirasakan lidah terasa seperti terbakar atau seperti setelah memakan makanan yang

    pedas. =eluhan dirasakan terus menerus dan tidak hilang ketika pasien makan makanan apapun,

    18

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    19/23

    keluhan ini diikuti oleh lidah yang terasa kering, sehingga pasien mengaku dalam satu hari sering

    meminum air putih agar keluhan ini berkurang. Berdasarkan anamnesis tersebut gejala lidah

    terasa panas mengarah keBMS (Burning Mouth Syndrome atau sindroma mulut terbakar. al ini

    sesuai dengan gejala lidah terasa panas, seperti terbakar atau dapat pula terasa nyeri yang dapat

    disebut sebagai K!lossodyniaL. Ftiologi dari !lossodynia berma&am'ma&am, dapat

    dikeompokkan menjadi 6

    7diopatik 6 tidak diketahui penyebabnya0

    Sistemik 6 efisiensi mineral dan vitamin, gangguan endokrin (M, hipotiroid,

    menopause), ?erostomia (produksi kelenjar ludah yang kurang), medikasi (-:F inhibitor,

    kemoterapi), refluks esofageal, anemia0

    okal 6 7ritasi gigi tajam, makanan, obat kumur, pasta gigi, infeksi jamur &andida

    albi&ans, infeksi bakteri stafilokokus, merokok, mengunyah tembakau, gigi palsu0

    Psikiatri 6 -nsietas, depresi, obsesif konvulsif, kelainan psikosomatis, phobia, stressor

    psikososial.

    Selain itu beberapa faktor predisposisi yang dapat ikut mempengaruhi kejadian dari

    !lossodyniadiantaranya seperti mulut kering (?erostomia)0 7nfeksi jamur mulut (thrush), oral

    liken planus atau lidah geografis0 Daktor psikologis, seperti ke&emasan, depresi atau

    kekha%atiran berlebihan0 =ekurangan nutrisi, seperti kekurangan @at besi, seng, folat (vitamin

    B*), thiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B$), piridoksin (vitamin B!) dan &obalamin

    (vitamin B1$)0 Gigi palsu. Gigi palsu dapat menekan beberapa otot dan jaringan mulut,

    menyebabkan nyeri mulut. Bahan yang digunakan dalam gigi palsu juga bisa mengiritasi

    jaringan dalam mulut0

    Gejala dan tanda yang biasa ditemukan pada pasien BMS,antara lain116

    rasa tidak enak (terbakar) pada kedua sisi mulut

    rasa nyeri yang dalam pada mukosa mulut

    gejala terjadi selama 5'! bulan

    ?erostamia

    dysgeusia

    gejala yang hampir menetap sepanjang hari

    19

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    20/23

    Sedangkan diagnosis dan gejala mayor pada BMS adalah 6

    N?EI(rasa terbakar, panas, perasaan geli atau mati rasa) Biasanya terjadi bilateral. Predileksi

    biasanya pada bagian anterior dari lidah atau ujungnya, mukosa palatum dan ba%ah bibir.

    Sedangkan mukosa bukal dan dasar mulut jarang terjadi.

    D?S+EUSIA4erjadi sampai " kasus dan dapat berbentuk rasa yang menetap di mulut atau

    perubahan persepsi rasa. IA 4erdapat pada !5" pasien BMS, dengan keluhan mulut kering pada indera

    perasa.

    Pada pasien ini, didapatkan ketiga gejala mayor tersebut. Pada pasien ini termasuk

    kategori BMS tipe $ karena didapatkan nyeri konstan sepanjang hari. 4ipe ini dihubungkan

    dengan faktor psikiatri, seperti ansietas kronik. +amun dapat juga disebabkan oleh beberapa

    faktor predisposisi yang disebutkan diatas.

    Selain itu paien termasuk usia tua (!# th) yang merupakan usia pas&a menopause.

    ikabarkan terdapat pengaruh hormonal terhadap kejadian. Selain itu, keluhan mulut kering

    sering ditemukan pada usia lanjut. =eadaan ini disebabkan oleh adanya perubahan atropi pada

    kelenjar saliva sesuai dengan bertambahan umur yang akan menurunkan produksi saliva dan

    mengubah komposisinya sedikit (=idd dan Be&hal0 Sonis dkk,). Seiring dengan meningkatnya

    usia, terjadi proses aging. 4erjadi perubahan dan kemunduran fungsi kelenjar saliva, di mana

    kelenjar parenkim hilang yang di ganti kan oleh jaringan lemak dan penyambung, lining sel

    duktus intermediatemengalami atropi. =eadaan ini mengakibatkan pengurangan jumlah aliran

    saliva (Pedersen dan oe0 Sonis dkk). Selain itu, penyakit' penyakit sistemis yang diderita pada

    usia lanjut dan obat'obatan yang digunakan untuk pera%atan penyakit sistemis dapat

    memberikan pengaruh mulut kering pada usia lanjut (Frna%ati).

    Pada pasien ini juga memiliki faktor predisposisi berupa ri%ayat penyakit M yang

    sudah diderita sejak tahun lalu. Beberapa pengamat melaporkan prevalensi diabetes sebagai

    penyebab BMS tidak terlalu tinggi (sampai #"). -da beberapa alasan yang mendukung

    perkiraan bah%a diabetes menyebabkan timbulnya rasa panas dalam mulut. =urangnya insulin

    pada penderita M mengganggu proses kataboli& dalam mukosa mulut sehingga menyebabkan

    resistensi jaringan terhadap gesekan normal menjadi berkurang. =emungkinan lain adalah

    adanya ?erostomoia dan infeksi &andida yang merupakan keadaan yang sering menyertai pasien

    20

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    21/23

    diabetes. (Broody) dkk menyatakan mekanisme timbulnya keluhan pada mulut merupakan

    neuropati yang irreversible dan perubahan pada membrane dalam pembuluh darah ke&il di

    jaringan mulut (gangguan neurosensori).1$

    Panas dan nyeri yang ditimbulkan oleh karena panas dan makanan pedas dapat

    mengaktifkan serabut saraf sensorik melalui saluran ion. Saluran yang dikenal sebagai reseptor

    vanilloid subtipe1 (3

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    22/23

    +amun pada kasus ini masih perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mengetahui

    etiologi yang menyebabkan timbulnya gejala tersebut. iantaranya adalah611

    arah lengkap N untuk menyingkirkan anemia

    Pemeriksaan oral s%ab N untuk menyingkirkan etiologi "andida spp

    De, vitamin B1$ dan S-4 N untuk menyingkirkan defisiensi

    glukosa darah se%aktu N untuk menyingkirkan M

    Salivary #estN to e?&lude a dry mouth

    /ral biopsy N apabila terdapat lesi oral pada pemeriksaan pemeriksaan Psikologis N untuk mengetahui adanya depresi atau gangguan ke&emasan.

    BAB =

    KESI>PULAN

    22

  • 7/25/2019 Case Glossodynia

    23/23

    Pada kasus ini pasien datang dengan keluhan lidah terasa panas sejak 3

    bulan yang lalu. Keluhan ini dirasakan lidah terasa seperti terbakar atau seperti

    setelah memakan makanan yang pedas. Keluhan dirasakan terus menerus dan

    tidak hilang ketika pasien makan makanan apapun, keluhan ini diikuti oleh lidah

    yang terasa kering. Berdasarkan anamnesis tersebut gejala lidah terasa panas

    mengarah ke BMS (Burning Mouth Syndrome) atau sindroma mulut terbakar. Hal

    ini sesuai dengan gejala lidah terasa panas, seperti terbakar atau dapat pula

    terasa nyeri yang dapat disebut sebagai !lossodynia".

    Pada pasien ini, didapatkan ketiga gejala mayor tersebut. Pada pasien ini

    termasuk kategori BMS tipe # karena didapatkan nyeri konstan sepanjang hari.

    $ipe ini dihubungkan dengan %aktor psikiatri, seperti ansietas kronik. &amun

    dapat juga disebabkan oleh beberap %aktor predisposisi yang disebutkan diatas.

    'aktor predisposisi yang terdapat pada pasien ini diantaranya adalah riayat

    M, usia *+ tahun (paa menopause) yang dikatakan keduanya turut

    mempengaruhi kejadian !lossodynia.

    Pasien ini mendapatkan terapi oral berupa -it. , -it B/#, dan

    kortikosteroid oral (metilprednison +00mg). engan mendapatkan terapi ini,

    pasien menunjukkan perbaikan gejala setelah minggu kedua pengobatan.

    Prognosis pada sindrom ini adalah baik selama etiologi dapat diketahui dan

    dikontrol baik dengan terapi %armakologi dan non1%armakologi.

    23