GATT ( General Agreement on Tariffs and Trade ) & WTO ( World Trade Organization )

Post on 16-Apr-2017

1.389 views 7 download

Transcript of GATT ( General Agreement on Tariffs and Trade ) & WTO ( World Trade Organization )

KELOMPOK 4

Oleh :

Dessy Rahmasari

Hafiz Wisnu Pangestu

Kinanthi Iriningtyas Wiworo

Nabilla Fieha Diniasti

Nesya Anggrita Rahayuni

Sabikhisma Noorfajr

Vinda Laurencia

GATT ( General Agreement on

Tarriffs and Trade )

WTO ( World Trade

Organization )

LATAR BELAKANG GATT

Untuk mengurusi perjanjian umum tentang tarif dan

perdagangan.

Untuk menerapkan prinsip-prinsip umum leberalisasi perdagangan berdasarkan traktat (perjanjian)

multi lateral

Tahun 1947

di Jenewa,Swiss

DibentukAwal didirikan

TUJUAN GATT

Meningkatkan taraf hidup

umat manusia

Meningkatkan kesempatan

kerja

Meningkatkan produksi dan

tukar menukar barang

Meningkatkan pemanfaatan

kekayaan alam dunia

Tujuan Pokok 

FUNGSI GATT

Pertama,  memberikan suatu perangkat ketentuan

perdagangan. mengatur transaksi perdagangan yang dilakukan oleh

negara- negara anggota GATT

       Kedua, sebagai suatu forum [wadah] perundingan perdagangan

dan   diupayakan agar praktek perdagangan dapat dibebaskan dari

rintangan-rintangan yang mengganggu [liberalisasi

perdagangan]

Ketiga, GATT mengupayakan agar aturan atau praktek perdagangan demikian itu menjadi jelas,

baik melalui pembukaan pasar nasional atau melalui penegakan dan juga penyebarluasan

pemberlakuan peraturannya

PRINSIP PRINSIP GATT

Prinsip Larangan Restriksi

(Pembatasan) Kuantatif

Prinsip Most-Favoured-Nations (MFN)

Prinsip National

Treatment

Prinsip Resiprositas

Prinsip Perlindungan melalui Tarif

Prinsip perlakuan Khusus bagi Negara

berkembang

Prinsip transparasi

BENTUK-BENTUK KEUNTUNGAN (BENEFITS)

Advantages, berupa pengurangan tarif Favour, mengizinkan ekspor barang tertentu yg semula

dilarang Privilege,pengecualian dr pajak Immunity, pengecualian dr keharusan melakukan

health hazard test.

kewajiban negara untuk memberikan keuntungan keuntungan di atas immediately dan unconditionally pd produk sejenis dr semua negara .

LATAR BELAKANGDidirikan berawal dari putaran

uruguay (1986-1994) serta perundingan-perundingan

sebelumnya yang semuanya di bawah GATT

Disahkan sebagai organisasi perdagangan dunia pada 1 januari 1995

Terdiri dari 160 negara anggota dengan 24 negara pengamat dan

bermarkas di Jenewa, Swiss

Bertujuan Untuk :• Mendorong perdagangan

bebas dengan mengurangi dan menghilangkan hambatan-hambatan perdagangan,

• Menyediakan forum oerundingan perdagangan internasional

• menyelesaikan sengketa dagang

• Memantau kebijakan perdagangan di negara-negara anggota.

Tujuan hukum perdagangan internasional :1.Mencapai perdagangan

internasional yang stabil 2.Meningkatkan volume

perdagangan dunia3. Mengembangkan sistem

perdagangan multiteral.4.Meningkatkan pemanfaatan

sumber-sumber kekayaan dunia.

TUJUAN

Meratifikasi perjanjian WTO

UU No. 7 1994

Isu – Isu konkret

WTO yang menjadi

perjuangan Indonesia

BIDANG PERTANIAN

• Adanya penghapusan subsidi domestik• Pengapusan subsidi ekspor• Peningkatan akses pasar melalui penurunan tarif.

Faktor lain :1. Masalah ketahanan pangan

(food security)2. Pembangunan pedesaan

(rural development)3. Pengentasan kemiskinan

(alleviation of poverty)

Liberalisasi Pertanian

BIDANG PERTANIAN Perjuangan Indonesia

Pengecualian terhadap produk

strategis ( strategic product)

Terkait dengan faktor yang menjadi tulang

punggung pembangunan :

1. Ketahan pangan2. Pembangunan desa

3. Pengurangan kemiskinan

Indonesia memperjuangkan penurunan tarif atas produk pertanian, memperhatikan kepentingan negara berkembang, dan tidak semata –

mata menekankan pembukaan pasar.

BIDANG PERATURAN ( RULES )

Indonesia menginginkan berbagai persetujuan tersebut diperbaiki dengan mempertimbangkkan

kepentingan negara berkembang dalam rangka akses pasar dan

perlindungan domestik.

BIDANG JASA

Pandangan Indonesia bahwa proses liberalisasi jasa sebaiknya

dilakukan secara bertahap, seiring dengan pembedayaan dan

penguatan industri jasa modal.

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

(PUBLIC HEALTH) DAN TRIPS

Lisensi wajib tidak diterapkan atas produksi

obat – obatan yang bertujuan kemanusiaan.

Masih adanya pengawasan untuk negara berkembang.

BIDANG INVESTASI

Indonesia berpendapat bahwa mengembangkan industri dan pertumbuhan sektor riil harus didorong oleh pertumbuhan investasi yang signifikan.

Indonesia Kebijakan investasi yang transparan dan

nondiskriminatif.

BIDANG LINGKUNGAN

Indonesia Kebijakan lingkungan

tidak diatur dalam WTO

WTO

Mensyaratkan standar yang tinggi terhadap akses

pasar produk negara berkembang.