7/26/2019 Referat Radiologi Doni
1/38
REFERAT
PEMERIKSAAN RADIOLOGI PADA PNEUMONIA
Disusun oleh:
Suluh Bayu Waskio! S"Ke#
$%AP%&&'(
Pe)*i)*in+ :
#," Wi#ya,i! S-"Ra#
KEPANITERAAN KLINIK RADIOLOGI
RSUD ARGAMAKMUR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESE$ATAN
UNI.ERSITAS BENGKULU
'&%/
KATA PENGANTAR
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
2/38
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan referat ini yang berjudul 0Pe)e,iksaan
Ra#iolo+i Pa#a Pneu)onia1. Referat ini saya susun untuk melengkapi tugas
Kepaniteraan Klinik Radiologi di RS! Argamakmur.
Saya mengu"apkan terima kasih kepada dr.Widyarti# Sp.Rad#yang telah
membimbing dan mengajarkan saya dalam mengetahui "ara-"ara mendiagnosis suatu
penyakit berdasarkan pemeriksaan radiologi sehingga dapat membantu saya menyusun
referat ini.
Saya menyadari masih banyak kekurangan baik pada isi maupun format referat
ini.$leh karena itu# saya menerima segala kritik dan masukan dengan tangan terbuka dan
memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan dalam tugas referat yang
telah saya buat ini.
Akhir kata saya berharap referat ini dapat berguna bagi rekan-rekan serta semua
pihak yang ingin mengetahui tentang 0Pe)e,iksaan Ra#iolo+i Pa#a Pneu)onia1.
%engkulu# April &'()
Penyusun
BAB I
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
3/38
PENDA$ULUAN
%"% Laa, Belakan+
Pneumonia merupakan penyakit dengan angka mortalitas dan morbiditas yang
tinggi. Pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran ba*ah akut yang paling sering.
Pneumonia sendiri dapat terjadi sebagai penyakit primer maupun fase lanjutan dari
penyakit saluran nafas lainnya (.
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru# bronkiolus terminalis
distal yang men"akup bronkiolus respiratorius dan al+eoli. Peradangan yang terjadi inilah
yang menyebabkan konsolidasi dan gangguan pertukaran udara di paru &.
Pneumonia sebenarnya bukanlah suatu penyakit baru. American lung associaton
menyebutkan hingga tahun (,)pneumonia menjadi penyebab kematian nomor satu di
Amerika . Penggunaan antibotik membuat penyakit ini dapat di kontrol# beberapa tahun
kemudianpneumoniakembali menjadi penyebab kematian utama dikarenakan mun"ulnya
organisme nosokomial yang resisten terhadap antibiotik# ditemukannya organisme-
organisme baru# bertambahnya jumlah pejamu yang lemah daya tahan tubuhnya# karena
adanya penyakit seperti A!S# dan juga dikarenakan adanya kombinasi pneurnonia dan
influenza (#.
Pneumonia juga merupakan masalah kesehatan didunia karena angkamortalitasnya yang tinggi# tidak hanya di negara berkembang# tetapi juga di negara-
negara maju /. !i ndonesia sendiri pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga
setelah penyakit jantung dan tuberkulosis. 0al ini sering dikaitkan dengan faktor sosial-
ekonomi yang rendah 1#).
dentifikasi pneumonia harus jelas# sehingga penegakan diagnosis pneumonia
harus men"akup anamnesis dari gejala dan ri*ayat# pemeriksaan fisik maupun
pemeriksaan penunjang dari laboratorium dan modalitas radiologi 1. 2ambaran
pneumonia pada modalitas radiologi kon+ensional akan memberikan gambaran yang
beragam sesuai dengan agen penyebab )#3.
%"' Tu2uan Penulisan Re3e,a
ntuk mengetahui gambaran foto radiologi kon+ensional pada kasus pneumonia.
%"4 Man3aa Penulisan Re3e,a
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
4/38
(. Referat ini diharapkan menjadi sumber rujukan dalam memahami kasus penumonia
dari sudut radiologi kon+ensional
&. Referat yang ditulis diharapkan bia menjadi "ontoh penulisan ilmiah yang
berikutnya.
BAB II
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
5/38
TIN5AUAN PUSTAKA
'"% Anao)i Pa,u
Paru-paru merupakan suatu organ yang berbentuk keru"ut# dan terletak dalam
rongga thora4 dan di atas diafragma (#5. Paru paru dibungkus oleh selaput membran
pleura. 6asing-masing paru mempunyai ape4 7bagian atas dari paru8 dan basis 7bagian
dasar8 yang mengikuti lengkung diafragma. Sekitar pertengahan permukaan kiri yaitu
hillus pulmonalis# suatu lekukan dimana bron"hus# pembuluh darah masuk ke paru-paru
untuk membentuk konus pulmonalis. ,
Paru-paru terbagi menjadi beberapa lobus 9 atas# tengah# dan ba*ah di kanan# dan
atas dan ba*ah kiri ,. %ronkus utama kiri dan kanan tidak simetris. :abang utama
bronkus kanan dan kiri ber"abang lagi menjadi bronkus lobaris dan bronkus segmentalis
('#((. Per"abangan ini berjalan terus menjadi bronkus yang ukurannya semakin ke"il
sampai akhirnya menjadi bronkiolus terminalis. Al+eolus dipisahkan dari al+eolus didekatnya oleh dinding tipis atau septum ((.
;issura interlobaris membatasi setiap lobus paru-paru. Paru-paru kanan dan kiri
mempunyai fissura oblik yang dimulai pada dada anterior setinggi iga keenam pada garis
mid"la+i"ula dan memanjang lateral atas ke iga kelima di garis aksillaris media# berakhir
pada dada posterior pada prosessus spinosus T ( &.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
6/38
oblik kiri. ;issura hori=ontal hanya ada di bagian kanan dan memisahkan lobus atas kanan
dan lobus tengah kanan ((.
'"' De3inisi Pneu)onia
Pneumonia merupakan peradangan
yang mengenai parenkim paru#
bronkiolus terminalis distal sampai ke
al+eoli# peradangan ini menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat# disebut Pneumonia atau
Pneumonitis (#(/. Namun istilah pneumonitis seringkali digunakan untuk menyatakan
peradangan paru non spesifik yang etiologrnya belum di ketahui# sedangkan istilah
pneumonia digunakan untuk peradangan paru yang sudah diketahui penyebabnya (1.
'"4 Insi#ensi
Penyakit saluran nafas menjadi penyebab angka kematian dan ke"a"atan yang tinggi
di seluruh dunia.Sekitar 5'> dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan
infeksi saluran pemapasan yang terjadi di masyarakat 7pneumonia komunitas8 atau di
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
7/38
dalam rumah sakit 7pneumonia nosokomial8 (1#(). Pneumonia yang merupakan bentuk
infeksi saluran napas ba*ah akut di parenkim paru yang serius dijumpai sekitar (1-&'>.
Pneumonia nosokomial di : lebih sering dari pada pneumonia nosokomial di ruangan
umum yaitu /&> 9 (># dan sebagian besar yaitu sejumlah /3> terjadi pada pasien yang
menggunakan alat bantu mekanik (3. Kelompok pasien ini merupakan bagian terbesar dari
pasien yang meninggal di : akibat pneumonia nosokomial (5.
Se"ara gender# laki-laki lebih sering terkena dibanding perempuan. %erdasarkan
umur# pneumonia dapat menyerang siapa saja (5. 6eskipun lebih banyak ditemukan pada
anak-anak dan usia lanjut. Pneumonia sering terjadi pada penyakit paru obstruktif kronik
7PP$K8 1. ?uga dapat terjadi pada pasien dengan penyakit lain seperti diabetes mellitus
7!68# payah jantung# penyakit arteri koroner. ?uga adanya tindakan in+asif seperti
pemasangan infus# intubasi# traekostomi# atau pemasangan +entilator 5. Perlu diteliti
faktor lingkungan khususnya tempat kediaman misalnya di rumah jompo atau panti#
penggunaan antibiotik# obat suntik @# serta keadaan alkoholik yang meningkatkan
kemungkinan terinfeksi kuman gram negatif. 7(#3#/8
'"6 Eiolo+i
tiologi pneumonia ber+ariasi tergantung dari jenis dari pneumonia# dan hal ini
berdampak kepada obat yang akan diberikan (#. Pneumonia dapat disebabkan oleh
berbagai ma"am mikroorganisme# yaitu bakteri# +irus# jamur dan proto=oa (#1.
tiologi pneumonia yang tersering adalah bakteri. :ara penularan berkaitan dengan
jenis bakteri# misalnya infeksi melalui droplet sering di sebabkan Strepto"o"us
pneumonia# melalui selang infus oleh Stapylococcus aureus# sedangkan pemakaian
+entilator oleh P.aeruginosa dan Enterobacter 3#5. Akibat perubahan keadaan pasien
seperti gangguan kekebalan dan penyakit kronik# polusi lingkungan# dan penggunaan
antibiotik yang tidak tepat sehingga menimbulkan perubahan karakteristik kuman#
terjadilah peningkatan patogenitas jenis kuman# terutama S.aureus, B.catanhalism,
Haemophilus influenza, dan Enterobacter #1#,. ?uga dijumpai adanya berbagai bakteri
enterik gram negatif #1#(' Respons yang ditimbulkan juga bergantung pada agen
penyebabnya# Pneumo"o"us adalah penyebab yang paling sering dari pneumonia bakteri#
baik yang didapat dari masyarakat 7kira-kira 31> dari semua kasus8 maupun dari rumah
sakit .
Pneumonia oleh +irus sering terjadi pada anak-anak# tetapi kasus pada anak-anak
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
8/38
hanya sebesar ('> (5. 2ejala atau tanda yang khas pada pneumonia jenis ini adalah sakit
kepala# demam# nyeri otot menyeluruh# letih luar biasa# dan batuk kering (,.Kebanyakan
pneumonia ini ringan# tidak membutuhkan pera*atan di rumah sakit# dan tidak
menyebabkan kerusakan paru yang menetap.Penyebab tersering adalah +irus influen=a
tipe A# % dan adeno+irus &'.
Pneumonia juga dapat di sebabkan oleh proto=oa parasit.Pnemocystis cariniiadalah
penyebab dari P:P 7pneumonia P."arinii8.P:P yang berulang menyerang lebih dari
separuh penderita A!S dan sering meirjadi penyebab kematian kelompok ini (5#(,. P:P
merupakan infeksi oportunistik dan dapat juga terjadi pada pejamu dengan gangguan
imunitas seperti pasien yang mendapat terapi imunosupresif untuk pengobatan kanker
atau transplantasi organ &'.
Pneumonia yang disebabkan oleh aspirasi dibedakan menjadi tiga sindrom
berdasarkan sifat bahan yang diaspirasi# tanda dan gejala serta patofisiologinya &(.Aspirasi
mikroorganisme patologik yang berkoloni pada orofaring adalah "ara infeksi yang
menyebabkan pneumonia bakteri ,. Kebanyakan indi+idu mengaspirasi sedikit sekret
orofaringeal selama tidur# dan sekret tersebut akan dibersihkan se"ara normal tanpa gejala
sisa melalui mekanisme pertahanan se"ara normal ('. Sindrom aspirasi tipe kedua yang
disebut sindrom 6endelson berkaitan dengan regurgitasi dan aspirasi isi asam
lambung.?enis sindrom ketiga aspirasi berkaiatan dengan bahan yang diaspirasi 7biasanya
makanan8 atau "airan bukan asam 7misal tenggelam8 menyebabkan obstruksi mekanik ('.
;ungus juga menyebabkan pneumonia# *alaupun tidak sesering bakteri# misalnya
histoplasmosis# koksidiomikosis# dan blastomikosis.Spora fungus ini di temukan dalam
tanah dan terinhalasi.Spora yang masuk ke dalam bagian paru-paru yang lebih dalam
difagositosis dan dapat menimbulkan alergi ((. Sesudah timbul alergi# terjadi reaksi
peradangan yang disertai pembentukan tuberkel# jaringan parut pekapuran# dan bahkan
pembentukan ka+itas (( .0al ini seringkali disalah tafsirkan sebagai tuberkulosis#
sehingga dibutuhkan pembiakan jamur di jaringan paru.Pneumonia oleh fungus tidak
jarang menjadi komplikasi dari tahap akhir penyakit-penyakit terminal seperti kanker atau
leukimia.Candida albicansmerupakan jamur yang sering ditemukan pada sputum orang
sehat dapat juga menyerang jaringan paru.nfeksi oleh "andida disebut :andidiasis(/#(1
.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
9/38
2ambar (.( :ontoh ?amur Penyebab Pneumonia
Tabel (.(
Penyebab paling sering pneumonia yang di dapat di masyarakat 7komunitas8
dan nosokomial 7rumah sakit8
Lokasi Su)*e, Penye*a*
6asyarakat (communityac!uired" Streptococcus pneumoniae
#ycoplasma pneumoniae
Haemophilus pneumoniae
Chlamydia pneumoniae
Rumah sakit (hospitalac!uired" %asil usus gram negati+e 7misal# Escherchia
coli, $lebisiella pneumonia8
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
'"/ Fako, Risiko
Adapun faktor-faktor resiko pneumonia yakni 9
- sia diatas )1 tahun
- Aspirasi sekret orofaringeal
- nfeksi pernapasan oleh +irus
- Sakit yang parah yang menyebabkan imunodefisiensi seperti 7 diabetes
mellitus8
- Penyakit pernapsan kronik 7:$P!# asma kistik fibrosis8
- Kanker7 terutama kanker paru 8
- Trakeostomi atau pemakaian endotrakeal
- %edah abdominal atau toraks
-;raktur tulang iga
- Pengobatan dengan imunosupresif
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
10/38
- A!S
- Ri*ayat merokok
- Alkoholisme
- 6alnutrisi
'"7 Pao3isiolo+i #1#('
!alam keadaan normal# tidak terjadi pertumbuhan mikroorganisme di paru.
Keadaan ini disebabkan oleh mekanisme pertahanan paru. Apabila terjadi
ketidakseimbangan antara daya tahan tubuh# mikroorganisme dapat berkembang biak dan
menimbulkan penyakit. Risiko infeksi di paru sangat tergantung pada kemampuan
mikroorganisme untuk sampai dan merusak permukaan epitel saluran napas.
Patogenesis pneumonia men"akup interaksi antara mikroorganisme penyebab yang
masuk melalui berbagai jalan# dengan daya tahan tubuh pasien# mikroorganisme penyebab
pneumonia memiliki tiga bentuk transmisi primer 9
(.Aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang telah berkolonisasi di
orofaring.
&.nhalasi aerosol yang infeksius
.Penyebaran hematogeBn dari bagian ekstrapulmonar
Asprasi dan inhalasi agen-agen infeksius adalah dua "ara tersering yang menyebabkan
pneumonia# sementara penyebaran se"ara hematogen lebih jarang terjadi. Pada saluran
nafas bagan ba*ah# kuman menghadapi daya tahan tubuh berupa sistem pertahanan
mukosilier# daya tahan selular makrofag al+eolar# limfosit bronkial# dan netrofil. ?uga
daya tahan humoral igA dan ig2 dari sekresi bronkial.
Terjadinya pneumonia tergantung kepada +irulensi 6$# tingkatan kemudahan dan
luasnya daerah paru yang terkena serta penurunan daya tahan tubuh.Pneumonia dapat
terjadi pada orang normal tanpa kelainan imunitas yang jelas.Namun pada kebanyakan
pasien de*asa yang menderita pneumonia didapati adanya satu atau lebih penyakit dasar
yang mengganggu daya tahan tubuh.
Respon yang di timbulkan juga bergantung dari agen penyebabnya.Streptococus
pneumonia (pneumococus"# adalah penyebab yang paling sering dari pneumonia bakteri#
baik yang didapat di masyarakat maupun dari semua kasus rumah sakit. !i antara semua
pneumonia bakteri# pneumonia pneumokokus merupakan yang paling banyak
diselidiki.Pneumokokus umumnya men"apai al+eoli le*at per"ikan mukus atau
sali+a.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
11/38
(.kongesti 7/ sampai (& jam pertama89eksudat serosa masuk ke dalam al+eoli melalui
pembuluh darah yang berdilatasi dan bo"or.
&.0epatisasi merah 7/5 jam berikutnya89 paru tampak merah dan bergranula
7hepatisasi C seperti hepar8 karena sel-sel darah merah# fibrin# dan leukosit P6N
mengisi al+eoli.
.0epatisasi kelabu 7 sampai 5 hari8 9 paru tampak kelabu karena leukosit dan fibrin
mengalami konsolidasi di dalam al+eoli yang terserang.
/.Resolusi 73 sampai (( hari8 9 eksudat mengalami lisis dan direabsorbsi oleh
makrofag sehingga jaringan kembali pada struktur semula.
A*itan pneumonia pneumokokus bersifat mendadak disertai menggigil# demam# nyeri
pleuritik# batuk dan sputum yang ber*arna seperti karat.Ronki basah dan gesekan pleura
dapat terdengar di atas jaringan yang terserang oleh karena eksudat dan fibrin dalam
al+eolus dan dapat pula dalam permukaan pleura.0ampir selalu terdapat hipoksemia
dalam tingkat tertentu# akibat pirau darah melalui daerah paru yang tak mengalami
+entilasi dan konsilodasi.ntuk membantu dalam menegakkan diagnosis dan mengikuti
perjalanan pneumonia dapat dilakukan radiogram dada# hitung leukosit dan pemeriksaan
sputum terdiri dari pemeriksaan dengan mata telanjang dan mikroskopik serta biakan.
Pneumonia diharapkan sembuh setelah terapi men"apai &- minggu. %ila lebih lama
perlu di "urigai adanya infeksi kronik oleh bakteri anaerob atau non bakteri seperti oleh
jamur# mikoba"terium atau parasit. Karena itu perlu penyelidikan lebih lanjut terhadap
6$ penyebab pneumonia Pada umumnya pasien dengan gangguan imunitas yang berat
mempunyai prognosis yang lebih buruk dan kemungkinan rekurensi yang lebih besar.
'"( Klasi3ikasi Pneu)onia (,#&'#&(
2ambaran klinis dan klasifikasi pneumonia didasarkan pada faktor lingkungan
pasien# keadaan pasien dan mikroorganisme# atau mengaitkannya dengan data-data klinis#
epdemiologi dan pemeriksaan penunjang.
- Klasifikasi tradisional berdasarkan "iri radiologis dan gejala klinis# dibagi atas9
%.Pneumonia tipikal yang ber"irikan tanda-tanda pneumonia lobaris klasik. 2ambaran
radiologisnya berupa opasitas lobus atau lobaris yang disebabkan oleh kuman
tipikal terutama S.pneumonia, $.pneumonia, atau H.&nfluenza
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
12/38
&.Pneumonia Atipikal# ditandai oleh gangguan respirasi yang lambat dengan
gambaran infiltrate paru bilateral yang difus. Penyebabnya adalah #ycoplasma
pneumonia, 'irus egionella pneumophila dan Clamidia psittae. Klasifikasi ini
sudah tidak digunakan lagi karena ditemukan bah*a gambaran radiologis atau
laboratorium saling tumpang tindih dan tidak men"akup pneumonia gambaran
yang khas.
- Klasifikasi se"ara radiologis sesuai dengan lokasi anatomisnya9
(.Pneumonia al+eolar. 6isalnya Pneumonia pneumococal. ksudat pada al+eolar
memberi gambaran konsolidasi homogen pada perifer yang terbentang menuju
hilus dan "enderung memotong garis segmental. air-bronkogram biasanya di
temukan pada pneumonia jenis ini.
&.Pneumonia lobular 7bronkopneumonia8 sering ditemukan pada pneumonia yang
disebabkan oleh infeksi stapilo"o"us pada paru# terlihat gambaran konsolidasi
berdensitas tinggi pada satu segmen atau lobus atau ber"ak yang mengikut
sertakan al+eoli yang tersebar
.Pneumonia interstisial yang dapat ditemukan pada infeksi +irus dan my"oplasma.
Terjadi edema dinding bronkioli dan juga edema jaringan interstisial peribronkial#
kadang-kadang al+eoli terisi eksudat.
/.Pneumonia "ampuran# merupakan gabungan ketiganya.
- Klasifkasi berdasarkan inangnya dan lingkungan. Klasifikasi ini sering dipakai
karena membantu pelaksanaan pneumonia se"ara empirik. Klasifikasi ini terbagi atas9
(.Pneumonia komunitas bersifat sporadik dan endemik menyerang tua dan muda.
&.Pneumonia nosokomial didahului dengan ri*ayat pera*atan dirumatl sakit.
.Pneumonia rekurens terjadi berulang kali berdasarkan penyakit paru kronik.
/.Pneumonia aspirasi biasanya pada penderita alkoholik dan usia tua.
1.Pneumonia pada gangguan pada umum# pasien transplantasi#onkologi# A!S.
!ari beberapa bagian diatas# hanya pneumonia komunitas dan nosokomial yang
la=im dipakai. 6engingat gambaran pneumonia nosokomial yang khas berbeda daripneumonia komunitas# maka diagnosis pneumonia jenis ini menggunakan kriteria Centre
for )isease and Pre'ention# SA.
'"8 Ge2ala Klinis (/#(1#(,
2ejala-gejala klinis pneumonia meliputi9
9 !emam dan menggigil akibat proses peradangan
9 %atuk yang sering produktif dan purulen *alaupun dapat juga non produktif
9 Sputum ber*arna merah karat atau kehijauan dengan bau khas9 Sesak# berkeringat# nyeri dada
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
13/38
9 Rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius.
2ambaran klinis biasanya didahului oleh infeksi saluran napas akut bagian atas selama
beberapa hari# kemudian diikuti dengan demam# menggigil# suhu tubuh kadang-kadang
melebihi /'':# sakit tenggorokan# nyeri otot dan sendi. ?uga disertai batuk# dengan
sputum mukoid atau purulen# kadang-kadang berdarah. 75#(18
'" Dia+nosis ,#&&1#&3
!iagnosis pneumonia didasarkan kepada ri*ayat penyakit yang lengkap# pemeriksaan
fisis yang teliti# dan pemeriksaan penunjang.
a. Anamnesis
!itujukan untuk mengetahui kemungkinan kuman penyebab yang berhubungan
dengan faktor infeksi.
- +aluasi faktor pasienDpredisposisi# misal PP$K 7Haemophilus influenzae8#
penurunan imunitas 7kuman gram negati+e8# kejangDtidak sadar 7aspirasi gram
negatif8
- %edakan lokasi infeksi# misal pneumoni komunitas 7Stretococcus pneumoniae#
Haemophilus influenzae##ycoplasma pneumoniae8
- sia pasien# misal bayi 7+irus8# muda 7#ycoplasma pneumoniae8# de*asa
7Streptococcus pneumoniae8
- $nset *aktu# misal "epat akut dengan rusty coloured sputum 7Streptococcus
pneumoniae8# perlahan dengan batuk dahak sedikit 7#ycoplasma
pneumoniae8.7)8
b. Pemeriksaan ;isis
%erikut beberapa gejala klinis yang mengarah pada tipe kuman
penyebabDpatogenitas kuman dan tingkat berat penyakit.
- 2ejala yang tiba-tiba mun"ul dan langsung berat 7Streptococcus pneumoniae#
Haemophilus influenzae# Staphylococcus aureus# *ersinia pestis8
- 2ejala yang timbulnya lambat 7pneuomonia atipikal# $lebsiella pneumonia#
Pseudomonas aeruginosa#Enterobactericiae8
- 2ejala yang dialami pasien# misal nyeri pleuritik difus 7#ycoplasma
pneumoniae8# nyeri pleuritik tusuk 7Streptococcus pneumoniae8# "ory=a
7+irus8# red current +elly seperti batu bata 7$lebsiella pneumonia8# sputum
berbau busuk 7pneumonia aspirasi# infeksi anaerob8
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
14/38
- 2ejala intestinal# mual# muntah# diare# nyeri abdomen 7egionella
pneumoniae8
- Tampak bagian dada yang sakit tertinggal se*aktu bernafas dengan suara
napas bron"hial kadang-kadang melemah.
- !i dapatkan ronkhi halus# yang kemudian menjadi ronkhi basah kasar pada
stadium resolusi. 71#)#5#(18
". Pemeriksaan laboratorium 9
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
15/38
dari penyakit seorang penderita# dan setiap *aktu dapat dipergunakan dan
diperbandingkan dengan foto yang dibuat pada saat berikutnya.(
Posisi Pa#a Foo Tho,a;%4!%6
Posisi PA (Postero Anterior)
Pada posisi ini film diletakkan di depan dada# siku ditarik kedepan supaya
s"apula tidak menutupi parenkim paru.
PosisiAP (Antero Posterior)
!ilakukan pada anak-anak atau pada pasien yang tidak kooperatif. ;ilm
diletakkan diba*ah punggung# biasanya s"apula menutupi parenkim paru. ?antung
juga terlihat lebih besar dari posisi PA. :la+i"ula juga terangkat.
PosisiLateral Dextra & Sinistra
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
16/38
Posisi ini hendaknya dibuat setelah posisi PA diperiksa. %uatlah proyeksi lateral
kiri ke"uali semua tanda dan gejala klinis terdapat di sebelah kanan# maka dibuat
proyeksi lateral kanan#berarti sebelah kanan terletak pada film. ;oto juga dibuat
dalam posisi berdiri.
PosisiLateral Dekubitus
;oto ini hanya dibuat pada keadaan tertentu#yaitu bila klinis diduga ada "airan
bebas dalam "a+um pleura tetapi tidak terlihat pada foto PA atau lateral. Penderita
berbaring pada satu sisi 7kiri atau kanan8. ;ilm diletakkan di muka dada penderita
dan diberikan sinar dari belakang arah hori=ontal.
PosisiApikal (Lordotik)
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
17/38
0anya dibuat bila pada foto PA menunjukkan kemungkinan adanya kelainan
pada daerah ape4 kedua paru. Proyeksi tambahan ini hendaknya hanya dibuat setelah
foto rutin diperiksa dan bila ada kesulitan menginterpretasikan suatu lesi di ape4.
PosisiOblique
RAO
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
18/38
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
19/38
a" Perselubungan padat homogen atau inhomogen
*" %atas tidak tegas# ke"uali jika mengenai ( segmen lobus
>" @olume paru tidak berubah# tidak seperti atelektasis dimana paru menge"il. Tidak
tampak de+iasi tra"heaDseptumDfissureDseperti pada atelektasis.
d. Air bronchogram signadalah bayangan udara yang terdapat di dalam per"abangan
bronkus yang dikelilingi oleh bayangan opak rongga udara yang akan tampak jelas
jika udara tersebut tergantikan oleh "airanDeksudat akibat proses inflamasi. Pada
saat kondisi seperti itulah# maka dikatakan air bronchogram signpositif 7I8 7/#(,#&'8
2ambar (. 2ambaranAir Bronchogrampada pneumonia
e. Sillhoute sign adalah suatu tanda adanya dua bayangan benda 7objek8 yang
berada dalam satu bidang seakan tumpang tindih. Tanda ini bermanfaat untuk
menentukan letak lesi paru E jika batas lesi dengan jantung hilang# berarti lesi
tersebut berdampingan dengan jantung atau di lobus medius kanan. 6aka akan
disebut sebagaisillhoute sign 7I8 7/#&&8
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
20/38
2ambar (./ 2ambaran Silhoute Sign
%erdasarkan letak anatomis dibagi menjadi yaitu pneumonia lobaris# pneumonia
lobularis 7bron"hopneumonia8 dan pneumonia interstitialis 7bronkiolitis8.
%" AIR SPA?E PNEUMONIA@PNEUMONIA LOBARIS ,#('
Pada pneumonia lobaris bisa ditemukan perselubungan paru lobus atas dengan batas
yang tegas# *alaupun pada mulanya kurang jelas. @olume paru tidak berubah# tidak
seperti atelektasis dimana paru menge"il. Tidak tampak de+iasi tra"hea D septum D
flssuraD seperti pada atelektasis.
2ambar (.1 2ambaran Perselubungan pada Kasus Pneumonia
Air space pneumonia lobarisD pneumonia lobaris sering dikenal juga dengan
pneumonia pneumo"o""us karena seiring *aktu infeksi dapat menyebar dan melibatkan
seluruh lobus# sering juga menempati satu lobus penuhDkonsolidasi pada seluruh lobus
dimulai dalam ruang distal dan menyebar melalui pori-pori ((/.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
21/38
2ambar (.) Pneumonia
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
22/38
2ambar (.5 Pneumonia lobaris foto PA dan lateral 7kanan8 tampak perselubungan pada
lobus kanan paru.
Kesan9 tampak perselubungan pneumonia lobus tengah paru kanan
'" BRONK$OPNEUMONIA@PNEUMONIA LOBULARIS
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
23/38
2ambar (., Pneumonia 7kanan8# bron"opneumonia 7kiri8
%ronkopneumonia digunakan untuk menggambarkan pneumonia yang mempunyai
pola penyebaran ber"ak# teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi didalam bronki
dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan di sekitarnya.Pada bronkopneumonia
terjadi konsolidasi area berber"ak. %ronkopneumonia adalah proses multi fokal yang
dimulai pada bronkiolus terminalis dan respiratorius dan "enderung menyebar se"ara
segmental. dapat juga disebut pneumonia lobularis dan menghasilkan konsolidasi yang
tidak homogen. Pada foto thoraks tampak infiltrat peribronkhial yang semiopak dan tidakhomogen didaerah hillus yang menyebabkan batas jantung menghilang# penyebab paling
sering oleh S.aureus dan organisme gram negatif.
4" PNEUMONIA INTERSTITIAL
mumnya jenis pneumonia intersisial ini disebabkan oleh +irus. nfeksi oleh +irus
bera*al dari permukaan dengan terjadinya kerusakan silia sel goblet dan kelenjar mukus
bronkioli sehingga dinding brokioli menjadi edematous. juga terjadi edema jaringan
interstisial peribronkial# kadang al+eolus terisi "airan.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
24/38
2ambar &.' Pneumonia nterstisial
Kesan9 pada foto thoraks PA# tampak adanya perselubungan inhomogen pada kedua
lapangan paru# silhoute sign 7I8# densitas "orakan bronko+askuler meningkat# ber"akan
ber"akan infi ltrat 7I8# bronkogram 7I8.
PNEUMONIAL BA?TERIAL
STREPTO?O??US PNEUMONIAE
Sering pada orang muda# paling sering terjadi pada semua umur# konsolidasi bentuk
lobar# sering berada dibasal paru# tetapi juga sering diseluruh bagian paru# gambaran
+olume paru normal# air bronkogram I# edema diseptum interlobular menyebabkan garis
septum.
STAP$TO?O??US AUREUS
!isebabkan pemakaian narkoba gambarannya ada nodul bulat yang tersebar selama
beberapa hari.Terkadang ka+itas dapat ditemukan pada pemeriksaan keadaan lanjutpada
pneumonia yang mun"ul adalah gambaran brokopneumonia dengan ber"ak-ber"ak
konsolidasi banyak kadang terdapat ka+itas juga.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
25/38
2ambar &.( Pneumonia et "ausa nfeksi S. Aureus
KLEBSIELLA PNEUMONIA
Terdapat pada laki-laki yang sudah tua dengan kondisi kesehatan yang
lemah#gambarannya adalah lobar pneumonia yang sering pada bagian kanan dan bagian
lobus atas paru# +olume dari paru yang terinfeksi dapat dipertahankan atau dapat sedikit
meningkat yang disebabkan oleh fissure yang menonjol#bisa terdapat ka+itas.
2ambar &.& Pneumonia akibat infeksi$lebisella
MI?OPLASMA PNEUMONIA
2ambaran nodular dan reti"ular 7seperti jala8 yang diikuti dengan bayangan
konsolidasi# dapat terjadi pada pembagian paru atau perlobus paru dan biasanya
unilateral.ka+itas dan efusi pleura sangat jarang didapat.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
26/38
2ambar &. Pneumonia akibat nfeksi#icoplasma
.IRAL PNEUMONIA&3
!imulai dari distal bronkus dan bronkioulus sebagai proses penghan"uran
intertstitial. 2ambarannya sangat ber+ariasi9
%ayangan pada peribron"hial# bayangan retikulonodular# ber"ak-ber"ak konsolidasi
atau kosolidasi luas.
2ambar &./ Pneumonia akibat nfeksi @irus
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
27/38
INFLUENA .IRUS
2ambaran radiologi9adanya ber"ak ber"ak konsolidasi
2ambar &.1 Pneumonia et "ause nfeksi @irus&nfluenza
$ERPE .ARI?ELA OOSTER
Pada fase akut didapatkan penyebaran bayangan nodular yang luas sampai
berdiameter ( "m# didukung dan ditemukan kemerahan pada kulit.
2ambar &.) Pneumonia et "ausa nfeksi @irus -aricela zooster
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
28/38
Tabel (.& ?enis Patogen Agen Penyebab Pneumonia dan 2ambaran Radiologi yang
!ihasilkan
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
29/38
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
30/38
4"& Dia+nosis Ban#in+ (/#&'#&3
%" E3usi -leu,a 9 memberi gambaran yang mirip dengan pneumonia# tanpa air-
bronkogram. Terdapat penambahan +olume sehingga terjadi pendorongan jantung# trakea
dan mediastinum ke arah yang sehat.Rongga toraks membesar. Pada efusi pleura sebagian
akan tampak menis"us sign# tanda khas pada efusi pleura.
fusi pleura adalah pengumpulan "airan dalam ruang pleura yang terletak diantara
permukaan +is"eral dan parietal# proses penyakit primer iarang terjadi tetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Se"ara normal# ruang pleural
mengandung sejumlah ke"il "airan 71 sampai (1ml8 berfungsi sebagai pelumas yang
memungkinkan permukaan pleural bergerak
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
31/38
2ambar &.) 2ambaran Radiologi fusi Pleura
'" Aelekasis9 memberi gambaran yang mirip dengan pneumonia tanpa air-bronkagram.
Namun terdapat penarikan jantung# trakea dan mediastinum ke arah yang sakit karena
adanya pengurangan +olume.nterkostal spa"e menjadi lebih sempit dan penge"ilan dari
seluruh atau sebagian paru-paru yang sakit.sehingga akan tampak toraks asimetris.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
32/38
2ambar &.3 :ontoh 2ambaran Radiologi fusi Pleura dan Atelektasis
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
33/38
. Karsinoma bronkogenik(1
Karsinoma bronkogenik yang mengalami ka+itas# biasanya dinding ka+itas tebal
dan tidak rata. Kelainan radiologi yang dijumpai adalah ka+itas soliter yang
merupakan deposit sekunder. Ka+itas yang jinak berlokasi di sentral dan
memiliki dinding yang regular. Sedangkan ka+itas soliter yang ganas memiliki
ka+itas eksentrik dengan dinding irreguler.
%anyak teori yang mengenai terbentuknya ka+itas pada karsinoma. Teori
yang paling umum adalah obstruksi dari arteri yang memperdarahi nodul
tersebut# sehingga terjadi infark sentral. Sifat dinding ka+itas berguna untuk
diagnosis banding lesi-lesi ini.
Ka+itas yang disebabkan oleh penyakit maligna "enderung mempunyai
dinding dalam yang tidak teratur dan noduler# *alaupun dinding luarnya bisa
berbatas tegas atau tidak. Ka+itas pada inflamasi biasanya mempunyai dinding
dalam yang halus.
Sebagai tambahan# semakin tebal dinding suatu ka+itas# semakin besar
kemungkinan maligna# ke"uali pada kasus dimana ka+itas terbentuk amat "epat
7dalam beberapa hari8# pada kasus dimana ka+itas berasal dari trauma atau
infeksi. !iagnosis pasti dilakukan dengan pemeriksaan sitologiDpatologi.
Ga)*a, 8" Ka,sino)a sel skua)osa lo*us -a,u kanan *aCah #en+an kaias
.( Terapi (/#(3#&'
Pada prinsipnya terapi utama pneumonia adalah pemberian antibioti" tertentu
terhadap kuman tertentu.Pada pasien ra*at inap antibiotik harus diberikan dalam 5 jarn
pertama di ra*at di RS.;aktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
antibiotik# yakni faktor pasien# antibiotik# dan farmakologis.%erikut adalah tabel empirik
antibiotik a*al untuk pneumonia bakteri.
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
34/38
Tabel (. Antibiotik yang !isarankan terkait Patogen Penyebab
Pasien dengan ri*ayat kebiasaan merokok# alkohol# dan dengan umur lebih dari )' tahun
sadari infeksi 0.lnfluen=a dengan tambahan sefalosporin generasi kedua9
a.:efura=ine 7"eftin8 1'' mg
b.:efpodo4ime 7+antin8 &''mg
".Augmentin 1'' mg
d.Septra
?ika pasien dira*at inap# gunakan antibiotik yang sama dengan Sefalosporin generasi
kedua dan ketiga seperti# :eftria4on 7Ro"epin &mg @8# atau :efuro4ime (#1 mg @ setiap
5 jam.
Pengobatan pada kasus spesifik
- Pneumo"o"us 9 Penisilin 2 @ )''.''' J (#& million units setiap / jam. ?ika ada
resistensi penisilin sebaiknya gunakan @ Ro"epin dengan @an"omi"in 7l gm @ setiap (&
jam8. 2enerasi Fuinolon baru seperti le+oflo4anin atau to+oflo4a"in mempunyai akti+itas
mela*an P:N resisten Pneumo"o"us dan dapat digunakan .:iproflo4a4in sebaiknya tidak
di gunakan.
- 0. nffuen=a 9 :efuro4ime oral atau @.- S. Aureus 9 $4a"ilin atau Naf"ilin & gm @ setiap ) jam atau @an"omy"in ( gram
setiap (& jam @
-
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
35/38
Pada umumnya prognosisnya adalah baik# tergantung dari faktor penderita# bakteri
penyebab dan penggunaan antibiotik yang tepat serta adekuat. Pera*atan yang baik dan
intensif sangat mempengaruhi prognosis penyakit pada penderita yang dira*at.
Komplikasi yang dapat terjadi adalah pneumonia ekstrapulmoner# misalnya pada
pneumonia pneumokokkus dengan bakteremia dijumpai pada ('> kasus berupa
meningitis# arthritis# endokarditis# perikarditis# peritonitis# empiema.7(#(18
. Pen"egahan
ntuk pneumonia komunitas (communityac!uired", dapat di"egah dengan pemberian
+aksinasi pada penghuni rumah jompo atau rumah penampungan penyakit kronik dan usia
)1 tahun# sedangkan pen"egahan pada pneumonia nosokomial (hospitalac!uired"
ditujukan kepada upaya program penga*asan dan pengontrolan infeksi termasuk
pendidikan staf pelaksana# pelaksanaan teknik isolasi# dan praktek pengontrolan infeksi.
Salah satu "ontoh tindakan pen"egahannya yaitu berupa pembatasan pemakaian selang
nasogastrik atau endotrakeal atau pemakaian obat sitoprotektif sebagai pengganti
antagonis 0& dan anta"id.7(8
BAB III
KESIMPULAN
Pemeriksaan radiologi toraks merupakan pemeriksaan yang sangat
penting.Kemajuan pesat selama dasa*arsa terkhir dalam teknik pemeriksaan radiologik
toraks dan pengetahuan untuk menilai suatu keharusan rutin.Pemeriksaan paru tanpa
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
36/38
pemeriksaan roentgen saat ini dianggap tidak lengkap.Suatu penyakit paru belum dapat
disingkirkan dengan pasti sebelum dilakukan pemeriksaan radiologik. Koordinasi antara
pemeriksaan klinis# laboratorium dan radiologi akan dapat menunjang penegakan
diagnosis yang tepat.
2ambaran khas pada pneumonia adalah adanya perselubungan homogen maupun
inhomogen sebagai tanda peristi*a konsolidasi yang ada di parenkim paru# air
bronhogram maupun silhoute sign sebagai tanda posisi lesi peradangan itu sendiri.
Namun tidak semua pneumonia membedakan antara pneumonia atelektasis# dan efusi
pleura dilihat adanya penarikan# atau pendorongan jantung# trakea dan mediastinum ke
arah yang sakit atau sehat# jadi dalam penegakkan pneumonia sangat dipertukan
gambaran radiologis untuk penegakan diagnosis disamping pemeriksaan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
(. !ahlan# Gul. Pneumonia. n9 Sudoyo# Aru W dkk. %uku Ajar lmu Penyakit
!alam. disi Kelima. ?akarta9 nterna Publishing. &'',E hal &(,)-&''# &&'-'1
&. Perhimpunan !okter Paru ndonesia. Pneumonia Komuniti. Pedoman !iagnosis
dan Penatalaksanaan di ndonesia. &''E hal &-)
. Wilson# 6
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
37/38
/. :orr# Peter. ;ot Thora4 normal dan nfeksi Paru. n9 Ramadhani# !ian.#
!*ijayanthi#
7/26/2019 Referat Radiologi Doni
38/38
&).