PREVALENSI DILASERASI AKAR GIGI INSISIVUS RAHANG...

15
PREVALENSI DILASERASI AKAR GIGI INSISIVUS RAHANG ATAS KANAN DILIHAT DARI RADIOGRAF PANORAMIK LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI INI DIBUAT SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM SARJANA KEDOKTERAN GIGI STRATA 1 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS TRISAKTI INES MARCELINA OKTAVIA NIM : 040001400076 UNIVERSITAS TRISAKTI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI JAKARTA 2018

Transcript of PREVALENSI DILASERASI AKAR GIGI INSISIVUS RAHANG...

PREVALENSI DILASERASI AKAR GIGI INSISIVUS

RAHANG ATAS KANAN DILIHAT

DARI RADIOGRAF PANORAMIK

LAPORAN PENELITIAN

SKRIPSI INI DIBUAT SEBAGAI KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM SARJANA KEDOKTERAN GIGI STRATA 1

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS TRISAKTI

INES MARCELINA OKTAVIA

NIM : 040001400076

UNIVERSITAS TRISAKTI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

JAKARTA

2018

THE PREVALENCE OF ROOT DILACERATION IN RIGHT

MAXILLARY INCISIVES ON THE PANORAMIC

RADIOGRAPH

RESEARCH REPORT

THIS PAPER IS DONE TO ACHIEVE THE BACHELOR IN DENTISTRY DEGREE

FACULTY OF DENTISTRY TRISAKTI UNIVERSITY

INES MARCELINA OKTAVIA

STUDENT REGISTERED NUMBER : 040001400076

TRISAKTI UNIVERSITY

FACULTY OF DENTISTRY

JAKARTA

2018

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkah dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Prevalensi Dilaserasi

Akar Gigi Insisivus Sentral dan Lateral Rahang Atas Kanan Dilihat Dari Radiograf

Panoramik”. Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk

menyelesaikan program pendidikan Strata-1 (S1) Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Trisakti, Jakarta.

Skripsi ini telah berhasil disusun atas bantuan dan tuntunan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini, penulis ingin berterima kasih kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan doa hingga skripsi ini selesai

dibuat, terutama kepada:

1. drg. M. Novo Perwira Lubis, Sp.RKG, selaku dosen pembimbing skripsi

utama yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membimbing,

mengarahkan, memberi bantuan dan memberi banyak masukan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Djohan Leonard dan Sianny Susilawati sebagai orang tua dari penulis yang

selalu memberikan dukungan, doa, semangat, waktu, fasilitas, perhatian dan

motivasi kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat selsai dengan

baik.

3. Tommy Nugraha K. Sebagai saudara kandung dari penulis yang selalu

memberikan masukan, meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan,

memberi saran dan bantuan kepada penulis.

4. Komisi etik Fakultas Kedoktersa Gigi Universitas Trisakti atas persetujuan

etik yang diberikan untuk penelitian kesehatan sehingga penelitian ini dapat

berjalan dengan baik.

5. Seluruh karyawan bagian pendidikan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Trisakti dan seluruh staf perpustakan yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

v

6. Seluruh staf radiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti yang

telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam pelaksanaan penelitian

sehingga dapat berjalan dengan baik.

7. Debrina Adhiani, Ho Inneke, dan Ghina Nadhifa sebagai partner

seperjuangan yang selalu membantu penulis dalam hal waktu, tenaga,

semangat, dukungan dan masukan tentang ide dari penulisan skripsi sehingga

skripsi ini dapat selesai dengan baik.

8. Carrisa Diljan, Abrory Benbarka, Derin Marshall, Fadil Adijoanda, Reza

Novaldo, Widya Valentina, M. Ilham Ramadhan, M. Fadil, M. Farhan F.,

Albert M, Izza A., Nadya S., Adheo, Nazim, Dedy, Christo dan Seluruh

anggota Kongres Mahasiswa MMUT periode 2017 selaku teman yang selalu

mendampingi dan menemani penulis dalam hal waktu, tenaga, semangat,

dukungan, hiburan dan inspirasi kepada penulis sehingga semuanya dapat

berjalan dengan baik.

9. Teman-teman Universitas Trisakti terutama Salwa, Benny, Jihan, Cherry,

Kevin, Chika, Gaby, Ivan, Gifford, Joshua D., Albert Fernando, Christiadi

selaku teman seperjuangan yang selalu bersedia memberi informasi,

meminjamkan buku, dukungan moral dan insprirasi pada saat penulisan

skripsi.

10. M. Fadhlan selaku teman yang telah membantu dalam memberikan inspirasi

kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

11. Danu I.P. selaku teman yang menemani, memberikan semangat, dan

membantu dalam hal dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

12. Kepada semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu oleh penulis baik

atas doa dan dukungan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat

selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, dan masih

banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan serta

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

vi

kemampuan dan waktu penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi

mahasiswa kedokteran gigi maupun dokter gigi, bagi masyarakat, institusi dan

pihak-pihak lainnya.

Jakarta, 29 Januari 2018

Ines Marcelina Oktavia

NIM : 040001400076

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

ABSTRACT ...................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan masalah ....................................................................... 3 C. Tujuan penelitian ........................................................................ 3 D. Manfaat penelitian ...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5

A. Radiografi Kedokteran Gigi ........................................................ 5 1. Teknik Radiografi Intraoral .................................................... 5 2. Teknik Radiografi Ekstraoral ................................................. 6 3. Radiografi Panoramik ............................................................ 7 4. Kriteria Radiograf Panoramik yang ideal .............................. 8 5. Interpretasi Radiografi ........................................................... 9

B. Morfologi gigi ............................................................................. 10 1. Insisivus sentral rahang atas .................................................. 10 2. Insisivus Lateral rahang atas ................................................. 11

C. Anatomi Gigi .............................................................................. 12 D. Odontogenesis ............................................................................ 13

1. Erupsi gigi sulung ................................................................. 13 2. Erupsi gigi permanen ............................................................ 14

E. Kelainan gigi sulung ................................................................... 14

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

viii

1. Kelainan Numerik ................................................................. 15 2. Kelainan bentuk dan ukuran .................................................. 15

F. Dilaserasi akar ............................................................................ 17 BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP .................. 18

A. Kerangka teori ............................................................................. 18 BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................. 20

A. Jenis dan rancangan penelitian .................................................... 20 B. Tempat dan waktu penelitian ...................................................... 20 C. Sampel penelitian ........................................................................ 20 D. Variabel penelitian ...................................................................... 22 E. Definisi operasional variabel ...................................................... 22 F. Alat dan bahan ............................................................................ 22 G. Cara kerja .................................................................................... 23 H. Analisis data ................................................................................ 24

BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................. 26 BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................. 29 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 33

A. Kesimpulan ................................................................................ 33 B. Saran .......................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 34

LAMPIRAN ................................................................................................... 38

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Radiograf Panoramik .................................................................. 8

Gambar 2. Gigi insisivus sentral rahang atas kanan .................................... 10

Gambar 3. Gigi insisivus lateral rahang atas kanan ..................................... 11

Gambar 4. Bagian-bagian gigi ..................................................................... 12

Gambar 5. Dilaserasi akar ............................................................................ 16

Gambar 6. Diagram dilasersi menurut Santana, Consolaro, dan Tavano .... 16

Gambar 7. Kategori dilaserasi menurut Santana, Consolaro, dan Tavano .... 17

Gambar 8. Contoh cara pengukuran ............................................................. 24

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Waktu erupsi gigi geligi .................................................................. 13

Tabel 2. Waktu erupsi gigi permanen rahang atas ........................................ 14

Tabel 3. Waktu erupsi gigi insisivus rahang atas .......................................... 14

Tabel 4. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 22

Tabel 5. Hasil perhitungan kemiringan akar gigi insisivus yang

mengalami dilaserasi ...................................................................... 25

Tabel 6. Persentase dilaserasi akar gigi 11 & 12 ........................................... 26

Tabel 7. Persentase dilaserasi akar gigi 11 & 12 berdasarkan arahnya ........ 26

Tabel 8. Persentase dilaserasi akar pada gigi 11 & 12 berdasarkan

klasifikasi menurut Santana, Consolaro, dan Tavano ............................ 27

Tabel 9. Persentase dilaserasi akar berdasarkan jenis kelamin ..................... 27

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Pendaftaran mata kuliah ........................................................... 38

Lampiran 2. Formulir penulisan skripsi ........................................................ 39

Lampiran 3. Surat izin permohonan peminjaman data Radiograf ................. 40

Lampiran 4. Izin penelitian skripsi ................................................................. 41

Lampiran 5. Surat permohonan Ethical Clearance ............................................ 42

Lampiran 6. Persetujuan Etik ........................................................................... 43

Lampiran 7. Konsultasi/ Bimbingan ................................................................ 44

Lampiran 8. Bagan Alur Penulisan Dan Penyelesaian Skripsi ..................... 45

Lampiran 9. Hasil Penelitian ............................................................................ 46

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

xii

ABSTRAK

Radiografi panoramik merupakan teknik radiografi ekstraoral yang menampilkan gambaran yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka prevalensi dari kasus dilaserasi akar gigi insisivus sentral dan lateral rahang atas kanan dilihat dari radiograf panoramik. Dilaserasi akar adalah kelainan bentuk pada gigi karena terjadinya gangguan pada saat pertumbuhan, ditandai dengan adanya kelainan disepanjang daerah gigi yang dapat menyebabkan masalah selama erupsi gigi. Dilaserasi dapat menyebabkan komplikasi, dimana gigi melengkung membentuk sudut pada bagian mahkota atau akar. Selain karena trauma mekanis, dilaserasi dapat disebabkan karena kehilangan dini gigi sulung, faktor herediter, supernumerary teeth, tekanan dari kista atau tumor yang mengganggu proses pembentukan gigi, dan perkembangan ektopik dari benih gigi.36,37,38 Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah 4,94% yang mengalami dilaserasi akar, yang diperoleh dari 91 radiograf dengan sampel gigi sebanyak 182 gigi. Berdasarkan penelitian sebelumnya, menurut Beatriz Feitosa da Silva et al13,36 angka prevalensi dari dilaserasi akar adalah 1,03% dari 41 kasus, dimana 78% terjadi pada gigi insisivus lateral rahang atas. Kategori yang paling sering terjadi adalah kategori ringan dimana kemiringan akar gigi terbentuk 20o- 40o dengan besar angka prevalensi kejadian sekitar 73,1%.

Kata kunci : dilaserasi akar, gigi insisivus, radiografi panoramik.

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia

xiii

ABSTRACT

Panoramic Radiography is a type of extraoral radiographic technique that allows us to see wider area of teeth and the surrounding structure since it captures the entire mouth in single image. Employing an analysis of panoramic radiographic images, this study was set to find out the prevalence rate of root dilacerations in central and lateral right maxillary incisives. Root dilacerations refers to an abnormal angulation in a tooth due to developmental disturbances cause failure of eruption that leads to complications during the process of root formation, consequentially resulting in abnormal bend in the root. In addition to mechanical trauma, disturbance to the process of tooth formation and its ectopic growth can be caused by premature loss of primary tooth, odontogenic hermatoma (e.g. supernumerary teeth), or the presence of an adjacent cyst and tumor. As the result, after analyzing 91 panoramic radiographic images wih 182 teeth samples, it was found that the prevalence rate of root dilaceration in central and lateral right maxillary incisives is 4,94%. According to previous research, after analyzing 41 cases, da Silva et al pointed out that the prevalence rate of root dilacerations was 1,03% with 78% of those happened to lateral right maxillary incisives. Additionally, insignificant abnormality was identified as the most common phenomenon that appeared, in which the root was inclined at 20o-40o, with 73,1% prevalence rate. Key words : root dilacerations, incisivous, panoramic radiograph

Prevalensi Dilaserasi Akar Gigi Insisivus Rahang Atas dilihat dari Radiograf Panoramik Ines Marcelina Oktavia