erp pln

download erp pln

of 3

Transcript of erp pln

  • 7/31/2019 erp pln

    1/3

    Penerapan ERP di PLN

    Untuk mensejajarkan diri dengan perusahaan-perusahaan penyedia listrik tingkat dunia, PT PLN(persero) dituntut untuk mengimplementasikan Enterprise Resource Planning (ERP), sistem yangmengintegrasikan seluruh elemen-elemen pada perusahaan termasuk unit-unit bisnis yangdiakomodasikan oleh IT. Penerapan ERP ini diharapkan akan meningkatkan kompetensiperusahaan dan secaraotomatis akan meningkatkan pelayanan. Penerapan ERP ini akan mengintegrasikan seluruh kantorPLN baik pusat maupun daerah secara on-line, dan seluruh kantor PLN tersebut akanterstandarisasi.

    Dengan penerapan ERP di lingkungan perusahaan, maka setiap pegawai diharuskan untukberadaptasi dengan perubahan sistem yang terjadi. Pengimplementasian ERP jelas akan merubahpola kerja suatu perusahaan, dan para pegawailah yang langsung menerima dampak dariperubahan itu.

    Saat ini penerapan ERP pada perusahaan besar sudah menjadi kategori wajib, dapat diambilcontoh perusahaan tenaga listrik seperti di malaysia dan china, berturut-turut diwakilkan olehTenaga Bhd. dan Shanghai Power telah lama menerapkan ERP. Untuk Indonesia, perusahaanBUMN yang menerapkan ERP mungkin dapat dihitung dengan jari.

    Strategi Bisnis PT PLN (persero)Ide penerapan ERP di PT PLN (persero) telah direncanakan dengan sangat matang sepertidikemukakan oleh Direktur Strategi Teknologi Informasi PT. PLN (persero) Zulkifli, "penerapanERP dan rencana kerja PLN sejalan dan telah tertuang di dalam sinkronisasi IT master plan danstrategi bisnis PLN"

    menurut Zulkifli, ERP merupakan satu kesatuan dengan Strategi Utama PLN dalam membenahioperasional perusahaan secara keseluruhan. Penerapan ERP saat ini masih bersifat Pilot Projectdan baru dilaksanakan di empat unit yaitu: Kantor pusat PLN di jakarka, Kantor Distribusi Bali,kantor distribusi Jakarta Raya dan Tangerang, dan P3B Jawa Bali.

    "Go-Live" ERP tahap I di PT PLN (persero) dilakukan pada tanggal 29 Desember 2005, terutama

    diterapkan modul-modul untuk menunjang bisnis proses di bagian Sumber Daya Manusia(SDM)seperti manajemen organisasi, administrasi kepegawaian, penggajian dan waktu kerja karyawan.

    Menurut Project manejer Tim Imbangan ERP PLN Benni Hermawan, pengembangan selanjutnyaadalah integrasi antar sistem dengan ERP. seperti pelayanan pelanggan CIS, penerapan ERPakan mendahulukan kantor yang telah menerapkan sistem pelayanan pelanggan terlebih dahulu,karena PLN sangat concern atas pelayanan pelanggan. jadi, integrasi antar sistem ini akandilakukan lebih dulu di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, karena di daerah-dareahtersebut yang paling siap akan penerpan integrasi antar sistem tersebut.

    Dukungan dari SDMKesulitan yang paling besar dari penerapan ERP adalah "People." Sesempurna apapun rancangandan penerapan ERP, tidak akan berguna apabila tidak didukung oleh seluruh pegawai. Dibutuhkan

    kemauan yang besar dari seluruh pegawai untuk beradaptasi dengan perubahan sistem yangselama ini telah berjalan. menurut ketua tim Change Management Proyek Implementasi ERP, RullyFasri, kendala terbesar dalam menerapkan ERP adalah merubah pola pikir yang selama initerbentuk dari seluruh karyawan untuk menerima sebuah perubahan. Tanpa adanya pola pikir yangbaru, menurut Rully, ERP tidak akan memberikan manfaat bagi perusahaan.

    Ringkasan mengenai pengimplementasian ERP

    IT Master Plan PLN dibuat pada tahun 2004, bentuk riil PLN dari rencana tersebut adalahmengembangkan IT secara bertahap ditubuh PLN, seperti membangun sistem informasi secara

  • 7/31/2019 erp pln

    2/3

    on-line menghubungkan kantor pusat dan kantor cabang yang centralized serta membangunsistem jaringan yang handal untuk mendukung pembangunan Sistem tersebut.

    Pada tahap awal penerapan ERP, PLN menerapkan di tiga bidang yaitu: divisi keuangan, divisilogistik dan divisi sumberdaya manusia. Ujicoba Pilot project dilakukan di kantor PLN distribusiJakarta Raya & Tangerang, distribusi Bali, dan kantor Penyaluran dan Pusat Pengaturan BebanJawa-Bali.

    Dengan pertimbangan khusus, PLN memilih SAP sebagai paket perangkat lunak ERP, dan bekerjasama dengan Accenture sebagai perusahaan konsultan penerapan ERP. Bisnis Proses PLN yangsangat spesifik dan berbeda dari perusahaan listrik di dunia yang lain, maka beberapa modul padasistem ERP perlu di sesuaikan dengan kebutuhan dari PLN itu sendiri.

    Tim Imbangan Pilot ERP

    Seperti pada Kasus BIG-BANG NIBCO yang membentuk TRIAD, maka pada kasus ini, PLNmembentuk Tim Imbangan Pilot ERP yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya terutamapada bisnis proses di PLN dan kultur budaya kerjanya. Mereka dituntut untuk bekerja keras dalammelakukan perbahan serta menyediakan waktu untuk melaksanakan proyek tersebut diluar waktusebagai karyawan. Tim Imbangan ini bertanggung jawab langsung kepada Direksi PLN via Direktur

    keuangan dan direktur niaga dan pelayanan pelanggan.

    Tugas Utama dari Tim Imbangan ini adalah menyukseskan pelaksanaan penerapan ERP di PLNpusat beserta ujicoba pilot project di 3 kantor PLN yang telah disebutkan diatas, danmempersiapkan kebutuhan akan pengembangan lanjutan yaitu integrasi antar sistem.

    Tim ini terdiri atas 2 tim1. tim Sentral, beroperasi di kantor pusat, beranggotakan atas wakil dari PLN pusat dan unit pilot.2. Tim Roll-Out, merupakan representasi dari Tim Sentral, yang beranggotakan atas wakil-wakildari unit PLN yang bekerja di lokasinya masing-masing.

    Go-Live Sistem

    ada 3 tahap perencanaan "Go-Live" sistem di PLN1.tanggal 29 Des 2005, tahap menerapkan sebagian fungsi di bagian unit bisnis SDM sepertiseperti penggajian, administrasi, manajemen organisasi, dan manajemen waktu di kantor pusatPLN, PLN distribusi Jakarta Raya & tangerang, bali dan P3B Jawa-Bali.2.tanggal 1 april 2006, tahap menerapkan fungsi logistik dan keuangan di PLN pusat dan PLNdistribusi Bali.3.tanggal 1 juli 2006, tahap menerapkan fungsi logistik, keuangan dan SDM di PLN distribusiJakarta Raya & Tangerang dan P3B Jawa-Bali.

    Perubahan Utama pada penerapan ERP di PLN

    penerapan ERP di PLN sedikit-banyak telah merubah proses bisnis PLN secara keseluruhanterutama di bidang SDM disetiap unit pilot project PLN.

    Perubahan tersebut adalah seperti berikut:

    > Manajemen Organisasi:- struktur organisasi dan perinciannya dikelola pada suatu sistem.- perubahan organisasi harus disetujui dan dikoordinasikan oleh kantor pusat PLN- jabatan dalam organisasi akan dikelompokkan berdasarkan kesamaan tugas dari jabatan-jabatandi perusahaan.

    > Administrasi pegawai- tanggal pada surat penggajian harus konsisten

  • 7/31/2019 erp pln

    3/3

    - pengelolaan informasi keluhan dan kedisiplinan pegawai dapat dilakukan di dalam sistem- perpindahan pegawai dapat dimonitor di dalam sistem

    > Administrasi Waktu Kerja- Manajemen data berkaitan dengan waktu kerja pegawai termasuk waktu lembur dan lainsebagainya dilakukan tersentralisasi didalam sistem

    > Penggajian- proses penggajian akan dipusatkan di kantor pusat tiap unit- data tentang administrasi penggajian di kerjakan di kantor unit bersangkutan- data tentang penggajian harus diintegrasikan dengan bagian keuangan, agar memudahkanbagian pembukuan untuk mencatat penggajian

    SumberA. Mohammad B.S., (2007)Artikel: Biar Hemat dan Bebas KKN, www.swa.co.idA. Mohammad B.S., (2006)Artikel: Repotnya mengusus "Kapal besar", www.swa.co.idMartin, E. Wainright, Carol V. Brown, Daniel W. DeHayes, Jeffrey A. Hoffer, William C. Perkins,Managing Information Technology, New Jersey: Prentice Hall, 2005www.pln.co.id