case 3- ITP
-
Upload
laluviskas -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
description
Transcript of case 3- ITP
PRESENTASI KASUS
ITP
PENYUSUN
Lalu Viska Suhendra S.Ked030.11.162
PEMBIMBING
Dr. Aziz Masduki, Sp.A
KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RUMAH SAKIT TNI AL DR. MINTOHARDJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 16 MEI – 23 JULI 2016
1
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
RSAL DR. MINTOHARDJO
Dokter pembimbing : dr. Aziz Masduki, Sp.A Tanda Tangan :
Nama Mahasiswa : Lalu Viska Suhendra
NIM : 030.11.162
I. IDENTITAS
PASIEN
Nama An. AA Suku bangsa Betawi
Umur 13 tahun Agama Islam
Jenis kelamin Perempuan Pendidikan SMP kelas 2
Alamat Jl. Petojo, Babangan 3 No. B1
ORANG TUA / WALI
AYAH
Nama Tn. IS Agama Islam
Umur 53 tahun Pendidikan STM
Suku bangsa Betawi Pekerjaan Swasta
Alamat Jl. Petojo, Babangan 3 No. B1 Pendapatan Rp. 2.500.000
IBU
Nama Ny. T Agama Islam
Umur 49 tahun Pendidikan SMP
Suku bangsa Betawi Pekerjaan Ibu Rumah
tanggaAlamat Kp. Bulak, RT/RW 02/02, Ciledug
2
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis dari orang tua pasien pada
hari Rabu, tanggal 10 Juni 2016 pukul 12.00 WIB di bangsal Pulau Laut. Mulai
dirawat tanggal 10 Juni 2016 dan keluar dari RS tanggal 15 Juni 2016.
A. KELUHAN UTAMA
Sesak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
B. KELUHAN TAMBAHAN
Batuk berdahak, dahak berdarah, mual, muntah, pusing, lemas, gampang capek,
badan biru-biru dan kaki ngilu dan kaku.
C. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT SEKARANG
Pasien seorang anak perempuan berusia 13 tahun, datang dibawa oleh
kedua orangtuanya dengan keluhan sesak sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
Sesak yang dialami pasien seperti susah dan berat saat tarik napas, saat tarik napas
dada terasa nyeri, tidak ada yang memperberat atau memperingan sesaknya. Pasien
mengeluh batuk (+), berdahak dan beberapa hari ini sempat bercampur bercak
darah. Batuknya hilang timbul mulai sejak April 2016, dimana sebelumnya batuk
nya berdahak berwarna kuning dan sekarang terkadang bercampur bercak darah.
Ketika tidur, pasien sering keringat malam hingga pakaian basah oleh keringat.
Selain itu juga terdapat demam yang diukur dengan tangan dan demamnya hanya
sehari saja dan tidak diobati. Terdapat mual-mual sejak 2 hari dan muntah (+),
muntah biasanya timbul saat batuk dengan dahak kental, terkadang bersamaan
dengan muntah, volume ±40 cc/tiap muntah dan nafsu makan menurun. Pasien
juga sering pusing, lemas, letih dan lesu selama 10 bulan ini. Empat hari ini pasien
sempat mimisan, ±4 kali, dengan jumlah darah cukup banyak. Kaki dan tangan
biru-biru tanpa sebab. Kaki terasa ngilu dan kaku.
Sejak didiagnosa menderita ITP (oktober 2015) pasien berobat jalan dengan
meminum obat metil prednisolon 4 mg, diberikan 3 kali setiap hari.
3
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien pernah mengalami hal serupa yakni sering pusing, mimisan,
pingsan, lemas dan demam, dimana pasien didiagnosis menderita ITP sejak 10
bulan terakhir ini. Pasien memiliki riwayat cacar saat berusia 9 tahun dan tidak
dirawat. Riwayat penyakit darah tinggi, kencing manis dan keganasan disangkal.
E. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
KEHAMILAN
Perawatan antenatal care Rutin setiap bulan di RS Budhi Kemuliaan
Penyakit kehamilan Hipertensi sejak usia kehamilan 5 bulan,
menggunakan obat nifedipine. Sebelumnya normal.
KELAHIRAN
Tempat kelahiran Klinik bidan
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Pervaginam, dengan bantuan alat yakni vakum.
Masa gestasi 37 minggu
Riwayat kelahiran Berat badan : 2800 gram
Panjang Badan Lahir : 47 cm
Lingkar Kepala : ibu pasien lupa
Langsung menangis/tidak langsung menangis
4
APGAR score : tidak tahu
Kelainan bawaan : tidak ada.
F. RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan (Normal 5-9 bulan)
Psikomotor
Tengkurap : 8 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Duduk : 9 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : 12 bulan (Normal: 9-12 bulan)
Berjalan : 16 bulan (Normal: 12-18 bulan)
Bicara : 13 bulan (Normal: 12-18 bulan)
Baca dan tulis : usia 4 tahun.
Perkembangan pubertas : Belum menstruasi
Gangguan perkembangan : Tidak ada.
Kesan perkembangan : Tumbuh kembang baik sesuai usia.
G. RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin DASAR
(umur)
ULANGAN
(umur)
BCG 0 bulan
Hepatitis B Lahir 1 bulan 6 bulan
Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan 2 tahun -
DPT/DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan 2 tahun - -
Campak 9 bulan 5 tahun
MMR - - - - - -
HIB - - - - - -
Pneumokokus - - - - - -
Kesan : Imunisasi dasar pasien lengkap.
H. RIWAYAT MAKANAN
5
Umur
(bulan)
ASI/PASI BUAH/
BISKUIT
BUBUR
SUSU
NASI TIM
0-2 ASI + Susu
formula
- - -
2-4 Susu formula - - -
4-6 Susu formula - - --
6-8 Susu formula √ √ √
8-10 Susu formula √ √ √
10-12 Susu formula √ √ √
Kesan : Pasien tidak mendapatkan ASI Eksklusif sama sekali karena ASI ibu tidak
keluar sama sekali.
JENIS MAKANAN FREKUENSI DAN JUMLAH
Nasi / pengganti 1-3x/hari, satu piring
Sayur 2x/bulan
Daging 4x/minggu, sepotong
Telur 5x/minggu, sepotong
Ikan 3x/minggu
Tahu 1x/bulan
Tempe 6x/minggu
Susu (merek/takaran) 1x/hari, susu dencow, 150 cc.
Kesan : Makanan yang dikonsumsi oleh pasien cukup bervariasi dan bergizi.
I. RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
PENYAKIT KETERANGAN PENYAKIT KETERANGAN
Diare 1x, usia 12 bulan Morbili 1x, usia 9 tahun
Otitis - Parotitis 1x, usia 10 tahun
Radang paru - Demam berdarah -
Tuberculosis - Cacingan -
Kejang - Alergi Makanan ( telur )
6
Ginjal - Kecelakaan 1x, usia 12 tahun
Jantung - Demam tifoid -
Darah ITP, oktober 2015 Operasi -
Difteri - Herpes di ketiak -
Pasien pernah diare usia 12 tahun, namun pasien tidak dirawat hanya rawat
jalan.
Pasien didiagnosa ITP sejak bulan oktober 2015, dimana pasien sudah 3
kali dirawat di RS mintohardjo karena keluahan lemah, letih lesu, sering
pingsan dan ruam-ruam pada tubuh. Terakhir pasien dirawat pada bulan
April 2016 dimana pasien mendapatkan obat pulang berupa kortikosteroid.
Pasien pernah kecelakan 1 kali usia 12 tahun. Pasien jatuh dari sepeda
membentur kepala, dimana saat itu pasien tidak ingat kejadiannya, pusing-
pusing, dan muntah makanan.
J. RIWAYAT KELUARGA
Corak produksi
Anak ke Umur Jenis kelamin Status/ keterangan
1 23 tahun Laki-laki Sehat
2 18 tahun Laki-laki Sehat
3 13 tahun Perempuan Sakit
Data Keluarga
AYAH/WALI IBU/WALI
Perkawinan ke- 1 1
Umur saat menikah 27 tahun 23 tahun
Kosanguinitas - -
Keadaan kesehatan/
penyakit bila ada
Sehat Sehat
K. RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA
7
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama. Orangtua
pasien tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, asma bronchial, diabetes
mellitus, maupun penyakit jantung. Tidak ada anggota keluarga yang menderita
epilepsi.
L. DATA PERUMAHAN
Kepemilikan rumah : Milik sendiri.
Keadaan rumah :
Luas rumah 45 x 5 meter, rumah 2 lantai, dengan 3 kamar tidur, 1 kamar
mandi, dan 1 dapur, serta 1 ruang tamu. Sirkulasi udara di dalam rumah
cukup baik, terdapat 1 ventilasi udara, cahaya matahari tidak dapat masuk ke
dalam rumah karena gerbang rumah cukup tinggi dan tertutup. Sumber air
dari sumur. Jarak rumah dengan tempat pembuangan sampah ± 10 meter.
Keluarga tidak mengetahui jarak antara septi tank dengan sumurnya.
Keadaan Lingkungan :
Lingkungan perumahan cukup padat, jarak antar rumah berhimpitan.
Kebersihan sekitar rumah cukup, karena setiap hari tenaga kebersihan
mengangkut sampah di lingkungan rumah. Selokan sekitar rumah tidak
mengalir sehingga kalau hujan deras suka menggenang. Kaleng-kaleng atau
genangan air tidak ada. Tetangga pasien ada beberapa orang yang menderita
TB, dimana pasien sering kontak dengan mereka.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 10 Juni 2016 (di bangsal pulau Laut)
Pukul : 12.00 WIB
PEMERIKSAAN UMUM
8
Keadaan umum : Tampak sakit sedang, tampak sesak
Kesadaran : Compos mentis
Vital Sign :
TD 120/80 mmHg
Nadi 100 x/menit, regular, volume cukup, equalitas
sama kanan dan kiri.
Suhu 36,80C
Respirasi 22 x/menit
Data antropometri : BB = 35 kg TB : 155 cm
Status gizi (NCHS) :
BB/BBU : 35/47 x 100% = 74,4% (Gizi kurang)
TB/TBU : 155/157 x 100 % = 98,7% (normal)
BB/BBSTB : 35/45 x 100% = 77,7% (Gizi kurang)
Kesan : Berdasarkan ketiga parameter diatas, dapat disimpulkan bahwa pasien termasuk
gizi kurang.
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
KEPALA
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Rambut dan kulit kepala : Warna , hitam, distribusi merata, cukup tebal dan
lebat, tidak mudah dicabut, ubun-ubun besar
tertutup.
Muka dan dahi : Simetris, tak ada efloresensi bermakna
Mata : Palpebra tidak tampak oedem, konjungtiva
anemis +/+, sclera ikterik -/-, pupil bulat isokor,
refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak
langsung +/+.
Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-.
9
Hidung : Normosepti, secret -/-, deviasi septum -/-, nafas
cuping hidung -/-.
Bibir : Bibir simetris, tampak kering (+), stomatitis
apthosa (-), sianosis (+)
Mulut : Mukosa mulut tampak lembab, tampak
hematom pada bukal kanan diameter 1 cm
berjumlah 2 buah.
Gigi – geligi : Hyegine baik, gusi berwarna kemerahan.
Lidah : Normoglosia, lembab, tidak ada atrofi papil.
Tonsil : T1-T1, tenang.
Faring : Tidak hiperemis, arkus faring simetris, uvula
ditengah, pembesaran adenoid (-)
LEHER : Kelenjar getah benih dan tiroid tidak teraba
membesar, trakea ditengah, dan kaku kuduk (-).
THORAKS
Dinding thoraks
Inspeksi : Bentuk dada datar, simetris kanan dan kiri dalam
keadaan statis dan dinamis.
PARU
Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, retraksi
-/-, alat bantu pernapasan +/+.
Paplasi : Vocal fremitus sama dikedua lapang paru.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Batas paru kanan-hepar : linea midclav. Dex
setinggi ICS V
Batas paru kiri-gaster : linea axillaris anterior
setinggi ICS VII
Auskultasi : Suara napas vesicular +/+, rh (-/+) basah kasar,
wh (-/-).
JANTUNG
10
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di sekitar papilla mamae
Palpasi : Iktus cordis teraba pada linea midclav sisnistra
setinggi ICS V
Perkusi : Batas kanan jantung : linea parasternalis dextra
pada ICS III, IV, dan V.
Batas terkiri jantung : linea midclavikularis
sinistra setinggi ICS V
Batas atas jantung : linea parasternal sinistra
setinggi ICS III
Auskultasi : Bunyi jantung S1S2 regular, murmur (-), gallop
(-).
ABDOMEN
Inspeksi : Bentuk datar, simetris.
Auskultasi Bising usus (+) 6x/menit, nyeri tekan (-).
Palpasi Supel, tidak teraba massa, teraba hepar ±3 cm
dari akus costae, tepi tajam, kenyal dan nyeri
tekan (-), lien tidak teraba, turgor kulit normal,
nyeri tekan epi (-).
Perkusi Timpani di keempat kuadran abdomen.
ANUS Tidak ada kelainan
GENITALIA Tidak dilakukan pemeriksaan
ANGGOTA GERAK : Akral hangat dan tidak terdapat oedem pada
keempat ekstremitas. Terdapat hematom pada
keempat ekstremitas (+). Deformitas (-).
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
11
Refleks fisiologis : Biseps +/+, Triseps +/+, patella +/+, Achilles +/+
Refleks patologi : Babbinsky -/-, chaddok -/-, schuffer -/-,
Gordon -/-, Oppenheim -/-.
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi (tanggal 10 Juni 2016)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN INTERPRETASI
Darah rutin
Leukosit 4.200 5.000-10.000 /uL Menurun
Eritrosit 2.50 4,6-6,2 juta/uL Menurun
Hemoglobin 7.5 10,8 – 15,6 g/dL Menurun
Trombosit 13.000 150.000 – 450.000 /uL Menurun
Hematokrit 23 37 – 42 % Menurun
Hematologi (tanggal 11 Juni 2016)
Analisa Gas Darah
pH 7.471 7.35 – 7.45 mmHg Meningkat
pCO2 27.0 32 – 48 mm Hg Menurun
pO2 70.5 83 – 108 mmol/L Menurun
HCO3 act 19.2 21 – 28 mmol/L Menurun
HCO3 std 21.4 Normal
BE -4.3 -2 s/d 3 mmol/L Menurun
SBE -3.6 -3 s/d 3 mmol/L Menurun
Ct CO2 20.0 23 – 27 mmol/L Menurun
AnGap 25.1 Normal
O2 sat 94.8 95 – 98 % Menurun
O2 ct 10.1 Normal
Glukosa Darah
GDS 95 <200 mg/dL Normal
Fungsi Hati
SGOT 16 <31 U/I Normal
12
SGPT 12 <34 U/I Normal
Protein Total
Total Protein 6.4 6.4 – 8.3 g/dL Normal
Albumin 4.5 3.5 – 5.2 g/dL Normal
Globulin 1.9 2.6 – 3.4 g/dL Menurun
Fungsi Ginjal
Ureum 30 17 – 43 mg/dL Normal
Kreatinin 0.8 0.6 – 1.1 mg/dL Normal
Elektrolit
Natrium (Na) 144 134 – 146 mmol/L Normal
Kalium (K) 2.94 3.4 – 4.5 mmol/L Menurun
Clorida (Cl) 103 96 – 108 mmol/L Normal
Hematologi rutin (tanggal 13 Juni
2016)
Darah rutin
Leukosit 5.400 5.000 - 10.000 /uL Normal
Eritrosit 3.91 4,6 - 6,2 juta/uL Menurun
Hemoglobin 11.1 10,8 – 15,6 g/dL Menurun
Trombosit 6.000 150.000 – 450.000 /uL Menurun
Hematokrit 33 37 – 42 % Menurun
Kesan : Didapatkan adanya pansitopenia, alkalosis respiratorik, hipoksemia, penurunan
globulin dan hipokalemia.
Foto thoraks
13
V. RESUME
14
Tanggal 26 Oktober 2015
Kesan : Normal
Tanggal 11 Juni 2016
Bercak infiltrate pada semua lapang paru.
Kesan : suspek TB paru
Pasien perempuan, 13 tahun, BB 3,5 kg dibawa oleh keluarga dengan keluhan
sesak sejak 1 hari SMRS. Sesak saat tarik napas dan nyeri dada saat tarik napas. Batuk
(+), sejak bulaln april 2016 setelah lepas rawat dari RS dr.Mintohardjo. Batuk berdahak,
awalnya dahak warna kuning dan akhir-akhir ini sempat dahak darah. Terkadang karena
batuk berdahak tersebut, timbul mual dan muntah, muntah berupa makanan, volume
±40cc. Selain itu juga nafsu makan pasien menurun, sering keringat malam, pusing,
lemas, letih dan lesu. Pasien juga mengeluh sering mimisan ±4 kali, kaki dan tangan biru-
biru tanpa sebab serta kaki terasa nyilu dan kaku. Pasien pernah di rawat karena menderita
ITP sejak Oktober 2015 dan konsumsi kortikosteroid hingga saat ini. selain itu juga
lingkungan rumah pasien cukup padat dan tetangga pasien banyak yang menderita TBC.
Pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 120/80 mmHg, Respirasi 22
kali/menit, Nadi 100 kali/menit dan suhu 36,8OC. Pemeriksaan generalisata didapatkan
adanya konjungtiva anemis, bibir sianosis, hematom pada mukosa bukal kanan. Pada
pemeriksaan thoraks didapatkan adanya ronkhi basah kasar pada paru kanan. Sedangkan
pada abdomen adanya hepatomegali dan ekstremitas terdapat hematom.
Pemeriksaan penunjang didapatkan pansitopenia, alkalosis respiratorik,
hipoksemia, penurunan globulin dan hipoksemia. Pada foto thorak didapatkan adanya
gambaran TB paru aktif. Namun tes mantoux negative.
VI. DIAGNOSIS KERJA
- ITP
- Bronkopneumonia
- Pansitopenia
- Hipokalemia
VII. DIAGNOSIS BANDING
- Anemia aplastik
- TB paru
VIII. ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Pemeriksaan darah tepi
15
- Cek BTA 3x
- Cek hemostasis
- BMP
IX. PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
- IVFD KA-EN 1B + KCl 10 tpm
- Tansfusi PRC I = 150 cc
II = 300 cc
- Lasix 20 mg (iv)
- Trombosit 3 x 6 kantong
- Ranitidine 2 x 5 ampl
Non medikamentosa
- Tirah baring
- Edukasi kepada keluarga mengenai penyakit yang diderita pasien.
- Pasien harus minum obat dan kontrol secara teratur.
X. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
16
XI. FOLLOW UP
TANGGAL
PERAWATAN
11/6/2016 (hari ke-1)
S Sesak (+), demam (+), batuk (+), pusing (+), mual dan muntah
(-)
Pasien tampak sesak
O KU : Compos mentis, rewel, tampak sakit sedang
TTV :
HR : 141 x/menit, regular, isi kuat, ekual
RR : 32 x/menit, simetris
TD : 133/92 mmHg ; Suhu : 37,9oC
Status Generalis
Kepala : normosefali, rambut hitam merata
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-)
Bibir : sianosis (+)
THT : faring simetris, T1-T1, tenang.
Thorax : pergerakan dada simetris, otot bantu pernapasan (+),
rhonkhi basah kasar (-/+), wheezing (-/-)
Abdomen : datar, supel, teraba hepar just palpable
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral hangat, hematom (+),
CRT >2 detik.
A - ITP
- Pansitopenia
- Pneumonia ?
P o Observasi keadaan umum
o KaeN 1B + KCl 10 tpm
o Ranitidin 2x1 ampl
o Lasix 2x30 mg
o Cek AGD, elektrolit, fungsi ginjal, fungsi hati, foto
thoraks dan tes mantoux.
17
o Balance cairan.
TANGGAL
PERAWATAN
12/6/2016 (hari ke-2)
S Sesak berkurang, pusing (+), batuk (+) berkurang masih
dahak darah, demam (-).
Nafsu makan masih berkurang.
O KU : Compos mentis, rewel, tampak sakit sedang
TTV :
HR : 110 x/menit, regular, isi kuat, ekual
RR : 25 x/menit, simetris
TD : 120/90 mmHg ; Suhu : 36,4oC
Status Generalis
Kepala : normosefali, rambut hitam merata
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sclera ikterik (-/-)
Bibir : sianosis (+)
THT : faring simetris, T1-T1, tenang.
Thorax : pergerakan dada simetris, otot bantu pernapasan (+),
rhonkhi basah kasar (-/+), wheezing (-/-)
Abdomen : datar, supel, teraba hepar just palpable
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral hangat, hematom (+),
CRT >2 detik.
Lab : GDS : 95; ur/cret : 30/0,8 ; Na/K/Cl = 144/2,94/109
AGD : alkalosis respiratorik
A - ITP
- Pansitopenia
- Pneumonia dd TB paru
- Hipokalemia
P o Observasi keadaan umum
o KaeN 1B + KCl 16 tpm
o Ranitidin 2x1 ampl
18
o Lasix 2x30 mg
o Nebulizer ventolin : fulmicort 1:1
o Konsul spesialis paru
TANGGAL
PERAWATAN
13/6/2016 (hari ke-3)
S Tidak sesak lagi, pusing (+), mual muntah (-), batuk (+) dahak darah
(-).
O KU : Compos mentis, rewel, tampak sakit sedang
TTV :
HR : 120 x/menit, regular, isi kuat, ekual
RR : 25 x/menit, simetris
TD : 120/90 mmHg ; Suhu : 36,7oC
Status Generalis
Kepala : normosefali, rambut hitam merata
Mata : konjungtiva anemis (+/+) perbaikan , sclera ikterik (-/-)
Bibir : sianosis (-)
THT : faring simetris, T1-T1, tenang.
Thorax : pergerakan dada simetris, otot bantu pernapasan (+),
rhonkhi basah kasar (-/+), wheezing (-/-)
Abdomen : datar, supel, teraba hepar just palpable
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral hangat, hematom (+),
CRT <2 detik.
Mantoux tes : NEGATIF
A - ITP
- Pansitopenia
- Pneumonia dd suspek B paru
- Hipokalemia
P o Observasi keadaan umum
o KaeN 1B + KCl 16 tpm
o Ranitidin 2x1 ampl
19
o Lasix 2x30 mg
o Codein 3x1 Cth
o Ceftriaxone 1x2 gr (i.v)
o Nebulizer ventolin : fulmicort 1:1
- Periksa BMP (rujuk)
- Posisi semifowler
- Cek BTA
- Hasil konsul paru : suspek TB belum bisa
disingkirkan.
T/ nebulizer : ventolin : pulmicort : NaCl 0,9%
1 ampl : 1 ampl : 1 ampl
TANGGAL
PERAWATAN
14/6/2016 (hari ke-4)
S Sesak (-), makan dna minum mau, diare (-), muntah (-) batuk (+)
dahak (+) kental dan terdapat buih warna merah muda.
O KU : Compos mentis, rewel, tampak sakit ringan, perbaikan
keadaan umum.
TTV :
HR : 112 x/menit, regular, isi kuat, ekual
RR : 20 x/menit, simetris
TD : 120/90 mmHg ; Suhu : 37,2oC
Status Generalis
Kepala : normosefali, rambut hitam merata
Mata : konjungtiva anemis (-/-) , sclera ikterik (-/-)
Bibir : sianosis (-)
THT : faring simetris, T1-T1, tenang.
Thorax : pergerakan dada simetris, otot bantu pernapasan (+),
rhonkhi basah kasar (-/+), wheezing (-/-)
Abdomen : datar, supel, teraba hepar just palpable
Ekstremitas : simetris, edema (-), akral hangat, hematom (+)
20
warna kekuningan, CRT <2 detik.
- Mantoux tes : NEGATIF
A - ITP
- Pansitopenia
- Bronkopneumonia dd suspek B paru
- Hipokalemia
P - Ceftriaxone 1x2 gr
- Ranitidine stop
- KaeN 1B + KCL 10 tpm
- TC 8 kantong /3 hari berturut-turut.
- Nebulizer : NaCl 0,9%.
- Pasien dirujuk ke RSCM untuk pemeriksaan BMP keadaan
umum lebih baik.
XII. ANALISA KASUS
Pasien perempuan usia 13 tahun, dengan diagnosis ITP.
Dugaan pertama pada pasien yakni adanya penyakit hematologi dan penyakit paru.
Dimana gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini cukup mirip. Pada penyakit hematologi
dipikirkan adanya penyakit ITP, anemia aplastik dan leukemia akut. Sedangkan pada
penyakit paru dipikirkan adanya penyakit bronkopneumonia dan TB paru.
Pada kelainan hematologi ini didapatkan beberapa keluhan yang dapat mengarah
ke berbagai diagnosis yang ditegakkan. Gejala pada hematologi yang tampak pada pasien
lebih ke arah anemia sedangkan pada pemeriksaan penunjang menunjukkan kondisi
pansitopenia. Yang membedakan setiap diagnosis ini hampir melalui pemeriksaan
penunjang meskipun dari gejala dan pemeriksaan juga dapat mendukung.
Pada anamnesis yang membedakan antara ketiga diagnosis ini yakni pada anemia
aplastik biasanya terdapat riwayat lelah, perdarahan dan infeksi berulang, pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan pansitopenia, neutropenia berat dan hitung
retikulosit rendah. Pada leukemia biasanya terdapat riwayat kelelahan juga, demam, berat
21
badan menurun, pucat, nyeri tulang, limfadenopati, splenomegali dan hepatomegali
(mungkin) serta untuk pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit meningkat, anemia
san sel blas pada hapusan darah tepi (leukoeritroblastosis). Sedangkan pada ITP tiba-tiba
mengalami perdarahan baik pada kulit, ptekie, purpura atau perdarhan pada mukosa
hidung (epistaksis) sehingga biasanya pasien mengalami anemia ringan.
Karena pasien memiliki riwayat perdarahan, lebam-lebam pada kulit tiba-tiba
tanpa sebab dan trombosit yang rendah serta memiliki riwayat ITP maka pasien
didiagnosis menderita ITP meskipun tidak menutup kemungkinan adanya kelainan darah
seperti diagnosis diatas. Maka dari itu untuk mengkonfirmasi nya dilakukan pemeriksaan
penunjang seperti BPM. Dimana pada ITP dapatkan hasil BMP berupa megakariosit bisa
normal ataupun meningkat. Sedangkan kadar trombopoitin dalam plasma mengalami
penurunan yang berarti. Selain itu adanya masa perdarahan memanjang, mas pembekuan
normal, retraksi bekuan abnormal, protrombin time memendek dan tes Rumple-Leed
positif.
Pada leukemia pada pemeriksaan sumsum tulang didapatkan gambaran monoton,
yaitu hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis sedangkan system lainnya terdesak
(aplasia sekunder) atau pergantian sebagian/keseluruhan sumsum tulang oleh sel-sel
leukemia. Sedangkan pada anemia aplastik ditemukan adanya gambaran sel yang sangat
kurang, banyak jaringan penyokong, dan jaringan lemak, aplasia system eritropoetik, dan
trombopoetik. Diantara sumsum tulang yang sedikit, banyak ditemukan limfosit, sel
system retikulendoteleal (sel plasma, fibrosit, osteoklas, sel endotel).
Pemikiran terhadap adanya penyakit paru ini didapatkan adanya keluhan batuk
dan sesak napas serta temuan pemeriksaan fisik dan penunjang. Pada bronkopneumonia
gejala yang timbul dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yakni gejala infeksi umum dengan
gejala gangguan respiratori. Gejala infeksi umum yaitu demam, sakit kepala, gelisah,
malaise, penurunan napsu makan, keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare.
Sedangkan untuk gejala gangguan respiratori yaitu batuk, sesak napas, retraksi dada,
takipnea, napas cuping hidung, air hunger, merintih dan sianosis. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan klinis seperti perkusi pekak, suara napas melemah dan ronki. Khas pada
pemeriksaan penunjangnya yaitu adanya leukositosis, leukopenia, dan pemeriksaan foto
22
rontgen toraks didapatkan gambaran difuse merata pada kedua paru berupa bercak
infiltrate yang dapat meluah hingga daerah perifer paru serta peningkatan corakan
peribronkial. Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut :
• Sesak nafas disertai dengan pernafasan cuping hidung dan tarikan dinding dada
• Panas badan
• Ronkhi basah sedang nyaring (crackles)
• Foto thorax meninjikkan gambaran infiltrat difus
• Leukositosis (pada infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3 dengan limfosit
predominan, dan bakteri 15.000-40.000/mm3 neutrofil yang predominan).
Sedangkan pada TB paru Didapatkan karena patogenesinya kompleks,
manifestasi klinis TB sangat bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor. Faktor yang
berperan adalah kuman TB, pejamu, serta interaksi antara keduanya. Faktor kuman
bergantung pada jumlah kuman dan virulensi, sedangkan faktor pejamu bergantung pada
usia dan kompetensi imun serta kerentanan pejamu pada awal terjadi infeksi. Anak kecil
seringkali tidak menunjukkan gejala, walaupun pada foto rontgen sudah tampak
pembesaran kelenjar hillus.
Proses infeksi TB tidak langsung memberikan gejala. Uji tuberkulin biasanya
positif dalam 4-8 minggu setelah kontak awal dengan kuman TB. Pada awal terjadinya
infeksi TB, dapat dijumpai demam yang tidak tinggi dan eritema nodosum, tetapi kelainan
kulit ini jarang dijumpai pada anak. TB milier dapat terjadi dalam 3-6 bulan pertama
setelah infeksi TB, begitu juga meningitis TB dan TB pleura. TB tulang dan sendi terjadi
dalam tahun pertama, sedangkan TB ginjal biasanya terjadi lebih lama, yaitu 5-25 tahun
kemudian.
Sebagian besar anak dengan TB tidak memperlihatkan tanda selama beberapa
waktu. Sesuai dengan sifat kuman TB yang lambat membelah, manifestasi klinis TB
umumnya berlangsung lambat dan bertahap, kecuali TB diseminata yang dapat
berlangsung dengan cepat dan progresif. Seringkali orangtua tidak dapat menyebutkan
secara pasti, kapan berbagai gejala dan tanda klinis tersebut mulai timbul. Keluhan
sistemik diduga berkaitan dengan peningkatan TNF-α.
Gejala umum atau non-spesifik pada TB anak adalah :
23
1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas atau tidak naik dalam 1 bulan dengan
penanganan gizi.
2. Nafsu makan tidak ada (anoreksia) dengan gagal tumbuh dan berat badan tidak naik
dengan adekuat (failure to thrive).
3. Demam lama (>2 minggu) dan atau berulang tanpa sebab jelas, umumnya tidak tinggi dan
dapat disertai keringat malam.
4. Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang multipel dan tidak sakit.
5. Batuk lama >3 minggu dan sebab lain telah disingkirkan.
6. Diare persisten.
Sistem Nilai Diagnostik TB Anak (UKK Respirologi, 2004) (3,5)
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB Tidak Jelas Laporan keluarga
BTA (-) atau tidak
tahu
- BTA (+)
Uji Tuberkulin - - - Positif ( 10
mm, atau 5
mm pada
keadaan
imunosupresi)
Berat Badan
(berdasarkan
KMS)
- Bawah garis
merah atau
riwayat BB
turun/tidak naik
dalam 2 bulan
berturut-turut
Klinis gizi
buruk
-
Demam tanpa
sebab yang jelas
- + - -
Batuk < 3 minggu 3 minggu - -
Pembesaran
kelenjar limfe
- 1 cm, jumlah >
1, tidak nyeri
- -
24
colli, aksila,
inguinal
Pembengkakan
tulang/sendi
panggul, lutut,
jari
- Ada
pembengkakan
- -
Foto thoraks normal Sugestif/curiga - -
Diagnosis TB bila jumlah skor 6
Skor 5, usia balita, atau ada kecurigaan TB yang kuat rujuk ke RS untuk evaluasi lebih
lanjut
Profilaksis anak kontak dengan TB dewasa sputum BTA (+) namun evaluasi dengan
sistem skoring nilainya 5.
25