ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA...

12
1 ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN CRONIC KIDNEY DISEASE DENGAN MASALAH HIPERVOLEMIA DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Agustina Wanti Mbenu, Maria Magdalena Setyaningsih, Wibowo Prodi D-III Keperawatan STIkes Panti Waluya Malang Email : [email protected] ABSTRAK Chronic Kidney Diseases (CKD) adalah gangguan fungsi ginjal progresif yang menyebabkan fungsi Glomerulus Filtrasi Rate menurun sehingga terjadi retensi cairan dan terjadi Hipervolemi. Tujuan penulis adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami CKD dengan masalah Hipervolemia. Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus terhadap dua klien dewasa yang mengalami masalah Hipervolemia. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga hari pada bulan April hingga Juni 2019. Hasil pengkajian didapatkan klien satu dan dua sama-sama terdiagnosa Chronic Kidney Disease, dengan tanda gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan sedikit. Hasil evaluasi klien satu dan klien dua masalah teratasi sebagian karena dari tujuh kriteria hasil yang ditetapkan terdapat enam kriteria hasil yang sudah tercapai. Oleh karena itu dalam memberikan tindakan keperawatan guna mengatasi masalah Hipervolemia dianjurkan untuk mengetahui factor penyebab utama dan memperhatikan factor penyebab lain pada klien. Hal tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah Hipervolemia yang terjadi pada klien Chronic Kidney Disease. Kata kunci : Penyakit Chronic Kidney Disease, Hipervolemi ABSTRACT Chronic Kidney Diseases (CKD) is a progressive renal function disorder that causes the function of the Glomerulus Filtration Rate to decrease so that fluid retention occurs and hypervolemia occurs. The author's goal is to implement nursing care for clients who experience CKD with hypervolemia problems. The research design used was a case study of two adult clients who experienced hypervolaemia problems. The case study was conducted three days in April until June 2019. The results of the study showed that clients one and client two were both diagnosed with Chronic Kidney Disease, with signs of edema, weight gain, a small amount of urine released. The results of the client evaluation client one and client two problem partially resolved because of the seven results criteria set there are six criteria for the results that have been achieved. Therefore, in providing nursing implementation to overcome the problem of hypervolemia, it is recommended to find out the main causative factors and pay attention to other causative factors. It aims to avoid the problem of hypervolaemia. Keywords: Chronic Kidney Disease, Hypervolemia

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN CRONIC KIDNEY DISEASE DENGAN

MASALAH HIPERVOLEMIA DI RUMAH SAKIT

PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

Agustina Wanti Mbenu, Maria Magdalena Setyaningsih, Wibowo

Prodi D-III Keperawatan STIkes Panti Waluya Malang

Email : [email protected]

ABSTRAK

Chronic Kidney Diseases (CKD) adalah gangguan fungsi ginjal progresif yang menyebabkan

fungsi Glomerulus Filtrasi Rate menurun sehingga terjadi retensi cairan dan terjadi

Hipervolemi. Tujuan penulis adalah melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang

mengalami CKD dengan masalah Hipervolemia. Desain penelitian yang digunakan adalah

studi kasus terhadap dua klien dewasa yang mengalami masalah Hipervolemia. Waktu

penelitian dilaksanakan selama tiga hari pada bulan April hingga Juni 2019. Hasil pengkajian

didapatkan klien satu dan dua sama-sama terdiagnosa Chronic Kidney Disease, dengan tanda

gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan sedikit. Hasil

evaluasi klien satu dan klien dua masalah teratasi sebagian karena dari tujuh kriteria hasil

yang ditetapkan terdapat enam kriteria hasil yang sudah tercapai. Oleh karena itu dalam

memberikan tindakan keperawatan guna mengatasi masalah Hipervolemia dianjurkan untuk

mengetahui factor penyebab utama dan memperhatikan factor penyebab lain pada klien. Hal

tersebut bertujuan untuk mengatasi masalah Hipervolemia yang terjadi pada klien Chronic

Kidney Disease.

Kata kunci : Penyakit Chronic Kidney Disease, Hipervolemi

ABSTRACT

Chronic Kidney Diseases (CKD) is a progressive renal function disorder that causes the

function of the Glomerulus Filtration Rate to decrease so that fluid retention occurs and

hypervolemia occurs. The author's goal is to implement nursing care for clients who

experience CKD with hypervolemia problems. The research design used was a case study of

two adult clients who experienced hypervolaemia problems. The case study was conducted

three days in April until June 2019. The results of the study showed that clients one and client

two were both diagnosed with Chronic Kidney Disease, with signs of edema, weight gain, a

small amount of urine released. The results of the client evaluation client one and client two

problem partially resolved because of the seven results criteria set there are six criteria for

the results that have been achieved. Therefore, in providing nursing implementation to

overcome the problem of hypervolemia, it is recommended to find out the main causative

factors and pay attention to other causative factors. It aims to avoid the problem of

hypervolaemia.

Keywords: Chronic Kidney Disease, Hypervolemia

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

2

Pendahuluan

Chronic Kidney Diseases (CKD) adalah

gangguan fungsi ginjal progresif yang tidak

dapat pulih kembali. Hal ini menyebabkan

tubuh tidak mampu memelihara metabolisme

dan keseimbangan cairan elektrolit sehingga

terjadi peningkatan ureum (uremia).

Gangguan fungsi ginjal ditandai dengan

proteinuria, hipertensi dan penurunan Laju

Filtrasi Glomerulus (LFG) hingga < 15

ml/menit disertai dengan kondisi klinis

pasien yang semakin memburuk (Istanti,

2013).

Menurut World Health Organation (WHO)

penyakit ginjal dan saluran kemih

menyebabkan kematian sebanyak 850.000

jiwa dan penyakit gagal ginjal kronik adalah

penyakit tertinggi ke-12 pada tahun 2008.

Berdasarkan kementrian kesehatan (2017), di

dapatkan kasus Chronic Kidney Disease di

Indonesia sebanyak 499.800 orang dan di

Jawa timur pada tahun 2017 sebanyak 1.319

orang. Data yang didapatkan dari rekam

medik Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan

Malang tentang penderita Chronic Kidney

Disease yang dirawat inap pada tahun 2018

sebanyak 278 orang (RM RSPW, 2018).

Peneliti menemukan fenomena saat

menjalankan praktek klinik di Rumah Sakit

Panti Waluya Sawahan Malang tanggal 15

Februari – 13 April 2018, peneliti

menemukan data dua orang pasien yang

didiagnosa Chronic Kidney Disease. Pasien

yang pertama berusia 45 tahun dengan jenis

kelamin laki-laki, dan pada saat dilakukan

pengkajian klien mengatakan jarang minum

pada saat dirumah maupun di tempat kerja,

jumlah air kencingnya sedikit,saat dilakukan

pemeriksaan klien mengalami penurunan

kesadaran, kelemahan pada ekstremitas,

tekanan darah meningkat, denyut nadi cepat,

terdapat distensi vena jugularis, edema pada

ekstremitas, dan klien mengalami

peningkatan berat badan yang semula 65 kg

menjadi 80 kg setelah dilakukan hemodialisa

berat badan klien menurun menjadi 79 kg,

dari hasil pemeriksaan laboratorium jumlah

ureum meningkat 92 mg/dL, kreatinin 7

mg/dL. Klien kedua berusia 60 tahun dengan

jenis kelamin perempuan mengeluh

mengalami mual muntah, sering kesemutan,

jumlah air kencing yang sangat dari hasil

pemeriksaan didapatkan data klien

mengalami kelemahan otot, peningkatan

berat badan semula 45 kg menjadi 62 kg

setelah dilakukan hemodialisa berat badan

klien menjadi 60 kg, edema pada kedua kaki.

Pemeriksaan laboratorium didapatkan data

jumlah ureum meningkat 120 mg/dL,

kreatinin meningkat 20 mg/dL. Setelah

dilakukan hemodialisa klien mengeluh mual

dan berat badan turun satu kilogram. Pada

kedua klien tersebut mengalami masalah

keperawatan kelebihan volume cairan.

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

3

Hipervolemia adalah peningkatan retensi

cairan isotonik (Ackley, Ladwig, 2016).

Hipervolemia dapat terjadi karena banyaknya

nefron yang tidak berfungsi sehingga nefron

yang tersisa bekerja semakin berat dalam

meningkatkan reabsorbsi protein. Aliran

darah ke ginjal berkurang mengakibatkan

terjadi pembentukan jaringan parut dan

penyusutan progresif pada nefron.

Munculnya detruksi struktur ginjal secara

progresif menimbulkan penurunan GFR yang

menyebabkan kegagalan ginjal dalam

mempertahankan metabolisme,

keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan

elektrolit yang tidak seimbang

mengakibatkan peningkatan volume cairan,

hipernatremia, hiperkalemia, menurunnya

pH, dan hipokalsemia sehingga terjadi

kelebihan volume cairan (Thadani, 2011).

Pasien Chronic Kidney Disease dengan

Hipervolemia bila tidak ditangani dengan

baik maka akan semakin parah seperti

kerusakan jaringan, penurunan gerakan usus,

pembengkakan jaringan pada jantung, hingga

terjadi gagal jantung. Karena terjadi

perubahan serius akibat volume cairan yang

terus meningkat mengakibatkan asidosis

metabolic (Tohnapa & Kundure, 2016).

Berdasarkan hal tersebut, peran perawat di

sini adalah memberikan asuhan keperawatan

pada klien Chronic Kidney Disease dengan

Hipervolemia dalam bentuk tindakan

keperawatan seperti mengkaji tanda-tanda

vital, mengkaji berat badan klien, memantau

jumlah pengeluaran urine, mengkaji intake

dan output (Ackley, 2011).Berdasarkan latar

belakang tersebut peneliti tertarik untuk

menyusun karya tulis ilmiah dalam bentuk

asuhan keperawatan pada klien yang

mengalami Chronic Kidney Disease dengan

masalah Hipervolemia di Rumah Sakit Panti

Waluya Sawahan Malang.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini

adalah studi kasus untuk mengeksplorasi

masalah Asuhan Keperawatan pada Klien

yang mengalami Chronic Kidney Disease

dengan Hipervolemi di Rumah Sakit Panti

Waluya Sawahan Malang. Kriteria pada

penderita adalah

1) Klien dengan diagnosa medis Chronic

Kidney Disease

2) Terdapat edema pada bagian tubuh

3) Berat badan meningkat

4) CRT kembali ≥ 2 detik

Pada penelitian ini yang menjadi partisipan

adalah klien 1 Tn. A yang berusia 52 tahun

dirawat inap dengan diagnose Chronic

Kidney Disease pada 2 April 2019 serta klien

2 Ny. I dengan usia 33 tahun, dirawat inap

dengan diagnose Chronic Kidney Disease

pada 31 Mei 2019. Kedua klien dirawat

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

4

diruangan Santa Ana Bawah Rumah Sakit

Panti Waluya Sawahan Malang.

1) Penelitian dilakukan selama 3 hari

terhadap kedua klien dengan

menggunakan teknik pengumpulan data

berupa observasi, wawancara,

pemeriksaan fisik, studi data intervensi,

implementasi, serta evaluasi. Disematkan

pula etika yang menjadi dasar penyusunan

karya tulis ilmiah, terdiri dari Informed

Consent, Anonimity, Confidentiality

Hasil

Pada studi kasus ini diperoleh hasil sebagai

berikut:

1. Pengkajian

Klien 1 mengeluh bengkak pada tangan

dan kaki, serta sesak napas lalu datang ke

TPP Rumah Sakit Panti Waluya Malang

pada tanggal 1 April 2019 pukul 09.53

untuk dirawat inap. Saat dilakukan

pengkajian pada hari Selasa tanggal 2

April 2019 pukul 15.30 klien mengatakan

bengkak pada tangan kanan dan kaki

kanan serta air kencing yang di keluarkan

sangat sedikit, berat badan meningkat,

kurang lebih sudah 1 tahun. Klien tampak

lemas, kesadaran Composmentis, TD:

170/80 mmHg, S: 36,10

C, N: 86x/menit,

RR: 23x/menit, SPO2: 98% tanpa bantuan

O2. Hasil pemeriksaan Leco:6.430, Hb:8,9,

PCT:370.000, Albumin:2,3, Ca:191,

P:1,6, Na:146, K:7,71, Cl:1,0, ureum: 105,

kreatinin: 2,38, BUN: 49,3, GFR: 38,5.

Klien 2 datang ke TPP Pada tanggal 31

Mei 2019 untuk rawat inap dengan

keluhan bengkak seluruh badan. Pada saat

pengkajian klien mengatakan bengkak

pada seluruh badan, air kencing sedikit,

dan berat badan meningkat. Klien tampak

lemes, tampak bengkak pada kelopak

bawah mata kiri,perut klien tampak besar,

TD: 180/85mmHg, N: 88x/menit, S:

36,50C, RR: 22x/menit, hasil laboratorium

Albumin:1,73, Ca:1,61, P: 2,5, K:3,17, Cl:

102, pH:6,0, Protein: 3+, leukosit: 2+,

darah:3+, ureum:48, BUN: 36,8,

Creatinin: 5, GFR: 13. Klien diberi terapi

Furosemide/Lasix, simvastatin, clonidine

2. Diagnose Keperawatan

Berdasarkan dari hasil pengkajian, pada

Klien 1 maupun Klien 2 ditegakkan

diagnosa keperawatan yang sama yaitu

Hipervolemi.

3. Intervensi Keperawatan

Pada klien 1 dan 2 telah ditetapkan

rencana keperawatan sesuai tinjauan

pustaka yaitu teknik non farmakologi dan

kolaborasi pemberian farmakologi. Klien

1 dan klien 2 diberikan posisi setengah

duduk untuk tirah baring guna

meningkatkan diuresis yang bertujuan

mengurangi edema, serta diberikan

informasi tentang jumlah kebutuhan

cairan yang harus dipenuhi untuk

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

5

mencegah terjadinya kelebihan volume

cairan. Klien 1 dan klien 2 juga diberikan

terapi Farmakologi yaitu pemberian

furosemide guna menurunkan volume

plasma sehingga menurun resiko

terjadinya edema.

4. Implementasi

Pada Klien 1 dan Klien 2 telah dilakukan

implementasi keperawatan berdasarkan

intervensi keperawatan yang telah

ditetapkan.

5. Evaluasi

Pada Klien 1 ,Masalah Hipervolemi

teratasi sebagian karena hanya 6 dari 7

kriteria hasil yang sudah tetapkan tercapai

dan pada Klien 2 ,Masalah Hipervolemi

teratasi sebagian karena 6 dari 7 kriteria

hasil yang sudah tetapkan tercapai.

Pembahasan

1. Pengkajian

Berdasarkan data hasil pengkajian

menunjukan bahwa klien 1 dan 2 sama-

sama terdiagnosa Chronic Kidney

Disease, dengan tanda gejala adanya

edema yang disebabkan oleh peningkatan

jumlah kreatinin, karena meningkatnya

kadar kreatinin menunjukan penurunan

fungsi ginjal yang menimbulkan adanya

edema. Klien 1 mengatakan bengkak pada

kaki dan tangan kanan, jumlah urine

sedikit, berat badan meningkat. Klien 2

mengatakan bengkak pada badan dan

kelopak bawah mata kiri, jumlah urine

sedikit, berat badan meningkat. Hal

tersebut sesuai teori Menurut Rendy dan

Margareth, (2012) Chronic Kidney

Disease merupakan gangguan fungsi renal

yang progresif dan irefersible dimana

kemampuan tubuh gagal untuk

mempertahankan metabolime dan

keseimbangan cairan elektrolit sehingga

terjadi uremia. Chronic Kidney Disease

disebabkan karena berbagai faktor yaitu

infeksi saluran kemih, Glomerulusnefritis,

gangguan jaringan penyambung, asidosis

tubulus ginjal, diabetes miletus, dan

hipertensi (Haryono,2013). Tanda gejala

Chronic Kidney Disease yang terjadi yaitu

hipertensi, edema, serta anemia yang

disebabkan karena GFR menurun dan

menyebabkan kegagalan mempertahankan

keseimbangan metabolism cairan dan

elektrolit yang mengakibatkan

peningkatan volume cairan sehingga

terjadi kelebihan volume cairan ( Sari,

2011).

2. Diagnose Keperawatan

Pada klien 1 dan klien 2 ditetapkan

diagnosa keperawatan yang sama yaitu

Hipervolemia berhubungan dengan

gangguan mekanisme regulsi didukung

dengan data klien 1 mengatakan unrine

yang dikeluarkan sedikit dan terjadi

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

6

bengkak pada tangan dan kaki kanan.

Klien 2 mengatakan jumlah urine yang di

keluarkan sedikit dan terjadi bengkak

pada badan dan kelopak bawah mata kiri.

Hypervolemia terjadi bila natrium dan air

tertahan dengan jumlah yang sama. Cairan

isotonik yang terkumpul dan berlebih

maka cairan berpindah ke kompartemen

cairan interstisial sehingga menyebabkan

edema. Menurut PPNI (2016), bahwa

batasan karakteristik pada diagnosa

keperawatan kelebihan volume cairan

adalah mengungkapkan secara verbal

bahwa terjadi edema, berat badan

meningkat, serta jumlah urine yang

dikeluarkan sedikit.

3. Intervensi Keperawatan

pada klien 1 dan 2 telah ditetapkan

rencana keperawatan sesuai tinjauan

pustaka yaitu teknik non farmakologi dan

kolaborasi pemberian farmakologi. Klien

1 dan klien 2 diberikan posisi setengah

duduk untuk tirah baring guna

meningkatkan diuresis yang bertujuan

mengurangi edema, serta diberikan

informasi tentang jumlah kebutuhan

cairan yang harus dipenuhi untuk

mencegah terjadinya kelebihan volume

cairan. Klien 1 dan klien 2 juga diberikan

terapi Farmakologi yaitu pemberian

furosemide guna menurunkan volume

plasma sehingga menurun resiko

terjadinya edema. Intervensi yang telah

direncanakan bagi ke 2 klien telah sesuai

dengan teori menurut (Ackley, 2012)

adalah Anjurkan klien untuk tirah baring

dengan posisi setengah duduk pada saat

edema masih terjadi, kaji tanda-tanda vital

(tekanan darah, suhu, nadi, respirasi).

Intervensi dapat dilakukan dengan balance

cairan, pantau berat badan klien, pantau

jumlah cairan yang masuk dan jumlah

pengeluaran urine, dan berikan informasi

tentang jumlah kebutuhan cairan yang

harus dipenuhi oleh pasien. Tindakan

kolaborasi yang dapat dilakukan adalah

kolaborasi dengan tim medis untuk

pemberian diuretik guna untuk

menurunkan volume plasma sehingga

menurunnya resiko terjadinya edema dan

kolaborasi pemantauan hasil laboratorium.

4. Implementasi

pada klien 1 dan 2 terdapat 8 intervensi

dan sudah dilaksanakan semua dalam

bentuk asuhan keperawatan. Implementasi

merupakan tindakan yang sesuai dengan

yang telah direncanakan mencangkup

tindakan mandiri dan kolaborasi,

implementasi jiga sesuai dengan kondisi

penderita Chronic Kidney Disease

(Wartonah, 2015). Status orang dengan

Chronic Kidney Disease dapat di pantau

dengan tindakan keperawatan seperti

mengkaji tanda-tanda vital ( tekanan

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

7

darah, suhu, nadi, respirasi) dan

pengukuran CRT. Tindakan keperawatan

bagi klien Chronic Kidney Disease adalah

balance cairan, mengkaji berat badan

klien, memantau jumlah urine, serta

kolaborasi pemberian diuretik, (Ackley,

2012).

5. Evaluasi

Pada klien 1 dan 2 pada hari ketiga

keperawatan menyatakan bengkak

berkurang, berat badan menurun, jumlah

urin meningkat tindakan kolaborasi

dilakukan dengan memberikan onjeksi IV

furosemid 3x2 ampul 20mg sebagai

golongan diuretik berfungsi untuk

membuang cairan berlebih dari dalam

tubuh melalui urine, selainn itu tindakan

non farmakologi yaitu menganjurkan klien

untuk tirah baring dengan posisi setengah

duduk dan memberikan informasi tentang

jumlah cairan yang harus di penuhi klien.

Hal tersebut terbukti dengan berkurangnya

edema, meningkatnya jumlah urine dan

menurunya berat badan klien. edema

dapat berkurang, jumlah urine meningkat,

dan berat badan menurun.

Penatalaksanaan kelebihan volume cairan

dapat dilakukan dengan tindakan

farmakologi dan non farmakologi.

Tindakan non-Farmakologi yaitu anjurkan

klien untuk tirah baring dengan posisi

setengah duduk diperlukan untuk

meningkatkan diuresis yang bertujuan

untuk mengurangi edema, dan

memberikan informasi tentang jumlah

cairan yang harus dipenuhi untuk

mencegah terjadinya kelebihan volume

cairan (Ackley, 2012)

Kesimpulan

Asuhan keperawatan pada klien Chronic

Kidney Disease dengan masalah

Hipervolemia di Rumah Sakit Panti

Waluya Sawahan Malang telah

dilaksanakan pada klien 1 dan klien 2

dengan waktu 3 x 24 jam. Pada klien 1

dan klien 2 masalah teratasi sebagian

karena pada evaluasi terakhir kedua klien

belum memenuhi semua kriteria hasil

yang sudah ditentukan

Daftar Pustaka

Ackley, Ladwig. 2011. Nursing Diagnosis

Handbook An Evidence-Based Guide

to planning Care Ninth Edition.

Amerika

Debora, Oda. 2017. Proses Keperawatan

Dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta :

Salemba Medika

Fahmi, dan Hidayati.2016. Gambaran Self

Care Status Cairan Pada Pasien

Hemodialisa.Yogyakarta: Jurnal

Universitas Muhamadiah Yogyakarta.

Vol. 4, No,2, Tahun 2016

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

8

Firdaus, Jatmiko. 2016. Upaya

Penatalaksanaan Pola Nafas Tidak

Efektif Pada Pasien CKD.

Yogyakarta: Jurnal Universitas

Muhamadiah Surakarta

Gloria, dkk. 2013. Nursing Intervention

classificastion. Jakarta: Mocco Media

Haryono. 2013. Keperawatan Medikal

Bedah Sisem Perkemihan.

Yogyakarta: Rapha Publishing

Hidayat, Alimul. 2015. Pengantar

Kebuthan Dasar Manusia. Jakarta:

Salemba Medika

Istanti, 2014.Hubungan Anttara Masuknya

Cairan Dengan Interdialytic Weight

Gains (IDWG) Pada Pasien Chronic

Kidney Disease Di Unit Hemodialisis

Rs PKU Muhamadiyah

Yogyakarta.Yogyakarta. Vol 10

Kamaludin, dan Rahayu 2009.Analisa

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kepatuhan Asupan Cairan Pada

Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan

Hemodialisa Di RSUD

Prof.Dr.Margono Soekarjo

Purwokerto.Purwokerto : Jurnal

Keperawatan Soedirman. Vol 4 No.1

Kementrian Kesehatan RI. 2017. Situasi

Penyakit Gagal Ginjal Kronis. Jakarta :

Kementrian Kesehatan RI

LeMone Priscilla, Burke Karen M, Bauldoff

Gerene. 2016. Buku Ajar Keperawatan

Medikal bedah. Ed.5. Jakarta: EGC

Mutaqin, Sari, Kumala. 2011. Asuhan

Keperawatan Gangguan Sistem

Perkmihan. Jakarta: Salemba Medika

Muttaqin Arif. 2009. Asuhan Keperawatan

Klien Dengan Gangguan Sistem

Kardiovaskuler Dan Hematologi.

Jakarta: Salemba Medika Tarwoto

dan Wartonah. 2015. Kebutuhan

Dasar Manusia Dan Proses

Keperawatan.Jakarta : Salemba

Medika.

Muttaqin, Arif. 2010. Pengkajian

Keperawatan Aplikasi Pada Praktik

Klinik.Jakarta: Salemba Medika

Nursalam, Batticaca. 2008. Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Dengan

Gangguan Sistem

Perkemihan..Jakarta: Salemba

Medika

Nursalam, Baticaca. 2009. Asuhan

Keperawatan Pada Pasien Dengan

Gangguan Sistem Perkemihan,

Jakarta: salemba Medika

Prabowo, Eko dan Pranata, Andi Eka. 2014.

Asuhan Keperawatan Sistem

Perkemihan. Yogyakarta : Nuha

Medika

Rendi, Clevo, Margareth. 2012. Asuhan

Keperawatan Medikal Bedah Dan

Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha

Medika

Saryono dan Widianti, Anggriyana Tri.

2011. Catatan Kuliah Kebutuhan

Dasar Manusia. Yogyakarta: Nuha

Medika

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

9

Tambayong, Jan. 2012. Patofisiologi untuk

keperawatan.Jakarta: EGC

Tarwoto dan Wartonah.2015. Kebutuhan

Dasar Manusia Dan Proses

Keperawatan.Jakarta: Salemba

Medika

Tonapa, kundure, dan Masi. 2016.

Hubungan Dukungan Keluarga

Dengan Keputusan Inisisasi

Hemodialisi Pada Penderita

Penyakit Ginjal Kronik. Manado.

Jurnal keperawatan Vol 4 no.1

Wijaya, Andra Saferi dan Putri, Yessie

Mariza. 2011. Keperawatn Medikal

Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

10

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

11

LAMPIRAN

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH …repository.stikespantiwaluya.ac.id/337/4/AGUSTINA WANTI MBENU... · gejala adanya edema, berat badan meningkat, jumlah urine yang dikeluarkan

12