2.4. BAB III
Transcript of 2.4. BAB III
-
8/18/2019 2.4. BAB III
1/21
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan metode yang digunakan peneliti untuk
melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian
(Dharma, 2011). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
quasi eksperimental dengan menggunakan desain penelitian one group pretest-
post test with control yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi
dan kelompok kontrol yang dilakukan pre-test dan post test pada masing-masing
kelompok. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh program edukasi
berbasis komunitas terhadap self-management pada lansia hipertensi di
Puskesmas Gombong 2 Kabupaten Kebumen.
Kelompok kontrol hanya menerima intervensi program yang sudah biasa
dilakukan, sedangkan kelompok intervensi menerima program edukasi perawatan
diri berbasis komunitas yang dilakukan oleh kader dan menerima intervensi
program rutin yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Sebelum mendapatkan
intervensi, pada kedua kelompok tersebut dilakukan pre-test , kemudian
dilanjutkan pemberian intervensi pada kelompok intervensi. Setelah 4 minggu
program edukasi self-management berbasis komunitas diberikan, pada kedua
kelompok tersebut dilakukan post test .
41
-
8/18/2019 2.4. BAB III
2/21
42
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini tentang perubahan perilaku self-
management sebelum dan sesudah program edukasi perawatan diri pada pasien
hipertensi berbasis komunitas dilakukan.
Skema rancangan penelitian adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Rancangan Penelitian
Keterangan
K = Kelompok kontrol
P = Kelompok Perlakuan/ Intervensi
O1 = Nilai pre-test self-management kelompok intervensi sebelum dilakukan
program edukasi berbasis komunitasO2 = Nilai post-test self-management dari kelompok intervensi sesudah
dilakukan program edukasi berbasis komunitas
O3 = Nilai pre-test self-management dari kelompok kontrol
O4 = Nilai post-test self-management dari kelompok kontrol
X = Program edukasi self-management berbasis komunitas
Y = Program edukasi rutin
3.2 Populasi, Sampel, dan Setting Penelitian
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia penderita hipertensi yang
tercatat dalam laporan bulanan Kabupaten Kebumen per Kategori Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen di Puskesmas Gombong 2. Jumlah pasien
dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gombong 2 selama satu bulan
kurang lebih 84 orang.
Subyek
terpilih
P
K O3 O4
O2XO1
Y
-
8/18/2019 2.4. BAB III
3/21
43
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
1.
Klien yang berusia > 45 tahun
2. Telah terdiagnosa hipertensi oleh dokter
3.
Masih dapat melakukan aktivitas secara mandiri
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah
1. Penderita hipertensi dengan komplikasi (Stroke, Jantung, DM, Gagal Ginjal
dan Gangguan Penglihatan)
3.2.2 Sampel
Cara pengambilan sampel wilayah dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik probability sampling dengan pendekatan cluster sampling
sesuai dengan kriteria inklusi. Penggunaan pendekatan cluster sampling pada
pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan – pertimbangan tertentu
karena keterbatasan waktu dan tenaga peneliti. Teknik sampel ini dilakukan
melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dalam hal ini
menentukan daerah yang akan dijadikan kelompok intervensi dan kelompok
kontrol. Tahap kedua yaitu menentukan orang yang terdapat didaerah tersebut
untuk menjadi sampel. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan
consecutive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi
sampai memenuhi jumlah sampel yang diinginkan. Sampel pada penelitian ini
adalah lansia yang menderita hipertensi. Lansia yang menderita hipertensi
dikelompokkan menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi.
Wilayah yang dijadikan kelompok intervensi yaitu Desa Semanding, Desa
Semondo, Desa Kalitengah, Desa Kemukus, Desa Wonokriyo, dan Desa Sidayu,
-
8/18/2019 2.4. BAB III
4/21
44
sedangkan wilayah yang dijadikan kelompok kontrol yaitu Desa Gombong, Desa
Wonosigro dan Desa Klopogodo.
Perhitungan besar sampel menggunakan rumus besar sampel analitis
kategorik tidak berpasangan dengan melihat proporsi pada hasil penelitian
sebelumnya (Woolson, 1987). Rumus besar sampel pada penelitian analitis
kategorik tidak berpasangan adalah sebagai berikut:
n1 = n2= ( Z α √2PQ + Zβ √ P1Q1 + P2Q2)2
(p1 - P2 )2
Keterangan :
Zα = deviat baku alfa/ kesalahan tipe I 5 % (1,96)
Zβ = deviat baku beta/ kesalahan tipe II 20 % (0,84)
P2 = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya
Q2 = 1 - P2
P1 = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti
Q1 = 1 – P1
P1 - P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
P = proporsi total = (P1 + P2) / 2
Q = 1-P
Penghitungan sampel pada penelitian ini berdasarkan proporsi pada hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kim, Han, Huh, Nguyen, Lee & Kim
(2014) tentang pengaruh intervensi self help multimodal berbasis komunitas pada
etnis Korea – Amerika yang menderita hipertensi. Proporsi (P2) pada penelitian
-
8/18/2019 2.4. BAB III
5/21
45
tersebut sebesar 0,64 dan nilai P1 sebesar 20 % didapatkan jumlah sampel
sebesar 25 responden atau sampel keseluruhan adalah 50 responden.
Peneliti perlu menambahkan besar sampel untuk mengantisipasi drop out,
sehingga pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol ditambah menjadi 20%
dari total responden, sehingga jumlah sampel secara keseluruhan menjadi 60
responden.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Gombong 2 Kabupaten Kebumen dengan waktu penelitian selama 4
minggu dari tanggal 24 November sampai dengan 20 Desember 2014.
3.4
Variabel Penelitian
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebas atau independent variable pada penelitian ini yaitu program edukasi
berbasis komunitas. Variabel terikat atau dependent variable pada penelitian ini
adalah self-management hipertensi, dengan sub variabel yaitu diet, kebiasaan
rokok, aktivitas fisik, manajemen stres, pengendalian berat badan, konsumsi
alkohol, monitoring tekanan darah dan pengobatan hipertensi.
-
8/18/2019 2.4. BAB III
6/21
46
3.5 Definisi Konseptual
1)
Hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastole lebih dari 80 mmHg (Chobanian, 2003).
2) Self-management
Self-management didefinisikan sebagai managemen diri yang mengacu pada
metode, keterampilan dan strategi dimana individu secara efektif dapat
mengarahkan kegiatan mereka sendiri untuk mencapai tujuan, termasuk
menetapkan tujuan, membuat keputusan, melakukan perencanaan, penjadwalan
kegiatan, evaluasi diri dan pengembangan diri (Omisakin & Ncama, 2011 )
3) Kader Kesehatan
Kader kesehatan yaitu anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan
memiliki waktu untuk melakukan kegiatan posyandu secara sukarela serta sudah
pernah mendapatkan pelatihan pemberdayaan masyarakat terutama dibidang
kesehatan (Kemenkes RI, 2011).
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi OperasionalAlat dan Cara
Ukur
Hasil
UkurSkala
1 Self-management
yang meliputi 6
variabel yaitu
praktik perawatan
mandiri lansia dengan
hipertensi selama 1
minggu yang meliputi
diet, kebiasaan rokok,
aktivitas fisik,
Kuesioner tentang
Self-management
Mean
(SD)
Interval
Tabel dilanjutkan
-
8/18/2019 2.4. BAB III
7/21
47
No Variabel Definisi OperasionalAlat dan Cara
Ukur
Hasil
UkurSkala
manajemen stres, pengendalian berat
badan, konsumsi
alkohol, monitoring
tekanan darah dan
pengobatan hipertensi
a. Pengendalian
berat badan
frekuensi praktik
pengendalian berat
badan pada lansia
dengan hipertensi
b. Olahraga frekuensi dan jenis
praktik aktifitas fisik/
olahraga pada lansia
dengan hipertensic. Manajemen
stres
frekuensi praktik
manajemen stres padalansia dengan
hipertensi
d. Diet frekuensi praktik diet/
perencanaan makan
pada lansia denganhipertensi
e. Konsumsi
rokok
frekuensi praktik
mengkonsumsi rokok
pada lansia dengan
hipertensi
f.
KonsumsiAlkokol
praktik mengkonsumsialkohol pada lansia
dengan hipertensi
g. Monitoring
Tekanan
Darah
frekuensi praktik
memeriksakan tekanan
darah pada lansia
dengan hipertensi
kepada petugas
kesehatan
h. Pengobatan
Hipertensi
frekuensi praktik
pengobatan pada lansia
hipertensi untuk
mengendalikan tekanan
darah2 Program edukasi
berbasis
komunitas
tentang perilaku self-management
pada penderita
hipertensi
kegiatan pemberian informasi kepada lansia dengan hipertensi yang
dilakukan oleh kader yang sudah mendapatkan pelatihan dari peneliti
yang meliputi modifikasi diet, pengendalian berat badan, olahraga,
manajemen stres, mengurangi konsumsi rokok, dan mengurangikonsumsi alkohol
Lanjutan tabel
-
8/18/2019 2.4. BAB III
8/21
-
8/18/2019 2.4. BAB III
9/21
49
3.8 Uji Coba Instrumen
3.8.1
Uji Validitas
Pada penelitian ini dilakukan uji validitas dengan menggunakan content
validity yaitu dengan meminta pendapat ahli sebagai pakar penelitian terkait
dengan instrument penelitian yaitu tiga pakar Keperawatan Medikal Bedah dan
Keperawatan Komunitas Universitas Padjadjaran. Setelah dilakukan content
validity oleh tiga pakar, instrumen dinyatakan telah mencakup isi dan konsep
penelitian. Hasil dari pelaksanaan content validity yaitu kalimat pertanyaan yang
pada awalnya menggunakan kata ‘anda’ diubah menjadi kata ‘saya’ dan
disarankan untuk menambahkan subvariabel monitoring dan pengobatan
hipertensi dari self-management hipertensi. Kuesioner self-management terdiri
dari 8 subvariabel, dimana 6 subvariabel (pengendalian berat badan, olahraga,
diet, manajemen stres, menghentikan perilaku merokok, dan menghentikan
perilaku konsumsi alkohol) bersumber pada Canadian Recommendations for
Management of Hypertension (2011) dan 2 subvariabel (monitoring tekanan
darah dan pengobatan hipertensi) bersumber dari Self-management Among
Hypertension in Bangladesh (2010)
Selain menggunakan content validity, instrument penelitian kemudian
dilakukan uji contruct validity dengan menggunakan rumus Pearson Product
Moment kepada 20 responden di wilayah kerja Puskesmas Puring Kebumen.
Instrument penelitian dikatakan valid apabila nilai r hasil minimal 0,44.
Berdasarkan pengolahan data dari 40 soal terdapat 2 soal yang tidak valid yaitu
-
8/18/2019 2.4. BAB III
10/21
50
nomor 28 dan 29, sehingga pertanyaan tersebut dihilangkan. Total jumlah
pertanyaan yang valid terdiri dari 38 pertanyaan (r hasil = 0,465 sampai 0,823).
Selain instrument tentang self-management hipertensi, pada penelitian ini
juga membuat soal untuk untuk mengukur kemampuan kader pada saat selesai
pelatihan. Hasil uji validitas pada soal pre test dan post test sebanyak 10 soal
yang diberikan pada kader sebelum pelaksanaan pelatihan kader didapatkan hasil
uji validitas yang dilakukan kepada 10 kader dengan menggunakan rumus
Pearson Product Moment didapatkan nilai r hasil lebih dari r tabel (0,632). Hal
ini berarti soal dinyatakan valid karena nilai hasil lebih dari 0,632.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha.
Instrument dikatakan reliabel apabila hasil Cronbach alpha > 0,7 apabila
instrument baru digunakan atau dibuat, sedangkan untuk instrumen yang
mengadaptasi dari instrumen sebelumnya nilai uji reliabelnya yaitu > 0,8. Hasil
uji reliabilitas kuesioner self-management hipertensi diperoleh nilai Alpha
Cronbach’s sebesar 0,752 yang berarti bahwa instrumen yang digunakan reliable
karena nilai r hasil diatas 0,7.
Selain instrument tentang self-management hipertensi, pada penelitian ini
juga membuat soal untuk untuk mengukur kemampuan kader pada saat selesai
pelatihan. Hasil uji reliabilitas soal pre test dan post test sebanyak 10 soal yang
diberikan pada kader sebelum pelaksanaan pelatihan kader diperoleh nilai Alpha
Cronbach’s sebesar 0,765 yang berarti bahwa soal yang digunakan reliable
karena nilai r hasil diatas 0,7.
-
8/18/2019 2.4. BAB III
11/21
51
3.9 Prosedur Penelitian
3.9.1
Tahap Persiapan
1) Tahap persiapan penelitian yang dilakukan yaitu peneliti terlebih dahulu
melakukan ujian usulan penelitian
2)
Peneliti mengurus ijin penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, dan Politik
Propinsi Jawa Barat, Badan Penanaman Modal Daerah Propinsi Jawa Tengah,
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kebumen, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen dan Puskesmas Gombong 2.
3) Peneliti mencari asisten penelitian untuk membantu proses penelitian yang
berjumlah 2 orang. Asisten penelitian diberikan informasi tentang bagaimana
cara mengisi kuesioner dan berperan membantu peneliti pada saat melakukan
pengisiaan kuesioner pretest dan posttest.
4)
Peneliti menentukan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok
intervensi yaitu Desa Semanding, Desa Semondo, Desa Kalitengah, Desa
Kemukus, Desa Wonokriyo, dan Desa Sidayu, sedangkan wilayah yang dijadikan
kelompok kontrol yaitu Desa Gombong, Desa Wonosigro dan Desa Klopogodo.
3.9.2 Tahap Pelaksanaan
Peneliti melakukan pengukuran perilaku self-management responden pada
kelompok intervensi dengan menggunakan kuesioner tentang self-management
serta melakukan pengukuran tekanan darah sebagai indikator pengendalian
tekanan darah pada penderita. Alat pengukuran menggunakan tensimeter, dimana
penderita tidak diberitahu sebelumnya dan dilakukan pada minggu pertama atau
-
8/18/2019 2.4. BAB III
12/21
52
pada saat pre-test . Edukasi self-management hipertensi pada kelompok intervensi
dilakukan oleh kader.
Jumlah kader yang terdapat di wilayah puskesmas Gombong 2 sebanyak 37
orang. Kader yang akan melakukan edukasi self-management hipertensi dipilih
dengan kriteria yaitu kader yang berusia maksimal 45 tahun, menjadi kader
selama 2 tahun, mampu berkomunikasi dengan baik, tinggal disekitar wilayah
binaan serta mau melaksanakan program edukasi.
Jumlah kader yang dipilih untuk melakukan edukasi sebanyak 6 orang, yang
merupakan perwakilan dari 6 desa yang terpilih pada kelompok intervensi,
dimana kader terpilih yang memberikan edukasi self-management dan
memfasilitasi diskusi pada setiap kelompok. Peneliti memberikan edukasi
terlebih dahulu kepada kader tentang hipertensi sesuai dengan modul yang dibuat
tentang self-management pasien hipertensi, sebelum kader memberikan edukasi
kepada responden. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, setiap pertemuan
berlangsung selama 120 menit. Materi pelatihan meliputi pengertian, tanda
gejala, penyebab, komplikasi dari hipertensi dan self-management pasien
hipertensi yang terdiri dari modifikasi diet, pengendalian berat badan, olahraga,
manajemen stres, mengurangi konsumsi rokok, mengurangi konsumsi alkohol,
monitoring tekanan darah dan pengobatan hipertensi serta penjelasan cara
pengisian kuesioner. Pada akhir sesi kegiatan pelatihan, kader diminta untuk
melakukan simulasi pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan diri
hipertensi dihadapan peneliti. Responden dibagi menjadi 6 kelompok, dimana
dalam satu desa yang termasuk dalam kelompok intervensi terdapat 1 kelompok
-
8/18/2019 2.4. BAB III
13/21
53
sehingga total kelompok ada 6 kelompok. Setiap kelompok akan mendapatkan
edukasi tentang self-management hipertensi oleh kader
Cara pengumpulan data selama proses penelitian yaitu
1)
Peneliti menentukan kader yang melakukan edukasi self-management
hipertensi. Kader sejumlah 6 orang dipilih dari perwakilan masing-masing
wilayah desa pada kelompok intervensi sesuai dengan kriteria inklusi. Setelah
menentukan kader, peneliti menentukan responden yang diambil dari
perwakilan masing-masing wilayah kelompok intervensi sesuai dengan
kriteria inklusi yaitu penderita hipertensi yang tinggal di wilayah binaan
kader yang terpilih.
2) Pada minggu I peneliti melakukan pre test kepada 6 kader terkait materi self-
management hipertensi, kemudian memberikan materi tentang self-
management hipertensi selama 2 hari. Pada hari kedua pelatihan, kader
diberikan soal post test yang sama dengan soal pada saat pre test .
3) Peneliti memohon ijin kepada responden dengan memberikan informed
consent
4) Pelaksanaan program edukasi self-management pada pasien hipertensi
berbasis komunitas ini dilaksanakan pada setiap responden yang termasuk
kedalam kelompok intervensi dalam penelitian. Pada saat kader melakukan
edukasi kepada responden, peneliti dan asisten peneliti akan mendampingi
selama proses edukasi berlangsung.
Pelaksanaan program edukasi ini dilakukan selama 4 minggu, yaitu
-
8/18/2019 2.4. BAB III
14/21
54
1) Minggu I
Pelaksanaan minggu I dimulai dengan memberikan pre-test kepada responden
baik yang termasuk didalam kelompok kontrol maupun kelompok intervensi
sesuai dengan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Setelah selesai melakukan pre test , responden yang sudah dibagi dalam enam
kelompok akan mendapatkan edukasi tentang pengertian, tanda gejala, penyebab,
komplikasi dari hipertensi dan self-management hipertensi oleh kader selama 90
menit melalui self help groups. Pada akhir kegiatan edukasi, kader memberikan
log book yang diisi oleh responden dan dinilai oleh kader. Log book berisi
tentang pelaksanaan kegiatan self-management selama empat minggu yang harus
diisi oleh responden setiap minggunya, kemudian dikumpulkan kembali pada saat
pelaksanaan post test yaitu pada minggu IV.
2)
Minggu II dan Minggu III
Pertemuan minggu II dan minggu III, kader melakukan evaluasi hasil
pertemuan pada minggu I, kader melakukan tindak lanjut intervensi melalui self
help groups kepada responden. Kader mengingatkan kepada responden tentang
edukasi self-management hipertensi yang telah diberikan. Selanjutnya, kader
menanyakan kesulitan yang dihadapi dan sharing tentang pelaksanaan self-
management hipertensi, memberikan alternatif cara menyelesaikan masalah serta
melakukan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya.
3)
Minggu IV
Pertemuan minggu IV, pelaksanaan post-test dengan memberikan instrument
yang sama pada saat pre-test dan melakukan pengukuran tekanan darah. Post test
-
8/18/2019 2.4. BAB III
15/21
55
dilakukan kepada responden yang terdapat pada kelompok intervensi maupun
kelompok kontrol.
Tahap akhir pelaksanaan yaitu melakukan analisa data dan penyusunan laporan.
Pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.2 Pelaksanaan Kegiatan PenelitianKegiatan Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi
Minggu I 1. Pre test tentang self-management
hipertensi1. Pre test tentang self-management hipertensi
Program edukasi berbasis komunitas tentang
pengertian, penyebab, tanda gejala,
komplikasi hipertensi dan self-management hipertensi selama 90 menit
a. Pembentukan kelompok penderita
hipertensi
b. Pendampingan terhadap kader pada saat
memberikan edukasi kepada kelompok
penderita hipertensi dengan
menggunakan modul
c. Kader melakukan identifikasi perilaku
self-management hipertensi yang dapat
diperbaiki bersama pasien dan kader
d.
Kader memberikan motivasi pada pasienuntuk melakukan self-management
hipertensi
Minggu II 1. Responden melakukan aktivitas
sehari-hari
1. Kader melakukan wawancara dengan pasien
secara langsung, menanyakan bagaimana cara
self-management hipertensi yang sekarang
dilakukan
2. Kader melakukan identifikasi kesulitan selama
menjalankan perawatan diri hipertensi
3. Kader memberikan motivasi pasien dalam
meningkatkan kepercayaan diri dalam self-
management hipertensi
Minggu III 1.
Responden melakukan aktivitassehari-hari
1.
Kader melakukan wawancara tatap mukadengan pasien, menanyakan bagaimana self-
management hipertensi yang sudah dilakukan
2. Alokasikan waktu untuk melakukan review
tentang self-management hipertensi yang
dilakukan oleh responden
3. Evaluasi dari self report yang ada pada pasien,
untuk melihat sejauhmana peilaku perawatan
diri
-
8/18/2019 2.4. BAB III
16/21
-
8/18/2019 2.4. BAB III
17/21
57
perlakukan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol ke dalam
program komputer. Analisis data dengan menggunakan uji statistik yang
terdiri dari uji normalitas data, uji univariat dan uji bivariat
5)
Cleaning
Cleaning data yaitu kegiatan pengecekan ulang data yang telah
dimasukkan, apabila ditemukan kesalahan pada saat pemasukan data segera
diperbaiki sesuai dengan data yang terkumpul.
2) Analisis Data
Data yang sudah tersusun selanjutnya dilakukan analisis data, yang terdiri
dari
a) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terjaring
dari masing-masing variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi
normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan
Shapiro-Wilk dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Data
Kelompok
Hasil Uji Normalitas
Pretest Postest
p-value Distribusi p-value Distribusi
Intervensi 0,926 Normal 0,275 Normal
Kontrol 0,756 Normal 0,668 Normal
Berdasarkan tabel 3.3 hasil uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk ,
didapatkan hasil p-value yang diperoleh dari hasil pre test dan post test pada
kelompok intervensi maupun kelompok kontrol lebih besar dari 0,05 sehingga
-
8/18/2019 2.4. BAB III
18/21
58
dapat disimpulkan data berdistribusi normal, sehingga analisis yang digunakan
adalah uji parametrik (uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan).
b) Uji Deskriptif
Analisis uji deskriptif atau uji univariat disajikan untuk menjelaskan
karakteristik responden yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan
presentase. Analisa univariat pada penelitian ini adalah karakteristik sosial
demografi responden yang berupa usia, jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan,
dan pendidikan. Karakteristik responden yang berhubungan dengan penyakit
hipertensi yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), lama menderita hipertensi, riwayat
merokok, riwayat minum alkohol, kontrol rutin, pernah tidaknya mendapatkan
program edukasi tentang hipertensi, keluhan gejala hipertensi, penyakit lain
selain hipertensi dan rata-rata hasil pengukuran tekanan darah.
c)
Uji Inferensial
Pada penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui:
a. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan mean perilaku self-
management pada pasien hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi
pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji normalitas data dilakukan
sebelum melakukan analisis bivariat. Berdasarkan hasil uji normalitas data
menggunakan uji Shapiro-Wilk , didapatkan hasil p-value lebih besar dari 0,05
sehingga uji bivariatnya menggunakan uji parametrik (uji t berpasangan). Uji ini
digunakan untuk melihat beda mean dari dua hasil ukur pada kelompok yang
sama (beda mean pre test dan post test ).
-
8/18/2019 2.4. BAB III
19/21
59
b. Perbedaan mean nilai pre test dan post test perilaku self-management pada
kelompok intervensi edukasi berbasis komunitas dan edukasi secara rutin
sebelum dan setelah diberikan intervensi, dengan menggunakan uji parametrik
(uji t tidak berpasangan) karena hasil uji normalitas data didapatkan bahwa data
berdistribusi normal.
3.11 Etika Penelitian
Penelitian ini memberikan intervensi program edukasi berbasis komunitas
terhadap self-management pada lansia hipertensi, sehingga sebelum dilakukan
penelitian, peneliti mempertimbangan beberapa prinsip etika penelitian. Menurut
Polit & Beck ( 2004) yaitu:
1)
Autonomy
Peneliti memberikan kebebasan untuk menentukan apakah responden
bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara suka rela dengan
memberikan tanda tangan pada lembar informed consent . Pada penelitian ini
informed consent dilakukan antara peneliti dengan responden. Responden juga
diberikan kebebasan untuk mengundurkan diri pada saat penelitian jika
responden menghendakinya.
2)
Beneficence
Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk memperkecil resiko dan
memaksimalkan manfaat. Setelah penelitian selesai kelompok kontrol dan
kelompok intervensi mendapatkan manfaat dengan diberikannya informasi
tentang self-management hipertensi.
-
8/18/2019 2.4. BAB III
20/21
60
3) Justice
Peneliti harus memperhatikan prinsip keseimbangan dan berlaku adil. Prinsip
justice atau keadilan menuntut peneliti untuk tidak melakukan diskriminasi pada
saat memilih responden penelitian. Pada penelitian ini responden dipilih
berdasarkan kriteria inklusi penelitian. Responden yang sesuai kriteria inklusi
penelitian memiliki peluang yang sama untuk dikelompokkan dalam kelompok
intervensi dan kontrol. Pada kelompok kontrol tidak mendapatkan edukasi
berbasis komunitas tetapi tetap mendapatkan informasi tentang self-management
hipertensi yang diberikan oleh peneliti setelah selesai penelitian.
-
8/18/2019 2.4. BAB III
21/21
61
3.12 Alur penelitian
Bagan 3.2 Alur Penelitian
Tahap Persiapan
Persiapan Surat Ijin Penelitian
Pemilihan wilayah untuk kelompok kontrol dan intervensi
Penentuan sampel wilayah kelompok kontrol dan
intervensi menggunakan teknik cluster sampling
Kelompok Kontrol (n = 30) Kelompok Intervensi (n = 30)
Pemilihan kader perwakilan dari desa yang masuk kelompok intervensi
Pelatihan Kader selama 2 hari
Pembagian Kelompok
Responden (@ 5 responden)
Pre test
Minggu I
Intervensi Program
Edukasi Berbasis
Komunitas
Melakukan Pengamatan pada
pengaruh edukasi (post test)
n=30
Hasil Pengukuran pada Kelompok kontrol dan
kelompok Intervensi
Minggu I
Minggu IV
Pre test
Tidak diberikan
Intervensi Program
Edukasi Berbasis
Komunitas
Melakukan Pengamatan
pada efek (post test) Melakukan perlakuan
edukasi
n=30
Pelaksanaan
Tahap Akhir
Uji coba kuesioner
Penentuan sampel untuk kelompok kontrol dan intervensi menggunakan
teknik consecutive sampling
Pre test
Post Test