2.4. BAB III

download 2.4. BAB III

of 21

Transcript of 2.4. BAB III

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    1/21

    41

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Desain Penelitian

    Desain penelitian merupakan metode yang digunakan peneliti untuk

    melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya penelitian

    (Dharma, 2011). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

    quasi eksperimental   dengan menggunakan desain penelitian one group pretest-

     post test with control  yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi

    dan kelompok kontrol yang dilakukan  pre-test  dan post test  pada masing-masing

    kelompok. Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh program edukasi

     berbasis komunitas terhadap  self-management   pada lansia hipertensi di

    Puskesmas Gombong 2 Kabupaten Kebumen.

    Kelompok kontrol hanya menerima intervensi program yang sudah biasa

    dilakukan, sedangkan kelompok intervensi menerima program edukasi perawatan

    diri berbasis komunitas yang dilakukan oleh kader dan menerima intervensi

     program rutin yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Sebelum mendapatkan

    intervensi, pada kedua kelompok tersebut dilakukan  pre-test , kemudian

    dilanjutkan pemberian intervensi pada kelompok intervensi. Setelah 4 minggu

     program edukasi  self-management   berbasis komunitas diberikan, pada kedua

    kelompok tersebut dilakukan post test .

    41

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    2/21

    42

    Hasil yang diperoleh dari penelitian ini tentang perubahan perilaku  self-

    management   sebelum dan sesudah program edukasi perawatan diri pada pasien

    hipertensi berbasis komunitas dilakukan.

    Skema rancangan penelitian adalah sebagai berikut:

    Bagan 3.1 Rancangan Penelitian

    Keterangan

    K = Kelompok kontrol

    P = Kelompok Perlakuan/ Intervensi

    O1 = Nilai pre-test   self-management  kelompok intervensi sebelum dilakukan

     program edukasi berbasis komunitasO2 = Nilai  post-test    self-management   dari kelompok intervensi sesudah

    dilakukan program edukasi berbasis komunitas

    O3 = Nilai pre-test   self-management  dari kelompok kontrol

    O4 = Nilai post-test   self-management  dari kelompok kontrol

    X = Program edukasi self-management  berbasis komunitas

    Y = Program edukasi rutin

    3.2 Populasi, Sampel, dan Setting Penelitian

    3.2.1  Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia penderita hipertensi yang

    tercatat dalam laporan bulanan Kabupaten Kebumen per Kategori Puskesmas

    Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen di Puskesmas Gombong 2. Jumlah pasien

    dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gombong 2 selama satu bulan

    kurang lebih 84 orang.

    Subyek

    terpilih

    P

    K O3 O4

    O2XO1

    Y

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    3/21

    43

    Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

    1. 

    Klien yang berusia > 45 tahun

    2.  Telah terdiagnosa hipertensi oleh dokter

    3. 

    Masih dapat melakukan aktivitas secara mandiri

    Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah

    1.  Penderita hipertensi dengan komplikasi (Stroke, Jantung, DM, Gagal Ginjal

    dan Gangguan Penglihatan)

    3.2.2  Sampel

    Cara pengambilan sampel wilayah dalam penelitian ini adalah dengan

    menggunakan teknik  probability sampling dengan pendekatan cluster sampling  

    sesuai dengan kriteria inklusi. Penggunaan pendekatan cluster sampling   pada

     pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan  –   pertimbangan tertentu

    karena keterbatasan waktu dan tenaga peneliti. Teknik sampel ini dilakukan

    melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dalam hal ini

    menentukan daerah yang akan dijadikan kelompok intervensi dan kelompok

    kontrol. Tahap kedua yaitu menentukan orang yang terdapat didaerah tersebut

    untuk menjadi sampel. Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan

    consecutive sampling   yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria inklusi

    sampai memenuhi jumlah sampel yang diinginkan. Sampel pada penelitian ini

    adalah lansia yang menderita hipertensi. Lansia yang menderita hipertensi

    dikelompokkan menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi.

    Wilayah yang dijadikan kelompok intervensi yaitu Desa Semanding, Desa

    Semondo, Desa Kalitengah, Desa Kemukus, Desa Wonokriyo, dan Desa Sidayu,

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    4/21

    44

    sedangkan wilayah yang dijadikan kelompok kontrol yaitu Desa Gombong, Desa

    Wonosigro dan Desa Klopogodo.

    Perhitungan besar sampel menggunakan rumus besar sampel analitis

    kategorik tidak berpasangan dengan melihat proporsi pada hasil penelitian

    sebelumnya (Woolson, 1987). Rumus besar sampel pada penelitian analitis

    kategorik tidak berpasangan adalah sebagai berikut:

    n1 = n2= ( Z α √2PQ + Zβ √ P1Q1 + P2Q2)2

     

    (p1 - P2 )2

     

    Keterangan :

    Zα  = deviat baku alfa/ kesalahan tipe I 5 % (1,96)

    Zβ  = deviat baku beta/ kesalahan tipe II 20 % (0,84)

    P2  = proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya

    Q2  = 1 - P2

    P1  = proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement  peneliti

    Q1  = 1 –  P1

    P1 - P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna

    P = proporsi total = (P1 + P2) / 2

    Q = 1-P

    Penghitungan sampel pada penelitian ini berdasarkan proporsi pada hasil

     penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kim, Han, Huh, Nguyen, Lee & Kim

    (2014) tentang pengaruh intervensi self help multimodal berbasis komunitas pada

    etnis Korea  –  Amerika yang menderita hipertensi. Proporsi (P2) pada penelitian

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    5/21

    45

    tersebut sebesar 0,64 dan nilai P1 sebesar 20 % didapatkan jumlah sampel

    sebesar 25 responden atau sampel keseluruhan adalah 50 responden.

    Peneliti perlu menambahkan besar sampel untuk mengantisipasi drop out, 

    sehingga pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol ditambah menjadi 20%

    dari total responden, sehingga jumlah sampel secara keseluruhan menjadi 60

    responden.

    3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilakukan pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja

    Puskesmas Gombong 2 Kabupaten Kebumen dengan waktu penelitian selama 4

    minggu dari tanggal 24 November sampai dengan 20 Desember 2014.

    3.4 

    Variabel Penelitian

    Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel

     bebas atau independent variable  pada penelitian ini yaitu program edukasi

     berbasis komunitas. Variabel terikat atau dependent variable pada penelitian ini

    adalah  self-management   hipertensi, dengan sub variabel yaitu diet, kebiasaan

    rokok, aktivitas fisik, manajemen stres, pengendalian berat badan, konsumsi

    alkohol, monitoring tekanan darah dan pengobatan hipertensi.

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    6/21

    46

    3.5 Definisi Konseptual

    1) 

    Hipertensi

    Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140

    mmHg dan tekanan diastole lebih dari 80 mmHg (Chobanian, 2003).

    2)  Self-management

    Self-management  didefinisikan sebagai managemen diri yang mengacu pada

    metode, keterampilan dan strategi dimana individu secara efektif dapat

    mengarahkan kegiatan mereka sendiri untuk mencapai tujuan, termasuk

    menetapkan tujuan, membuat keputusan, melakukan perencanaan, penjadwalan

    kegiatan, evaluasi diri dan pengembangan diri (Omisakin & Ncama, 2011 )

    3)  Kader Kesehatan 

    Kader kesehatan yaitu anggota masyarakat yang bersedia, mampu dan

    memiliki waktu untuk melakukan kegiatan posyandu secara sukarela serta sudah

     pernah mendapatkan pelatihan pemberdayaan masyarakat terutama dibidang

    kesehatan (Kemenkes RI, 2011).

    3.6 Definisi Operasional

    Definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini dapat

    dilihat pada tabel 3.1.

    Tabel 3.1 Definisi Operasional

    No Variabel Definisi OperasionalAlat dan Cara

    Ukur

    Hasil

    UkurSkala

    1 Self-management  

    yang meliputi 6

    variabel yaitu

     praktik perawatan

    mandiri lansia dengan

    hipertensi selama 1

    minggu yang meliputi

    diet, kebiasaan rokok,

    aktivitas fisik,

    Kuesioner tentang

    Self-management

    Mean

    (SD)

    Interval

    Tabel dilanjutkan

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    7/21

    47

    No Variabel Definisi OperasionalAlat dan Cara

    Ukur

    Hasil

    UkurSkala

    manajemen stres, pengendalian berat

     badan, konsumsi

    alkohol, monitoring

    tekanan darah dan

     pengobatan hipertensi

    a.  Pengendalian

     berat badan

    frekuensi praktik

     pengendalian berat

     badan pada lansia

    dengan hipertensi

     b.  Olahraga frekuensi dan jenis

     praktik aktifitas fisik/

    olahraga pada lansia

    dengan hipertensic.  Manajemen

    stres

    frekuensi praktik

    manajemen stres padalansia dengan

    hipertensi

    d.  Diet frekuensi praktik diet/

     perencanaan makan

     pada lansia denganhipertensi

    e.  Konsumsi

    rokok

    frekuensi praktik

    mengkonsumsi rokok

     pada lansia dengan

    hipertensi

    f. 

    KonsumsiAlkokol

     praktik mengkonsumsialkohol pada lansia

    dengan hipertensi

    g.  Monitoring

    Tekanan

    Darah

    frekuensi praktik

    memeriksakan tekanan

    darah pada lansia

    dengan hipertensi

    kepada petugas

    kesehatan

    h.  Pengobatan

    Hipertensi

    frekuensi praktik

     pengobatan pada lansia

    hipertensi untuk

    mengendalikan tekanan

    darah2 Program edukasi

     berbasis

    komunitas

    tentang perilaku self-management  

     pada penderita

    hipertensi

    kegiatan pemberian informasi kepada lansia dengan hipertensi yang

    dilakukan oleh kader yang sudah mendapatkan pelatihan dari peneliti

    yang meliputi modifikasi diet, pengendalian berat badan, olahraga,

    manajemen stres, mengurangi konsumsi rokok, dan mengurangikonsumsi alkohol

    Lanjutan tabel

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    8/21

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    9/21

    49

    3.8  Uji Coba Instrumen

    3.8.1 

    Uji Validitas

    Pada penelitian ini dilakukan uji validitas dengan menggunakan content

    validity  yaitu dengan meminta pendapat ahli sebagai pakar penelitian terkait

    dengan instrument penelitian yaitu tiga pakar Keperawatan Medikal Bedah dan

    Keperawatan Komunitas Universitas Padjadjaran. Setelah dilakukan content

    validity  oleh tiga pakar, instrumen dinyatakan telah mencakup isi dan konsep

     penelitian. Hasil dari pelaksanaan content validity yaitu kalimat pertanyaan yang

     pada awalnya menggunakan kata ‘anda’ diubah menjadi kata ‘saya’ dan

    disarankan untuk menambahkan subvariabel monitoring dan pengobatan

    hipertensi dari  self-management   hipertensi. Kuesioner  self-management   terdiri

    dari 8 subvariabel, dimana 6 subvariabel (pengendalian berat badan, olahraga,

    diet, manajemen stres, menghentikan perilaku merokok, dan menghentikan

     perilaku konsumsi alkohol) bersumber pada Canadian Recommendations for

     Management of Hypertension  (2011) dan 2 subvariabel (monitoring tekanan

    darah dan pengobatan hipertensi) bersumber dari Self-management Among

     Hypertension in Bangladesh (2010)

    Selain menggunakan content validity, instrument penelitian kemudian

    dilakukan uji contruct validity  dengan menggunakan rumus  Pearson Product

     Moment kepada 20 responden di wilayah kerja Puskesmas Puring Kebumen.

    Instrument penelitian dikatakan valid apabila nilai r hasil minimal 0,44.

    Berdasarkan pengolahan data dari 40 soal terdapat 2 soal yang tidak valid yaitu

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    10/21

    50

    nomor 28 dan 29, sehingga pertanyaan tersebut dihilangkan. Total jumlah

     pertanyaan yang valid terdiri dari 38 pertanyaan (r hasil = 0,465 sampai 0,823).

    Selain instrument tentang  self-management   hipertensi, pada penelitian ini

     juga membuat soal untuk untuk mengukur kemampuan kader pada saat selesai

     pelatihan. Hasil uji validitas pada soal  pre test   dan  post test   sebanyak 10 soal

    yang diberikan pada kader sebelum pelaksanaan pelatihan kader didapatkan hasil

    uji validitas yang dilakukan kepada 10 kader dengan menggunakan rumus

     Pearson Product Moment didapatkan nilai r hasil lebih dari r tabel (0,632). Hal

    ini berarti soal dinyatakan valid karena nilai hasil lebih dari 0,632.

    3.8.2  Uji Reliabilitas 

    Pada penelitian ini uji reliabilitas menggunakan Cronbach alpha.

    Instrument dikatakan reliabel apabila hasil Cronbach alpha > 0,7 apabila

    instrument baru digunakan atau dibuat, sedangkan untuk instrumen yang

    mengadaptasi dari instrumen sebelumnya nilai uji reliabelnya yaitu > 0,8. Hasil

    uji reliabilitas kuesioner  self-management   hipertensi diperoleh nilai  Alpha

    Cronbach’s sebesar 0,752 yang berarti bahwa instrumen yang digunakan reliable

    karena nilai r hasil diatas 0,7.

    Selain instrument tentang  self-management   hipertensi, pada penelitian ini

     juga membuat soal untuk untuk mengukur kemampuan kader pada saat selesai

     pelatihan. Hasil uji reliabilitas soal  pre test  dan post test  sebanyak 10 soal yang

    diberikan pada kader sebelum pelaksanaan pelatihan kader diperoleh nilai Alpha

    Cronbach’s  sebesar 0,765 yang berarti bahwa soal yang digunakan reliable

    karena nilai r hasil diatas 0,7.

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    11/21

    51

    3.9 Prosedur Penelitian

    3.9.1 

    Tahap Persiapan

    1) Tahap persiapan penelitian yang dilakukan yaitu peneliti terlebih dahulu

    melakukan ujian usulan penelitian

    2) 

    Peneliti mengurus ijin penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa, dan Politik

    Propinsi Jawa Barat, Badan Penanaman Modal Daerah Propinsi Jawa Tengah,

    Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kebumen, Badan Perencanaan

    Pembangunan Daerah Kabupaten Kebumen dan Puskesmas Gombong 2.

    3) Peneliti mencari asisten penelitian untuk membantu proses penelitian yang

     berjumlah 2 orang. Asisten penelitian diberikan informasi tentang bagaimana

    cara mengisi kuesioner dan berperan membantu peneliti pada saat melakukan

     pengisiaan kuesioner pretest  dan posttest. 

    4) 

    Peneliti menentukan kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Kelompok

    intervensi yaitu Desa Semanding, Desa Semondo, Desa Kalitengah, Desa

    Kemukus, Desa Wonokriyo, dan Desa Sidayu, sedangkan wilayah yang dijadikan

    kelompok kontrol yaitu Desa Gombong, Desa Wonosigro dan Desa Klopogodo.

    3.9.2  Tahap Pelaksanaan

    Peneliti melakukan pengukuran perilaku  self-management   responden pada

    kelompok intervensi dengan menggunakan kuesioner tentang  self-management  

    serta melakukan pengukuran tekanan darah sebagai indikator pengendalian

    tekanan darah pada penderita. Alat pengukuran menggunakan tensimeter, dimana

     penderita tidak diberitahu sebelumnya dan dilakukan pada minggu pertama atau

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    12/21

    52

     pada saat pre-test . Edukasi self-management  hipertensi pada kelompok intervensi

    dilakukan oleh kader.

    Jumlah kader yang terdapat di wilayah puskesmas Gombong 2 sebanyak 37

    orang. Kader yang akan melakukan edukasi  self-management   hipertensi dipilih

    dengan kriteria yaitu kader yang berusia maksimal 45 tahun, menjadi kader

    selama 2 tahun, mampu berkomunikasi dengan baik, tinggal disekitar wilayah

     binaan serta mau melaksanakan program edukasi.

    Jumlah kader yang dipilih untuk melakukan edukasi sebanyak 6 orang, yang

    merupakan perwakilan dari 6 desa yang terpilih pada kelompok intervensi,

    dimana kader terpilih yang memberikan edukasi  self-management   dan

    memfasilitasi diskusi pada setiap kelompok. Peneliti memberikan edukasi

    terlebih dahulu kepada kader tentang hipertensi sesuai dengan modul yang dibuat

    tentang  self-management   pasien hipertensi, sebelum kader memberikan edukasi

    kepada responden. Pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, setiap pertemuan

     berlangsung selama 120 menit. Materi pelatihan meliputi pengertian, tanda

    gejala, penyebab, komplikasi dari hipertensi  dan  self-management   pasien

    hipertensi yang terdiri dari modifikasi diet, pengendalian berat badan, olahraga,

    manajemen stres, mengurangi konsumsi rokok, mengurangi konsumsi alkohol,

    monitoring tekanan darah dan pengobatan hipertensi serta penjelasan cara

     pengisian kuesioner. Pada akhir sesi kegiatan pelatihan, kader diminta untuk

    melakukan simulasi pemberian pendidikan kesehatan tentang perawatan diri

    hipertensi dihadapan peneliti. Responden dibagi menjadi 6 kelompok, dimana

    dalam satu desa yang termasuk dalam kelompok intervensi terdapat 1 kelompok

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    13/21

    53

    sehingga total kelompok ada 6 kelompok. Setiap kelompok akan mendapatkan

    edukasi tentang self-management  hipertensi oleh kader

    Cara pengumpulan data selama proses penelitian yaitu

    1) 

    Peneliti menentukan kader yang melakukan edukasi  self-management  

    hipertensi. Kader sejumlah 6 orang dipilih dari perwakilan masing-masing

    wilayah desa pada kelompok intervensi sesuai dengan kriteria inklusi. Setelah

    menentukan kader, peneliti menentukan responden yang diambil dari

     perwakilan masing-masing wilayah kelompok intervensi sesuai dengan

    kriteria inklusi yaitu penderita hipertensi yang tinggal di wilayah binaan

    kader yang terpilih.

    2)  Pada minggu I peneliti melakukan pre test  kepada 6 kader terkait materi  self-

    management   hipertensi, kemudian memberikan materi tentang  self-

    management   hipertensi selama 2 hari. Pada hari kedua pelatihan, kader

    diberikan soal post test  yang sama dengan soal pada saat pre test .

    3)  Peneliti memohon ijin kepada responden dengan memberikan informed

    consent  

    4)  Pelaksanaan program edukasi  self-management   pada pasien hipertensi

     berbasis komunitas ini dilaksanakan pada setiap responden yang termasuk

    kedalam kelompok intervensi dalam penelitian. Pada saat kader melakukan

    edukasi kepada responden, peneliti dan asisten peneliti akan mendampingi

    selama proses edukasi berlangsung.

    Pelaksanaan program edukasi ini dilakukan selama 4 minggu, yaitu

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    14/21

    54

    1)  Minggu I

    Pelaksanaan minggu I dimulai dengan memberikan pre-test  kepada responden

     baik yang termasuk didalam kelompok kontrol maupun kelompok intervensi

    sesuai dengan kuesioner yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

    Setelah selesai melakukan  pre test , responden yang sudah dibagi dalam enam

    kelompok akan mendapatkan edukasi tentang pengertian, tanda gejala, penyebab,

    komplikasi dari hipertensi dan  self-management  hipertensi oleh kader selama 90

    menit melalui  self help groups. Pada akhir kegiatan edukasi, kader memberikan

    log book   yang diisi oleh responden dan dinilai oleh kader.  Log book  berisi

    tentang pelaksanaan kegiatan self-management  selama empat minggu yang harus

    diisi oleh responden setiap minggunya, kemudian dikumpulkan kembali pada saat

     pelaksanaan post test  yaitu pada minggu IV.

    2) 

    Minggu II dan Minggu III

    Pertemuan minggu II dan minggu III, kader melakukan evaluasi hasil

     pertemuan pada minggu I, kader melakukan tindak lanjut intervensi melalui self

    help groups  kepada responden. Kader mengingatkan kepada responden tentang

    edukasi  self-management   hipertensi yang telah diberikan. Selanjutnya, kader

    menanyakan kesulitan yang dihadapi dan  sharing   tentang pelaksanaan  self-

    management  hipertensi, memberikan alternatif cara menyelesaikan masalah serta

    melakukan kontrak waktu untuk pertemuan berikutnya.

    3) 

    Minggu IV

    Pertemuan minggu IV, pelaksanaan  post-test  dengan memberikan instrument

    yang sama pada saat pre-test dan melakukan pengukuran tekanan darah. Post test

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    15/21

    55

    dilakukan kepada responden yang terdapat pada kelompok intervensi maupun

    kelompok kontrol.

    Tahap akhir pelaksanaan yaitu melakukan analisa data dan penyusunan laporan.

    Pelaksanaan kegiatan penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

    Tabel 3.2 Pelaksanaan Kegiatan PenelitianKegiatan Kelompok Kontrol Kelompok Intervensi

    Minggu I 1.   Pre test   tentang  self-management  

    hipertensi1.  Pre test tentang  self-management  hipertensi

    Program edukasi berbasis komunitas tentang

     pengertian, penyebab, tanda gejala,

    komplikasi hipertensi dan  self-management  hipertensi selama 90 menit

    a.  Pembentukan kelompok penderita

    hipertensi

     b.  Pendampingan terhadap kader pada saat

    memberikan edukasi kepada kelompok

     penderita hipertensi dengan

    menggunakan modul

    c.  Kader melakukan identifikasi perilaku

     self-management   hipertensi yang dapat

    diperbaiki bersama pasien dan kader

    d. 

    Kader memberikan motivasi pada pasienuntuk melakukan  self-management  

    hipertensi

    Minggu II 1.  Responden melakukan aktivitas

    sehari-hari

    1.  Kader melakukan wawancara dengan pasien

    secara langsung, menanyakan bagaimana cara

     self-management   hipertensi yang sekarang

    dilakukan

    2.  Kader melakukan identifikasi kesulitan selama

    menjalankan perawatan diri hipertensi

    3.  Kader memberikan motivasi pasien dalam

    meningkatkan kepercayaan diri dalam  self-

    management  hipertensi

    Minggu III 1. 

    Responden melakukan aktivitassehari-hari

    1. 

    Kader melakukan wawancara tatap mukadengan pasien, menanyakan bagaimana  self-

    management  hipertensi yang sudah dilakukan

    2.  Alokasikan waktu untuk melakukan review

    tentang  self-management   hipertensi yang

    dilakukan oleh responden

    3.  Evaluasi dari self report  yang ada pada pasien,

    untuk melihat sejauhmana peilaku perawatan

    diri

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    16/21

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    17/21

    57

     perlakukan pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol ke dalam

     program komputer. Analisis data dengan menggunakan uji statistik yang

    terdiri dari uji normalitas data, uji univariat dan uji bivariat

    5) 

    Cleaning  

    Cleaning data yaitu kegiatan pengecekan ulang data yang telah

    dimasukkan, apabila ditemukan kesalahan pada saat pemasukan data segera

    diperbaiki sesuai dengan data yang terkumpul.

    2)  Analisis Data

    Data yang sudah tersusun selanjutnya dilakukan analisis data, yang terdiri

    dari

    a)  Uji Normalitas Data

    Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terjaring

    dari masing-masing variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi

    normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan

    Shapiro-Wilk  dapat dilihat pada tabel 3.3.

    Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Data

    Kelompok

    Hasil Uji Normalitas

    Pretest Postest

    p-value Distribusi p-value Distribusi

    Intervensi 0,926 Normal 0,275 Normal

    Kontrol 0,756 Normal 0,668 Normal

    Berdasarkan tabel 3.3 hasil uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk ,

    didapatkan hasil  p-value  yang diperoleh dari hasil  pre test   dan  post test   pada

    kelompok intervensi maupun kelompok kontrol lebih besar dari 0,05 sehingga

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    18/21

    58

    dapat disimpulkan data berdistribusi normal, sehingga analisis yang digunakan

    adalah uji parametrik (uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan).

    b)  Uji Deskriptif

    Analisis uji deskriptif atau uji univariat disajikan untuk menjelaskan

    karakteristik responden yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan

     presentase. Analisa univariat pada penelitian ini adalah karakteristik sosial

    demografi responden yang berupa usia, jenis kelamin, agama, suku, pekerjaan,

    dan pendidikan. Karakteristik responden yang berhubungan dengan penyakit

    hipertensi yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT), lama menderita hipertensi, riwayat

    merokok, riwayat minum alkohol, kontrol rutin, pernah tidaknya mendapatkan

     program edukasi tentang hipertensi, keluhan gejala hipertensi, penyakit lain

    selain hipertensi dan rata-rata hasil pengukuran tekanan darah.

    c) 

    Uji Inferensial

    Pada penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui:

    a.  Analisis bivariat dilakukan untuk melihat perbedaan mean  perilaku  self-

    management   pada pasien hipertensi sebelum dan sesudah dilakukan intervensi

     pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji normalitas data dilakukan

    sebelum melakukan analisis bivariat. Berdasarkan hasil uji normalitas data

    menggunakan uji Shapiro-Wilk , didapatkan hasil  p-value  lebih besar dari 0,05

    sehingga uji bivariatnya menggunakan uji parametrik (uji t berpasangan). Uji ini

    digunakan untuk melihat beda mean dari dua hasil ukur pada kelompok yang

    sama (beda mean pre test  dan post test ).

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    19/21

    59

     b.  Perbedaan mean nilai  pre test  dan  post test  perilaku  self-management  pada

    kelompok intervensi edukasi berbasis komunitas dan edukasi secara rutin

    sebelum dan setelah diberikan intervensi, dengan menggunakan uji parametrik

    (uji t tidak berpasangan) karena hasil uji normalitas data didapatkan bahwa data

     berdistribusi normal.

    3.11  Etika Penelitian 

    Penelitian ini memberikan intervensi program edukasi berbasis komunitas

    terhadap  self-management   pada lansia hipertensi, sehingga sebelum dilakukan

     penelitian, peneliti mempertimbangan beberapa prinsip etika penelitian. Menurut

    Polit & Beck ( 2004) yaitu:

    1) 

     Autonomy 

    Peneliti memberikan kebebasan untuk menentukan apakah responden

     bersedia atau tidak untuk mengikuti kegiatan penelitian secara suka rela dengan

    memberikan tanda tangan pada lembar informed consent . Pada penelitian ini

    informed consent   dilakukan antara peneliti dengan responden. Responden juga

    diberikan kebebasan untuk mengundurkan diri pada saat penelitian jika

    responden menghendakinya.

    2) 

     Beneficence

    Prinsip ini mengharuskan peneliti untuk memperkecil resiko dan

    memaksimalkan manfaat. Setelah penelitian selesai kelompok kontrol dan

    kelompok intervensi mendapatkan manfaat dengan diberikannya informasi

    tentang self-management  hipertensi.

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    20/21

    60

    3)  Justice

    Peneliti harus memperhatikan prinsip keseimbangan dan berlaku adil. Prinsip

     justice atau keadilan menuntut peneliti untuk tidak melakukan diskriminasi pada

    saat memilih responden penelitian. Pada penelitian ini responden dipilih

     berdasarkan kriteria inklusi penelitian. Responden yang sesuai kriteria inklusi

     penelitian memiliki peluang yang sama untuk dikelompokkan dalam kelompok

    intervensi dan kontrol. Pada kelompok kontrol tidak mendapatkan edukasi

     berbasis komunitas tetapi tetap mendapatkan informasi tentang self-management  

    hipertensi yang diberikan oleh peneliti setelah selesai penelitian.

  • 8/18/2019 2.4. BAB III

    21/21

    61

    3.12  Alur penelitian 

    Bagan 3.2 Alur Penelitian

    Tahap Persiapan

    Persiapan Surat Ijin Penelitian

    Pemilihan wilayah untuk kelompok kontrol dan intervensi

    Penentuan sampel wilayah kelompok kontrol dan

    intervensi menggunakan teknik cluster sampling  

    Kelompok Kontrol (n = 30) Kelompok Intervensi (n = 30)

    Pemilihan kader perwakilan dari desa yang masuk kelompok intervensi

    Pelatihan Kader selama 2 hari

    Pembagian Kelompok

    Responden (@ 5 responden)

     Pre test

    Minggu I

    Intervensi Program

    Edukasi Berbasis

    Komunitas

    Melakukan Pengamatan pada

     pengaruh edukasi (post test)

    n=30

    Hasil Pengukuran pada Kelompok kontrol dan

    kelompok Intervensi

    Minggu I

    Minggu IV

     Pre test

    Tidak diberikan

    Intervensi Program

    Edukasi Berbasis

    Komunitas

    Melakukan Pengamatan

     pada efek (post test) Melakukan perlakuan

    edukasi

    n=30

    Pelaksanaan

    Tahap Akhir

    Uji coba kuesioner

    Penentuan sampel untuk kelompok kontrol dan intervensi menggunakan

    teknik consecutive sampling  

     Pre test

     Post Test