Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
-
Upload
bibiegokil -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
1/22
LAPORAN KASUS
TALI PUSAT MENUMBUNG
Perceptor :
dr. Ratna Dewi Puspita Sari, Sp.OG
Penyaji :
Easy Orient Dewantari
1018011055
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELOEK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
MARET 2014
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
2/22
2
KATA PENGANTAR
Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Allah SWT. karena atas
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul Tali
Pusat Menumbung tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan laporan
kasus ini adalah sebagai salah satu syarat dalam mengikuti dan menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dr. Ratna Dewi Puspita Sari,
Sp.OG, yang telah meluangkan waktunya untuk saya dalam menyelesaikan
laporan kasus ini. Saya menyadari banyak sekali kekurangan dalam laporan ini,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
Semoga referat ini dapat bermanfaat bukan hanya untuk saya, tetapi juga bagi
siapa pun yang membacanya.
Bandar Lampung, Maret 2014
Penulis
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
3/22
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. 2
DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 4
BAB II KASUS ........................................................................................... 5
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 14
a. Definisi .............................................................................................. 14b. Insiden ............................................................................................... 15c. Etiologi .............................................................................................. 15d. Diagnosis ........................................................................................... 16e. Penatalaksanaan ................................................................................ 16f. Prognosis ........................................................................................... 18
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 19
BAB V KESIMPULAN ............................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 22
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
4/22
4
BAB I
PENDAHULUAN
Prolaps tali pusat merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan dalam
bidang obstetrik. Prolaps tali pusat terdiri dari tali pusat terkemuka, tali pusat
menumbung dan tali pusat tersembunyi. Insiden terjadinya prolaps tali pusat
adalah 1 : 3000 kelahiran, tali pusat menumbung kira-kira 1 : 200 kelahiran,
sedangkat tali pusat tersembunyi 50% tidak diketahui. Myles melaporkan hasil
penelitiannya dalam kepustakaan dunia bahwa angka kejadian prolaps tali pusat
berkisar antara 0,3% sampai 0,6% persalinan. Keadaan prolaps tali pusat lebih
mungkin terjadi pada malpresentasi atau malposisi janin, antara lain : presentasi
kepala (0,5%), letak sungsang (5%), presentasi kaki (15%), dan letak lintang
(20%). Prolaps tali pusat juga sering terjadi jika tali pusat panjang dan jika
plasenta letak rendah. Mortalitas terjadinya tali pusat menumbung pada janin
sekitar 11-17% (Mochtar, 1998; Yusuf, 2010).
Prolaps tali pusat secara langsung tidak mempengaruhi keadaan ibu,
sebaliknya sangat membahayakan janin. Tali pusat menumbung dimana ketuban
sudah pecah dan tali pusat berada di bawah bagian terendah janin, keadaan
tersebut membuat tali pusat dapat tertekan antara bagian terendah janin dan
dinding panggul yang akhirnya menimbulkan asfiksia pada janin. Bahaya terbesar
adalah pada presentasi kepala, karena setiap saat tali pusat dapat terjepit antara
bagian terendah janin dengan jalan lahir sehingga mengakibatkan gangguan
oksigenasi janin. Pada tali pusat terkemuka, sebelum ketuban pecah, ancaman
terhadap janin tidak seberapa besar, tetapi setelah ketuban pecah, bahaya kematian
janin sangat besar (Wikknjosastro, 2007; Yusuf, 2010).
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
5/22
5
BAB II
KASUS
Masuk RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung :
Tanggal 16 Maret 2014 / Jam 15.25 WIB
No. RM : 074183
IDENTITAS :
Nama : Ny. M
Usia : 31 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Desa Way Urang, Padang Cermin, Kab. Pesawaran.
ANAMNESIS :
Keluhan Utama : Tali pusat menumbung
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien rujukan dari bidan, dengan G3P2A0, hamil
37-38 minggu dengan tali pusat menumbung, JTM
preskep. Pasien mengeluh keluar air-air diikuti tali
pusat dari vagina sejak pukul 11.00 WIB.
Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada
HPHT : 25 Juni 2013
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
6/22
6
Riwayat ANC : rutin di bidan setiap 1 bulan sekali
Riwayat KB : -
Rencana KB selanjutnya : -
Riwayat Obstetri
1. Perempuan, spontan, bidan, 3000 gram, tahun 20022. Laki-laki, seksio sesaria a.i plasenta previa totalis, dokter, 3900, tahun
2010
3. Hamil ini
Kronologis
16-3-2014
15.25 WIB
S :
Keluhan : Mau melahirkan dengan tali pusat menumbung
RPP : + 5 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh perut
mules yang menjalar ke pinggang, hilang timbul, makin lama
makin sering dan kuat yang diikuti dengan pecah ketuban dan
diikuti keluarnya tali pusat dari kemaluan. Riwayat keluat darah
lendir (+). Pasien kemudian ke bidan dan dirujuk ke RS Restu
Bunda karena adanya tali pusat yang menumbung. Di RS Restu
Bunda ditemukan sudah ada pembukaan 4cm. Kemudian pasien
dirujuk ke RSUD Kota Bandar Lampung untuk direncanakan
operasi seksio sesaria. Karena ketiadaan obat bius di RS
tersebut, pasien dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek Bandar
Lampung.
O :
Status Present :
TD : 110/70,
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
T : 36.7oC
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
7/22
7
Status Obstetrica :
PL : TFU 3 jari dibawah proc. xiphoideus (37cm); memanjang; puka;
presentasi kepala;penurunan 2/5 HIS 4x10x40; TBJ 3875gr;
DJJ (-)
VT : Portio lunak; anterior; eff 100%; 8; kepala H III; ketuban (-);
teraba tali pusat keluar dari OUE di samping kepala; UUK kanan lintang.
A :
G3P2A0, hamil 37-38 minggu inpartu kala I fase aktif dengan bekas sc 1x
(a.i. plasenta previa totalis) dengan tali pusat menumbung JTM preskep
P :
Observasi tanda vital ibu dan his
R/ partus pervaginam
PEMERIKSAAN FISIK di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung
Status Generalis
- Keadaan umum : Tampak sakit sedang- Kesadaran : Compos mentis- Tekanan darah : 110/70 mmHg- Frekuensi nadi : 84 kali/menit- Frekuensi napas : 20 kali/menit- Suhu : 36,7oC
Status Lokalis
-
Mata : Anemis -/- Ikterik -/-- Jantung : dalam batas normal- Paru : dalam batas normal- Abdomen : tampak cembung- Ekstremitas : Edema -/-
Pemeriksaan Obstetri
- TFU : 37cm- L1 : presentasi bokong
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
8/22
8
- L2 : presentasi punggung kanan- L3 : presentasi kepala- L4 : 2/5- TBJ : 4030gr- HIS : 4x/10/40- DJJ : tidak ada (-)- VT : VT 8, tali pusat tidak berdenyut
Pemeriksaan Penunjang :
- Darah lengkapo HB : 10,9 gr/dlo LED : 30 mm/jamo Leukosit : 14.800 /ulo Basophil : -o Eosinophil : -o Batang : 1%o Begmen : 79%o Limfosit : 15%o Monosit : 5 %o Trombosit : 220.000o Masa pendarahan : 3 menito Masa pembekuan : 10 menit
- Kimia Daraho GDS : 106 mg/dl
DIAGNOSIS
G3P2A0 hamil 37-38 minggu inpartu kala I fase aktif dengan bekas sc 1x (a.i
plasenta previa totalis), JTM preskep + tali pusat menumbung,
RENCANA TINDAKAN
Observasi keadaan ibu Observasi His Partus pervaginam
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
9/22
9
FOLLOW UP
Waktu Subjective Objective Assesment Planning
16-03-2014
16.00 WIB
Keluhan Utama : Tali pusat
menumbung
Riwayat Penyakit
Sekarang : Pasien rujukan dari bidan,dengan G3P2A0, hamil 37-
38 minggu dengan tali pusat
menumbung, JTM preskep.Pasien mengeluh keluar air-
air diikuti tali pusat dari
vagina sejak pukul 11.00
WIB.
Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada
HPHT : 25 Juni
2013
Riwayat ANC : rutin di
bidan setiap
1 bulan
sekaliRiwayat KB : -
Rencana KB selanjutnya : -
Riwayat Obstetri1. Perempuan, spontan, bidan, 3000
gram, tahun 2002
2. Laki-laki, seksio sesaria a.iplasenta previa totalis, dokter,
3900, tahun 2010
Kronologis
Status Generalis
-Keadaan umum : Tampak sakitsedang
-Kesadaran : Compos mentis-Tekanan darah : 110/70 mmHg-Frekuensi nadi : 84 kali/menit-Frekuensi napas : 20 kali/menit-Suhu : 36,7oC
Status Lokalis-Mata : Anemis -/-
Ikterik -/-
-Jantung : dalam batas normal-Paru : dalam batas normal-Abdomen : tampak cembung-Ekstremitas: Edema -/-
Pemeriksaan Obstetri
-TFU: 37cm-L1 : presentasi bokong-L2 : presentasi punggung kanan-L3 : presentasi kepala-L4 : 2/5-TBJ : 3875gr-HIS: 4x/10/40-DJJ : tidak ada (-)-VT :8, eff 100%, kepala H III,teraba tali pusat keluar dari OUE di
samping kepala, tali pusat tidak
G3P2A0 hamil
37-38 minggu
inpartu kala I
fase aktifdengan bekas sc
1x (a.i plasenta
previa totalis),JTM preskep +
tali pusat
menumbung,
Observasi keadaanibu
Observasi HisPartus pervaginam
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
10/22
10
16-3-2014
15.25 WIB
S :
Keluhan : Mau melahirkan dengan
tali pusat menumbung
RPP : + 5 jam sebelum masukrumah sakit, pasien mengeluh perut
mules yang menjalar ke pinggang,
hilang timbul, makin lama makin
sering dan kuat yang diikuti denganpecah ketuban dan diikuti keluarnya
tali pusat dari kemaluan. Riwayat
keluat darah lendir (+). Pasien
kemudian ke bidan dan dirujuk ke
RS Restu Bunda karena adanya tali
pusat yang menumbung. Di RS
Restu Bunda ditemukan sudah ada
pembukaan 4cm. Kemudian pasien
dirujuk ke RSUD Kota Bandar
Lampung untuk direncanakan
operasi seksio sesaria. Karenaketiadaan obat bius di RS tersebut,
pasien dirujuk ke RSUD Abdul
Moeloek Bandar Lampung.
O :
Status Present :
TD : 110/70,
N : 84x/menit
RR : 20x/menit
T : 36.7oC
berdenyut; UUK kanan lintang.
Pemeriksaan Penunjang :
-Darah lengkapo HB : 10,9 gr/dlo LED : 30 mm/jamo Leukosit : 14.800 /ulo Basophil : -o Eosinophil : -o
Batang : 1%o Begmen : 79%o Limfosit : 15%o Monosit : 5 %o Trombosit : 220.000o Masa
pendarahan : 3 menit
o Masapembekuan : 10 menit
-Kimia Daraho GDS : 106 mg/dl
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
11/22
11
Status Obstetrica :
PL : TFU 3 jari dibawah proc.
xiphoideus (37cm); memanjang;
puka; presentasi kepala; penurunan
2/5 HIS 4x10x40; TBJ 3875gr;
DJJ (-)VT : Portio lunak; anterior;
eff 100%; 8; kepala H III; ketuban(-); teraba tali pusat keluar dari OUE
di samping kepala; UUK kananlintang.
A :
G3P2A0, hamil 37-38 minggu
inpartu kala I fase aktif dengan
bekas sc 1x (a.i. plasenta previa
totalis) dengan tali pusat
menumbung JTM preskep
P :
Observasi tanda vital ibu dan hisR/ partus pervaginam
16.20 WIB G3P2A0 hamil
37-38 minggu
inpartu kala I
fase aktif
dengan bekas sc
1x (a.i plasenta
previa totalis),
JTM preskep +
tali pusat
menumbung,
Mulai persalinan
pervaginam
Episiotomi
16.30 WIB Lahir neonates mati :
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
12/22
12
laki-laki, berat badan
3700 gram, panjang
badan 50 cm
16.40 WIB Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 110/70
N : 80 x/m
RR : 20 x/m
T : 36,1oC
TFU : setinggi pusat
Plasenta lahir spontan,
lengkap, berat 600
gram, panjang tali
pusat 50 cm, diameter
16 x 18 cm.
Penjahitan perineum16.50 WIB Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 120/70
N : 76 x/m
RR : 20 x/m
T : 36,1oC
TFU : setinggi pusat
Keadaan kandung kemih : kosong
Perdarahan : 150 cc
Kala IV
17-03-2014
05.00 WIB
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 100/60
N : 64 x/m
RR : 16 x/m
T : 36,7oC
TFU : 2 jari dibawah pusat
Hari 1 post
persalinan
pervaginam
spontan
- Observasi keadaanibu
- Mobilisasi- Terapi oral:
Paracetamol 3 x 500
mg
Amoxicillin 3 x 500
mg
Vitamin B complex
10.00 WIB Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
TD : 110/70
N : 80 x/m
Hari 1 post
persalinan
pervaginam
spontan
Pasien pulang dengan
edukasi
- Kontrol kembalitanggal 24-3-2014 di
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
13/22
13
RR : 20 x/m
T : 36,7oC
puskesmas atau
poliklinik RS
- Perawatan lukajahitan
- Makan makananbergizi
- Aktivitas sepertibiasa
- Minum obatParacetamol 3 x 500mg
Amoxicillin 3 x 500
mg
Vit. B complex
Selama 3 hari
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
14/22
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Prolaps tali pusat di jalan lahir terdiri dari : tali pusat menumbung, tali pusat
terkemuka, dan tali pusat tersembunyi. Tali pusat menumbung adalah suatu keadaan
di mana tali pusat berada di samping atau melewati bagian terendah janin di dalam
jalan lahir setelah ketuban pecah. Tali pusat yang mendahului bagian terbawah janin
dan terdapat lebih rendah dari bagian terbawah janin pada ketuban yang masih utuh
disebut tali pusat terkemuka. Tali pusat yang berada di samping bagian terbawah janin
pada ketuban yang masih utuh disebut tali pusat tersembunyi (Wiknjosastro, 2007)
A B C
Gambar 1. Tiga jenis tampilan tali pusat di jalan lahir. A. Tali pusat tersembunyi. B.
Tali pusat terkemuka. C. Tali pusat menumbung (Hughey, 2009).
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
15/22
15
B. Insiden
Insiden terjadinya prolaps tali pusat adalah 1 : 3000 kelahiran, tali pusat menumbung
kira-kira 1 : 200 kelahiran, tetapi insiden dari tali pusat tersembunyi 50% tidak
diketahui. Myles melaporkan hasil penelitiannya dalam kepustakaan dunia bahwa
angka kejadian prolaps tali pusat berkisar antara 0,3% sampai 0,6% persalinan.
Keadaan prolaps tali pusat lebih mungkin terjadi pada malpresentasi atau malposisi
janin, antara lain : presentasi kepala (0,5%), letak sungsang (5%), presentasi kaki
(15%), dan letak lintang (20%). Prolaps tali pusat juga sering terjadi jika tali pusat
panjang dan jika plasenta letak rendah. Mortalitas terjadinya tali pusat menumbung
pada janin sekitar 11-17%. Penjepitan dan tekanan pada tali pusat oleh bagian
terendah janin terutama kepala menyebabkan gangguan fungsi sirkulasi uteroplasenta
yang membuat janin kekurangan oksigen (hipoksia) dan menimbulkan kematian.
(Mochtar, 1998; Wiknjosastro, 2007; Yusuf, 2010)
C. Etiologi
Setiap faktor yang mengganggu adaptasi bagian terendah janin dengan pintu atas
panggul akan member kecenderungan (predisposisi) terjadinya prolaps tali pusat.
Beberapa predisposisi tersebut adalah sebagai berikut (HON, 2002; Mochtar, 1998;
Wiknjosastro,2007) :
1. Presentasi atau letak janin yang tidak normal seperti letak lintang terutama padapunggung janin di fundus, letak sungsang, presentasi muka atau dahi, dan
presentasi ganda. Keadaan-keadaan tersebut biasanya dapat membuat jalan lahir
tidak terisi penuh, sehingga memudahkan timbulnya prolaps tali pusat.
2. Keadaan di mana presentasi janin masih tinggi atau belum masuk pintu ataspanggul, seperti pada multiparitas, prematuritas dan panggul sempit.
3. Polihidramnion, di mana air ketuban lebih banyak dari normal sehingga sewaktuketuban pecah, air ketuban keluar sering disertai disertai prolaps tali pusat.
4. Kehamilan ganda. Prolaps tali pusat sering terjadi saat melahirkan bayi yang ke-dua
5. Hidrosefalus dan anensefalus6. Plansenta previa dan plasenta letak rendah
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
16/22
16
D. Diagnosis
Ibu tidak dapat merasakan adanya prolaps tali pusat pada dirinya. Masalah tampak
ketika memonitor denyut jantung bayi yang menunjukkan penurunan denyut jantung
(bradikardi), dan penemuan saat melakukan vaginal toucher. Alat bantu yang dapat
digunakan antara lain: Doppler, kardiotokografi dan ultrasonografi. Gawat janin yang
tampak dengan alat tersebut menunjukkam pola deselerasi variabel sebagai
konsekuensi dari kompresi tali pusat Diagnostik tali pusat menumbung lebih mudah
ditegakkan ketika terlihat atau terabanya jerat tali pusat di dalam vagina yang
terkadang menjulur sampai luar vulva. Pemeriksaan dalam dilakukan untuk
menegakkan diagnosa kemungkinan adanya tali pusat tersembunyi, letak terkemuka
atau tali pusat menumbung. Janin yang masih hidup teraba tali pusat berdenyut,
sebaliknya pada janin yang sudah mati tali pusat tidak berdenyut lagi (HON, 2002;
Wiknjosastro, 2007).
E. Penatalaksanaan
Upaya-upaya sebelum tindakan pengakhiran kehamilan segera (Wiknjosastro, 2007),
sebagai berikut:
1. Memposisikan ibu untuk menungging (knee-chest position) atau posisitrendelenburg untuk mengurangi tekanan pada tali pusat
2. Mendorong bagian terendah janin ke cranial untuk mengurangi tekanan pada talipusat
3. Memantau terus denyut jantung janin dan pulsasi tali pusat4. Resusitasi intrauterine melalui oksigenasi pada ibu
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
17/22
17
Gambar 2. Knee Chest Position dan Tredelenburg Position (Hughey, 2009)
Tindakan pengakhiran kehamilan tergantung pada kondisi servik dan kondisi janin
(Mochtar, 1998; Wiknjosasto, 2007), sebagai berikut:
1. Kondisi servik, tergantung dari pembukaannya belum lengkap atau sudah lengkap.2. Kondisi janin, tergantung dari letak, presentasi, turunnya bagian terendah serta
maturitas, dan hidup atau matinya.
a. Pada pembukaan yang belum lengkap:i. Janin yang masih hidup (denyut jantung janin jelas dan teratur)
pilihan utama pengakhiran kehamilan adalah seksio sesaria.
ii. Janin yang sudah mati dibiarkan partus spontan.b. Pada pembukaan yang telah lengkap, perlu dipertimbangkan hal berikut:
i. Pada janin yang masih hidup sedapat mungkin lahir pervaginamdalam waktu kurang dari setengah jam, sebaliknya pada janin yang
sudah mati dengan presentasi kepala dibiarkan partus spontan.
ii. Pada presentasi kepala, dengan janin masih hidup dan ukurankepala dalam batas normal serta posisi kepala masih tinggi di atas
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
18/22
18
pintu atas panggul, maka pilihan pengakhiran kehamilan segera
adalah versi dan ekstraksi.
iii. Pada presentasi kepala, dengan janin masih hidup dan taksiranjanin besar serta kepala masih tinggi, maka pilihan utama
pengakhiran kehamilan segera adalah seksio sesaria
iv. Pada presentasi kepala dan tali pusat yang masih berdenyut telahjauh turun dalam panggul, maka segera dilakukan ekstraksi cunam
v. Pada letak sungsang pada janin hidup atau mati persalinan diakhirisecara ekstraksi kaki atau bokong
vi. Pada letak lintang dengan janin yang masih hidup segera dilakukanseksio sesaria. Pada janin yang sudah mati, upayakan lahir
pervaginam, dapat dengan embryotomi seperti spondilotomi
dekapitasi atau efiserasi.
F. PrognosisTali pusat menumbung merupakan suatu keadaan darurat yang terutama mengancam
nyawa janin. Prognosis prolaps tali pusat pada ibu dan janin, sebagai berikut :
1. Prognosis bagi ibu umumnya baik. Anemia dan infeksi yang terjadi oleh karenaperdarahan dan manipulasi atau tindakan dalam persalinan. Keadaan tersebut
dapat dicegah dan diatasi dengan transfuse darah dan antibiotika
2. Prognosis bagi janin adalah tidak baik dan berisiko besar untuk meninggalterutama pada letak kepala. Tekanan parsial pada tali pusat yang berlangsung
kurang dari 7 menit tidak membahayakan. Tekanan sempurna pada tali pusat yang
berlangsung kurang dari 7 menit atau tekanan parsial yang berlangsung lebih dari
7 menit akan mengakibatkan kematian janin atau kerusakan susunan saraf pusat
(cerebral palsy)
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
19/22
19
BAB IV
ANALISIS KASUS
Diagnosa dan penatalaksanaan pada kasus ini di tegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Anamnesis yang didapat adalah + 5 jam sebelum masuk rumah sakit,
pasien mengeluh perut mules yang menjalar ke pinggang, hilang timbul, makin lama makin
sering dan kuat yang diikuti dengan pecah ketuban dan diikuti keluarnya tali pusat dari
kemaluan. Riwayat keluat darah lendir (+). Pasien kemudian ke bidan dan dirujuk ke RS
Restu Bunda karena adanya tali pusat yang menumbung. Di RS Restu Bunda ditemukan
sudah ada pembukaan 4cm. Kemudian pasien dirujuk ke RSUD Kota Bandar Lampung untuk
direncanakan operasi seksio sesaria. Karena ketiadaan obat bius di RS tersebut, pasien
dirujuk ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. Hasil pemeriksaan fisik di RSUD
Abdul Moeloek didapatkan bahwa tanda vital dalam batas normal, TFU :37 cm, memanjang,presentasi kepala, puka, penurunan 2/5, his 4x/10/40, DJJ : (-), TBJ : 4030 gram, VT 8
cm, portio lunak, anterior, eff 100%, kepala, H III, ketuban (-), tali pusat keluar OUE
disamping kepala, UUK kanan lintang.
Dari hasil pemeriksaan tersebut ditegakkan diagnosa G3P2A0 hamil 37-38 minggu inpartu
kala I fase aktif dengan bekas SC 1x (a.i plasenta previa totalis) JTM preskep + tali pusat
menumbung. Pasien kemudian ditatalaksana dengan rencana persalinan pervaginam.
Diagnosa pada kasus ini sesuai dengan tali pusat menumbung, dimana tali pusat berada di
bagian terbawah janin setelah ketuban pecah. Pada kasus ini didapatkan presentasi kepala, tali
pusat berada di bagian terbawah janin tersebut kemungkinan sebelum ketuban pecah
merupakan tali pusat terkemuka. Penanganan terhadap pasien tali pusat menumbung oleh
bidan dengan cara dirujuk ke RS terdekat yaitu RS Restu Bunda sudah baik karena
ketersediaan fasilitas yang lebih lengkap dan untuk menghindari terjadinya komplikasi lanjut
seperti gawat janin. Namun keterbatasan fasilitas di RS Restu Bunda membuat RS tersebut
merujuk pasien ke RSUD Kota Bandar Lampung. Dari RSUD Kota Bandar Lampung pasien
kembali di rujuk ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung karena ketiadaan obat bius. Saat
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
20/22
20
sampai di RSUD Abdul Moeleoek dilakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan.
Penatalaksanaan tali pusat menumbung di RSUD Abdul Moeloek sudah baik karena
dilakukan persalinan pervaginam dengan alasan saat pasien sampai di RSUD Abdul Moeloek,
didapatkan pembukaan sudah hampir lengkap (8 cm) dan janin sudah mati. Proses perujukan
dari satu tempat ke tempat lain yang lama membuat tali pusat pada janin terus tertekan oleh
bagian terbawah janin yaitu kepala sehingga terjadi hipoksia janin dan keadaan gawat janin
tidak dapat di cegah. Penjepitan dan tekanan pada tali pusat oleh bagian terendah janin
terutama kepala menyebabkan gangguan fungsi sirkulasi uteroplasenta membuat janin
kekurangan oksigen (hipoksia) dan menimbulkan kematian. Kemudian lahir neonatus mati
laki-laki, berat badan 3700 gram, panjang badan 50 cm, ketuban jernih, kemudian diikuti
lahirnya plasenta spontan, lengkap, berat 600 gram, panjang tali pusat 50 cm, diameter 16 x
18 cm.Dilakukan perawatan jahitan perineum pada ibu, dan ibu dipulangkan dalam keadaan
baik.
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
21/22
21
BAB V
KESIMPULAN
1. Tali pusat menumbung merupakan keadaan darurat yang membutuhkan terminasikehamilan segera pada kasus janin yang masih hidup untuk mengurangi risiko gawat
janin.
2. Pada kasus janin yang sudah mati, diupayakan lahir pervaginam.3. Keadaan ibu baik dan bayi mati pada kasus ini terjadi karena adanya keterlambatan
dalam upaya terminasi kehamilan. Namun untuk penatalaksanaan pasien tali pusat
menumbung dengan janin tunggal mati di RSUD Abdul Moeloek sudah sesuai.
-
7/22/2019 Easy Case Report Prolaps Tali Pusat
22/22
22
DAFTAR PUSTAKA
1. HON, 2002. Prolapsed Umbilical Cord. Diakses melalui : http://www.hon.ch.htmlpada 19 Maret 2014
2. Hughey MJ. 2009. Prolapsed Umbilical Cord. Diakses melaluihttp://www.brooksidepress.org pada 19 Maret 2014
3. Mochtar R. 1998. Sinonsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi Edisi 2.Jakarta : EGC
4. Wiknjosastro H. 2007. Ilmu Bedah Kebidanan Edisi Pertama Cetakan Ketujuh.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
5. Yusuf I. 2010. Prolaps Tali Pusat. Diakses melalui http://www.infokedokteran.compada 19 Maret 2014
http://www.infokedokteran.com/http://www.infokedokteran.com/