Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

60
Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia 0 Buku Saku Data dan Tren TIK 2014 Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika

Transcript of Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Page 1: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

0

Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Badan Litbang SDM

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Page 2: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

2

Benchmarking TIK

Page 3: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

3

Perbandingan IDI Indonesia dan Negara Asia Terpilih

Negara Rank

2013 IDI 2013

Rank

2012 IDI 2012

Korea Selatan 2 8,85 1 8,81

Jepang 11 8,22 10 8,15

Singapura 16 7,9 15 7,85

Malaysia 71 5,2 66 5,18

Thailand 81 4,76 91 4,09

Vietnam 101 4,09 99 3,94

Philipina 103 4,02 102 3,91

Indonesia 106 3,83 106 3,7

Kamboja 127 2,61 127 2,54

India 129 2,53 129 2,42

Sumber: Measuring Information Society, ITU, 2014

IDI (ICT Development Index)

merupakan indikator pembangunan

TIK yang dikeluarkan International

Telecommunication Union. Indikator IDI

terdiri dari 11 indikator yang dibangun

dari 3 sub-index yang meliputi

kemajuan dan pembangunan

infrastruktur TIK (ICT Access),

penggunaan TIK (ICT Use) dan

keterampilan SDM TIK (ICT Skill).

Peringkat IDI Indonesia tahun 2013 dan

2012 tidak berubah yaitu peringkat

106. Tetapi apabila dilihat dari nilai IDI,

Indonesia mengalami peningkatan 0,13

poin. Hal ini menunjukkan bahwa rata-

rata nilai IDI secara keseluruhan juga

mengalami peningkatan.

Page 4: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

4

Perbandingan NRI Indonesia dan Negara Asia Terpilih Negara Peringkat

NRI 2014

Nilai NRI

2014

Peringkat

NRI 2013

Nilai NRI

2013

(dari 148

negara)

(dari 148

negara)

(dari 144

negara)

(dari 144

negara)

Singapura 2 6 2 6

Korea 10 5,5 11 5,5

Japan 16 5,4 21 5,2

Malaysia 30 4,8 30 4,8

Brunei Darussalam 45 4,3 57 4,1

India 83 3,8 68 3,9

Indonesia 64 4 76 3,8

Thailand 67 4 74 3,9

Vietnam 84 3,8 84 3,7

Philipina 78 3,9 86 3,7

Kamboja 108 3,4 106 3,3

Sumber: The Global Information Technology Report 2014, World Economic Forum

NRI (Networked Readiness Index)

merupakan indeks yan

menunjukkan tingkat kesiapan

suatu negara untuk menerapkan

dan mengimplementasikan TIK

secara konsisten, sistematis, dan

dengan cara terstruktur untuk

meningkatkan pembangunan

ekonomi yang dikeluarkan oleh

World Economic Forum. Nilai NRI

Indonesia mengalami kenaikan

0,2 poin dan menempati

peringkat 64 pada tahun 2014

naik 12 peringkat dari tahun

sebelumnya.

Page 5: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

5

Teledensitas Pelanggan Telepon Tetap Indonesia dan Negara Asia Terpilih

Sumber: Statistik ITU, Dit Pengendalian PPI 2014

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Korea (Rep.)

Singapore

Japan

Brunei Darussalam

Malaysia

Thailand

India

Indonesia

Jumlah pelanggan telepon tetap di negara Asean dan Asia terpilih cenderung mengalami tren penurunan

sejak tahun 2010. Sedangkan kondisi di Indonesia, jumlah pelanggan telepon tetap di Indonesia

mengalami penurunan hingga 4% di tahun 2013. Penurunan terjadi pada pelanggan FWA (Fixed

Wireless Access), yang pada tahun 2013 berkurang hingga 12 juta pelanggan.

Page 6: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

6

Teledensitas Pelanggan Fixed Broadband Indonesia dan Negara Asia Terpilih (%)

Sumber: Statistik ITU, 2014

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

40,00

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Cambodia

India

Indonesia

Malaysia

Philippines

Singapore

Thailand

Viet Nam

Brunei Darussalam

Japan

Korea (Rep.)

Penetrasi fixed broadband (wired) internet di kawasan Asean mempunyai tren yang cenderung

meningkat setiap tahunnya. Di Indonesia, penetrasi jumlah pelanggan fixed Broadband berada di angka

1%. Akan tetapi jumlah pelanggan fixed broadband Indonesia sebesar 3,2 juta pelanggan, lebih besar

dari Malaysia (2,5 juta pelanggan). Namun karena populasi penduduk yang jauh lebih besar, menjadikan

persentasi pelanggan per seluruh penduduk Indonesia menjadi lebih kecil.

Page 7: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

7

Teledensitas Pelanggan Telepon Seluler Indonesia dan Negara Asia Terpilih (%)

Sumber: Statistik ITU, 2014

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

140,00

160,00

180,00

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Philippines

Singapore

Korea (Rep.)

Japan

Brunei Darussalam

Malaysia

Indonesia

Thailand

India

Viet Nam

Cambodia

Hampir semua negara di Asean telah memiliki teledensitas pelanggan seluler diatas 100%, yang berarti

jumlah pelanggan telepon seluler lebih banyak daripada jumlah penduduk pada tahun yang sama. Hal

itu disebabkan adanya pelanggan yang berlangganan lebih dari satu simcard sehingga mengakibatkan

teledensitasnya melebihi 100%.

Page 8: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

8

Perbandingan Kecepatan Internet Indonesia dan Negara Asia Terpilih

Sumber: akamai Q1 2013 Q1 2014

8,4

23,614,6

3,5 1,7 2,4 5,2 2 2,1

6,9

14,2

11,7

2,71,3 1,7

4,41,5 1,4

0

10

20

30

40

Singapura Korea Japan Malaysia India Indonesia Thailand Vietnam Philipina

2014 2013

Kecepatan internet di suatu negara merupakan salah indikator perkembangan TIK di setiap negara. Hal

tersebut terkait dengan kondisi jaringan broadband di negara tersebut. Di Indonesia sendiri kecepatan

akses internet pada tahun 2014 masih berada di angka 2,4 Mbps. Meskipun naik dari periode yang sama

tahun sebelumnya, tetapi angka itu masih dibawah rata-rata kecepatan akses Internet negara Asean yaitu

3,6 Mbps pada tahun 2014.

Page 9: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

9

Perbandingan ICT Price Basket Indonesia dan Negara Asia terpilih

Sumber: Measuring Information Society, ITU, 2014

0,190,86 0,92 0,86 0,71

2,23 2,3

1,2

2,5

3,72

0,2 0,29 0,621,05

0,46

1,951,34 1,38 1,26

6,05

Singapura Korea Japan Malaysia Brunei Darussalam

India Indonesia Thailand Vietnam Philipina

% (

Pe

rse

nta

se)

GN

I

Mobile Seluler Fixed Telephone

Perbandingan pengeluaran untuk mendapatkan layanan telekomunikasi dapat dilihat dari ICT Price

Basket yang dipersentasekan terhadap GNI (Gross National Income) per bulan untuk mengetahui tingkat

affordabilitas penduduk terhadap layanan telekomunikasi. Di Indonesia sendiri, pengeluaran untuk fixed

telephone (1,34%) lebih murah daripada mobile telephone (2,3%).

Page 10: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

10

Kondisi TIK Indonesia

Page 11: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

11

Perkembangan Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi Indonesia (2008-2013)

Sumber: Data Direktorat Pengendalian Pos dan Penyelenggara Telekomunikasi (ADO 2014)

15 17 17 17 18 19

64

86 91 96107

116

0

20

40

60

80

100

120

140

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jaringan Bergerak Jaringan Tetap

Di tahun 2013 jumlah penyelenggara jaringan telekomunikasi Indonesia meningkat menjadi 135 penyelenggara, di mana penyelenggara jaringan bergerak sebanyak 19 penyelenggara dan 116 penyelenggara jaringan tetap.

Page 12: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

12

Perkembangan Penyelenggara Jasa Telekomunikasi Indonesia (2008-2013)

Sumber: Data Direktorat Pengendalian Pos dan Penyelenggara Telekomunikasi (ADO 2014)

150169

181

210223

245

32 39 46 49 48 49

0

50

100

150

200

250

300

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Jasa ISP

Jasa NAP

Jasa Nilai Tambah Teleponi (Calling Card, Premiun Call dan Call Center)

Jasa ITKP

Jasa Siskomdat

Pada tahun 2008 jumlah penyelenggara jasa telekomunikasi berjumlah 271 penyelenggara, dan pada

tahun 2013 meningkat menjadi 357 penyelenggara. Jumlah Penyelenggara Jasa Telekomunikasi terbanyak

adalah jasa ISP (Internet Service Provider) mencapai 245 penyelenggara di tahun 2013.

Page 13: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

13

Perkembangan Jumlah BTS 2G dan 3G (2010 - 2013)

Sumber: Data Direktorat Pengendalian Pos dan Penyelenggara Telekomunikasi

78.16093.431

108.220118.613

22.508 23.07136.525

65.534

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

2010 2011 2012 2013

Jumlah BTS 2G Jumlah BTS 3G

Terdapat 8 penyelenggara jaringan bergerak selular 2G yang memiliki kewajiban untuk menyediakan

BTS 2G, dan terdapat 5 penyelenggara jaringan bergerak selular 3G yang berkewajian untuk membangun

BTS 3G. Dalam 5 tahun terakhir telah terjadi peningkatan sebesar 83% dalam jumlah BTS 2G dan 3G.

Page 14: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

14

Perkembangan Jumlah BTS 2G dan 3G berdasarkan Pulau Besar Indonesia

Sumber: Data Direktorat Pengendalian Pos dan Penyelenggara Telekomunikasi

-

10.000

20.000

30.000

40.000

50.000

60.000

70.000

2010 2011 2012 2013

Jawa

Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Bali dan Nusa Tenggara

Maluku dan Papua

-

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

30.000

35.000

40.000

45.000

2010 2011 2012 2013

Jawa

Sumatera

Kalimantan

Sulawesi

Bali dan Nusa Tenggara

Jumlah BTS 2G di Indonesia masih berkonsentasi di Wilayah Indonesia Bagian Barat, hal ini sejalan

dengan jumlah pelanggan yang juga berkonsentrasi di wilayah barat. Akan tetapi perkembangan jumlah

BTS 2G sejak tahun 2010 cukup signifikan di wilayah Indonesia Timur. Hal ini terlihat dengan persentase

pertumbuhan BTS 2G di wilayah Sulawesi mencapai 94%, yaitu pada tahun 2010 jumlah BTS 2G di

Sulawesi sebanyak 3975 BTS meningkat menjadi 7704 BTS ditahun 2013.

Page 15: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

15

Sebaran Jumlah Lembaga Penyiaran Swasta Radio per Provinsi 2013

Sumber: Data Direktorat Pengendalian Pos dan Penyelenggara Telekomunikasi (ADO 2014)

2013

Jumlah lembaga penyiaran swasta radio di Indonesia pada tahun 2013 masih terpusat di wilayah

Indonesia Barat, terutama pulau Jawa. Sedangkan di wilayah kawasan Timur, jumlah lembaga penyiaran

radio swasta masih sangat sedikit (<5).

Page 16: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

16

Sebaran Jumlah Lembaga Penyiaran Swasta Televisi per Provinsi 2013

Sumber: Data Direktorat Pengendalian Pos dan Penyelenggara Telekomunikasi 2014

2013

Jumlah lembaga penyiaran swasta televisi di Indonesia pada tahun 2013 terbanyak berada di Pulau

Jawa dan Sumatera . Untuk wilayah Indonesia Tengah dan Timur, sebaran jumlah lembaga penyiaran

swasta per provinsi sekitar 3-6 (berada di zona ketiga).

Page 17: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

17

Perkembangan Jumlah Pelanggan Telekomunikasi Indonesia (2008 - 2013)

Sumber: Data Direktorat Pengendalian Pos dan Penyelenggara Telekomunikasi

140.548.743 163.676.961

211.290.235 249.805.619

281.963.665 313.226.914

-

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

350.000.000

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Pelanggan FWA Pelanggan Seluler Pelanggan PSTN

Jumlah pelanggan seluler di tahun 2011 telah melebihi jumlah penduduk Indonesia ditahun tersebut dan

angkanya pun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013, jumlah pelanggan seluler mencapai 313

juta pelanggan. Dengan rata-rata pertumbuhan jumlah penggan selular mencapai 18% per tahun.

Sedangkan pelanggan FWA cenderung mengalami penurunan setiap tahun, sedangkan pelanggan FWA

mengalami penurunan hingga 30% dalam kurun 5 tahun.

Page 18: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

18

Pertumbuhan Jumlah Pengguna Frekuensi Berdasarkan Pita Frekuensi

Sumber: diolah Statistik SDPPI 2009-2014* (semester 1 2014)

184 467625945

104398

313588

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

350000

300kHz - 3 Mhz 3MHz - 30MHz 30MHz-300MHz 300Mhz-3Ghz 3GHz-30GHz

MF HF VHF UHF SHF

2009 2010 2011 2012 2013 2014*

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 semester 1, intensitas

penggunaan pita frekuensi di spektrum frekuensi MF cenderung mengalami penurunan antara tahun

2010 – 2012 dengan persentase penurunan berkisar antara 6% - 31%. Namun, pada tahun 2013,

intensitas penggunaan spektrum frekuensi MF kembali mengalami peningkatan sebesar 18,94% jika

dibandingkan dengan penggunaan di tahun 2012.

Page 19: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

19

Penggunaan Pita Frekuensi Berdasarkan Pulau Besar di Indonesia

Sumber: Statistik SDPPI sem 1 2014

Sumatra; 26,93Jawa; 49,78

Bali, NT; 5,75Kalimantan; 9,2

Sulawesi; 6,83

Maluku, Papua; 1,58

Proporsi penggunaan pita frekuensi pada tahun 2014 semester 1 masih terkonsentrasi di wilayah bagian

barat Indonesia, yaitu Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Hampir 50% pita frekuensi ISR digunakan

di Pulau Jawa, dan lebih dari 75% penggunaan frekuensi terkonsentrasi di wilayah barat Indonesia (Jawa

dan Sumatera). Kanal frekuensi ISR ini digunakan untuk broadcast, fixed service, land mobile private dan

publik serta satelit.

Page 20: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

20

Proporsi Penerbitan Izin Frekuensi Radio Berdasarkan Pulau Besar di Indonesia

Sumber: diolah Statistik SDPPI sem2 2013

38,00% 30,30%42,80% 50,90% 50,70% 56,30%

44,00%40,50% 21,00%

30,80%17,50%

24,20%

18,00%29,20% 36,20%

18%31,80%

19,60%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Sumatera Jawa Bali, NT Kalimantan Sulawesi Maluku, Papua

IAR

IKRAP

SKAR

Untuk penerbitan IKRAP, proporsi tertinggi berada di Pulau Sumatera sebesar 44%. Sedangkan, untuk

SKAR, Pulau Maluku-Papua memiliki proporsi terbanyak, yaitu sebesar 56,30%. Berdasarkan gambar

juga dapat dilihat bahwa komunikasi antar penduduk melalui radio banyak dilakukan oleh masyarakat

yang berdomisili di Pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Page 21: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

21

Nama Domain.id Yang Terdaftar

Sumber: Pandi,2014

36.667 41.81445.904 48.409 53.390 57.858

29.254

46.18541.249 26.386 24.496 24.581

0

20.000

40.000

60.000

80.000

Semester 1 Semester 2 Semester 1 Semester 2 Semester 1 Semester 2

2012 2013 2014

.co.id .web.id .sch.id .or.id .go.id .ac.id Lainnya

PANDI mengelola secara penuh domain co.id, biz.id, my.id, web.id, or.id, sch.id, ac.id, net.id, desa.id dan

apapun.id, serta membantu pemerintah mengelola domain go.id dan mil.id. Berdasarkan jumlah

rekapitulasi yang terdaftar, domain .co.id merupakan jumlah domain yang terbesar dengan tren meningkat

setiap tahunnya. Sedangkan domain web.id terus mengalami penurunan drastis, hingga pada tahun 2014

akhir, hanya berjumlah 24.581 domain, atau turun sekitar 47% daripada periode dua tahun sebelumnya

semester 2 2012.

Page 22: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

22

Jumlah Domain Rujukan Trust Positif

Sumber: TRUST+™,2014

800.048444 181

800.048

109 7

800.030

2.302729

799.835

9.014

1.387

745.015

12.7511.366

0%

20%

40%

60%

80%

100%

International Pornography Complaints Assessment Kominfo Team2010 2011 2012 2013 2014

Trust Positif adalah adalah layanan yang bebas digunakan oleh pengguna internet yang

membutuhkan saringan situs negatif. Database daftar hitam merupakan hasil pelaporan dan kajian,

pornografi internasional serta database open-proxy. Dari rekapitulasi database selama 5 tahun

terakhir, komplain/laporan dari masyarakat setiap tahunnya semakin meningkat. Pada tahun 2014,

database hasil pelaporan masyarakat mencapai 12.751 sampai dengan Desember 2014.

Page 23: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

23

Keamanan Informasi

Sumber: ID SIRTII

9801339

876 846

3126

1201 1337

722

14011702

921 997

590883 848 912 860

619

1620

612 599 453643

8751008 864 1014826

1162 1221 1274966

14231245 1086

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des

2012 2013 2014

Jumlah serangan serangan deface ke website berdomain .id dalam 3 tahun terakhir cenderung

berfluktuasi setiap bulannya. Rata-rata, jumlah serangan deface mencapai 1100 serangan setiap

bulannya, dengan insiden serangan tertinggi pada bulan Mei 2012, dimana terjadi 3.126 deface ke

domain .id.

Page 24: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

24

Pada tahun 2014, Kementerian Kominfo mengadakan survei akses dan penggunaan

indikator TIK sektor rumah tangga. Survei indikator TIK di rumah tangga dilaksanakan

secara nasional oleh Badan Litbang Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Pelaksanaan Survei tersebut melibatkan 8 balai Penelitian Badan Litbang Kominfo di

daerah yang wilayah kerjanya mencakup seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan

populasi rumah tangga yang digunakan sebagai metode sampling merupakan jumlah

rumah tangga berdasar sensus BPS. Sedangkan sampel dalam survei ini berjumlah 9.680

rumah tangga dengan tingkat keyakinan 95% dan margin of error estimation sekitar 1%.

Kuesioner survei akses dan penggunaan TIK di rumah tangga disusun berdasarkan

indikator TIK rumah tangga yang dipublikasikan oleh ITU (International

Telecommunication Union).

Survei Indikator Akses dan Penggunaan TIK Di Rumah Tangga 2014

Page 25: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

25

Kepemilikan TIK di Rumah Tangga Indonesia

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

27,20%

87,20%

5,80%0%

20%

40%

60%

80%

100%

Mempunyai Radio Mempunyai TV Mempunyai Telepon Kabel

Tidak

Ya

83,20%

25,20% 22,20%0%

20%

40%

60%

80%

100%

Mempunyai HP Mempunyai Komputer Mempunyai Internet

Tidak

Ya

Perangkat TIK yang paling

banyak dimiliki oleh rumah

tangga Indonesia ialah

Televisi (87,20%) dan HP

(83,20%). Sedangkan rumah

tangga yang memiliki

komputer (25,2%) dan

akses internet (22,20%)

masih cukup rendah. Dan

hanya sebesar 5,80% dari

rumah tangga yang disurvei

yang mempunyai telepon

kabel.

Page 26: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

26

Persentase Kepemilikan HP di Rumah Tangga Indonesia

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

83,20%89,30% 88,60%

81,70% 79,20% 75,60%65,20%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Nasional Sumatera Jawa Kalimantan Bali-NT Sulawesi Maluku-Papua

Dari hasil survei secara nasional 83,20% rumah tangga memiliki mobile phone (HP) sedangkan hanya

17% rumah tangga yang mengaku tidak memiliki mobile phone (HP). Sedangkan proporsi tingkat

kepemilikan HP oleh rumah tangga berdasarkan pulau utama di wilayah Indonesia dapat dilihat pada

gambar di atas. Pulau Sumatera, Pulau Jawa dan Pulau Sulawesi adalah pulau yang proporsi kepemilikan

HP berada diatas 80%.

Page 27: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

27

Persentase Kepemilikan Komputer Di Rumah Tangga Indonesia

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

25,20%

30,40%28,60%

25,40%24%

20,70%

16,10%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

Nasional Jawa Sumatera Kalimantan Bali-NT Sulawesi Maluku-Papua

Berdasarkan hasil survei, 25% rumah tangga mengaku memiliki komputer dan 75% rumah tangga

mengaku tidak memiliki komputer. Sedangkan proporsi kepemilikan komputer paling banyak adalah

rumah tangga di Pulau Jawa sebesar 30.42%, Pulau Sumatera dengan proporsi 28.57%. Sedangkan

proporsi kepemilikan paling rendah adalah proporsi kepemilikan Komputer di Maluku & Papua

sebesar 16.07%

Page 28: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

28

Persentase Kepemilikan Akses Internet Di Rumah Tangga Indonesia

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

22,20%

28,30%26,20%

17,10% 16,50% 16,20%14,20%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

Nasional Jawa Sumatera Kalimantan Bali-NT Sulawesi Maluku-Papua

Berdasarkan hasil survei terlihat bahwa 22% rumah tangga mengaku memiliki akses internet, sedangkan

78% rumah tangga belum memiliki akses internet. Mirip dengan pola sebaran komputer, wilayah Jawa

terlihat memiliki persentase rumah tangga dengan kepemilikan internet tertinggi dibandingkan wilayah

lainnya yaitu sebesar 28,28%. Kemudian diikuti oleh wilayah Sumatera sebesar 26,24% dan Sulawesi

sebesar 17,05%.

Page 29: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

29

Sebaran Individu Pengguna Mobile Phone (HP) Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

29,12%

62,77%

77,83%

89,67%94,36% 90,91%

Tidak Sekolah SD SMP SMA D3/S1 S2/S3

Berdasarkan tingkat pendidikan, Sebaran Individu Pengguna Mobile Phone (HP) tertinggi merupakan

individu dengan pendidikan tinggi yaitu D3/S1 (94,36%) dan S2/S3 (90,91%). Sedangkan untuk

responden dengan pendidikan menengah atas proporsi kepemilikan HP mencapai 89,67%.

Page 30: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

30

Sebaran Individu Pengguna Mobile Phone (HP) Berdasarkan Kelompok Usia

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

64,68%

84,82% 82,59% 80,62% 76,74%

63,08%

9-15 tahun 16-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun

Dari hasil survei, didapatkan data sebaran individu pengguna mobile phone (HP)responden usia muda

(16-25 tahun) dan (26-35 tahun) merupakan responden dengan persentase pengunaan HP tertinggi.

Sedangkan persentase responden dengan usia lebih tua (56-65 tahun) yang menggunakan HP mencapai

63,08%.

Page 31: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

31

Sebaran Individu Pengguna Mobile Phone (HP)Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

73,39%

90,59%

77,28%

80,00%

69,18%

93,63%

67,62%

89,87%

Ibu Rumah Tangga

Karyawan Swasta

Pelajar/Mahasiswa

Pensiunan

Petani/Nelayan/Pedagang/Buruh/Tukang

PNS/TNI/POLRI

Tidak Bekerja

Wiraswasta

Persentase sebaran individu

pengguna mobile phone (hp)

berdasarkan jenis pekerjaan

paling tinggi adalah

PNS/TNI/Polri, karyawan

swasta dan wiraswasta

(sekitar 90%). Sedangkan

responden tidak bekerja yang

menggunakan HP mencapai

67,62%

Page 32: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

32

Persentase Pengguna Mobile Phone (HP) Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

5,69%

16,34%

23,50%25,97%

19,32%

9,18% 7,54%

22,52%

29,44%

22,83%

12,90%

4,77%

9-15 tahun

16-25 tahun

26-35 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

56-65 tahun

9-15 tahun

16-25 tahun

26-35 tahun

36-45 tahun

46-55 tahun

56-65 tahun

L P

Apabila di lihat dari jenis kelamin dan usia, dapat dilihat perbedaan pola pengguna HP antara laki-laki

dan perempuan. Pengguna HP dengan responden laki-laki tertinggi berada di rentang usia 36-45 tahun.

Semdangkan untuk responden perempuan, pengguna HP tertinggi berada di rentang usia lebih muda

(26-35 tahun).

Page 33: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

33

Persentase Individu Yang Menggunakan Internet Dalam 3 Bulan Terakhir

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

24,20%

30,70%27%

22,50%20%

17,70%

13,50%

Nasional Jawa Sumatera Kalimantan Bali-NT Sulawesi Maluku-Papua

Berdasarkan hasil survei terlihat bahwa 24% responden pernah menggunakan Internet dalam 3 bulan

terakhir, sedangkan 76% lainnya tidak. menunjukkan bahwa tingkat penggunaan internet di Indonesia

persentasenya cukup tinggi. Hasil survey menunjukan bahwa Pulau Jawa merupakan pulau dengan

persentase pengguna Internet tertinggi di Indonesia dengan persentase sebesar 30,7%.

Page 34: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

34

Sebaran Individu Pengguna Internet Berdasarkan Usia

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

25,9%

38,9%

26,8%21,1%

16,0%10,0%

9 - 15 Tahun 16 - 25 Tahun 26 - 35 Tahun 36 - 45 Tahun 46 - 55 Tahun 56 - 65 Tahun

Berdasarkan survei, Sebaran Individu Pengguna Internet paling tinggi berada di rentang usia muda (16-

25 tahun) dengan persentase mencapai 38,9%. Dapat juga dilihat tren pengguna internet untuk usia

yang semakin tua, maka persentasenya semakin menurun.

Page 35: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

35

Sebaran Individu Pengguna Internet Berdasarkan Pekerjaan

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

6,7%

11,1%

15,2%

22,2%

29,8%

42,3%

42,6%

58,6%

Petani/Nelayan/Pedagang/Buruh/Tukang

Ibu Rumah Tangga

Pensiunan

Tidak Bekerja

Wiraswasta

Karyawan Swasta

Pelajar/Mahasiswa

PNS/TNI/POLRI Sebaran individu yang

menggunakan internet apabila

dipilah berdasarkan jenis

pekerjaan, dapat dilihat bahwa

responden PNS/TNI/Polri

mempunyai proporsi tertinggi

(58,6%), dan pelajar mahasiswa

(42,6%). Sedangkan persentase

terendah adalah responden yang

mempunyai pekerjaan

petani/nelayan/pedagang

/buruh/tukang

Page 36: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

36

Lokasi Individu untuk Menggunakan Internet Dalam 3 Bulan Terakhir

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

0,30%

1,50%

2,20%

5,60%

12,10%

15,50%

27,60%

35,20%

Lokasi lainnya

Rumah teman

Tempat umum tidak berbayar

Sekolah

Tempat umum Berbayar

Kantor

Dimana saja menggunakan HP

RumahPersentase lokasi utama yang

dominan digunakan responden

dalam mengakses internet

adalah di rumah, dimana lokasi

tersebut mempunyai

persentase yang paling tinggi

yaitu sebesar 35,2%. Selain di

rumah, persentase lokasi untuk

mengakses internet yang tinggi

yaitu dimana saja dengan

menggunakan HP (27,60%).

Page 37: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

37

Aktivitas Utama yang Dilakukan dalam Mengakses Internet

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

Lainnya

Melakukan video call

Mengunduh software

Internet banking

Membaca/mengunduh online newspaper, …

Bermain game atau mengunduh video …

Mengunduh film, gambar, music, menonton TV …

Mencari informasi mengenai organisasi …

Mencari informasi mengenai kesehatan atau …

Mengirim/menerima email

Mengirim pesan melalui Instan Messaging

Melakukan aktivitas belajar

Menjual/membeli barang/jasa

Membuka situs jejaring sosialAktivitas utama yang sering

dilakukan responden disaat

mengakses internet adalah

membuka situs jejaring sosial

(29,9%), selanjutnya menjual

atau membeli barang dan

jasa (20,7%), melakukan

aktivitas belajar (13,7%),

mengirim pesan melalui

instant messaging (7,2%),

menerima/mengirim email

(5,7%), mencari informasi

mengenai kesehatan atau

pelayanan kesehatan (5,5%).

Page 38: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

38

Biaya Responden Untuk Pulsa Komunikasi dan Internet Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

IDR -

IDR 20.000,00

IDR 40.000,00

IDR 60.000,00

IDR 80.000,00

Laki-laki Perempuan

IDR 36.222,00 IDR 33.075,00

IDR 78.249,00 IDR 70.248,00

Internet

Komunikasi

Berdasarkan hasil survei, biaya pulsa komunikasi dan internet bagi responden laki-laki sedikit lebih

tinggi dari pada responden wanita. Apabila dilihat dari jumlah rupiah yang dikeluarkan setiap bulannya

untuk pulsa komunikasi, dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat cukup tinggi,

lebih diatas 70 ribu rupiah.

Page 39: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

39

Alasan Individu Tidak Menggunakan Internet

Sumber: Survei Indikator TIK rumah Tangga, 2014 –Puslitbang PPI Kominfo

40,06%

5,65%

10,28%

22,81%

24,45%

2,35%

11,49%

4,40%

0,96%

1,69%

Tidak butuh internet

Memiliki akses di tempat lain

Kurang percaya diri

Biaya peralatan tinggi

Biaya layanan tinggi

Khawatir mengenai keamanan

Jaringan internet tidak tersedia

Tidak sesuai dengan kebutuhan RT

Alasan budaya

Lainnya

Alasan tertinggi individu

untuk tidak menggunakan

internet ialah karena individu

tersebut tidak membutuhkan

internet (40,06%). Selain itu,

alasan lain yang juga

mempunyai persentase tinggi

ialah biaya layanan dan

peralatan internet yang

tinggi.

Page 40: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

40

Pada tahun 2014, Direktorat Statistik Keuangan, Teknologi Informasi dan Pariwisata

Badan Pusat Statistik (BPS) melaksanakan survei akses dan penggunaan TIK di

sektor Bisnis. Survei ini merupakan profiling akses dan penggunaan TIK sektor

bisnis dengan kategori kegiatan utama perusahaan industri pengolahan,

perdagangan, hotel dan restaurant/rumah makan. Data populasi perusahaan

diambil dari direktori industri besar dan sedang, direktori hotel, direktori restoran

dan direktori perdagangan. Indikator pertanyaan dalam survei ini disusun

berdasarkan indikator TIK sektor bisnis yang dipublikasikan oleh ITU (International

Telecommunication Union). Sampel yang diambil dalam survei ini berjumlah 2.266

perusahaan dari 33 provinsi dengan jumlah kabupaten/kota pengambilan sampel

sebanyak 78 kab/kota.

Survei Akses dan Penggunaan TIK di Sektor Bisnis 2014

Page 41: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

41

Persentase Perusahaan yang Menggunakan Komputer

Sumber: P2TIK 2014 Sektor Bisnis, BPS

61,76% 65,05%

48,45%

63,38%

73,84%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

Total Sektor Bisnis Industri pengolahan Perdagangan Hotel Restaurant/Rumah Makan

Dari hasil survei akses dan penggunaan TIK sektor Bisnis tahun 2014 oleh BPS, dapat diketahui

persentase perusahaan di Indonesia yang menggunakan komputer di sektor bisnis mencapai 61,76%.

Bila dilihat dari kegiatan utama perusahaan, restaurant/rumah makan memiliki persentase tertinggi

(73,84%).

Page 42: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

42

Persentase Tenaga Kerja yang Rutin Menggunakan Komputer

Sumber: P2TIK 2014 Sektor Bisnis, BPS

17,50%14,00%

29,25% 28,65%

20,37%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

Total Sektor Bisnis Industri Pengolahan Perdagangan Hotel Restoran/Rumah Makan

Persentase persentase tenaga kerja yang rutin menggunakan komputer pada perusahaan di sektor

bisnis hanya 17,5%. Hal ini berarti rasio tenaga kerja yang menggunakan komputer dalam pekerjaannya

dibanding jumlah seluruh tenaga kerja pada perusahaan tersebut masih cukup rendah.

Page 43: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

43

Persentase Perusahaan yang Memiliki Fasilitas Jaringan Internet

Sumber: P2TIK 2014 Sektor Bisnis, BPS

85,35% 82,92%76,50%

92,00%84,75%

0,00%

20,00%

40,00%

60,00%

80,00%

100,00%

Total Sektor Bisnis Industri Pengolahan Perdagangan Hotel Restoran/Rumah Makan

Perusahaan yang memiliki fasilitas jaringan internet di sektor tinggi mencapai 85,35%. Bila dilihat dari

kegiatan utama perusahaan, sektor perhotelan memiliki persentase tertinggi kepemilikan fasilitas

jaringan internet (92%), kemudian restoran/rumah makan (84,75%), industri pengolahan (82,92%) dan

perdagangan (76,5%).

Page 44: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

44

Persentase Tenaga Kerja yang Rutin Menggunakan Internet

Sumber: P2TIK 2014 Sektor Bisnis, BPS

14,80%

9,66%

16,37%

28,49%

18,46%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

Total Sektor Bisnis Industri Pengolahan Perdagangan Hotel Restoran/Rumah Makan

Sedangkan persentase tenaga kerja yang rutin menggunakan internet di sektor bisnis berdasar survei

ini sejumlah 14,80 %. Bila dilihat dari per sektor kegiatan perusahaan, persentase Tenaga Kerja yang

rutin menggunakan internet tertinggi (28,49%) di sektor perhotelan. Sedangkan di restoran/rumah

makan sejumlah 18,46%, perdagangan 16,37%, dan industri pengolahan 9,66%.

Page 45: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

45

Persentase Perusahaan yang Memiliki Fasilitas Jaringan

Sumber: P2TIK 2014 Sektor Bisnis, BPS

27,20%

44,59%

14,16%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

LAN Intranet Ekstranet

Pemanfaatan jaringan komputer untuk dapat saling berkomunikasi antar bagian dalam satu

perusahaan menjadikan koordinasi dan proses bisnis lebih cepat dan efisien. Berdasarkan survei

diketahui bahwa persentase Perusahaan Yang Memiliki Jaringan LAN sebesar 27,2%, Intranet, 44,59%,

ekstranet 14,16%.

Page 46: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

46

Persentase Perusahaan yang Memiliki Website

Sumber: P2TIK 2014 Sektor Bisnis, BPS

50,57%

37,94%

25,14%

66,59%57,45%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

Sektor Bisnis Industri Pengolahan Perdagangan Hotel Restoran/Rumah Makan

Berdasar hasil survei, persentase perusahaan yang memiliki website di sektor bisnis mencapai 50,57%.

Bila dilihat dari jenis kegiatan utama perusahaan, persentase perusahaan yang tertinggi dalam

kepemilikan website yang bergerak dalam sektor perhotelan (66,59%), kemudian restoran/rumah

makan (57,45%), industri pengolahan (37,94%) dan perdagangan (25,14%).

Page 47: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

47

Persentase Aktivitas Penggunaan Internet Pada Perusahaan

Sumber: P2TIK 2014 Sektor Bisnis, BPS

12,91%

15,78%

17,92%

18,20%

29,90%

35,56%

37,17%

45,68%

46,61%

54,22%

56,55%

58,50%

74,28%

75,58%

94,61%

Pengadaan barang/jasa pemerintah atau BUMN …

Video Conferencing

Memberikan pelatihan bagi tenaga kerja

Telepon melalui VOIP / IP PBX

Merekrut calon tenaga kerja

Melakukan pembelian barang/jasa

Mengakses fasilitas finansial lainnya

Internet Banking

Menerima pemesanan barang/jasa (melakukan …

Menyediakan pelayanan bagi pelanggan

Mencari Informasi lembaga pemerintahan

Sosial Media

Mencari Informasi berita

Mencari Informasi barang/jasa

Mengirim dan menerima e-mail Aktifitas penggunaan internet

yang dilakukan oleh

perusahaan dengan

persentase tertinggi ialah

untuk mengirim dan

menerima email (94,61%),

selain itu internet juga

digunakan untuk mencari

informasi barang/jasa

(75,56%) dan berita

(74,28%), sosial media

(58,50%), mencari informasi

lembaga pemerintahan

(56,55%).

Page 48: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

48

Tren TIK

Page 49: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

49

Evolusi Teknologi Seluler

Sumber: Commscope

LTE adalah lanjutan dan evolusi 2G

dan 3G sistem dan juga untuk

menyediakan layanan tingkat

kualitas yang sama dengan jaringan

wired. LTE ini merupakan

pengembangan dan teknologi

sebelumnya, yaitu UMTS (3G) dan

HSPA (3.5G) yang mana LTE

disebut sebagai generasi ke-4 (4G).

Page 50: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

50

Tren 5G Future

Sumber: Paparan Ir Nonot Harsono, MT - BRTI

Peneliti dari ABI (Application

Binary Interface) memperkirakan

tersedianya jaringan 5G, namun

baru akan tersedia tahun 2020

mendatang. Penyebab lamanya

realisasi jaringan 5G adalah

belum adanya sertifikasi untuk

penggunaan dalam ponsel. ABI

menunjukkan bahwa badan

standardisasi jaringan, seperti

3GPP dan International

Telecommunication Union, belum

meratifikasi teknologi ini.

Page 51: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

51

Perbandingan Teknologi 1G – 5G

Technology 1G 2G/2.5G 3G 4G 5G

Deployment 1970/1984 1980/1999 1990/2002 2000/2010 2014/2015

Bandwidth 2kbps 14-64kbps 2mbps 200mbps >1gbps

Technology Analog cellular

Digital cellular Broadbandwidth/ cdma/ip technology

Unified ip & seamless combo of LAN/WAN /WLAN/PAN

4G+WWWW

Service Mobile telephony

Digital voice,short messaging

Integrated high quality audio, video & data

Dynamic information access, variable devices

Dynamic information access, variable devices with AI capabilities

Multiplexing FDMA TDMA/CDMA CDMA CDMA CDMA

Switching Circuit Circuit/circuit for access network & air interface

Packet except for air interface

All packet All packet

Core network PSTN PSTN Packet network Internet Internet

Handoff Horizontal Horizontal Horizontal Horizontal&Vertical Horizontal&Vertical

Page 52: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

52

Karakteristik Smart City

Sumber: smart-cities.eu

Smart city

Smart people

Smart living

Smart economic

Smart mobility

Smart environment

Smart governance

Smart City didefinisikan sebagai

pengembangan dan pengelolaan kota

dengan pemanfaatan TIK untuk

menghubungkan, memonitor dan

mengendalikan berbagai sumber daya yang

ada di dalam kota dengan lebih efektif dan

efisien untuk memaksimalkan pelayanan

kepada warganya serta mendukung

pembangunan yang berkelanjutan.

Karakteristik yang dibangun di atas

pondasi kombinasi “smart” meliputi :

• Smart Economy, • Smart People, • Smart Governance, • Smart Mobility, • Smart Environment, • Smart Living.

Page 53: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

53

Model Smart City Smart Planet IBM

Sumber: IBM

Salah satu Model Smart City adalah IBM

Smart Planet. Model ini menjadikan

interkoneksi, instrumentasi, dan

intelegensi sebagai fokus objektifnya.

Dalam pelaksanaannya dibagi dalam

tiga area, yakni human yang meliputi

keamanan publik, program sosial,

kesehatan, serta pendidikan; planning

and management yang meliputi

pemerintahan, bangunan, serta fasilitas

urban; dan infrastructure yang meliputi

energi, air, serta transportasi.

Page 54: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

54

Smart Society for Smart Indonesia

Sumber: Prof. Suhono Supangkat - ITB

Konsep Smart City yang

dikembangkan di Indonesia terdiri

dari Desa Cerdas, Kota/Kabupaten

Cerdas, yang berujung pada

Indonesia cerdas. Konsep Smart City

dibentuk menjadi Smart Indonesia

yakni Indonesia yang mengelola dan

menggunakan sumber daya alam

dengan efektif dan efisien dengan

sumber daya manusia dan ilmu

pengetahuan teknologi sebagai

sumber inovasi untuk mewujudkan

Indonesia yang mandiri, maju, adil

dan makmur.

Page 55: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

55

Sosial Media Landscape 2014

Sumber: wearesocial.net – Agustus 2014

Sosial Media Landscape tahun 2014 masih

menjadikan FB, Twitter dan Google plus

sebagai pusat , karena ketiga sosial media

tersebut memberikan fungsi yang luas bagi

pengguna untuk berbagi, publikasi dan

berjaringan. Di Indonesia, jumlah penggua

media sosial aktif mencapai 70 juta pengguna,

mencapai 97% dari total penguna internet

aktif.

Page 56: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

56

Ilustrasi Pemanfaatan Sosial Media dalam 60 Detik

Ilustrasi terkait

penggunaan media

sosial, dalam waktu 60

detik terdapat lebih dari

320 akun Twitter yang

baru yang didaftarkan.

Selain itu, dalam waktu

60 detik pula, lebih dari

9.000 kicauan yang

muncul di Twitter.

Page 57: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

57

Convergence Environment

Sumber: Paparan Ir. Hardijanto Saroso, MMT, MM

Konvergensi teknologi

dalam penyiaran, data dan

kontrol mengakibatkan

perkembangan dunia

menuju dunia tanpa batas

(borderless world).

Konvergensi tersebut akan

meningkatkan interaksi

pengguna layanan

penyiaran yang dapat

terintegrasi melalui

layanan data (internet).

Page 58: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

58

Pergeseran Media

Sumber: Paparan Ir. Hardijanto Saroso, MMT, MM

Saat ini, teknologi TV

tradisional telah beralih

kepada teknologi hybrid

TV yang multiplatform.

dimana teknologi TV

tradisional hanya

memungkinkan interaksi

satu arah, dengan

teknologi saat ini,

berubah menjadi TV

interaktif.

Page 59: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

59

The Three V’s of Big Data

Paparan Sigit P. Wigati dalam FGD ICT WP 2014

Secara global big data

didefinisikan sebagai kumpulan

dari sejumlah besar informasi

yang bervariasi, yang dapat

digunakan untuk meningkatkan

pemahaman mengenai

lingkungan, kesehatan, ilmu

pengetahuan, bisnis, serta

kehidupan manusia. Namun, pada

dasarnya terdapat aspek 3-V (The

Three Vs) dalam big data, yakni

volume, variety, dan velocity .

Page 60: Buku Saku Data dan Tren TIK 2014

Buku Saku Data dan Tren TIK Indonesia

60

Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika

Badan Litbang SDM

Kementerian Komunikasi dan Informatika

Jln Medan Merdeka Barat 9 - Jakarta Pusat

Tel/Fax 021 3846189