Bab I-III Viktor
-
Upload
septi-andrianti-azhari -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
Transcript of Bab I-III Viktor
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
1/52
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Appendicitis merupakan kedaruratan bedah abdomen yang paling sering
dilakukan di Amerika Serikat. Insiden appendicitis lebih rendah pada negara
berkembang dan negara terbelakang, terutama negara negara Afrika, dan lebih
jarang Insiden apendiksitis di negara maju lebih tinggi dari pada negara
berkembang. Amerika menangani 11 kasus / 10.000 kasus apendisitis setiap
tahun. Angka mortalitas di Amerika Serikat menurun delapan kali lipat antara
tahun 191 dan 19!0 "#ubarak, $00%&. 'ada tahun $00% sebanyak !(.1(% orang
dan meningkat pada tahun $009 menjadi !(9.1!! "Santacrore ) *raigh, $01$&.
'ada penelitian multietnik yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun
$00!, dihasilkan data dari 10000 anak usia diba+ah 1 tahun menderita
appendicitis dan lebih dari %0.000 kasus appendicitis terjadi di Amerika serikat
dalam setahun. - memperkirakan insidens apendicitis di dunia tahun $00!
mecapai ! dari keseluruhan jumlah penduduk dunia "uliansyah, $00%&. i
Amerika, kejadian appendicitis dikatakan ! dari seluruh populasi dengan
insiden 1,1 kasus per 1000 penduduk pertahun. ari segi usia, usia $02(0 tahun
adalah usia yang paling sering mengalami appendicitis. 3aki2laki 1, kali lebih
sering daripada +anita. Angka kematian secara keseluruhan adalah 0,$ 4 0,%
dan lebih sering oleh karena komplikasi yang terjadi daripada akibat tindakan
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
2/52
bedah yang dilakukan. Insiden perforasi lebih tinggi pada pasien usia 51% tahun
dan 6 70 tahun, hal ini kemungkinan terjadi terkait keterlambatan diagnosis yang
kemudian meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas.
Sementara untuk Indonesia sendiri appendicitis merupakan penyakit
dengan urutan keempat terbanyak pada tahun $008. ata yang dirilis oleh
epartemen esehatan :I pada tahun $00% jumlah penderita appendicitis di
indonesia mencapai 791.%19 orang dan meningkat pada tahun $009 sebesar
798.1($ orang. elompok usia yang umumnya mengalami appendicitis yaitu
pada usia antara 102(0 tahun. imana insiden laki2laki lebih tinggi daripada
perempuan. ";ylin, $009&.
Angka kesakitan appendiksitis di Indonesia adalah sekitar ($ dari jumlah
populasi penduduk Indonesia. 'ada tahun $011 sebanyak 87.!77 orang dan pada
tahun $00! jumlah pasien appendicitis sebanyak !7.801 orang "epkes :I,
$009&.
Apendicitis adalah peradangan dari apendiks
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
3/52
penyembuhan akibat nutrisi yang tidak adekuat, gangguan sirkulasi dan
perubahan metabolisme yang dapat meningkatkan resiko lambatnya
penyembuhan luka "potter and perry, $008&. #enurut karakata "$008& pada luka
bersih dan dira+at dengan baik maka luka akan sembuh lebih cepat, sedangkan
menurut :. Sjamsuhidajat "$007& proses penyembuhan luka disebabkan oleh
gangguan sistem imun yang akan menghambat dan mengubah reaksi tubuh
terhadap luka
=aktor2faktor yang dapat menghambat penyembuhan luka pasca operasi
ada $ faktor yaitu faktor intrinsik > umur, penyakit penyerta, status nutrisi,
oksigenasi dan perfusi jaringan, serta merokok. emudian faktor ekstrinsik >
teknik pembedahan buruk, mobilisasi, pengobatan, manjemen luka yang tidak
tepat, psikososial dan infeksi "'otter and 'erry, $008&.
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka akibat
operasi pembuangan apendiks "apendektomi& adalah kurangnya atau tidak
melakukan mobilisasi dini. #obilisasi merupakan faktor yang utama dalam
mempercepat pemulihan dan mencegah terjadinya komplikasi pasca bedah.
#obilisasi sangat penting dalam percepatan hari ra+at dan mengurangi resiko
karena tirah baring lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan
otot2otot di seluruh tubuh, gangguan sirkulasi darah, gangguan pernafasan dan
gangguan peristaltik maupun berkemih "*arpenito, $000&.
?amun, bila terlalu dini dilakukan dengan tehnik yang salah, mobilisasi
dapat mengakibatkan proses penyembuhan luka menjadi tidak efektif. leh
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
4/52
karena itulah, mobilisasi harus dilakukan secara teratur dan bertahap. iikuti
dengan latian :ange of #otion ":#& aktif dan pasif ":oper, $00$&
#obilisasi dini menjadi hal penting dilakukan karena dapat memperlancar
peredaran darah, mencegah komplikasi pasca operasi, mencegah kontraktur, dan
mempercepat penyembuhan luka "Amilton, 1997&. Selanjutnya secara berturut 2
turut, hari demi hari dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan dan
kemudian belajar sendiri pada hari ke ( sampai 7 pasca bedah "#ochtar, 199%&.
#arlita Sari "$010&, meneliti tentang gambaran penatalaksanaan mobilisasi
dini pada pasiean apendiktomi di :S '@ #uhammadiyah ombong.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bah+a mobilisasi dini dapat
mengurangi rasa nyeri pasien, mengurangi +aktu ra+at di rumah sakit dan dapat
mengurangi stres psikis pada pasien. esimpulan dari penelitian ini adalah
dengan bergerak seseorang dapat mencegah kekakuan otot dan sendi,
mengurangi rasa nyeri, menjaga aliran darah, memperbaiki metabolisme tubuh,
mengembalikan kerja fisiologis organ2organ
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
5/52
pasien pasca pembedahan untuk membantu mempercepat pemulihan usus dan
mempercepat penyembuhan luka pasien.
-asil penelitian yang dilakukan oleh :is+anto pada tahun $011, didapatkan
data bah+a dari 11 orang pasien pasca operasi yang melakukan ambulasi dini
ditemukan ada $ orang pasien "1%,$& yang mengalami retensi urin dan 9 orang
"%1,%& lainnya dapat berkemih secara spontan, sedangkan pada 7 orang pasien
yang tidak melakukan ambulasi dini pasca operasi, orang "%0& diantaranya
mengalami retensi urin dan 1 orang "$0& dapat berkemih secara spontan.
Berdasarkan data rekam medik :umah Sakit :aflesia, diketahui bah+a
kunjungan penderita appendiktomi mengalami peningkatan dimana sebelumnya
pada tahun $01$ jumlah penderita appendiktomi sebanyak 1$8, tahun $01(
sebanyak 1% dan tahun $01 sebanyak 1!% penderita serta tahun $017 sebanyak
$09 orang. Berdasarkan hasil pra penelitian pada tanggal 728 eesember $017
terdapat 7 orang pasien dengan appendiktomi dan menurut hasil +a+ancara
dengan pera+at banyak ditemukan pasien pasca operasi appendectomy dengan
lama hari ra+at 72! hari. Salah satu penyebab lamanya penyembuhan luka post
operasi disebabkan karena tidak dilakukan mobilisasi sedini mungkin pada
pasien.
Berdasarkan obser
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
6/52
C. Pertanyaan Penelitian
'ertanyaan penelitian pada peneliti yaitu Dapakah ada hubungan mobilisasi
dini dengan lamanya penyembuhan luka pada pasien post operasi appendectomy
di :umah Sakit :aflesia tahun $018 EF.
D. Tujuan Penelitian
. Tujuan Umum
'enelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini
dengan lamanya penyembuhan luka pada pasien post operasi appendectomy di
:umah Sakit :aflesia tahun $018
!. Tujuan "husus
a. @ntuk mengetahui distribusi frekuensi pelaksanaan mobilisasi dini pada
pasien post operasi appendectomy di :umah Sakit :aflesia tahun $018
b. @ntuk mengetahui distribusi frekuensi lamanya penyembuhan luka post
operasi appendectomy di :umah Sakit :aflesia tahun $018
c. @ntuk mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan lama penyembuhan
luka pada pasien post operasi appendectomy di :umah Sakit :aflesia
tahun $018.
E. Man#aat Penelitian
. $e%ara Te&ritis
iharapkan penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan bacaan dalam
lingkungan perpustakaan kampus dan dapat dijadikan sebagai masukan
informasi yang berguna bagi mahasis+a Stikes Bhakti -usada khususnya
jurusan kepera+atan.
!. $e%ara Praktis
'enelitian ini dapat menjadi masukan dalam meningkatkan mutu dan kualitas
pelayanan dan asuhan kepera+atan pada pasien pasca operasi appendectomy.
'. "easlian Penelitian
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
7/52
'enelitian serupa tentang mobilisasi dini sudah pernah diteliti oleh Impo
-utauruk "$00%& dengan judul penelitian gambaran tingkat pengetahuan pera+at
dalam pelaksanaan penerapan mobilisasi dini pada pasien post operasi di :uang
Seruni :S@ dr. #. Gunus Bengkulu yang hasilnya adalah pengetahuan pera+at
dalam menerapkan mobilisasi dini kategori tinggi "7!,7& dan penerapan
pelaksanaan mobilisasi dini kategori sedang "77,(&. 'erbedaan dengan
penelitian ini adalah
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
8/52
adalah peradangan dari apendiks
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
9/52
ambar 1. Anatomi Appendicitis
"Sumber > SmeltHer, S.* ) Brenda, $01$&
Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjang 10 cm dan
berpangkal di sekum. 3umennya sempit di bagian proksimal dan melebar
di bagian distal. 'ada 87 kasus, apendiks terletak di intraperitoneal.
edudukan itu memungkinkan apendiks bergerak dan ruang geraknya
bergantung pada panjang meso apendiks penggantungnya. 'ada kasus lain
apendiks terletak di retroperitoneal, yaitu di belakang sekum, di belakang
colon ascendens/di tepi lateral colon ascendesn. ejala klinis apendiksitis
ditentukan oleh letak apendiks. 'ersarafan parasimpatis berasal dari cabang
ner
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
10/52
Apendiks diperdarahi oleh arteri apendikularis, jika tersumbat maka akan
terjadi ganggren "SmeltHer, S.* ) Brenda, $01$&
b. =isiologi
=ungsi apendiks tidak diketahui. Apendiks menghasilkan lendir 12$
ml/hari. 3endir secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selan
mengalir ke sekum. -ambatan aliran lendir di muara apendiks tampaknya
berperan pada patogenisasi apendiksitis. iperkirakan apendiks
mempunyai peranan dalam mekanisme imunologik. Immunoglobulin
sekretoar yang dihasilkan oleh A3C "Gut Associated Lympoid Tissue&
yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks ialah Ig A.
immunoglobulin itu sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi.
?amun pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh
sebab jumlah jaringan limfe disini kecil sekali jika dibandingkan dengan
jumlah di saluran cerna dan seluruh tubuh "3ong, $00!&.
,. Eti&l&gi
=aktor2faktor penyebab apendiksitis antara lain >
a. -yperplasia dari folikel lympoid "70&
b. =ekolith dalam lunen apendiks "(7&
c. Adanya benda asing seperti cacing dan biji2bijian "&
d. Struktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya "1&
e. Sebab2sebab lain seperti keganasan/karsinoma "10& "Barbara, $00%&.
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
11/52
s+ari "$00%& menyatakan bah+a, apendiksitis perforasi biasanya
akibat keterlambatan dalam mencari/memperoleh pertolongan medis,
dimungkinkan dipengaruhi oleh faktor2faktor kurang pengetahuan, status
ekonomi yang rendah, budaya dan sarana pendukung yang kurang memadai.
i samping itu juga dipengaruhi oleh faktor umur terutama pada orang tua
dan anak2anak. 'ada orang tua biasanya karena adanya gejala yang samar,
perubahan anatomi apendiks dan atherosclerosis, serta pada anak2anak
karena dinding apekdik masih tipis anak kurang komunikatif sehingga
memperpanjang +aktu diagnosis, pendindingan yang kurang sempurna.
iantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan
dan kuat dugaannya sebagai penyebab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/
feces dan hyperplasia jaringan limfoid. 'enyumbatan atau pembesaran inilah
yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. 'erlu diketahui
bah+a dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh
bakteri/kuman Escherichia coli, inilah yang sering kali mengakibatkan
infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu "Sjamsuhidajat, $011&.
'enelitian epidemiologis menunjukkan kebiasaan makan2makanan
rendah serat akan mengakibatkan konstipasi yang dapat menimbulkan
appendicitis. -al tersebut akan meningkatkan tekanan intra sekal, sehingga
timbul sumbatan fungsional appendiks dan meningkatkan pertumbuhan
kuman flora pada kolon "Sjamsuhidajat, $011&.
-. Patisi&l&gi
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
12/52
Sumber > #ansjoer, $011
Apendiksitis biasanya disebabkan oleh penyumbangan lumen
apendiks oleh hyperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, struktur
karena fikosis akibat peradangan sebelumnya atau neoplasma. bstruktsi
tersebut menyebabkan mukus diproduksi mukosa mengalami bendungan.
#akin lama mucus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding
apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan
tekanan intralumen, tekanan yang meningkat tersebut akan menghambat
aliran limfe yang mengakibatkan edema. iaforesis bakteri dan ulserasi
Fekalit, cacing askaris, benda
Penyumbatan lumen apendiks(obstruksi)
Mucus yang diproduksi mukosa
mengalami bendungan
Apendiks teregang
Tekanan intraluminal meningkat
Aliran limfe terhambat, drainase
ena menurun, apendiks
!dema, ulserasi mukosa, inasi
bakteri
"skemia akibat trombosis ena
intramural#angren dan perforasi
Pembengkakan limfoid
Apendiksitis akut fokal
Mucus terus diproduksi
Tekanan terus meningkat
!dema bertambah,
obstruksi ena, bakteri
menembus dinding,
Aliran arteri terganggu
"nfark dinding apendiks
#anggren
$inding pecah (perforasi)
ambar 1. 'atofisiologi Apendiksitis
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
13/52
mukosa pada saat inilah terjadi apendiksitis akut fokal yang ditandai oleh
nyeri epigastrium "#ansjoer, $011&.
Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat hal
tersebut akan menyebabkan obstruksi
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
14/52
a. Canda a+al > nyeri mulai di epigastrium/region umbilikus disertai mual
dan anoreksia.
b. ?yeri pindah ke kanan ba+ah "yang akan menetap dan diperberat bila
berjalan atau batuk& dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum
lokal di titik #c. Burney > nyeri tekan, nyeri lepas, defans muskuler.
c. ?yeri rangsangan peritoneum tidak langsung >
1& ?yeri pada kuadran kanan ba+ah saat kuadran kiri ba+ah ditekan
" Rovsing Sign&.
$& ?yeri kanan ba+ah bila tekanan disebelah kiri dilepas " Blumberg &.
(& ?yeri kanan ba+ah bila peritoneum bergerak seperti napas dalam,
berjalan, batuk, mengedan.
d. ?afsu makan menurun
e. emam yang tidak terlalu tinggi
f. Biasanya terdapat konstipasi, tapi kadang2kadang terjadi diare "Barbara,
$011&.
ejala2gejala permulaan pada apendiksitis yaitu nyeri atau perasaan
tidak enak sekitar umbilikus diikuti oleh anoreksia, nausea dan muntah,
gejala ini umumnya berlangsung lebih dari 1 atau $ hari. alam beberapa
jam nyeri bergeser ke kuadran kanan ba+ah dan mungkin terdapat nyeri
tekan sekitar titik #c. Burney, kemudian dapat timbul spasme otot dan nyeri
lepas. Biasanya ditemukan demam ringan dan leukosit meningkat bila
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
15/52
rupture apendiks terjadi nyeri sering sekali hilang secara dramatis untuk
sementara "Barbara, $011&..
/. "lasi#ikasi
a. Apendiksitis akut ocalis atau segmentasi
Gang biasanya hanya bagian distal yang meradang, tetapi seluruh
rongga apendiks 1/( distal berisi nanah.
1& Apendiksitis akut purulenta " supurativa& diusa
Gaitu pembentukan nanah yang berlebihan pada seluruh rongga
apendiks juga mengandung nanah ber+arna merah karena perdarahan
mukosa bengkak dan dapat terlepas sehingga terbentuk tukak2tukak.
$& Apendiksitis akut
Gaitu disebabkan oleh trauma misalnya pada kecelakaan atau pada
operasi.
b. Apendiksitis kronis
ejala2gejalanya lebih samar2samar maka lebih jarang ditemukan dan
semua rasa nyeri yang kurang jelas pada perut kanan ba+ah "Barbara,
$00%&.
0. "&m*likasi
Infeksi luka terjadi pada 10 atau lebih penderita apendicitis yang
mengalami perforasi kalau insisi pada kulit ditutup. Abses abdomen,
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
16/52
khususnya di daerah pel
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
17/52
e. bstruksi intestinal juga dapat terjadi akibat perlengketan.
1. Pemeriksaan Penunjang
a. 3aboratorium
itemukan leukositosis 10.000 s/d 1%.000/mm(, kadang2kadang
dengan pergeseran ke kiri leukositosis lebih dari 1%.000/mm( disertai
keluhan/ gejala apendiksitis lebih dari empat jam mencurigakan perforasi
sehingga diduga bah+a tingginya leukositosis sebanding dengan
hebatnya peradangan.
b. :adiologi
'emeriksaan radiology akan sangat berguna pada kasus atipikal.
'ada 77 kasus apendiksitis stadium a+al akan ditemukan gambaran
foto polos abdomen yang abnormal, gambaran yang lebih spesifik
adanya masa jaringan lunak di perut kanan ba+ah dan mengandung
gelembung2gelembung udara. Selain itu gambaran radiologist yang
ditemukan adanya fekalit, pemeriksaan barium enama dapat juga dipakai
pada kasus2kasus tertentu cara ini sangat bermanfaat dalam menentukan
lokasi sakum pada kasus DBiHarF. 'emeriksaan radiology J2ray dan @S
menunjukkan densitas pada kuadran kanan ba+ah atau tingkat aliran
udara setempat.
c. 'emeriksaan 'enunjang 3ainnya
1& 'ada fluoroscopy sekum dan ileum terminasi tampak irritable.
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
18/52
$& 'emeriksaan colok dubur > menyebabkan nyeri bila di daerah infeksi,
bisa dicapai dengan jari telunjuk "Barbara, $011&.
2. Penatalaksanaan
a. Sebelum operasi
1& bser
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
19/52
untuk mempercepat pertumbuhan jaringan pada luka operasi& "3auro,
S ) #artin, , $009&
b. perasi apendiktomy
Ada ( cara apendiktomy yang mempunyai keuntungan dan kerugian >
1& Insisi menurut #c. Burney " grid incision atau muscle splitting
incision&
Sayatan yang dilakukan pada garis yang tegak lurus pada garis
yang menghubungkan spina iliaka anterior superior "SIAS& dengan
umbilicus pada sepertiga lateral "titik #c. Burney& sayatan ini
mengenai kutis, subkutis dan fasia, otot2otot dinding perut dibelah
secara tumpul menurut arah serabutnya. Setelah itu akan tampak
peritoneum parietal "mengkilat dan ber+arna biru keabu2abuan& yang
disayar untuk meluksasi sekum. Sekum dikenali dari ukurannya yang
besar, mengkilat, lebih kelabu/putih, mempunyai haustra dan taenia
koli, sedangkan ileum lebih kecil, lebih merah dan tidak mempunyai
haustrac atau taenia koli, basis apendiks dicari pada pertemuan ketiga
taenia kolo.
Ceknik inilah yang paling sering dikerjakan karena
keuntungannya tidak terjadi benjolan dan tidak mungkin terjadi
herniasi, trauma operasi minimum pada alat2alat tubuh dan masa
istirahat pasca bedah yang lebih pendek karena penyembuhan lebih
cepat kerugiannya adalah lapangan operasi terbatas, sulit diperluas
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
20/52
dan +aktu operasi lebih lama lapangan operasi dapat diperluas
dengan memotong otot secara tajam "3auro, S ) #artin, , $009&.
$& Insisi menurut :ouL "musicle catting incision&
3okasi dan arah sayatan sama dengan #c. Burney, hanya
sayatannya langsung menembus otot dinding perut tanpa
memperdulikan arah tersebut sampai tampak peritoneum,
keuntungannya adalah lapangan operasi lebih luas, mudah diperluas,
sederhana dan mudah. Sedangkan kerugiannya adalah diagnosis yang
harus tepat sehingga lokasi dapat dipastikan, lebih banyak memotong
saraf dan pembuluh darah sehingga perdarahan menjadi lebih banyak.
#asa istirahat pasca bedah lebih lama karena adanya benjolan yang
mengganggu pasien, nyeri pasca operasi lebih sering terjadi kadang2
kadang dengan hematoma yang terinfeksi dan masa penyembuhan
lebih lama "3auro, S ) #artin, , $009&.
(& Insisi pararektal
ilakukan sayatan pada garis batas lateral musculus rektus
abdominalis dekstra secara
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
21/52
ke apendiks atau sekum, kemungkinan memotong saraf dan
pembuluh darah lebih besar dan untuk menutup luka operasi
diperlukan jahitan penunjang "3auro, S ) #artin, , $009&.
Setelah peritoneum dibuka dengan retractor, maka basis
apendiks dapat dicari pada pertemuan tiga taenia koli, untuk
membebaskannya dari masa apendiks ada dua cara yang dapat
dipakai sesuai dengan situasi dan kondisi yaitu >
a& Apendiktomy secara biasa bila kita mulai dari apeks ke basis
apendiks untuk memotong mesoapendiks ini dilakukan pada
apendiks yang tergantung bebas pada sekum atau bila puncak
apendiks mudah ditemukan.
b& Apendiktomy secara retrograd > bila kita memotong
masoapendiks dari basis ke arah puncak, ini dilakukan pada
apendiks yang letaknya sulit > misalnya retrosekal atau puncaknya
sukar dicapai karena tersembunyi, misalnya karena telah terjadi
perlengkapan dengan sekitarnya "3auro, S ) #artin, , $009&.
c. 'asca perasi
'erlu dilakukan obser
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
22/52
selama itu pasien dipuasakan, bila tindakan operasi lebih besar misalnya
pada perforasi atau peritonitis umum, puasa diteruskan sampai fungsi
usus kembali normal "3auro, S ) #artin, , $009&.
emudian berikan minum mulai 17 ml/jam selama 27 jam lalu
naikkan menjadi (0 ml/jam keesokan harinya diberikan makanan saring
dan hari berikutnya berikan makanan lunak. Satu hari pasca operasi,
pasien dianjurkan untuk duduk tegak ditempat tidur selama $ L (0 menit.
'ada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk di luar kamar hari ke
tujuh jahitan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan pulang
d. 'enatalaksanaan ga+at darurat non2operasi
Bila tidak ada fasilitas bedah berikan penatalaksanaan seperti
dalam peritonitis akut, dengan demikian gejala apendiksitis akut akan
merata dan kemungkinan terjadinya komplikasi akan berkurang.
e. Penyem3uhan Luka
1&=ase penyembuhan luka
oHier "$011&, menyatakan bah+a fase penyembuhan luka dibagi >a& =ase Inflamatori
=ase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir (4 hari. ua
proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan
pagositosis. -emostasis "penghentian perdarahan& akibat fase
konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh
darah, endapan fibrin "menghubungkan jaringan& dan
pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
23/52
oleh platelet yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi
kerangka bagi pengambilan sel. Scab "keropeng& juga dibentuk
dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu
hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme.
iba+ah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. ;pitelial
sel membantu sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan dan
mencegah masuknya mikroorganisme.
=ase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan
respon seluler digunakan untuk mengangkat benda2benda asing
dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke jaringan
memba+a bahan2bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses
penyembuhan. 'ada akhirnya daerah luka tampak merah dan
sedikit bengkak.Selama sel berpindah lekosit "terutama neutropil& berpindah
ke daerah interstitial. Cempat ini ditempati oleh makrofag yang
keluar dari monosit selama lebih kurang $ jam setelah cidera/luka.
#akrofag ini menelan mikroorganisme dan sel debris melalui
proses yang disebut pagositosis. #akrofag juga mengeluarkan
faktor angiogenesis "A=& yang merangsang pembentukan ujung
epitel diakhir pembuluh darah. #akrofag dan A= bersama2sama
mempercepat proses penyembuhan. :espon inflamatori ini sangat
penting bagi proses penyembuhan. b& =ase 'roliferatif
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
24/52
=ase kedua ini berlangsung dari hari ke2( atau sampai hari
ke211 setelah pembedahan. =ibroblast "menghubungkan sel2sel
jaringan& yang berpindah ke daerah luka mulai $ jam pertama
setelah pembedahan. ia+ali dengan mensintesis kolagen dan
substansi dasar yang disebut proteoglikan kira2kira 7 hari setelah
terjadi luka. olagen adalah substansi protein yang menambah
tegangan permukaan dari luka. umlah kolagen yang meningkat
menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan
luka terbuka. Selama +aktu itu sebuah lapisan penyembuhan
nampak diba+ah garis irisan luka apilarisasi tumbuh melintasi
luka, meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan
nutrisi yang diperlukan bagi penyembuhan. =ibroblast berpindah
dar pembuluh darah ke luka memba+a fibrin. Seiring
perkembangan kapilarisasi jaringan perlahan ber+arna merah.
aringan ini disebut granulasi jaringan yang lunak dan mudah
pecah.c& =ase #aturasi
=ase maturasi dimulai hari ke2$1 dan berakhir 12$ tahun
setelah pembedahan. =ibroblast terus mensintesis kolagen.
olagen menjalin dirinya , menyatukan dalam struktur yang lebih
kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas dan
meninggalkan garis putih.$& 'rinsip2prinsip pera+atan luka
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
25/52
Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Caylor
"$00%& yaitu>
a& emampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi
oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang
b& :espon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap
dijaga
c& :espon tubuh secara sistemik pada trauma
d& Aliran darah ke dan dari jaringan yang lukae& eutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis
pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme
f& 'enyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda
asing tubuh termasuk bakteri.
(& omplikasi2komplikasi pada 'enyembuhan 3ukaomplikasi penyembuhan luka meliputi infeksi, perdarahan,
dehiscence dan ea& Infeksi
In
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
26/52
setelah pembedahan dan tiap % jam setelah itu.ika perdarahan
berlebihan terjadi, penambahan tekanan balutan luka steril
mungkin diperlukan. 'emberian cairan dan inter
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
27/52
#enurut Attree dan #erchant "1998&, pera+atan segera setelah operasi yang
dilakukan dengan mobilisasi meliputi hal2hal berikut>
%. @ntuk mempertahankan sistem operasi yang sempurnaSetelah dilakukan operasi apendiktomi dapat dilakukan dengan mengatur
posisi pasien sampai reflek2reflek pelindung pulih. 'osisi yang diberikan pada
pasien pasca apendiktomi yaitu miring kiri atau setengah telengkup dengan
kepala ditengadahkan ke belakang dan rahang ke depan dengan memutarkan
seluruh badan. #emutar dan mengatur posisi yang sering sekurang2kurangnya
dua sampai tiga jam sekali dapat membantu kelancaran
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
28/52
'asien harus dilatih agar tidak berbaring terlalu lama, latihan yang dapat
dilakukan antara lain dengan latihan kaki yang terdiri dari latihan memompa
otot, latihan Muadrisep dan latihan mengencangkan gluteal, latihan duduk
"dangling& dengan kaki menjuntai, meninggikan kaki dan ambulasi dini.
3atihantersebut dapat mencegah tromboplebitis pasca bedah dapat dicegah.
. #empertahankan eliminasi
#encegah terjadinya konstipasi pasca bedah dengan mengusahakan
pergerakan maksimal sejauh yang diiHinkan.
&. #encegah distensi abdominal dan nyeri karena gas.
istensi pasca bedah apendiktomi akibat dari penumpukkan gas yang
tidak dapat diabsorpsi dalam ntestinal merupakan reaksi terhadap pengelolaan
usus pada saat operasi. arena banyak menelan udara pada saat pemulihan
dari anastesi atau usaha untuk menghilangkan mual dan masuknya gas dari
aliran darah ke bagian perut yang atonis. ?yeri akibat gas adalah disebabkan
oleh kontraksi dari bagian usus yang tidak menderita sebagai usha untuk
menolak penumpukkan gas pada saluran gas.Inter
a. Ambulitori merupakan metode yang paling baik untuk merangsang
peristaltik dan menggerakkan udara sehingga dapat terbuang.
b. 3atihan menggerakkan udara dari kiri ke kanan guna mencegah
penumpukkan.
c. Berbaring terlentang kaki diluruskan dipasang bantald. 3ipatan dengkul kanan gerakkan ke arah abdomen
e. Cempatkan tangan pada dengkul dan tarik ke ba+ah ke arah abdomen
f. Cahan posisi selama hitungan sampai sepuluh
g. ea+ahkan kaki perlahan2lahanh. #enarik nafas dalam perlahan2lahan
i. @langi gerakkan dengan sebanyak tiga sampai empat kali
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
29/52
j. #enggerakkan pel
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
30/52
dapat berfungsi dan melakukan akti
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
31/52
termasuk juga menggerakkan badan lainnya, miring ke kiri atau ke
kanan.
b. 'ada 1$ sampai $ jam berikutnya atau bahkan lebih a+al lagi badan
sudah bisa diposisikan duduk, baik bersandar maupun tidak dan fase
selanjutnya duduk di atas tempat tidur dengan kaki yang dijatuhkan atau
ditempatkan di lantai sambil digerak2gerakkan.
c. 'ada hari kedua pasca operasi, rata2rata untuk pasien yang dira+at di
kamar atau bangsal dan tidak ada hambatan fisik untuk berjalan,
semestinya memang sudah bisa berdiri dan berjalan di sekitar kamar
atau keluar kamar, misalnya ke toilet atau kamar mandi sendiri.
d. 'asien harus diusahakan untuk kembali ke akti
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
32/52
jantung, dan menyuplai darah ke jantung dan otot. umlah darah yang
dipompa oleh jantung "cardiac output & meningkat karena aliran balik
dari aliran darah. umlah darah yang dipompa oleh jantung "cardiac
outpu! normal adalah 7 liter/menit, dengan mobilisasi dapat
meningkatkan cardiac output sampai (0 liter/ menit.
c. Sistem :espirasi
umlah udara yang dihirup dan dikeluarkan oleh paru "ventilasi&
meningkat. Nentilasi normal sekitar 728 liter/menit. 'ada mobilisasi
yang berat, kebutuhan oksigen meningkat hingga mencapai $0L dari
kebutuhan normal. Akti
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
33/52
penggunaan trigliserid dan asam lemak, sehingga dapat mengurangi
tingkat trigliserid serum dan kolesterol dalam tubuh.
f. Sistem @rinariarena akti
a. 'engetahuan'engetahuan mengenai mobilisasi dini pasca operasi bisa
didapatkan dari informasi atau pendidikan kesehatan yang diberikan
oleh seorang pera+at kepada pasien yang akan menjalani tindakan
operasi. 'endidikan kesehatan tersebut dapat diberikan sebelum
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
34/52
tindakan operasi dilakukan yaitu pada fase praoperatif. Sehingga setelah
tindakan operasi selesai dilaksanakan, pasien telah mengetahui manfaat
dari mobilisasi dan hal itu dapat mempengaruhi pasien tersebut untuk
melakukan mobilisasi dini tanpa rasa takut.
b. ;mosi
;mosi adalah perasaan dalam diri seseorang yang timbul karena
ada suatu stimulus dan memperlihatkan reaksi kognisi, reaksi fisiologis,
reaksi biologis, dan bahkan reaksi beha
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
35/52
adanya hubungan dua orang atau lebih yang perilaku atau tindakannya
direspon oleh orang lain.
Interaksi yang dilakukan pasien dengan keluarga dan orang 4 orang
di sekitar akan mempengaruhi pasien tersebut untuk melakukan
mobilisasi pasca operasi, sehingga dengan mobilisasi tersebut akan
memoti
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
36/52
dan mau melakukan mobilisasi. Suasana lingkungan yang nyaman juga
dapat mendukung terhadap akti
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
37/52
melakukan akti
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
38/52
menyebabkan kondisi fisisk seseorang menjadi lemah. ondisi yang
lemah akan mengakibatkan orang untuk bergerak atau melakukan
mobilisasi lebih lamban. Seseorang yang melakukan mobilisasi jelas
membutuhkan energi atau tenaga. rang yang sedang sakit akan berbeda
mobilitasnya dibandingkan dengan orang yang dalam kondisi sehat.
@ntuk itu asupan makanan yang bergiHi sangat diperlukan bagi orang
yang sedang sakit apalagi orang yang baru menjalani tindakan operasi
agar energi atau tenaga orang tersebut dapat kembali optimal sehingga
dapat melakukan mobilitas sebagaimana yang dianjurkan.
f. @sia dan Status 'erkembanganSeorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya
dibandingkan dengan seorang remaja atau de+asa. Seorang anak dapat
melakukan mobilisasi yang lebih aktif karena mobilisasi yang dilakukan
anak2anak tidak berdasarkan instruksi yang diperintah oleh seseorang.
Apabila seorang anak tersebut baru saja menjalani tindakan operasi dan
anak tersebut melakukan mobilisasi yang sangat aktif maka akan
berakibat robeknya luka operasi yang masih belum sembuh. Sedangkan
mobilisasi yang dilakukan pasien pasca operasi harus bertahap dan harus
sesuai dengan instruksi yang telah diberikan oleh pera+at.
0. M&3ilisasi Dini *a+a Pasien +engan Anestesi $*inal +an Anestesi Umum
'erbedaan mobilisasi dini antara pasien dengan anstesi spinal dan
anestesi umum adalah +aktu pelaksanaannya. #obilisasi dini pada pasien
dengan anestesi spinal dapat dilakukan pada $ jam setelah operasi sedangkan
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
39/52
pada pasien dengan anestesi umum dapat dilakukan sedini mungkin mulai dari
821$ jam setelah operasi.
a. #obilisasi dini pada pasien dengan anestesi spinal >
1& Setelah operasi berbaring di tempat tidur, tetapi dapat melakukan
pegerakan ringan seperti menggerakkan ekstremitas atas dan
ekstremitas ba+ah
$& 'ada hari kedua pasien dapat duduk di tempat tidur dan duduk dengan
kaki menjuntai di pinggir tempat tidur
(& 'ada hari ketiga pasien dapat berjalan di kamar seperti ke kamar mandi
dan bisa juga berjalan ke luar kamar
b. #obilisasi dini pada pasien dengan anestesi umum >
1& 'ada saat a+al "8 sampai 1$ jam pertama& pasien dapat melakukan
pergerakan fisik seperti menggerakkan ekstremitas seperti mengangkat
tangan, menekuk kaki, dan menggerakkan telapak kaki
2) 'ada hari kedua pasien dapat duduk di tempat tidur ambil makan, atau
duduk dengan kaki menjuntai di pinggir tempat tidur. ika pasien
sudah berani, pasien dapat berjalan di sekitar kamar seperti ke kamar
mandi
') 'ada hari ketiga pasien dapat berjalan ke lua kamar dengan dibantu
atau secara mandiri
D. Hu3ungan M&3ilisasi Dini Dengan Lama Penyem3uhan Luka P&st )*erasi
A**en+ikt&mi
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
40/52
ebanyakan dari pasien masih mempunyai kekha+atiran kalau tubuh
digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi
yang masih belum sembuh yang baru saja selesai dikerjakan. 'adahal tidak
sepenuhnya masalah ini perlu dikha+atirkan, bahkan justru hampir semua jenis
operasi membutuhkan mobilisasi atau pergerakan badan sedini mungkin.
Asalkan rasa nyeri dapat ditahan dan keseimbangan tubuh tidak lagi menjadi
gangguan, dengan bergerak, masa pemulihan untuk mencapai le
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
41/52
'ada saat a+al, pergerakan fisik bisa dilakukan di atas tempat tidur dengan
menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau diluruskan,
mengkontraksikan otot2otot dalam keadaan statis maupun dinamis termasuk juga
menggerakkan badan lainnya, miring ke kiri atau ke kanan. 'ada 1$ sampai $
jam berikutnya atau bahkan lebih a+al lagi badan sudah bisa diposisikan duduk,
baik bersandar maupun tidak dan fase selanjutnya duduk di atas tempat tidur
dengan kaki yang dijatuhkan atau ditempatkan di lantai sambil digerak2gerakan.
i hari kedua pasca operasi, rata2rata untuk pasien yang dira+at di kamar atau
bangsal dan tidak ada hambatan fisik untuk berjalan, semestinya memang sudah
bisa berdiri dan berjalan di sekitar kamar atau keluar kamar, misalnya berjalan
sendiri ke toilet atau kamar mandi dengan posisi infus yang tetap terjaga.
Bergerak pasca operasi selain dihambat oleh rasa nyeri terutama di sekitar
luka operasi, bisa juga oleh beberapa selang yang berhubungan dengan tubuh,
sepertiK infus, cateter, pipa nasogastrik "?COnasogastric tube&, drainage tube,
kabel monitor dan lain2lain. 'erangkat ini pastilah berhubungan dengan jenis
operasi yang dijalani. ?amun paling tidak dokter bedah akan mengintruksikan
susternya untuk membuka atau melepas perangkat itu tahap demi tahap seiring
dengan perhitungan masa mobilisasi ini. @ntuk operasi di daerah kepala, seperti
trepanasi, operasi terhadap tulang +ajah, kasus C-C, mata dan lain2lain, setelah
sadar baik, sudah harus bisa menggerakkan bagian badan lainnya. Akan
diperhatikan masalah jalan nafas dan kemampuan mengkonsumsi makanan jika
daerah operasinya di sekitar rongga mulut, hidung dan leher. Cerhadap operasi
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
42/52
yang dikerjakan di daerah dada, perhatian utama pada pemulihan terhadap
kemampuan otot2otot dada untuk tetap menjamin pergerakan menghirup dan
mengeluarkan nafas. @ntuk operasi di perut, jika tidak ada perangkat tambahan
yang menyertai pasca operasi, tidak ada alasan untuk berlama2lama berbaring di
tempat tidur.
'erlu diperhatikan kapan diit makanan mulai diberikan, terutama untuk jenis
operasi yang menyentuh saluran pencernaan. Gang luka operasinya berada di
areal punggung, misalnya pada pemasangan fiksasi pada tulang belakang,
kemampuan untuk duduk sedini mungkin akan menjadi target dokter bedahnya.
Sedangkan operasi yang melibatkan saluran kemih dengan pemasangan cateter
dan atau pipa drainage sudah akan memberikan keleluasaan untuk bergerak sejak
dua kali $ jam pasca operasi. Apalagi operasi yang hanya memperbaiki anggota
gerak, seperti operasi patah tulang, sudah menjadi ke+ajiban pasien untuk
menggerakkan otot dan persendian di sekitar areal luka operasinya secepat
mungkin.
E. "erangka "&nse*
7aria3el In+e*en+en 7aria3el De*en+en
Bagan 1
erangka onsep
#obilisasi ini3ama 'enyembuhan 3uka 'ost
perasi Appendiktomy
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
43/52
'. Hi*&tesis Penelitian
Ada hubungan mobilisasi dengan lama penyembuhan luka pada pasien pasca
operasi appendiktomy di :umah Sakit :aflesia Bengkulu Cahun $018.
BAB III
MET)DE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
alam penelitian ini digunakan metode penelitian secara sur
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
44/52
$011&. 'ada penelitian ini ilakukan#obilisasi
?omin
M&3ilisasi Dini
Dilakukan
Ti+ak Dilakukan
80 Hari
80 Hari
9 0 Hari
90 Hari
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
45/52
dengan pasien bisa turun
dari tempat
tidur, berjalan ke kamar
mandi dan berjalan ke luar kamar.
$ 3ama
'enyem
buhan3uka
'roses penyembuhan
luka yang diukur dalam
+aktu ! hari tanpaditandai tanda2tanda
infeksi
&heck
list
3embar
check
list
0 > 5 ! hari
1> 6 ! -ari
?omin
D. Tem*at Dan :aktu Penelitian
'enelitian ini dilakukan dirumah sakit :aflesia Bengkulu dan akan
dilaksanakan pada bulan =ebruari sampai dengan April tahun $018.
E. P&*ulasi Dan $am*el
1. 'opulasi'opulasi adalah keseluruhan subjek penelitian "Arikunto,$00!&.
'opulasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan post operasi
appendiktomi di :umah Sakit :aflsia pada tahun $017 yaitu sebanyak $0$
orang.$. Sampel
Adapun teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah
random sampling yang merupakan pengambilan sampel dilakukan secara
acak pada populasi yang sudah diketahui sebelumnya. engan kriteria
inklusi sampel>
a. 'asien post appendiktomi kurang dari 1 hari
b. Bersedia menjadi responden.
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
46/52
c. Cidak memiliki komplikasi pasca pembedahan appendiktomi
Adapun besar sampel pada penelitian ini dihitung menurut rumus
?otoatmodjo dengan tingkat kesalahan yang diingikan sebesar 17 atau 0,
17. >
$1 )(d '
' n
+
=
(8
8,7
$$08,1
$$0
&$$70,0"$$01
$$0
&17,0"$$01
$0$$
=
=
+
=
+
=
+
=
n
n
n
n
n
eterangan>
n > besar sampel
? > besar populasi
d > tingkat kepercayaan yang diinginkan 0, 17 "?otoatmodjo, $010&
adi sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah (8 orang
'. Pengum*ulan +an Peng&lahan Data
1. 'engumpulan ata
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
47/52
ata penelitian yang digunakan adalah data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan lembar
obser
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
48/52
penelitian ini menunjukkan nilai r O 0,!7 berarti instrumen bisa digunakan
untuk penelitian.
$. 'engolahan ata
Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan proses pengolahan dan
tabulasi.
a. Editing
ata diperiksa lebih dahulu untuk memastikan kelengkapan data
yang telah diproses sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
b. &oding
Setelah data lengkap diperoleh, maka diberikan kode pada masing2
masing data untuk mempermudah pengolahan data.
c. Entry ata
ata yang telah diberi kode kemudian diolah kedalam komputer.
d. &leaning ata
Sebelum melakukan analisa data yang sudah dimasukkan,
dilakukan pengecekan, pembersihan, jika ditemukan kesalahan pada
entry data, sehingga dapat diperbaiki dan nilai "skor& yang ada sesuai
dengan pengumpulan data kemudian dilakukan tranformasi data untuk
mengambarkan
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
49/52
#elakukan kode ulang pada ja+aban yang belum dikelompokan
menjadi kategori tertentu untuk memudahkan dalam analisa lebih lanjut.
f. "ata Entry
#emindahkan data yang telah lengkap kekomputer kedalam
formulir isisn yang telah disiapkan.
g. &hecking an &leaning "ata
ilakukan untuk melihat kualitas dan konsistensi ja+aban dengan
membuat tabel distribusi frekuensi dari dua pertanyaan yang telah
berhubungan. Bila ditemukan adanya ja+aban yang tidak konsisten
dengan pertanyaan sebelumnya maka dilakukan perbaikan seperlunya.
6. Analisa Data
Setelah semua data telah terkumpul dianalisa dengan metode >
1. Analisis @ni
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
50/52
0 > tidak satupun dari responden
1 2 $7 > sebagian kecil dari responden
$8 2 9 > hampir sebagian dari responden
70 > setengah dari responden
71 2 !7 > sebagian besar dari responden
!8 2 99 > hampir seluruh responden
100 > seluruh responden
$. Analisis Bi
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
51/52
H. (a+4al "egiatan Penelitian
Adapun jad+al pelaksanaan kegiatan penelitian dapat terlihat pada tabel diba+ah ini >
N) "E6IATAN BULAN DAN MIN66U
?o
-
8/19/2019 Bab I-III Viktor
52/52