Bab I-III Viktor

download Bab I-III Viktor

of 20

Transcript of Bab I-III Viktor

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    1/52

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Appendicitis merupakan kedaruratan bedah abdomen yang paling sering

    dilakukan di Amerika Serikat. Insiden appendicitis lebih rendah pada negara

     berkembang dan negara terbelakang, terutama negara negara Afrika, dan lebih

     jarang Insiden apendiksitis di negara maju lebih tinggi dari pada negara

     berkembang. Amerika menangani 11 kasus / 10.000 kasus apendisitis setiap

    tahun. Angka mortalitas di Amerika Serikat menurun delapan kali lipat antara

    tahun 191 dan 19!0 "#ubarak, $00%&. 'ada tahun $00% sebanyak !(.1(% orang

    dan meningkat pada tahun $009 menjadi !(9.1!! "Santacrore ) *raigh, $01$&.

    'ada penelitian multietnik yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun

    $00!, dihasilkan data dari 10000 anak usia diba+ah 1 tahun menderita

    appendicitis dan lebih dari %0.000 kasus appendicitis terjadi di Amerika serikat

    dalam setahun. - memperkirakan insidens apendicitis di dunia tahun $00!

    mecapai ! dari keseluruhan jumlah penduduk dunia "uliansyah, $00%&. i

    Amerika, kejadian appendicitis dikatakan ! dari seluruh populasi dengan

    insiden 1,1 kasus per 1000 penduduk pertahun. ari segi usia, usia $02(0 tahun

    adalah usia yang paling sering mengalami appendicitis. 3aki2laki 1, kali lebih

    sering daripada +anita. Angka kematian secara keseluruhan adalah 0,$ 4 0,%

    dan lebih sering oleh karena komplikasi yang terjadi daripada akibat tindakan

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    2/52

     bedah yang dilakukan. Insiden perforasi lebih tinggi pada pasien usia 51% tahun

    dan 6 70 tahun, hal ini kemungkinan terjadi terkait keterlambatan diagnosis yang

    kemudian meningkatkan resiko morbiditas dan mortalitas.

    Sementara untuk Indonesia sendiri appendicitis merupakan penyakit

    dengan urutan keempat terbanyak pada tahun $008. ata yang dirilis oleh

    epartemen esehatan :I pada tahun $00% jumlah penderita appendicitis di

    indonesia mencapai 791.%19 orang dan meningkat pada tahun $009 sebesar 

    798.1($ orang. elompok usia yang umumnya mengalami appendicitis yaitu

     pada usia antara 102(0 tahun. imana insiden laki2laki lebih tinggi daripada

     perempuan. ";ylin, $009&.

    Angka kesakitan appendiksitis di Indonesia adalah sekitar ($ dari jumlah

     populasi penduduk Indonesia. 'ada tahun $011 sebanyak 87.!77 orang dan pada

    tahun $00! jumlah pasien appendicitis sebanyak !7.801 orang "epkes :I,

    $009&.

    Apendicitis adalah peradangan dari apendiks

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    3/52

     penyembuhan akibat nutrisi yang tidak adekuat, gangguan sirkulasi dan

     perubahan metabolisme yang dapat meningkatkan resiko lambatnya

     penyembuhan luka "potter and perry, $008&. #enurut karakata "$008& pada luka

     bersih dan dira+at dengan baik maka luka akan sembuh lebih cepat, sedangkan

    menurut :. Sjamsuhidajat "$007& proses penyembuhan luka disebabkan oleh

    gangguan sistem imun yang akan menghambat dan mengubah reaksi tubuh

    terhadap luka

    =aktor2faktor yang dapat menghambat penyembuhan luka pasca operasi

    ada $ faktor yaitu faktor intrinsik > umur, penyakit penyerta, status nutrisi,

    oksigenasi dan perfusi jaringan, serta merokok. emudian faktor ekstrinsik >

    teknik pembedahan buruk, mobilisasi, pengobatan, manjemen luka yang tidak 

    tepat, psikososial dan infeksi "'otter and 'erry, $008&.

    Salah satu faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka akibat

    operasi pembuangan apendiks "apendektomi& adalah kurangnya atau tidak 

    melakukan mobilisasi dini. #obilisasi merupakan faktor yang utama dalam

    mempercepat pemulihan dan mencegah terjadinya komplikasi pasca bedah.

    #obilisasi sangat penting dalam percepatan hari ra+at dan mengurangi resiko

    karena tirah baring lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan

    otot2otot di seluruh tubuh, gangguan sirkulasi darah, gangguan pernafasan dan

    gangguan peristaltik maupun berkemih "*arpenito, $000&.

     ?amun, bila terlalu dini dilakukan dengan tehnik yang salah, mobilisasi

    dapat mengakibatkan proses penyembuhan luka menjadi tidak efektif. leh

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    4/52

    karena itulah, mobilisasi harus dilakukan secara teratur dan bertahap. iikuti

    dengan latian :ange of #otion ":#& aktif dan pasif ":oper, $00$&

    #obilisasi dini menjadi hal penting dilakukan karena dapat memperlancar 

     peredaran darah, mencegah komplikasi pasca operasi, mencegah kontraktur, dan

    mempercepat penyembuhan luka "Amilton, 1997&. Selanjutnya secara berturut 2

    turut, hari demi hari dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan dan

    kemudian belajar sendiri pada hari ke ( sampai 7 pasca bedah "#ochtar, 199%&.

    #arlita Sari "$010&, meneliti tentang gambaran penatalaksanaan mobilisasi

    dini pada pasiean apendiktomi di :S '@ #uhammadiyah ombong.

    Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data bah+a mobilisasi dini dapat

    mengurangi rasa nyeri pasien, mengurangi +aktu ra+at di rumah sakit dan dapat

    mengurangi stres psikis pada pasien. esimpulan dari penelitian ini adalah

    dengan bergerak seseorang dapat mencegah kekakuan otot dan sendi,

    mengurangi rasa nyeri, menjaga aliran darah, memperbaiki metabolisme tubuh,

    mengembalikan kerja fisiologis organ2organ

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    5/52

     pasien pasca pembedahan untuk membantu mempercepat pemulihan usus dan

    mempercepat penyembuhan luka pasien.

    -asil penelitian yang dilakukan oleh :is+anto pada tahun $011, didapatkan

    data bah+a dari 11 orang pasien pasca operasi yang melakukan ambulasi dini

    ditemukan ada $ orang pasien "1%,$& yang mengalami retensi urin dan 9 orang

    "%1,%& lainnya dapat berkemih secara spontan, sedangkan pada 7 orang pasien

    yang tidak melakukan ambulasi dini pasca operasi, orang "%0& diantaranya

    mengalami retensi urin dan 1 orang "$0& dapat berkemih secara spontan.

    Berdasarkan data rekam medik :umah Sakit :aflesia, diketahui bah+a

    kunjungan penderita appendiktomi mengalami peningkatan dimana sebelumnya

     pada tahun $01$ jumlah penderita appendiktomi sebanyak 1$8, tahun $01(

    sebanyak 1% dan tahun $01 sebanyak 1!% penderita serta tahun $017 sebanyak 

    $09 orang. Berdasarkan hasil pra penelitian pada tanggal 728 eesember $017

    terdapat 7 orang pasien dengan appendiktomi dan menurut hasil +a+ancara

    dengan pera+at banyak ditemukan pasien pasca operasi appendectomy dengan

    lama hari ra+at 72! hari. Salah satu penyebab lamanya penyembuhan luka post

    operasi disebabkan karena tidak dilakukan mobilisasi sedini mungkin pada

     pasien.

    Berdasarkan obser

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    6/52

    C. Pertanyaan Penelitian

    'ertanyaan penelitian pada peneliti yaitu Dapakah ada hubungan mobilisasi

    dini dengan lamanya penyembuhan luka pada pasien post operasi appendectomy

    di :umah Sakit :aflesia tahun $018 EF.

    D. Tujuan Penelitian

    . Tujuan Umum

    'enelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini

    dengan lamanya penyembuhan luka pada pasien post operasi appendectomy di

    :umah Sakit :aflesia tahun $018

    !. Tujuan "husus

    a. @ntuk mengetahui distribusi frekuensi pelaksanaan mobilisasi dini pada

     pasien post operasi appendectomy di :umah Sakit :aflesia tahun $018

     b. @ntuk mengetahui distribusi frekuensi lamanya penyembuhan luka post

    operasi appendectomy di :umah Sakit :aflesia tahun $018

    c. @ntuk mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan lama penyembuhan

    luka pada pasien post operasi appendectomy  di :umah Sakit :aflesia

    tahun $018.

    E. Man#aat Penelitian

    . $e%ara Te&ritis

    iharapkan penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan bacaan dalam

    lingkungan perpustakaan kampus dan dapat dijadikan sebagai masukan

    informasi yang berguna bagi mahasis+a Stikes Bhakti -usada khususnya

     jurusan kepera+atan.

    !. $e%ara Praktis

    'enelitian ini dapat menjadi masukan dalam meningkatkan mutu dan kualitas

     pelayanan dan asuhan kepera+atan pada pasien pasca operasi appendectomy.

    '. "easlian Penelitian

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    7/52

    'enelitian serupa tentang mobilisasi dini sudah pernah diteliti oleh Impo

    -utauruk "$00%& dengan judul penelitian gambaran tingkat pengetahuan pera+at

    dalam pelaksanaan penerapan mobilisasi dini pada pasien post operasi di :uang

    Seruni :S@ dr. #. Gunus Bengkulu yang hasilnya adalah pengetahuan pera+at

    dalam menerapkan mobilisasi dini kategori tinggi "7!,7& dan penerapan

     pelaksanaan mobilisasi dini kategori sedang "77,(&. 'erbedaan dengan

     penelitian ini adalah

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    8/52

    adalah peradangan dari apendiks

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    9/52

    ambar 1. Anatomi Appendicitis

    "Sumber > SmeltHer, S.* ) Brenda, $01$&

    Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjang 10 cm dan

     berpangkal di sekum. 3umennya sempit di bagian proksimal dan melebar 

    di bagian distal. 'ada 87 kasus, apendiks terletak di intraperitoneal.

    edudukan itu memungkinkan apendiks bergerak dan ruang geraknya

     bergantung pada panjang meso apendiks penggantungnya. 'ada kasus lain

    apendiks terletak di retroperitoneal, yaitu di belakang sekum, di belakang

    colon ascendens/di tepi lateral colon ascendesn. ejala klinis apendiksitis

    ditentukan oleh letak apendiks. 'ersarafan parasimpatis berasal dari cabang

    ner

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    10/52

    Apendiks diperdarahi oleh arteri apendikularis, jika tersumbat maka akan

    terjadi ganggren "SmeltHer, S.* ) Brenda, $01$&

     b. =isiologi

    =ungsi apendiks tidak diketahui. Apendiks menghasilkan lendir 12$

    ml/hari. 3endir secara normal dicurahkan ke dalam lumen dan selan

    mengalir ke sekum. -ambatan aliran lendir di muara apendiks tampaknya

     berperan pada patogenisasi apendiksitis. iperkirakan apendiks

    mempunyai peranan dalam mekanisme imunologik. Immunoglobulin

    sekretoar yang dihasilkan oleh A3C "Gut Associated Lympoid Tissue&

    yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks ialah Ig A.

    immunoglobulin itu sangat efektif sebagai pelindung terhadap infeksi.

     ?amun pengangkatan apendiks tidak mempengaruhi sistem imun tubuh

    sebab jumlah jaringan limfe disini kecil sekali jika dibandingkan dengan

     jumlah di saluran cerna dan seluruh tubuh "3ong, $00!&.

    ,. Eti&l&gi

    =aktor2faktor penyebab apendiksitis antara lain >

    a. -yperplasia dari folikel lympoid "70&

     b. =ekolith dalam lunen apendiks "(7&

    c. Adanya benda asing seperti cacing dan biji2bijian "&

    d. Struktur karena fibrosis akibat peradangan sebelumnya "1&

    e. Sebab2sebab lain seperti keganasan/karsinoma "10& "Barbara, $00%&.

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    11/52

    s+ari "$00%& menyatakan bah+a, apendiksitis perforasi biasanya

    akibat keterlambatan dalam mencari/memperoleh pertolongan medis,

    dimungkinkan dipengaruhi oleh faktor2faktor kurang pengetahuan, status

    ekonomi yang rendah, budaya dan sarana pendukung yang kurang memadai.

    i samping itu juga dipengaruhi oleh faktor umur terutama pada orang tua

    dan anak2anak. 'ada orang tua biasanya karena adanya gejala yang samar,

     perubahan anatomi apendiks dan atherosclerosis, serta pada anak2anak 

    karena dinding apekdik masih tipis anak kurang komunikatif sehingga

    memperpanjang +aktu diagnosis, pendindingan yang kurang sempurna.

    iantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan

    dan kuat dugaannya sebagai penyebab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/

    feces dan hyperplasia jaringan limfoid. 'enyumbatan atau pembesaran inilah

    yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. 'erlu diketahui

     bah+a dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh

     bakteri/kuman  Escherichia coli, inilah yang sering kali mengakibatkan

    infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu "Sjamsuhidajat, $011&.

    'enelitian epidemiologis menunjukkan kebiasaan makan2makanan

    rendah serat akan mengakibatkan konstipasi yang dapat menimbulkan

    appendicitis. -al tersebut akan meningkatkan tekanan intra sekal, sehingga

    timbul sumbatan fungsional appendiks dan meningkatkan pertumbuhan

    kuman flora pada kolon "Sjamsuhidajat, $011&.

    -. Patisi&l&gi

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    12/52

    Sumber > #ansjoer, $011

    Apendiksitis biasanya disebabkan oleh penyumbangan lumen

    apendiks oleh hyperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, struktur 

    karena fikosis akibat peradangan sebelumnya atau neoplasma. bstruktsi

    tersebut menyebabkan mukus diproduksi mukosa mengalami bendungan.

    #akin lama mucus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding

    apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan

    tekanan intralumen, tekanan yang meningkat tersebut akan menghambat

    aliran limfe yang mengakibatkan edema. iaforesis bakteri dan ulserasi

    Fekalit, cacing askaris, benda

    Penyumbatan lumen apendiks(obstruksi)

    Mucus yang diproduksi mukosa

    mengalami bendungan

    Apendiks teregang

     Tekanan intraluminal meningkat

    Aliran limfe terhambat, drainase

    ena menurun, apendiks

    !dema, ulserasi mukosa, inasi

    bakteri

    "skemia akibat trombosis ena

    intramural#angren dan perforasi

    Pembengkakan limfoid

    Apendiksitis akut fokal

    Mucus terus diproduksi

     Tekanan terus meningkat

    !dema bertambah,

    obstruksi ena, bakteri

    menembus dinding,

     Aliran arteri terganggu

    "nfark dinding apendiks

    #anggren

    $inding pecah (perforasi)

    ambar 1. 'atofisiologi Apendiksitis

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    13/52

    mukosa pada saat inilah terjadi apendiksitis akut fokal yang ditandai oleh

    nyeri epigastrium "#ansjoer, $011&.

    Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat hal

    tersebut akan menyebabkan obstruksi

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    14/52

    a. Canda a+al > nyeri mulai di epigastrium/region umbilikus disertai mual

    dan anoreksia.

     b. ?yeri pindah ke kanan ba+ah "yang akan menetap dan diperberat bila

     berjalan atau batuk& dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum

    lokal di titik #c. Burney > nyeri tekan, nyeri lepas, defans muskuler.

    c. ?yeri rangsangan peritoneum tidak langsung >

    1& ?yeri pada kuadran kanan ba+ah saat kuadran kiri ba+ah ditekan

    " Rovsing Sign&.

    $& ?yeri kanan ba+ah bila tekanan disebelah kiri dilepas " Blumberg &.

    (& ?yeri kanan ba+ah bila peritoneum bergerak seperti napas dalam,

     berjalan, batuk, mengedan.

    d. ?afsu makan menurun

    e. emam yang tidak terlalu tinggi

    f. Biasanya terdapat konstipasi, tapi kadang2kadang terjadi diare "Barbara,

    $011&.

    ejala2gejala permulaan pada apendiksitis yaitu nyeri atau perasaan

    tidak enak sekitar umbilikus diikuti oleh anoreksia, nausea dan muntah,

    gejala ini umumnya berlangsung lebih dari 1 atau $ hari. alam beberapa

     jam nyeri bergeser ke kuadran kanan ba+ah dan mungkin terdapat nyeri

    tekan sekitar titik #c. Burney, kemudian dapat timbul spasme otot dan nyeri

    lepas. Biasanya ditemukan demam ringan dan leukosit meningkat bila

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    15/52

    rupture apendiks terjadi nyeri sering sekali hilang secara dramatis untuk 

    sementara "Barbara, $011&..

    /. "lasi#ikasi

    a. Apendiksitis akut ocalis atau segmentasi

    Gang biasanya hanya bagian distal yang meradang, tetapi seluruh

    rongga apendiks 1/( distal berisi nanah.

    1& Apendiksitis akut purulenta " supurativa& diusa

    Gaitu pembentukan nanah yang berlebihan pada seluruh rongga

    apendiks juga mengandung nanah ber+arna merah karena perdarahan

    mukosa bengkak dan dapat terlepas sehingga terbentuk tukak2tukak.

    $& Apendiksitis akut

    Gaitu disebabkan oleh trauma misalnya pada kecelakaan atau pada

    operasi.

     b. Apendiksitis kronis

    ejala2gejalanya lebih samar2samar maka lebih jarang ditemukan dan

    semua rasa nyeri yang kurang jelas pada perut kanan ba+ah "Barbara,

    $00%&.

    0. "&m*likasi

    Infeksi luka terjadi pada 10 atau lebih penderita apendicitis yang

    mengalami perforasi kalau insisi pada kulit ditutup. Abses abdomen,

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    16/52

    khususnya di daerah pel

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    17/52

    e. bstruksi intestinal juga dapat terjadi akibat perlengketan.

    1. Pemeriksaan Penunjang

    a. 3aboratorium

    itemukan leukositosis 10.000 s/d 1%.000/mm(, kadang2kadang

    dengan pergeseran ke kiri leukositosis lebih dari 1%.000/mm(  disertai

    keluhan/ gejala apendiksitis lebih dari empat jam mencurigakan perforasi

    sehingga diduga bah+a tingginya leukositosis sebanding dengan

    hebatnya peradangan.

     b. :adiologi

    'emeriksaan radiology akan sangat berguna pada kasus atipikal.

    'ada 77 kasus apendiksitis stadium a+al akan ditemukan gambaran

    foto polos abdomen yang abnormal, gambaran yang lebih spesifik 

    adanya masa jaringan lunak di perut kanan ba+ah dan mengandung

    gelembung2gelembung udara. Selain itu gambaran radiologist yang

    ditemukan adanya fekalit, pemeriksaan barium enama dapat juga dipakai

     pada kasus2kasus tertentu cara ini sangat bermanfaat dalam menentukan

    lokasi sakum pada kasus DBiHarF. 'emeriksaan radiology J2ray dan @S

    menunjukkan densitas pada kuadran kanan ba+ah atau tingkat aliran

    udara setempat.

    c. 'emeriksaan 'enunjang 3ainnya

    1& 'ada fluoroscopy sekum dan ileum terminasi tampak irritable.

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    18/52

    $& 'emeriksaan colok dubur > menyebabkan nyeri bila di daerah infeksi,

     bisa dicapai dengan jari telunjuk "Barbara, $011&.

    2. Penatalaksanaan

    a. Sebelum operasi

    1& bser

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    19/52

    untuk mempercepat pertumbuhan jaringan pada luka operasi& "3auro,

    S ) #artin, , $009&

     b. perasi apendiktomy

    Ada ( cara apendiktomy yang mempunyai keuntungan dan kerugian >

    1& Insisi menurut #c. Burney " grid incision atau muscle splitting 

    incision&

    Sayatan yang dilakukan pada garis yang tegak lurus pada garis

    yang menghubungkan spina iliaka anterior superior "SIAS& dengan

    umbilicus pada sepertiga lateral "titik #c. Burney& sayatan ini

    mengenai kutis, subkutis dan fasia, otot2otot dinding perut dibelah

    secara tumpul menurut arah serabutnya. Setelah itu akan tampak 

     peritoneum parietal "mengkilat dan ber+arna biru keabu2abuan& yang

    disayar untuk meluksasi sekum. Sekum dikenali dari ukurannya yang

     besar, mengkilat, lebih kelabu/putih, mempunyai haustra dan taenia

    koli, sedangkan ileum lebih kecil, lebih merah dan tidak mempunyai

    haustrac atau taenia koli, basis apendiks dicari pada pertemuan ketiga

    taenia kolo.

    Ceknik inilah yang paling sering dikerjakan karena

    keuntungannya tidak terjadi benjolan dan tidak mungkin terjadi

    herniasi, trauma operasi minimum pada alat2alat tubuh dan masa

    istirahat pasca bedah yang lebih pendek karena penyembuhan lebih

    cepat kerugiannya adalah lapangan operasi terbatas, sulit diperluas

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    20/52

    dan +aktu operasi lebih lama lapangan operasi dapat diperluas

    dengan memotong otot secara tajam "3auro, S ) #artin, , $009&.

    $& Insisi menurut :ouL "musicle catting incision&

    3okasi dan arah sayatan sama dengan #c. Burney, hanya

    sayatannya langsung menembus otot dinding perut tanpa

    memperdulikan arah tersebut sampai tampak peritoneum,

    keuntungannya adalah lapangan operasi lebih luas, mudah diperluas,

    sederhana dan mudah. Sedangkan kerugiannya adalah diagnosis yang

    harus tepat sehingga lokasi dapat dipastikan, lebih banyak memotong

    saraf dan pembuluh darah sehingga perdarahan menjadi lebih banyak.

    #asa istirahat pasca bedah lebih lama karena adanya benjolan yang

    mengganggu pasien, nyeri pasca operasi lebih sering terjadi kadang2

    kadang dengan hematoma yang terinfeksi dan masa penyembuhan

    lebih lama "3auro, S ) #artin, , $009&.

    (& Insisi pararektal

    ilakukan sayatan pada garis batas lateral musculus rektus

    abdominalis dekstra secara

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    21/52

    ke apendiks atau sekum, kemungkinan memotong saraf dan

     pembuluh darah lebih besar dan untuk menutup luka operasi

    diperlukan jahitan penunjang "3auro, S ) #artin, , $009&.

    Setelah peritoneum dibuka dengan retractor, maka basis

    apendiks dapat dicari pada pertemuan tiga taenia koli, untuk 

    membebaskannya dari masa apendiks ada dua cara yang dapat

    dipakai sesuai dengan situasi dan kondisi yaitu >

    a& Apendiktomy secara biasa bila kita mulai dari apeks ke basis

    apendiks untuk memotong mesoapendiks ini dilakukan pada

    apendiks yang tergantung bebas pada sekum atau bila puncak 

    apendiks mudah ditemukan.

     b& Apendiktomy secara retrograd   > bila kita memotong

    masoapendiks dari basis ke arah puncak, ini dilakukan pada

    apendiks yang letaknya sulit > misalnya retrosekal atau puncaknya

    sukar dicapai karena tersembunyi, misalnya karena telah terjadi

     perlengkapan dengan sekitarnya "3auro, S ) #artin, , $009&.

    c. 'asca perasi

    'erlu dilakukan obser

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    22/52

    selama itu pasien dipuasakan, bila tindakan operasi lebih besar misalnya

     pada perforasi atau peritonitis umum, puasa diteruskan sampai fungsi

    usus kembali normal "3auro, S ) #artin, , $009&.

    emudian berikan minum mulai 17 ml/jam selama 27 jam lalu

    naikkan menjadi (0 ml/jam keesokan harinya diberikan makanan saring

    dan hari berikutnya berikan makanan lunak. Satu hari pasca operasi,

     pasien dianjurkan untuk duduk tegak ditempat tidur selama $ L (0 menit.

    'ada hari kedua pasien dapat berdiri dan duduk di luar kamar hari ke

    tujuh jahitan dapat diangkat dan pasien diperbolehkan pulang

    d. 'enatalaksanaan ga+at darurat non2operasi

    Bila tidak ada fasilitas bedah berikan penatalaksanaan seperti

    dalam peritonitis akut, dengan demikian gejala apendiksitis akut akan

    merata dan kemungkinan terjadinya komplikasi akan berkurang.

     

    e. Penyem3uhan Luka

    1&=ase penyembuhan luka

    oHier "$011&, menyatakan bah+a fase penyembuhan luka dibagi >a& =ase Inflamatori

    =ase ini terjadi segera setelah luka dan berakhir (4 hari. ua

     proses utama terjadi pada fase ini yaitu hemostasis dan

     pagositosis. -emostasis "penghentian perdarahan& akibat fase

    konstriksi pembuluh darah besar di daerah luka, retraksi pembuluh

    darah, endapan fibrin "menghubungkan jaringan& dan

     pembentukan bekuan darah di daerah luka. Bekuan darah dibentuk 

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    23/52

    oleh platelet yang menyiapkan matrik fibrin yang menjadi

    kerangka bagi pengambilan sel. Scab "keropeng& juga dibentuk 

    dipermukaan luka. Bekuan dan jaringan mati, scab membantu

    hemostasis dan mencegah kontaminasi luka oleh mikroorganisme.

    iba+ah scab epithelial sel berpindah dari luka ke tepi. ;pitelial

    sel membantu sebagai barier antara tubuh dengan lingkungan dan

    mencegah masuknya mikroorganisme.

    =ase inflamatori juga memerlukan pembuluh darah dan

    respon seluler digunakan untuk mengangkat benda2benda asing

    dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke jaringan

    memba+a bahan2bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses

     penyembuhan. 'ada akhirnya daerah luka tampak merah dan

    sedikit bengkak.Selama sel berpindah lekosit "terutama neutropil& berpindah

    ke daerah interstitial. Cempat ini ditempati oleh makrofag yang

    keluar dari monosit selama lebih kurang $ jam setelah cidera/luka.

    #akrofag ini menelan mikroorganisme dan sel debris melalui

     proses yang disebut pagositosis. #akrofag juga mengeluarkan

    faktor angiogenesis "A=& yang merangsang pembentukan ujung

    epitel diakhir pembuluh darah. #akrofag dan A= bersama2sama

    mempercepat proses penyembuhan. :espon inflamatori ini sangat

     penting bagi proses penyembuhan. b& =ase 'roliferatif 

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    24/52

    =ase kedua ini berlangsung dari hari ke2( atau sampai hari

    ke211 setelah pembedahan. =ibroblast "menghubungkan sel2sel

     jaringan& yang berpindah ke daerah luka mulai $ jam pertama

    setelah pembedahan. ia+ali dengan mensintesis kolagen dan

    substansi dasar yang disebut proteoglikan kira2kira 7 hari setelah

    terjadi luka. olagen adalah substansi protein yang menambah

    tegangan permukaan dari luka. umlah kolagen yang meningkat

    menambah kekuatan permukaan luka sehingga kecil kemungkinan

    luka terbuka. Selama +aktu itu sebuah lapisan penyembuhan

    nampak diba+ah garis irisan luka apilarisasi tumbuh melintasi

    luka, meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan

    nutrisi yang diperlukan bagi penyembuhan. =ibroblast berpindah

    dar pembuluh darah ke luka memba+a fibrin. Seiring

     perkembangan kapilarisasi jaringan perlahan ber+arna merah.

    aringan ini disebut granulasi jaringan yang lunak dan mudah

     pecah.c& =ase #aturasi

    =ase maturasi dimulai hari ke2$1 dan berakhir 12$ tahun

    setelah pembedahan. =ibroblast terus mensintesis kolagen.

    olagen menjalin dirinya , menyatukan dalam struktur yang lebih

    kuat. Bekas luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas dan

    meninggalkan garis putih.$& 'rinsip2prinsip pera+atan luka

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    25/52

    Ada beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Caylor 

    "$00%& yaitu>

    a& emampuan tubuh untuk menangani trauma jaringan dipengaruhi

    oleh luasnya kerusakan dan keadaan umum kesehatan tiap orang

     b& :espon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang tepat tetap

    dijaga

    c& :espon tubuh secara sistemik pada trauma

    d& Aliran darah ke dan dari jaringan yang lukae& eutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis

     pertama untuk mempertahankan diri dari mikroorganisme

    f& 'enyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas dari benda

    asing tubuh termasuk bakteri.

    (& omplikasi2komplikasi pada 'enyembuhan 3ukaomplikasi penyembuhan luka meliputi infeksi, perdarahan,

    dehiscence dan ea& Infeksi

    In

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    26/52

    setelah pembedahan dan tiap % jam setelah itu.ika perdarahan

     berlebihan terjadi, penambahan tekanan balutan luka steril

    mungkin diperlukan. 'emberian cairan dan inter

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    27/52

    #enurut Attree dan #erchant "1998&, pera+atan segera setelah operasi yang

    dilakukan dengan mobilisasi meliputi hal2hal berikut>

    %. @ntuk mempertahankan sistem operasi yang sempurnaSetelah dilakukan operasi apendiktomi dapat dilakukan dengan mengatur 

     posisi pasien sampai reflek2reflek pelindung pulih. 'osisi yang diberikan pada

     pasien pasca apendiktomi yaitu miring kiri atau setengah telengkup dengan

    kepala ditengadahkan ke belakang dan rahang ke depan dengan memutarkan

    seluruh badan. #emutar dan mengatur posisi yang sering sekurang2kurangnya

    dua sampai tiga jam sekali dapat membantu kelancaran

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    28/52

    'asien harus dilatih agar tidak berbaring terlalu lama, latihan yang dapat

    dilakukan antara lain dengan latihan kaki yang terdiri dari latihan memompa

    otot, latihan Muadrisep dan latihan mengencangkan gluteal, latihan duduk 

    "dangling& dengan kaki menjuntai, meninggikan kaki dan ambulasi dini.

    3atihantersebut dapat mencegah tromboplebitis pasca bedah dapat dicegah.

    . #empertahankan eliminasi

    #encegah terjadinya konstipasi pasca bedah dengan mengusahakan

     pergerakan maksimal sejauh yang diiHinkan.

    &. #encegah distensi abdominal dan nyeri karena gas.

    istensi pasca bedah apendiktomi akibat dari penumpukkan gas yang

    tidak dapat diabsorpsi dalam ntestinal merupakan reaksi terhadap pengelolaan

    usus pada saat operasi. arena banyak menelan udara pada saat pemulihan

    dari anastesi atau usaha untuk menghilangkan mual dan masuknya gas dari

    aliran darah ke bagian perut yang atonis. ?yeri akibat gas adalah disebabkan

    oleh kontraksi dari bagian usus yang tidak menderita sebagai usha untuk 

    menolak penumpukkan gas pada saluran gas.Inter

    a. Ambulitori merupakan metode yang paling baik untuk merangsang

     peristaltik dan menggerakkan udara sehingga dapat terbuang.

     b. 3atihan menggerakkan udara dari kiri ke kanan guna mencegah

     penumpukkan.

    c. Berbaring terlentang kaki diluruskan dipasang bantald. 3ipatan dengkul kanan gerakkan ke arah abdomen

    e. Cempatkan tangan pada dengkul dan tarik ke ba+ah ke arah abdomen

    f. Cahan posisi selama hitungan sampai sepuluh

    g. ea+ahkan kaki perlahan2lahanh. #enarik nafas dalam perlahan2lahan

    i. @langi gerakkan dengan sebanyak tiga sampai empat kali

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    29/52

     j. #enggerakkan pel

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    30/52

    dapat berfungsi dan melakukan akti

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    31/52

    termasuk juga menggerakkan badan lainnya, miring ke kiri atau ke

    kanan.

     b. 'ada 1$ sampai $ jam berikutnya atau bahkan lebih a+al lagi badan

    sudah bisa diposisikan duduk, baik bersandar maupun tidak dan fase

    selanjutnya duduk di atas tempat tidur dengan kaki yang dijatuhkan atau

    ditempatkan di lantai sambil digerak2gerakkan.

    c. 'ada hari kedua pasca operasi, rata2rata untuk pasien yang dira+at di

    kamar atau bangsal dan tidak ada hambatan fisik untuk berjalan,

    semestinya memang sudah bisa berdiri dan berjalan di sekitar kamar 

    atau keluar kamar, misalnya ke toilet atau kamar mandi sendiri.

    d. 'asien harus diusahakan untuk kembali ke akti

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    32/52

     jantung, dan menyuplai darah ke jantung dan otot. umlah darah yang

    dipompa oleh jantung "cardiac output & meningkat karena aliran balik 

    dari aliran darah. umlah darah yang dipompa oleh jantung "cardiac

    outpu! normal adalah 7 liter/menit, dengan mobilisasi dapat

    meningkatkan cardiac output sampai (0 liter/ menit.

    c. Sistem :espirasi

    umlah udara yang dihirup dan dikeluarkan oleh paru "ventilasi&

    meningkat. Nentilasi normal sekitar 728 liter/menit. 'ada mobilisasi

    yang berat, kebutuhan oksigen meningkat hingga mencapai $0L dari

    kebutuhan normal. Akti

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    33/52

     penggunaan trigliserid dan asam lemak, sehingga dapat mengurangi

    tingkat trigliserid serum dan kolesterol dalam tubuh.

    f. Sistem @rinariarena akti

    a. 'engetahuan'engetahuan mengenai mobilisasi dini pasca operasi bisa

    didapatkan dari informasi atau pendidikan kesehatan yang diberikan

    oleh seorang pera+at kepada pasien yang akan menjalani tindakan

    operasi. 'endidikan kesehatan tersebut dapat diberikan sebelum

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    34/52

    tindakan operasi dilakukan yaitu pada fase praoperatif. Sehingga setelah

    tindakan operasi selesai dilaksanakan, pasien telah mengetahui manfaat

    dari mobilisasi dan hal itu dapat mempengaruhi pasien tersebut untuk 

    melakukan mobilisasi dini tanpa rasa takut.

     b. ;mosi

    ;mosi adalah perasaan dalam diri seseorang yang timbul karena

    ada suatu stimulus dan memperlihatkan reaksi kognisi, reaksi fisiologis,

    reaksi biologis, dan bahkan reaksi beha

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    35/52

    adanya hubungan dua orang atau lebih yang perilaku atau tindakannya

    direspon oleh orang lain.

    Interaksi yang dilakukan pasien dengan keluarga dan orang 4 orang

    di sekitar akan mempengaruhi pasien tersebut untuk melakukan

    mobilisasi pasca operasi, sehingga dengan mobilisasi tersebut akan

    memoti

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    36/52

    dan mau melakukan mobilisasi. Suasana lingkungan yang nyaman juga

    dapat mendukung terhadap akti

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    37/52

    melakukan akti

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    38/52

    menyebabkan kondisi fisisk seseorang menjadi lemah. ondisi yang

    lemah akan mengakibatkan orang untuk bergerak atau melakukan

    mobilisasi lebih lamban. Seseorang yang melakukan mobilisasi jelas

    membutuhkan energi atau tenaga. rang yang sedang sakit akan berbeda

    mobilitasnya dibandingkan dengan orang yang dalam kondisi sehat.

    @ntuk itu asupan makanan yang bergiHi sangat diperlukan bagi orang

    yang sedang sakit apalagi orang yang baru menjalani tindakan operasi

    agar energi atau tenaga orang tersebut dapat kembali optimal sehingga

    dapat melakukan mobilitas sebagaimana yang dianjurkan.

    f. @sia dan Status 'erkembanganSeorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasnya

    dibandingkan dengan seorang remaja atau de+asa. Seorang anak dapat

    melakukan mobilisasi yang lebih aktif karena mobilisasi yang dilakukan

    anak2anak tidak berdasarkan instruksi yang diperintah oleh seseorang.

    Apabila seorang anak tersebut baru saja menjalani tindakan operasi dan

    anak tersebut melakukan mobilisasi yang sangat aktif maka akan

     berakibat robeknya luka operasi yang masih belum sembuh. Sedangkan

    mobilisasi yang dilakukan pasien pasca operasi harus bertahap dan harus

    sesuai dengan instruksi yang telah diberikan oleh pera+at.

    0. M&3ilisasi Dini *a+a Pasien +engan Anestesi $*inal +an Anestesi Umum

    'erbedaan mobilisasi dini antara pasien dengan anstesi spinal dan

    anestesi umum adalah +aktu pelaksanaannya. #obilisasi dini pada pasien

    dengan anestesi spinal dapat dilakukan pada $ jam setelah operasi sedangkan

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    39/52

     pada pasien dengan anestesi umum dapat dilakukan sedini mungkin mulai dari

    821$ jam setelah operasi.

    a. #obilisasi dini pada pasien dengan anestesi spinal >

    1& Setelah operasi berbaring di tempat tidur, tetapi dapat melakukan

     pegerakan ringan seperti menggerakkan ekstremitas atas dan

    ekstremitas ba+ah

    $& 'ada hari kedua pasien dapat duduk di tempat tidur dan duduk dengan

    kaki menjuntai di pinggir tempat tidur 

    (& 'ada hari ketiga pasien dapat berjalan di kamar seperti ke kamar mandi

    dan bisa juga berjalan ke luar kamar 

     b. #obilisasi dini pada pasien dengan anestesi umum >

    1& 'ada saat a+al "8 sampai 1$ jam pertama& pasien dapat melakukan

     pergerakan fisik seperti menggerakkan ekstremitas seperti mengangkat

    tangan, menekuk kaki, dan menggerakkan telapak kaki

    2) 'ada hari kedua pasien dapat duduk di tempat tidur ambil makan, atau

    duduk dengan kaki menjuntai di pinggir tempat tidur. ika pasien

    sudah berani, pasien dapat berjalan di sekitar kamar seperti ke kamar 

    mandi

    ') 'ada hari ketiga pasien dapat berjalan ke lua kamar dengan dibantu

    atau secara mandiri

    D. Hu3ungan M&3ilisasi Dini Dengan Lama Penyem3uhan Luka P&st )*erasi

    A**en+ikt&mi

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    40/52

    ebanyakan dari pasien masih mempunyai kekha+atiran kalau tubuh

    digerakkan pada posisi tertentu pasca operasi akan mempengaruhi luka operasi

    yang masih belum sembuh yang baru saja selesai dikerjakan. 'adahal tidak 

    sepenuhnya masalah ini perlu dikha+atirkan, bahkan justru hampir semua jenis

    operasi membutuhkan mobilisasi atau pergerakan badan sedini mungkin.

    Asalkan rasa nyeri dapat ditahan dan keseimbangan tubuh tidak lagi menjadi

    gangguan, dengan bergerak, masa pemulihan untuk mencapai le

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    41/52

    'ada saat a+al, pergerakan fisik bisa dilakukan di atas tempat tidur dengan

    menggerakkan tangan dan kaki yang bisa ditekuk atau diluruskan,

    mengkontraksikan otot2otot dalam keadaan statis maupun dinamis termasuk juga

    menggerakkan badan lainnya, miring ke kiri atau ke kanan. 'ada 1$ sampai $

     jam berikutnya atau bahkan lebih a+al lagi badan sudah bisa diposisikan duduk,

     baik bersandar maupun tidak dan fase selanjutnya duduk di atas tempat tidur 

    dengan kaki yang dijatuhkan atau ditempatkan di lantai sambil digerak2gerakan.

    i hari kedua pasca operasi, rata2rata untuk pasien yang dira+at di kamar atau

     bangsal dan tidak ada hambatan fisik untuk berjalan, semestinya memang sudah

     bisa berdiri dan berjalan di sekitar kamar atau keluar kamar, misalnya berjalan

    sendiri ke toilet atau kamar mandi dengan posisi infus yang tetap terjaga.

    Bergerak pasca operasi selain dihambat oleh rasa nyeri terutama di sekitar 

    luka operasi, bisa juga oleh beberapa selang yang berhubungan dengan tubuh,

    sepertiK infus, cateter, pipa nasogastrik "?COnasogastric tube&, drainage tube,

    kabel monitor dan lain2lain. 'erangkat ini pastilah berhubungan dengan jenis

    operasi yang dijalani. ?amun paling tidak dokter bedah akan mengintruksikan

    susternya untuk membuka atau melepas perangkat itu tahap demi tahap seiring

    dengan perhitungan masa mobilisasi ini. @ntuk operasi di daerah kepala, seperti

    trepanasi, operasi terhadap tulang +ajah, kasus C-C, mata dan lain2lain, setelah

    sadar baik, sudah harus bisa menggerakkan bagian badan lainnya. Akan

    diperhatikan masalah jalan nafas dan kemampuan mengkonsumsi makanan jika

    daerah operasinya di sekitar rongga mulut, hidung dan leher. Cerhadap operasi

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    42/52

    yang dikerjakan di daerah dada, perhatian utama pada pemulihan terhadap

    kemampuan otot2otot dada untuk tetap menjamin pergerakan menghirup dan

    mengeluarkan nafas. @ntuk operasi di perut, jika tidak ada perangkat tambahan

    yang menyertai pasca operasi, tidak ada alasan untuk berlama2lama berbaring di

    tempat tidur.

    'erlu diperhatikan kapan diit makanan mulai diberikan, terutama untuk jenis

    operasi yang menyentuh saluran pencernaan. Gang luka operasinya berada di

    areal punggung, misalnya pada pemasangan fiksasi pada tulang belakang,

    kemampuan untuk duduk sedini mungkin akan menjadi target dokter bedahnya.

    Sedangkan operasi yang melibatkan saluran kemih dengan pemasangan cateter 

    dan atau pipa drainage sudah akan memberikan keleluasaan untuk bergerak sejak 

    dua kali $ jam pasca operasi. Apalagi operasi yang hanya memperbaiki anggota

    gerak, seperti operasi patah tulang, sudah menjadi ke+ajiban pasien untuk 

    menggerakkan otot dan persendian di sekitar areal luka operasinya secepat

    mungkin.

    E. "erangka "&nse*

      7aria3el In+e*en+en 7aria3el De*en+en

    Bagan 1

    erangka onsep

    #obilisasi ini3ama 'enyembuhan 3uka 'ost

    perasi Appendiktomy

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    43/52

    '. Hi*&tesis Penelitian

    Ada hubungan mobilisasi dengan lama penyembuhan luka pada pasien pasca

    operasi appendiktomy di :umah Sakit :aflesia Bengkulu Cahun $018.

    BAB III

    MET)DE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    alam penelitian ini digunakan metode penelitian secara sur

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    44/52

    $011&. 'ada penelitian ini ilakukan#obilisasi

     ?omin

    M&3ilisasi Dini

    Dilakukan

    Ti+ak Dilakukan

    80 Hari

    80 Hari

    9 0 Hari

    90 Hari

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    45/52

    dengan pasien bisa turun

    dari tempat

    tidur, berjalan ke kamar 

    mandi dan berjalan ke luar kamar.

    $ 3ama

    'enyem

     buhan3uka

    'roses penyembuhan

    luka yang diukur dalam

    +aktu ! hari tanpaditandai tanda2tanda

    infeksi

    &heck 

    list 

    3embar 

    check 

    list 

    0 > 5 ! hari

    1> 6 ! -ari

     ?omin

    D. Tem*at Dan :aktu Penelitian

    'enelitian ini dilakukan dirumah sakit :aflesia Bengkulu dan akan

    dilaksanakan pada bulan =ebruari sampai dengan April tahun $018.

    E. P&*ulasi Dan $am*el

    1. 'opulasi'opulasi adalah keseluruhan subjek penelitian "Arikunto,$00!&.

    'opulasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien dengan post operasi

    appendiktomi di :umah Sakit :aflsia pada tahun $017 yaitu sebanyak $0$

    orang.$. Sampel

    Adapun teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah

    random sampling   yang merupakan pengambilan sampel dilakukan secara

    acak pada populasi yang sudah diketahui sebelumnya. engan kriteria

    inklusi sampel>

    a. 'asien post appendiktomi kurang dari 1 hari

     b. Bersedia menjadi responden.

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    46/52

    c. Cidak memiliki komplikasi pasca pembedahan appendiktomi

    Adapun besar sampel pada penelitian ini dihitung menurut rumus

     ?otoatmodjo dengan tingkat kesalahan yang diingikan sebesar 17 atau 0,

    17. >

    $1   )(d  ' 

     ' n

    +

    =

    (8

    8,7

    $$08,1

    $$0

    &$$70,0"$$01

    $$0

    &17,0"$$01

    $0$$

    =

    =

    +

    =

    +

    =

    +

    =

    n

    n

    n

    n

    n

    eterangan>

    n > besar sampel

     ? > besar populasi

    d > tingkat kepercayaan yang diinginkan 0, 17 "?otoatmodjo, $010&

    adi sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah (8 orang

    '. Pengum*ulan +an Peng&lahan Data

    1. 'engumpulan ata

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    47/52

    ata penelitian yang digunakan adalah data primer yaitu data yang

    diperoleh secara langsung dari responden dengan menggunakan lembar 

    obser

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    48/52

     penelitian ini menunjukkan nilai r O 0,!7 berarti instrumen bisa digunakan

    untuk penelitian.

    $. 'engolahan ata

    Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan proses pengolahan dan

    tabulasi.

    a.  Editing 

    ata diperiksa lebih dahulu untuk memastikan kelengkapan data

    yang telah diproses sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.

     b. &oding 

    Setelah data lengkap diperoleh, maka diberikan kode pada masing2

    masing data untuk mempermudah pengolahan data.

    c.  Entry ata

    ata yang telah diberi kode kemudian diolah kedalam komputer.

    d. &leaning  ata

    Sebelum melakukan analisa data yang sudah dimasukkan,

    dilakukan pengecekan, pembersihan, jika ditemukan kesalahan pada

    entry data, sehingga dapat diperbaiki dan nilai "skor& yang ada sesuai

    dengan pengumpulan data kemudian dilakukan tranformasi data untuk 

    mengambarkan

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    49/52

    #elakukan kode ulang pada ja+aban yang belum dikelompokan

    menjadi kategori tertentu untuk memudahkan dalam analisa lebih lanjut.

    f.  "ata Entry

    #emindahkan data yang telah lengkap kekomputer kedalam

    formulir isisn yang telah disiapkan.

    g. &hecking  an &leaning "ata

    ilakukan untuk melihat kualitas dan konsistensi ja+aban dengan

    membuat tabel distribusi frekuensi dari dua pertanyaan yang telah

     berhubungan. Bila ditemukan adanya ja+aban yang tidak konsisten

    dengan pertanyaan sebelumnya maka dilakukan perbaikan seperlunya.

    6. Analisa Data

    Setelah semua data telah terkumpul dianalisa dengan metode >

    1. Analisis @ni

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    50/52

    0 > tidak satupun dari responden

    1 2 $7 > sebagian kecil dari responden

    $8 2 9 > hampir sebagian dari responden

    70 > setengah dari responden

    71 2 !7 > sebagian besar dari responden

    !8 2 99 > hampir seluruh responden

    100 > seluruh responden

    $. Analisis Bi

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    51/52

    H. (a+4al "egiatan Penelitian 

    Adapun jad+al pelaksanaan kegiatan penelitian dapat terlihat pada tabel diba+ah ini >

    N) "E6IATAN BULAN DAN MIN66U

     ?o

  • 8/19/2019 Bab I-III Viktor

    52/52