Post on 26-Jul-2015
MEMBUAT ANTENA DIRECT ACCESS POINT WIFI
DENGAN KALENG WAFER
Tugas Mata kuliah Pemrograman Nirkabel Kelas B
Dosen Abdul Kadir, S.kom
Disusun oleh :
1. Pandu Eka Wahyudha (0834010057)
2. Ratna Oktaviani (0834010059)
3. Dani Rachmat Nugroho (0834010064)
4. Mas David Christian (0834010067)
5. Achmad Afan (0834010081)
6. Nurani Septiwulan (0834010083)
7. Deddy Salyas Arifin (0834010089)
8. Prima Suryanindra (0834010101)
9. Triyuda Bayu Wardana (0834010104)
10. Aris Yulianto (0834010242)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM
2011
BAGIAN 1
PENDAHULUAN
I. ANTENA WIFI KALENG
Antena wifi kaleng ini adalah solusi bagi yang menggunakan sagem wifi, karena
sering sekali mengalami gangguan connect di faktorkan karena jauhnya jangkauan wireless
dan banyaknya pengguna wifi dalam satu wireless. Antena wifi kaleng menggunakan
antena kaleng ini bisa menempuh jarak 500m bahkan lebih.
Pembuatannya sangat praktis dan tanpa mengukur panjang dan bulatnya kaleng.
Karena inti menggunakan kaleng hanyalah untuk memfokuskan sinyal wifi ke wireless,
kalau tidak menggunakan kaleng sinyal akan menyebar dan tidak fokus.
II. POLARISASI ANTENA
Sinyal gelombang elektromagnetikberpropagasi melalui udara dalam
duapolarisasi, medan listrik (E-field) dan medan magnet (H-field), yang saling
tegak lurus 90 derajat satu sama lain. Polarisasi antennarelatif terhadap medan
listrik (E-field) dari antenna.
Jika E-field horizontal, maka antenna mempunyai polarisasi horizontal.
Jika E-field vertikal, maka antenna mempunyai polarisasi vertikal.
Apapun polarisasi antenna yang anda pilih, semua antenna pada jaringan
radio yang anda bangun harus mempunyai polarisasi yang sama tidak peduli
tipe antenna yang digunakan. Dengan menggunakan polarisasi antenna yang benar,
sangat mungkin bagi kita untuk:
Meningkatkan isolasi terhadap sinyal yang tidak di inginkan. Diskriminasi
terhadap polarisasi silang / cross polarization (x-pol) sekitar 20-25 dB..
Meredam interferensi.
Mendefinisikan daerah layanan.
III. KONEKTOR ANTENNA WIRELESS
Macam-macam jenis konektor antenna wireless yang sering digunakan dalam
pembuatan ataupun pengiplementasian suatu antena.
2
Beberapa jenis konektor yang sering digunakan, antara lain :
1. N Connector.
N-Female biasanya terdapat pada sebuah antenna, spliter, booster, dll.
Sedangkan N-Male biasanya terdapat pada sebuah pigtail (kabel jumper) agar
dapat terhubung ke perangkat radio wireless.
2. RP-SMA Connector.
RP-SMA Female biasanya terdapat pada perangkat radio wireless pada
umumnya dan melekat pada badan radio bagian belakang sederet dengan port
LAN atau WAN yang berfungsi sebagai penghubung antara antenna dengan
perangkat radio wireless. Sedangakan RP-SMA Male Biasanya terdapat pada
antenna omni rubber duck (antenna bawaan radio wireless) dan pada sebuah
kabel pigtail (kabel jumper).
3. RP-TNC Connector.
RP-TNC pada dasarnya berfungsi sama dengan N-Connector. Biasanya RP-TNC
Female terdapat pada perangkat radio wireless merk dan tipe tertentu
sepertisenao, linksys, dll.
4. MC Connector.
Konektor ini biasanya digunakan/terdapat pada perangkat WLAN PCMCIA
laptop (berbentuk papan yang di sisipkan di samping body laptop). Nah bagi
yang punyaadapter wireless ini dan ingin menambahkan antenna external,
silahkan gantikonektro RP-SMA pada pigtail antenna dengan konektor MC
Male ini. Hanya sajaMC Connector ini agak sulit di temui di pasaran.
3
BAGIAN 2
BAHAN YANG DIPERLUKAN
Antenna kaleng wafer adalah antenna yang paling sederhana dan paling mudah dibuat di antara
semua antenna buatan sendiri. Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1. Kaleng Wafer dengan diameter ± cm dan panjang ± 19 cm
Gambar 1. Kaleng Wafer
2. Acess Point, peralatan akses dalam jaringan Wireless LAN
4
Gambar 2. Access Point Merk TP-Link
3. Konektor N, sambungan antara peralatan WLAN, coax dan antenna dan Antenna Tembaga
Gambar 3. Konektor N
4. Pig Tail, kabel penghubung antara konektor tipe N dengan tipe SMA
5
Gambar 4. Kabel Pig Tail
5. Obeng, Cutter, Penggaris, dan Tang alat yang digunakan untuk membantu mengerjakan
pekerjaan ini.
Gambar 5. Obeng dan Cutter
6
Gambar 5. Penggaris dan Tang
6. Solder, untuk menyambungkan antara N plug dengan tembaga agar tersambung dengan
kuat.
Gambar 6. Solder
7
7. Kabel LAN, kabel jenis UTP yang digunakan untuk penghubung antara Access Point dan
Laptop
Gambar 7. Kabel LAN
8
BAGIAN 3
RANCANGAN ANTENNA
Setelah bahan-bahan pembuatan antenna telah dipersiapkan, selanjutnya kami akam
melakukan perakitan antena kaleng yang sederhana. Kaleng wafer yang berukuran diameter 15
cm dan panjang 19 cm bagian bawahnya dilubangi sekitar 2 cm. Kemudian tembaga dengan
panjang 15 cm dikelupas dari kabel dan disolder ke N plug.
Gambar 8. Tembaga yang disolder dengan N plug
Gambar 9. N plug yang telah dimur dengan kaleng
9
Gambar 10. Kaleng tampak dari dalam
Setelah itu N plug di mur ke kaleng. Lalu kabel pig tail yang konektor N di sambungkan
ke N plug dan konektor SMA di sambungkan ke access point. Kemudian, install software
Stumbler pada PC / Laptop.
10
BAGIAN 4
PENGUJIAN ANTENNA KALENG
Untuk melakukan percobaan antenna yang dibuat langkah pertama yang dilakukan adalah
melakukan setting access point yang dipakai sebagai berikut :
1. Nyalakan tombol power dengan mentancapkan kabel adaptor
Gambar 9. Reset Access Point
2. Jalankan Aplikasi netstumbler untuk mengetahui range signal yang telah kita buat
Gambar 10. IP Address Static
3. Setelah itu cari signal accest point yang telah kita buat tadi
Gambar 11. Browser Internet Explorer
11
4. Setelah memilih signal acces point maka grafik signal sudah bisa dilihat
Gambar 12. IP Address Access Point
Setelah Access Point di setting dengan benar langkah berikutnya adalah dengan
menggunakan Software khusus untuk memonitor kondisi jaringan wireless internet yang akan
kita gunakan. Software nya adalah NetStumbler yang dapat kita download gratis melalui situs
http://www.netstumbler.com. Melalui software NetStumbler ini kita dapat melihat siapa saja
yang beroperasi sebagai access point, dan pada channel berapa yang masih belum banyak
penggunanya.
Untuk proses instalasi nya cukup sederhana dengan mengikuti petunjuk instalasi yang ada
maka software ini akan cepat terinstall di computer kita. NetStumbler tidak mendukung segala
jenis card Wireless LAN, untuk itu kita harus mencari informasi di www.netstumbler.com
sehingga kita dapat menentukan Wireless LAN mana saja yang didukung oleh NetStumbler.
Setelah NetStumbler diaktifkan, kita dapat langsung melihat di monitor SSID yang sedang
aktif sebagai Access Point, MAC Address dari Access Point tersebut, Vendor yang membuat
peralatan Access Point, kekuatan sinyal yang diterima, kapan pertama kali terlihat dan kapan
terakhir terlihat.
Pengujian yang kami lakukan untuk mengetahui kekuatan sinyal dari antenna kaleng yang
kami rancang dengan melakukan uji coba di lantai 3 gedung Teknik informatika. Pengujian
dilakukan dibeberapa titik dari lantai 3 informatika mulai dari jarak dekat sampai jarak yang
jauh (± 100 m). Untuk hasil pengukuran menggunakan NetStumbler dapat dilihat pada gambar-
gambar dibawah ini.
12
TAMPILAN GRAFIS PENGUJIAN DENGAN NETSTUMBLER DARI GEDUNG
T.INFORMATIKA LANTAI 3
Gambar 13. Wireless Network Connection KELOMPOK KADIR-FIRMAN
Gambar 14. Tampilan SSID 000E2EAEAoB7 Access Point KELOMPOK KADIR-FIRMAN
13
Gambar 15. Kekuatan Fokus Sinyal Untuk Antenna Access Point Jarak Dekat
Gambar 16. Kekuatan Fokus Sinyal Untuk Antenna Access Point Jarak ± 5 meter
14
Gambar 17. Kekuatan Fokus Sinyal Untuk Antenna Access Point Jarak ± 20 meter
Gambar 18. Kekuatan Fokus Sinyal Untuk Antenna Access Point Jarak ± 100 meter
15
Gambar 19. Kekuatan Tidak Fokus Sinyal Untuk Antenna Access Point Jarak ± 100 meter
Gambar 20. Kekuatan Sinyal Pada Saat Pergantian Antenna Access Point
16
Gambar 21. Kekuatan Tidak Fokus Sinyal Untuk Antenna Access Point Kaleng Jarak ± 100
meter
Gambar 22. Kekuatan Fokus Sinyal untuk Antenna Access Point Kaleng Jarak ± 100 meter
17
BAGIAN 5
PERHITUNGAN BIAYA
Pada bagian 5 ini akan diberikan gambaran perhitungan biaya atau harga peralatan yang perlu
dialokasikan dalam membuat Antenna Access Point sederhana dengan kaleng roti.
Adapun rincian biaya yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
No. Nama Komponen Satuan Harga
1 Konektor N + Tembaga 1 Rp. 25.000,-
2 Kabel Pig Tail 1 Rp. 60.000,-
3 Kaleng roti 1 Rp. 21.000,-
Total Investasi Rp. 106.000,-
Biaya diatas belum termasuk dengan peralatan Access Point yang digunakan untuk menguji
antenna yang dibuat.
BAGIAN 6
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian menggunakan Software NetStumbler maka kami dapat menyimpulkan
sebagai berikut :
1. Hasil sinyal terbaik didapatkan melalui pengujian dengan Antenna Kaleng Roti dengan
kenaikan prosentasi sinyal ± 10% dari Antenna Access Point yang asli (lihat gambar 18
dan gambar 22).
2. Faktor keberhasilan pemakaian Antenna Kaleng Roti adalah dari ukuran kaleng yang
tepat (Panjang ± 20 cm dan diameter ± 10 cm) serta ukuran panjang tembaga yang
disolderkan ke konektor N (± ¼ Lamda atau 2.6 cm)
18