Perpustakaan Nasional RI : Katalog Dalam Terbitan (KDT)repository.unas.ac.id/473/1/Pengantar...

239

Transcript of Perpustakaan Nasional RI : Katalog Dalam Terbitan (KDT)repository.unas.ac.id/473/1/Pengantar...

  • Perpustakaan Nasional RI : Katalog Dalam Terbitan (KDT)Copyright : Herry Krisnandi, S.E., M.M

    Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A, M.MDr. Ir. Edi Sugiono, S.E., M.M.

    PENGANTAR MANAJEMEN

    Susunan Tim Penyusun

    Penulis : 1. Herry Krisnandi, S.E., M.M.

    2. Dr. Suryono Efendi, S.E., M.B.A., M.M.

    3. Dr. Ir. Edi Sugiono, S.E., M.M.

    Editor : Melati, S.E.

    Cover/Layout : Wahyu Suratman

    ISBN : 978-623-7273-01-1

    Cetakan : 2019

    Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang

    Penerbit : LPU-UNASJl. Sawo Manila, No.61. Pejaten Pasar MingguJakarta Selatan. 12520. Telphon : 021-78837310/021-7806700. (Hunting) Ex. 172.Faks : 021-7802718. Email : [email protected]

  • i

    KATA PENGANTAR

    Era saat ini sering disebut sebagai era globalisasi, yakni suatu eradimana dunia digambarkan sudah semakin menyatu dan batas-batasteritorial suatu negara kian memudar. Situasi ini menuntut setiap oranguntuk berpacu dengan waktu dalam meningkatkan kapasitas dankemampuannya agar tidak tersisih di tengah ketatnya persaingansumber daya manusia dan pesatnya kemajuan teknologi.

    Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni menjadi populer seiringdengan meningkatnya upaya masyarakat untuk meningkatkan kapasitasdan kemampuannya dalam rangka meningkatkan daya saingnya di eraglobalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, disusunlah buku “PengantarManajemen” ini dalam rangka memenuhi kebutuhan publik terhadapkhazanah keilmuan di bidang manajemen. Buku ini diharapkan dapatmeningkatkan literatur manajemen di Indonesia yang dapat dijadikansebagai referensi, baik bagi para akademisi maupun praktisi.

    Dalam kesempatan ini, ucapan terimakasih penulis sampaikankepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya buku ini. Kritikdan saran yang membangun juga akan penulis terima dengan tanganterbuka demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, penulisberharap buku ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yangberkepentingan, baik pihak akademisi, praktisi, maupun publik secaraumum.

    Jakarta, Maret 2019

    Penulis

  • ii

    PRAKATA

    Prof. Dr. Ir. M. Koesmawan, M.Sc., M.B.A., D.B.A.Guru Besar Ilmu Manajemen

    Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Jakarta

    Ilmu Manajemen, dari waktu ke waktu senantiasa berubah. Berubahbukan berarti pandangan dan paradigma lama tidak penting, akan tetapiberubah menuju kemajuan. Sebab dasar pijakan untuk menujukemajuan itu sudah barang tentu dilahirkan oleh para ahli manajemensebelumnya.

    Saat diminta untuk memberikan prakata untuk buku PengantarManajemen ini,saya sungguh terharu, berbagai perasaan berkecamuk dihati. Betapa malu saya, sebagai seorang guru besar ilmu manajemen,belum sempat juga menyumbangkan ilmu dan pemikiran bagiperadaban umat manusia, seperti halnya yang dilakukan oleh penulisini. Berbagai tulisan saya selama ini tercecer dimana-mana, dan belumsempat juga mengumpulkannya untuk sekedar dibuatkan sebuah bukukumpulan karangan.

    Apapun bentuk isi serta orisinalitas buku ini, saya tetap bangga denganupaya penulis mencoba menjembatani kesenjangan pemahaman ilmumanajemen dari para pengarang asing dengan para mahasiswa kita.Mungkin dapat kita hitung dengan jari, berapa orang penulis lokalmencoba untuk menulis suatu buku pengantar manajemen ini.Alasannya hampir sama, bahwa mereka kurang memiliki waktu.Waktunya habis untuk kegiatan lain yang dipandang lebihmenguntungkan, atau lebih bergengsi, dibandingkan sebagai pengarangatau penulis. Namun saya sadar, bahwa sesungguhnya dosen, guru ataupara pengajar haruslah inheren dengan kegiatan karang mengarang,tulis menulis ini, dan pekerjaan ini adalah sangat mulya.

    Saya berharap buku ini dapat memberikan wawasan baru bagi parapembaca, khususnya bagi mereka yang ingin memperdalampengetahuan tentang manajemen. Semoga juga dapat memotivasi paradosen, peneliti untuk menghasilkan karya seperti penulis buku ini.

  • iii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ................................................................... iPRAKATA..................................................................................... iiDAFTAR ISI ................................................................................ iiiDAFTAR GAMBAR ................................................................... viiDAFTAR TABEL ......................................................................... ix

    BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 11.1 Organisasi dan Manajemen.................................. 21.2 Pengertian Manajemen......................................... 31.3 Mengapa Manajemen dibutuhkan....................... 41.4 Manajemen Sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi ....... 71.5 Fungsi dan Proses Manajemen............................. 81.6 Tingkatan dalam Manajemen............................... 91.7 Keterampilan Manajemen.................................... 101.8 Peranan Manajer .................................................. 11

    BAB II SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN....... 162.1 Manajemen Dahulu dan Sekarang ....................... 172.2 Evolusi Teori Manajemen.................................... 18

    2.2.1 Aliran Manajemen Ilmiah.......................... 182.2.2 Aliran Manajemen Klasik........................... 232.2.3 Aliran Hubungan Manusiawi...................... 242.2.4 Aliran Manajemen Modern......................... 25

    2.3. Pendekatan Sistem Manajemen ........................... 272.4. Pendekatan Kontingensi....................................... 272.5. Keterlibatan Dinamik........................................... 27

    BAB III LINGKUNGAN ORGANISASI .................................. 303.1 Lingkungan Tindakan Langsung ......................... 313.2 Lingkungan Tindakan Tidak Langsung ............... 343.3 Dimensi Internasional .......................................... 363.4 Lingkungan Alam ................................................ 36

    BAB IV BUDAYA DAN MULTI BUDAYA .......................... 414.1 Pengertian dan Manfaat Budaya .......................... 424.2 Elemen Budaya ................................................... 444.3 Budaya dan Sub-Budaya...................................... 464.4 Budaya yang Adaptif ........................................... 48

  • iv

    4.5 Tujuh Dimensi Budaya Organisasi ...................... 504.6 Enam Argumen untuk Mengelola

    Keanekaragaman Budaya .................................... 51

    BAB V ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL .......... 545.1 Perilaku dan Etika Individu ................................. 565.2 Model Perilaku Etis.............................................. 565.3 Pengertian Etika dan Tanggung Jawab Sosial ..... 585.4 Argumen yang Mendukung Tanggung Jawab

    Sosial.................................................................... 605.5 Argumen yang Menentang Tanggung Jawab

    Sosial.................................................................... 615.6 Empat Unsur Etika............................................... 625.7 Faktor yang Mempengaruhi Etika Manajerial ..... 63

    BAB VI GLOBALISASI............................................................. 676.1 Pengertian ........................................................... 696.2 Perusahaan Internasional ..................................... 716.3 Aliansi Perdagangan Internasional ...................... 726.4 Organisasi-Organisasi Global .............................. 746.5 Globalisasi dan Daya Saing ................................. 75

    BAB VII PENGAMBILAN KEPUTUSAN............................... 777.1 Jenis-Jenis Keputusan Manajemen ...................... 787.2 Keputusan dan Jenjang Manajemen..................... 807.3 Tahapan Pengambilan Keputusan........................ 807.4 Gaya Pengambilan Keputusan ............................. 877.5 Model Pengambilan Keputusan .......................... 897.6 Keputusan Individu dan Kelompok ..................... 91

    BAB VIII DASAR-DASAR PERENCANAAN ......................... 968.1 Fungsi Perencanaan ............................................. 978.2 Pentingnya Perencanaan ...................................... 978.3 Jenis-Jenis Perencanaan ....................................... 998.4 Proses Penyusunan Perencanaan.......................... 1028.5 Pendekatan dalam Perencanaan ........................... 1038.6 Efektivitas Perencanaan ....................................... 1048.7 Manfaat Perencanaan ........................................... 105

    BAB IX MANAJEMEN STRATEGIK..................................... 1089.1 Hierarki Manajemen Strategik ............................. 1099.2 Proses Manajemen Strategik................................ 111

  • v

    9.3 Tujuan Organisasi ................................................ 1159.4 Faktor yang Memengaruhi Perumusan Tujuan ... 1169.5 Jenis-Jenis Tujuan Organisasi.............................. 1179.6 Management By Objective ................................... 118

    BAB X PENGORGANISASIAN............................................ 12510.1 Pengertian Organisasi ........................................ 12610.2 Struktur Organisasi ............................................ 12710.3 Pembagian Kerja ................................................ 12810.4 Departementalisasi ............................................. 12910.5 Koordinasi dan Rentang Kendali ....................... 13110.6 Sentralisasi dan Desentralisasi ........................... 13310.7 Bentuk-Bentuk Struktur Organisasi ................... 134

    BAB XI WEWENANG DAN DELEGASI............................... 14111.1 Pengertian .......................................................... 14211.2 Wewenang Formal ............................................. 14311.3 Wewenang Lini, Staf dan Fungsional ................ 14411.4 Pendelegasian Wewenang.................................. 14611.5 Mengapa Delegasi Diperlukan........................... 14711.6 Manfaat dan Hambatan Pendelegasian .............. 14811.7 Delegasi yang Efektif......................................... 14811.8 Prinsip Pendelegasian ........................................ 14911.9 Sentralisasi dan Desentralisasi ........................... 150

    BAB XII MOTIVASI ................................................................ 15212.1 Pengertian Motivasi ........................................... 15412.2 Pendekatan Motivasi .......................................... 15512.3 Teori Motivasi.................................................... 15712.4 Penerapan Teori Motivasi .................................. 166

    BAB XIII. KEPEMIMPINAN...................................................... 17213.1 Definisi Pemimpin ............................................. 17313.2 Fungsi dan Sifat ................................................. 17413.3 Teori Kontingensi Fiedler .................................. 17713.4 Teori Kepemimpinan Jalan-Tujuan ................... 18013.5 Ohio State Leadership Studies ........................... 18213.6 Teori Kepemimpinan Situasional ...................... 18313.7 Kepemimpinan dalam Praktek........................... 18613.8 Menjadi Pemimpin yang Efektif ........................ 192

  • vi

    BAB XIV KOMUNIKASI .......................................................... 19714.1 Definisi dan Manfaat Komunikasi ..................... 19814.2 Proses Komunikasi............................................. 19914.3 Bentuk-Bentuk Komunikasi............................... 20114.4 Komunikasi dalam Organisasi ........................... 20214.5 Hambatan Komunikasi Efektif .......................... 204

    BAB XV PENGENDALIAN ..................................................... 20815.1 Pengertian ......................................................... 20915.2 Jenis-Jenis Pengendalian.................................... 21215.3 Proses Pengendalian........................................... 21415.4 Karakteristik Pengendalian yang Efektif ........... 21715.5 Pengendalian yang Berubah............................... 219

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 223RIWAYAT HIDUP PENULIS...................................................... 226

  • vii

    DAFTAR GAMBARHalaman

    Gambar 1.1 : Proses Manajemen ............................................... 9Gambar 1.2 : Hubungan antara Keterampilan dan Tingkatan

    Manajerial ............................................................ 11Gambar 1.3 : Peran-Peran Manajer............................................ 13Gambar 4.1 : Pengembangan dan Pemeliharaan Budaya

    Adaptif.................................................................. 52Gambar 5.1 : Model Perilaku Etis dalam Organisasi................. 58Gambar 7.1 : Hubungan Keputusan dan Tingkatan Manajemen 80Gambar 7.2 : Bagan Arus Keputusan......................................... 81Gambar 7.3 : Tahap-Tahap Pengambilan Keputusan ................ 82Gambar 7.4 : Gaya Pengambilan Keputusan Manajer ............... 88Gambar 8.1 : Pentingnya Perencanaan ...................................... 99Gambar 8.2 : Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lainnya . 99Gambar 8.3 : Perencanaan dan Tingkat Manajer ....................... 101Gambar 8.4 : Proses Penyusunan Rencana ................................ 102Gambar 9.1 : Hierarki Strategi dengan SBU Majemuk dan

    SBU Tunggal........................................................ 111Gambar 9.2 : Proses Manajemen Strategik ................................ 111Gambar 9.3 : Komponen dalam Misi......................................... 113Gambar 9.4 : Proses MBO ......................................................... 123Gambar 10.1 : Departementalisasi Berdasarkan Wilayah ........... 130Gambar 10.2 : Departementalisasi Berdasarkan Produksi........... 130Gambar 10.3 : Departementalisasi Berdasarkan Pelanggan ........ 131Gambar 10.4 : Departementalisasi Berdasarkan Fungsi .............. 131Gambar 10.5 : Struktur Organisasi Garis..................................... 135Gambar 10.6 : Struktur Organisasi Fungsional............................ 136Gambar 10.7 : Struktur Organisasi Garis dan Staf....................... 137Gambar 10.8 : Struktur Organisasi Fungsional dan Staf ............. 137Gambar 10.9 : Struktur Organisasi Proyek .................................. 138Gambar 10.10 : Struktur Organisasi Matriks ................................. 139Gambar 11.1 : Bagan Organisasi Lini.......................................... 145Gambar 11.2 : Bagan Organisasi Lini dan Staf ........................... 145Gambar 11.3 : Bagan Organisasi Fungsional............................... 146Gambar 12.1 : Tiga Pendekatan dalam Motivasi ......................... 157Gambar 12.2 : Hierarki Kebutuhan Menurut Maslow ................. 158Gambar 12.3 : Teori Dua Faktor dari Herzberg........................... 160Gambar 12.4 : Proses Reinforcement ........................................... 165Gambar 13.1 : Ramalan Model Kontingensi dari Fiedler ............ 179Gambar 13.2 : Model Kepemimpinan Jalan-Tujuan.................... 181

  • viii

    Gambar 13.3 : Teori Keadilan tentang Kepemimpinan ............... 183Gambar 13.4 : Kisi-Kisi Manajerial dari Blake dan Mouton....... 183Gambar 13.5 : Model Kepemimpinan Situasional....................... 186Gambar 13.6 : Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas

    Pemimpin ............................................................. 189Gambar 14.1 : Proses Komunikasi Sederhana............................. 198Gambar 14.2 : Proses Komunikasi............................................... 199Gambar 14.3 : Komunikasi dalam Organisasi ............................. 203Gambar 15.1 : Proses Pengendalian............................................. 211Gambar 15.2 : Jenis-Jenis Pengendalian...................................... 212Gambar 15.3 : Pengendalian Manajemen .................................... 214

  • ix

    DAFTAR TABELHalaman

    Tabel 5.1 : Tanggung Jawab Sosial Versus TanggapanSosial .................................................................... 59

    Tabel 6.1 : Keunggulan dan Kelemahan Sikap di BisnisGlobal ................................................................... 71

    Tabel 7.1 : Macam-Macam Keputusan .................................. 79Tabel 8.1 : Keuntungan dan Kelemahan MBO ...................... 106Tabel 15.1 : Pendekatan Pengendalian Birokratis dan

    Terdesentralisasi................................................... 220

  • BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Organisasi dan Manajemen1.2 Pengertian Manajemen1.3 Mengapa Manajemen dibutuhkan1.4 Manajemen sebagai Ilmu, Seni, dan Profesi1.5 Fungsi dan Proses Manajemen1.6 Tingkatan dalam Manajemen1.7 Keterampilan Manajemen1.8 Peranan Manajer

  • 2

    BAB IPENDAHULUAN

    1.1 Organisasi dan ManajemenDi kehidupan sehari-hari, kita menyaksikan banyak organisasi

    yang tumbuh dan berkembang, baik yang formal maupun informal,baik yang berorientasi profit (laba) maupun nirlaba. Organisasi formalitu sendiri merupakan organisasi resmi berbadan hukum atau telahdidaftarkan pada pihak otoritas untuk mensahkan. Sedangkanorganisasi informal adalah organisasi yang timbul apa adanya dan tidakterdaftar, tetapi memiliki aktivitas tertentu. Organisasi yangberorientasi pada profit merupakan organisasi yang berupaya mencarikeuntungan dengan menjual produk, seperti perusahaan sepatu,perusahaan garmen dan lain sebagainya. Di samping itu, ada jugaorganisasi nirlaba atau organisasi yang dalam kegiatannya bukanmencari laba, melainkan menjalankan berbagai usaha sosial, sepertipanti asuhan, lembaga pendidikan, rumah sakit, dan lain-lain.

    Organisasi merupakan sekelompok orang yang diatursedemikian rupa dalam upaya mencapai suatu tujuan tertentu.Organisasi juga dapat diartikan sebagai suatu wadah bagi sekelompokorang untuk bekerja bersama agar dapat mencapai tujuan bersama.Berdasarkan definisi tersebut, organisasi dapat dibagi dalam beberapaunsur, yakni adanya dua atau lebih orang, tujuan bersama, dan kerjasama. Dalam pengertian yang lebih luas, organisasi mempunyaikarakteristik sebagai berikut.a. Organisasi Memiliki Tujuan

    Wujud daripada tujuan dicerminkan oleh adanya sasaran. Secaraumum tujuan organisasi atau perusahaan adalah menaikan nilaiperusahaan. Ukuran nilai perusahaan adalah dicerminkan olehmeningkatnya harga saham perusahaan tersebut di pasar. Untukmencapai nilai perusahaan yang meningkat, maka sasaranperusahaan adalah meningkatkan keuntungan, dan mencapai tingkatpertumbuhan.

    b. Terdapat Orang-OrangOrganisasi haruslah terdiri dari dua atau lebih orang yang memilikikesamaan kepentingan serta bekerjasama untuk memenuhikepentingannya. Jadi seseorang yang memiliki tujuan sendiriantidak disebut sebagai organisasi. Orang-orang yang dimaksudkandisini terdiri dari orang yang berfungsi mempengaruhi, dan orangyang dapat dipengaruhi. Orang yang berfungsi mempengaruhibiasanya disebut sebagai pemimpin atau manajer, sedangkan yang

  • 3

    dipengaruhi adalah mereka yang bekerja sebagai bawahan ataukaryawan.

    c. Memiliki StrukturOrganisasi perlu memiliki struktur agar organisasi dapatmelaksanakan kegiatannya dengan efektif, karena strukturmencerminkan rantai komando dan perintah kepada siapa tugasdiberikan, dan kepada siapa penerima tugas akan melapor. Strukturorganisasi sering disebut sebagai mekanisme atau pola hubungandiantara orang-orang yang mempunyai kedudukan atau posisitertentu, tugas kewajiban, serta wewenangnya.

    d. Sistem dan ProsedurOrganisasi juga harus memiliki sistem dan prosedur standar dalammenjalankan kegiatannya. Sistem dan prosedur menggambarkanbahwa sebuah organisasi diatur berdasarkan aturan-aturan yangditetapkan bersama dan harus dijalankan, misalnya bagaimana carakerja, cara menarik karyawan, bentuk-bentuk pelaporan dan lainsebagainya.

    1.2 Pengertian ManajemenKita seringkali melihat bagaimana seseorang mampu

    menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik. Pengertian baik disiniyaitu tujuan yang diharapkan atau yang diinginkannya tercapai. Apakahitu pekerjaan yang sederhana seperti mengelola arisan di kampus, acararekreasi tim sepak bola, atau pekerjaan yang rumit seperti mengelolaorganisasi, atau menentukan strategi memenangkan perang.Keberhasilan seseorang atau kelompok orang dalam mencapai tujuanini dapat dikatakan sebagai seseorang yang mempunyai kemampuanmanajemen yang baik. Jadi apakah yang dimaksud dengan manajemenitu?

    Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris, yakni dari kata tomanage yang berarti mengurus, mengelola, atau mengatur. Oleh sebabitu apabila sesuatu organisasi atau kelompok orang yang gagalmencapai tujuannya sering disebut Mismanagement, artinya salah urus,salah kelola atau salah pengaturan. Menurut Robbin dan Coulter(2002), manajemen merupakan suatu proses pelaksanaan koordinasiterhadap berbagai kegiatan pekerjaan secara efektif dan efisien dengandan/atau melalui orang lain.

    Menurut Mary Parker Follett di dalam buku Hani Handoko(1998) disebutkan bahwa management is the art of getting thing donethrough people. Artinya, manajemen merupakan seni untuk mencapaitujuan melalui orang-orang. Seni disini dimaksudkan sebagaikemampuan atau keterampilan seseorang dan kelompok orang

  • 4

    memainkan alat atau orang sehingga menghasilkan keindahan sertakemajuan. Terry (1982) mengartikan manajemen sebagai serangkaianproses unik yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahandan pengendalian yang dilaksanakan untuk menetapkan dan mencapaiberbagai sasaran yang sudah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan berbagai sumber daya lainnya. Sementara itu, Stoner(1996) menyebutkan bahwa manajemen ialah serangkaian proses dalammenetapkan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan danpengendalian atas sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untukpencapaian sesuatu tujuan.

    Dari pengertian tersebut diatas, terdapat dua kata kunci, yaituseni dan proses. Proses dapat diartikan sebagai langkah-langkahsistematis untuk pencapaian tujuan. Misalnya seseorang yang inginmasuk menjadi mahasiswa suatu perguruan tinggi, maka kepadanyadiharuskan menjalani langkah-langkah tertentu sebagai persyaratanmenjadi mahasiswa, misalnya membeli formulir pendaftaran terlebihdahulu, melaksanakan seleksi, membayar uang kuliah dan seterusnya,tidak bisa langsung membayar kuliah kemudian menjadi mahasiswa,sebab langkah pendaftaran dan seleksi belum dilakukan. Jadi langkah-langkah urutan yang harus dilakukan inilah yang disebut proses.Demikian halnya dengan langkah-langkah dalam manajemen,urutannya adalah melakukan perencanaan, kemudian pengorganisasian,selanjutnya pengarahan serta diakhiri dengan pengawasan. Di sisi lain,jika proses ini dijalankan dengan benar, maka dapat dikatakan sebagaiseni. Berdasarkan uraian tersebut, manajemen dapat disimpulkansebagai suatu seni dan/atau proses merencanakan, mengorganisasikan,mengarahkan, dan mengawasi berbagai sumber daya untuk mencapaisuatu tujuan tertentu.

    1.3 Mengapa Manajemen DibutuhkanPada sekitar tahun 1980 an, seorang pengusaha bernama

    Sudono Salim (Lim Siau Liong) sangat popular di Indonesia. Dinegara-negara Asia namanya juga cukup disegani, sebab dia termasuksalah seorang konglomerat yang paling kaya. Padahal bila dilihat darilatar belakang pendidikannya, beliau belum sempat mengecappendidikan di perguruan tinggi. Apakah dengan demikian beliaumemiliki kemampuan atau keterampilan manajemen? Bandingkanmisalnya dengan Ir. Aburizal Bakri seorang pengusaha besar dansukses yang memimpin PT. Bakri and Brothers. (Sekarang menjadimenteri kesejahteraan Rakyat). Aburizal seorang insinyur lulusanInstitut Teknologi Bandung (ITB) sudah barang tentu memilikiketerampilan dalam hal mengelola orang-orang atau faktor produksi

  • 5

    lainnya, karena latar belakang pendidikan serta faktor keluarga yangmemang dari keluarga pebisnis sangat menunjang kearah itu. Dengandemikian yang menjadi pertanyaan adalah apakah manajemen itudiperlukan? Apakah Sudono Salim pernah sekolah manajemen, atauapakah Aburizal yang insinyur itu pernah juga sekolah manajemen?Atau apakah keduanya berhasil karena manajemen?

    Untuk menjawab pertanyaan tersebut perlulah dipahami esensidaripada manajemen itu sendiri. Dari pengertiannya kita paham bahwamanajemen itu adalah keterampilan atau kemampuan seseorang untukmengelola sesuatu urusan atau kegiatan. Jadi apabila seseorang mampumengatur dan mengurus suatu urusan atau kegiatan dapat dikatakan diamemiliki dasar-dasar keterampilan manajemen yang baik. Ini berartidia tidak perlu sekolah tinggi-tinggi. Sebaliknya banyak juga orangyang sekolah tinggi tapi tidak mampu mengelola perusahaan ataukegiatan apapun. Hanya saja, di abad globalisasi dimana ilmupengetahuan dan teknologi informasi berkembang sedemikian pesat,setiap orang perlu senantiasa mengikuti perkembangan tersebut,termasuk perkembangan ilmu manajemen agar tidak tergilas olehkemajuan zaman.

    Sudono Salim pada akhirnya juga menyerahkan estafetkepemimpinannya kepada anaknya yang sekolah tinggi di AmerikaSerikat untuk mengelola perusahaan raksasanya. Demikian juga halnyadengan Aburizal yang menyerahkan pengelolaan perusahaannyakepada Tanri Abeng yang pada waktu itu dikenal sebagai manejer satumilyar.

    Menurut James F. Stoner (1996) manajemen dibutuhkan untukmemenuhi alasan-alasan berikut.a. Mencapai tujuan organisasi dan tujuan setiap individu di dalam

    organisasi itu sendiri.b. Menjembatani berbagai kepentingan yang bertolak belakang.c. Mencapai efektivitas dan efisiensi.

    1.3.1 Tujuan Organisasi dan Tujuan IndividualSetiap orang dan juga kelompok atau organisasi sudah barang

    tentu memiliki tujuan dalam perjalanan hidupnya. Kita secara pribadi-pribadi sekolah atau kuliah di perguruan tinggi tentu mempunyai tujuanagar kelak kemampuan dan keterampilan kita meningkat sehinggadapat bermanfaat buat diri, keluarga, lingkungan serta masyarakatkarena memang dibutuhkan. Keterampilan kita mengelola perusahaanakan menaikan nilai perusahaan, sehingga imbalan buat kita jugabertambah. Dengan demikian organisasi akan sangat membutuhkan

  • 6

    orang-orang berkemampuan manajemen dalam rangka mencapaitujuannya.

    1.3.2 Menjembatani Berbagai KepentinganDi dalam perusahaan yang cukup besar kita menemukan

    berbagai unsur yang saling pengaruh mempengaruhi. Unsur yangpaling nyata ditemukan adalah adanya pemilik perusahaan yang sangatbesar pengaruhnya terhadap operasi perusahaan. Unsur yang keduaadalah karyawan, sebagai pelaksana dari operasi perusahaan, dan yangketiga adalah manajemen atau pengelola perusahaan, dimana semuatujuan perusahaan akan tergantung padanya. Jadi maju mundurnyaperusahaan akan dipengaruhi oleh bagaimana kemampuan manajer-manajernya dalam pengambilan keputusan pengelolaan perusahaan.

    Sebagai pemilik tentu saja berkepentingan akan keuntungan darimodal yang diinvestasikannya. Investor atau para pemilik perusahaanmenginginkan tingkat pengembalian yang tinggi, oleh sebab itumanajemen harus mampu memperoleh laba besar agar bagiankeuntungan (devidend) pemilik besar juga. Manajemen harus dapatmengambil kebijakan dividen yang tepat, berapa seharusnyakeuntungan dibagikan sebagai dividen, berapa yang harus ditahan(retained earning). Manajer harus mampu memberikan yang terbaikbuat para pemilik modal, dan juga menjaga likuiditas serta kepentinganperusahaan. Sebab kalau semua keuntungan bersih dibagikan kepadapemilik, maka kebutuhan modal perusahaan untuk perluasan atauekspansi akan dipenuhi dari modal asing atau pinjaman.

    Unsur lain yang juga penting adalah para karyawan. Merekamerupakan ujung tombak dari keberhasilan perusahaan. Karyawanyang baik atau produktif jelas akan menaikan nilai perusahaan melaluikeuntungan yang diperoleh. Akan tetapi karyawan juga memilikiharapan perbaikan dan kemajuan buat diri serta keluarganya. Merekaakan menuntut kenaikan upah/gaji dari tahun ke tahun jika perusahaanmengalami keuntungan. Manajemen harus mampu menjembatanikeinginan karyawan serta batas kemampuan perusahaan. Sudah barangtentu tuntutan kenaikan gaji yang besar akan membuat likuiditaskeuangan perusahaan akan menurun, tetapi juga jangan sampaidiremehkan keinginan karyawan, sebab jika karyawan mogok makayang rugi juga perusahaan. Oleh sebab itu manajemen harus terampilmengambil kebijakan yang memuaskan semua pihak. Baik untukkaryawan, pemilik dan juga keberlangsungan perusahaan sendiri.

  • 7

    1.3.3 Mencapai Efisiensi dan EfektivitasPeter F. Drucker (1982) mendefinisikan efisiensi sebagai

    berikut. Efficiency is doing things right, yakni melaksanakan pekerjaandengan benar, sedangkan effectivity is doing the right things, yaknimelaksanakan pekerjaan yang benar. Sepintas definisi tersebut seolahsama, padahal berbeda. Efisiensi menyangkut masalah input-output,sedangkan efektivitas berhubungan dengan masalah target. Kitabertanya manakah yang lebih penting efisiensi atau efektivitas.Jawabnya adalah efektivitas lebih penting. Sebab efisiensi dapatdilakukan untuk sesuatu pekerjaan yang sudah tepat. Jika tidak tepat,maka efisiensipun tidak akan ada gunanya.

    Contoh kasus yang menyangkut masalah efisiensi danefektivitas ini pernah terjadi dan dialami oleh Peter F. Drucker sendiri.Suatu kali sekitar tahun 1970 an Peter diminta untuk mengidentifikasimasalah yang sedang dihadapi oleh General Motor, sebuah perusahaanbesar di bidang otomotif di Amerika Serikat. Saat itu perusahaanmengalami penurunan omzet penjualan yang cukup besar. Hasilidentifikasi menyimpulkan terdapat kekeliruan di dalam pengambilankeputusan produk apa yang harus dijual. Dengan kata lain perusahaantidak efektif. Ketidak efektifan dimaksud adalah dalam hal penjualanmobil-mobil besar pada saat pasar sedang menggandrungi mobil yangberukuran kecil. Pada tahun-tahun itu pasaran mobil Jepang yangberukuran kecil meningkat penjualannya. Di samping itu sebagianbesar kaum wanita dan ibu-ibu rumah tangga merasa lebih nyamanmengendarai mobil kecil. Kendatipun perusahaan bekerja dengantingkat efisiensi yang tinggi, apabila target tidak tercapai, maka akansia-sia. Artinya perusahaan pada akhirnya akan menderita kerugian,karena sebagian mobilnya tidak laku di pasar. Peter sendiri akhirnyamenyimpulkan bahwa yang penting adalah efektivitas, setelahpekerjaannya tepat, maka perlu dilakukan dengan efisien. Oleh sebabitu manajemen dibutuhkan antara lain adalah bagaimana suatupekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan juga efisien.

    1.4 Manajemen Sebagai Ilmu, Seni dan Profesi1.4.1 Manajemen Sebagai Ilmu

    Sebagai ilmu, manajemen memiliki karakteristik sebagaiberikut.a. Prinsip dan konsep menajemen dapat dipelajari.b. Pendekatan terhadap pembuatan keputusan dapat dilakukan dengan

    suatu metode tertentu.c. Sebagian objek dan sarana manajemen yang dipergunakan untuk

    mencapai tujuan adalah elemen yang bersifat materiil.

  • 8

    d. Pengimplementasian manajemen memerlukan berbagai pendekatandari bidang ilmu lainnya.

    1.4.2 Manajemen Sebagai SeniSebagai seni, manajemen memiliki karakteristik sebagai berikut.

    a. Kesuksesan pencapaian tujuan ditentukan oleh sifat dan potensi daripara manajer.

    b. Suatu proses pencapaian tujuan seringkali mengikutsertakan unsurnaluriah, perasaan dan inteletual.

    c. Salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan pelaksanaankegiatan ialah kekuatan pribadi yang kreatif.

    1.4.3 Manajemen Sebagai ProfesiSebagai profesi, manajemen memiliki karakteristik sebagai

    berikut.a. Keahlian manajer mengelola suatu kegiatan tertentu disebut

    professionalb. Manajer yang menguasai bidang tertentuc. Profesi tertentu membutuhkan keahlian tertentu.

    1.5 Fungsi dan Proses ManajemenDalam proses manajemen, manajer akan menjalankan empat

    fungsi berikut.a. Perencanaan

    Perencanaan merupakan suatu proses yang ditunjukkan untukmenentukan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dan mengambillangkah-langkah strategis guna mencapai tujuan tersebut. Dengankata lain perencanaan adalah menentukan tujuan dan bagaimanamencapai tujuan tersebut.

    b. PengorganisasianPengorganisasian ialah suatu proses penugasan, pengalokasiansumber daya, serta pengaturan dan pengkoordinasian kegiatankepada setiap individu dan/atau kelompok yang akan berperandalam pelaksanaan rencana.

    c. PengarahanPengarahan ialah suatu proses mengarahkan, membimbing danmenyemangati karyawan dalam pelaksanaan suatu rencana untukmencapai tujuan.

    d. PengendalianPengendalian ialah suatu proses mengawasi dan mengevaluasikesesuaian antara kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi

  • 9

    beserta hasil yang diperolehnya dengan rencana yang telah disusunoleh organisasi tersebut beserta tujuan yang telah ditetapkannya.

    Gambar 1.1. Proses Manajemen

    1.6 Tingkatan dalam ManajemenSetiap manusia dilahirkan dengan bakat, naluri, keterampilan,

    dan nasib yang berbeda. Tidak semua orang dilahirkan dan dibentukmenjadi seorang yang sukses atau manajer yang berhasil. Sebaliknyajuga tidak semua orang akan mengalami kesulitan, kesusahan,kemiskinan, atau menjadi karyawan rendahan. Menjadi orang suksesatau gagal adalah tergantung pada orang itu sendiri untuk mau danmampu merubah kehidupannya. Umumnya orang yang kreatif, inovatifrelatif akan berhasil dalam karirnya, dan sebaliknya orang yang malas,sering menyerah dengan kesulitan, maka akan gagal dalam menitikarirnya. Demikian juga dalam organisasi perusahaan, tidak semuaorang akan menduduki posisi puncak, melainkan hanya satu orang yangakan mengendalikan jalannya perusahaan yang disebut sebagaiPresiden direktur misalnya. Di tingkatan bawahnya ada para direkturdan manajer yang membantu top manajemen tersebut. Manajemen ataumanajer dapat dibagi ke dalam tiga tingkatan berikut.a. Top Management

    Top management atau manajemen puncak dapat didefinisikasebagai seorang atau kelompok orang yang bertanggung jawabsecara keseluruhan terhadap maju mundurnya perusahaan. Tugasutamanya adalah menetapkan tujuan, strategi, dan kebijakanperusahaan secara umum. Misalnya menyusun kebijakan ekspansiproduk ataupun pasar, kebijakan mengenai kesejahteraan karyawan,dan lain-lain.

    b. Middle ManagementMiddle management atau sering disebut manajemen tingkat

    menengah merupakan seorang atau sekelompok orang yang

  • 10

    bertugas menjalankan kebijaka yang dibuat oleh top management.Tugas utamanya antara lain mengawasi unit-unit kerja danmengimplementasikan rencana untuk mencapai tujuan yang telahdigariskan oleh manajemen tingkat atas. Contoh jabatan paramanajer tingkat menengah ini adalah para manajer fungsional,misalnya manajer produksi, manajer keuangan, manajer pemasaran,atau manajer sumber daya manusia.

    c. Lower Management.Lower management atau manajemen tingkat bawah adalah

    mereka yang bartanggung jawab atas suatu unit kerja danpenyelesaian berbagai pekerjaan jangka pendek yang telahdirencanakan oleh manajemen di tingkat menengah ataupun ditingkat puncak. Contoh manajer level bawah ini adalah supervisor,mandor, kepala divisi dan lain sebagainya.

    1.7 Keterampilan ManajemenPada uraian diatas sudah disebutkan bahwa manajemen itu

    adalah suatu proses atau keterampilan. Keterampilan seperti apakahyang diperlukan oleh manajemen? Di dalam literatur manajemen,banyak sekali disebutkan keterampilan yang diperlukan oleh seseorangatau sekelompok orang untuk memajukan organisasi perusahaan. Salahsatu keterampilan yang disebutkan oleh Gibson (1996) antara lainsebagai berikut.a. Conceptual Skill

    Keterampilan konseptual adalah kemampuan manajemendidalam mengintegrasikan berbagai tujuan dan permasalahansedemikian rupa secara komprehensif. Keterampilan tersebutmeliputi kemampuan untuk menjabarkan permasalahan ke dalambagian-bagian yang terspesifikasi sehingga dapat diketahuihubungan di antara setiap bagian tersebut, serta efek yangditimbulkan oleh setiap masalah yang dimaksud tersebut bagi oranglain.

    b. Human SkillKeterampilan kemanusiaan adalah keterampilan seorang

    manajer untuk melakukan interaksi dengan manusia lain atau dalamhal ini adalah para karyawan dan juga dengan sesama manajerlainnya. Keterampilan tersebut mencakup juga kemampuanberhubungan dengan orang lain secara interpersonal. Manajerdengan human skill yang baik akan mampu memahami perasaanorang lain dan sangat waspada terhadap dirinya sendiri.

  • 11

    c. Technical SkillKeterampilan teknis merupakan suatu kemampuan atau keahlian

    khusus untuk menjalankan suatu tugas tertentu. Programmer danakuntan merupakan salah satu contoh pekerjaan yang dijalankandengan menggunakan keterampilan teknis. Keterampilan ini sangatdibutuhkan oleh manajer di tingkatan yang cenderung lebih rendah.Semakin rendah tingkatan manajerial seseorang, maka akansemakin besar tuntutan bagi orang tersebut untuk menguasaiketerampilan teknis tertentu yang berkaitan dengan pekerjaannya.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dirangkum bahwaketerampilan konseptual diperlukan oleh manajemen di tingkat puncak,keterampilan kemanusiaan diperlukan oleh manajemen di tingkatmenengah, dan keterampilan teknis diperlukan oleh manajemen ditingkat terbawah.

    Hubungan di antara keterampilan dalam tingkatan manajerialdapat dilihat pada gambar berikut.

    Gambar 1.2. Hubungan antara Keterampilandan Tingkatan Manajerial

    Gambar 1.2 diatas mencerminkan bahwa untuk Topmanagement, keterampilan konseptual lebih besar dibandingkandengan ketrampilan kemanusiaan dan kemampuan teknis. Sedangkanuntuk Middle Manajemen keterampilan kemanusiaan adalah lebih besardibandingkan dengan dua ketrampilan lainnya. Sementara untuk lowerManagement, keterampilan teknis adalah yang sangat penting dimiliki.

    1.8 Peranan ManajerPeranan manajer sangat berarti bagi perusahaan. Dengan kata

    lain keberlangsungan suatu perusahaan sangat tergantung padabagaimana manajer menjalankan kebijakan dan segala kegiatannya.

  • 12

    Henry Mintzberg (1973) menyebutkan bahwa setiap manajer memilikisepuluh peran saling berkaitan, yakni sebagai berikut.a. Peran Interpersonal

    Kategori ini mencerminkan bagaimana seorang manajerberhubungan dengan orang lain. Pada peran ini manajer berperilakusebagai pemegang simbol perusahaan, sehingga dia bertanggungjawab menjaga nama baik perusahaan. Di samping itu manajer jugaadalah pemimpin, sehingga dia harus berperilaku sebagaimanahalnya seorang pemimpin yang membawahi karyawan operasionalserta memberikan suri tauladan yang baik kepada bawahannya.Peran lainnya adalah sebagai penghubung kepada pihak-pihak yangberkepentingan. Sebagai penghubung, manajer bertanggung jawabatas semua mekanisme hubungan dengan karyawan sendiri, disamping juga dengan pihak luar yang ada kaitannya denganaktivitas perusahaan. Misalnya bagaimana hubungan yang dijalindengan pihak pemerintah, yaitu dengan direktorat jenderal pajak,atau dengan departemen perdagangan dan perindustrian.Selanjutnya hubungan dengan serikat pekerja karyawan juga perludibina dengan sebaik-baiknya.

    b. Peran InformasionalKategori ini mencerminkan bagaimana seorang manajer

    menukar dan memproses informasi. Dalam berhubungan denganlingkungan internal dan eksternal, manajer akan senantiasamenerima, mengumpulkan serta menyebarkan informasi. Peranmanajer dalam hal ini dapat menjadi pengawas informasi, yaitumemantau perkembangan informasi yang terjadi dalamlingkungannya, baik yang menyangkut produk, pasar maupun parapesaing yang bermunculan. Selanjutnya manajer juga dapatmenyebarkan informasi yang diterimanya kepada seluruh anggotaorganisasi dan juga pihak berkepentingan. Pada akhirnya manajerdapat berperan sebagai juru bicara perusahaan apabila berhubungandengan pihak luar. Sebagai juru bicara, manajer akan berperanseperti public relation nya perusahaan, yaitu membuat danmemelihara nama baik perusahaan dengan sebaik-baiknya, sebabdengan begitu citra perusahaan akan terjaga dari bagaimanamanajer bertindak sebagai juru bicara.

    c. Peran Pengambil KeputusanPada kategori ini mencerminkan bagaimana seorang manajer

    memanfaatkan informasi yang diserapnya untuk kemudianmengambil keputusan. Peran yang pertama adalah bagaimanaseorang manajer berperilaku sebagai wirausahawan yang senantiasakreatif dan inovatif, dalam memajukan perkembangan perusahaan,

  • 13

    menciptakan produk baru, mencari pasar baru. Di samping itucerdas dalam menangani setiap hambatan atau gangguan dan dapatmenangani setiap masalah. Selanjutnya pada peran ini manajer jugaharus terampil dalam mengalokasikan sumber daya, sehingga tidakterjadi tumpang tindih pekerjaan, penumpukan barang dagangandan lain sebagainya. Pada akhirnya manajer juga berperilakusebagai negosiator untuk kepentingan perusahaan.

    Dengan demikian, peran-peran manajer dapat digambarkansebagai berikut.

    Gambar 1.3. Peran-Peran Manajer

    Di bawah ini merupakan artikel dari harian umum Kompastanggal 10 Mei 2009, dengan judul “Keterampilan Pribadi MenjadiDaya Pikat Perusahaan”.

    Era globalisasi ini, persaingan dunia semakin ketat. Tidak lagihanya bersaing dengan produk lokal, tapi juga bersaing dengan sumberdaya manusia dari luar negeri. Bila sudah begini, gelar pendidikan tidaklagi menjadi hal utama, melainkan kebutuhan akan keterampilan yangberagam dari insan.

    Setidaknya, anda dapat mengembangkan beberapa keterampilanberikut.a. Bahasa

    Keterampilan ini sudah menjadi salah satu keterampilan wajib sejakdulu di berbagai perusahaan. Dengan semakin gencarnyapersaingansecara global saat ini, memiliki keterampilan berbahasa Inggris,Cina, Jepang atau Perancis akan lebih diminati. Semakin banyakbahasa yang dikuasai, semakin terbuka kesempatan mendapatkanpekerjaan.

  • 14

    b. KepemimpinanTentunya keterampilan ini tidak begitu saja turun dari langit, tapidipelajari dan memerlukan waktu yang tidak sebentar untukmenimba pengalaman. Seseorang yang memiliki kemampuanmemimpin tentunya akan lebih mudah untuk melangkah ke jenjangyang lebih tinggi. Lagipula, kemampuan ini dibutuhkan dalamsetiap perusahaan untuk menjalankan bisnis perusahaan.

    c. KomunikasiSukses tidaknya sebuah perusahaan juga dapat dipengaruhi dengankemampuan berkomunikasi dari setiap pegawainya. Yang dimaksuddengan kemampuan komunikasi yang baik disini adalah mampumenengahi konflik, mengahdapi masalah atau dapat meningkatkanproduktivitas, yang tentunya menguntungkan bagi perusahaan.

    d. Mengelola Sumber daya ManusiaKemampuan ini dibutuhkan di setiap perusahaan untuk mengaturdan mengelola setiap insane pekerja, agar dapat bekerja denganmaksimal, menjaga hubungan interpersonal serta menjadi jembatanantara struktur bawah dan atas. Tak heran bila kini, ditemukanbanyak jenjang pendidikan maupun pelatihan khusus sumber dayamanusia

    e. Keterampilan KomputerKeterampilan yang satu ini tentunya memegang kendali di setiaplini dalam perusahaan. Terlebih lagi, sistem komputerisasi jugamenjadi salah satu tolok ukur dalam kemajuan sebuah perusahaan.Anda dapat mengembangkan kemampuan ini ini dengan mengikutikursus computer yang kini sangat mudah ditemui, yangmemberikan pelatihan mulai dari tingkat dasar hingga advance.Tentunya setiap keterampilan yang anda miliki harus disesuaikandengan pekerjaan yang diinginkan. Semakin banyak keterampilanyang dikuasai untuk satu pekerjaan, semakin besar kemungkinanmendapat pekerjaan tersebut.

  • 15

    A. Uji Pemahaman (Contoh Soal)Di bawah ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus saudara

    jawab dengan lengkap pada sebuah kertas folio bergaris. Setelahselesai, selanjutnya saudara periksa kembali dengan teks pendahuluan(Bab I). Apabila hasilnya kurang memuaskan, disarankan untukmengulang membaca Bab I dengan pikiran yang tenang dan serius.1. Apakah pengertian manajemen menurut saudara, dan menurut para

    ahli yang saudara ketahui?2. Jelaskan mengapa manajemen dibutuhkan menurut saudara!3. Uraikan istilah manajemen sebagai ilmu, seni dan profesi!4. Jelaskan serta gambarkan hubungan fungsi-fungsi manajemen itu!5. Bagaimanakah kaitan keterampilan-keterampilan yang harus

    dimiliki manajer dengan tingkatan manajemen?6. Jelaskan peran-peran apakah yang melekat pada seorang manajer

    dalam perusahaan?

    B. Tugas mandiri untuk satu kelompok yang ditunjuk agardidiskusikan di kelas

    1. Ringkaskan materi “Manajemen dan Organisasi” dalam bentukpower point!

    2. Atau diskusikan kasus tertentu yang berkaitan dengan masalahmanajemen dan organisasi!

    3. Kutipan dicantumkan secara jelas sumbernya!

  • BAB IISEJARAH

    PERKEMBANGAN MANAJEMEN

    2.1 Manajemen Dahulu dan Sekarang2.2 Evolusi Teori Manajemen

    2.2.1 Aliran Manajemen Ilmiah2.2.2 Aliran Manajemen Klasik2.2.3 Aliran Hubungan Manusiawi2.2.4 Aliran Manajemen Modern

    2.3. Pendekatan Sistem Manajemen2.4. Pendekatan Kontingensi2.5. Keterlibatan Dinamik

  • 17

    BAB IISEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN

    2.1 Manajemen Dahulu dan SekarangDilihat dari perkembangannya, manajemen sebenarnya lahir

    dari sejak manusia melakukan kegiatan pengaturan diri, keluarga dankelompoknya untuk sesuatu tujuan yang diinginkannya. Tujuantersebut dapat berupa seni atau keindahan, pencapaian suatu materi ataujuga keberlangsungan hidupnya. Pada abab-abad yang lalu misalnyabanyak karya besar manusia yang sampai saat ini dapat dinikmati olehmanusia sekarang. Di dunia ini, kita mengenal istilah tujuh keajaibandunia, seperti Candi Borobudur di Indonesia. Karya besar ini lahir padasaat ilmu dan teknologi belum begitu berkembang. Candi Borobudurdan candi-candi lainnya di Indonesia adalah sebuah karya seni yangmenakjubkan, dibuat oleh bangsa Indonesia sendiri pada masa jayanyakerajaan-kerajaan di tanah air. Untuk membangun candi tersebutdiperlukan beratus-ratus atau bahkan ribuan orang membantu pekerjaanpembangunan candi tersebut.

    Dahulu tidak dikenal yang namanya semen untuk menyatukansatu batu atau bata dengan batu atau bata lainnya, konon pada saat itudigunakan perekat dari putih telur ayam. Dengan kata lain untukmenyusun bangunan tersebut diperlukan berjuta-juta telur ayam.Pekerjaan besar ini membutuhkan keterampilan manajemen yangtinggi, yaitu bagaimana mengelola ribuan orang yang bekerja sertapengalokasian sumber daya lainnya.

    Demikian halnya dengan bangunan-bangunan karya besar dunialainnya dimana saat itu belum dikenal yang namanya keterampilanmanajemen. Namun demikian seiring dengan perkembangan jamandimana ilmu pengetahuan dan teknologi demikian berkembang denganpesatnya, sesuatu yang dahulu dipandang sebagai karya besar, makasekarang hal itu mungkin sebagai karya yang biasa-biasa saja.Perbedaan manajemen dahulu dan sekarang terletak pada ilmu danteknologi. Dahulu keterampilan dan keahlian masih sederhana,sedangkan sekarang akibat perkembangan teknologi dan informasi,keterampilan dan keahlian orang-orang meningkat dengan pesatnya.Dengan adanya fasilitas internet misalnya, kejadian di suatu negara bisadengan cepat dilihat atau didengar oleh penduduk negara lain yangmemiliki jarak yang sangat jauh dari negara yang dimaksud, bahkanhingga ke pelosok-pelosok desa dan kampung. Perkembangan ilmupengetahuan satelit dapat mengantarkan kita kepemahaman lebih luaslagi tentang alam jagat raya ini. Kita dapat dengan jelas melihat ataprumah saudara kita yang berada di luar negeri, kita dapat melihat

  • 18

    kampus almamater di Monash University, Melbourne, Australiamisalnya, hanya dengan melihat laptop (note book) di kamar tidur kitaderngan menggunakan fasilitas internet.

    2.2 Evolusi Teori ManajemenDaft (2003) mengatakan bahwa perspektif sejarah terhadap

    manajemen mencerminkan perspektif atau lingkungan untukmenerjemahkan peluang dan masalah yang timbul. Meskipun demikian,sejarah tidak hanya menyusun peristiwa dalam suatu urutan secarakronologis, tetapi juga mengembangkan suatu pemahaman mengenaidampak dari suatu kekuatan sosial terhadap suatu organisasi.Mempelajari sejarah merupakan suatu cara untuk menciptakanpemikiran yang strategis, melihat gambaran yang luas dan benar, sertamemperbaiki keterampilan konseptual. Kekuatan sosial itu sendirimengacu pada berbagai aspek budaya yang turut mempengaruhihubungan antar-orang. Kekuatan orang ini membentuk apa yangdikenal sebagai kontrak sosial, yang merupakan aturan dan persepsiumum tidak tertulis mengenai hubungan antar orang dan antarkaryawan dengan manajemen.

    Teori itu sendiri merupakan asumsi-asumsi yang salingberhubungan dan diungkapkan dalam rangka menjabarkan suatuketerkaitan di antara berbagai fakta yang bisa diobservasi. Misalnyaapabila cuaca sore hari mendung, maka malam hari atau sebentar lagihujan akan turun. Kalimat ini merupakan sebuah hipotesis atau dugaansementara, dan apabila berdasarkan penelitian ternyata mendukunghipotesis yang dibuat, maka hipotesis tersebut menjadi sebuah teori.

    Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, didalamnya terdapatteori-teori yang dibuat oleh para ahli. Manajemen dan organisasimerupakan produk yang tercipta dari sejarah, situasi sosial, dan tempatkejadian. Berdasarkan hal tersebut, evolusi teori manajemen dipahamidalam kaitannya dengan cara manusia terlibat pada suatu permasalahanhubungan di suatu kurun waktu tertentu dalam sejarah.

    2.2.1 Aliran Manajemen IlmiahSekitar abad 17 terjadi perubahan besar dalam bidang produksi.

    Barang-barang konsumsi dapat dihasilkan dalam jumlah yangsebelumnya tidak pernah terjadi. Peningkatan produksi barang inidisebabkan banyak ditemukan peralatan-peralatan pengolahan barang.Pada saat itu peran tenaga kerja dapat sebagian telah digantikan denganmesin-mesin baru. Manajemen ilmiah lahir seiring denganperkembangan teknologi yang dihasilkan oleh para ahli teknik yangbekerja pada perusahaan-perusahaan besar di eropa dan Amerika

  • 19

    Serikat. Pada masa ini dikenal oleh kalangan usahawan sebagairevolusi industri. Para insinyur di eropa dan Amerika Serikat berupayauntuk mengembangkan berbagai cara baru untuk me-manageperusahaan. Teori Manajemen Ilmiah itu sendiri dikembangkan berkatadanya kebutuhan terhadap peningkatan produktivitas. Dalam hal ini,produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan efisiensipekerja. Beberapa variabel dalam manajemen ilmiah dapatdiidentifikasikan sebagai berikut.a. Peningkatan produktivitas perusahaan.b. Pemanfaatan tenaga kerja beserta persyaratannya.c. Peningkatan kesejahteraan karyawan.d. Lingkungan yang baik untuk peningkatan produktivitas kerja.

    Manajer sangat berperan dalam menentukan suatu arahkebijakan perusahaan. Manajer yang melakukan pembaharuan terhadapkondisi pekerjaan, bagaimana menentukan system dan prosedur kerja,kualifikasi pekerjaan, tugas dan tanggung jawab karyawan, bagaimanamenentukan imbalan serta kesejahteraan karyawan, dan lain-lain.Semua itu adalah dalam rangka meningkatkan produktivitas karyawan.Dalam manajemen ilmiah diperkenalkan prinsip-prinsip pembagiankerja. Pekerjaan dipecah menjadi berbagai bagian kerja yangterspesialisasi, sehingga dengan spesialisasi akan meningkatkanketerampilan para pekerja sendiri. Dalam hal kesejahteraan karyawan,ditentukan suatu metode upah (gaji) yang dikaitkan denganproduktivitas daripada karyawan itu sendiri. Beberapa praktisi bisnisdan akademisi yang kemudian disebut sebagai tokoh-tokoh peloporlahirnya manajemen ilmiah banyak memberikan sumbangan pemikirandan petunjuk praktis bagaimana membangun, mengelola perusahaanagar dapat dicapai tingkat efisiensi atau produktivitas yang tinggi.

    Tokoh-tokoh yang memberikan sumbangan terhadapmanajemen ilmiah diantaranya adalah sebagai berikut.a. Robert Owen (1771-1858)

    Robert Owen merupakan manajer dari beberapa pabrik pemintalkapas di New Lanark, Scotlandia sejak tahun 1800-an. Di teorinya,Owen menekankan peranan sumber daya manusia sebagai kuncikesuksesan dari suatu perusahaan. Owen sebagai perintis daripadamanajemen ilmiah melihat pada saat itu kondisi kerja dan kehidupanpekerja di pabrik-pabriknya sangat buruk, dimana banyak anak-anak dibawah umur sudah dipekerjakan, serta jam kerja yang melebihikemampuan pekerja untuk melakukannya. Owen kemudianmenerapkan kebijakan untuk membatasi usia kerja seseorang yangbekerja dipabriknya diatas 10 tahun, dan menolak pekerja di bawah 10

  • 20

    tahun. Di samping itu, Owen juga menetapkan suatu prosedur kerjayang mampu meningkatkan produktivitas kerja, selanjutnya jugamenetapkan kebijakan insentif agar kesejahteraan karyawan meningkat.

    b. Charles Babbage (1792-1871)Charles Babbage merupakan profesor matematika yang sering

    memperhatikan berbagai cara kerja di pabrik. Ia beranggapan bahwapengaplikasian berbagai prinsip ilmiah pada serangkaian prosespekerjaan akan mampu meningkatkan produktivitas kerja dan lebihefisien. Babbage menganjurkan bahwa setiap pekerjaan dapat dibagi kedalam berbagai macam keterampilan, sehingga pekerja dapat dilatihdengan keterampilan tertentu yang spesifik.

    Pekerja hanya dituntut untuk bertanggung jawab atas tugaspekerjaannya. Tugas pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulangdapat meningkatkan keterampilannya, sehingga produktivitas danefisiensi dapat dicapai perusahaan.

    c. Frederick Wilson Taylor (1856-1915)Taylor adalah seorang manajer pabrik di Amerika Serikat yang

    melakukan penelitian mengenai studi waktu kerja (time and motionstudies) di bagian produksi. Dengan studi waktu sebagai dasarnya,Taylor mampu memecah setiap pekerjaan ke dalam berbagai komponendan merancang cara kerja yang terbaik dan tercepat untuk setiappekerjaan tersebut. Dalam penelitian tersebut ditentukan berapakemampuan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya denganmenggunakan bahan dan alat yang tersedia di dalam perusahaan.

    Taylor menekankan bahwa waktu penyelesaian kerja dapatdihubungkan dengan upah/gaji yang diterima pekerja karena semakincepat atau semakin tinggi prestasi pekerja dalam menyelesaikanpekerjaannya, maka semakin tinggi upah/gaji yang akan diterima olehpekerja tersebut. Metode ini dikenal sebagai sistem upah diferensiasi(differensial rate system)

    Menurut Taylor, manajemen memiliki empat prinsip berikut.1) Perkembangan manajemen ilmiah yang riil

    Prinsip ini merupakan metode terbaik untuk melaksanakan setiaptugas dapat ditentukan. Kembangkanlah sebuah ilmu bagi setiapunsur pekerjaan seseorang yang akan menggantikan metode kaidahibu jari yang lama.

    2) Seleksi ilmiah pekerjaDalam hal ini, setiap pekerja dipertanggungjawabkan tugas yangdinilai paling sesuai untuknya. Para pekerja tersebut perlu dipilih

  • 21

    secara ilmiah untuk kemudian dilatih dan dikembangkan potensidan keterampilannya.

    3) Pendidikan dan pengembangan ilmiah.Manajemen perlu bekerja sama dengan para pekerja secarasungguh-sungguh dalam rangka memastikan bahwa setiappekerjaan dijalankan sesuai dengan prinsip ilmu yang telahdikembangkan sebelumnya.

    4) Kerja sama pribadi yang bersahabat antara manajemen dan tenagakerja.Pekerjaan beserta tanggung jawabnya perlu dibagi rata di antarapimpinan dan bawahan. Manajemen perlu mengambil alih berbagaipekerjaan yang dinilai lebih tepat untuknya daripada untukbawahannya.

    d. Henry L. Gantt (1886-1919)Dalam beberapa proyek, Henry L. Gantt bekerja sama dengan

    Taylor. Akan tetapi, ketika independen sebagai seorang konsultaninsinyur industri, Gantt mulai mempertimbangkan sistem insentifTaylor.

    Titik tolak teori Gantt adalah pada peningkatan produktivitasserta efektivitas dan efisiensi kerja dengan stimulus berupa upah/gajiataupun insentif. Inti teorinya adalah:1) Adanya kerja sama yang saling menguntungkan di antara manajer

    dan karyawannya.2) Metode seleksi ilmiah diterapkan untuk memilih dan menempatkan

    karyawan yang tepat.3) Sistem bonus dan penginstruksian dalam aturan kerja.

    e. Frank B. Gilberth (1968-1924) dan Lillian M. Gilberth (1878-1972)Frank dan Lillian adalah pasangan suami istri yang memberikan

    kontribusi bagi gerakan manajemen ilmiah. Mereka bekerjasama dalammempelajari kelelahan dan gerakan serta berfokus pada cara untukmendorong kesejahteraan masyarakat. Bagi Frank dan Lillian,manajemen ilmiah ditujukan untuk membantu karyawan dalammencapai potensinya secara utuh sebagai manusia.

    Frank berpendapat bahwa gerakan dan kelelahan merupakandua hal yang saling berkaitan. Selain itu, setiap gerakan yangdihilangkan juga akan menimbulkan suatu kelelahan. SedangkanLillian menyatakan bahwa gerakan yang efektif dapat mengurangikelelahan. Dengan kata lain hasil penelitiannya menyimpulkan bahwagerakan yang efektif akan menyemangati kerja karyawan.

  • 22

    Gagasan mengenai program pengembangan karyawan lebihdifokuskan pada karyawan itu sendiri untuk mengembangkan dirinyamelalui serangkaian persiapan untuk menerima jabatan yang lebihtinggi.

    f. Herrington Emerson (1853-1931)Menurut Emerson, pemborosan merupakan penyakit yang

    merintangi manajemen. Oleh sebab itu, Emerson merumuskan beberapaprinsip berikut.1) Perumusan tujuan yang jelas2) Pelaksanaan kegiatan yang logis3) Penyediaan staf yang terampil4) Penciptaan kedisiplinan kerja5) Pemberian imbal jasa yang adil6) Pelaporan yang cepat, tepat, terpercaya, dan kontinu7) Penginstruksian dan perencanaan dari urutan kerja8) Adanya standar, metode, skedul dan waktu di setiap kegiatan.9) Adanya kondisi yang standar10) Adanya operasi yang standar11) Adanya instruksi praktis yang standar secara tertulis12) Adanya balas jasa efisiensi dan rencana insentif.

    Manajemen ilmiah sudah diakui mampu berkontribusi denganbaik bagi efisiensi kerja dan peningkatan produktivitas. Peningkatanproduktivitas didukung oleh suatu sistem pembagian kerja dariserangkaian proses pekerjaan yang menimbulkan adanya berbagaispesialisasi tertentu. Sementara itu, berbagai teknik efisiensimanajemen ilmiah sebagaimana yang ditunjukkan oleh studi waktu dangerak terbukti dapat meningkatkan efisiensi kerja sebagaimana sistemseleksi dan pengembangan ilmiah para pekerja mampu meningkatkanefektivitas dan efisiensi kerja.

    Meskipun demikian, aliran manajemen ilmiah yang berupayameningkatkan produktivitas justru pada praktiknya bisa menciptakanberbagai pengaruh yang tidak menguntungkan bagi sistem manajemenitu sendiri. Misalnya, produktivitas berbasis teknologi cenderung akanmengurangi banyak karyawan. Kelemahan lainnya yaitu tenaga kerjakurang mendapat perhatian atas berbagai kebutuhan sosial dankepribadiannya, sehingga kepuasan tenaga kerja menjadi kurangdiperhatikan.

  • 23

    2.2.2 Aliran Manajemen Klasika. Henry Fayol (1841-1925)

    Fayol menyebutkan bahwa berbagai kegiatan yang dilaksanakanoleh manajemen di suatu perusahaan industri dapat dikelompokkan kedalam tugas berikut.1) Technical, yakni kegiatan menghasilkan produk yang mencakup

    kegiatan perencanaan dan pengorganisasian.2) Commercial, yakni kegiatan membeli berbagai bahan yang

    diperlukan dan menjual hasil produksi dari bahan tersebut.3) Financial, yakni kegiatan mencari dan menggunakan modal.4) Security, yakni kegiatan menjaga keamanan dan keselamatan kerja

    serta aset perusahaan.5) Akuntansi, yakni kegiatan yang meliputi pencatatan, penghitungan

    biaya dan keuntungan yang diperoleh, serta penyajian laporankeuangan.

    6) Tugas manajerial, yakni pelaksanaan berbagai fungsi manajemen.

    b. Mary Parker Follet (1868-1933)Follet mengemukakan pemahaman mengenai kelompok dan

    tingginya komitmen terhadap kerja sama antarmanusia. Menurut Follet,kelompok ialah suatu mekanisme dimana berbagai individu dapatmengkombinasikan bakatnya untuk mencapai sesuatu yang baik.Menurutnya, organisasi merupakan komunitas tempat manajer dankaryawan bekerja secara harmonis tanpa adanya dominasi dari salahsatu pihak terhadap pihak lainnya, serta dapat menyelesaikan berbagaiperbedaan dan konflik yang timbul melalui diskusi. Follet beranggapanbahwa manajer bertugas untuk membantu karyawan agar saling bekerjasama dalam rangka mencapai berbagai kepentingan yang terintegrasi.Menurut Follet, tanggung jawab kolektif dapat ditimbulkan oleh upayamembuat karyawan merasa memiliki perusahaan.

    c. Chester I. Barnard (1886-1961)Menurut Chaster, organisasi ialah sistem kegiatan yang

    diarahkan ke tujuan. Chaster mengemukakan bahwa manajemenmemiliki dua fungsi utama, yaitu merumuskan tujuan dan mengadakanberbagai sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapainya. Barnardmemandang pentingnya komunikasi dalam mencapai tujuan bersama.Berdasarkan teori penerimaan pada wewenang yang dikemukakannya,bawahan hanya akan menerima perintah jika mampu, memahami danberkeinginan untuk menuruti pimpinannya.

  • 24

    2.2.3 Aliran Hubungan ManusiawiPerkembangan lanjutan dalam manajemen kembali dimulai

    pada 1930 dan popular sejak 1950-an, yakni berupa manajemen yangmemperhatikan karyawannya. Pandangan ini timbul dari berbagaikelemahan manajemen klasik yang berorientasi pada tugas danmenimbulkan stres serta pelambatan dan penurunan produktivitasakibat monotonnya pekerjaan.a. Studi Hawthorne

    Studi ini dilakukan oleh kelompok yang dipimpin Elton Mayo.Studi ini melakukan penelitian lanjut mengenai efek kelelahan terhadapoutput karyawan. Pengujian dilakukan terhadap enam karyawan diRelay Assembly yang secara intensif diteliti di suatu ruangan denganwaktu kerja harian dan mingguan, serta waktu istirahat yangdivariasikan untuk memperoleh hasil kerja yang rutin. Berdasarkanhasil penelitian ini, tidak ditemukan adanya hubungan langsung antaraperubahan kondisi kerja fisik dan output karena produktivitas tetapmengalami peningkatan terlepas dari ada tidaknya perubahan tersebut.

    Mayo menyimpulkan bahwa kondisi sosial yang diciptakanuntuk pekerja di ruangan tes berperan besar dalam meningkatkanproduktivitas. Dalam hal ini, ada dua faktor yang memiliki arti penting,yakni suasana kelompok dan pengawasan yang lebih partisipatif.Terkait suasana kelompok, para pekerja menciptakan hubungan sosialyang baik dan saling mendukung serta berkeinginan untuk bekerjadengan baik. Sementara terkait pengawasan yang lebih partisipatif,pekerja di ruangan tes tersebut merasa dianggap penting, diberi banyakinformasi dan sering dimintai pendapat. Hasil riil lainnya daripenelitian ini yang menjadi kunci produktivitas adalah peralihanperhatian manajer dan peneliti manajemen dari hal teknis dan strukturalpada pendekatan klasik ke hal sosial dan kemanusiaan. Hasil tersebutmembuktikan pentingnya peranan sikap perasaan, dan hubunganantarkaryawan dalam manajemen, serta kelompok kerja. Penelitiantersebut juga mengidentifikasi Hawthorne effect, yakni kecenderunganseseorang yang dipilih dalam rangka suatu penelitian tertentu untukmelakukan hal yang diinginkan dalam penelitian tersebut karenakondisi yang menghendakinya.

    b. Kontribusi dan Keterbatasan Aliran Hubungan ManusiawiPenekanan berbagai kebutuhan sosial pada aliran hubungan

    manusia melengkapi pendekatan klasik dalam upaya peningkatanproduktivitas. Aliran ini mengemukakan bahwa perhatian terhadapkaryawan akan menguntungkan perusahaan. Mayo juga menekankanpentingnya gaya manajer, sehingga setiap organisasi perlu melakukan

  • 25

    perubahan terhadap pelatihan manajemennya. Manajer juga diingatkanpada pentingnya perhatian terhadap proses kelompok untuk melengkapiperhatian terhadap setiap individu karyawan. Teori ini menginspirasipara ilmuwan perilaku manusia seperti Agryris, Maslow, danMcGregor untuk mengkaji motivasi secara lebih dalam.

    Keterbatasan dari teori hubungan manusia antara lain konsepmakhluk sosial yang tidak secara lengkap menggambarkan individu ditempat kerjanya. Di samping itu, perbaikan kondisi dan kepuasan kerjakaryawan tidak mampu meningkatkan produktivitas sesuai harapan.Selain lingkungan sosial di tempat kerja, upah, menariknya pekerjaan,struktur organisasi dan hubungan perburuhan juga berperan dalammempengaruhi produktivitas.

    2.2.4 Aliran Manajemen ModernAliran ini di dasari oleh asumsi bahwa manusia memiliki

    berbagai kebutuhan dan mengalami perubahan yang cepat, sehinggatidak ada pendekatan yang bisa digunakan pada kondisi tersebut. Akantetapi, pendekatan ini tetap mengakui gagasan teori manajemen klasikdan sumber daya manusia. Pada dasarnya, manajemen moderndibangun berdasarkan dua konsep utama, yakni teori perilakuorganisasi dan manajemen kuantitatif.a. Teori Perilaku

    Pandangan di teori ini dicirikan oleh dua kelompok perilaku,yakni perilaku per individu dan perilaku antarkelompok sosial.Pandangan tersebut kemudian dikembangkan oleh:1) Douglas McGregor melalui teori X dan Y-nya.2) Abraham Maslow melalui teori hierarki kebutuhannya.3) Frederich Herzberg melalui teori dua faktor-nya.4) Robert Blake dan Jane Mouton dengan kondisi manajerial yang

    menjelaskan gaya kepemimpinan.5) Chris Argyris yang melihat organisasi sebagai suatu sistem sosial

    ataupun sistem antarhubungan budaya.6) Edgar Schein yang meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.7) Rensis Likert yang meneliti empat sistem manajemen.8) Fred Fiedler dengan pendekatan kontingensi pada studi

    kepemimpinan.

    Pokok pikiran yang diungkapkan oleh para penganut teoriperilaku di atas diringkas dalam poin-poin berikut.1) Organisasi merupakan suatu keseluruhan dan pendekatan manajer

    untuk melakukan pengawasan yang harus disesuaikan dengankondisi yang ada.

  • 26

    2) Diperlukan pendekatan motivasional untuk membangun komitmenpekerja terhadap tujuan organisasi.

    3) Diperlukan manajemen yang sistematik dengan pendekatan yangdidasarkan pada berbagai pertimbangan yang relevan.

    4) Manajemen teknik dapat dinilai sebagai suatu proses teknikmengenai peranan prosedur dan prinsip yang dijalankan secaraketat.

    Hasil riset perilaku juga mengemukakan hal-hal berikut.1) Manajer perlu dilatih sedemikian rupa agar mampu memahami

    berbagai prinsip dan konsep manajemen.2) Organisasi perlu membangun iklim yang memberi peluang kepada

    karyawan untuk memuaskan kebutuhannya.3) Manusia merupakan kunci yang menentukan sukses ataupun

    gagalnya suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.4) Komitmen bisa dikembangkan dengan melibatkan para karyawan

    untuk ikut berpartisipasi.5) Perlu diterapkan pengawasan dan manajemen positif yang

    menyeluruh terhadap karyawan yang salah satunya untuk mengujireaksi karyawan tersebut terhadap pekerjaan.

    6) Pekerjaan bagi setiap karyawan perlu disusun agarmemungkinkannya untuk menciptakan kepuasan kerja.

    b. Teori Kuantitatif (Management Science)Dalam suatu proses pemecahan masalah, pokok masalah perlu

    diidentifikasi dengan riset ilmiah dan operasional, serta teknik ilmiahlainnya seperti perencanaan program, capital budgetting,pengembangan sumber daya manusia, dan sebagainya. Pendekatan-pendekatan tersebut dinamakan pendekatan ilmu manajemen (sciencemanagement), yakni pendekatan dengan prosedur sebagai berikut.1) Perumusan masalah2) Penyusunan model matematis3) Penyelesaian model4) Penganalisisan model dan hasil dari model tersebut5) Pengawasan terhadap hasil6) Pengimplementasian kegiatan

    Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan manajemen harus mendasaripendekatan rasional bagi manajer.

  • 27

    2.3. Pendekatan Sistem ManajemenManajemen merupakan suatu sistem terbuka (open system) yang

    berinteraksi dengan lingkungannya dalam kaitannya dengan prosespentransformasian input (sumber daya) menjadi output (barang/jasa).Dalam sistem ini, lingkungan input merupakan aspek terpenting karenamerupakan tempat asal dari sumber daya yang bersangkutan sertamerupakan feedback dari pelanggan, yang memberi dampak tertentuterhadap output organisasi. Feedback tersebut akan memberikanmasukan mengenai kemampuan organisasi dalam memenuhi kebutuhanmasyarakat luas. Organisasi akan sulit untuk beroperasi dalam jangkapanjang di bidang usahanya apabila tidak ada keinginan dari konsumenuntuk menggunakan produknya.

    2.4. Pendekatan KontingensiPada nyatanya, tidak ada teori (manajemen) yang dapat

    diberlakukan di semua situasi karena setiap organisasi mempunyaikarakteristik yang berbeda. Agar dapat menyesuaikan responmanajerial dengan permasalahan dan peluang yang ada di berbagaikondisi, perlu diterapkan pendekatan kontingensi. Pendekatan ini akanmembantu manajer dalam memahami berbagai perbedaan situasionaldan meresponnya secara tepat.

    Pendekatan kontingensi banyak digunakan di berbagai bidangdan fungsi organisasi, mulai dari pemasaran, strategi, kepemimpinan,motivasi, hingga penetapan keputusan. Berdasarkan hal tersebut,pendekatan kontingensi melihat berbagai permasalahan denganmemasukkan unsur lingkungan. Perubahan lingkungan yang cepat akanmembuat menajer kesulitan dalam mengambil suatu keputusan yangtepat.

    2.5. Keterlibatan DinamikDunia telah berubah secara dramatis selama beberapa dekade,

    dan organisasi mencoba berbagai metode baru manajemen yangcenderung akan lebih mampu merespon permintaan lingkungan dankonsumen saat ini.

    Keterlibatan dinamik merupakan sebuah pendekatan baru yangmelihat perubahan keadaan global dengan semangat pemikiran baru.Pendekatan ini mulai diperkenalkan oleh Stoner pada saat teori sedangmengalami perubahan. Dinamik mencerminkan perubahan,pertumbuhan dan kesinambungan, sedangkan keterlibatanmencerminkan keterlibatan intensif dengan orang lain. Berdasarkan haltersebut, keterlibatan dinamik menggambarkan upaya bersemangat paramanajer dalam berfokus pada hubungan manusiawi dan beradaptasi

  • 28

    dengan perubahan kondisi dengan cepat. Berdasarkan pendekatan ini,lingkungan organisasi bukanlah sekelompok kekuatan tetap yang tidakbersifat manusiawi karena bersifat kompleks dengan jaringan dinamisyang terbentuk dari interaksi antar-orang. Manajer harus memahami halyang penting baginya dan bagi manajer lainnya. Interaksi denganmanajer lainnya ditujukan untuk menciptakan kondisi kombinasi yangakan menciptakan kemakmuran dan daya juang yang tinggi.

  • 29

    A. Uji Pemahaman (Contoh Soal)Sebelum melanjutkan pada bab berikutnya, saudara disarankan

    untuk menjawab contoh soal di bawah ini pada selembar kertas foliobergaris.1. Sebutkan perkembangan beberapa aliran manajemen yang saudara

    ketahui!2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan sistem dan

    pendekatan kontingensi dalam memahami perkembangan teorimanajemen!

    3. Sebutkan empat prinsip manajemen menurut Taylor!4. Dalam memahami perilaku manusia, Mc.Gregor mengemukakan

    teori X dan Y, jelaskan teori yang dimaksud!5. Apa yang dimaksud dengan “pendekatan Keterlibatan Dinamik”?

    B. Tugas mandiri untuk satu kelompok yang ditunjuk agardidiskusikan di kelas

    1. Ringkaskan materi “Sejarah Evolusi Manajemen” dalam bentukpower point!

    2. Atau diskusikan kasus tertentu yang berkaitan dengan masalahsejarah evolusi manajemen!

    3. Kutipan dicantumkan secara jelas sumbernya!

  • BAB IIILINGKUNGAN ORGANISASI

    3.1 Lingkungan Tindakan Langsung3.2 Lingkungan Tindakan Tidak Langsung3.3 Dimensi Internasional3.4 Lingkungan Alam

  • 31

    BAB IIILINGKUNGAN ORGANISASI

    Lingkungan organisasi dapat diartikan sebagai suatu faktorpenting yang dapat mempengaruhi aktivitas operasi perusahaan atauorganisasi. Lingkungan itu sendiri dibedakan menjadi lingkunganinternal dan eksternal. Lingkungan internal yang dimaksudkan disinimerupakan berbagai unsur di dalam suatu perusahaan, mulai darikaryawan, dewan komisaris, hingga pemilik perusahaan. Sedangkanlingkungan eksternal adalah unsur-unsur di luar perusahaan yang secaralangsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi aktivitasperusahaan.

    Pada sebuah organisasi, lingkungan merupakan salah satu objekyang berinteraksi dan dapat mempengaruhi sebuah organisasi serta jugadapat dipengaruhi oleh perilaku yang terjadi didalam organisasi itusendiri. Setiap organisasi akan berinteraksi dengan lingkungantempatnya beroperasi. Oleh karena lingkungan selalu berubah, makaorganisasi yang survive ialah organisasi yang mampu beradaptasidengan perubahan lingkungan. Sebaliknya, organisasi akan hancur jikatidak perkembangan ataupun perubahan lingkungan di sekitarnya puntidak diperhatikan. Lingkungan organisasi itu sendiri merupakan suatukekuatan yang secara langsung ataupun tidak langsung akanmempengaruhi kinerja organisasi.

    Lingkungan eksternal dibedakan menjadi dua jenis, yaknilingkungan tindakan langsung dan lingkungan tindakan tidak langsung.Sebagian penulis menyebutkan bahwa lingkungan langsungdiistilahkan dengan sebutan lingkungan Mikro, sedangkan lingkungantidak langsung disebut dengan istilah lingkungan Makro.

    3.1 Lingkungan Tindakan Langsung3.1.1 Pihak Berkepentingan Eksternal

    Pihak berkepentingan eksternal adalah pihak yangmempengaruhi organisasi dari luar organisasi tersebut. Dengan katalain lingkungan eksternal tindakan langsung merupakan sekumpulankekuatan di luar kendali perusahaan yang secara langsung berpengaruhterhadap kinerja organisasi dan manajemen. Setiap unsur lingkunganini akan dijabarkan dalam uraian berikut.a. Pelanggan

    Produk yang ditawarkan oleh perusahaan akan dibeli olehpelanggan. Pelanggan itu sendiri bervariasi jenisnya, sehinggadiperlukan taktik penjualan yang bervariasi pula, sesuai dengankebutuhan pelanggan serta situasi pasar. Setiap pelanggan atau

  • 32

    konsumen mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbedakarena adanya perbedaan latar belakang pendidikan, budaya danekonomi. Oleh sebab itu, manajemen perlu mengobservasi setiapperubahan perilaku konsumennya. Ketidakpuasan pelangganterhadap produk atau jasa perusahaan akan mempermudahkonsumen beralih ke produk perusahaan lain.

    b. PemasokSetiap organisasi membeli input atau bahan baku dari

    lingkungan untuk kemudian digunakan dalam memproduksi output.Input yang diolah oleh organisasi akan menentukan kualitas danharga output. Selain menawarkan produk bermutu lebih baik secaralebih cepat, perusahaan juga dapat memperoleh laba dalampersaingan dengan cara menawar harga yang lebih rendah daripemasok. Pemasok itu sendiri berfungsi sebagai penyedia saranadan material yang diperlukan oleh perusahaan dalam pemrosesaninput menjadi output. Oleh karenanya, manajemen perusahaan perlubekerja sama baik dengan pemasok agar kegiatan operasionalnyaberjalan lancar.

    c. PemerintahPemerintah berkontribusi besar dalam kesuksesan suatu

    organisasi, tetapi juga dapat menghambat kemajuan organisasitersebut melalui suatu kebijakan. Pemerintah semestinya tidakmenggunakan pengaruhnya secara langsung kepada bisnis, tetapimembatasi dirinya untuk mengurus regulasi dan membiarkan pasaruntuk bebas dalam rangka membentuk perekonomian. Disini, peranpemerintah hanya sebagai pengawas yang turut mengatur organisasiuntuk melindungi kepentingan umum dan memastikan ketaatanpada prinsip pasar bebas.

    d. Kelompok KhususKelompok khusus mempergunakan proses politik untuk

    menunjukkan posisinya di suatu organisasi, sehingga manajemenharus memperhitungkan kelompok khusus ketika menentukanstrategi organisasi. Saat ini kelompok khusus yang paling pentingadalah customer advocates atau semacam lembaga konsumen,Greenpeace, environmentalist atau pencinta lingkungan.

    e. Lembaga KonsumenLembaga konsumen merupakan lembaga yang memperjuangkan

    hak-hak konsumen terhadap organisasi. Organisasi dapat bekerjasama dengan lembaga konsumen untuk mendengarkan suarakonsumen guna memperbaiki mutu produk dan jasa yangdihasilkan, serta dapat melihat situasi pasar untuk membentukloyalitas konsumen atas barang dan jasa yang mereka butuhkan.

  • 33

    f. MediaAktivitas ekonomi dan bisnis senantiasa diliput media karena

    topik ini dapat mempengaruhi orang banyak. Saat ini, peliputankomunikasi massa sudah semakin canggih dan cepat, mulai darilaporan berita umum dan khusus, hingga pemaparan mendalam darisuatu hasil penelitian.

    g. Serikat PekerjaManajemen akan melibatkan serikat pekerja dalam proses

    penentuan upah, kondisi kerja dan jam kerja. Manajemen juga akanberhubungan dengan serikat pekerja apabila timbul konflik diantaranya dan orang yang dipekerjakannya tersebut. Agar dapatmenjalin hubungan baik dengan tenaga kerjanya, perusahaan perlusenantiasa menjalin hubungan baik dengan serikat pekerja.

    h. Lembaga KeuanganLembaga ini memiliki peran sebagai penjamin dan penyedia

    dana bagi perusahaan. Hubungan baik dengan lembaga keuanganpenting untuk dibina karena hampir setiap kegiatan perusahaanmemerlukan dana, sehingga perusahaan perlu berupaya untukmemperoleh dan memelihara kepercayaan dari lembaga keuangantersebut agar mereka bersedia untuk menyediakan dana bagiperusahaan.

    i. PesaingDalam rangka meluaskan pangsa pasar, perusahaan perlu

    mengandalkan salah satu dari dua peluang terbuka berikut.1) Mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dengan cara

    mengumpulkan pangsa pasar yang lebih banyak ataupun denganmeningkatkan skala pasar.

    2) Mengalahkan pesaing dan memenangkan pasar yang tengahberkembang.

    Terlepas dari cara yang digunakan, organisasi perlumenganalisis pesaingnya dan menentukan strategi pemasaran yang jelasuntuk memuaskan pelanggan semaksimal mungkin.

    3.1.2 Pihak Berkepentingan InternalSetiap unsur dari pihak berkepentingan internal di dalam

    lingkungan tindakan langsung akan dijabarkan dalam uraian berikut.a. Karyawan

    Karyawan mempunyai karakteristik yang berbeda pada berbagaiaspek, termasuk dari aspek demografi yang di antaranyadiindikasikan oleh jenis kelamin, umur, lokasi geografis, tingkatpendidikan, pendapatan, ataupun komposisi keluarga.

  • 34

    b. Pemegang Saham dan Dewan DireksiStruktur perusahaan publik memungkinkan pemegang saham untukmempengaruhi perusahaan melalui hak suaranya. Umumnya,pemegang saham hanya tertarik untuk berinvestasi dan membiarkanperusahaan yang diinvestasikannya tersebut untuk dikelola olehdewan direksi atau manajer.

    Kerangka kerja pihak yang berkepentingan adalah sebuahmetode untuk memahami dan mempengaruhi lingkungan tindakanlangsung. Organisasi menyusun rencana, mengorganisasi, mengarahkandan mengendalikan berbagai cara untuk berinteraksi dengan pihakutama yang berkepentingan. Adapun hubungan dengan pihak yangberkepentingan dapat dikelola dengan membentuk jaringan dan koalisi,serta memberikan peran ganda atau pun peran khusus lainnya kepadapara manajer.

    3.2 Lingkungan Tindakan Tidak LangsungLingkungan tindakan tidak langsung merupakan lingkungan

    yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kinerja organisasi.Komponen tindakan tidak langsung dari lingkungan eksternalmempengaruhi organisasi dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.a. Kekuatan akan mendikte susunan kelompok yang akan menjadi

    stakeholders.b. Elemen tindakan tidak langsung menciptakan iklim. Misalnya

    perubahan teknologi yang cepat, pertumbuhan/penurunan ekonomi,perubahan sikap kerja, tempat organisasi beroperasi dan merespon.

    Interaksi kompleks yang mempengaruhi organisasi dan harusdiperhatikan oleh para manajer dikelompokkan ke dalam empatvariabel berikut.

    3.2.1 Komponen Tindakan Tidak Langsunga. Variabel Sosial Budaya

    Dimensi sosial budaya meliputi karakteristik demografi, norma,nilai-nilai, dan kebiasaan masyarakat tempat organisasi beroperasi.Karakteristik sosial budaya antara lain distribusi geografis dankepadatan penduduk, serta usia dan tingkat pendidikan. Profildemografi merupakan landasan bagi angkatan kerja dan konsumendi masa mendatang. Perubahan demografik dan gaya hidupmempengaruhi komposisi, lokasi dan harapan perusahaan pemasoktenaga kerja dan pelanggan. Nilai-nilai sosial mendasari semua

  • 35

    perubahan sosial, politik, teknologi dan ekonomi yang lain sertamenentukan semua pilihan yang dibuat orang dalam kehidupan.

    b. Variabel EkonomiDimensi ekonomi meliputi daya beli konsumen, pengangguran,

    dan suku bunga. Di samping itu, kondisi umum ekonomi besertakecenderungannya juga sangat menentukan kesuksesan organisasi.Upah, harga pemasok dan pesaing, serta kebijakan fiskalpemerintah juga akan mempengaruhi biaya yang dikorbankan olehorganisasi dan kondisi pasar tempatnya akan menjual produktersebut.

    c. Variabel Hukum-PolitikDimensi hukum-politik meliputi peraturan pemerintah serta

    aktivitas politik yang mungkin mempengaruhi suatu organisasi.Apakah suatu badan pemerintah akan bersikap lebih keras ataukahlebih lunak terhadap manajemen perusahaan yang berkepentingansama dengannya? Apakah undang-undang yang menentangpenggabungan industri akan diberlakukan secara kaku ataukahdiabaikan? Semua pertanyaan tersebut menyangkut variabel politik,dan jawabannya tergantung pada iklim politik yang ada.

    d. Variabel TeknologiDimensi teknologi merupakan perkembangan baru suatu produk

    ataupun proses dari segi ilmiah dan teknologi berbasis ilmupengetahuan yang mempengaruhi aktivitas organisasi. Saat ini,jaringan komputer, internet, video conference, handphone, mesinfaksimile, dan laptop dinilai sebagai peralatan minimum dalammenjalankan bisnis. Kemajuan teknologi yang kini memungkinkansetiap orang untuk mengakses internet juga turut mengubah sifatpersaingan dan hubungan organisasi dengan pelanggannya.

    Informasi lingkungan tindakan tidak langsung datang daribanyak sumber daya, antara lain: hubungan informal dalam industri,manajer dari organisasi lain, data yang dihasilkan oleh aktivitasorganisasi sendiri, laporan dan statistik pemerintah, jurnal perdagangan,publikasi keuangan dan bisnis umum, data bank computer on-line, danlain-lain. Manajer harus memonitor lingkungan tindakan tidak langsungsebagai tanda- tanda peningkatan dini perubahan yang kemudian akanmempemgaruhi organisasi, kemudian melakukan penelitian lebih lanjutuntuk memperjelas perkembangan penting yang potensial untukmenyiapkan rencana altenatif di masa yang akan datang.

  • 36

    3.3 Dimensi InternasionalSelain lingkungan internal dan eksternal domestik, perusahaan

    juga perlu memperhatikan pengaruh berbagai kekuatan global terhadappencapaian tujuan perusahaan. Hal ini terutama diperlukan olehmanajer di perusahaan berskala luas yang telah go international. Porter(1980) mengungkapkan empat unsur pokok yang berhubungan denganlingkungan yang kompetitif dalam ekonomi global, yaitu sebagaiberikut.a. Strategi, Struktur dan Persaingan Perusahaan

    Kondisi bangsa yang mempengaruhi cara kerja organisasi akansaling berkaitan. Sementara itu, persaingan domestik akanmendorong inovasi dan pengembangan competitive advantage.

    b. Kondisi PermintaanPermintaan yang dimaksud disini adalah permintaan domestikterhadap suatu produk. Permintaan pelanggan harus ditanggapi olehperusahaan dengan produk inovatif bermutu tinggi.

    c. Faktor KondisiFaktor ini meliputi komponen yang berkaitan dengan kegiatanproduksi, seperti bahan baku, pekerja dan infrastruktur ekonomi.

    d. Industri Terkait dan PendukungKeberadaan negara dan pemasok yang bersaing di tingkatinternasional akan mampu mempertahankan atau meningkatkandaya saing perusahaan dalam ekonomi global, termasuk didalamnya kemampuan perusahaan dalam menyediakan input untukmemproduksi produk yang bersangkutan.

    Perbedaan mendasar dalam mengelola di lingkungan nasionaldan global terletak pada adaptasi dan tuntutan untuk menerimaperbedaan negara asing. Akan tetapi, adanya perbedaan tersebut bukanmengharuskan perusahaan untuk menghilangkan nilai dan prosedurkerja sesuai dengan norma di suatu negara, melainkanmengharuskannya untuk menjadikan perbedaan tersebut sebagaistandar yang memantapkan langkahnya agar dapat masuk ke dalampersaingan global.

    3.4 Lingkungan AlamSekarang ini perhatian terhadap lingkungan alam semakin besar.

    Hal ini ditandai dengan semakin banyak organisasi-organisasi yangpeduli terhadap lingkungan alam. Organisasi yang terkenal di duniaseperti Green Peace misalnya telah seringkali melakukan kegiatanuntuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan yang diakibatkantangan-tangan kotor yang hanya ingin mengeruk keuntungan sesaat,

  • 37

    baik yang dilakukan oleh swasta murni maupun oleh pemerintah-pemerintah yang kurang memiliki kepedulian terhadap kelestarianlingkungan.

    Polusi, bentuknya beraneka rupa. Ada senyawa berbahayaseperti PCB (polychlor inated biphenyls) yang digunakan sebagaicairan pendingin dalam transformator tenaga listrik. Perubahan iklim,dapat terpengaruh oleh perilaku manusia yang kurang bertanggungjawab dalam melakukan aktivitasnya. Salah satu dampak dariperubahan iklim tersebut adalah pemanasan global yang menyebabkangunung es di daerah kutub mencair, sehingga air laut menjadi naik, dandaratan sedikit demi sedikit tenggelam. Penipisan ozon juga menjadisalah satu isu lingkungan alam. Hal tersebut terjadi karena pembuanganChlorofluorocarbons (CFC) ke atmosfer akan melepas molekul kloryang merusak molekul ozon dan mempertipis lapisan ozon yangmenyelimuti bumi. Isu lingkungan alam lainnya yang harus menjadiperhatian oleh berbagai pihak adalah biodiversitas, cadangan air bersihdan keamanan makanan.a. Kerangka Pemikiran Mengenai Lingkungan Alam

    Mudahnya penyebaran dampak lingkungan terhadap organisasimenuntut perusahaan untuk menyiapkan kerangka kerja yangmenunjukkan bentuk kepeduliannya terhadap lingkungan.1) Kerangka Kerja Biaya dan Pendapatan

    Organisasi mengambil bahan baku dan menghasilkan produkserta jasa. Model ini telah menjadi modus pemikiran dominanmengenai pemecahan masalah lingkungan dalam 30 tahunterakhir, terutama dalam pikiran pembuat undang-undangmengenai lingkungan.

    2) Kerangka Kerja Pembangunan Berkesinambungan3) Bergerak melewati pemikiran biaya dan pendapatan serta

    memperhitungkan fakta bahwa banyak biaya lingkungan danmanfaat dirasakan dalam jangka panjang, sejumlah pemikiranmulai mengembangkan kerangka kerja baru berdasarkan padakonsep pembangunan berkesinambungan.

    b. Gerakan untuk Membersihkan DuniaSuatu gerakan yang dimulai di Australia memunculkan

    perorangan-perorangan untuk ambil bagian dalam tim bersama-sama membersihkan dunia dari kotoran-kotoran yang berserakandimana-mana.

    c. Penghijauan OrganisasiSalah satu cara untuk berpikir bagaimana organisasi dapat mulai

    menerapkan pembangunan berkesinambungan pada keputusan

  • 38

    individual adalah melihat seberapa jauh pihak yang berkepentinganpeduli mengenai lingkungan alam.

    Terdapat sekurang-kurangnya empat sikap yang bisa diadopsioleh organisasi untuk lebih peka terhadap lingkungan, antara lainsebagai berikut.1) Sikap Legal

    Sikap legal yang dimaksudkan disini adalah bahwa setiap organisasiharus mematuhi peraturan-peraturan atau undang-undang sesuatunegara yang berkaitan dengan masalah lingkungan.

    2) Sikap PasarSikap Pasar disini adalah bahwa organisasi atau perusahaan harusmerespon kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap barang-barang yang dihasilkan.

    3) Sikap Pihak BerkepentinganSikap Pihak Berkepentingan adalah bahwa organisasi harusmerespon keinginan dan kemauan pihak-pihak yang berkepentinganterhadap operasi organisasi, agar aktivitas organisasi berjalanlancar.

    4) Sikap Hijau TuaSikap Hijau Tua disini adalah bahwa setiap organisasi harus pedulidengan kelestarian alam. Setiap usaha untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki harus dibarengi dengan upaya penananamkembali sumber daya pengganti, sehingga pengeksploitasiansumber daya alam tidak menimbulkan kerusakan alam atau bencanabagi manusia.

    Pada saat sekarang ini, bumi yang kita pijak mulai bereaksi atasperilaku kita terhadap alam dan seisinya ini (climate change).Perubahan iklim ditengarai oleh para ahli sebagai akibat tindakan kitamemperlakukan alam dengan seenaknya, atau tidakmempertimbangkan ekosistem. Bencana alam telah terjadi di berbagainegara di dunia, misalnya banjir yang disebabkan oleh penggundulanhutan, atau pembabatan pohon-pohon kota demi keindahan kota atauadanya pelebaran jalan-jalan dan transportasi masal lain, yangkesemuanya mengorbankan ekosistem. Di Indonesia, sudah banyakterjadi bencana yang disebabkan berubahnya keseimbangan alam. Danyang paling penting adalah terjadinya pemanasan global dimana-mana.Konon, gunung es di kutub utara dan selatan juga telah mulai mencair,sehingga bisa jadi akan banyak pulau yang letaknya di bawahpermukaan laut akan tenggelam. Pemanasan global, sebagian besardisebabkan oleh efek rumah kaca. Berdirinya gedung-gedung pencakar

  • 39

    langit dengan kaca-kacanya memantulkan panas sinar matahari disegala penjuru dunia, yang mengakibatkan bumi semakin panas. Olehsebab itu, mulai saat ini kita sebagai generasi penerus harus waspadadan sadar akan bahaya pemanasan global ini. Bahwa kita harusmenjaga dan memelihara keseimbangan ekosistem.

  • 40

    A. Uji Pemahaman (Contoh Soal)Sebelum membaca/melanjutkan pada bab berikut, coba saudara

    menjawab beberapa pertanyaan berikut. Selanjutnya sesuaikan/bacakembali jawaban saudara dengan teks di atas.1. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap operasi perusahaan atau

    organisasi, baik imbas positif maupun negatif. Apakah yangdimaksud dengan lingkungan itu?

    2. Lingkungan tindakan langsung disebut juga sebagai lingkun