7/26/2019 New Polip Nasi
1/23
REFARAT
Polip Nasal
Pembimbing :
dr. Elfahmi, Sp.THT-KL
Pen!s!n :
"nes Pra#i$i
%&%&&'&%&&&()
Kepani#eraan Klini* Senior Telinga Hid!ng Tenggoro*an
Fa*!l#as Kedo*#eran +niersi#as ai#!rrahmahR!mah Sa*i# +m!m aerah Solo*
Solo*
/&%0
7/26/2019 New Polip Nasi
2/23
PENAH+L+AN
Polip nasi merupakan salah satu penyakit yang cukup sering ditemukan di bagian THT
Keluhan pasien yang datang dapat berupa sumbatan pada hidung yang makin lama semakin berat.
Kemudian pasien juga mengeluhkan adanya gangguan penciuman dan sakit kepala. Untuk
mengetahui massa di rongga hidung merupakan polip atau bukan selain perlu dikuasai anatomi
hidung juga perlu dikuasai cara pemeriksaan yang dapat menyingkirkan kemungkinan diagnosa
lain. Di dalam referat ini akan dijelaskan mengenai anatomi, fisiologi hidung serta patofisiologi,
gejala klinis, pemeriksaan dan penatalaksanaan pada polip nasi.
2
7/26/2019 New Polip Nasi
3/23
-A-"
T"N1A+ANP+STAKA
Ana#omiHid!ng
ambar !. "natomi Hidung
". Hidung #uar
Hidung luar berbentuk piramid dengan bagian $ bagiannya dari atas ke ba%ah &
!.
'
7/26/2019 New Polip Nasi
4/23
Pangkal hidung (bridg
e)
2. Dorsum nasi
'. Puncak hidung*. "la nasi
+. Kolumela
. #ubang hidung (nares anterior)
*
7/26/2019 New Polip Nasi
5/23
Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang ra%an yang dilapisi kulit, jaringan
ikat dan beberapa otot kecil yaitu -. asalis pars trans/ersa dan -. asalis pars allaris. Kerja
otot $ otot tersebut menyebabkan nares dapat melebar dan menyempit. 0atas atas nasi eksternus
melekatpadaosfrontalsebagairadiks(akar),antararadikssampaiapeks(puncak)disebut
dorsum nasi. #ubang yang terdapat pada bagian inferior disebut nares, yang dibatasi oleh &
1uperior & os frontal, os nasal, os maksila
nferior & kartilago septi nasi, kartilago nasi lateralis, kartilago alaris mayor dan
kartilago alaris minor
Dengan adanya kartilago tersebut maka nasi eksternus bagian inferior menjadifleksibel.
Perdarahan &
!.". asalis anterior (cabang ". 3tmoidalis yang merupakan cabang dari ". 4ftalmika,
cabang dari a. Karotis interna).
2.
".asalisposterior(cabang".1fenopalatinum,cabangdari".-aksilarisinterna,
cabang dari ". Karotis interna)
'.". "ngularis (cabang dari ". 5asialis)
Persarafan &
!.6abang dari . 4ftalmikus (. 1upratroklearis, . nfratroklearis)
2.6abang dari . -aksilaris (ramus eksternus . 3tmoidalis anterior)
0. Ka/um asi
Denganadanyaseptumnasimakaka/umnasidibagimenjadiduaruanganyang
membentang dari nares sampai koana (apertura posterior). Ka/um nasi ini berhubungan dengan
sinus frontal, sinus sfenoid, fossa kranial anterior dan fossa kranial media. 0atas $ batas ka/um
nasi &
Posterior &berhubungan dengan nasofaring
"tap & os nasal, os frontal, lamina kribriformis etmoidale, korpus
sfenoidale dan sebagian os /omer
#antai &merupakanbagianyanglunak,kedudukannyahampirhorisontal,
bentuknyakonkafdan
bagian
dasarini
lebihlebardaripadabagian
atap. 0agian ini dipisahnkan dengan ka/um oris oleh palatum durum.
7/26/2019 New Polip Nasi
6/23
-edial &septum nasi yang membagi ka/um nasi menjadi dua ruangan(dekstra
dan sinistra), pada bagian ba%ah apeks nasi, septum nasi dilapisi oleh
kulit, jaringan subkutan dan kartilago alaris mayor. 0agian dari septum
yang terdiri dari kartilago ini disebut sebagai septum pars membranosa
7 kolumna 7 kolumela.
#ateral &dibentuk oleh bagian dari os medial, os maksila, os lakrima, os etmoid,
konka nasalis inferior, palatum dan os sfenoid.
Konkanasalissuprema,superiordanmediamerupakantonjolandaritulangetmoid.
1edangkan konka nasalis inferior merupakan tulang yang terpisah. 8uangan di atas dan belakang
konkanasalissuperioradalahresesussfeno9etmoidyangberhubungandengansinissfenoid.
Kadang $ kadang konka nasalis suprema dan meatus nasi suprema terletak di bagian ini.
Perdarahan &
"rteriyangpalingpentingpadaperdarahanka/umnasiadalah".sfenopalatinayang
merupakan cabang dari ".maksilaris dan ". 3tmoidale anterior yang merupakan cabang dari ".
4ftalmika. :ena tampak sebagai pleksus yang terletak submukosa yang berjalan bersama $ sama
arteri.
Persarafan &
!."nteriorka/umnasidipersarafiolehserabutsarafdari.Trigeminusyaitu.
3tmoidalis anterior
2.Posteriorka/umnasidipersarafiolehserabutsarafdariganglionpterigopalatinum
masuk melalui foramen sfenopalatina kemudian menjadi . Palatina mayor menjadi
. 1fenopalatinus.
6. -ukosa Hidung
8onggahidungdilapisiolehmukosayangsecarahistologikdanfungsionaldibagiatas
mukosa
pernafasan
dan
mukosa
penghidu.
-ukosa
pernafasan
terdapat
pada
sebagian
besar
rongga hidung dan permukaannya dilapisi oleh epitel torak berlapis semu yang mempunyai silia
dan diantaranya terdapat sel $ sel goblet. Pada bagian yang lebih terkena aliran udara mukosanya
lebih tebal dan kadang $ kadang terjadi metaplasia menjadi sel epital skuamosa. Dalam keadaan
7/26/2019 New Polip Nasi
7/23
normal mukosa ber%arna merah muda dan selalu basah karena diliputi oleh palut lendir (mucous
blanket) pada permukaannya. Palut lendir ini dihasilkan oleh kelenjar mukosa dan sel goblet.
1iliayangterdapatpadapermukaanepitelmempunyaifungsiyangpenting.Dengan
gerakan silia yang teratur, palut lendir di dalam ka/um nasi akan didorong ke arah nasofaring.
Dengan demikian mukosa mempunyai daya untuk membersihkan dirinya sendiri dan juga untuk
mengeluarkanbendaasingyangmasukkedalamronggahidung.angguanpadafungsisilia
akan
menyebabkan
banyak
sekretterkumpuldan
menimbulkan
keluhan
hidung
tersumbat.
angguangerakansiliadapatdisebabkanolehpengeringanudarayangberlebihan,radang,
sekret kental dan obat $ obatan.
-ukosa penghidu terdapat pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian
atas septum. -ukosa dilapisi oleh epitel torak berlapis semu dan tidak bersilia (pseudostratified
columnar non ciliated epithelium). 3pitelnya dibentuk oleh tiga macam sel, yaitu sel penunjang,
sel basal dan sel reseptor penghidu. Daerah mukosa penghidu ber%arna coklat kekuningan.
D. 1inus Paranasal
Polipnasiseringdihubungkandengan sinusitis.1inusparanasaladaempatbuahyaitu
sinus maksila, sinus etmoid, sinus frontal, dan sinus sphenoid.
!.1inus maksila terdapat dilateral hidung, dasar sinus maksila adalah processus al/eolaris
gigi,atapsinusmaksilaberhubungandengandasarorbita.Pstiumsinusmaksila
berhubungan dengan meatus media.
2.1inus etmoid seperti sarang ta%on (honeycomb). Dibagi menjadi dua bagian anterior dan
posterior.Terletakantaradindinglateralhidungdandindingmedialorbita(lamina
papirasea). "tap sinus etmoid berhubungan dengan sinus frontal dan fossa kranii anterior.
Di inferolateral sinus etmoid berhubungan dengan sinus maksila. 1inus etmoid posterior
berhubungan dengan sinus sphenoid.
'.1inusfrontal
terletakpadatulangfrontal.Dindingposteriorsinusfrontal
membentuk
dinding
anrerir
fosa
kranii.
Di
inferior
sinus
ini
berbatasan
dengan
orbita
dan
sinus
etmoid.Drainase
sinus
ini
melalui
duktus
nasofrontal
langsungke
hidungataumelalui
infundibulum etmoid.
*.1inus sphenoid terletak di garis tengah. Dibagi dua oleh septum. Di superior berbatasan
denganhipofisa,lobusfrontaldansinuska/ernosus.Diposteriorterletakponscerebri
7/26/2019 New Polip Nasi
8/23
dan arteri basilaris, di inferior terletak nasofaring. "rteri karotis terletak di lateral sinus
ini.
ambar 2 & "natomi sinus
7/26/2019 New Polip Nasi
9/23
efinisiPolipNasi
Polipnasimerupakankelainanmukosahidungberupamassalunakyangbertangkai,
berbentuk bulat atau lonjong, ber%arna putih keabuan, dengan permukaan licin dan agak bening
karena
mengandung
banyak
cairan.
Polip
nasi
bukan
merupakan
penyakit
tersendiri
tapi
merupakanmanifestasiklinikdariberbagaimacampenyakitdanseringdihubungkandengan
sinusitis, rhinitis alergi, fibrosis kistik dan asma.
0erdasarkan jenis sel peradangannya, polip dikelompokkan menjadi 2 &
!. Polip eusinofilik
Polip jenis ini biasanya disebabkan proses hipersensiti/itas atau alergi.
2. Polip neutrofilik
Polip jenis ini biasanya disebabkan oleh proses inflamasi non9alergi.
7/26/2019 New Polip Nasi
10/23
Epidemiologi
Polipnasisudahdikenalsejak*;;;tahunyanglalu,melaluipengetahuandariprasasti
yangditemukanpadamakamraja9raja-esir.Polipnasidigambarkansebagaibuahangguryang
turunmelaluihidung(grapescomingdownfromthenose).stilahpolipberasaldarikatauckerkandlmenyatakanbah%apolip
nasimerupakansuatuproses inflamasi (Abd!l2adarP!nagi3.Polipnasiditemukan!9*?dari
populasi,'?penderitadenganintoleransiaspirin,2;?padapenderitafibrosiskistik,@?pada
penderitaasma.Polipnasilebihbanyakditemukanpadapenderitaasmanonalergi(!'?)
dibandingpenderita asmaalergi (+?).Polipnasi terutamaditemukanpadausiade%asa, hanyakurang lebih;.!?ditemukanpadaanak9anak, lebih seringditemukanpada laki9lakidibanding
dengan
%anita
dengan
rasio2&!
atau'&!dan
dapatditemukanpada
seluruh
kelompokrasdan
kelas ekonomi.
"ngkamortalitas
polipnasitidaklahsignifikan,namunpolipnasi
dihubungkandengan
turunnyakualitas
hidupseseorang.Polipmultipel
yangjinakbiasanyatimbul
setelahusia2;
tahundanlebihseringpadausiadiatas*;tahun.Polipnasi
jarangditemukanpadaanakusia
diba%ah !; tahun
7/26/2019 New Polip Nasi
11/23
E#iologidanFa*#orResi*o
1ampaisaat inibelumadakesepakatanmengenaietiologipolipnasi, terdapatsejumlah
hipotesismengenaiasaldaripolipnasieosinofilikdanneutrofilikyangberkisardaripredisposisi
genetik, /ariasi anatomi, infeksi kronis, alergi inhalan, alergi makanan, sampai
ketidakseimbangan/asomotor.amunsaatiniyangbanyakdigunakan,yaitu&teoriinfeksidan
teoriinflamasi.
3tiologiyangpastibelumdiketahuitetapiada'faktorpentingpadaterjadinyapolip,
yaitu &
!. "danya peradangan kronik yang berulang pada mukosa hidung dan sinus.
2. "danya gangguan keseimbangan /asomotor.
'. "danya peningkatan tekanan cairan interstitial dan edema mukosa hidung.5enomena 0ernoulli menyatakan bah%a udara yang mengalir melalui tempat yang sempit
akan mengakibatkan tekanan negatif pada daerah sekitarnya. Aaringan yang lemah akan terhisap
oleh
tekanan
negatif
inisehinggamengakibatkan
edema
mukosadan
pembentukan
polip.
5enomenainimenjelaskanmengapapolipkebanyakanberasaldaridaerahyangsempitdi
kompleksostiomeatal(K4-)dimeatusmedius.Balaupundemikianpolipjugadapattimbul
dari tiap bagian mukosa hidung atau sinus paranasal dan seringkali bilaterak dan multipel.
1elaim dari fenomena 0ernouli terdapat beberapa hipotesa lainnya.
!.Perubahan Polisakarida
di postulatkan pada !C@! oleh Aackson dan "rihood.
2.nfeksi
'.nfeksi berulang pada sinus predisposisi pada mukosa menjadi perubahan polipoid.
*."lergi
alergitelahdiimplikasikansebagaipenyebab,sejaksekresihidungmengandung
eosinofil
dan
pasien
mempunyai
gejala
alergi,
sering
dikaitkan
dengan
asma
danatopi.
+.Teori /asomotor
angguan keseimbangan otonomik di duga mungkin sebagai penyebab pada indi/idu
non atopi.
Auga
dikaitkan
dengan
mediatorinflamasi,faktoranatomilokal,dan tumor.Predisposisi
7/26/2019 New Polip Nasi
12/23
genetik diketahui sebagai penyebab polipoid pada fibrosis kistik.
7/26/2019 New Polip Nasi
13/23
Pa#ofisologi
Polip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat reaksi hipersensitif atau reaksi alergi pada
mukosa hidung. Peranan infeksi pada pembentukan polip hidung belum diketahui dengan pasti
tetapi
ada
keragu
$
raguan
bah%a
infeksi
dalam
hidung
atau
sinus
paranasal
seringkali
ditemukan bersamaan dengan adanya polip. Polip berasal dari pembengkakan lapisan permukaan
mukosahidungatausinus,yangkemudianmenonjoldanturunkedalamrongga
hidungoleh
gaya berat. Polip banyak mengandung cairan interseluler dan sel radang (neutrofil dan eosinofil)
dantidakmempunyaiujungsarafataupembuluhdarah.Polipbiasanyaditemukanpadaorang
de%asa dan jarang pada anak $ anak. Pada anak $ anak, polip mungkin merupakan gejala dari
kistik fibrosis.
0anyak
faktor
yang
mempengaruhi
pementukan
polip
nasi.
Kerusakan
epitel
merupakanpatogenesadaripolip.1el9selepitelterakti/asiolehalergen,polutandanageninfeksius.1el
melepaskanberbagaifaktoryangberperandalamresoninflamasidanperbaikan.3pitelpolip
menunjukan hiperplasia sel goblet dan hipersekresi mukus yang berperan dalam obstruksi hidung
dan rinorea.
Polipdapat
timbulpadahidungyangtidakterinfeksi
kemudianmenyebabkansumbatan
yangmengakibatkansinusitis,tetapipolipdapatjugatimbulakibatiritasikronisyang
disebabkan oleh infeksi hidung dan sinus.
Polip
di
ka/um
nasi
terbentuk
akibat
proses
radang
yang
lama
dan
berulang.
Penyebab
tersering adalah sinusitis kronik dan rinitis alergi. Dalam jangka %aktu yang lama, /asodilatasi
lamadaripembuluhdarahsubmukosamenyebabkanedemamukosa.Kemudianstromaakan
terisi
olehcairaninterseluler
sehinggamukosayangsembabmenjadi
polipoid-ukosaakan
menjadi ireguler dan terdorong ke sinus dan pada akhirnya membentuk suatu struktur bernama
polip.0iasanyaterjadidisinusmaksila,kemudiansinusetmoid.0ilaprosesiniberlanjut,
mukosayangsembabmakinmembesardankemudiantururnkedalamronggahidungsambil
membentuk
tangkai
yang
akan
turun
ke
ka/um
nasi
kebanyakan
terjadi
di
daerah
meatus
medius. Hal ini terjadi karena bersin dan pengeluaran sekret yang berulang yang sering dialami
oleh orang yang mempunyai ri%ayat rinitis alergi karena pada rinitis alergi terutama rinitis alergi
perennial yang banyak terdapat di ndonesia karena tidak adanya /ariasi musim sehingga alergen
terdapat sepanjang tahun. 0egitu sampai dalam ka/um nasi, polip akan terus membesar dan bisa
menyebabkan obstruksi di meatus media.
7/26/2019 New Polip Nasi
14/23
4e5alaKlinis
Pasiendenganpolipyangmasifbiasanyamengalamisumbatanhidungyangmeningkat,
hiposmia sampai anosmia, perubahan pengecapan, dan drainase post nasal persisten. 1akit kepala
dan nyeri pada muka jarang ditemukan dan biasanya pada daerah periorbita dan sinus maksila
Pasien polip dengan sumbatan total rongga hidung atau polip tunggal yang besar memperlihatkan
gejalasleep apneaobstruktif dan pernafasan le%at mulut yang kronik.
Pasien dengan polip soliter seringkali hanya memperlihatkan gejala obstruktif hidung yang
dapatberubah dengann perubahan posisi. Balaupunsatu atau lebih polipyang muncul,pasien
mungkinmemperlihatkangejala
akut,rekuren,ataurinosinusitis
bila
polipmenyumbat
ostium
sinus. 0eberapa polip dapat timbul berdekatan dengan muara sinus, sehingga aliran udara tidak
terganggu,
tetapi
mukus
bisa
terperangkap
dalam
sinus.
Dalam
hal
ini
dapat
timbul
perasaanpenuhdikepala,penurunanpenciuman,danmungkinsakitkepala.-ukusyangterperangkap
tadi cenderung terinfeksi, sehingga menimbulkan nyeri, demam, dan mungkin perdarahan pada
hidung.
-anifestasipolipnasitergantungpadaukuranpolip.Polipyangkecilmungkintidak
menimbulkan gejala dan mungkin teridentifikasi se%aktu pemeriksaan rutin. Polip yang terletak
posteriorbiasanyatidakteridenfikasipada%aktupemeriksaanrutinrinoskopiposterior.Polip
yangkecilpadadaerahdimanapolipbiasanyatumbuh
dapatmenimbulkan
gejaladan
menghambat aliran saluran sinus, menyebabkan gejala9gejala sinusitis akut atau rekuren
7/26/2019 New Polip Nasi
15/23
iagnosis
Anamnesa
Pada anamnesa kasus polip, keluahan utama biasanya ialah&
!.
Hidungtersumbat
dariyangringansampaiberat.1umbatanini
menetap,tidak
hilang dan semakin lama semakin berat.
2.8inore mulai dari yang jernih sampai purulen
'.Pasienseringmengeluhkanterasaadamassadidalamhidungdansukar
membuang ingus.
*.Hiposmia atau anosmia
-ungkindisertaibersin9bersin,rasanyeripadahidungdisertaisakitkepaladidaerah
frontal.
0ila
disertai
infeksi
sekunder
mungkin
di
dapati
post
nasal
drip
dan
rinore
purulen.
ejalasekunder yang dapattimbul adalahbernafasmelaluimulut,halitosis, nyeri muka, suara
nasal(bindeng),telingaterasapenuh,mendengkur,gangguantidurdanpenurunankualitas
hidup.
1elain itu juga harus di tanyakan ri%ayat rhinitis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin
dan alergi obat serta makana.
Pemeri*saa Fisi*
!.nspeksi
Polipyangmasifseringsudahmenyebabkandeformitashidungluar.Dapatdijumpai
pelebaran ka/um nasi terutama polip yang berasal dari sel9sel etmoid.
2.8inoskopi "nterior
-emperlihatkanmassayangber%arnapucat
yangberasal
dari
meatus
medius
yang
mudah
digerakkan.
Deformitas
septum
membuat
pemeriksaan
menjadi
lebih
sulit.Tampaksekretmukusdanpolipmultipelatausoliter.Polipkadangperludibedakan
dengan konka nasi inferior, yakni dengan cara memasukan kapas yang dibasahi dengan
larutanefedrin!?(/asokonstriktor),konkanasiyangberisibanyakpembuluhdarah
akanmengecil,sedangkanpoliptidakmengecil.
Polipdapatdiobser/asiberasaldari
daerah sinus etmoidalis, ostium sinus maksilaris atau dari septum
7/26/2019 New Polip Nasi
16/23
'. 8inoskopi Posterior
Kadang9kadangdapat
dijumpai
polipkoanal.1ekret
mukopurulenada
kalanya
berasal
dari
daerah
etmoid
atau
rongga
hidung
bagian
superior,
yang
menandakan
adanya
rinosinusitis..
*.asoendoskopi
"danyafasilitasnasoendoskopiakansangatmembantudiagnosiskasusbaru.Polip
stadiuma%al
tidakterlihatpada
pemeriksaanrinoskopi
anteriortetapitampakdengan
pemeriksaannasoendoskopi.Padakasuspolipkoanaljugaseringdapatterlihattangkai
polip yang berasal dari ostium assesorius sinus maksila.
Pemeriksaan 8adiologi
5otopolossinusparanasal(posisi%aters,lateral,6ald%elldan"P)dapat
memperlihatkan penebalan mukosa dan adanya batas udara cairan di dalam sinus, tetapi
sebenarnyakurangbermanfaatpadakasuspolipnasikarenadapatmemberikankesan
positifpalsu
ataunegati/epalsudan
tidakdapatmemberikaninformasimengenai
keadaandindinglateralhidungdan/ariasianatomisdidaerahkompleksosteomeatal.
Pemeriksaan tomografi computer sangat bermanfaat untuk melihat dengan jelas keadaan
di
hidung
dan
sinus
paranasal
apakah
ada
proses
radang,
kelainan
anatomi,
polip
atau
sumbatanpadakompleksosteomeatal.Terutamapadakasuspolipyanggagaldiobati
denganterapimedikamentosa,jikaadakomplikasidarisinusitisdanpadaperencanaan
tindakanbedahterutamabedahendoskopi.0iasanyauntuktujuanpenapisandipakai
potongan koronal, sedangkan polip yang rekuren juga dipeerlikan potongan aksial.
. Tes alergi
3/aluasi alergi sebaiknya dipertimbangkan pada pasien dengan ri%ayat alergi lingkunganatau ri%ayat alergi pada keluarganya.
@.#aboratorium
Untukmembedakansinusitisalergiataunonalergi.Padasunisitisalergiditemukan
eosinofilpadas%abhidung,sedangpadanonalergiditemukannyaneutrofilyang
menandakan adanya sinusitis kronis.
7/26/2019 New Polip Nasi
17/23
S#adi!m Polip Nasal
Pembagian stadium polip menurut -ackay dan #und (!CC@) &
1tadium ! & polip masih terbatas di meatus medius
1tadium 2 & polip sudah keluar dari meatus medius tapi belum memenuhi rongga hidung
1tadium ' & polip yang masif
iagnosa anding
Polip didiagnosis bandingkan dengan konka polipoid, yang ciri $ cirinya sebagai berikut &
!. Tidak bertangkai
2. 1ukar digerakkan
'. yeri bila ditekan dengan pinset*. -udah berdarah
+. Dapatmengecilpadapemakaian/asokonstriktor(kapas adrenalin).
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior cukup mudah untuk membedakan polip dan konka
polipoid, terutama dengan pemberian /asokonstriktor yang juga harus hati $ hati pemberiannya
pada pasien dengan penyakit kardio/askuler karena bisa menyebabkan /asokonstriksi sistemik,
maningkatkan tekanan darah yang berbahaya pada pasien dengan hipertensi dan dengan penyakit
jantung lainnya.
Pena#ala*sanaan
Karenaetiologiyangmendasaripadapolipnasiadalahreaksiinflamasi,maka
penatalaksanaan
medis
ditujukan
untukmpengobatanyangtidak
spesifik.
Pada
terapi
medikamentosadapatdiberikankortikosteroid.Kortikosteroiddapatdiberikansecarasistemik
ataupun intranasal.
Pemberian kortikosteroid sistemik diberikan dengan dosis tinggi dalam %aktu yang singkat,
danpemberiannyaperlumemperhatikanefeksampingdankontraindikasi.Kortikosteroidoral
adalahpengbatanpalingefektifuntukpengobatanjangkapendekdaripolipnasi,dan
kortikosteroid oral memiliki efekti/itas paling baik dalam mengurangi inflamasi polip.
Kortikosteroidjuga
dapatdiberikan
secara
intranasaldalambentuk
spray
steroid,
yang
7/26/2019 New Polip Nasi
18/23
dapat mengurangi atau menurunkan pertumbuhan polip nasi yang kecil, tetapi secara relatif tidak
efektis untuk polip yang masif. 1teroid intranasal paling efektif pada periode post operatif untuk
mencegah atau megurangi relaps.
Pengobatan
jugadapatditujukan
untuk
mengurangireaksialergipadapolipyang
dihubungkan
dengan
rhinitis
alergi.
Pada
penderita
dapat
diberikan
antihistamin
oral
untuk
mengurangi reaksi inflamasi yang terjadi. 0ila telah terjadi infeksi yang ditandai dengan adanya
sekret yang mukopurulen maka dapat diberikan antibiotik.
Pengobatan -edis polip nasal sebagai berikut &
1teroid
oraldan
topikaldi
berikan
pada
pengobatan
pertamapada
nasal
polip.
"ntihistamin,
dekongestan
dan
sodiumcromolynmemberikan
sedikit
keuntungan.
munoterapimungkindapat bergunauntukpengobatanrhinitisalergi,tapibiladi
gunakan sendirian, ak dapat berguna pada polip yang telah ada, pemberian antibiotik bila
terjadi superimposed infeksi bakteri.
Kortikosteroidadalah pengobatan pilihan,baik secara topikal maupun sistemik.njeksi
langsungpadapolipmenunjukkanberkurangnyapertumbuhanpolip danberkurangnya
gejala pada hidung dibandingkan dengan pengobatan intranasal. njeksi steroid intrapolip
inimerupakanpengobatanalternatifyang
aman
padapasien
tertentutapimasih
dibutuhkanpenelitianlebihlanjut.Tapitindakaninikemudiantidakdibenarkanoleh
FoodandDrugAdministrationkarenadilaporkanterdapat'pasiendengankehilangan
penglihatan
unilateral
setelah
injeksi
intranasal
langsung
dengan
kenalog.
Keamanan
mungkintergantungpada
ukuranspesifikpartikel.0eratmolekuleryangbesarseperti
"ristocortlebihamandansepertinyasedikityangdipindahkankeareaintrakranial.
Hindari injeksi langsung ke dalam pembuluh darah.
Pemberian
kortikosteroid
untuk
menghilangkan
polip
nasidisebutjugapolipektomi
medikamentosa.Untukpolipstadium!dan2,sebaiknyadiberikankortikosteroid
intranasalselama*9minggu.0ilareaksinyabaik,pengobataniniditeruskansampai
polip
atau
gejalanya
hilang.
0ila
reaksinya
terbatas
atau
tidak
ada
perbaikan
maka
diberikan juga kortikosteroid sistemik. Perlu diperhatikan bah%a kortikosteroid intranasal
mungkin
harganyamahaldantidakterjangkauolehsebagian
pasien,sehinggadalam
keadaandemikianlangsungdiberikankortikosteroidoral.Dosiskortikosteroidsaatini
belumadaketentuanyangbaku,pemberianmasihsecaraempirikmisalnyadiberikan
Prednison';mgperhariselamaseminggudilanjutkandengan!+mgperhariselama
7/26/2019 New Polip Nasi
19/23
seminggu.-enurut/an6ampdan6lementdikutipdari-yginddan,#idholdtuntuk
polip dapat diberikan prednisolon dengan dosis total +@; mg yang dibagi dalam beberapa
dosis, yaitu; mghariselama* hari, kemudiandilakukantapering off+ mg per hari.
-enurut aclerio. pemberian kortikosteroid tidak boleh lebih dari * kali dalam setahun.
Pemberian
suntikan
kortikosteroid
intrapolip
sekarang
tidak
dianjurkan
lagi
mengingat
bahayanyadapat
menyebabkankebutaanakibat
emboli.Kalauada
tanda9tanda
infeksi
harusdiberikanjugaantibiotik.Pemberianantibiotikpadakasuspolipdengansinusitis
sekurang9kurangnya selama !;9!* hari.
8espondengankortikosteroidtergambardariadaatautidaknyaeosinofilia,jadi
pasien
denganpolipdanrhinitis
alergi
atauasma
seharusnya
respondenganpengobatam
ini.
Pasiendenganpolipyangsedikiteosinofilmungkintidakresponterhadapsteroids.
Penggunaan steroid oral jangka panjang tidak direkomendasikan karena efek sampingnya
7/26/2019 New Polip Nasi
20/23
yang merugikan (seperti gangguan pertumbuhan, Diabetes -elitus, hipertensi, gangguan
psikis, gangguan pencernaan, katarak, glukoma, osteoporosis)
0anyakpenulismenganjurkanpemberiansteroidtopikaluntukpolipnasal,sebagai
pengobatanprimer ataupengobatan lanjutanmengikutipemberianper oral, atau bedah.
0anyak
steroid
nasal
(seperti
E
flucitason,
beclomethasone,
budesonide)
efektik
untuk
menurunkan gejala subjektif, dan meningkatkanaliran udara di hidung ketika dipastikan
secara objektif. 0eberapa penelitian mengindikasikan mempunyai onset yang lebih cepat
dan mungkinsedikit lebih baik dari beclomethasone.
Pemberian topikal kortikosteroid di beriakan secara umum karena lebih sedikit efek yang
merugikandibandingkanpemberiansistemikkarenabioa/aibilitasnyayangterbatas.
Pemberian jangka panjang khususnya dosis tinggi dan kombinasi dengan kortikosteroid
inhalasi,
terdapat
resiko
penekanan
hipotalamus9pituari9adrenal
aksis,
pembentuakan
katarak,gangguanpertumbuhan,perdarahanhidung,danpadajarangkasusterjadi
perforasiseptum.
nhibitor#eukotrieneukotriendibentukselama
pemecahanasamarachidonat
oleh
enFim+9lipoGigenase.-erekamerupakan
mediatorinflamasiyang
berperan
dalam
patogenesisasma,rhinitisalergi,danpolipnasal.Hasilnyamerekamenjaditarget
modulasi
terapi.Penelitianbaru9baruini
mengenaipenghambatansintesisleukotrien
menunjukkanpeningkatkanaliranudaradalamhidungdanpengecilanpolipnasalyang
dibuktikan
dengan
endoskopi
dan
studi
imaging.
Penggunaan
inhibitor
leukotrien
ini
menunjukkan hasil maksimal pada penderita dengan rhinitis alergi konkomitan dan polip
nasal eosinofilik.
4bat9obatanlain&obat9obatanlainyangmungkindigunakandalampengobatanpolip
nasaladalahantibioticmakrolid,terapidiuretictopical,danasamasetilsalisilat9lisin
intranasal.
Kasus
polip
yang
tidak
membaik
dengan
terapi
medikamentosa
atau
polip
yang
sangat
masif
dipertimbangkanuntukterapi
bedah.PembedahandilakukanjikaPolipmenghalangi
saluranpernafasan,menghalangidrainasedarisinussehinggaseringterjadiinfeksisinus, atau
berhubungan dengan tumor.
Terapibedahyangdipilihtergantungdariluasnyapenyakit(besarnyapolipdanadanya
sinusitisyangmenyertainya),
fasilitasalatyangtersedia
dankemampuan
dokteryang
7/26/2019 New Polip Nasi
21/23
menangani.-acamnyaoperasimulaidaripolipektomiintranasalmenggunakanjerat(snare)
ka%atdanpolipektomiintranasaldengancunam(forseps)yangdapatdilakukandiruang
tindakanunitra%atjalandengananalgesilokalEetmoidektomiintranasalatauetmoidektomi
ekstranasaluntukpolipetmoidEoperasi6ald%ell9#ucuntuksinusmaksila.
7/26/2019 New Polip Nasi
22/23
AFTARP+STAKA
!.Punagi, "bdul adar. 2;;+. Peranan 1itokin Pada Polip asi dalam Aurnal -ediausantara:olume2o.*4ktober9Desember2;;+.Hal2'92@.
2.iFar,
uty
B,
3ndang
-angunkusumo.
Hidung.
Dalam
0uku
"jar
lmu
Kesehatan Hidung dan Telinga editor & 3liaty "1,urbaiti,edisiketahun2;;@.Hal!!=9
!22.
'.1nell,8ichard1,Kepaladan#eherdalam"natomiKlinikalihbahasadr.Aan
Tamboyang. 36 !CC@
*.iFar,utyB,
3ndang-angunkusumo.PolipHidung.
Dalam0uku
"jarlmu
Kesehatan Hidung dan Telinga editor & 3liaty "1,urbaiti,edisiketahun2;;@.Hal!2'9
!2+
+.Polip hidung, 2;;*.Diakses dari %%%.medicastore.comDiakses tanggal 2; Auni
2;;=
.0lumenthal -. Kelainan alergi pada pasien THT. Dalam& "dam, 0oies, Higler.
0431. 0uku "jar Penyakit THT. Aakarta, 36, !CC@. Hal !C9=.
. 0echara,
7/26/2019 New Polip Nasi
23/23
Top Related