Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907...

13
Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907426X [Type text] [Type text] [Type text] Pengaruh Upah, Usia, Jaminan Sosial, dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja ( Study kasus pabrik kayu PT. Tunas Madukoro Indah di Wonosobo) Ahmad Gusful 1 Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Amanatus Sholikhah Am 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah Ratna Wijayanti 3 STAINU Temanggung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah, jaminan sosial, dan disiplin terhadap produktifitas Tenaga Kerja. Sampel dalam penelitian ini adalah pabrik kayu PT. Tunas Madukoro Indah di Wonosobo sebanyak 76. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja ( H1 diterima ), Usia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (H2 ditterima), Jaminan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (H3 diterima), Disiplin kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (H4 diterima). Kata Kunci : Upah, Usia, Jaminan Sosial, Disiplin Kerja, Produktivitas. PENDAHULUAN Sumber daya manusia adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam sebuah pekerjaan. Sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia yang bagus dalam hal kualitas dan produktivitas, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan pada produksi. Dalam upaya untuk mengatur atau memanajemen penggunaan Sumber Daya Manusia agar realistis, maka perusahaan harus mengetahui tingkat produktivitas masing-masing. Produktivitas tenaga kerja yang baik sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu perusahaan. Dalam usaha meningkatkan produktivitas tenaga kerja, tidak hanya mengandalkan segi kualitas produk barang yang di hasilkan, melainkan perusahaan juga memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja seperti pengaruh upah, 1 Penulis 1 2 Penulis 1 3 Penulis 1

Transcript of Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907...

Page 1: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

Pengaruh Upah, Usia, Jaminan Sosial, dan Disiplin Kerja

Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

( Study kasus pabrik kayu PT. Tunas Madukoro Indah di Wonosobo)

Ahmad Gusful1

Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah

Amanatus Sholikhah Am2

Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah

Ratna Wijayanti3

STAINU Temanggung

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh upah, jaminan sosial, dan disiplin

terhadap produktifitas Tenaga Kerja. Sampel dalam penelitian ini adalah pabrik kayu PT.

Tunas Madukoro Indah di Wonosobo sebanyak 76. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upah berpengaruh positif

dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja ( H1 diterima ), Usia berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (H2 ditterima), Jaminan sosial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (H3 diterima),

Disiplin kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (H4

diterima).

Kata Kunci : Upah, Usia, Jaminan Sosial, Disiplin Kerja, Produktivitas.

PENDAHULUAN

Sumber daya manusia adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam sebuah

pekerjaan. Sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan sumber daya

manusia yang bagus dalam hal kualitas dan produktivitas, tidak akan memberikan hasil

yang maksimal dan memuaskan pada produksi. Dalam upaya untuk mengatur atau

memanajemen penggunaan Sumber Daya Manusia agar realistis, maka perusahaan harus

mengetahui tingkat produktivitas masing-masing. Produktivitas tenaga kerja yang baik

sangat diperlukan untuk keberhasilan suatu perusahaan.

Dalam usaha meningkatkan produktivitas tenaga kerja, tidak hanya mengandalkan

segi kualitas produk barang yang di hasilkan, melainkan perusahaan juga memperhatikan

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja seperti pengaruh upah,

1Penulis 1 2Penulis 1 3Penulis 1

Page 2: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

usia, jaminan sosial, dan disiplin kerja. Oleh karena itu dalam usaha penganalisisan

produktivitas tenaga kerja harus dipertimbangkan variabel-variabel yang mungkin dapat

berpengaruh terhadap tingkat produktivitasnya. Salah satu cara memberikan penghargaan

terhadap prestasi kerja karyawan yaitu melalui upah. Upah merupakan masalah yang

menarik dan penting bagi perusahaan, karena upah mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap pekerja (Setiadi,2009).

Faktor usia pekerja juga mempengaruhi dalam menjalankan aktivitas kerjanya,

sebagai contoh usia produktif lebih berfikiran maju dari pada usia yang sudah tua, karena

usia tua sifatnya kurang giat dalam melakukan hal-hal baru. Usia golongan pelopor berkisar

antara 20-40 tahun, ciri-cirinya antara lain berpikiran maju, pandai, berpikiran luas,

usahanya rata-rata maju, penghasilan tinggi, kaya dan memiliki produktifitas yang tinggi.

Hal lainnya yakni jaminan sosial. Jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan

akan dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan pada para pekerjanya. Peran serta

tenaga kerja dalam membangun nasional semakin meningkat dengan disetai berbagai

tantangan dan resiko yang dihadapinya, oleh karna itu para karyawan perlu diberi

perlindungan. Pemerintah mengundangkan Undang- Undang No. 40 tahun 2004 yang

mengatur tentang Jaminan Sosial Nasional, pada dasarnya merupakan program Negara

yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh

rakyat Indonesia. Bentuk perlindungan, pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraan syang

dimaksud bukan dalam arti Jaminan Sosial Nasional tersebut diatas, tetapi dalam arti yang

spesifik yaitu meliputi jaminan sosial tenaga kerja yang diselenggarakan dalam bentuk

program jaminan tenaga kerja yang bersifat dasar, dengan bersasakan usaha bersama,

kekeluargaan, dan gotong royong sebagaimana dimaksud dalam jiwa dan semangat

pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengambil penelitian

dengan judul Pengaruh Upah, Usia, Jaminan Sosial, dan Disiplin Kerja Terhadap

Produktivitas Tenaga Kerja ( study kasus pabrik kayu PT. Tunas Madukoro Indah

di Wonosobo) “, Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh

upah, Usia, Jaminan Sosial, Disiplin Kerja terhadap produktivitas tenaga kerja industri

pabrik kayu madukoro di wonosobo baik secara parsial dan simultan.

LANDASAN TEORI

Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas merupakan perbandingan antara output dan input atau dengan kata

lain produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan

sumber daya yang digunakan. Produktivitas adalah keluaran (output) dengan masukan

(input) atau merupakan perbandingan antara keluaran dan masukan serta mengutarakan

cara pemanfaatan baik terhadap sumber-sumber dalam memproduksi suatu barang atau jasa

(Hasibuan,1992:128).

Upah Upah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari perusahaan kepada buruh untuk

suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam

Page 3: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

bentuk uang yang ditetapkan menurutsuatu persetujuan, atau peraturan-peraturan

perundang-undangan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha

dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya ( UU No.

8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah ).

Menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, memberikan definisi upah

sebagai berikut. Upah ialah suatu penerimaan sebagai suatu kerja berfungsi sebagai jaminan

kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusiaan dan produktivitas yang dinyatakan dalam

nilai atau bentuk yang ditetapkan menurut suatu persetujuan undang-undang dan peraturan

yang dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja ntara pemberi kerja dan penerima kerja.

Jenis-jenis upah :

Jenis-jenis upah dalam berbagai kepustakaan Hukum Ketenagakerjaan Bidang Hubungan

Kerja menurut Asyhadie, Z dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Upah Nominal

Upah minimum adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara tunai kepada

pekerja/buruh yang berhak sebagai imbalan atas pengerahan jasa-jasa atau

pelayanannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian

kerja.

2. Upah Nyata (Riil Wages)

Upah nyata adalah uang nyata yang benar-benar harus diterima seorang pekerja

yang berhak.

Usia

Faktor usia yang dimiliki pekerja sangat berpengaruh sekali dalam menjalankan

aktivitas kerjanya, sebagai contoh hal ini bisa kita ketahui pada jenis golongan pelopor dan

pengetrapan dini ( Moekijad, 1992:36 ). Golongan pelopor usianya antara 20-40 tahun.

Golongan pelopor antara lain cirinya berpikiran maju, pandai, pengetahuan luas, usahanya

rata-rata maju, penghasilan tinggi, kaya dan memiliki produktivitas yang tinggi. Adapun

pekerja yang umurnya sudah agak tua antara umur 45 tahun keatas dan 50 tahun keatas

biasanya cenderung statis. Bisa disebut juga sebagai golongan penerimaan akhir dan

golongan penolak. Cirinya, keadaannya kurang mampu, sifatnya kurang giat untuk hal-hal

baru.

Jaminan Sosial

Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan

oleh Negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup yang

layak sebagaimana dalam deklarasi PBB tentang HAM tahun 1948 dan konverensi ILO No.

102 tahun 1952.

Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah ketaatan melaksakan aturan-aturan yang diwajibkan dan

diharapkan oleh organisasi baik swasta maupun pemerintah agar tenaga kerja dapat

melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan lancar. Disiplin (Reksohadiprojo, S &

Handoko, TH 1986: 27 ) diartikan sebagai perilaku yang ditentukan oleh pemerintah atau

pengendalian diri. Disiplin ini sangat diperlukan agar organisasi dapat diarahkan, dapat

dipercaya dan mendapat dukungan dari orang-orang yang berpartisipasi didalamnya.

Page 4: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

Disiplin dapat diturunkan dari hal yang negatif, yaitu paksaan, atau positif yaitu dari

kesadaran tanggung jawab individu terhadap tujuan organisasi.

Menurut Dekker, N ( 1985 ) disiplin dapat diartikan sebagai ketaatan melaksanakan

aturan-aturan yang diwajibkan atau diharapkan oleh masyarakat dan Negara berjalan tertib

lancar.

Kerangka Pemikiran Teoritis

H1

H1 H2H

H3

H5

H4

G

Gambar 1

kerangka pikiran teoritis

Keterangan gambar :

variabel independen :

XI : upah

X2 : usia

X3 : jaminan sosial

X4 : disiplin kerja

variabel dependen :

Y = produktivitas tenaga kerja

pengaruh simultan :

pengaruh persial :

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ini adalah

di industri pabrik kayu Madukoro di Wonosobo. Populasinya adalah seluruh karyawan

yang bekerja pada pabrik kayu Madukoro di Wonosobo yang berjumlah 200 orang.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel yang

digunakan adalah sebanyak 67 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

kuesioner. Dalam penyusunan skala pengukuran digunakan metode skala likert 1-5, dimana

Upah (X1)

Usia ( X2 )

Jaminan sosial (X3)

Disiplin kerja ( X4)

Produktivitas tenaga kerja (Y)

Page 5: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

responden diminta pendapatnya mengenai suatu pernyataan, dengan skala penilaian 1

sampai 5. Metode analisis data dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu dengan

menggunakan uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda.

Formula untuk regresi linear berganda adalah sebagai berikut: (Djarwanto PS,2001).

Dimana :

Y = variabel dependen (produktivitas tenaga kerja)

a = bilangan konstanta

b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi (upah, usia, jaminan sosial, disiplin kerja)

x1, x2, x3, x4 = variabel independen (upah, usia, jaminan sosial, disiplin kerja)

e = standart error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN

Perusahaan tersebut berdiri pada tanggal 4 maret 1991, dengan nomor SNP:06/11-

29/PM/1991. Dari67 datayang disebar yangterkumpul sebanyak 67 responden.

Dengandemikianprosentasekuesioner yangdigunakandalam analisis adalah 100%.

Gambaran Umum Responden

1. Responden Berdasarkan Usia

Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21-35 4 6.0 6.0 6.0

>36 63 94.0 94.0 100.0

Total 67 100.0 100.0

Y=a+b1x1+b2x2+b3x3+b4x4+e

Page 6: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

Sumber: data primer diolah

Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa usia responden yang

berumur 21-35 tahunsebanyak 4orang atau 6 %, yang berumur >36tahun

sebanyak 63 orang atau 94 %. Dapat disimpulkan bahwa responden

dalam penelitian ini didominasi olehkaryawan PT Tunas Madukoro Indah

yang berusia>36 tahun.

2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin responden, terdiri atas dua, yaitu laki-laki dan

perempuan.Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan

pada tabel sebagai berikut:

Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki-laki 49 73.1 73.1 73.1

Prempuan 18 26.9 26.9 100.0

Total 67 100.0 100.0

Sumber : data primer diolah, 2015

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa responden mayoritas

adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 49 orang atau sebesar 73,1%

dan perempuan sebanyak 18 orang atau sebesar 26,9% adalah perempuan.

3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan pendidikan terakhir responden, terdiri atas 4 kelompok, yaitu

berpendidikan SD, SMP, SMA dan S1.

Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

u

sumber :data primer diolah

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa berdasarkan

pendidikan terakhir karyawan PT Tunas Madukoro Indah mayoritas

adalah SMA yaitu sebanyak 50 orang atau sebesar 74,6%. Karyawan

yang berpendidikan SMP sebanyak 10 orang atau 14,9%.Karyawan yang

Pendidikanterakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 2 3.0 3.0 3.0

SMP 10 14.9 14.9 17.9

SMA 50 74.6 74.6 92.5

S1 5 7.5 7.5 100.0

Total 67 100.0 100.0

Page 7: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

berpendidikan S1 sebanyak 5 orang atau 7,5 %. Karyawan yang

berpendidikan SD sebanyak 2 orang atau 3,0%.

PEMBAHASAN

Tabel

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.349 2.164 6.168 .000

Upah .482 .087 .418 5.555 .000

Usia -.358 .149 -.176 -2.408 .019

jaminansosial .466 .089 .398 5.268 .000

Disiplinkerja -.442 .059 -.538 -7.460 .000

a. Dependent Variable: produktivitastenagakerja

Daritabel diatas diperoleh persamaanregresisebagai berikut:

Y=13,349+ 0,482X1 - 0,358X2 + 0,466X3 - 0,442+ e

Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda menunjukkan bahwa :

a. Besarnya nilai konstanta a =13,349 yang berarti nilai efektifitasnya adalah 13,349

pada saat variabel upah, usia, jaminan sosial, dan dsiplin kerja tetap atau konstan.

b. Besarnya nilai koefisien upah sebesar 0,482 yang berarti ketika upah naik satu

satuan maka akan menaikkan produktivitas tenaga kerja sebesar 0,482.

c. Besarnya nilai koefisien usia sebesar -0,358 yang berarti ketika usia naik satu satuan

makaakan menurunkan produktivitas tenaga kerja sebesar -0,358.

d. Besarnya nilai koefisien jaminan sosial sebesar 0,466, yang berarti ketika jaminan

sosial naik satu satuan makaakan menaikkan produktivitas tenaga kerjasebesar

0,466

e. Besarnya nilai koefisien disiplin kerja sebesar -0,442 yang berarti ketika disiplin

kerja naik satu satuan maka akan menurunkan produktivitas tenaga kerja sebesar-

0,442.

Uji F

Tabel

Page 8: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

H

as

A

na

lis

is

regresi linier berganda menunjukkan nilai signifikan F sebesar 0,000 dimana nilai

nya lebih kecil dari 0,05. Maka, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel

independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen. Dan hasil

penelitiannya menunjukkan bahawa variabel upah, usia, jaminan sosial dan disiplin

kerja mempunyai pengaruh secara bersama sama terhadap produktivitas tenaga

kerja di PT Tunas Madukoro Indah.

Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur sejauhmana kemampuan

model regresi dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai R2 adalah antara 1

– 0. Nilai R2 yang kecil atau mendekati nol berarti kemampuan variasi variabel

terikat terbatas. Jika nilai mendekati satu, berarti variabel-variabel bebas

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

terikat. Nilai yang dipergunakan dalam melihat koefisien determinasi dalam

penelitian ini adalah pada kolom Adjusted R square karena dianggap yang paling

mendekati sempurna.

Tabel Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate

1 .826a .682 .661 .75910

a. Predictors: (Constant), disiplinkerja, jaminansosial, upah, usia

Data dilah primer

Dari tabel diperoleh hasil, Besarnya nilai pengaruh tersebut ditunjukkan

oleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,661 atau 66,1% artinya bahwa

66,1% produktivitas tenaga kerja PT. Tunas Madukoro Indah dipengaruhi oleh

variabel bebas yaitu upah, usia, jaminan sosial dan disiplin kerja, sedangkan

sisanya sebesar 33,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

Hasil Pembahasan adalah:

Pengaruh Upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh upah terhadap

produktivitas tenaga kerja menunjukkan hasil Ho ditolak dan Ha diterima

sehingga dapat dikatakan bahwa upah berpengaruh positif terhadap produktivitas

tenaga kerja.Hasil ini menunjukkan bahwa semakin banyak upah yang diberikan

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 76.510 4 19.127 33.247 .000a

Residual 35.670 62 .575

Total 112.179 66

a. Predictors: (Constant), disiplinkerja, jaminansosial, usia, upah

b. Dependent Variable: produktivitastenagakerja

Page 9: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

maka akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari, RW (2011) menemukan

hasil bahwa upah berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pandapotan,

ET (2013) yang mengatakan bahwa upah berpengaruh signifikan terhadap

produktivitas tenaga kerja. Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh

Setiadi (2009) mengatakan bahwa upah tidak berpengaruh terhadap

produktivitas tenaga kerja.

Upah mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan

produktivitas tenaga kerja. Upah juga merupakan penghargaan dari energi

karyawan yang menginvestasikan sebagai hasil produksi suatu jasa yang

dianggap sama dengan itu yang berwujud uang. Tanpa suatu jaminan yang pasti

dalam tiap-tiap minggu atau bulan, maka hakikat upah adalah suatu

penghargaan dari energi karyawan yang dimanifestasikan dalam bentuk uang

(Setiadi :2009 ).

Pengaruh Usia Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh usia terhadap

produktivitas tenaga kerja menunjukkan hasil Ho diterima dan Ha ditolak

sehingga dapat dikatakan bahwa usiaberpengaruhnegative terhadap produktivitas

tenaga kerja.Artinya semakin tinggi usia maka akan semakin rendah

produktivitas tenaga kerja karyawan, dan sebaliknya semakin rendah usia maka

akan semakin tinggi produktivitas kerja karyawan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pandapotan, ET

(2013), dalam penelitiannya mengatakan bahwa usiaberpengaruh negative

terhadap produktivitas tenaga kerja

Usia tenaga kerja cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu

pekerjaan, baik sifatnya fisik maupun non fisik. Pada umumnya, tenaga kerja

yang berumur tua mempunyai tenaga fisik yang lemah dan terbatas, sebaliknya

tenaga kerja yang berumur muda mempunyai kemampuan fisik yang kuat

(Amron,2009). Menurut badan pusat statistic penduduk yang berpotensi sebagai

modal dalam pembangunan yaitu penduduk usia produktif atau yang berusia 15-

64 tahun. Oleh karena itu berdasarkan hasil uji diatas menunjukkan bahwa usia

tidak begitu berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja.

Pengaruh Jaminan Sosial Produktivitas Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh jaminan sosial

terhadap produktivitas tenaga kerja menunjukkan hasil Ho ditolak dan Ha

diterima yang berarti bahwa jaminan sosial berpengaruh positif terhadap

produktivitas tenaga kerja. Artinya semakin tinggi jaminan sosial yang diberikan

Page 10: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

karyawan maka semakin tinggi tingkat produktivitas tenaga kerjanya. Hal ini

bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh setiadi (2009) yang

mengatakan dalam penelitiannya bahwa jaminan sosial tidak berpengaruh

teradap produktivitas tenaga kerja.

Jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan akan dapat memberikan

kenyamanan dan ketenangan pada para pekerjanya. Peran serta tenaga kerja

dalam membangun nasional semakin meningkat dengan disetai berbagai

tantangan dan resiko yang dihadapinya, oleh karna itu para karyawan perlu diberi

perlindungan. Pemerintah mengundangkan Undang- Undang No. 40 tahun 2004

yang mengatur tentang Jaminan Sosial Nasional, pada dasarnya merupakan

program Negara yang bertujuan memberi kepastian perlindungan dan

kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu jaminan sosial

yang diberikan pemerintah terhadap para karyawan akan membuat para

karyawan merasa tenang pada saat bekerja.

Pengaruh Disiplin Kerja Produktivitas Tenaga Kerja

Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh disiplin kerja

terhadap produktivitas tenaga kerja menunjukkan hasil Ho ditolak dan Ha

diterima sehingga dapat dikatakan bahwa disiplin kerja berpengaruh negatif

terhadap produktivitas tenaga kerja. Artinya bahwa semakintinggi tingkat disiplin

kerja para karyawan maka akan semakin menurunkan pengaruh produktivitas

tenaga kerjnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelian yang dilakukan oleh Reza,

RA (2010), dalam penelitiannya ia mengatakan bahwa disiplin kerja memiliki

pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Dalam penelitiannya Putra, ER

juga mengatakan bahwa displin kerja baik secara simultan maupun persial

memliki pengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja.

Disiplin kerja yakni suatu alat yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu

kesadaran seseorang untuk menaati peraturan yang ada, agar hidup para pekerja

lebih tertata dan teratur. Oleh karena itu, kedisiplinan karyawan sangat

diperlukan dengan adanya suatu peraturan, yang mana hal itu untuk memberikan

bimbingan dan penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang

baik di perusahaan tersebut.

Hasil peneltian yang dilakukan di PT Tunas Madukoro Indah

menunjukkan hasil disiplin kerja berpengaruh negatif terhadap produktivitas

tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa

untuk meningkatkan produktivitas karyawan hendaknya masalah kedisiplinan

karyawan perlu diperhatikan. semakin ketatnya disiplin yang ada di pabrik

tersebut menyebabkan karyawan merasa tertekan hingga membuat suasana

kerja karyawan menjadi kurang nyaman dan itu berdampak pada produktivitas

Page 11: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

tenaga kerja di pabrik kayu PT Tunas Madukoro Indah. Hal ini dapat di

tunjukkan dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa disiplin kerja

berpengaru negatif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di PT

Tunas Madukoro Indah.

PENUTUP

Kesimpulan

Dari analisis yang telah dilakukan dan dijabarkan pada bab-bab sebelumnya,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja ( H1

diterima ). Hal ini menunjukkan jika upah meningkat maka akan meningkatkan

produktivitas tenaga kerja.

2. Usia berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja (H2

ditterima), hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi usia maka akan semakin

turun produktivitas kerja karyawannya.

3. Jaminan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga

kerja (H3 diterima). Hal ini menunjukkan jika jaminan sosial semakin tinggi maka

semakin tinggi pula tingkat produktivitas tenaga kerjanya.

4. Disiplin kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga

kerja (H4 diterima). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat disiplin

kerja karyawan maka akanmenurunkan produktivitas tenaga kerjanya.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan maka saran yang dapat diberikan dalam

penelitian ini yaitu:

1. Produktivitas tenaga kerja pada PT Tunas Madukoro Indah termasuk dalam

kategori tinggi, maka pimpinan perlu mempertahankan bahkan jika perlu

menciptakan suasana kerja yang merangsang produktivitas kerja yang lebih tinggi

lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mempertahankan faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja dan juga menanamkan rasa saling memiliki

perusahaan, sehingga akan timbul rasa untuk ikut serta memelihara perusahaan.

2. Hasil dari uji regresi menunjukkan masih ada variabel-variabel lain yang harus

diperhatikan dalam penelitian ini. Penelitian-penelitian lebih lanjut hendaknya

menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja,

karena semakin tinggi tingkat produktivitas tenaga kerjanya maka akan

berpengaruh juga bagi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 12: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

Agus Susilo. 2003. Pengaruh gaj, kondisi kerja dan program pelayanan bagi karyawan

terhadap produktivitas kerja (studi pada karyawan bagian produksi di PT.

Royan Sragen). Skripsi Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Arikunto, Suharsimi. 1996.ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Bandung:

RinekaCipta.

Asyhadie Zaeni,2007. HukumKerja.Jakarta : PT Raja GrafindoPersada.

Deklasasi PBB Tentang HAM Tahun 1948 danKonverensi ILO No. 102 Tahun 1952.

Dwi Prastowo dab Rifka Julianty,2005. Analisis Laporan Keuangan, edisi Modern, Buku 2,

Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat

Ferdinand Augusty. 2006. MetodePenelitianManajemen. Edisi 2. Semarang:

BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.

Ghozali Imam. 2005. Aplikasi Analilis Multivariate dengan SPSS. Semarang : Badan

Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasibuan, Malayu.1992. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta :BumiAksara.

______________.1995.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta :BumiAksara.

______________ 2005.Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta :BumiAksara.

Lestari Widi Ratih. 2011. Pengaruh upah tingkat pendidikan dan teknologi terhadap

produktivitas tenaga kerja pada industry kecap di kecamatan pati kabupaten

pati. Skripsi UNNES. Semarang

Mankiw, N. Gregory.2001. pengantar Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

MatutinaDoniC , 1993. Manajemen Personalia,Jakarta :RinekaCipta

Moekijad. 1992. Asas-Asas Perilaku Organisasi.Cetakan pertama, Bandung : PT Alumni

Mualimah Binti. 2013. Pengaruh pelatihan, kedisiplinan, dan komunikasi interpersonal

dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada CV Mekar Abadi

produksi di kabupaten wonosobo, Skripsi. UNSIQ

Muchdarsyah Sinungan. 1997. Produktifitas Apa Dan Bagaimana, Jakarta :Bumi Aksara.

___________________ . 2008. Produktifitas Apa Dan Bagaimana, Jakarta :Bumi Aksara.

Nuryanto.2011. Pengaruh Kepemimpinan, Pendidikan, Pelatihan, Kedisiplinan, dan

Kerjasama Kelompok Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bank

JatengCabangWonosobo, skripsi.UNSIQ.

Page 13: Volume 11 No.2 Juli 2016 ISSN: 1907 426Xfe.unsiq.ac.id/portal/assets/uploads/Pengaruh-Upah-Usia... · 2018-04-04 · Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X [Type text] [Type

Volume 11 No.2, Juli 2016 ISSN: 1907–426X

[Type text] [Type text] [Type text]

Pandapotan Tua Eben. 2013. Pengaruh variabel pendidikan, upah masa kerja, dan usia

terhadap produktivitas karyawan (study kasus pada PT. Gandum malang).

Skripsi. Universitas brawijaya. Malang .

Pratiwi, Dinar Ika. 2010. Analisis Pengaruh Harapan Pelanggan, Kualitas Produk,

Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelanggan Internet Flash Unlimited. UNDIP.

Semarang.

Putra Rosnanda Putra. Pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja

karyawan di Workshop PT dunia interusa pecan baru. Skripsi UNRI. Riau

Reksohadiprodjo Sukanto, T Hani Handoko.1996. Organisasi Perusahaan ; Teori dan

Perilaku, Yogyakarta : BPFE.

Reza Aditya Regina. 2010. Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi, dan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan PT. sinar santosa perkasa banjarnegara.

Skripsi.UNDIP. semarang

Saydam, Gozali. 1996. ManajemenaSumberaDaya Manusia.Jakarta :RinekaaCita

Setiadi. 2009. Pengaruh upah, jaminan sosial terhadap produktivitas tenaga kerja

karyawan di PT semarang makmur semarang. Skripsi UNDIP. Semarang

Sevilla, Cunsueloet, Al.1993. pengantar Metode Penelitian. Universitas Indonesia Press.

Jakarta.

Sugiyono,2012. Metode penelitian bisnis, Alfabeta :Bandung.

Suryabrata, S. 1991.Metodologi Penelitian.Cetakan VI.Jakarta : CV. Rajawali

Syatoritoto, Gozalinanang. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan 1.Bandung : CV

Pustaka Setia.

UU No. 8 Tahun 1981 Tentang Perlindungan Upah.

UU No. 3 Tahun 1992 Tentang Perlindungan Jaminan Sosial.

UU No. 40 tahun 2004 Tentang Perlindungan Jaminan Sosial Nasional.

UU No. 13 tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.