Referat Pneumonia Doc

download Referat Pneumonia Doc

of 24

Transcript of Referat Pneumonia Doc

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    1/24

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    2/24

    #neunomia adalah peradangan alat parenkim paru, distal dari bronkiolus

    terminalis yang men"akup bronkiolus respiratorius dan al!eoli, yang

    disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri !irus,jamur,proto&oa)

    2. INSIDENSISekitar ' dari seluruh kasus baru praktek umum berhubungan dengan

    infeksi saluran napas yang terjadi di masyarakat (pneumonia komunitas*#+)

    atau di dalam rumah sakit (pneumonia nosokomial*#N) #neumonia yang

    merupakan bentuk infeksi saluran nafas bawah akut di parenkim paru yang

    serius dijumpai sekitar -.

    %i AS pneumonia men"apai / dari semua penyakit infeksi pada anak

    dibawah . tahun Berdasarkan hasil penelitian insiden pada pneumonia

    didapat 0 kasus dari anak prasekolah, . kasus dari anak umur -1

    tahun,dan kasus ditemukan dari anak umur 1- tahun 2NI345

    memperkirakan bahwa / juta anak di dunia meninggal karena penyakit

    pneumonia setiap tahun 6eskipun penyakit ini lebih banyak ditemukan pada

    daerah berkembang akan tetapi di Negara majupun ditemukan kasus yang

    "ukup signifikanBerdasarkan umur, pneumonia dapat menyerang siapa saja 6eskipun lebih

    banyak ditemukan pada anak-anak #ada berbagai usia penyebabnya

    "endrung berbeda-beda, dan dapat menjadi pedoman dalam memberikan

    terapi

    3. EPIDEMIOLOGI#neumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran napas yang

    terbanyak di dapatkan dan sering merupakan penyebab kematian hampir di

    seluruh dunia %i Inggris pneumonia menyebabkan kematian kali lebih

    2

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    3/24

    banyak dari pada penyakit infeksi lain, sedangkan di AS merupakan penyebab

    kematian urutan ke

    %i Indonesia berdasarkan hasil 7iset +esehatan %asar (7iskesdas) tahun

    . 8, menunjukkan9 pre!alensi nasional IS#A: . , ( ; pro!insi di atas

    angka nasional), angka kesakitan (morbiditas) pneumonia pada Bayi: . . ,

    Balita: / , angka kematian (mortalitas) pada bayi ./,' , dan Balita ,

    #neumonia pada dapat terjadi pada orang tanpa kelainan imunitas yang jelas

    Namun pada kebanyakan pasien dewasa yang menderita pneumonia didapati

    adanya satu atau lebih penyakit dasar yang mengganggu daya tahan tubuh

    5rekuensi relati!e terhadap mikroorganisme petogen paru ber!ariasi menurut

    lingkungan ketika infeksi tersebut didapat 6isalnya lingkungan masyarakat,

    panti perawatan, ataupun rumah sakit Selain itu fa"tor iklim dan letak

    geografik mempengaruhi peningkatan frekuensi infeksi penyakit ini4. ETIOLOGI

    #neumonia dapat disebabkan oleh berbagai ma"am mikroorganisme yaitu

    bakteri, !irus, jamur, proto&oa, yang sebagian besar disebabkan oleh bakteri

    #enyebab tersering pneumonia bakterialis adalah bakteri positif-gram,

    Strepto"o""us pneumonia yang menyebabkan pneumonia streptokokus

    Bakteri staphylo"o""us aureus dan strepto"o""us aeruginosa #neumonia

    lainnya disebabkan oleh !irus, misalnya influen&a

    #neumonia lobaris adalah peradangan jaringan akut yang berat yang

    disebabkan oleh pneumo"o""us Nama ini menunjukkan bahwa hanya satu

    lobus paru yang terkena Ada berma"am-ma"am pneumonia yang disebabkan

    oleh bakteri lain, misalnya bronkopneumonia yang penyebabnya sering

    haemophylus influen&a dan pneumo"o""us

    3

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    4/24

    5. ANATOMI PARU-PARU#aru-paru merupakan organ yang elasti", berbentuk keru"ut, dan letaknya

    berada di dalam rongga dada atau thora< +edua paru-paru saling terpisah

    oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah

    besar Setiap paru-paru mempunyai apeks (bagian atas paru-paru) dan basis

    #aru-paru kanan lebih besar dari pada paru-paru kiri #aru-paru kanan dibagi

    menjadi / lobus yaitu lobus superior, lobus medius, dan lobus inferior #aru-

    paru kanan terbagi lagi atas segmen yaitu pada lobus superior terdiri atas /

    segmen yakni segmen pertama adalah segmen api"al, segmen kedua adalah

    segmen posterior, dan segmen ketiga adalah segmen anterior

    #ada lobus medius terdiri atas . segmen yakni segmen keempat adalah

    segmen lateral, dan segmen kelima adalah segmen medial #ada lobus inferior

    terdiri atas segmen yakni segmen keenam adalam segmen api"al, segmen

    ketujuh adalah segmen mediobasal, segmen kedelapan adalah segmen

    4

    http://astaqauliyah.com/wp-content/uploads/2010/07/Penyebab-Penumonia.png

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    5/24

    anteriobasal, segmen kesembilan adalah segmen laterobasal, dan segmen

    kesepuluh adalah segmen posteriobasal

    #aru-paru kiri terbagi atas dua lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior

    #aru-paru kiri terdiri dari ' segmen yaitu pada lobus superior terdiri dari

    segmen pertama adalah segmen apikoposterior, segmen kedua adalah segmen

    anterior, segmen ketiga adalah segmen superior, segmen keempat adalah

    segmen inferior

    #ada lobus inferior terdiri dari segmen kelima segmen api"al atau segmen

    superior, segmen keenam adalah segmen mediobasal atau kardiak, segmen

    ketujuh adalah segmen anterobasal dan segmen kedelapan adalah segmen

    posterobasal

    6. PATOFISIOLOGI

    5

    http://astaqauliyah.com/wp-content/uploads/2010/07/Anatomi-Paru-Paru.png

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    6/24

    #neumonia yang dipi"u oleh bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi

    sampai usia lanjut #e"andu al"ohol, pasien pas"a operasi, orang-orang

    dengan gangguan penyakit pernapasan, sedang terinfeksi !irus atau menurun

    kekebalan tubuhnya , adalah yang paling berisiko

    Sebenarnya bakteri pneumonia itu ada dan hidup normal pada tenggorokan

    yang sehat #ada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya karena penyakit,

    usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri pneumonia akan dengan "epat berkembang

    biak dan merusak organ paru-paru

    +erusakan jaringan paru setelah kolonisasi suatu mikroorganisme paru

    banyak disebabkan oleh reaksi imun dan peradangan yang dilakukan oleh

    pejamu Selain itu, toksin-toksin yang dikeluarkan oleh bakteri pada

    pneumonia bakterialis dapat se"ara langsung merusak sel-sel system

    pernapasan bawah Ada beberapa "ara mikroorganisme men"apai permukaan:a Inokulasi langsung

    b #enyebaran melalui pembuluh darah" Inhalasi bahan aerosold +olonisasi dipermukaan mukosa

    %ari keempat "ara tersebut diatas yang terbanyak adalah "ara +olonisasi

    Se"ara inhalasi terjadi pada infeksi !irus, mikroorganisme atipikal,

    mikrobakteria atau jamur +ebanyakan bakteri dengan ukuran , = ., nm

    melalui udara dapat men"apai bronkus terminal atau al!eoli dan selanjutnya

    terjadi proses infeksi Bila terjadi kolonisasi pada saluran napas atas (hidung,

    orofaring) kemudian terjadi aspirasi ke saluran napas bawah dan terjadi

    inokulasi mikroorganisme, hal ini merupakan permulaan infeksi dari sebagian

    besar infeksi paru Aspirasi dari sebagian ke"il sekret orofaring terjadi pada

    6

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    7/24

    orang normal waktu tidur ( ) juga pada keadaan penurunan kesadaran,

    peminum alkohol dan pemakai obat (drug abuse)

    Basil yang masuk bersama sekret bronkus ke dalam al!eoli menyebabkan

    reaksi radang berupa edema seluruh al!eoli disusul dengan infiltrasi sel-sel

    #6N dan diapedesis eritrosit sehingga terjadi permulaan fagositosis sebelum

    terbentuknya antibodi

    #neumonia bakterialis menimbulkan respon imun dan peradangan yang

    paling men"olok $ika terjadi infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru-paru,

    ataupun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari lima lobus paru-paru (tiga

    di paru-paru kanan, dan dua di paru-paru kiri) menjadi terisi "airan %ari

    jaringan paru-paru, infeksi dengan "epat menyebar ke seluruh tubuh melalui

    peredaran darah Bakteri pneumokokus adalah kuman yang paling umum

    sebagai penyebab pneumonia

    >erdapat empat stadium anatomi" dari pneumonia terbagi atas:a Stadium kongesti (0 = . jam pertama)

    %isebut hiperemia, menga"u pada respon peradangan permulaan yang

    berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi ?al ini ditandai dengan

    peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat infeksi

    ?iperemia ini terjadi akibat pelepasan mediator-mediator peradangan

    dari sel-sel mast setelah pengaktifan sel imun dan "edera jaringan

    6ediator-mediator tersebut men"akup histamin dan prostaglandin

    %egranulasi sel mast juga mengaktifkan jalur komplemen +omplemen

    bekerja sama dengan histamin dan prostaglandin untuk melemaskan otot

    polos !askuler paru dan peningkatan permeabilitas kapiler paru ?al ini

    7

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    8/24

    mengakibatkan perpindahan eksudat plasma ke dalam ruang interstitium

    sehingga terjadi pembengkakan dan edema antar kapiler dan al!eolus

    #enimbunan "airan di antara kapiler dan al!eolus meningkatkan jarak

    yang harus ditempuh oleh oksigen dan karbondioksida maka perpindahan

    gas ini dalam darah paling berpengaruh dan sering mengakibatkan

    penurunan saturasi oksigen hemoglobin b Stadium hepatisasi merah (0' jam selanjutnya)

    >erjadi sewaktu al!eolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan fibrin

    yang dihasilkan oleh penjamu (host) sebagai bagian dari reaksi

    peradangan @obus yang terkena menjadi padat oleh karena adanya

    penumpukan leukosit, eritrosit dan "airan, sehingga warna paru menjadi

    merah dan pada perabaan seperti hepar, pada stadium ini udara al!eoli

    tidak ada atau sangat minimal sehingga anak akan bertambah sesak

    Stadium ini berlangsung sangat singkat, yaitu selama 0' jam" Stadium hepatisasi kelabu (konsolidasi)

    >erjadi sewaktu sel-sel darah putih mengkolonisasi daerah paru yang

    terinfeksi #ada saat ini endapan fibrin terakumulasi di seluruh daerah

    yang "edera dan terjadi fagositosis sisa-sisa sel#ada stadium ini eritrosit di al!eoli mulai diresorbsi, lobus masih tetap

    padat karena berisi fibrin dan leukosit, warna merah menjadi pu"at

    kelabu dan kapiler darah tidak lagi mengalami kongesti

    d Stadium akhir (resolusi)4ksudat yang mengalami konsolidasi di antara rongga al!eoli di"erna

    se"ara en&imatis yang diserap kembali atau dibersihkan dengan batuk

    #arenkim paru kembali menjadi penuh dengan "airan dan basah sampai

    pulih men"apai keadaan normal

    7. KLASFIKASIa Berdasarkan klinis dan epidemiologi

    #neumonia komuniti (3ommunity-a" uired pneumonia 3A#)

    8

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    9/24

    . #enumonia nosokomial (?ospital-a" uired #neumonia ?A#)/ #neumonia pada penderita immuno"ompromised ?ost0 #neumonia aspirasi

    b Berdasarkan lokasi infeksi#neumonia lobaris

    Sering disebabkan aspirasi benda asing atau oleh infeksi bakteri

    (Staphylo"o""us), jarang pada bayi dan orang tua #neumonia yang

    terjadi pada satu lobus atau segmen kemungkinan sekunder

    disebabkan oleh obstruksi bronkus misalnya pada aspirasi benda

    asing atau proses keganasan #ada gambaran radiologis, terlihat

    gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu

    segmen*lobus atau ber"ak yang mengikutsertakan al!eoli yang

    tersebar Air bron"hogram adalah udara yang terdapat pada

    per"abangan bron"hus, yang dikelilingi oleh bayangan opak rongga

    udara +etika terlihat adanya bron"hogram, hal ini bersifat

    diagnostik untuk pneumonia lobaris

    . Bronko pneumonia (#neumonia lobularis)Inflamasi paru-paru biasanya dimulai di bronkiolus terminalis

    Bronkiolus terminalis menjadi tersumbat dengan eksudat

    mukopurulen membentuk ber"ak-ber"ak konsolidasi di lobulus yang

    bersebelahan #enyakit ini seringnya bersifat sekunder, mengikuti

    infeksi dari saluran nafas atas, demam pada infeksi spesifik dan

    penyakit yang melemahkan sistem pertahanan tubuh #ada bayi dan

    orang-orang yang lemah, #neumonia dapat mun"ul sebagai infeksi

    primer

    / #neumonia interstisial

    9

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    10/24

    >erutama pada jaringan penyangga, yaitu interstitial dinding bronkus

    dan peribronkil #eradangan dapat ditemumkan pada infeksi !irus dan

    my"oplasma >erjadi edema dinding bronkioli dan juga edema

    jaringan interstisial prebronkial 7adiologis berupa bayangan udara

    pada al!eolus masih terlihat, diliputi perselubungan yang tidak merata

    8. DIAGNOSIS#enegakan diagnosis pneumonia dapat dilakukan melalui:a Cambaran +linis

    Cejala-gejala pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia Cejala-

    gejala meliputi:%emam dan menggigil akibat proses peradangan

    . Batuk yang sering produktif dan purulen/ Sputum berwarna merah karat atau kehijauan dengan bau khas0 7asa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya

    seriusCambaran klinis biasanya didahului oleh infeksi saluran napas akut bagian

    atas selama beberapa hari, kemudian diikuti dengan demam, menggigil,

    suhu tubuh kadang-kadang melebihi 0 D 3, sakit tenggorokan, nyeri otot

    dan sendi $uga disertai batuk, dengan sputum mukoid atau purulen,

    kadang-kadang berdarah

    #ada pemeriksaan fisik dada terlihat bagiam yang sakit tertinggal waktu

    bernafas , pada palpasi fremitus dapat mengeras, pada perkusi redup, pada

    auskultasi terdengar suara napas bronko!esikuler sampai bron"hial yang

    kadang-kadang melemah 6ungkin disertai ronkhi halus, yang kemudian

    menjadi ronkhi basah kasar pada stadium resolusi

    b #emeriksaan @aboratorium#ada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan jumlah leukosit,

    biasanya E *ul kadang-kadang men"apai / *ul, dan pada

    hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi

    10

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    11/24

    peningkatan @4% 2ntuk menentukan diagnosis etiologi diperlukan

    pemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi +ultur darah dapat positif

    pada . -. penderita yang tidak diobati Anlalisa gas darah

    menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia, pada stadium lanjut dapat

    terjadi asidosis respiratorik

    " Cambaran 7adiologisCambaran 7adiologis pada foto thora< pada penyakit pneumonia antara

    lain:#erselubungan homogen atau inhomogen sesuai dengan lobus atau

    segment paru se"ara anantomis. Batasnya tegas, walaupun pada mulanya kurang jelas/ Folume paru tidak berubah, tidak seperti atelektasis dimana paru

    menge"il >idak tampak de!iasi tra"hea*septum*fissure* seperti pada

    atelektasis0 Silhouette sign (G) : bermanfaat untuk menentukan letak lesi paru 9

    batas lesi dengan jantung hilang, berarti lesi tersebut berdampingan

    dengan jantung atau di lobus medius kananSeringkali terjadi komplikasi efusi pleura

    ; Bila terjadinya pada lobus inferior, maka sinus phreni"o"ostalis yang

    paling akhir terkena8 #ada permulaan sering masih terlihat !askuler' #ada masa resolusi sering tampak Air Bronchogram Sign

    (terperangkapnya udara pada bronkus karena tiadanya pertukaran

    udara pada al!eolus)

    5oto thora< saja tidak dapat se"ara khas menentukan penyebab

    pneumonia, hanya merupakan petunjuk ke arah diagnosis etiologi,

    misalnya penyebab pneumonia lobaris tersering disebabkan oleh

    Streptococcus pneumoniae , Pseudomonas aeruginosa sering

    memperlihatkan infiltrat bilateral atau gambaran bronkopneumonia

    11

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    12/24

    sedangkan Klebsiela pneumonia sering menunjukan konsolidasi yang

    terjadi pada lobus atas kanan meskipun dapat mengenai beberapa lobus

    a) P !"#$ %a L$&a'%(5oto >hora<

    >ampak gambaran gabungan konsolidasi berdensitas tinggi pada satu

    segmen*lobus (lobus kanan bawah #A maupun lateral)) atau ber"ak yang

    12

    http://astaqauliyah.com/wp-content/uploads/2010/07/Gambar-Radiologi-Pneumonia.png

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    13/24

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    14/24

    &) '$ *+$, !"#$ %a P !"#$ %a L$&" a'%()5oto >hora<

    6erupakan #neumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkiolus yang

    dapat tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk ber"ak

    konsolidasi dalam lobus #ada gambar diatas tampak konsolidasi tidak

    homogen di lobus atas kiri dan lobus bawah kiri

    3> S"an

    14

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    15/24

    >ampak gambaran opak*hiperdens pada lobus tengah kanan, namun tidak

    menjalar sampai perifer

    *) P !"#$ %a I /!'(/%(%a5oto >hora<

    15

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    16/24

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    17/24

    d #emeriksaan BakteriologisBahan berasal dari sputum, darah, aspirasi nasotrakeal*transtrakeal,

    torakosintesis, bronkoskopi, atau biopsi +uman yang predominan pada

    sputum disertai #6N yang kemungkinan penyebab infeksi

    0. PENATALAKSANAAN%alam mengobati penderita pneumonia perlu diperhatikan keadaan klinisnya

    Bila keadaan klinis baik dan tidak ada indikasi rawat dapat dirawat dirumah

    P! !'%/a a /% a %'a a/ % RS

    a Istirahat ditempat tidur, bila panas tinggi di kompres b 6inum banyak

    " Hbat-obat penurunan panas, mukolitik, ekspektoran

    d Antibiotika

    17

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    18/24

    P! !'%/a a %'a a/ % R"#a+ Sa %/ ,P! a/a a (a aa U#"#

    a #emberian Hksigen b #emasangan infuse untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit

    " 6ukolitik dan ekspektoran, bila perlu dilakukan pembersihan jalan nafasd Hbat penurunan panas hanya diberikan bila suhu E 0 3, takikardi atau

    kelainan jantunge Bila nyeri pleura hebat dapat diberikan obat anti nyeri

    P! $&a/a Ka"(a%alam pemberian antibiotika pada penderita pneumonia sebaiknya

    berdasarkan 6H(6ikroorganisme) dan hasil uji kepekaannya, akan tetapi

    beberapa hal perlu diperhatikan:a #enyakit yang disertai panas tinggi untuk penyelamatan nyawa

    dipertimbangkan pemberian antibiotika walaupun kuman belum dapat

    diisolasi b +uman pathogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab

    sakit, oleh karena itu diputuskan pemberian antibiotika se"ara empiri"

    #ewarnaan gram sebaiknya dilakukan" #erlu diketahui riwayat antibiotika sebelumnya pada penderita

    #engobatan awal biasanya adalah antibioti", yang "ukup manjur mengatasi

    pneumonia oleh bakteri , mikroplasma, dan beberapa kasus ri"ketsia

    +ebanyakan pasien juga bisa diobati di rumah Selain antibiotika, pasien juga

    akan mendapat pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan

    oksigen untuk meningkatkan jumlah oksigen dalam darah #ada pasien yang

    berusia pertengahan, diperlukan istirahat lebih panjang untuk mengembalikan

    kondisi tubuh Namun, mereka yang sudah sembuh dari pneumonia

    mikroplasma akan letih lesu dalam waktu yang panjang

    ! $'% K!/!'a a K"#a P! !&a& O&a/ P% %+a I O&a/ P% %+a II

    18

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    19/24

    ! $'% I - 2sia penderita ; tahun-#enyakit #enyerta (-)-%apat berobat jalan

    -S pneumonia-6 pneumonia-3 pneumonia-? influen&ae

    -@egionale sp-S aureus-6,tuber"ulosis-Batang Cram (-)

    - +laritromisin

    .rimetroprim

    G+otrimoksa&ol-Betalaktam

    -6akrolid-@e!ofloksasin-Catifloksasin-6o

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    20/24

    1 . DIAGNOSIS ANDING%ifferential %iagnosis dari penyakit pneumonia adalah sebagai berikut:a. T"&!'*" $(%( Pa'" T )

    >uber"ulosis #aru (>B) adalah suatu penyakit infeksi menular yang

    disebabkan oleh 6 tuber"ulosis $alan masuk untuk organism 6

    tuber"ulosis adalah saluran pernafasan, saluran pen"ernaan Cejala klinis

    >B antara lain batuk lama yang produktif (durasi lebih dari / minggu),

    nyeri dada, dan hemoptisis dan gejala sistemik meliputi demam,

    menggigil, keringat malam, lemas, hilang nafsu makan dan penurunan

    berat badan

    >ampak gambaran "a!itas pada paru lobus atas kanan pada foto thora<

    proyeksi #A

    &. A/! ! /a(%(Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru yang tidak

    sempurna dan menyiratkan arti bahwa al!eolus pada bagian paru yang

    terserang tidak mengandung udara dan kolaps 6emberikan gambaran

    yang mirip dengan pneumonia tanpa air bron"hogram Namun terdapat

    penarikan jantung, trakea, dan mediastinum ke arah yang sakit karena

    adanya pengurangan !olume interkostal spa"e menjadi lebih sempit dan

    penge"ilan dari seluruh atau sebagian paru-paru yang sakit Sehingga

    akan tampak thora< asimetris

    20

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    21/24

    Atelektasis pada foto thora< proyeksi #A

    *. E "(% P !"'a6emberi gambaran yang mirip dengan pneumonia, tanpa air

    bron"hogram >erdapat penambahan !olume sehingga terjadi

    pendorongan jantung, trakea, dan mediastinum kearah yang sehat

    7ongga thora< membesar #ada efusi pleura sebagian akan tampak

    menis"us sign, tanda khas pada efusi pleura

    21

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    22/24

    4fusi pleura pada foto thora< posisi #A

    22

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    23/24

    III. SIMPULAN

    1. S%#," aa #emeriksaan radiologi, dalam hal ini foto thora< kon!ensional dan 3>

    S"an menjadi pemeriksaan yang sangat penting pada pneumonia

    >erutama apabila dari pemeriksaan fisik memang menunjukan kelainan

    di paru dan membutuhkan pemeriksaan peunjang berupa foto thora<

    +oordinasi antara pemeriksaan klinis, laboratorium dan radiologi akan

    dapat menunjang penegakan diagnosis yang tepat b Cambaran khas pada pneumonia adalah adanya perselubungan dengan

    adanya gambaran air bron"hogram Namun tidak semua pneumonia

    memberikan gambaran khas tersebut 2ntuk menentukan etiologi

    pneumonia tidak dapat hanya semata-mata menggunakan foto thora

  • 8/15/2019 Referat Pneumonia Doc

    24/24

    I . DAFTAR PUSTAKA

    Isselba"her, et al, ?arrison #rinsip-#rinsip Ilmu #enyakit %alam, 4disi /, Fol .,

    #enerbit 4C3, $akarta, 11 , hal 1 ;-1 1

    +onsensus pneumonia Bagian pulmonologi 5+2I*7S2# #ersahabatan $akarta

    .

    #%#I . / #neumoni +omuniti #edoman %iagnosis dan #enalaksaan di

    Indonesia, #erhimpunan %okter #aru Indonesia

    Soeparman, Jaspadji S (ed), Ilmu Penyakit Dalam , $ilid II, Balai #enerbit 5+2I,

    $akarta,. ', hal: ;1 -8

    24