referat dm.doc

download referat dm.doc

of 13

Transcript of referat dm.doc

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik 

    dengan karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin,

    kerja insulin atau kedua-duanya. World health organization  (WHO)  sebelumnya

    telah merumuskan bahwa DM merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan

    dalam suatu jawaban yang jelas dan singkat, tapi secara umum dapat dikatakan

    sebagai suatu kumpulan problem anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah

    faktor dimana didapatkan defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan

    fungsi insulin.1,

    Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling sering diderita dan penyakit

    kronik yang serius di !ndonesia saat ini. "etengah dari jumlah kasus diabetes

    mellitus (DM) tidak terdiagnosa karena pada umumnya diabetes tidak disertai

    gejala sampai terjadinya komplikasi. #re$alensi penyakit diabetes meningkat

    karena terjadi perubahan gaya hidup, kenaikan jumlah kalori yang dimakan,

    kurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya jumlah populasi manusia usia lanjut.

    %&' memprediksi kenaikan jumlah penderita  Non Insulin Dependent Diabetes

     Mellitus (NIDDM) dari , juta pada tahun *** menjadi sekitar 1,+ juta pada

    tahun *+*.+,

    fek kronik dari penyakit DM juga menjadi perhatian yang serius selain dari

    segi epidemologi. #enyakit Diabetes Mellitus merupakan the great imitator. &al

    ini disebabkan penyakit DM mampu menyebabkan kerusakan organ secara

    menyeluruh secara anatomis maupun fungsional. omplikasi kronik dari penyakit

    DM menyebabkan kelainan pada makro$askular, mikro$askular, gastrointestinal,

    genito urinari, dermatologi, infeksi, katarak, glaukoma dan sistem muskulo

    skeletal.

    1

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    2/29

    Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang diderita seumur hidup.

    Dalam pengelolaan penyakit tersebut selain dokter, perawat, ahli gi/i serta tenaga

    kesehatan lain, peran pasien dan keluarga menjadi sangat penting. dukasi kepada

     pasien dan keluarganya guna memahami lebih lanut tentang perjalanan penyakit

    DM, pencegahan, penyulit DM, dan penatalaksanaanya akan sangat membantu

    meningkatkan keikutsertaan mereka dalam usaha memperbaiki hasil pengelolaan.0

    2 !!3!452624 #6"322

    2.1 Definisi

    Diabetes mellitus adalah penyakit kelainan metabolik yang dikarakteristikan

    dengan hiperglikemia kronis serta kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein diakibatkan oleh kelainan sekresi insulin, kerja insulin, maupun keduanya.7

    Diabetes mellitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan

    metabolisme kroins dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula

    darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat lipid dan protein sebagai

    akibat insufisiensi insulin. !nsufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan

    atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta langerhans kelenjar pancreas, atau

    disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel jaringan tubuh terhadap insulin.

    2.2 Epidemiologi

    "aat ini terdapat sekitar 1* juta kasus diabetes di 2merika serikat dan setiap

    tahunnya didiagnosis 0**.*** kasus baru. Dibates merupakan penyebab kematian

    ketiga di 2merika "erikat dan merupakan penyebab utama kebutaan akibat retinopati

    diabetic. 3ujuh puluh lima persen penderita diabetes akhirnya meniggal karena

     penyakit $ascular. omplikasi yang paling utama adalah serangan jantung, payah

    ginjal, stroke dan ganggren.

    erdasarkan data adan #usat "tatistik !ndonesia (**+) diperkirakan penduduk 

    !ndonesia yang berusia diatas * tahun sebesar 1++ juta jiwa. Dengan pre$alensi DM

     pada daerah urban sebesar 1,78, maka diperkirakan pada tahun **+ terdapat

    diabetisi sejumlah , juta didaerah urban dan , juta didaerah rural. "elanjutkan,

     berdasarkan pola pertmabahan penduduk, diperkirakan pada tahun *+* nanti aka

    nada 19 juta penduduk yang berusia diatas * tahun dan dengan asumsi pre$alensi

    2

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    3/29

    DM pada urban (1,78) dan rural (7,8) maka diperkirakan terdapat 1 juta diabetisi

    didaerah urban dan ,1 juta didaerah rural.

    2.3 Insulin!nsulin merupakan hormon yang diproduksi oleh sel beta di dalam pankreas.

    Dalam keadaan normal, bila ada rangsangan pada sel beta, insulin disintesis dan

    kemudian disekresikan kedalam darah sesuai kebutuhan tubuh untuk keperluan

    regulasi glukosa darah. "ecara fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur 

     bersama dengan hormone glukagon yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas.

    &ormon insulin yang diproduksi oleh tubuh dikenal juga sebagai sebutan insulin

    endogen. 4amun, ketika kelenjar pankreas mengalami gangguan sekresi hormon

    insulin, di saat tersebut tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, atau

    dikenal juga sebagai insulin eksogen.9

    2.3.1 Peran Insulin

    !nsulin memiliki efek penting pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.

    &ormon ini meunurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah

    serta mendorong penyimpanan nutrien tersebut.1*

    F fek pada arbohidrat:

    1. !nsulin mempermudah masuknya glukosa ke dalam sel melalui

    mekanisme difusi terfasilitasi (dengan perantara pembawa). !nsulin merangsang glikogenesis+. !nsulin menghambat glikogenolisis

    . !nsulin menghambat glukoneogenesisF fek pada ;emak:

    1. !nsulin meningkatkan transportasi glukosa ke dalam sel jaringan adiposa,

    sehingga merangsang pembentukan trigliserida

    . !nsulin mengaktifkan en/im-en/im yang mengkatalisasi pembentukan

    asam lemak dari turunan glukosa

    +. !nsulin meningkatkan masuknya asam lemak dari darah ke dalam sel

     jaringan adipose. insulin menghambat lipolisis

    F fek pada #rotein:

    1. !nsulin merangsang pembentukan protein dari asam amino

    . !nsulin menghambat penguraian protein

    3

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    4/29

    "ecara singkat, insulin merangsang jalur-jalur biosintetik yang menyebabkan

     peningkatan pemakaian glukosa, peningkatkan penyimpanan karbohidrat, dan lemak,

    dan peningkatan sintesis protein.1*

    2.3.2 Mekanisme ekresi

    "intesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin)

     pada reticulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan en/im peptidase, preproinsulin

    mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin yang kemudian dihimpun

    dalam gelembung gelembung (secretory $esicles) dalam sel tersebut. "elanjutnya

    dengan bantuan en/im peptidase, proinsulin diurai menjadi insulin dan peptida-< (ungsinya sebagai

    ?kendaraan@ pengangkut glukosa masuk dari luar ke dalam sel jaringan tubuh.

    =lucose transporter (=;63 ) yang terdapat dalam sel beta misalnya, diperlukan

    dalam proses masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membran, ke dalam sel.

    #roses ini penting bagi tahapan selanjutnya yakni molekul glukosa akan mengalami

     proses glikolisis dan fosforilasi didalam sel dan kemudian membebaskan molekul

    23#. Molekul 23# yang terbentuk, dibutuhkan untuk tahap selanjutnya yakni proses

    mengaktifkan penutupan  K channel   pada membran sel. #enutupan ini berakibat

    terhambatnya pengeluaran ion dari dalam sel yang menyebabkan terjadinya tahap

    4

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    5/29

    depolarisasi membran sel, yang diikuti kemudian oleh tahap pembukaan Ca channel .

    eadaan inilah yang memungkinkan masuknya ion

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    6/29

     merican Diabetes ssociation (D)  dalam !tandards o" Medical Care in

     Diabetes (#$$%) memberikan klasifikasi diabetes mellitus menjadi tipe yang

    disajikan dalam tabel 1.11

    %a"el 1. lasifikasi Diabetes Mellitus11

    1. Dia"e&es meli&us &ipe 1' yaitu diabetes melitus yang dikarenakan oleh adanya

    destruksi sel B pankreas yang secara absolut menyebabkan defisiensi insulin.

     2. Dia"e&es meli&us &ipe 2, yaitu diabetes yang dikarenakan oleh adanya kelainan

    sekresi insulin yang progresif dan adanya resistensi insulin.

    3. Dia"e&es meli&us &ipe lain, yaitu diabetes yang disebabkan oleh beberapa

    faktor lain seperti kelainan genetik pada fungsi sel B pankreas, kelainan genetik 

     pada akti$itas insulin, penyakit eksokrin pankreas (cystic fibrosis), dan akibat

     penggunaan obat atau bahan kimia lainnya (terapi pada penderita 2!D" dan terapi

    setelah transplantasi organ).

    #. Dia"e&es meli&us ges&asional' yaitu tipe diabetes yang terdiagnosa atau dialami

    selama masa kehamilan.

    2.( Pa&ofosiologi

    2.(.1 Dia"e&es Melli&us &ipe 1

    #ada DM tipe ! ( DM tergantung insulin (!DDM), sebelumnya disebut

    diabetes ju$enilis), terdapat kekurangan insulin absolut sehingga pasien

    membutuhkan suplai insulin dari luar. eadaan ini disebabkan oleh lesi pada sel beta

    6

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    7/29

     pankreas karena mekanisme autoimun, yang pada keadaan tertentu dipicu oleh infeksi

    $irus. DM tipe ! terjadi lebih sering pada pembawa antigen &;2 tertentu (&;2-DC+

    dan &;2-DC), hal ini terdapat disposisi genetik. Diabetes mellitus tipe 1, diabetes

    anak-anak (bahasa !nggris: childhood&onset   diabetes' uenile diabetes' insulin&

    dependent diabetes mellitus' IDDM ) adalah diabetes yang terjadi karena

     berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat defek sel beta penghasil

    insulin pada pulau-pulau ;angerhans pankreas. !DDM dapat diderita oleh anak-anak 

    maupun orang dewasa, namun lebih sering didapat pada anak – anak.11

    2.(.2 Dia"e&es Melli&us &ipe 2

    #ada DM tipe !! (DM yang tidak tergantung insulin (4!DDM), sebelumnya

    disebut dengan DM tipe dewasa) hingga saat ini merupakan diabetes yang paling

    sering terjadi. #ada tipe ini, disposisi genetik juga berperan penting. 4amun terdapat

    defisiensi insulin relatif pasien tidak mutlak bergantung pada suplai insulin dari luar.

    #elepasan insulin dapat normal atau bahkan meningkat, tetapi organ target memiliki

    sensitifitas yang berkurang terhadap insulin. "ebagian besar pasien DM tipe !!

    memiliki berat badan berlebih. 'besitas terjadi karena disposisi genetik, asupan

    makanan yang terlalu banyak, dan aktifitas fisik yang terlalu sedikit.

    etidakseimbangan antara suplai dan pengeluaran energi meningkatkan konsentrasi

    asam lemak di dalam darah. &al ini selanjutnya akan menurunkan penggunaan

    glukosa di otot dan jaringan lemak. 2kibatnya, terjadi resistensi insulin yang

    memaksa untuk meningkatan pelepasan insulin. 2kibat regulasi menurun pada

    reseptor, resistensi insulin semakin meningkat. 'besitas merupakan pemicu yang

     penting, namun bukan merupakan penyebab tunggal diabetes tipe !!. #enyebab yang

    lebih penting adalah adanya disposisi genetic yang menurunkan sensitifitas insulin.

    "ering kali, pelepasan insulin selalu tidak pernah normal. eberapa gen telah di

    identifikasi sebagai gen yang menigkatkan terjadinya obesitas dan DM tipe !!.

    Diantara beberapa factor, kelaian genetic pada protein yang memisahkan rangkaian di

    mitokondria membatasi penggunaan substrat. 5ika terdapat disposisi genetik yang

    kuat, diabetes tipe !! dapat terjadi pada usia muda. #enurunan sensitifitas insulin

    7

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    8/29

    terutama mempengaruhi efek insulin pada metabolisme glukosa, sedangkan

     pengaruhnya pada metabolisme lemak dan protein dapat dipertahankan dengan baik.

    5adi, diabetes tipe !! cenderung menyebabkan hiperglikemia berat tanpa disertai

    gangguan metabolisme lemak.11

    2.) !e*ala $linis

    Manifestasi  klinis diabetes melitus dikaitkan dengan konsekuensi metabolik 

    defisiensi insulin. #asien-pasien yang mengalami defisiensi insulin tidak dapat

    mempertahankan kadar glukosa plasma puasa yang normal, atau toleransi glukosa

    sesudah makan karbohidrat. 5ika hiperglikemia parah dan melebihi ambang ginjal,

    maka timbul glukosuria, =lukosuria ini akan menyebabkan diuresi osmotic yang

    meningkatkan pengeluaran kemih (poliuri) dan timbul rasa haus (polidipsi). arena

    glukosa hilang bersama kemih, maka pasien mengalami keseimbangan kalori negatif 

    dan berat badan berkurang. Casa lapar yang semakin besar (polifagi) mungkin akan

    timbul akibat hilangnya kalori. #asien mengeluh lelah dan mengantuk.

    #ada penderita diabetes melitus tergantung insulin (DM3!A DM tipe 1) sering

    memperlihatkan awitan gejala yang eksplosif dengan polidipsi, poliuria, turunnya

     berat badan, polifagi, lemah, mengantuk (somnolen) yang terjadi selama beberapa

    hari atau beberapa minggu. #enderita dapat menjadi sakit berat dan timbul

    ketoasidosis, serta meninggal jika tidak mendapat pengobatan segera. iasanya

    diperlukan terapi insulin untuk mengontrol metabolisme dan umumnya penderita

     peka terhadap insulin.

    #ada penderita diabetes melitus tidak tergantung insulin (DM33!A DM tipe )

    mungkin sama sekali tidak menunjukan gejala apa pun, dan diagnosis dibuat

     berdasarkan pemeriksaan darah dilaboratorium dan melakukan tes toleransi glukosa.

    #ada hiperglikemi yang lebih berat, pasien tersebut mungkin menderita polidipsi,

     poliuri, lemah dan somnolen. iasanya mereka tidak mengalami ketoasidosis.

    2pabila terjadi hiperglikemia berat dan mereka sudah tidak berespon terhadap terapi

    diet, mungkin diperlukan terapi insulin untuk menormalkan kadar glukosanya. #asien

    ini biasanya memperlihatkan kehilangan sensiti$itas perifer terhadap insulin. adar 

    insulin mungkin berkurang, normal, atau meningkat, tetapi tetap tidak memadai untuk 

    8

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    9/29

    mempertahankan kadar glukosa darah normal. #enderita juga resisten terhadap

    insulin eksogen. arena banyak diantara paien-pasien ini mengalami obesitas, diduga

     bahwa asupan karbohidrat yang tinggi, banyaknya sel adipose, dan gangguan

    metabolism glukosa intrasel merupakan penyebab berkurangnya kepekaan terhadap

    insulin.

    eberapa keluhan penyerta yang patut menjadi perhatian pada diabetes

    mellitus adalah:1

    • =angguan saraf tepiAkesemutan

    #asien mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di

    waktu malam, sehingga menggangu tidur.

    •=angguan pengelihatan#ada fase awal penyakit diabetes sering dijumpai gangguan

     pengelihatan yang mendorong penderita untuk mengganti

    kacamatanya berulang kali agar ia dapat melihat dengan baik 

    • =atal-gatalAbisul

    =ejala gatal umumnya timbul pada daerah kemaluan atau daerah

    lipatan kulit seperti ketiak dan dibawah payudara. "ering pula

    dikeluhkan timbulnya luka yang sukar sembuh.

    • eputihan

    #ada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering

    ditemukan, dan kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang

    dirasakan

    • =angguan ereksi pada pria

    2.+ Diagnosis

    Diagnosis DM ditegakan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah. Diagnosis

    tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. =una penentuan diagnosis DM,

     pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara

    en/imatik dengan bahan darah plasma $ena. #enggunaan bahan darah utuh (*holeblood ), $ena, ataupun kapiler tetap dapat dipergunakan dengan memperhatikan

    angka-angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan oleh %&'.

    "edangkan untuk tujuan pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan

    menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler dengan glukometer.0

    9

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    10/29

    2.+.1 Pemeriksaan Pen,aring

    #emeriksaan penyaring ditujukan kepada mereka yang mempunyai resiko DM

    namun tidak menunjukan gejala DM. #emeriksaan penyaring bertujuan untuk 

    menemukan pasien denga DM, 3=3, maupun 3=D#, sehingga dapat ditangani lebih

    dini dan secara tepat.0

    #emeriksaan penyaring dianjurkan pada kelompok yang memiliki salah satu

    factor resiko DM sebagai berikut:

    • 6sia E tahun

    • 6sia lebih muda terutama dengan !M3 F + kgAm  yang disertai

    dengan faktor resiko :o ebiasaan tidak aktif o 3urunan pertama dari orang tua dengan DMo Ciwayat melahirkan bayi dengan lahir bayi F *** gram,

    atau riwayat DM-=estasionalo &ipertensi (E 1*A9* mm&g)o olesterol &D; G + mgAd; atau trigliserida E * mgAd;o Menderita polycyctic o$arial syndrome (#

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    11/29

    +. 3es toleransi glukosa oral (33='). Meskipun 33=' dengan beban 7 g

    glukosa lebih sensiti$e dan spesifik dibanding dengan pemeriksaan

    glukosa plasma puasa, namun pemeriksaan ini memiliki keterbatasan

    tersendiri. 33=' sulit untuk dilakukan berulang-ulang dan dalam praktek 

    sangat jarang dilakukan karena membutuhkan persiapan khusus.

    3ata

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    12/29

    %a"el 3. adar glukosa darah sewaktu dan puasa sebagai standar penyaring

    dan diagnosis diabetes melitus0

    12

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    13/29

    !am"ar 2. 2lur dan riteria diagnosis Diabetes mellitus1+

    2pabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM,

     bergantung pada hasil yang diperoleh, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok 

    toleransi glukosa terganggu (3=3) atau glukosa darah puasa terganggu (=D#3)

    1. 3=3: Diagnosis 3=3 ditegakkan bila setelah pemeriksaan 33='

    didapatkan glukosa plasma jam setelah beban antara 1* H199 mgAd; (7,-

    11,* mmolA;).

    . =D#3: Diagnosis =D#3 ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa

     plasma puasa didapatkan antara 1** H 1 mgAd; (,0H 0,9 mmolA;) dan

     pemeriksaan 33=' gula darah jam I 1* mgAd;.0

    2da perbedaan antara uji diagnostik diabetes melitus dengan pemeriksaan penyaring. 6ji diagnostik diabetes melitus dilakukan pada mereka yang menunjukkan

    gejala atau tanda diabetes melitus, sedangkan pemeriksaan penyaring bertujuan untuk 

    mengidentifikasikan mereka yang tidak bergejala, yang mempunyai resiko diabetes

    melitus. "erangkaian uji diagnostik akan dilakukan kemudian pada mereka yang hasil

     pemeriksaan penyaringnya positif, untuk memastikan diagnosis definitif.

    #emeriksaan penyaring dapat dilakukan melalui pemeriksaan kadar glukosa darah

    sewaktu atau kadar glukosa darah puasa, kemudian dapat diikuti dengan tes toleransi

    glukosa oral (33=') standar.1

    Diperlukan anamnesis yang cermat serta pemeriksaan yang baik untuk 

    menentukan diagnosis diabetes melitus, toleransi glukosa terganggu dan glukosa

    darah puasa tergagnggu. erikut adalah langkah-langkah penegakkan diagnosis

    diabetes melitus, 3=3, dan =D#3.

    2.- Pena&alaksaan

    2.-.1 %u*uan Pena&alaksanaan• 5angka pendek: menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa

    nyaman, dan mencapai target pengendalian glukosa darah.• 5angka panjang: mencegah dan menghambat progresi$itas penyulit

    mikroangiopati, makroangiopati, dan neuropati.1

    3ujuan penatalaksanaan pada dasarnya adalah untuk menurunkan mortilitas

    dan morbiditas diabetes, yang secara spesifik bertujuan untuk menjaga agar kadar 

    13

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    14/29

    glukosa plasma berada dalam keadaan kisaran normal, serta mencegah atau

    meminimalkan terjadinya komplikasi pada diabetes mellitus.10

    6ntuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa darah,

    tekanan darah, berat badan, dan profil lipid, melalui pengelolaan pasien secara

    holistik dengan mengajarkan perawatan mandiri dan perubahan perilaku.10

    2.-.2 Pilar Pena&alaksanaan Dia"e&es Melli&us

    1. dukasi

    . 3erapi gi/i medis+. ;atihan jasmani

    . !nter$ensi farmakologis

    #engelolaan DM dimulai dengan pengaturan makan dan latihan jasmani selama

     beberapa waktu (- minggu). 2pabila kadar glukosa darah belum mencapai sasaran,dilakukan inter$ensi farmakologis dengan obat hipoglikemik oral ('&') dan atau

    suntikan insulin. #ada keadaan tertentu, '&' dapat segera diberikan secara tunggal

    atau langsung kombinasi, sesuai indikasi. Dalam keadaan dekompensasi metabolik 

     berat, misalnya ketoasidosis, stres berat, berat badan yang menurun dengan cepat, dan

    adanya ketonuria, insulin dapat segera diberikan.1

    Edukasi

    Diabetes tipe umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan perilaku telah

    terbentuk dengan mapan. #emberdayaan penyandang diabetes memerlukan partisipasi

    aktif pasien, keluarga dan masyarakat. 3im kesehatan mendampingi pasien dalam

    menuju perubahan perilaku sehat. 6ntuk mencapai keberhasilan perubahan perilaku,

    dibutuhkan edukasi yang komprehensif dan upaya peningkatan moti$asi.

    #engetahuan tentang pemantauan glukosa darah mandiri, tanda dan gejala

    hipoglikemia serta cara mengatasinya harus diberikan kepada pasien. #emantauan

    kadar glukosa darah dapat dilakukan secara mandiri, setelah mendapat pelatihan

    khusus.1

    %erapi !ii MedisDiet yang baik adalah salah kunci suatu keberhasilan terapi diabetes mellitus. Diet

    yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi gi/i yang seimbang, sesuai

    dengan kecukupan gi/i baik berikut ini:

    - arbohidrat: 0*-7*8

    - #rotein: 1*-18

    14

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    15/29

    - ;emak: *-8

    #enurunan berat badan telah dibuktikan dapat menurunkan resistensi insulin

    dan memperbaiki respons sel-sel beta terhadap stimulus glukosa dan setiap kilogram

     penurunan berat badan dapat dihubungkan dengan +- bulan tambahan waktu harapan

    hidup. "elain jumlah kalori, pilihan jenis bahan makanan juga sangat penting untuk 

    diperhatikan.10

    omposisi makanan yang dianjurkan dalam terapi diabetes antara lain:1

    $ar"o/idra&

    • arbohidrat yang dianjurkan sebesar -08 total asupan energi.

    • #embatasan karbohidrat total I1+* gAhari tidak dianjurkan

    • Makanan harus mengandung karbohidrat terutama yang berserat tinggi.

    • =ula dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang diabetes dapat makan

    sama dengan makanan keluarga yang lain

    • "ukrosa tidak boleh lebih dari 8 total asupan energi.

    • #emanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal tidak 

    melebihi batas aman konsumsi harian ( ccepted Dail+ Inta,e)

    • Makan tiga kali sehari untuk mendistribusikan asupan karbohidrat dalam

    sehari. alau diperlukan dapat diberikan makanan selingan buah atau

    makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.

    Lemak 

    • 2supan lemak dianjurkan sekitar *-8 kebutuhan kalori. 3idak 

    diperkenankan melebihi +*8 total asupan energi.

    • ;emak jenuh I 7 8 kebutuhan kalori

    • ;emak tidak jenuh ganda I 1* 8, selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.

    • ahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak 

     jenuh dan lemak trans antara lain: daging berlemak dan susu penuh (*hole

    mil, ).

    • 2njuran konsumsi kolesterol I ** mgAhari.

    Pro&ein• Dibutuhkan sebesar 1* H *8 total asupan energi.

    • "umber protein yang baik adalah  sea"ood (ikan, udang, cumi, dll), daging

    tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan,

    tahu, dan tempe.

    15

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    16/29

    • #ada pasien dengan nefropati perlu penurunan asupan protein menjadi *,

    gAg perhari atau 1*8 dari kebutuhan energi dan 08 hendaknya

     bernilai biologik tinggi.

    Na&rium

    • 2njuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan anjuran

    untuk masyarakat umum yaitu tidak lebih dari +*** mg atau sama dengan 0-7

    gram (1 sendok teh) garam dapur.

    • Mereka yang hipertensi, pembatasan natrium sampai ** mg garam dapur.

    • "umber natrium antara lain adalah garam dapur, $etsin, soda, dan bahan

     pengawet seperti natrium ben/oat dan natrium nitrit.

    era&• "eperti halnya masyarakat umum penyandang diabetes dianjurkan

    mengonsumsi cukup serat dari kacang-kacangan, buah, dan sayuran serta

    sumber karbohidrat yang tinggi serat, karena mengandung $itamin, mineral,

    serat, dan bahan lain yang baik untuk kesehatan.

    • 2njuran konsumsi serat adalah J gAhari.

    Pemanis al&erna&if • #emanis dikelompokkan menjadi pemanis berkalori dan pemanis tak 

     berkalori. 3ermasuk pemanis berkalori adalah gula alkohol dan fruktosa.•

    =ula alkohol antara lain isomalt' lactitol' maltitol' mannitol' sorbitol dan

     -+litol .• Dalam penggunaannya, pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan

    kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.• >ruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang diabetes karena efek 

    samping pada lemak darah.• #emanis tak berkalori yang masih dapat digunakan antara lain aspartam,

    sakarin, acesulfame potassium, sukralose, dan neotame.• #emanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman ( ccepted 

     Dail+ Inta,e A 2D!).1

    Peng/i&ungan $e"u&u/an $alori

    2da beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan penyandang

    diabetes. Di antaranya adalah dengan memperhitungkan kebutuhan kalori basal yang

    16

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    17/29

     besarnya -+* kaloriAkg ideal, ditambah atau dikurangi bergantung pada beberapa

    faktor seperti jenis kelamin, umur, akti$itas, berat badan, dll.

    3erdapat dua metode yang dapat dipergunakan dalam menghitung berat badan

    ideal:

    1. #erhitungan berat badan !deal (!) dengan rumus rocca yang dimodifikasi

    • erat badan ideal K 9*8 L (3 dalam cm - 1**) L 1 kg.

    • agi pria dengan tinggi badan di bawah 10* cm dan wanita di bawah 1* cm,

    rumus dimodifikasi menjadi :

    • erat badan ideal (!) K (3 dalam cm - 1**) L 1 kg.

    - 4ormal : ideal J 1* 8

    - urus : I ! - 1* 8

    - =emuk : F ! 1* 8. #erhitungan berat badan ideal menurut !ndeks Massa 3ubuh (!M3)

     IM/ 0erat 0adan1inggi 0adan(m# )

    lasifikasi !M3N

    • urang I 1,

    • 4ormal 1,-,9

    • ;ebih E +,*

    • Dengan Cisiko +,*-,9

    • 'bes elas 1 ,*-9,9• 'bes elas !! F+*

    N%&' %#CA!2"'A!'3> dalam he sia&2aci"ic 2erspectie:  3ede"ining Obesit+

    and its reatment .1

    >aktor-faktor yang menentukan kebutuhan kalori antara lain:

    1.  0enis $elamin ebutuhan kalori pada wanita lebih kecil daripada pria. ebutuhan kalori

    wanita sebesar kalAkg dan untuk pria sebesar +* kalA kg .

    2.  Umur6ntuk pasien usia di atas * tahun, kebutuhan kalori dikurangi 8 untuk 

    dekade antara * dan 9 tahun, dikurangi 1*8 untuk dekade antara 0* dan 09

    tahun dan dikurangi *8, di atas usia 7* tahun.

    3. Ak&ii&as isik a&au Peker*aan

    ebutuhan kalori dapat ditambah sesuai dengan intensitas akti$itas fisik.

    17

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    18/29

    #enambahan sejumlah 1*8 dari kebutuhan basal diberikan pada kedaaan

    istirahat, *8 pada pasien dengan akti$itas ringan, +*8 dengan akti$itas

    sedang, dan *8 dengan akti$itas sangat berat.

    #.  Bera& Badanila kegemukan dikurangi sekitar *-+*8 tergantung kepada tingkat

    kegemukan.ila kurus ditambah sekitar *-+*8 sesuai dengan kebutuhan

    untuk meningkatkan . 6ntuk tujuan penurunan berat badan jumlah kalori

    yang diberikan paling sedikit 1***-1** kkal perhari untuk wanita dan 1**-

    10** kkal perhari untuk pria.

    Makanan sejumlah kalori terhitung dengan komposisi tersebut di atas dibagi

    dalam + porsi besar untuk makan pagi (*8), siang (+*8), dan sore (8), serta -+

     porsi makanan ringan (1*-18) di antaranya. 6ntuk meningkatkan kepatuhan pasien,

    sejauh mungkin perubahan dilakukan sesuai dengan kebiasaan. 6ntuk penyandang

    diabetes yang mengidap penyakit lain, pola pengaturan makan disesuaikan dengan

     penyakit penyertanya.1

    La&i/an 0asmani

    erolahraga secara teratur dapat menjaga kadar gula darah tetap dalam batas

    normal. 'lahraga yang disarankan adalah olahraga yang bersifat

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    19/29

    obat (drug related problem), oleh karena itu dibutuhkan pemahaman yang tepat

    terkait pemberian obat hipoglikemik oral atau insulin.10

    3erdapat beberapa macam jenis obat hipoglikemia oral dilihat dari cara kerjanya:1. Pemiu sekresi insulin (insulin secretagogues)

    • ulfonilurea

    'bat yang termasuk dalam golongan "6 mempunyai efek utama meningkatkan

    sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan merupakan pilihan utama untuk pasien

    dengan berat badan normal atau kurang, namun masih boleh diberikan pada

     pasien dengan berat badan berlebih. 6ntuk menghindari hipoglikemi tidak 

    dianjurkan penggunaan sulfonilurea kerja panjang.

    • !linid

    =linid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea, dengan

     penekanan pada peningkatan sekresi insulin fase pertama. =olongan ini terdiri

    dari macam obat yaitu Cepaglinid (deri$at asam ben/oat) dan 4ateglinid

    (deri$at fenilalanin). 'bat ini diabsorpsi dengan cepat setelah pemberian secara

    oral dan diekskresi secara cepat melalui hati. 'bat ini dapat mengatasi

    hiperglikemia post prandial .

    2. Penam"a/ sensi&ifi&as &er/adap insulin (insulin sensitizing)

    • %ialodindion

    3ia/olidindion (pioglita/on) berikatan pada  2ero-isome 2roli"erator ctiated 

     3eceptor 5amma (##2C-g), suatu  reseptor inti di sel otot dan sel lemak.

    =olongan ini mempunyai efek menurunkan resistensi  insulin dengan

    meningkatkan jumlah protein pengangkut  glukosa, sehingga meningkatkan

    ambilan glukosa di  perifer. Dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal jantung

    klas !-!O karena dapat memperberat udemAretensi cairan dan juga pada gangguanfaal hati. 3idak digunakan sebagai obat tunggal

    3. Peng/am"a& glukoneogenesis

    • Me&formin

    19

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    20/29

    Mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis),

    disamping juga memperbaiki ambilan glukosa perifer. 3erutama dipakai pada

    diabetisi gemuk. Metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan

    fungsi ginjal (kreatinin serum F1,) dan hati, serta pasien dengan kecenderungan

    hipoksia (misalnya penyakit serebro$askular, sepsis, syok, gagal jantung).

    Metformin dapat memberikan efek samping mual. 6ntuk mengurangi keluhan

    tersebut dapat diberikan pada saat atau sesudah makan.

    #. Peng/am"a& alfa glukosidase

    Aar"ose

    'bat ini bekerja dengan mengurang absorpsi glukosa diusus halus, sehingga

    mempunyai efek menurukan kadar glukosa darah sesudah makan. 2carbose tidak 

    menimbulkan efek samping hipoglikemi. fek samping yang paling sering adalah

    kembung dan flatulen.0

    (. E. DPP4I5 in/i"i&or

    5lucagon&li,e peptide&6 (=;#-1) merupakan suatu hormon peptida yang dihasilkan

    oleh sel ; di mukosa usus. #eptida ini disekresi oleh sel mukosa usus bila ada

    makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan. =;#-1 merupakan perangsang

    kuat penglepasan insulin dan sekaligus sebagai penghambat sekresi glukagon. 4amun

    demikian, secara cepat =;#-1 diubah oleh en/im dipeptid+l   peptidase&7 (D##-),

    menjadi metabolit 582&6&(%'9:)&amide yang tidak aktif."ekresi =;#-1 menurun pada

    DM tipe , sehingga upaya yang ditujukan untuk meningkatkan =;#-1 bentuk aktif 

    merupakan hal rasional dalam pengobatan DM tipe . #eningkatan konsentrasi =;#-

    1 dapat dicapai dengan pemberian obat yang menghambat kinerja en/im D##-

    (penghambat D##-), atau memberikan hormon asli atau analognya (analog

    incretinK=;#-1 agonis). erbagai obat yang masuk golongan D##- inhibitor,

    mampu menghambat kerja D##- sehingga =;#-1 tetap dalam konsentrasi yang

    20

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    21/29

    tinggi dalam bentuk aktif dan mampu merangsang penglepasan insulin serta

    menghambat penglepasan glukagon.0

    %erapi Insulin

    !ndikasi pemberian insulin antara lain:0

      P #enurunan berat badan yang cepat

      P &iperglikemia berat yang disertai ketosis

      P etoasidosis diabetik 

      P &iperglikemia hiperosmolar non ketotik 

      P &iperglikemia dengan asidosis laktat

      P =agal dengan kombinasi '&' dosis optimal

      P "tres berat (infeksi sistemik, operasi besar, !M2, stroke)

      P ehamilan dengan DMAdiabetes melitus gestasional yang tidak terkendali

    P =angguan fungsi ginjal atau hati yang berat

      P ontraindikasi dan atau alergi terhadap '&'

    "aat ini tersedia berbagai jenis insulin, mulai dari human insulin sampai

    insulin analog. Memahami farmakokinetik berbagai jenis insulin menjadi landasan

    dalam penggunaan insulin sehingga pemakainnya dapat disesuaikan dengan

    kebutuhan tubuh. "ebagai contoh pada kebutuhan insulin basal dan prandial A setelah

    makan terdapat perbedaan jenis insulin yang digunakan. Dengan demikian pada

    akhirnya akan tercapai kendali kadar glukosa darah sesuai sasaran terapi. "eperti

    telah diketahui untuk memenuhi kebutuhan insulin basal dapat digunakan insulin

    kerja menengah (intermediete acting insulin) atau kerja panjang (long acting insulin),

    sementara untuk memenuhi kebutuhan memenuhi keburuhan insulin prandial (setelah

    makan) digunakan insuin kerja cepat sering disebut insulin reguler A  short acting 

    insulin atau insulin kerja sangat cepat (rapid atau ultra rapid acting insulin)(3abel.

    ). 17

    21

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    22/29

    #ada awalnya terapi insulin hanya diberikan pada penderita DM tipe 1, namun

    demikian pada kenyataannya insulin lebih banyak digunakan oleh pasien DM tipe

    karena jumlah penderita DM tipe lebih banyak dari DM tipe 1. 3erapi insulin pada

    DM tipe dapat dimulai antara lain untuk pasien dengan kegagalan terapi oral,

    kendali kadar glukosa darah yang buruk (21cF7,8 atau kadar glukosa darah puasa

    F* mgAd;), riwayat penyakit pankreas, riwayat ketoasidosis, riwayat DM lebih dari

    1* tahun. #ada pasien DM tipe 1 pemberian insulin dimulai segera setelah diagnosis

    ditegakan. #emberian insulin yang dianjurkan adalah injeksi harian multiple untuk 

    mencapai kadar glukosa darah yang baik (=ambar +). "etiap pusat pelayanan

    22

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    23/29

    kesehatan memiliki alur dan mula awal terapi insulin yang berbeda pada pasien DM

    tipe . 2lur yang dipublikasikan oleh 4uropean ssociation "or the stud+ o" Diabetes

    yang dipublikasikan pada tahun **0 dapat dijadikan salah satu acuan.1

    %a"el #. >armakokinetik sediaan insulin yang umum digunakan

    23

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    24/29

    !am"ar 3. 2lur pemberian insulin pada Diabetes Melitus tipe 1.19

    24

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    25/29

    !am"ar #. 2lgoritme penatalaksanaan DM tipe .*

    • #eriksa 21c paling sedikit setiap + bulan sampai I78. "elanjutnya paling

    sedikit setiap 0 bulan

    • %alaupun + jenis obat antidiabetik oral dapat digunakan, dianjurkan memulai

    insulin berdasarkan efektifitasnya.

    Efek samping &erapi insulin

      P fek samping utama terapi insulin adalah terjadinya hipoglikemia.

      P fek samping yang lain berupa reaksi imunologi terhadap insulin yang dapat

    menimbulkan alergi insulin atau resistensi insulin

    2.6 Pen,uli&

    Dalam perjalanan penyakit DM, dapat terjadi penyulit akut dan menahun.

    2.6.1 Pen,uli& aku&

     Ketoasidosis diabetik , 2D adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensiinsulin absolut atau relatif dan peningkatan hormon kontraregulator (glucagon,

    katekolamin, kortisol dan hormone pertumbuhan), keadaan tersebut menyebabkan

     produksi glukosa hati meningkat dan utilasi glukosa oleh sel tubuh menurun, dengan

    hasil akhir hiperglikemia. eadaan hiperglikemia sangan ber$ariasi dan tidak 

    menentukan berat ringanya 2D. 2dapun gejala dan tanda klinis 2D dapat

    dikelompokan menjadi dua bagian yaitu : 2kibat hiperglikemi

    2kibat ketosis%alaupun sel tubuh tidak dapat menggunakan glukosa, sistem homeostatis

    tubuh terus terakti$asi untuk memproduksi glukosa dalam jumlah banyak sehingga

    terjadi hiperglikemia. ombinasi defisiensi insulin dan peningkatan kadar hormon

    kontraregulator terutama epinefrin, mengaktifasi hormone lipase sensiti$e pada

    25

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    26/29

     jaringan lemak. 2kibatnya lipolisis meningkat, sehingga terjadi peningkatan produksi

     benda keton dan asam lemak bebas secara berlebihan. 2kumulasi produksi benda

    keton oleh sel hati dapat menyebabkan metbolik asidosis. enda keton utama adalah

    asetoasetat dan tiga betahidroksibutirat (+&). Dalam keadaan normal, kadar +&

    meliputi 7-8 dan aseton darah merupakan benda keton yang tidak begitu penting.

    Meskipun sudah tersedia bahan bakar tersebut sel-sel tubuh masih tetap lapar dan

    memproduksi glukosa.  &anya insulin yang dapat menginduksi transport glukosa ke

    dalam sel, member signal untuk proses perubahan glukosa menjadi glikogen,

    menghambat lipolisis pada sel lemak (menekan pembentukan asam lemak bebas),

    menghambat glukoneogenesis pada sel hati serta mendorong proses oksidasi melalui

    siklus krebs dalam mitokondria sel. Melalui proses oksidasi tersebut akan dihasilkan

    23# yang merupakan sumber energi utama.  Cesistensi insulin juga berperan dalam

    memperberat keadaan defisiensi insulin relatif. Meningkatnya hormon kontra

    regulator insulin, meningkatnya asam lemak bebas, hiperglikemi, gangguan

    keseimbangan elektrolit dan asam basa dapat menganggu sensiti$itas insulin. =ejala

    klinis pernapasan yang cepat dan dalam (kusmaul), berbagai derajat dehidrasi (turgor 

    kulit berkurang, lidah dan bibir kering), kadang-kadang disertai hipo$olemia sampai

    syok. au aseton dari hawa nafas tidak terlalu mudah tercium. !nfeksi merupakan

    faktor pencetus tersering.

    %a"el (. riteria diagnosis 2D

    adar glukosa F * mg8

     p& I 7,+

    &

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    27/29

    #rinsip pengelolaan 2D adalah : 1). #enggantian cairan dan garam yang

    hilang, ) menekan lipolisis sel lemak dan menekan glukoneogenesis sel hati dengan

     pemberian insulin, +) mengatasi stress sebagai pencetus 2D, ) mengembalikan

    keadaan fisiologi normal dan menyadari pentingnya pemantauan serta penyesuaian

     pengobatan.

     Hiperosmolar non ketotik . "ering ditemukan pada usia lanjut yaitu usia lebih

    dari 0* tahun. &ampir seluruh pasien tidak mempunyai riwayat DM atau DM tanpa

    insulin, mempunyai penyakit dasar lain (ditemukan 8 pasien mempunyai penyakit

    ginjal atau kardio$askular), sering disebabkan obat-obatan (tia/id, furosemid,

    manitol, digitalis, reserpi, steroid, kloproma/in, hidrala/in, dilantin, simetidin,

    haloperidol), mempunyai factor pencetus (infeksi, penyakit kardio$askular,

     perdarahan, gangguan keseimbangan cairan, pancreatitis, koma hepatic dan oprasi.

    #enatalaksanaan meliputi lima pendekatan 1) rehidrasi intra$ena agresif, )

     penggantian elektrolit, +) pemberian insulin intra$ena, ) diagnosis dan manajemen

    faktor pencetus dan penyakit penyerta, ) pencegahan.

     Hipoglikemia, ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah hingga

    mencapai I 0* mgAd;. ila terdapat penurunan kesadaran pada diabetisi harus selalu

    dipikirkan kemungkinan terjadinya hipoglikemi. &ipoglikemi paling sering

    disebabkan oleh penggunaan sulfonylurea dan insulin. &ipoglikemia akibat

    sulfonylurea dapat berlangsung lama, sehingga harus diawasi sampai seluruh obat

    diekskresi dan waktu kerja obat habis. 3erkadang diperlukan waktu yang cukup lama

    untuk pengawasanya (-7 jam atau lebih, terutama pada diabetisi dengan gagal

    ginjal kronik). &ipoglikemi pada usia lanjut merupakan suatu hal yang harus

    dihindari, mengingat dampaknya yang fatal atau terjadinya kemunduran mental

     bermakna pada diabetisi. #erbaikan kesadaran pada usia lanjut sering lebih lamabat

    dan pengawasan lebih lama. =ejala hipoglikemi terdiri dari gejala adrenergic

    (berdebar, banyak keringat, gemetar, rasa lapar, dan gejala neuro glikopenik (pusing,

    gelisah, kesadaran menurun sampai koma). &ipoglikemi harus segera mendapatkan

    27

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    28/29

     pengelolaan yang memadai. Diberikan makanan yang mengandung karbohidrat atau

    minuman yang mengandung gula berkalori atau glukosa 1-* gram melalui

    intra$ena. #erlu dilakukan pemeriksaan ulang glukosa darah setiap 1 menit setelah

     pemberian glukosa. =lukagon diberikan pada diabetis dengan hipoglikemi berat.

    6ntuk diabetisi yang tidak sadar sementara dapat diberikan glukosa *8 intra$ena

    terlebih dahulu sebagai tindakan darurat sebelum dapat dipastikan penyebab

    menurunya kesadaran.

    2.6.2 Pen,uli& mena/un

      1. Makroangiopati yang melibatkan :

    a. #embuluh darah jantung b. #embuluh darah tepi, penyakit arteri perifer sering terjadi pada diabetisi.

    iasanya terjadi gejala tipikal intemiten claudicatio, meskipun sering

    tanpa gejala. 3entang ulkus iskemik kaki merupakan kelainan yang

     pertama muncul.c. #embuluh darah otak.

    . Mikroangiopati :

    Cetinopati diabetik : kontrol glukosa darah yang baik akan

    mengurangi resiko dan memberatnya retinopati. 3erapi asetosal tidak 

    mencegah timbulnya retinopati.a.  4efropati diabetik : kontrol glukosa darah dan tekanan darah yang

     baik akan mengurangi resiko nefropati. #embatasan asupan protein

    dalam diet (*, gAkg ) juga akan mengurangi resiko terjadinya

    nefropati.0

    +.  4europati, yang tersering dan paling penting adalah neuropati perifer, berupa

    hilangnya sensasi distal. 2danya neuropati beresiko untuk terjadinya ulkus

    kaki dan amputasi. =ejala lain yang sering dirasakan adalah kaki terasa

    terbakar dan bergetar sendiri, dan lebih terasa nyeri dimalam hari. "etelah

    diagnosis DM ditegakan, pada setiap diabetisi perlu dilakukan skrining untuk 

    mendeteksi adanya polineuropati diatal dengan pemeriksaan sederhana.

    Dilakukan sedikitnya setiap tahun. 2pabila ditemukan adanya polineuropati

    distal, perawatan kaki yang memadai akan menurunkan resiko amputasi.

    28

  • 8/20/2019 referat dm.doc

    29/29

    6ntuk mengurangi rasa nyeri dapat diberikan antara lain duloLetine,

    antidepresan trisiklik atau gabapentin. "emua diabetisi yang disertai neuropati

     perifer harus diberikan edukasi perawatan kaki untuk mengurangi resiko

    ulkus.0