miopia deka

download miopia deka

of 2

Transcript of miopia deka

  • 7/26/2019 miopia deka

    1/2

    Miopia

    Miopia didefinisikan sebagai keadaan refraksi dimana pantulan paralel sinar

    yang masuk ke mata saat istirahat difokuskan di depan retina (7). Pantulan sinar

    pada bola mata yang mengalami miopia terlihat pada gambar 2. Sedangkan

    juvenile-onset myopia adalah miopia dengan onset (angka kejadian) antara usia 7

    hingga ! tahun" terutama tergantung dari pertumbuhanglobe axial length(2).#

    $ambar 2% Mata miopia dan koreksinya().

    Pada miopia" panjang bola mata anteroposterior dapat terlalu besar atau

    kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat(&). 'ikenal beberapa bentuk

    miopia" antara lain miopia refraktif dan miopia aksial. Miopia refraktif adalah

    miopia yang terjadi akibat bertambahnya indeks bias media penglihatan. al initerjadi akibat pembiasan media penglihatan kornea dan lensa yang terlalu kuat.

  • 7/26/2019 miopia deka

    2/2

    Miopia aksial adalah miopia yang terjadi akibat panjangnya sumbu bola mata"

    dengan kelengkungan koenea dan lensa yang normal(&).

    Menurut derajat beratnya" miopia dibagi dalam miopia ringan" dimana

    miopia lebih keil dari * dioptri+ miopia sedang" dimana miopia antara *-! dioptri+

    dan miopia berat atau tinggi" dimana miopia lebih besar dari ! dioptri.

    Progresi miopi ' atau lebih dilaporkan pada &,-2&, anak usia 7-*tahun" prevalensi miopia paling meningkat pada anak perempuan usia #- tahun"

    sedangkan pada anak laki-laki usia -2 tahun. Semakin dini terjadinya miopia"

    semakin besar progresinya. Pada sebagian besar individu" progresi miopi berhenti

    pada pertengahan usia remaja" sekitar usia & tahun untuk anak perempuan dan !

    tahun untuk anak laki-laki. 7&, miopia pada remaja bersifat stabil (2).

    2.1.5 Etiologi dan Faktor Resiko Miopia

    Prevalensi miopia di seluruh dunia terus meningkat" namun patogenesisnya

    masih belum jelas. tiologi miopia diyakini multifaktorial dengan interaksi yang

    erat antara faktor genetik dan faktor lingkungan. /danya ri0ayat miopia pada

    paling tidak salah satu orang tua" berhubungan dengan kejadian miopia. 1i0ayatmiopia pada minimal salah satu orang tua seara signifikan lebih tinggi pada

    penderita miopia dibandingkan dengan orang tanpa miopia (&"&, vs 7"3,) (*).

    Miopia lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki

    dengan presentase pada penelitian di 4ran sebesar !"7, % *#"*,(7). Pada

    penelitian kelainan refraktif sis0a usia 7-& tahun di 5a6vin" 4ran didapatkan juga

    bah0a prevalensi miopia meningkat seiring dengan pertambahan usia(3).

    aktor genetik mungkin merupakan faktor yang paling penting+ namun

    faktor lain meliputi pekerjaan jarak dekat dan pendidikan juga dapat

    mempengaruhi. 8erdapat hubungan antara aktivitas melihat dekat meliputi 0aktu

    yang dihabiskan untuk membaa" penggunaan komputer" menonton televisi dan

    bermain TV game" serta lamanya pajanan terhadap ahaya dengan kejadian

    miopia(*).

    9erdasarkan hasil penelitian mengenai prevalensi miopia dan faktor

    resikonya pada sis0a S' di :akarta" diantara beberapa faktor resiko miopia "

    tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki keenderungan yang lebih besar

    dalam peningkatan prevalensi miopia(). ;amun belum jelas apakah tingkat

    pendidikan itu sendiri yang merupakan faktor resiko miopia atau tingkat

    pendidikan memperbarat atau memiu faktor laain seperti aktivitas yang

    memerlukan penglihatan dekat seperti membaa. al ini ditunjukkan dari hasil

    penelitian tersebut dimana didapatkan bah0a prevalensi miopia untuk sis0a kelastiga adalah 2"7, sedangkan untuk sis0a kelas enam adalah *,.

    aktor suku juga berpengaruh terhadap tingkat kejadian miopia. Miopia

    lebih banyak ditemukan pada suku :a0a dibandingkan dengan non-:a0a dengan

    resiko hampir tiga kali menderita miopia pada kelompok suku :a0a(

    1. perpus.fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/RAHMADHINI.pdf