mg 1 blok 3.6

download mg 1 blok 3.6

of 43

Transcript of mg 1 blok 3.6

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    1/43

    Skenario 1 : Mata Merah Rudi

    Rudi, laki-laki berusia 20 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keduamata merah sejak tiga hari yang lalu. Keluhan merah awalnya dialami oleh matakanan, tanpa disertai adanya sekret. Satu hari kemudian mata kiri juga merahtetapi diikuti dengan sekret yang mukopurulen. Rudi tidak merasakan adaperubahan pada penglihatannya, seperti yang dialami oleh temannya. Teman Rudimenderita sakit mata merah pada mata kanannya satu minggu yang lalu, tetapidisertai keluhan berair dan penglihatan kabur. Dokter mengatakan bahwa matatemannya terkena ineksi !irus, dan sampai sekarang masih memakai obat mata.

    Dokter melakukan pemeriksaan pada Rudi dengan menggunakan  penlight dan loupe, dan menemukan adanya injeksi konjungti!a di kedua mata Rudi. "njeksisiliaris tidak ada. Sekret mukopurulen terdapat di kedua mata, hanya saja padamata kiri lebih banyak daripada mata kanan. #isus mata Rudi tanpa koreksi matakanan $%$ dan mata kiri $%$. &enurut Dokter harus dilakukan pemeriksaanlaboratorium terhadap sekret mata Rudi, agar obat yang diberikan bisa lebih tepat.

    Dokter juga menyarankan agar Rudi tidak mengu'ek-ngu'ek matanya. Sementaraitu dokter mengharuskan teman Rudi untuk berobat dengan ketat karenapenyakitnya berpotensi menyebabkan kerusakan mata yang lebih berbahaya.

    Rudi menanyakan kepada Dokter apa penyebab sakit matanya, dan apakahbisa disembuhkan. (agaimana anda menjelaskan apa yang terjadi pada mata Rudidan temannya )

    *. T+R&"/"

    . "njeksi Konjungti!a 1 elebaran arteri konjungti!a posterior akibatmekanis, alergi dan ineksi.

    2. "njeksi Siliaris 1 elebaran arteri siliaris anterior3. #isus 1 Ketajaman penglihatan4 kemampuan mata melihat

     jelas dan tegas5. oupe 1 *lat bantu melihat benda lebih besar dengan

    kekuatan 5-6 dioptri$. enlight 1 ampu senter mini seperti pulpen untuk

    pemeriksaan mata dan T7T

    (. "D+T"8"K*S" &*S**7

    . *pa yang menyebabkan mata Rudi merah sejak 3 hari yang lalu)2. *pa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan)3. Kenapa mata Rudi merah tapi tidak mengeluarkan se'ret)5. &engapa mata kiri sekrang yang terkena dan ada se'ret)$. &engapa mata merah bisa menyebabkan penurunan penglihatan

    ada nada yang tidak)6. &engapa teman rudi mengalami mata merah sejak satu minggu

    yang lalu, berair dan disertai penglihatan kabur)

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    2/43

    9. &engapa dokter mengatakan mata teman rudi terkena ineksi!irus)

    :. &engapa sampai sekarang teman rudi masih menggunakan obatmata dan obat mata apa yang diberikan dokter)

    ;. &engapa ditemukan injeksi konjungti!a pada mata rudi)

    0. &engapa tidak ditemukan injeksi siliaris). &engapa ditemukan se'ret mukopurulen di kedua mata dankenapa se'ret di mata kiri lebih banyak dari mata kanan)

    2. "nterpretasi pemeriksaan !isus mata rudi)3. emeriksaan laboratorium apa yang dilakukan pada se'ret mata

    rudi)5. &engapa dokter menyarankan tidak mengu'ek-ngu'ek mata)$. *pa saran lain yang diberikan dokter)6. (agaimana penyakit teman rudi dpat berpotensi kerusakan

    mata)9. (agaimana pengobatan teman rudi)

    :. *pakah penyakit teman rudi dapat disembuhkan);. *pakah keluhan mata kiri dan bersekret dipengaruhi keluhan

    mata kanan tidak bersekret)

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    3/43

    • *. episklera yang masuk k bola mata dan bergabungdengan a. siliar posterior longus membentuk a.sirkularmayor%pleksus siliar yang memperdarahi iris dan badansiliar

    • *. perikornea yang memperdarahi kornea

    • *. episklera yang terletak diatas sklera yangmemperdarahi bola mata

    2. Konjungti!itis bisa mengenai seluruh usia. /onorrhea biasanyamengenai anak-anak.

    3. (erlendir mukopurulen1 gejala kojungti!itis. Se'ret diproduksi olehepitel yang punya sel lendir% sel goblet konjungti!a. Konjungti!itisbiasanya sekretnya banyak dipagi hari. ada saat tidur, matatertutup sehingga suhu mata sama dengan suhu tubuh dan kumandapat berkembang baik, terjadi peradangan dan se'ret banyakdipagi hari.

    Dari se'ret dapat diketahui penyebabnya1• (erair 1 !irus

    • 7iperpurulen 1 gonokok%meningokok

    • &ukoid 1 alergi

    • Serous 1 adeno!irus5. Konjungti!itis ba'terial 1 satu mta dulu yang terkena baru mata lain.

    (erhubungan dengan hygine, suka mengu'ek-ngu'ek matasehingga kuman pindah dari satu mata ke mata lain.*walnya mata kanan tapi tidak ada se'ret, mungkin tidak ineksilangsung tapi mekanis dulu. Kemungkinan ineksi bukan dari mata

    kanan tapi dari mata kiri dimana terjadi ineksi sehingga!asodilatasi pembuluh darah dan kuman pindah atau terpapar kemata kanan.

    $. &ata merah tanpa penurunan !isus karena tidak ada yangmenghalangi media reraksi. Kalau terjadi penurunan !isus makasudah terkena media reraksi =glau'oma akut, keratitis>. &ediareraksi adalah kornea, a?uos humor, korpus !itreum. Kebeninganmedia reraksi menjadi keruh sehingga penglihatan tidak masukkekornea.

    6. Konjungti!itis karena !irus sekretnya berair. englihatan kaburterjadi pada keratitis dan glau'oma. ada konjungi!itis maka

    !isusnya normal.Konjungti!itis Keratitis

    #isus normal menurun"njeksi konjungti!a "njeksi siliaris

    Se'ret Serous, mu'us%purulent Tidak bersekretupil ormal &enge'ilKeluar se'ret agi hari Tidak ada

    9. (erair 1 !irus

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    4/43

    urulent 1 bakteri:. bat mata1 anti!irus

    • "do@uridine 1 untuk keratitis herpes simple@. engobatandilanjutkan A hari setelah tampak sembuh

    • #idarabine 1 5@ sehari selama 9-0 hari. +ekti terhadap

    herpes simple@• *'y'lo!ir 1 obat anti!irus dengan akti!itas penghambat

    herpes simple@ !irus tipe dan 2, !ari'ella Boster, eipsteinbarr dan 'ytomegalo!irus

    ;. "njeksi konjungti!al 1 kemungkinan konjungti!itis, ada mediatorinCamasi sehingga terjadi peningkatan aliran darah. Siat1

    • &udah digerakkan dari dasar, karena a.konjungti!a posteriormelekat se'ara longgar pada konjungti!a bulbi yang mudahdilepad dari dasar sklera

    • kuran pembuluh darah makin besar ke bagian perier

    • (ewarna merah segar

    • Dengan tetes adrenalin 1000 akan hilang sementara

    • /atal

    • 8otoobia negati!e

    • upil ukuran normal dengan reaksi normal0. "njeksi siliar akibat pelebaran pembuluh darah =glau'oma,

    keratitis>"njeksi konjungti!al pada konjungti!itisSiat injeksi siliar1

    • (ewarna lebih ungu

    • embuluh darah tidak tampak

    •  Tidak ikut serta jika konjungti!a digerakkan

    • kuran sangat halus terletak disekitar kornea. aling padatsekitar kornea dan berkurang didaerah orniks

    • 7any lakrimasi

    • 8otoobia positi . E2. $%$ 1 bisa melihat dalam jarak $ meter

    $ meter karena mata relaksasi3. ulasan giemsa 1 morologi dan jenis sel

    /ram 1 lihat mikroorganisme penyebab

    5. &engu'ek-ngu'ek mata dapat memperberat inCamasi danmenambah ineksi

    $. Ka'amata pelindung6. Konjungti!itis !iral biasanya se'ret banyak sehingga air mat

    adapt mengumpul intrao'ular. 7al ini menyebabkan peningkatantekanan intaokular dan menjepit pembuluh darah dan sara.Kemudian akan terjadi iskemik pembuluh darah dan terjadi ulkuskornea yang akhirnya menyebabkan penurunan penglihatan.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    5/43

    9. Diberikan anti!irus1a. "D 1 menghambat sintesis D* !irus. Toksik terhadap epitel

    normal. Diberikan tiap jamb. #ibrabine'. *'y'lo!ir 1 selekti D* !irus, salep 3F, diberikan tiap jam, eek

    saming lebih rendah:. Konjungti!itis ba'terial akut 1 dapat sembuh -3 hari tergantung jenis bakteri penyebabnya.

    D. S"ST+&*T"K*+. +*R"/ (G+ yang disebabkan oleh mikro-organisme=!irus, bakteri, jamur, 'hlamidia>, alergi, iritasi bahan-bahan kimia.

    Konjungti!itis adalah peradangan konjungti!a yang ditandai oleh dilatasi!askular, inHltrasi selular dan eksudasi. eradangan tersebut menyebabkantimbulnya berbagai ma'am gejala, salah satunya adalah mata merah.

    #.$%ide&io'o!i Konun!ti"itis

    Konjungti!itis adalah diagnosa yang men'akup berma'am-ma'am kelompokpenyakit yang terjadi di seluruh dunia dan mengenai semua umur, semuastatus sosial dan kedua gender. &eskipun tidak ada tokoh yang dapatdiper'aya yang mendata insidensi atau pre!alensi dari konjungti!itis, kondisi

    ini telah disebutkan sebagai salah satu penyebab paling sering dari pasienuntuk memeriksakan sendiri dirinya. Konjungti!itis jarang menyebabkankehilangan penglihatan yang permanen atau kerusakan struktur, tapidampak ekonomi dari penyakit ini dalam hal kehilangan waktu kerja,meskipun tidak terdokumentasi, sangat tidak diragukan lagi. Sekitar 2F dariseluruh kunjungan ke dokter adalah untuk pemeriksaan mata dengan $5Fnya adalah antara konjungti!itis atau abrasi kornea. ntuk konjunti!itis yangineksius, 52F sampai :0F adalah bakterial, 3F 'hlamydial, dan 3F

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    6/43

    sampai 90F adalah !iral. Konjungti!itis !iral menggambarkan hingga $0Fdari seluruh konjungti!itis akut di poli umum. ''ular 'i'atri'al pemphigoiddan konjungti!itis neoplasma jarang tampak.

    (. $tio'o!i Konun!ti"itis

    1. #akteria'

    a. 7iperakut =purulen> 1 eisseria /onnorhoea, . &eningitis, ./onorrhoeasub ko'hii

    b. *kut =&ukupurulen>1 neumokokkus % Strept neumoniae, 7aemophillus*egyptius =iklim tropik>

    '. Subakut 1 7aemophillus "nCuenBae =iklim sedang>

    d. &enahun 1 Staphilo'o''us aureus, &a@ella a'unata

    e. ain-lain 1 Strepto'o''i,

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    7/43

    b. Reaksi hipersensiti!itas tertunda =seluler>

    '. enyakit autoimun

    4. Ki&ia atau iritati5 

    a. atrogenik 1 miotika "do@uridine, bat topi'al lain, larutan lensa kontak

    b. (erhubungan denga pekerjaan 1 asam, basa, asap, angin, 'ahaya ultra!iolet, bulu ulat.

    6. $tio'o!i 7an! tidak da%at diketahui

    8olikulosis, Konjungti!itis olikuler menahun, psoriasis, dermatitisherpetiormis, +pidermolisis (ulosa, konjungti!itis igneosa.

    D. K'asifkasi Konun!ti"itis

    #erdasarkan onset 8 9aktu teradin7a %en7akit :

    1. Konun!ti"itis i%erakut

    a. oenatorum /onoroe

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    8/43

    #erdasarkan etio'o!i :

    . Konjungti!itis (akteri

    2. Konjungti!itis Klamidia

    3. Konjungti!itis #irus

    5. Konjungti!itis *lergi

    $. 0atofsio'o!i Konun!ti"itis

    Konjungti!a mengandung epitel skuamosa yang tidak berkeratin dansubstansia propria yang tipis, kaya pembuluh darah. Konjungti!a jugamemiliki kelenjar lakrimal aksesori dan sel goblet.

    Konjungti!itis alergika disebabkan oleh respon imun tipe terhadapalergen. *lergen terikat dengan sel mast dan reaksi silang terhadap "g+terjadi, menyebabkan degranulasi dari sel mast dan permulaan dari reaksibertingkat dari peradangan. 7al ini menyebabkan pelepasan histamin darisel mast, juga mediator lain termasuk triptase, kimase, heparin, kondroitinsulat, prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien. histamin dan bradikinindengan segera menstimulasi nosiseptor, menyebabkan rasa gatal,peningkatan permeabilitas !askuler, !asodilatasi, kemerahan, dan injeksikonjungti!a.

    Konjunti!itis ineksi timbul sebagai akibat penurunan daya imun penjamudan kontaminasi eksternal. atogen yang ineksius dapat mengin!asi daritempat yang berdekatan atau dari jalur aliran darah dan bereplikasi di dalam

    sel mukosa konjungti!a. Kedua ineksi bakterial dan !iral memulai reaksibertingkat dari peradangan leukosit atau limositik meyebabkan penarikansel darah merah atau putih ke area tersebut. Sel darah putih ini men'apaipermukaan konjungti!a dan berakumulasi di sana dengan berpindah se'aramudahnya melewati kapiler yang berdilatasi dan tinggi permeabilitas.

    ertahanan tubuh primer terhadap ineksi adalah lapisan epitel yangmenutupi konjungti!a. Rusaknya lapisan ini memudahkan untuk terjadinyaineksi. ertahanan sekunder adalah sistem imunologi =tear-Hlmimmunoglobulin dan lisoByme> yang merangsang lakrimasi.

    /ambaran Klinik Konjungti!itis

    /ejala penting konjungti!itis adalah sensasi benda asing, yaitu tergores ataupanas, sensasi penuh di sekitar mata, gatal dan otoobia. Sensasi bendaasing dan tergores atau terbakar sering berhubungan dengan edema danhipertroH papiler yang biasanya menyertai hiperemi konjungti!a. Sakit padairis atau 'orpus siliaris mengesankan terkenanya kornea.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    9/43

     Tanda penting konjungti!itis adalah hiperemia, berair mata, eksudasi,pseudoptosis, hipertroH papiler, kemosis =edem stroma konjungti!a>, olikel=hipertroH lapis limoid stroma>, pseudomembranosa dan membran,granuloma, dan adenopati pre-aurikuler.

     Tanda-tanda Konjungti!itis 1

    a. 7iperemia adalah tanda paling men'olok pada konjungti!itis akut.Kemerahan paling nyata pada orniks dan mengurang ke arah limbusdisebabkan dilatasi pembuluh-pembuluh konjungti!a posterior.

    b. (erair mata =epiphora> sering men'olok, diakibatkan oleh adanya sensasibenda asing, terbakar atau gatal.

    '. +ksudasi adalah 'iri semua jenis konjungti!itis akut. +ksudat berlapis-lapisdan amor pada konjungti!itis bakterial dan dapat pula berserabut sepertipada konjungti!itis alergika, yang biasanya menyebabkan tahi mata dansaling melengketnya palpebra saat bangun tidur pagi hari, dan jika

    eksudat berlebihan agaknya disebabkan oleh bakteri atau klamidia.

    d. seudoptosis adalah turunnya palpebra superior karena inHltrasi kemuskulus muller =&. Tarsalis superior>. Keadaan ini dijumpai padakonjungti!itis berat. &isalnya Tra'homa dan keratokonjungti!itisepidemika.

    e. 7ipertroH papila adalah reaksi konjungti!a non-spesiHk yang terjadikarena konjungti!a terikat pada tarsus atau limbus di bawahnya olehserabut-serabut halus. Ketika berkas pembuluh yang membentuksubstansi papila =selain unsur sel dan eksudat> sampai di membran basalepitel, pembuluh ini ber'abang-'abang di atas papila mirip jeruji payung.+ksudat radang mengumpul di antara serabut-serabut dan membentuktonjolan-tonjolan konjungti!a.

    . Kemosis dari konjungti!a sangat memberi kesan konjungti!itis alergikakut tapi dapat juga timbul pada konjungti!itis gono'o''al ataumeningo'o''al akut dan terutama pada konjungti!itis adeno!iral. Kemosisdari konjungti!a bulbar terlihat pada pasien dengan tri'hinosis.

    g. 8olikel terdiri dari hiperplasia limoid okal berada dalam lapisan limoidkonjungti!a dan biasanya mengandung sentrum germinati!um. Se'araklinis, olikel dapat dikenali sebagai struktur bulat, putih atau abu-abu

    a!askuler. Dengan pemeriksaan slitlamp, pembuluh darah ke'il dapatterlihat timbul dari batas olikel dan mengelilingi olikel.

    h. seudomembran dan membran adalah hasil proses eksudati dan berbedaderajatnya. Sebuah pseudomembran adalah pengentalan di ataspermukaan epitel. (ila diangkat, epitel tetap utuh. Sebuah membranadalah pengentalan yang meliputi seluruh epitel dan jika diangkat akanmeninggalkan permukaan yang kasar dan berdarah.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    10/43

    i. imadenopati periaurikuler adalah tanda penting dari konjungti!itis.odus periaurikuler yang besar maupun ke'il, kadang sedikit nyeri tekan,mun'ul pada konjungti!itis herpes simple@ primer, keratokonjungti!itisepidemika, konjungti!itis inklusi, dan tra'homa. odus periaurikuler yangke'il dan tidak nyeri tekan mun'ul pada demam aringokonjungti!al dan

    konjungti!itis hemoragik akut.

    Neonatoru& Konun!ti"itas GonorrheaA.$tio'o!iKonjungti!is /onore Disebabkan leh Kuman eisseria /onorrhoeae.

    #.K'asifkasienyakit "ni Dapat &engenai (ayi (erumur E 3 7ari, Disebut talmiaeonatorum, *kibat "neksi Galan ahir. Dapat ula &engenai (ayi (erumurebih Dari 0 7ari *tau ada *nak-*nak Iang Disebut Konjungti!itis /onore"nantum. (ila &engenai rang Dewasa (iasanya Disebut Konjungti!itis/onoroika *dultorum.

    (.0atofsio'o!iKonjungti!a *dalah apisan &ukosa Iang &embentuk apisan Terluar &ata."ritasi *papun ada &ata Dapat &enyebabkan embuluh Darah Dikonjungti!a(erdilatasi. "ritasi Iang Terjadi Ketika &ata Terineksi &enyebabkan &ata&emproduksi ebih (anyak *ir &ata. Sel Darah utih Dan &ukus Iang Tampak Di Konjungti!a "ni Terlihat Sebagai Dis'harge Iang Tebal KuningKehijauan.erjalanan enyakit ada rang Dewasa Se'ara mum, Terdiri *tas 3Stadium 1

    . "nHltrati 2. Supurati *tau urulenta3. Kon!alesen =enyembuhan>, 7ipertroH apil.

    . Stadium "nHltrati.(erlangsung 3 E 5 7ari, Dimana alpebra (engkak, 7iperemi, Tegang,(learospasme, Disertai Rasa Sakit. ada Konjungti!a (ulbi Terdapat"njeksi Konjungti!a Iang embab, Kemotik Dan &enebal, Sekret Serous,Kadang-Kadang (erdarah. Kelenjar reauikuler &embesar, &ungkinDisertai Demam. ada rang Dewasa Selaput Konjungti!a ebih (engkakDan ebih &enonjol Dengan /ambaran 7ipertroH apilar Iang (esar.

    /ambaran "ni *dalah /ambaran SpesiHk /onore Dewasa. ada mumnyaKelainan "ni &enyerang Satu &ata Terlebih Dahulu Dan (iasanya Kelainan"ni ada aki-aki Didahului ada &ata Kanannya,

    2. Stadium Supurati!a%urulenta.(erlangsung 2 E 3 &inggu, (erjalan Tak (egitu 7ebat agi, alpebra &asih(engkak, 7iperemis, Tetapi Tidak (egitu Tegang Dan &asih Terdapat(learospasme. Sekret Iang Kental

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    11/43

     Terdapat seudomembran Iang &erupakan Kondensasi 8ibrin adaermukaan Konjungti!a. Kalau alpebra Dibuka, Iang Khas *dalah Sekret*kan Keluar Dengan &endadak =&eman'ar &un'rat>, leh Karenanya7arus 7ati-7ati (ila &embuka alpebra, Gangan Sampai Sekret &engenai&ata emeriksa.

    3. Stadium Kon!alesen =enyembuhan>.(erlangsung 2 E 3 &inggu, (erjalan Tak (egitu 7ebat agi, alpebraSedikit (engkak, Konjungti!a alpebra 7iperemi, Tidak "nHltrati. adaKonjungti!a (ulbi "njeksi Konjungti!a &asih yata, Tidak Kemotik, Sekret Gauh (erkurang. 

    ada eonatus "neksi Konjungti!a Terjadi ada Saat (erada ada GalanKelahiran, Sehingga ada (ayi enyakit "ni Ditularkan leh "bu IangSedang &enderita enyakit Tersebut. ada rang Dewasa enyakit "niDidapatkan Dari enularan enyakit Kelamin Sendiri.ada eonatus, enyakit "ni &enimbulkan Sekret urulen adat Dengan&asa "nkubasi *ntara 2 Gam 7ingga $ 7ari, Disertai erdarahan Sub

    Konjungti!a Dan Konjungti!a Kemotik.

    D. Ga&;aran K'inis0ada #a7i Dan Anak /ejala Subjekti 1 =->/ejala bjekti 1

    Ditemukan Kelainan (ilateral Dengan Sekret Kuning Kental, Sekret Dapat(ersiat Serous Tetapi Kemudian &enjadi Kuning Kental Dan urulen. Kelopak&ata &embengkak, Sukar Dibuka =/ambar > Dan Terdapat seudomembranada Konjungti!a Tarsal. Konjungti!a (ulbi &erah, Kemotik Dan Tebal.

    0ada Oran! De9asa

    https://yumizone.files.wordpress.com/2008/11/konjungtivitis.jpg

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    12/43

    /ejala Subjekti 1E Rasa yeri ada &ata.E Dapat Disertai Tanda-Tanda "neksi mum.E (iasanya Terdapat ada Satu &ata. ebih Sering Terdapat ada aki-

    aki Dan (iasanya &engenai &ata Kanan.

    E /ambaran Klinik &eskipun &irip Dengan talmia enatorum Tetapi&empunyai (eberapa erbedaan, Iaitu Sekret urulen Iang Tidak(egitu Kental. Selaput Konjungti!a Terkena ebih (erat Dan &enjadiebih &enonjol, Tampak (erupa 7ipertroH apiler Iang (esar .adarang Dewasa "neksi "ni Dapat (erlangsung (erminggu-&inggu.

    $. 0e&eriksaan 0enunan!.ada emeriksaan enunjang Dilakukan emeriksaan Sediaan angsungSekret Dengan ewarnaan /ram *tau /iemsa ntuk &engetahui Kuman

    enyebab Dan ji Sensiti!itas ntuk eren'anaan engobatan.ntuk Diagnosis asti Konjungti!itis /onore Dilakukan emeriksaan SekretDengan ewarnaan &etilen (iru, Diambil Dari Sekret *tau KerokanKonjungti!a , Iang Diulaskan ada /elas bjek, Dikeringkan Dan Diwarnai

    Dengan &etilen (iru F Selama E 2 &enit. Setelah Dibilas Dengan *ir,Dikeringkan Dan Diperiksa Di (awah &ikroskop. ada emeriksaan DapatDilihat Diplokok Iang "ntraseluler Sel +pitel Dan ekosit, Disamping Diplokok+kstraseluler Iang &enandakan (ahwa roses Sudah (erjalan&enahun. &orologi Dari /onokok Sama Dengan &eningokok, ntuk&embedakannya Dilakukan Tes &altose, Dimana /onokok &emberikan Test&altose =->. Sedang &eningokok Test &altose =J>.(ila ada *nak Didapatkan /onokok =J>, &aka Kedua rang Tua 7arusDiperiksa. Gika ada rang Tuanya Ditemukan /onokok, &aka 7arus SegeraDiobati.. 0en7u'it

    enyulit Iang Didapat *dalah Tukak Kornea &arginal Terutama Di (agian*tas, Dimulai Dengan "nHltrat, Kemudian e'ah &enjadi lkus. Tukak "ni&udah erorasi *kibat *danya Daya isis Kuman /onokok =+nBimroteolitik>. Tukak Kornea &arginal Dapat Terjadi ada Stadium " *tau "i,Dimana Terdapat (learospasme Dengan embentukan Sekret Iang (anyak,Sehingga Sekret &enumpuk Dibawah Konjungti!a alpebra Iang &erusakKornea Dan 7idupnya "ntraseluler, Sehingga Dapat &enimbulkan Keratitis, Tanpa Didahului Kerusakan +pitel Kornea. lkus Dapat

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    13/43

    erorasi, +dothalmitis, anothalmitis Dan Dapat (erakhir Dengan tisis(ulbi.ada *nak-*nak Sering Terjadi Keratitis *taupun Tukak Kornea SehinggaSering Terjadi erporasi Kornea. ada rang Dewasa Tukak Iang TerjadiSering (erbentuk .

    3.

    *tau Dengan /aram 8isiologik Setiap Gam, Kemudian Diberi Salepenisillin Setiap Gam. enisillin Tetes &ata Dapat Diberikan Dalam(entuk arutan enisillin = Setiap

    &enit Sampai 30 &enit. Kemudian Salep Diberikan Setiap $ &enitSelama 30 &enit., Disusul emberian Salep enisillin Setiap GamSelama 3 7ari.

    E *ntibiotika Sistemik Diberikan Sesuai Dengan engobatan /onokok.E engobatan Diberhentikan (ila ada emeriksan &ikroskopik Iang

    Dibuat Setiap 7ari &enghasilkan 3 Kali (erturut-Turut egati.E ada asien Iang Resisten Terhadap eni'illin Dapat Diberikan

    Dosis Tinggi.

    Konun!ti"itis Trako&atosa 2Tra,ho&a3

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    14/43

    A. $tio'o!i

     Trakoma *dalah Suatu (entuk Konjungti!itis 8olikular Kronik Iang Disebabkanleh #irus /olongan ..T =sita'osis ymphanogranuloma Tra'homa> IangDisebut Chlamydozoa Trachoma =. enyakit "ni Dapat &engenai Semua mur Tetapi ebih (anyakada rang &uda Dan *nak-*nak. Daerah Iang (anyak Terkena *dalah

    Semenanjung (alkan. Ras Iang (anyak Terkena Ditemukan ada Ras Iahudi,enduduk *sli *ustralia Dan "ndian *merika.

     Tra'homa *dalah enyakit "neksi Iang Dapat &enyebabkan Kebutaan(agi enderitanya. enyakit "ni Disebabkan leh Tersebarnya(akteri Chlamydozoa Trachoma Di Tempat-Tempat Iang Kualitas Sanitasinya(uruk Dan Kualitas *ir Iang Tidak *dekuat. (akteri-(akteri "ni Kemudian Tersentuh leh Tangan &anusia, &enempel Di Tubuh alat, *tau Tempat- Tempat ain Iang antinya &engontaminasi &ata rang Iang Sehat. "neksileh (akteri "ni Dapat &enyebabkan &un'ulnya Garingan arut ada Kornea&ata. ada *walnya, Terbentuk Reaksi "neksi "nCamasi ada (agian Kelopak

    *tas. Reaksi "nilama-Kelamaan &embuat Kelopak &ata &engerut Dan&enyempit. Kelopak Iang &embentuk Garingan arut "ni ama-KelamaanSemaki Ke Dalam 7ingga ada *khirnya &enutupi Kornea. Ketika Kornea Tertutupi Garingan arut &aka Si enderita &ulai &engalami Kebutaan. DalamSetiap Kedipan &ata, (ulu &ata *kan &enggaruk Kornea Dan &embuatenderita &enderita. Kondisi "ni Disebut Tri'hiasi.

    Reser!oir enyakit "ni *dalah &anusia. 

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    15/43

    *kan &eningkat Kembali Dengan Reakti!asi Dari enyakit Dan TerbentuknyaDis'harge Kembali. enderita Tidak &enular agi -3 7ari Setelah Diberiengobatan Dengan *ntibiotika Sebelum Terjadinya erbaikan /ejala Klinis.

    #.aktor Ke &edia erantara=Tangan, Tisu, Sapu Tangan>. Ketika *da rang Iang (ersalaman Dengan Tangan Iang Telah &engandung (akteri

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    16/43

    2. Konjungti!a 8orniks Superior, Dapat Terlihat 8olikel Dan Sikatrik

    3. Kornea %3 (agian *tas, Dimana Terlihat "nHltrat,eo!askularisasi, 8olikel, 7erbetMs its

     Trakoma &erupakan Konjungti!itis &enahun, Iang Disertai Dengan7ipertroH apilar, "nHltrasi Sel Darah utih Dalam Konjungti!a, Iang

    &enyebabkan Timbulnya 8olikel, reolikel Dengan "nHltrat Daneo!askularisasi Di Kornea.

    • reolikel => &erupakan (er'ak (ulat, Ke'il &enonjol, Gernih, DiKonjungti!a Tarsalis Superior Dan &erupakan Kumpulan imosit DanSel lasma Iang etaknya Subepitel. reolikel (ukan &erupakanStadium *wal Dari 8olikel. reolikel Tidak Dapat (esar.

    • 8olikel =8> Tampak Sebagai Tonjolan Iang Gernih, ebih (esar Darireolikel, Kadang-Kadang *da embuluh Darah Di *tasnya. "ni&erupakan Kumpulan Sel imosit Dan Sel lasma Disertai ekroseSubepitel. 8olikel Terdapat Di Konjunti!a 8orniks *tau Di %3 *tasombus Kornea. Stroma Skera Dan Kornea (ersambungan. (agianStroma Sklera &ungkin *da Iang &enonjol Ke (agian Stroma Kornea.(agian "ni Dinamakan onula Dari &illet. ada Tempat "ni Dapat Timbul8olikel Iang Tertutup leh Konjungti!a. (ila Kemudian 8olikel "niDiresorpsi, &aka Timbul (ekas ada Tempat "ni Iang Disebut 7erberterieral its.

    • 7arus Dapat Dibedakan *ntara 8olikel Trakoma Dan on Trakoma.

    • 8olikel Trakoma   • 8olikel on Trakoma

    - &udah e'ah- Kalau e'ah Timbul

    Sikatrik-  Terutama Di Dapat Di

    Konjungti!a 8orniksSuperior

    • - Sama (esar Seperti (utiranSagu

    -  Tak &udah e'ah-  Tak &enimbulkan Sikatrik

    - Terutama Di Konjungti!a8ornik "nerior

    -  Tidak Sama (esar

    • apil, (ukan Tanda Khas Dari Trakoma, leh Karena Dapat Terjadieradangan ada Konjungti!a ainnya. (ila *da apil, Konjungti!aalpebra Tampak Seperti (eludru Dengan Titik &erah. 7al "niDesebabkan Karena *danya 7ipertroH +pitel, Sehingga Sel +pitel&enjadi ebih (esar, Sampai ermukaan +pitel &enjadi (erkelok-Kelok.Di Tengah-Tengahnya Terdapat (intik &erah, leh Karena *danyaeo!askularisasi Dai (awahnya, Iang (erjalan Tegak urus, (er'abang-

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    17/43

    *ntaranya Terdapat Kripta, ada Tempat &ana (erkumpul Sisa-Sisa&etabolisme Dari Sel +pitel. Kemudian *tasnya Tertutup, Sehingga&erupakan seudokista, "ni Dapat &engeras Dan Terbentuklah itiasisKonjungti!a =ost Trakomatous Deposit td>

    • Sikatrik, (erasal Dari 8olikel *tau reolikel. Tampak Sebagai /aris-

    /aris Iang Sejajar Dengan &argo alpebra, Iang Disebut /aris *rtle.Kadang (er'abang. Sikatriks "ni (iadanya 7alus Sehingga SukarDilihat, eeriksaan 7arus Dilakukan Dengan Teliti. Kadang /arisnyaanjang Dan ebar, Kadang (erupa (intang.

    • anus, (erarti Tirai. Terdiri Dri "nHltrat Dan eo!askularisasi. 7arusDiukur Dalam &m. anus Dibedakan &enjadi 2 &a'am1

    • anus *kti1 Terdiri Dari "nHltrat Dan eo!askularisasi

    • anus on *kti1 7anya (erdiri Dari eo!askularisasi Saja, "nHltrat DiKornea (erupa Keratitis ungtata +pitel Dan Sub +pitel. Dengan Ter8luresin Terlihat 7ijau ada Tempat "ni.

    D. Stadiu&

    &enurut &a' 1 Terdapat 7ipertroH apil Dengan8olikel Iang Ke'il-Ke'il ada Konjungti!a Tarsus Superior, Iang&emperlhatkan enebalan Dan Kongesti ada embuluh DarahKonjungti!a. Sekret Iang Sedikit Dan Gernih (ila Tidak *da "neksiSekunder. Kelainan Kornea Sukar Ditemukan Tetapi Kadang-Kadang DapatDitemukan eo!askularisasi Dan Keratitis +pitelial Ringan.

    • Stadium "i, +stablished1 Terdapat 7ipertroH apiler Dan 8olikel Iang&atang =(esar> ada Konjungti!a Tarsus Superior. ada Stadium "niDitemukan annus Trakoma Iang Gelas. Terdapat 7ipertroH apil Iang(erat Iang Seolah-lah &engalahkan /ambaran 8olikel ada Konjungti!aSuperior. annus *dalah embuluh Darah Iang Terletak Di Daerah imbus*tas Dengan "nHltrat.

    • Stadium "ii, arut1 Terdapat arut ada Konjungti!a Tarsus Superior Iang Terlihat Sebagai /aris utih Iang 7alus Sejajar Dengan &argo alpebra.arut 8olikel ada imbus Kornea Disebut

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    18/43

    2. 8olikel Di Konjungti!a 8orniks Superior Dan imbus Kornea %3 (agian*tas

    3. anus *kti Si %3 *tas imbus Kornea

    5. Sikatrik (erupa /aris-/aris *tau (itang Di Konjungti!a alpebra *tau

    8ornik Superior, 7erbetMs eripheral itMs Di %3 (agian *tas

    • Kerokan Konjungti!a, Iang Dengan ewarnaan /iemsa Dapat Ditemukan(adan "nklusi 7alber Staedter rowaBeki.

    Diagnosa Trakoma Guga (isa Ditegakkan Dengan /ejala Klinis Khas DenganKerokan Konjungti!a Iang &enghasilkan (adan "nklusi.

    • (iakan Kerokan Konjungti!a, Di Dalam Kantung Telur &enghasilakan(adan "nklusi Dan (adan +lementer Dengan ewarnaan /iemsa.

    •  Tes Serologik Dengan1

    . Tes 8iksasi Komplemen, ntuk &enunjukan *danya *ntibodi Terhadap Trakoma, Dengan &enggunakan *ntigen Iang &urni.

    2. Tes &ikro "muno-8luoresen, ntuk &enetukan *nti'lamidial IangSpesiHk.

    .Tata'aksana

     Tujuan engobatan *dalah ntuk &endapatkan Konjungti!a Dalam Keadaani'in Dengan Garingan Sikatrik Iang &inimal. 7al "ni (isa Di'apai (ilaengobatan Sedini &ungkin. ada engobatan Trakoma Dibedakan &enjadi1

     engobatan erorangan, Iang Dianjurkan (erupa emberian1

    . emakaian *ntibiotik Tetrasiklin, *ureomy'in, *'hromy'in (erupa Salep&ata Dengan Konsentrasi F Dapakai 3-5kali Sehari, Diulaskan adaKonjungti!a 8orniks "nerior, Sedikitnya Selama 2bulan.

    2. Sulonamide, Iang Dapat Diberikan okal &aupun Sistemik DenganDosis 50-$0mg% Kgbb Iang Diberikan Selama Seminggu, Iang DihentkanSeminggu Kemudian Diberikan agi Seminggu Sampai 2bulan.

    engobatan &asal, rinsip engobatan &asal &en'angkup1

    . en'arian Kasus Dan &engobatinya

    2. endidikan Kesehatan ada &asyarakat

    3. &erusak *gen-*gen #ektor Dan &engerjakan Tindakan-TindakanSanitasi, Sehingga alat Iang Dapat &enyebarkuaskan enyakit DapatDiberantas

    G.Ko&%'ikasi

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    19/43

    • lkus Kornea, Karena *danya Destruksi +pitel Kornea leh "nHltrasi Trakoma.

    • Nerosis =Kekeringan> Konjungti!a Dan +pitel Kornea, *kibat *danya Garingan arut Di Kelenjar akrimal Dan Duktus akrimal SehinggaKonjungti!a Dan Kornea Timbul +pitel Ola?uesP Iang (erwarna *bu-*bu,

    Di Sebelah asal Dan Temporal Kornea.• Simblearon, Trikiasis, +ntropion, itiasis 7al "ni Karena td Iang Dapat

    &enimbulkan Sensasi Seolah-lah *da (enda *sing

    Adu't Konun!ti"itis Gonorrhea

    *dult

     Tiap Gam Setelah Dibersihkan.o bati asangannya Guga

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    20/43

    G.Ko&%'ikasio Dapat &enembus +pitel Kornea Sehingga *kibatkan lkus Korneao +ndotalmitis.0ro!nosiso (ila Ditangani Dengan .

    enularan 1

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    21/43

     Transmisi nosokomial selama pemeriksaan mata sangat sering terjadi melalui jari-jari tangan dokter, alat-alat pemeriksaan mata yang kurang steril, ataupemakaian larutan yang terkontaminasi. arutan mata, terutama anestetikatopi'al, mungkin terkontaminasi saat ujung penetes obat menyedot materiterineksi dari konjungti!a atau silia. #irus itu dapat bertahan dalam larutan

    itu, yang menjadi sumber penyebaran.&aniestasi Klinis 1

    − Keratokonjungti!itis epidemika umumnya bilateral. *walnya sering padasatu mata saja, dan biasanya mata pertama lebih parah. ada awalnyapasien merasa ada ineksi dengan nyeri sedang dan berair mata,kemudian diikuti dalam $-5 hari oleh otoobia, keratitis epitel, dankekeruhan subepitel bulat. Sensai kornea normal. odus preaurikuler yangnyeri tekan adalah khas. +dema palpebra, kemosis, dan hyperemiakonjungti!a menandai ase akut. 8olikel dan perdarahan konjungti!asering mun'ul dalam 5: jam. Dapat membentuk pseudomembran dan

    mungkin diikuti parut datar atau pembentukan symblepharon.

    − Konjungti!itis berlangsung paling lama 3-5 minggu. Kekeruhan subepitelterutama terdapat di pusat kornea, bukan di tepian, dan menetapberbulan-bulan namun menyembuh tanpa meninggalkan parut.

    − Keratokonjungti!a epidemika pada orang dewasa terbatas pada bagianluar mata. amun, pada anak-anak mungkin terdapat gejala sistemikineksi !irus seperti demam, sakit tenggorokan, otitis media, dan diare.

    emeriksaan dan diagnosis 1

    #irus-!irus ini dapat diisolasi dalam biakan sel dan diidentiHkasi dengan tesnetralisasi. Kerokan konjungti!a menampakkan reaksi radang mononu'learprimer4 bila terbentuk pseudomembran, juga terdapat banyak neutroHl.

    en'egahan 1

    (ahaya kontaminasi botol larutan dapat dihindari dengan dengan memakaipenetes steril pribadi atau memakai tetes mata dengan kemasan unit-dose.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    22/43

    ,3 Konun!ti"itis Virus er%es Si&%'eks

    enyebab 1

    7S# =7er!es Simpleks #irus>.

    &aniestasi Klinis 1

    Konjungti!itis !irus herpes simple@ biasanya merupakan penyakit anak ke'il,adalah keadaan yang luar biasa yang ditandai pelebaran pembuluh darahunilateral, iritasi, bertahi mata mukoid, sakit, dan otoobia ringan. adakornea tampak lesi-lesi epithelial tersendiri yang umumnya menyatumembentuk satu ulkus atau ulkus-ulkus epithelial yang ber'abang banyak=dendritik>. Konjungti!itisnya olikuler. #esikel herpes kadang-kadang mun'uldi palpebra dan tepian palpebra, disertai edema hebat pada palpebra. Khasterdapat sebuah nodus preaurikuler yang terasa nyeri jika ditekan.

    emeriksaan dan Diagnosis 1

    −  Tidak ditemukan bakteri di dalam kerokan atau dalam biakan. Gikakonjungti!itisnya olikuler, reaksi radangnya terutama mononu'lear,namun jika pseudomembran, reaksinya terutama polimoronuklear akibatkemotaksis dari tempat nekrosis. "nklusi intranuklear tampak dalam selkonjungti!a dan kornea, jika dipakai Hksasi (ouin dan pulasanapani'olaou, tetapi tidak terlihat dengan pulasan /iemsa. Ditemukannyasel E sel epithelial raksasa multinu'lear mempunyai nilai diagnostik.

    − #irus mudah diisolasi dengan mengusapkan sebuah aplikator berujungkain kering di atas konjungti!a dan memindahkan sel-sel terineksi ke jaringan biakan.

     Terapi 1

    −  Gika konjungti!itis terdapat pada anak di atas tahun atau pada orangdewasa, umunya sembuh sendiri dan mungkin tidak perlu terapi. amun,anti!irus lo'al maupun sistemik harus diberikan untuk men'egahterkenanya kornea. ntuk ulkus kornea mungkin diperlukan debridemenkornea dengan hati-hati yakni dengan mengusap ulkus dengan kainkering, meneteskan obat anti!irus, dan menutupkan mata selama 25 jam.*nti!irus topi'al sendiri harus diberikan 9 E 0 hari1 triCuridine setiap 2 jam sewaktu bangun atau salep !ida rabine lima kali sehari, atauido@uridine 0, F, tetes setiap jam sewaktu bangun dan tetes setiap 2 jam di waktu malam. Keratitis herpes dapat pula diobati dengan salepa'y'lo!ir 3F lima kali sehari selama 0 hari atau dengan a'y'lo!ir oral,500 mg lima kali sehari selama 9 hari.3

    − ntuk ulkus kornea, debridmen kornea dapat dilakukan. ebih jarangadalah pemakaian !idarabine atau ido@uridine. *nti!irus topi'al harusdipakai 9-0 hari. enggunaan kortikosteroid dikontraindikasikan, karenamakin memperburuk ineksi herpes simple@ dan mengkon!ersi penyakit

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    23/43

    dari proses sembuh sendiri yang singkat menjadi ineksi yang sangatpanjang dan berat.

    d3 Konun!ti"itis e&ora!ika Akut

    enyebab 1

    Konjungti!itis ini disebabkan oleh 'o@a'kie !irus *25. &asa inkubasi !irus inipendek =:-5: jam> dan berlangsung singkat =$-9 hari>.

    enularan 1

    #irus ini ditularkan melalui kontak erat dari orang ke orang dan oleh omiteseperti sprei, alat-alat opti' yang terkontaminasi, dan air. enyembuhanterjadi dalam $-9 hari.

    &aniestasi Klinis 1

    &ata terasa sakit, otoobia, sensasi benda asing, banyak mengeluarkan air

    mata, merah, edema palpebra, dan hemoragi subkonjungti!al. Kadang-kadang terjadi kemosis. 7emoragi subkonjungti!a umumnya dius, namundapat berupa bintik-bintik pada awalnya, dimulai di konjungti!a bulbisuperior dan menyebar ke bawah. Kebanyaka pasien mengalamilimadenopati preaurikuler, olikel konjungti!a, dan keratitis epithelial. !eitisanterior pernah dilaporkan, demam, malaise, mialgia, umum pada 2$Fkasus.

     Terapi 1

     Tidak ada pengobatan yang pasti.

    ). Konun!ti"itis Virus Menahuna3 #'e5arokonun!ti"itis

    &ollus'um , denganlesi bulat, berombak, putih mutiara, non-radang dengan bagian pusat,adalah khas mollus'um kontagiosum. (iopsy menampakkan inklusisitoplasma eosinoHlik, yang memenuhi seluruh sitoplasma sel yangmembesar, mendesak inti ke satu sisi.3+ksisi, insisi sederhana nodul yang memungkinkan darah tepi memasukinya,atau krioterapi akan menyembuhkan konjungti!itisnya.

    ;3. #'e5arokonun!ti"itis Vari,e''a=>oster

    &aniestasi Klinis 1

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    24/43

    7yperemia dan konjungti!itis inHltrat disertai dengan erupsi !esikuler khassepanjang penyebaran dermatom ner!us trigeminus 'abang otalmikaadalah khas herpes Boster. Konjungti!itisnya biasanya papiler, namun pernahditemukan olikel, pseudomembran, dan !esikel temporer, yang kemudianberulserasi. imonodus preaurikuler yang nyeri tekan terdapat pada awal

    penyakit. parut pada palpebra, entropion, dan bulu mata salah arah adalahsekuele.

    emeriksaan dan Diagnosis 1

    ada Boster maupun !ari'ella, kerokan dari !esikel palpebra mengandung selraksasa dan banyak leukosit polimoronuklear4 kerokan konjungti!a pada!ari'ella dan Boster mengandung sel raksasa dan monosit. #irus dapatdiperoleh dari biakan jaringan sel E sel embrio manusia.

     Terapi 1

    *'y'lo!ir oral dosis tinggi =:00 mg oral lima kali sehari selama 0 hari>, jika

    diberi pada awal perjalanan penyakit, agaknya akan mengurangi danmenghambat penyakit.

    ,3. Keratokonun!ti"itis Mor;i''i

    ada awal penyakit, konjungti!a tampak mirip ka'a yang aneh, yang dalambeberapa hari diikuti pembengkakan lipatan semiluner. (eberapa harisebelum erupsi kulit, timbul konjungti!itis eksudati dengan se'retmukopurulen, dan saat mun'ul erupsi kulit, timbul ber'ak-ber'ak Koplik padakonjungti!a dan kadang-kadang pada 'arun'ulus.

    ada pasien imunokompeten, keratokonjungti!itis 'ampak hanya

    meninggalkan sedikit atau sama sekali tanpa sekuel, namun pada pasienkurang giBi atau imunokompeten, penyakit mata ini seringkali disertai ineksi7S# atau ineksi ba'terial sekunder oleh S pneumonia, 7 inCuenBa, danorganism lain. *gen ini dapat menimbulkan konjungti!itis purulen yangdisertai ulserasi kornea dan penurunan penglihatan yang berat. "neksiherpes dapat menimbulkan ulserasi kornea berat dengan perorasi dankehilangan penglihatan pada anak-anak kurang giBi di egara berkembang.

    Kerokan konjungti!itis menunjukkan reaksi sel mononu'lear, ke'uali jika adapseudomembran atau ineksi sekunder. Sedian terpulas giemsa mengandungsel-sel raksasa. Karena tidak ada terapi spesiHk, hanya tindakan penunjang

    saja yang dilakukan, ke'uali jika ada ineksi sekunder.Konun!ti"itis I&uno'o!ik 2A'er!i3

    = Reaksi i%ersensiti"itas u&ora' ?an!sun! :

    1. Konun!ti"itis De&a& Jera&i 2a7 e"er3

    &aniestasi Klinis 1

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    25/43

    Radang konjungti!itis non-spesiHk ringan umumnya menyertai demam jerami =rhinitis alergika>. (ianya ada riwayat alergi terhadap tepung sari,rumput, bulu hewan, dan lainnya. asien mengeluh tentang gatal-gatal,berair mata, mata merah, dan sering mengatakan bahwa matanya seakan-akan Otenggelam dalam jaringan sekitarnyaP. Terdapat sedikit penambahan

    pembuluh pada palpebra dan konjungti!a bulbi, dan selama serangan akutsering terdapat kemosis berat =yang menjadi sebab OtenggelamnyaP tadi>.&ungkin terdapat sedikit tahi mata, khususnya jika pasien telah mengu'ekmatanya.

    emeriksaan dan Diagnosis 1

    Sulit ditemukan eosinoHl dalam kerokan konjungti!a.

     Terapi 1

    &eneteskan !asokonstriktor lo'al pada tahap akut =epineprin, larutan 1000yang diberikan se'ara topi'al, akan menghilangkan kemosis dan gejalanya

    dalam 30 menit>. Kompres dingin membantu mengatasi gatal-gatal danantihistamin hanya sedikit manaatnya. Respon langsung terhadappengobatan 'ukup baik, namun sering kambuh ke'uali anti-gennya dapatdihilangkan.

    ). Keratokonun!ti"itis Verna'is

    Keratokonjungti!itis !ernal adalah inCamasi konjungti!a yang rekuren,bilateral, interstitial dan sel-limiting.

    "nsiden 1

    (iasanya mulai dalam tahun-tahun prapubertas dan berlangsung $ E 0tahun. enyakit ini lebih banyak pada anak laki-laki daripada perempuan.

    &aniestasi Klinis 1

    asien mengeluh gatal-gatal yang sangat dan bertahi mata berserat-serat.(iasanya terdapat riwayat keluarga alergi =demam jerami, e'Bema, danlainnya>. Konjungti!a tampak putih seperti susu, dan terdapat banyak papillahalus di konjungti!a tarsalis inerior. Konjungti!a palpebra superior seringmemiliki papilla raksasa mirip batu kali. Setiap papilla raksasa berbentukpolygonal, dengan atap rata, dan mengandung berkas kapiler.

    emeriksaan dan Diagnosis 1

    ada eksudat konjungti!a yang dipulas dengan /iemsa terdapat banyakeosinoHl dan granula eosinoHlik bebas.

     Terapi 1

    enyakit ini sembuh sendiri tetapi medikasi yang dipakai terhadap gejalahanya member hasil jangka pendek, berbahaya jika dipakai untuk jangkapanjang. Steroid sisremik, yang mengurangi rasa gatal, hanya sedikit

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    26/43

    mempengharuhi penyakit kornea ini, dan eek sampingnya =glau'oma,katarak, dan komplikasi lain> dapat sangat merugikan. padapasien atau keluarganya. Kebanyakan pasien pernah menderita dermatitisatopi' sejak bayi. arut pada lipatan-lipatan Ceksura lipat siku danpergelangan tangan dan lutut sering ditemukan. Seperti dermatitisnya,keratokonjungti!itis atopi' berlangsung berlarut-larut dan seringmengalami eksaserbasi dan remisi. Seperti keratokonjungti!itis !ernal,penyakit ini 'enderung kurang akti bila pasien telah berusia $0 tahun.

    emeriksaan dan Diagnosis 1

    Kerokan konjungti!a menampakkan eosinoHl, meski tidak sebanyak yangterlihat sebanyak pada keratokonjungti!itis !ernal.

     Terapi 1*ntihistamin oral termasuk terenadine =60-20 mg 2@ sehari>, astemiBole=0 mg empat kali sehari>, atau hydro@yBine =$0 mg waktu tidur, dinaikkansampai 200 mg> ternyata bermanaat. bat-obat antiradang non-steroidyang lebih baru, seperti ketorola' dan iodo@amid, ternyata dapat mengatasi

    gejala pada pasien-pasien ini. ada kasus berat, plasmaeresis merupakanterapi tambahan. ada kasus lanjut dengan komplikasi kornea berat,mungkin diperlukan transplantasi kornea untuk mengembalikan ketajamanpenglihatannya.

    +. Konun!ti"itis Giant 0a%i''arr7

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    27/43

    Konjungti!itis /iant apillarry adalah yang diperantarai reaksi imun yangmengenai konjungti!a tarsalis superior.

    enyebab 1

    enyebabnya masih belum diketahui se'ara pasti dan diperkirakan

    kombinasi reaksi hipersensiti!itas tipe dan 5 mendasari patoHsiolginya.*ntigen yang terdapat konjungti!a seperti lensa kontak dan benang operasiakan menstimulasi timbulnya reaksi imun pada indi!idu yang mempunyaiaktor predisposisi. "ritasi mekanis yang terus-menerus terhadap konjungti!atarsalis superior juga menjadi salah satu aktor terjadinya konjungti!itis/iant apillarry.

    emeriksaan dan Diagnosis 1

    Dari anamnesa didapatkan riwayat pemakaian lensa kontak terutama jikamemakainya melewati waktunya. Guga ditemukan keluhan berupa mata gataldan berair. ada pemeriksaan Hsik ditemukan hipertroH papil. ada awal

    penyakit, papilnya ke'il =sekitar 0,3mm diameter>. (ila iritasi terusberlangsung, papil ke'il akan menjadi besar = giant> yaitu sekitar mmdiameter.

     Terapi 1

    ada konjungti!itis giant papillary tatalaksana yang paling baik adalahmenghindari kontak dengan iritan. Gika memakai lensa kontak, dinasehatkanagar mengganti dengan memakai ka'a mata. Gika tetap menggunakan lensakontak, perawatan lensa kontak yang baik seperti desineksi danpembersihan dengan 'airan yang tepat dan jangan memakai melewatiwaktunya. Dapat juga diberikan disodium 'romoglyn sebagai terapisimptomatik.

    Komplikasi 1

    ada konjungti!itis giant papillary, iritasi kronis akan menyebabkan keratitisyaitu inCamasi pada kornea dan dapat menyebabkan kebutaan permanenkarena terjadi ulserasi pada permukaan kornea.

    = Reaksi i%ersensiti"itas Ti%e ?a&;at :

    1. 0h'7,tenu'osis

    DeHnisi 1

    Keratokonjungti!itis phl'ytenularis adalah respon hipersensiti!itas lambatterhadap protein mikroba, termasuk protein dari basil tuberkel,Staphylo'o''us spp,

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    28/43

    − hly'tenule konjungti!a mulai berupa lesi ke'il yang keras, merah,menimbul, dan dikelilingi Bona hyperemia. Di limbus sering berbentuksegitiga, dengan apeks mengarah ke kornea. Di sini terbentuk pusat putihkelabu, yang segera menjadi ulkus dan mereda dalam 0-2 hari.hly'tenule pertama pada pasien dan pada kebanyakan kasus kambuh

    terjadi di limbus, namun ada juga yang di kornea, bulbus, dan sangat jarang di tarsus.

    − hly'tenule konjungti!a biasanya hanya menimbulkan iritasi dan air mata,namun phly'tenule kornea dan limbus umumnya disertai otoobia hebat.hly'tenulosis sering dipi'u oleh blearitis akti, konjungti!itis ba'terialakut, dan deHsiensi diet.

     Terapi 1

    hly'tenulosis yang diinduksi oleh tuberkuloprotein dan protein dari ineksisistemik lain berespon se'ara dramatis terhadap kortikosteroid topi'al.

     Terjadi reduksi sebagian besar gejala dalam 25 jam dan lesi hilang dalam 25 jam berikutnya. *ntibiotika topi'al hendaknya ditambahkan untukblearikonjungti!itis staHlokokus akti. engobatan hendaknya ditujukanterhadap penyakit penyebab, dan steroid bila eekti, hendaknya hanyadipakai untuk mengatasi gejala akut dan parut kornea yang menetap. arutkornea berat mungkin memerlukan tranplantasi.

    ). Konun!ti"itis Rin!an Sekunder terhada% #'e5aritis kontak 

    enyebab 1

    (learitis kontak yang disebabkan oleh atropine, neomy'in, antibiotika

    spe'trum luas, dan medikasi topi'al lain sering diikuti oleh konjungti!itisinHltrate ringan.

    &aniestasi Klinis 1

    7yperemia, hipertropi papiler ringan, bertahi mata mukoid ringan, dansedikit iritasi.

    emeriksaan dan Diagnosis 1

    emeriksaan kerokan berpulas giemsa sering hanya menampakkan sedikitsel epitel matim, sedikit sel polimoronuklear dan mononu'lear tanpaeosinoHl.

     Terapi 1

    engobatan diarahkan pada penemuan agen penyebab danmenghilangkannya. (learitis kontak dengan 'epat membaik dengankortikosteroid topi'al, namun pemakaiannya harus dibatasi. enggunaansteroid jangka panjang pada palpebra dapat menimbulkan glau'oma steroiddan atropi kulit dengan telangiektasis yang menjelekkan.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    29/43

    0en7akit Autoi&un

    1. Keratokonun!ti"itis Si,,a

    (erkaitan dengan Sindrom Sjorgen =trias1 keratokonj. sika, @erostomia,artritis>.

    &aniestasi Klinis 1

    − Khas1 hiperemia konjungti!itis bulbi dan gejala iritasi yang tidaksebanding dengan tanda-tanda radang.

    − Dimulai dengan konjungti!itis kataralis

    − ada pagi hari tidak ada atau hampir tidak ada rasa sakit, tetapimenjelang siang atau malam hari rasa sakit semakin hebat.

    emeriksaan dan Diagnosis 1

    −ji S'hirmer1 abnormal

    − ewarnaan Rose bengal untuk uji diagnostik.

    − (iopsi bibir 1 adanya inHltrasi limositik dan sel plasma pada kelenjar liurtambahan.

     Terapi 1

    - *ir mata buatan

    - bliterasi pungta lakrimal.

    ). 0e&%hi!oid Sikatrika'enyakit ini biasanya mulai sebagai konjungti!itis menahun nonspesiHk

    yang resisten terhadap terapi. &ungkin hanya konjungti!a yang terkena ataubersama mulut, hidung, esophagus, !ul!a, dan kulit. Konjungti!itis berakibatparut pogresi, penutupan orniks-orniks =terutama orniks inerior> danentropion dengan trikiasis. asien mengeluh sakit, iritasi dan penglihatankabur. Kornea terlihat karena ada trikiasis dan Hlm air mata prekornealkurang. enyakit ini lebih berat pada wanita daripada pria. emHgoid sikatrikkhas penyakit usia pertengahan, jarang sebelum usia 5$ tahun. ada wanitapenyakit ini dapat berlanjut sampai berakibat kebutaan dalam satu tahunatau kurang4 pada pria jalanya penyakit lebih lambat, dan kadang-kadang

    terjadi remisi spontan.

    engobatan selalu harus dimulai pada tahap dini, sebelum terjadi parutyang berarti. ada umumnya, perjalananya panjang dan prognosisnya buruk,dengan hasil terakhir kebutaan akibat symblepharon total dan pengeringankornea.

    ). UV$ITIS

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    30/43

    Radang u!ea dapat mengenai bagian depan jaringan u!ea atau selaputpelangi iris yang dusebut dengan iritis. Gika mengenai bagian tengah u!eamaka disebut siklitis. (iasanya iritis akan disertai dengan siklitis yangdisebut dengan u!eitis anterior dan jika mengenai bagian selaput hitambagian belakang mata maka disebut koroiditis.

    UV$ITIS ANT$RIOR

     Iaitu peradangan mengenai iris dan jaringan badan siliar biasanya unilateraldan onsetnya akut. (akteriemia dan !iremia dapat menimbulkan iritis ringanyang jika kemudian terdapat antigen yang sama dalam tubuh akan dapttimbul kekambuhan.

    enyebab u!eitis anteiorakut dapat dibedakan dalam bentuk nongranulomatosa dan granulomatosa kronis. ongranulomatosa akut disertaidengan rasa nyeri, otoobia, penglihatan buram, pupil menge'il, dan sering

    terjadi kekambuhan. enyebabnya dapt oleh trauma, diare kronis, herpessimpleks, ineksi adeno!irus dan inCuenBa. /ranulomatosa akut tidak nyeri,otoobia ringan, buram, dan keratik presipitas besar =mutton at> benjolanKoeppe =penimbunan pada sel tepi pupil> benjolan busa''a =penimbunan selpada permukaan iris>.

    !eitis terjadi mendadak atau akut keluhan pasien ddengan u!eitis anteriorakut mata sakit, merah, otoobia, penglihatan turun ringan dengan mataberair mata merah. upil ke'il akibat rangsangan proses peradangan padaotot sHngter pupil dan terdapatnya edem iris. roses radang akut dapatterjadi miopisasi akibat rangsangan badan siliar dan edema lensa. Dapat

    terbentuk sinekia posterior, miosis pupil, tekanan bola mata yang turunakibat hipoungsi badan silliar, tekanan bola mata dapt meningkat,melebarnya pembuluh siliar dan perlimbus. ada yang akut dapt terbentukhipopion dibalik mata depan, sedang yang kronis terlihat edema makula dankatarak.

    Diperlukan pengobatan segara untuk men'egah kebutaan. engobatan padau!eitis anteior adalah dengan steroid yang diberikan pada siang hari bentuktetes dan malam hari dalam bentuk salep. Steroid sistemik diberikan dalamdosis tunggal seling sehari yang tinggi kemudian diiturunkan sampai dosiseekti. Tapi pemberian steroid dalam jangka lama dapat mengakibatkantimbulnya katarak, glaukoma, dan midriasis pada pupil. Siklopegik diberikanuntuk mengurangi rasa sakit, melepas sinekia yang terjadi, memberiistirahat pada iris yang meradang.

    enyulit u!eitis anterior adalah terbentuknya sinekia posterior dan sinekiaanterior perier yang mengakibatkan glaukoma sekunder.

    *. K$RATITISisio'o!i

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    31/43

    Kornea berungsi sebagai membrane pelindung dan OjendelaP yangdilalui berkas 'ahaya menuju retina. Siat tembus 'ahaya karena strukturnyayang uniorm, a!askular, dan deturgesens. Deturgesens atau keadaandehidrasi relati!e jaringan kornea, dipertahankan oleh OpompaP bikarbonatakti pada endotel dan oleh ungsi sawar epitel dan endotel. +ndotel

    berperan lebih penting dalam mekanisme dehidrasi daripada epitel, dan'edera kimiawi atau Hsik pada endotel jauh lebih berat daripada 'edera padaepitel.

    Kerusakan sel-sel endotel menyebabkan edema kornea dan hilangnyasiat transparan. Sebaliknya, 'edera pada epitel hanya menyebabkan edema

    lo'al sesaat stroma kornea yang akan menghilang bila sel-sel epitel itu telahberegenerasi.

    Gea'a

    esi kornea menimbulkan rasa nyeri dan otoobia, karena memilikibanyak serabut nyeri. 8otoobia pada penyakit kornea adalah akibatkonstraksi iris beradang yang sedang sakit. Dilatasi pembuluh iris adalahenomena reCe@ yang disebabkan iritasi pada ujung sara kornea. esi kornea juga menyebabkan penglihatan kabur, terutama kalau letaknya di pusat.

    Dia!nosis

    Gea'a dan tanda

    Dokter memeriksa kornea di bawah 'ahaya. emeriksaan sering lebihmudah dengan meneteskan anestesi lokal. emulasan Cuores'ein dapatmemperjelas lesi epitel superH'ial yang tidak mungkin terlihat bila tanpapulasan. enggunaan slitlamp penting untuk memeriksa kornea denganbenar. 7arus diperhatikan perjalanan pantulan 'ahaya di atas kornea.Daerah kasar yang menandakan deek pada epitel terlihat dengan 'ara ini.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    32/43

    *namnesis pasien penting pada penyakit kornea. Sering didapatkanadanya riwayat trauma, adanya benda asing dan abrasi merupakan lesi yangpaling sering. Keratitis akibat ineksi herpes simpleks sering kambuh, namunkarena erosi kambuh sangat sakit dan keratitis herpetik tidak, penyakit-penyakit ini dapat dibedakan dari gejalanya.

    0e&eriksaan 'a;oratoriu&

    lkus bakteri dan ungi memerlukan pengobatan yang sangat berbeda.Kerokan dari ulkus harus dipulas dengan gram maupun giemsa. Kultur dan ujisensiti!itas harus dilakukan untuk memberikan terapi yang 'o'ok.

    Dia!nosis &or5o'o!ik 'esi kornea

    Keratitis e%ite'ia' +pitel kornea terlibat pada kebanyakan jeniskonjungti!itis dan keratitis dan pada kasus-kasustertentu merupakan satu-satunya jaringan yangterlibat =mis. Keratitis pun'tata superH'ialis>.

    erubahan pada epitel sangat ber!ariasi, dariedema biasa sampai erosi ke'il. emeriksaanbiomikroskop dengan atau tanpa pulasanCuores'ein hendaknya merupakan bagian darisetiap pemeriksaan mata bagian luar.

    Keratitissu;e%ite'ia'

    esi-lesi ini sering terjadi karena keratitis epitelial.mumnya lesi ini dapat diamati dengan matatelanjang namun dapat juga dikenali padapemeriksaan biomikroskopik terhadap keratitisepithelial.

    Keratitis stro&a Respon stroma mun'ul sebagai penebalan kornea,pengkeruhan, parut, penipisan, yang dapatmengakibatkan perorasi. ola respon ini kurangspesiHk dan perlu pemeriksaan lain.

    Keratitis endote'ia' Disungsi endothelium kornea akan berakibatedema kornea, yang mula-mula mengenai stromadan kemudian epitel. Sel-sel radang pada endotel=endapat keratik, atau kps> tidak selalumenandakan adanya penyakit kornea karena sel

    radang juga merupakan maniestasi dari u!eitisanterior, yang dapat atau tidak menyertai keratitisstroma.

    DefnisiKeratitis adalah peradangan pada kornea yang ditandai dengan adanya

    inHltrasi sel radang dan edema kornea pada lapisan kornea manapun yang

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    33/43

    dapat bersiat akut atau kronis yang disebabkan oleh berbagai aktor antaralain bakteri, jamur, !irus atau karena alergi.

    $%ide&io'o!i8rekuensi keratitis di amerika serikat sebesar $F di antara seluruh

    kasus kelainan mata. Di negara-negara berkembang insidensi keratitisberkisar antara $,;-20,9 per 00.000 orang tiap tahun. "nsidensi keratitispada tahun ;;3 adalah $,3 per 00.000 penduduk di indonesia,perbandingan laki-laki dan perempuan tidak begitu bermakna pada angkakejadian keratitis. Sedangkan predisposisi terjadinya keratitis antara lainterjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak dan perawatan lensa kontakyang buruk, penggunaan lensa kontak yang berlebihan, herpes genital atauineksi !irus lain, kekebalan tubuh yang menurun karena penyakit lain, sertahigienis dan nutrisi yang tidak baik, dan kadang-kadang tidak diketahuipenyebabnya.

    0atofsio'o!i+pitel adalah sawar yang eHsien terhadap masuknya mikroorganisme

    kedalam kornea. amun sekali kornea mengalami 'edera, stroma yanga!askuler dan membrane bowman mudah terineksi oleh berbagai ma'ammikroorganisme seperti amoeba, bakteri dan jamur. Streptococcus pneumonia  =pneumokokus> adalah bakteri patogen kornea sejati4 patogenlain memerlukan inokulum yang berat atau hospes yang lemah =misalnyapada pasien yang mengalami deHsiensi imun> agar dapat menimbulkanineksi.

    Moraella li!ue"aciens, yang terutama terdapat pada peminum alkohol

    =sebagai akibat kehabisan piridoksin>, adalah 'ontoh bakteri oportunistik dandalam beberapa tahun belakangan ini sejumlah bakteri oportunis korneabaru ditemukan. Diantaranya adalah serratia marcescens, kompleksmycobacterium "ortuitum#chelonei, streptococcus $iridians% staphylococcusepedermidis, dan berbagai organisme 'oliorm dan proteus, selain !irus dan jamur.

    Kornea adalah struktur yang a!askuler oleh sebab itu pertahanan padawaktu peradangan, tidak dapat segera ditangani seperti pada jaringanlainnya yang banyak mengandung !askularisasi. Sel-sel di stroma korneapertama-tama akan bekerja sebagai makroag, kemudian disusul dengandilatasi pembuluh darah yang ada di limbus dan tampak sebagai injeksi pada

    kornea =injeksi siliaris>. Sesudah itu terjadi inHltrasi dari sel-sel leukosit, sel-sel polimoronuklear, sel plasma yang mengakibatkan timbulnya inHltrat,yang tampak sebagai ber'ak kelabu, keruh dan permukaan kornea menjaditidak li'in.

    +pitel kornea dapat rusak sampai timbul ulkus. *danya ulkus ini dapatdibuktikan dengan pemeriksaan Cuoresin sebagai daerah yang berwarnakehijauan pada kornea. (ila tukak pada kornea tidak dalam, denganpengobatan yang baik dapat sembuh tanpa meninggakan jaringan parut,

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    34/43

    namun apabila tukak dalam apalagi sampai terjadi perorasi penyembuhanakan disertai dengan terbentuknya jaringan parut. &ediator inCamasi yangdilepaskan pada peradangan kornea juga dapat sampai ke iris dan badansiliar menimbulkan peradangan pada iris. eradangan pada iris dapat dilihatberupa kekeruhan di bilik mata depan. Kadang-kadang dapat terbentuk

    hipopion.

    Keratitis ;akteria'is1. U'kus kornea %neu&okokus

    (anyak ulkus kornea bakteri mirip satu sama lain. Strepto'o''uspneumonia merupakan penyebab ulkus kornea bakteri di banyak bagiandunia. lkus kornea pneumokokus biasanya mun'ul 25-5: jam setelahinokulasi pada kornea yang le'et. "neksi ini se'ara khas menimbulkanulkus berbatas tegas warna kelabu yang 'enderung menyebar se'ara takteratur dari tempat ineksi ke sentral kornea. (atas yang majumenampakkan ulserasi akti dan inHltrasi sementara batas yang

    ditinggalkan mulai sembuh =ulkus serpiginosa akut>.

    apis superHsial kornea adalah yang pertama terlibat, kemudian parenkimbagian dalam. Kornea sekitar ulkus sering bening. (iasanya ada hipopion.Kerokan dari tepian depan ulkus kornea pneumokokus mengandungdiplokokus berbentuk lan'et gram positi.

    ). U'kus kornea %seudo&onas(erawal sebagai inHltrat kelabu atau kuning di tempat epitel kornea yangretak. Sangat nyeri. esi 'enderung 'epat menyebar ke segala arahkarena pengaruh enBim proteolitik yang dihasilkan pseudomonas.&eskipun awalnya superHsial, ulkus ini dapat mengenai seluruh kornea.mumnya terdapat hipopion besar yang 'enderung membesar dengan

    berkembangnya ulkus. "nHltrat dan eksudat berwarna hijau kebiruan,akibat pigmen yang dihasilkan dan patognomonik dengan pseudomonas.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    35/43

    Kasus ulkus kornea pseudomonas dapat terjadi pada abrasi kornea minoratau penggunaan lensa kontak, terutama yang dipakai agak lama.rganisme itu ditemukan melekat pada permukaan lensa kontak lunak.

    Keratitis "irus

    Kelainan mata akibat ineksi herpes simpleks dapat bersiat primer dankambuhan. neksi primer ditandai oleh adanya demam, malaise,limadenopati preaurikuler, konjungti!itis olikutans, bleparitis, dan 2%3 kasusterjadi keratitis epitelial. Kira-kira ;5-;;F kasus bersiat unilateral, walaupunpada 50F atau lebih dapat terjadi bilateral khususnya pada pasien-pasienatopik. "neksi primer dapat terjadi pada setiap umur, tetapi biasanya antaraumur 6 bulan-$ tahun atau 6-2$ tahun.

    Keratitis herpes simpleks didominir oleh kelompok laki-laki pada umur50 tahun ke atas. /ejala-gejala subyekti keratitis epitelial meliputi1 nro'os,otoobia, injeksi perikornea, dan penglihatan kabur. (erat ringannya gejala-gejala iritasi tidak sebanding dengan luasnya lesi epitel, berhubung adanyahipestesi atau insensibilitas kornea. Dalam hal ini harus diwaspadai terhadapkeratitis lain yang juga disertai hipestesi kornea, misalnya pada1 herpesBoster otalmikus,keratitis akibat pemaparan dan mata kering, penggunalensa kontak, keratopati bulosa, dan keratitis kronik. /ejala spesiHk padakeratitis herpes simpleks ringan adalah tidak adanya otoobia. "neksiherpes simpleks laten terjadi setelah 2-3 minggu pas'a ineksi primer.Dengan mekanisnie yang tidak jelas, !irus menjadi inakti dalam neuronsensorik atau ganglion otonom. Dalam hal ini ganglion ser!ikalis superior,ganglion n. Trigeminus, dan ganglion siliaris berperan sebagai penyimpan!irus. amun akhir-akhir ini dibuktikan bahwa jaringan kornea sendiriberperan sebagai tempat berlindung !irus herpes simpleks.

    Keratitis herpes simpleks kambuhan atau laBim disebut keratitis herpessimpleks dibedakan atas bentuk superHsial, prounda, dan bersamaandengan u!eitis atau kerato u!eitis. Keratitis superHsial dapat berupapungtata, dendritik, dan geograHk. Keratitis dendritika merupakan proseskelanjutan dari keratitis pungtata yang diakibatkan oleh perbanyakan !irusdan menyebar sambil menimbulka kematian sel serta membentuk deekdengan gambaran ber'abang. Keratitis dendritika dapat berkembang

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    36/43

    menjadi keratitis geograHka, hat ini terjadi akibat bentukan ulkus ber'abangyang melebar dan bentuknya menjadi o$oid. Dengan demikian gambaranulkus menjadi seperti peta geograH dengan kaki 'abang mengelilingi ulkus.

    Keratitis herpes simpleks bentuk dendrit harus dibedakan dengankeratitis herpes Boster, pada herpes Boster bukan suatu ulserasi tetapi suatu

    hipertropi epitel yang dikelilingi mucus   pla!ues4 selain itu, bentukdendri"orm  lebih ke'il. Keratitis epitelial dapat berkembang menjadi ulkusmetaherpetik, dalam hal ini terjadi perobekan membrana basalis. lkusmetaherpetik bersiat steril, deepitelisasi meluas sampai stroma.ulkus iniberbentuk bulat atau lonjong dengan ukuran beberapa mm dan bersiattunggal.

    ada kasus ini dapat dijumpai adanya edema stroma yang beratdisertai lipatan membrana des'emet. Reaksi iritasi konjungti!a bersiatringan akibat adanya hipestesia. ReCek lakrimasi berkurang, sehinggaproduksi tear &lm  menjadi relati tidak 'ukup. lkus metaherpetik dapatmenetap dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan. ntuk

    penyembuhannya memerlukan waktu sekurang-kurangnya 6 minggu.

     Terdapat dua bentuk keratitis stroma, yaitu keratitis disci"orm  dankeratitis interstitial. Keratitis disci"orm  dihipotesiskan sebagai reaksihipersensiti!itas tipe lambat, sedang keratitis interstitialis terjadi akibatreaksi hipersensiti!itas imun kompek. Karakteristik keratitis disci"ormberupa edema stroma berbentuk lonjong atau gambaran meiingkar seperti'akram dengan ukuran diameter $9 mm, biasanya disertai inHltrat ringan.+dema dapat terbatas pada bagian depan stroma, tetapi dapat juga meluaske seluruh tebal stroma. 'eratic precipitates biasanya dijumpai menempel diendotel kornea belakang daerah edema. Keluhan penderita antara lain1penglihatan kabur, nrocos, rasa tidak enak, dan otoobia terjadi bila disertai

    adanya iritis. ada kasus yang ringan, tanpa disertai nekrosis danneo!askularisasi penyembuhan dapat terjadi dalam beberapa bulan tanpameninggalkan sikatriks. ada kasus yang berat, penyembuhan memerlukanwaktu sampai tahun atau lebih, bahkan sering terjadi penyullt berupapenipisan kornea maupun perorasi. Keratitis disci"orm  dapat pula terjadiakibat ineksi herpes Boster, !arisela, 'ampak, keratitis karena bahan kimia,dan trauma tumpul yang mengenai kornea. ada keratitis disci"orm  dapatdiisolir !irus herpes simpleks dan 'airan akuos.

     Keratitis instertitialis memiliki bentuk ber!ariasi, lesi dapat tunggalmaupun beberapa tempat. /ambaran klinisnya bahkan dapat mirip keratitisbakteri maupun jamur. "nHltrat tampak mengelilingi daerah stroma yang

    edema, dan dijumpai adanya neo!askularisasi. Kadang-kadang dijumpaiadanya inHltrat marginal atau lebih dikenal sebagai (essely ring, didugasebagai inHltrat polimoronuklear disertai reaksi antigen antibodi !irusherpes simpleks. (eberapa penyulit keratitis stroma antara lain1 kornealuluh, des'emeto'ele, penipisan kornea, superineksi, dan perorasi. Terjadinya kornea luluh disebabkan oleh mekanisme akti enBim kolagenase,nekrosis, replikasi !irus, dan eek steroid. +nBim kolagenase dilepaskan olehsd epitel rusak, sel polimoronuklear, dan Hbroblas selama reaksi radang.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    37/43

    0enata'aksanaan Tujuan penatalaksanaan keratitis adalah mengeradikasi penyebab

    keratitis, menekan reaksi peradangan sehingga tidak memperberat destruksipada kornea, memper'epat penyembuhan deek epitel, mengatasi

    komplikasi, serta memperbaiki ketajaman penglihatan. *da beberapa halyang perlu dinilai dalam menge!aluasi keadaan klinis keratitis meliputi1 rasasakit, otoobia, lakrimasi, rasa mengganjal, ukuran ulkus dan luasnyainHltrat.

    enatalaksanaan pada ketratitis pada prinsipnya adalah diberikansesuai dengan etiologi. ntuk !irus dapat diberikan ido@uridine, triCuridinatau a'y'lo!ir. ntuk bakteri gram positi pilihan pertama adalah 'aaBolin,penisilin g atau !an'omisin dan bakteri gram negati dapat diberikantobramisin, gentamisin atau polimi@in b. emberian antibiotik jugadiindikasikan jika terdapat sekret mukopurulen, menunjukkan adanya ineksi'ampuran dengan bakteri. ntuk jamur pilihan terapi yaitu1 natamisin,

    amoterisin atau Cu'onaBol. Selain itu obat yang dapat membantu epitelisasidapat diberikan.

    amun selain terapi berdasarkan etiologi, pada keratitis ini sebaiknya juga diberikan terapi simptomatisnya agar dapat memberikan rasa nyamandan mengatasi keluhan-keluhan pasien. asien dapat diberi air mata buatan,sikloplegik dan kortikosteroid. emberian air mata buatan yang mengandungmetilselulosa dan gelatin yang dipakai sebagai pelumas otalmik,meningkatkan !iskositas, dan memperpanjang waktu kontak kornea denganlingkungan luar. emberian tetes kortikosteroid pada kps ini bertujuan untukmemper'epat penyembuhan dan men'egah terbentuknya jaringan parutpada kornea, dan juga menghilangkan keluhan subjekti seperti otobia

    namun pada umumnya pada pemeberian steroid dapat menyebabkankekambuhan karena steroid juga dapat memperpanjang ineksi dari !irus jikamemang etiologi dari keratitis tersebut adalah !irus.

    amun pemberian kortikosteroid topikal pada keratitis ini harus terusdiawasi dan terkontrol karena pemakaian kortikosteroid untuk waktu lamadapat memperpanjang perjalanan penyakit hingga bertahun-tahun danberakibat timbulnya katarak dan glaukoma terinduksi steroid, menambahkemungkinan ineksi jamur, menambah berat radang akibat ineksi bakteri juga steroid ini dapat menyembunyikan gejala penyakit lain. enggunaankortikosteroid pada keratitis menurut beberapa jurnal dapat dipertimbangkanuntuk diganti dengan nsaid. Dari penelitian-penelitian tersebut telah

    menunjukan bahwa nsaid dapat mengurangi keluhan subjekti pasien dan juga mengatasi peradangannya seperti halnya kortikostroid namun lebihaman dari steroid itu sendiri karena tidak akan menyebabkan katarakataupun glaukoma yang terinduksi steroid.

    ensa kontak sebagai terapi telah dipakai untuk mengendalikan gejala,supaya dapat melindungi lapisan kornea pada waktu kornea bergesekandengan palpebra, khususnya pada kasus yang mengganggu. emberiansiklopegik mengakibatkan lumpuhnya otot sHngter iris sehingga terjadi

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    38/43

    dilatasi pupil dan mengakibatkan paralisis otot siliar sehingga melemahkanakomodasi. Terdapat beberapa obat sikloplegia yaitu atropin, homatropin,dan tropikamida.

    amun atropin =0,$F-2F> merupakan sikloplegik yang sangat kuat dan juga bersiat midriatik sehingga biasanya tidak dijadikan pilihan terapi pada

    keratitis tertentu misalnya kps. +ek maksimal atropin di'apai setelah 30-50menit dan bila telah terjadi kelumpuhan otot akomodasi maka akan normalkembali dalam 2 minggu setelah obat dihentikan. *tropin juga memberikaneek samping nadi 'epat, demam, merah, dan mulut kering. 7omatropin=2F-$F> eeknya hilang lebih 'epat dibanding dengan atropin, eekmaksimal di'apai dalam 20-;0 menit dan akomodasi normal kembali setelah25 jam hingga 3 hari. Sedangkan trokamida =0,$F-F> memberikan eeksetelah $-20 menit, dengan eek maksimal di'apai setelah 20-30 menit danhilang setelah 3-6 jam. bat ini sering dipakai untuk melebarkan pupil padapemeriksaan undus okuli.

    ada keratitis yang telah mengalami penipisan stroma dapat

    ditambahkan lem cyanoacrylate untuk menghentikan luluhnya stroma. (ilatindakan tersebut gagal, harus dilakukan Cap konjungti!a4 bahkan bila perludilakukan keratoplasti. 8lap konjungti!a hanya dianjurkan bila masih ada sisastroma kornea, bila sudah terjadi des'emeto'ele Cap konjungti!a tidak perlu4tetapi dianjurkan dengan keratoplastik lamellar.

    Selain terapi medikamentosa sebaiknya diberikan pula edukasi padapasien keratitis. asien diberikan pengertian bahwa penyakit ini dapatberlangsung kronik dan juga dapat terjadi kekambuhan. asien jugasebaiknya dianjurkan agar tidak terlaru sering terpapar sinar matahariataupun debu karena keratitis ini dapat juga terjadi pada konjungti!itis!ernal yang biasanya ter'etus karena paparan sinar matahari, udara panas,

    dan debu, terutama jika pasien tersebut memang telah memiliki riwayatatopi sebelumnya. asien pun harus dilarang mengu'ek matanya karenadapat memperberat lesi yang telah ada. ada keratitis dengan etiologibakteri, !irus, maupun jamur sebaiknya kita menyarankan pasien untukmen'egah transmisi penyakitnya dengan menjaga kebersihan diri denganmen'u'i tangan, membersihkan lap atau handuk, sapu tangan, dan tissue.

    0ro!nosisrognosis ?uo ad !itam pada pasien keratitis adalah bonam.

    Sedangkan prognosis ungsionam pada keratitis sangat tergantung pada jenis keratitis itu sendiri. Gika lesi pada keratitis superH'ial berlanjut hingga

    menjadi ulkus kornea dan jika lesi pada keratitis tersebut telah melebihi dariepitel dan membran bowman maka prognosis ungsionam akan semakinburuk. 7al ini biasanya terjadi jika pengobatan yang diberikan sebelumnyakurang adekuat, kurangnya kepatuhan pasien dalam menjalankan terapiyang sudah dianjurkan, terdapat penyakit sistemik lain yang dapatmenghambat proses penyembuhan seperti pada pasien diabetes mellitus,ataupun dapat juga karena mata pasien tersebut masih terpapar se'ara

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    39/43

    berlebihan oleh lingkungan luar, misalnya karena sinar matahari ataupundebu.

    emberian kortikosteroid topikal untuk waktu lama dapatmemperpanjang perjalanan penyakit hingga bertahun-tahun serta dapatpula mengakibatkan timbulnya katarak dan glaukoma yang diinduksi oleh

    steroid.

    +.G?AUKOMA/laukoma merupakan suatu neuropati optik yang ditandai denganpen'ekungan O'uppingP diskus optikus dan penyempitan lapang pandangyang disertai dengan peningkatan tekanan intraokuler yang merupakanaktor resiko terjadinya glaukoma. &ekanisme peningkatan tekananintraokuler pada glaukoma dipengaruhi oleh gangguan aliran keluar humora?uos.

    ).1.1. isio'o!i u&or A@uos Tekanan intraokuler ditentukan oleh ke'epatan pembentukan humor

    a?uos dan tahanan terhadap aliran keluarnya dari mata. 7umor a?uosmerupakan 'airan jernih yang mengisi kamera okuli anterior dan posterior.#olume humor a?uos sekitar 2$0 , dan ke'epatan pembentukannya 2,$%menit. Komposisi humor a?uos hampir sama dengan komposisi plasma,yaitu mengandung askorbat,piru!at, laktat, protein, dan glukosa.

    7umor a?uos merupakan media rerakta jadi harus jernih. Sistempengeluaran humor a?uos terbagi menjadi 2 jalur, yaitu sebagian besarmelalui sistem !ena dan sebagian ke'il melalui otot 'iliaris. ada sistem!ena, humor a?uos diproduksi oleh prosesus 'iliaris masuk melewati kamera

    okuli posterior menuju kamera okuli anterior melalui pupil. Setelah melewatikamera okuli anterior 'airan humor a?uos menuju trabekula meshwork keangulus iridokornealis dan menuju kanalis S'hlemm yang akhirnya masuk kesistem !ena. *liran humor a?uos akan melewati jaringan trabekulum sekitar;0 F. Sedangkan sebagian ke'il humor a?uos keluar dari mata melalui ototsiliaris menuju ruang suprakoroid untuk selanjutnya keluar melalui skleraatau sara maupun pembuluh darah. Galur ini disebut juga jalur u!eosklera=0-$F>.).1.). 0atofsio'o!i G'auko&a

    enurunan penglihatan pada glaukoma terjadi karena adanyaapoptosis sel ganglion retina yang menyebabkan penipisan lapisan serat

    sara dan lapisan inti dalam retina serta berkurangnya akson di ner!usoptikus. Diskus optikus menjadi atroH disertai pembesaran 'awanoptik.Kerusakan sara dapat dipengaruhi oleh peningkatan tekananintraokuler. Semakin tinggi tekanan intraokuler semakin besar kerusakansara pada bola mata. ada bola mata normal tekanan intraokuler memilikikisaran 0-22 mm7g.

     Tekanan intraokuler pada glaukoma sudut tertutup akut dapatmen'apai 60-:0 mm7g, sehingga dapat menimbulkan kerusakan iskemik

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    40/43

    akut pada iris yang disertai dengan edema kornea dan kerusakan ner!usoptikus.).1.* K'asifkasi G'auko&a).1.*.1. G'auko&a 0ri&era. G'auko&a Sudut Ter;uka 0ri&er

    /laukoma sudut terbuka primer terdapat ke'enderungan amilial yangkuat. /ambaran patologi utama berupa proses degenerati trabekularmeshwork sehingga dapat mengakibatkan penurunan drainase humor a?uosyang menyebabkan peningkatan takanan intraokuler. ada ;;F penderitaglaukoma primer sudut terbuka terdapat hambatan pengeluaran humora?uos pada sistem trabekulum dan kanalis s'hlemm.

    ;. G'auko&a Sudut Tertutu% 0ri&er/laukoma sudut tertutup primer terjadi pada mata dengan predisposisi

    anatomis tanpa ada kelainan lainnya. *danya peningkatan tekanan

    intraokuler karena sumbatan aliran keluar humor a?uos akibat oklusitrabekular meshwork oleh iris perier).1.*.). G'auko&a Sekunder

    eningkatan tekanan intraokuler pada glaukoma sekunder merupakanmaniestasi dari penyakit lain dapat berupa peradangan, trauma bola matadan paling sering disebabkan oleh u!eitis).1.*.*. G'auko&a Kon!enita'

    /laukoma kongenital biasanya sudah ada sejak lahir dan terjadi akibatgangguan perkembangan pada saluran humor a?uos. /laukoma kongenitalseringkali diturunkan. ada glaukoma kongenital sering dijumpai adanyaepiora dapat juga berupa otoobia serta peningkatan tekanan intraokuler.

    /laukoma kongenital terbagi atas glaukoma kongenital primer =kelainanpada sudut kamera okuli anterior>, anomali perkembangan segmen anterior,dan kelainan lain =dapat berupa aniridia, sindrom owe, sindom Sturge-eber dan rubela kongenital>.).1.+. 0eni'aian G'auko&a).1.+.1. Tono&etri

     Tonometri merupakan suatu pengukuran tekanan intraokuler yangmenggunakan alat berupa tonometer /oldman. 8aktor yang dapatmempengaruhi biasnya penilaian tergantung pada ketebalan kornea masing-masing indi!idu. Semakin tebal kornea pasien maka tekanan intraokuleryang di hasilkan 'enderung tinggi, begitu pula sebaliknya, semakin tipis

    kornea pasien tekanan intraokuler bola mata juga rendah. Tonometer yang banyak digunakan adalah tonometer S'hiotB karena

    'ukup sederhana, praktis, mudah dibawa, relati murah, kalibrasi alat mudahdan tanpa komponen elektrik.

    enilaian tekanan intraokuler normal berkisar 0-22 mm7g. ada usialanjut rentang tekanan normal lebih tinggi yaitu sampai 25 mm7g. adaglaukoma sudut terbuka primer , 32-$0F pasien ditemukan dengan tekananintraokuler yang normal pada saat pertama kali diperiksa.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    41/43

    ).1.+.). 0eni'aian Diskus O%tikusDiskus optikus yang normal memiliki 'ekungan di bagian tengahnya.

    ada pasien glaukoma terdapat pembesaran 'awan optik atau pen'ekungansehingga tidak dapat terlihat sara pada bagian tepinya.).1.+.*. 0e&eriksaan ?a%an!an 0andan!

    /angguan lapangan pandang pada glaukoma dapat mengenai 30derajat lapangan pandang bagian 'entral.

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    42/43

    /olongan V2-adrenergik agonis obat ini dibagi menjadi 2 yaitu selektidan tidak selekti. /olongan V2-adrenergi' agonis yang selekti misalnyaapraklonidin memiliki eek menurunkan produksi humor a?uos,meningkatkan aliran keluar humor a?uos melalui trabekula meshworkdengan menurunkan tekanan !ena episklera dan dapat juga meningkatkan

    aliran keluar u!eosklera.8armakokinetik dari pemberian apraklonidin F dalam waktu jamdapat menghasilkan penurunan tekanan intraokuler yang 'epat paling sedikit20F dari tekanan intraokuler awal. +ek maksimal dari apraklonidin dalammenurunkan tekanan intraokuler dapat terjadi sekitar 3-$ jam setelahpemberian terapi."ndikasi penggunaan apraklonidin untuk mengontrol peningkatan akuttekanan intraokuler pas'a tindakan laser. Sedangkan kontraindikasipemakaian obat ini apabila pasien dengan mono amin oksidase =&*> dantrisiklik depresan karena mempengaruhi metabolisme dan uptakekatekolamin.

    ).).1.*. 0en!ha&;at Kar;onat Anhidrasea. Asetaso'a&id Ora'

    *setasolamid oral merupakan obat yang sering di gunakan karenadapat menekan pembentukan humor a?uos sebanyak 50-60F. (ekerjaeekti dalam menurunkan tekanan intraokuler apabila konsentrasi obatbebas dalam plasma W2,$ &.6,: *pabila diberikan se'ara oral,konsentrasi pun'ak pada plasma dapat diperoleh dalam 2 jam setelahpemberian dapat bertahan selama 5-6 jam dan menurun dengan 'epatkarena ekskresi pada urin.

    "ndikasi asetasolamid terutama untuk menurunkan tekananintraokuler, men'egah prolaps korpus !itreum, dan menurunkan tekanan

    introkuler pada pseudo tumor serebri. Kontraindikasi relati untuk sirosis hati,penyakit paru obstrukti menahun, gagal ginjal, diabetes ketoasidosis danurolithiasis.

    +ek samping yang paling sering dikeluhkan parastesi dan inisialdiuresis, sedangkan eek lain yang dapat mun'ul apabila digunakan dalam jangka lama antara lain metali' taste, malaise, nausea, anoreksia, depresi,pembentukan batu ginjal, depresi sumsum tulang, dan anemia aplastik.2;. 0en!ha&;at Kar;onat Anhidrase To%ika'

    enghambat karbonat anhidrase topikal bersiat larut lemak sehinggabila digunakan se'ara topikal daya penetrasi ke kornea relati rendah.emberian dorsolamid topikal akan terjadi penetrasi melalui kornea dan

    sklera ke epitel tak berpigmen prosesus siliaris sehingga dapat menurunkanproduksi humor a?ueus dan 7 dapatmenurunkan tekanan intraokuler sebesar $-20F."ndikasi pemberian untukmengontrol glaukoma baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebagai

  • 8/16/2019 mg 1 blok 3.6

    43/43

    obat tunggal atau kombinasi. "ndikasi lain untuk men'egah kenaikan tekananintraokuler pas'a bedah intraokuler. +ek samping lokal yang dijumpaiseperti mata pedih, keratopati pungtata superHsial, dan reaksi alergi. +eksamping sistemik jarang dijumpai seperti metali' taste, gangguangastrointestinal dan urtikaria.

    ).).). asi'itasi A'iran Ke'uar u&or A@ueus).).).1. 0arasi&%ato&i&etik/olongan obat parasimpatomimetik dapat menimbulkan eek miosis

    pada mata dan bersiat sekresi pada mata, sehingga menimbulkan kontraksimuskulus 'iliaris supaya iris membuka dan aliran humor a?uos dapat keluar.).).).). Ana'o! %rosta!'andin

    *nalog prostaglandin merupakan obat lini pertama yang eektidigunakan pada terapi glaukoma misalnya, latanopros. atanoprosmerupakan obat baru yang paling eekti katena dapat ditoleransi denganbaik dan tidak menimbulkan eek samping sistemik.8armakokinetiklatanopros mengalami hidrolisis enBim di kornea dan diaktikan menjadi

    asam latanopros. enurunan tekanan intraokuler dapat dilihat setelah 3-5 jam setelah pemberian dan eek maksimal yang terjadi antara :-2 jam.