Kuli Ah Bios El 2010
Transcript of Kuli Ah Bios El 2010
Robert Hooke (1635 – 1703 )PENDAHULUAN
-Antonie van Leeuwenhoek (1674): Sel spermatozoa
-T Schwann & M Schleiden (1839) : Sel adalah unit dasar kehidupan.
-Robert Brown (1831) : Inti dalam sel merupakan komponendasar yang selalu ada dalam sel
-R Virchow (1859) :Omnis cellula e cellula (pembelahan)Pewarisan bahan genetis
-W Schultze (1860) :Materi hidup sel (protoplasma)Protoplasma terdiri daerah sitoplasma(cairan sel) dan nukleoplasma/karioplasma
Perbedaan Sitoplasma (plasma sel) dan Karioplasma/nukleoplasma (plasma inti):
Sitoplasma memiliki selaput luar: membran plasma/plasmalemma (membran sel)
Nukleoplasma memiliki selaput luar:karyotheca (membran inti) membedakan sel prokariotik dan eukariotik
MIKROSKOP
Mikroskop ada 2 jenis:
-Mikroskop cahaya -Mikroskop elektron
Robert Brown's microscope
Different types of microscopes Can be used to visualize different sized
cellular structures
Una
ide
d e
ye
1 m
0.1 nm
10 m
0.1 m
1 cm
1 mm
100 µm
10 µ m
1 µ m
100 nm
10 nm
1 nm
Length of somenerve and muscle cells
Chicken egg
Frog egg
Most plant and Animal cells
Smallest bacteria
Viruses
Ribosomes
Proteins
Lipids
Small molecules
Atoms
NucleusMost bacteriaMitochondrion
Lig
ht m
icro
sco
pe
Ele
ctro
n m
icro
sco
pe
Ele
ctro
n m
icro
sco
pe
Figure 6.2
Human height
Measurements1 centimeter (cm) = 102 meter (m) = 0.4 inch1 millimeter (mm) = 10–3 m1 micrometer (µm) = 10–3 mm = 10–6 m1 nanometer (nm) = 10–3 mm = 10–9 m
MIKROSKOP CAHAYA
MIKROSKOP BIASAMenggunakan cahaya sebagai pemantul bayangan obyek, mempunyai kombinasi 2 lensa : obyektif dan okuler, mampu membantu melihat benda hingga ukuran 0.0001 mm, untuk melihat bagian kasar sel (ex: inti sel, dinding sel, plastida dll
MIKROSKOP CAHAYA
MIKROSKOP FASE KONTRASMikroskop cahaya yang mampu membiaskan cahaya dengan sistem optik
khusus, dapat melihat sel tanpa bantuan pewarnaan, manfaat untuk mengamati sel yang hidup atau sel hasil penanaman
MIKROSKOP FLOURESENSI
Mikroskop cahaya menggunakan sinar ultra violet, bagian sel akan berflouresen/berbinar, manfaat untuk menemukan sel kanker, sel akan berbinar lebih terang karena kandungan DNA tinggi dibanding sel normal, penentuan sel mengandung kromosom Y untuk memilih jenis kelamin janin
Mikroskop fluorecens
MIKROSKOP ELEKTRON
Knoll & Ruska (1932): Mengganti cahaya dengan elektron untuk pemantulan bayangan suatu obyek; bagian yang tebal lebih banyak mengabsorbsi elektron daripada bagian yang tipis; mampu memperbesar benda hingga 100.000x (mikroskop cahaya 1000x)
Mikroskop elektron dikenal ada 2 jenis:-MET (mikroskop elektron transmisi)-MES (mikroskop elektron (scanning)
Perbedaan: MES mampu menampilkan obyek yang bersifat stereometris dan perbesaran hanya 10.000x
CARA MEMPELAJARI SEL
-Sediaan basah/segar-Mikroteknik-Penanaman sel-Sitokimia-Biokimia-Sitokimia-Biokimia-Sitogenetika-Freeze-fracture-Sentrifugasi-Autoradiografi-Difraksi sinar X
-Sediaan basah/segar
-Mikroteknik:Bagian sel diamati dengan cara pembuatan preparat terlebihdahulu, agar tampak jelas ketika diamati dibawah mikroskopAlat: Mikrotom, mampu mengiris jaringan hingga ketebalan4-5 mikrometer, untuk diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya.Sedangkan Ultratom/ultra-mikrotom/ultra cut, mampu membuat sayatan jaringan hingga 0.005-0.1 mikrometer, untuk diamati di bawah mikroskop elektron.Dikenal juga alat Kriostat: Mikrotom + Freezer/pendingin
-Penanaman sel : Penanaman sel pada suatu media yang cocok, perlu penambahan anti biotik untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme dan media harus di ganti dalam periode tertentu untuk mengurangi tumpukan hasil metabo lisme.
Fungsi: Mengamati metabolisme serta pembelahan sel, mekanisme infeksi virus dan bakteri, kariotipe/penyusunan kromosom sel.
-Sitokimia: Reaksi kimia sel pada jaringan setelah diberi enzim dan diamati terbentuknya senyawa yang tak larut dan berwarna khas dengan menggunakan mikroskop
Fungsi: Susunan kimia sel dapat ditentukan dengan adanya reaksi kimia.
-Biokimia: Menganalisa susunan kimia organel dalam alat di laboratorium, dengan perlakuan pemecahan dinding sel dan sentrifugasi, endapan yang timbul dianalisa secara kimia.
-Sitogenetika Mengamati sel dengan melihat susunan genetis secara khusus
Fungsi: Mengamati susunan DNA, sifat kromosom dalam bentuk kromatin, pindah si- lang, kawin silang.
-Freeze-fracture : Pengamatan sel dengan cara pembuatan cetakan pada permukaan sel.
Cara: Sel dibekukan mendadak dalam nitrogen cair dalam suhu -180 celcius, kemudian sel dipecah dalam ruang hampa udara, kemudian dibuat cetakan menggunakan bahan karbon dan platina atau emas yang dipanaskan dalam ruang hampa udara. Selanjutnya fragmen sel dilarutkan/dibersihkan dari ce- kan dengan asam sehingga terbentuk cetakan dalam 3 dimensi.
-Sentrufugasi :
Jaringan dihomogenkan/dihancurkandisentrifuse 1 g selama, 20 menit, ambil supernatan yg mengandung
homogenat sel/jaringan yang dihancurkan
Supernatan di sentrifuse 1000g, selama 10 menit, intisel akan terendapkan
Supernatan di sentrifuse 20.000 g, selama 20 menit, mitokondria dan lisosom akan terendapkan
Supernatan di sentrifuse 80.000 g, selama 60 menit, mikrosoma akan terendapkan
Supernatan + Na-deoksikolat, disentrifuse 150.000g, selama 3 jam, akan terendapkan retikulum endoplasma pada lapisan atas dan ribosom pada
lapisan bawah
Tissuecells
Homogenization
Homogenate1000 g(1000 times theforce of gravity)
10 min Differential centrifugation
Supernatant pouredinto next tube
20,000 g20 min
Pellet rich innuclei and
cellular debris
Pellet rich inmitochondria(and chloro-plasts if cellsare from a
plant)
Pellet rich in“microsomes”
(pieces of plasma mem-branes and
cells’ internalmembranes)
Pellet rich inribosomes
150,000 g3 hr
80,000 g60 min
Figure 6.5
-Autoradiografi Pengamatan sel dengan perlakuan pada jaringan diberi bahan radioaktif (isotop) dan diwarnai dengan perak bromida
-Difraksi sinar X Pengamatan sel dengan perlakuan sinar X
Fungsi: Mengetahui susunan kimia sampai tingkat susunan molekul zat-zat yang terkandung dalam sel.
ULTRASTRUKTUR SEL
Sel Manusia
These complex questions can be answered with one very short word, cells! The human body is made up of approximately 100 trillion (100, 000, 000, 000, 000) cells!
ORGANEL DAN FUNGSI
I. PLASMALEMMA/MEMBRAN PLASMATempat berlangsungnya difusi secara selektif, transport
aktif, cytosis, penerimaan dan penyampaian rangsangan serta respon, komunikasi, dan pertahanan.
H. Davson & J Danielli (1935):Struktur plasmalemma/membran plasma bermodelkue sandwich
JD Robertson (1959):-Plasmalemma/membran plasma terdiri atas 3 lapis (trilaminar): Lapisan luar (gelap); Lapisan tengah (terang); Lapisan dalam (gelap) dengan ketebalan masing-masing 2.5 nm. -Tersusun atas 40% lemak; 60% protein. Lemak terdiri: phospolipid dan kolesterol (letak diantara phospolipid).Lapisan luar terdapat glikolipid atau glikoprotein (gabungan karbohidratdan lemak atau protein)-Pori (lobang halus): diduga tersebar di permukaan plasmalema dan dilapisi oleh protein dan lemak
SJ Singer & G Nicholson (1972)Plasmalemma terkandung 2 golongan protein:
1. Protein ekstrinsik/periferal Terletak sebelah luar membran & mudah terekstraksi2. Protein intrinsik/integral Terletak diantara molekul lemak & sulit terekstraksi
Membran sel: Sandwich
Membran sel: Trilaminar
FUNGSI PROTEIN INTRINSIK DAN EKSTRINSIK:
1.Sebagai pembawa dalam proses perembesan zat, dengan cara mengikatsuatu molekul tertentu (terjadi pada proses difusi dan transport aktif)
2.Sebagai sistem enzim, untuk menyelesaikan pencernakan protein, karbohidrat, maupun lemak seperti dijumpai pada
plasmalemma/membran sel pada sel epitel usus halus.
3.Sebagai reseptor yang berfungsi mengenal antigen, neurotransmitter, zat yang akan di cytosis, hormon.
4.Sebagai contact inhibition karena terdapat protein yang harus dipunyai oleh sel normal untuk mengenal sel tetangga, juga mencegah proses motosis yang tidak terkendali dan bertualang. Sel kanker tidak mampu saling
kenal dengan sel yang lain karena kehilangan contact inhibition, sehingga sel kanker akan terus bermitosis membentuk gumpalan sel yang tidak
mampu berkomunikasi, bersifat liar dan bertualang.
PERTAUTAN SEL
Makhluk multiseluler terdiri dari kumpulan sel dan memiliki daerah pertautan antar sel tetangga (Junctional Complex).
Fungsi: terbina komunikasi dan pemerataan sebaran zat, sehingga terjadi koordinasi dan inter-relasi dalam melakukan aktivitas
Macam pertautan sel pada hewan: tumbuhan :1. Desmosom 1. Plasmodesma2. Tight Junction3. Gap Junction
-Desmosom: Berupa kepingan berbentuk cakram, membentuk setangkup dengan desmosom sel tetangga, ukuran 0.3 mikrometer, jarak antar pasangan kepingan 22-35 nm. Desmosom banyak terdapat pada sel otot jantung dan kulit. Fungsi: mengantar tenaga mekanis, pergerakan sel tetangga
Tight Junction:
Nama lain:-Zona occludens apabila berbentuk seperti pita-Facia occludens apabila terdiri dari beberapa pita
Fungsi:1.Sebagai barrier permeabilitas2.Menciptakan potensial listrik antara 2 permukaan plasmalemma3.Merekat sel tetangga
Types of Intercellular Junctions in animals
Tight junctions prevent fluid from moving across a layer of cells
Tight junction
0.5 µm
1 µm
Spacebetweencells
Plasma membranesof adjacent cells
Extracellularmatrix
Gap junction
Tight junctions
0.1 µm
Intermediatefilaments
Desmosome
Gapjunctions
At tight junctions, the membranes ofneighboring cells are very tightly pressedagainst each other, bound together byspecific proteins (purple). Forming continu-ous seals around the cells, tight junctionsprevent leakage of extracellular fluid acrossA layer of epithelial cells.
Desmosomes (also called anchoringjunctions) function like rivets, fastening cellsTogether into strong sheets. IntermediateFilaments made of sturdy keratin proteinsAnchor desmosomes in the cytoplasm.
Gap junctions (also called communicatingjunctions) provide cytoplasmic channels fromone cell to an adjacent cell. Gap junctions consist of special membrane proteins that surround a pore through which ions, sugars,amino acids, and other small molecules maypass. Gap junctions are necessary for commu-nication between cells in many types of tissues,including heart muscle and animal embryos.
TIGHT JUNCTIONS
DESMOSOMES
GAP JUNCTIONS
Figure 6.31
Gap Junction:
Nama lain: NexusDaerah pertautan antara sel tetangga, terdiri dari sepasang kepingan.
Fungsi:1.Komunikasi antar sel tetangga2.Tempat transport ion dan metabolit serta zat induktor3.Mengalirkan rangsangan4.Kordinasi gerakan dan aktivitas 5.Pemerataan sebaran zat
DINDING SEL
Dijumpai hanya pada sel tumbuhan, terdiri atas selulosa, tebal 1-10 mikrometer (100-1000 x tebal membran sel/plasmalemma), tidak berwarna/bening
Dinding SelDinding sel hanya terdapat pada sel
tumbuhan. Dinding sel itu tipis, berlapis-lapis, dan pada tahap awalnya lentur. Lapisan dasar yang terbentuk pada saat pembelahan sel terutama adalah pektin, zat yang membuat agar-agar mengental. Lapisan inilah yang merekatkan sel-sel yang berdekatan. Setelah pembelahan sel, tiap belahan baru membentuk dinding dalam dari serat selulosa. Dinding ini terentang selama sel tumbuh serta menjadi tebal dan kaku setelah tumbuhan dewasa. (Sumber: Time Life, 1984).
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah.
Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata.
Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Plant Cell WallsAre made of cellulose fibers embedded in
other polysaccharides and proteinMay have multiple layers
Central vacuoleof cell
Plasmamembrane
Secondarycell wall
Primarycell wall
Middlelamella
1 µm
Centralvacuoleof cell
Central vacuole
Cytosol
Plasma membrane
Plant cell walls
PlasmodesmataFigure 6.28
Plants: PlasmodesmataPlasmodesmata
Are channels that perforate plant cell walls
Interiorof cell
Interiorof cell
0.5 µm Plasmodesmata Plasma membranes
Cell walls
Figure 6.30
SitoplasmaSitoplasma merupakan cairan yang terdapat di
dalam sel, kecuali di dalam inti dan organel sel. Khusus cairan yang terdapat di dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid, yaitu tidak padat dan tidak cair. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air yang berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel.
Sitoplasma ditunjukkan berwarna pink,yang menjadi tempat organel-organel sel.
.
Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir semua kegiatan metabolisme berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental (merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks. Organellah yang menjalankan banyak fungsi kehidupan: sintesis bahan, respirasi (perombakan), penyimpanan, serta reaksi terhadap rangsang. Sebagian besar proses di dalam sitoplasma diatur secara enzimatik.
Disamping air di dalamnya terlarut banyak molekul-molekul kecil, ion dan protein. Ukuran partikel terlarut antara 0,001-0,1 µm dan bersifat transparan. Koloid sitoplasma dapat berubah dari sol ke gel begitu sebaliknya. Sol terjadi jika konsentrasi air tinggi, sedang gel saat konsentrasi air rendah.
Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain:
Retikulum endplasmaRibosomMitokondriaBadan golgiLisosom, dll
RETICULUM ENDOPLASMA
Porter (1945), menemukan jala-jala yang halus pada sitoplasma seperti saluran/terusan yang berjajar melengkung dan berhubungan dengan seluruh sitoplasma. Saluran seperti jala disebut: Cisterna. Pada cisterna terdapat butiran padat dan besar (Granula) yang tersusun oleh protein.
Ada 2 jenis reticulum endoplasma (ER):1. Reticulum endoplasma kasar (REK)2. Reticulum endoplasma halus (REH)
Disebut REK, karena pada lapisan luar banyak melekat ribosom dan tampak berupa saluran panjang berjajar melengkung teratur, bersifat basofil karena banyak dilekati asam nuklet.Tempat melekatnya ribosom pada REK adalah mikrosom, bersifat asidofil karena tidak dilekati asam nukleat.
Disebut REH, karena pada lapisan luar tidak terdapat ribosom dan tampak seperti pembuluh atau gelembung (vesikuler/vesikel)
REK dan REH saling berhubungan untuk bekerja sama dalam melakukan aktivitas sel.
A animal cell:
Rough ER Smooth ER
Centrosome
CYTOSKELETON
Microfilaments
Microtubules
Microvilli
Peroxisome
Lysosome
Golgi apparatus
Ribosomes
In animal cells but not plant cells:LysosomesCentriolesFlagella (in some plant sperm)
Nucleolus
Chromatin
NUCLEUS
Flagelium
Intermediate filaments
ENDOPLASMIC RETICULUM (ER)
Mitochondrion
Nuclear envelope
Plasma membrane
Figure 6.9
Endoplasmic Reticulum (ER)Means “little net within the cytoplasm”Internal membrane system with a lipid bilayer + proteins.
Weaved in sheets- forming channels.Outer membrane of the nuclear envelope is continuous with the ER membrane.
Some regions have embedded ribosomes.
The ER MembraneIs continuous with the nuclear envelope
Smooth ER
Rough ER
ER lumen
Cisternae
RibosomesTransport vesicle
Smooth ER
Transitional ER
Rough ER 200 µm
Nuclearenvelope
Figure 6.12
Two Types of (ER)1. Rough ER: heavily studded with ribosomes- protein synthesis. Proteins have signal sequences which direct to a docking site on the surface of the ER.
2. Smooth ER: lack ribosomes; have enzymes embedded in membrane for carbohydrate and lipid synthesis.
3. Both secrete finished products in transport vesicles.
Functions of Smooth ER
The smooth ER:Synthesizes lipidsMetabolizes carbohydratesStores calciumDetoxifies poison
RIBOSOM
Ribosom terdapat bebas dalam sitoplasma atau menempel pada gelembung-gelembung yang berdinding membran.Ribosom yang bebas berfungsi untuk sintesa proteinRibosom terdiri atas 2 subunit:
- sub unit besar - sub unit kecil
SINTESA PROTEIN
Untuk sintesa protein dalam sel dibutuhkan:
1. DNA
2. RNA
3. Asam amino
4. Enzim
Molekul DNA berperanan sebagai informasi yang merupakan rangkaian gene atau kodon
Informasi tersebut harus dipindahkan dahulu sebelum sampai ke dalam sitoplasma yang mengandung ribosom.
Untuk penyampaian informasi dibutuhkan molekul-molekul RNA
DNA
68
STRUKTUR
RNA
3 Jenis RNA: Messenger RNA = m RNA sebanyak 5%Transfer RNA = t RNA sebanyak 20%Ribosomal RNA = r RNA sebanyak 75%
Massenger RNA
Molekul RNA hampir sama dengan molekul DNA dengan perbedaan:1. Biasanya terdiri atas sebuah untaian tunggal2. Mempunyai basa: adenin, cytosin, guanin dan urasil3. Gugus gula: ribose
Dinamakan massenger RNA (m RNA) karena berfungsi sebagai “duta” sehingga dikenal juga d RNA, merupakan cetakan dari molekul
M RNA merupakan bentuk komplementer molekul DNA yang dipakai sbg pola:
Jalur I DNA: TAC CAA TTG………GAG ATT TAC TGT
Jalur mRNA: AUG GUU AAC………CUC UAA AUG CAC
Pembentukan molekul mRNA dengan molekul DNA sebagai pola disebut:TRANSKRIPSI yang berfungsi untuk memindahkan informasi yang berupa kode genetik. Pembentukan mRNA diperlukan enzim RNA Polimerase
M RNA yang terbentuk akan meninggalkan inti sel melalui lubang-lubang inti untuk masuk ke sitoplasma
Purines & Pyrimidines
N
N NH
N
NH2
HN
N NH
N
O
H2N
N
NH
NH2
O
NH
NH
O
O
adenine (A) guanine (G) cytosine (C) uracil (U)
N
N NH
N
NH2
H3C
+HN
N NH
N
O
H2N
CH3+
N
NH
NH2
O
CH3+NH
NH
HN
O
O
1-methyladenine (m1A) 7-methylguanine (m7G) 3-methylcytosine (m3C) pseudouracil ()
Nucleoside bases found in RNA:
Nucleic acids are polymers of nucleotides. Each nucleotide includes a base that is either a purine (adenine or guanine), or a pyrimidine (cytosine, uracil, or thymine).
Some nucleic acids contain modified bases. Examples:
N
N NH
N
NH2
HN
N NH
N
O
H2N
N
NH
NH2
O
NH
NH
O
O
adenine (A) guanine (G) cytosine (C) uracil (U)
N
N NH
N
NH2
H3C
+HN
N NH
N
O
H2N
CH3+
N
NH
NH2
O
CH3+NH
NH
HN
O
O
1-methyladenine (m1A) 7-methylguanine (m7G) 3-methylcytosine (m3C) pseudouracil ()
Nucleoside bases found in RNA:
Examples of modified bases found in tRNA:
Transfer RNA (t RNA)Kelompok RNA yang terdiri atas molekul-molekul RNA kecil-kecil yang berfungsiUntuk mengenal kodon yang terdapat pada mRNA dan sekaligus mengenali asam amino yang khusus sesuai dengan kodon yang ada.
Struktur t RNA berbentuk seperti daun semanggi (Holley)
Pada molekul t RNA terdapat 4 ujung yang penting:1.Ujung perangkai asam amino (aseptor)2.Ujung pengenal kodon yang disebut anti kodon3.Ujung pengenal bagi enzim asam amino yang bersangkutan4.Ujung pengenal ribosom yang sama untuk semua t RNA
PENGENAL ENZIM
PENGENAL ASAM AMINO
Tiap asam amino terdapat enzim khusus yang berguna untuk mengaktifkan gugus karboksil asam amino tersebut (ujung pengenal enzim)
Antikodon akan mendekati kodon sesuai pada m RNA yang bersangkutan, sedangkan t RNA dengan anti kodon tersebut mempunyai ujung-ujung lain yang khusus untuk merangkai asam amino yang cocok (aseptor), letak aseptor berhadapan dengan anti kodon.
Seperti juga m RNA maka t RNA di buat dalam inti sel.
Ribosomal RNA (r RNA)
R RNA merupakan RNA yang terbanyak yang terdapat dalam sebuah sel. Molekul r RNA dibentuk dalam inti sel, kemudian menempati ribosom dalam sitoplasma.
Ribosom sebagai tempat sintesa protein sekaligus merupakan mesin yang akan mengatur dan memilih komponen komponen yang terlibat dalam sintesa protein.
Ribosom terdiri 2 sub unit:-Sub unit besar (akan mengikat t RNA yang sesuai)-Sub unit kecil (akan mengikat m RNA)
Nukleus
Nukleus
Umum terdapat pada sel eukariot
Tempat mayoritas material genetik sel (DNA – yg jg tdpt pd mitokondria & kloroplas
Mengandung komponen & enzim yg diperlukan dlm proses transkripsi & translasi material genetik
Struktur nukleus
Nukleus tdr atas :Selaput intiStruktur internal :
Kromatin : kompleks DNA & protein Matriks inti : network protein fibillar Lamina inti : network protein fibillar dibawah
selaput Nukleolus : struktur amorfus & kompak dmn
gabungan ribosom menempati nukloeplasma.
Struktur nukleus
Struktur nukleus
Fungsi nukleus
Menyimpan gen pada kromosom
Mengatur gen dlm kromosom dlm proses pembelahan sel
Mentransport faktor regulasi & produk gen melewati pori inti
Menghasilkan pesan (mRNA) yang mengkode protein
Menghasilkan ribosom dalam nukleus
Mengatur DNA uncoiling dlm replikasi gen
Selaput inti (Nuclear envelope)Memisahkan sitoplasma dengan bagian internal inti
Double membran
Membran luar berhubungan dg sitoplasma, membran dlm memisahkan dg bag luar & menghadap interior dlm inti
Tdpt perforasi dg adanya pori 70-90 nm
Pori inti menyerupai cincin yg berisi protein (annulus) yg mengatur pergerakan molekul besar spt DNA & protein
Fungsi selaput inti
Memisahkan materi genetik dari sitoplasma
Memisahkan RNA immature dari elemen translasi (mRNA harus diproses dulu sblm ditranslasi)
Mengatur masuk keluarnya molekul bsr & kompleks
Kompleks pori inti
Pori inti berhubungan dg tingkat aktivitas inti
20 pori per μm persegi selaput inti, 3000-4000 per nukleus mamalia
Berperan dlm transport inti-sitoplasma
Struktur pori inti
Tbtk pd daerah dlm & luar membran / selaput inti akibat menyatunya 2 lapis lipid dr slpt dlm & slpt luar
Diameter 120 nm, tdr atas lbh dr 100 mcm protein yg berbeda
Tdr dr sub unit2 berdiameter 15-20 nm yg mbtk suatu cincin, dmn tiap sub unit menghadap dlm mbtk struktur spt roda.
Kromatin
Merupakan material inti yg mengandung kode genetik
Kode genetik tsb tersimpan dlm kromosom
Bdsk daya serapnya thdp lar pewarna dibedakan mjd 2 : heterokromatin (menyerap wrn dg kuat) & eukromatin (kurang kuat menyerap wrn)
Heterokromatin merup btk rapat (condensed) dr kromatin, shg terlihat spt noda yg rapat. Bnyk terlihat saat sel istirahat, spt limfosit atau sel memori yg menanti antigen asing. Heterokromatin inaktif dlm transkripsi
Eukromatin bbtk halus, bnyk tdpt dlm keadaan aktif (sel aktif melakukan transkripsi).
Kromatin
Berdasarkan lokasinya kromatin dibedakan mjd 3 daerah : Kromatin perinukleolar, berada di sekell
nukleolusKromatin internukleolar, berada dlm nukleolusKromatin periferal, berikatan dg selaput sel.
Kromatin nukleolar & periferal merup heterokromatin
Kromatin
Ditinjau dr peranannya sbg materi genetik, heterokromatin dibagi mjd 2 : heterokromatin fakultatif & heterokromatin konstitutif.
Heterokromatin konstitutif selamanya tdk aktif & tetap dlm keadaan mampat selama daur hdp sel
Heterokromatin fakultatif tdk selamanya berada dlm keadaan mampat. Pd saat ttt secara ajeg kromatin ini terurai & saat terurai mrk dpt disalin
Dr analisis kimia ternyata kromatin tdr dr DNA, RNA & protein. Protein yg tdpt di kromatin tdr dr 2 jenis : histon & non-histon
KromatinHiston merupakan protein bersifat sangat basa, yg
disebabkan oleh adanya asam amino lisin & arginin dlm jml cukup bnyk.
Protein non-histon tdpt lbh dr bbrp ratus jenis, bervariasi sesuai dg jenis selnya, mis. Aktin, tubulin, RNA polimerase, asetil transferase dll
146 pasang basa DNA, 1 oktamer histon. 8 buah histon mbtk oktamer yg tdr dr 4 psg masing2 : H2A, H2B, H3 & H4
Set 8 histon tsb dsbt nuklosome, 10 nm fibril nukleoprotein. Nukleosome dipisahkan oleh daerah antara 4 nm filamen DNA
Kromosom
Sblm pembelahan sel (stlh sintesis DNA), kromatin mengalami pembelahan kondensasi mbtk individu kromosom metafase, yg nampak sbg sepasang kromatid (tampak spt 2 pasang lengan)
KromosomJmlh kromosom di dlm sel berbeda2 sesuai jns
organismenya
Btk & ukuran kromosom selama mitosis berubah2 , sebag bsr memp 2 lengan & tdpt lekukan dsbt kinetokor / sentromer
Sentromer ini merup tempat melekatnya kromosom pd mikrotubul dr gelendong mitosis & sekaligus sbg pusat pergerakan kromosom pd stadium anafase.
Kromosom tanpa sentromer dsbt kromosom asentrik & umumnya gagal memisahkan diri selama pembelahan sel.
Kromosom saat interfase seakan2 hilang, yg tampak dlm nukleus hanya anyaman filamen halus, dsbt kromatin
Matriks inti
Merupakan jaringan fibril protein dlm sel, fgs tdk pasti tp diduga terlibat dlm maintenance btk inti
Berperan dlm pengaturan & pemisahan kromatin
Berperan sbg mesin perlekatan pd proses transkripsi & replikasi & membantu keluarnya mRNA dr inti
Lamina inti
Tdr dr jaringan yg teratur dr filamen (protein) berdiameter 10 nm yg melekat pd bag dlm membran.
Bfgs sbg tempat perlekatan kromatin, memperkuat selaput inti
Nukleolus (anak inti)
Tdpt 1 / lebih, tdpt di dlm nukleus
Bbtk sferik sbg massa granul & fiber yg pekat
Merupakan tempat kromosom dg banyak kopi gen yg diperlukan utk sintesis ribosom, RNA & protein ribosom. Pd sel sehat dihasilkan 10.000 ribosom per menit.
Golgiapparatus
TEM of Golgi apparatus
cis face(“receiving” side ofGolgi apparatus)
Vesicles movefrom ER to Golgi Vesicles also
transport certainproteins back to ER
Vesicles coalesce toform new cis Golgi cisternae
Cisternalmaturation:Golgi cisternaemove in a cis-to-transdirection
Vesicles form andleave Golgi, carryingspecific proteins toother locations or tothe plasma mem-brane for secretion
Vesicles transport specificproteins backward to newerGolgi cisternae
Cisternae
trans face(“shipping” side ofGolgi apparatus)
0.1 0 µm16
5
2
3
4
Functions of the Golgi Apparatus
Figure 6.13
1. MITOKONDRIA2. KLOROPLAS
Organela pembangkitan tenaga
Mitokondria dan kloroplas
Mitokondria
Mito = benang, chondrion = granulaPertama kali ditemukan oleh Kollicker (1850)Benda, menamakan mitochondrion (pl.,
mitochondria) sebab kenampakannya seperti benang di mikroskop cahaya
Michaelis (1900) memberi pewarnaan Janus green B sebagai warna khas untuk mitokondria
Mitokondria
Bentuk jorong (seperti sosis)Diameter 0,5-1,0 µm, panjang 7 µmSemakin sedikit jumlah mitokondria semakin
besar ukuran mitokondria di dalam selMitokondria tidak berhubungan dengan
sistem endomembran
Bagian-bagian mitokondria :
Selaput sebelah luar (outer membrane)Selaput sebelah dalam (inner membrane)Matriks (berisi cairan kental/gel)Ruang antar selaput (inter-membrane) yang
berisi cairan lebih encerMitokondria berisi bermacam-macam enzim.Di bagian matriks terdapat banyak enzim-
enzim untuk siklus asam trikarboksilat.
Mitokondria
Selain enzim-enzim untuk reaksi dalam siklus asam trikarboksilat juga terdapat garam, air, benang DNA dan ribosoma.
Selaput dalam berlekuk-lekuk sedemikian rupa sehingga memperluas bidang permukaan yang dinamakan krista (-e).
Bentuk susunan krista bermacam-macam : seperti lembaran, sangat rapat seperti tumpukan uang logam, seperti jala.
Bentuk distribusi krista :
Bentuk distribusi krista :
Mitokondria
Di bagian krista terdapat bangunan yang berbentuk seperti knop dinamakan oksisoma.
Apa peran oksisoma ?Susunan protein dan lipid pada membran
luar dan dalam berbeda begitu pula kedua membran tersebut berbeda dengan sistem sitoplasmik yang lainnya.
Membran pada mitokondria
Membran luarMacam dan jumlah
protein sedikitJumlah fosfolipid
lebih banyak, sebagian besar berisi kolesterol
Membran dalamLebih kaya proteinJumlah fosfolipid
kurang daripada membran luar, banyak berisi kardiolipin
Permeabilitas membran pada mitokondria
Membran luarPermeabel bagi
molekul-molekul sampai berbobot 5 kD
Membran dalamPermeabel untuk
molekul-molekul berukuran lebih kecil 100-150 D
Dengan melihat sifat ini dapat diketahui batas antara membran luar dan dalam dari suatu mitokondrion
Jenis-jenis enzim
Membran luar : MAO (monoamin oksidase), tiokinase asam lemak, sitokrom c reduktase
Ruang antar membran : adenilat kinaseMembran dalam : enzim-enzim rantai
respirasi, ATP-sintaseMatriks : sitrat sintase, malat
dehidrogenase, reduktase asam lemak.
Kloroplas
Plastida yang berwarna hijauUmumnya berbentuk lensaTerdapat pada ; Clorophyta, Bryophyta,
Pteridophyta dan SpermatophytaDiameter 2-6 µm, tebal 0,5-1,0 µmDengan mikroskop cahaya, kloroplas tampak
seperti butir
Chloroplasts absorb light energy and convert it to chemical energy
LightReflected
light
Absorbedlight
Transmittedlight
Chloroplast
THE COLOR OF LIGHT SEEN IS THE COLOR NOT ABSORBED
Bagian-bagian kloroplas :
Grana : tampak berwarna hijau lebih tuaStroma : tampak berwarna hijau lebih mudaBagian yang sejajar dengan kloroplas dikenal
dengan nama lamela.Suatu sel mesofil daun, secara umum
mengandung 30-500 butir kloroplas
Bentuk kloroplas :
Bentuk kloroplas untuk tumbuhan tingkat tinggi biasanya cakram atau gelendong
Bentuk kloroplas yang bermacam-macam dijumpai pada tumbuhan algae (ganggang) seperti :
Bentuk Bintang : pada Zygnema spBentuk Pita spiral : Spirogyra spBentuk Jala : Cladophora sp
LISOSOM:Keadaan tidak aktif berbentuk bulat/ovoid dengan diameter 0.4 mikron. Dalam gelembung lisosom terdapat enzim hidrolisis: ex: protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase dan fosfatase.
Fungsi:1.Membebaskan enzim2.Mencerna zat-zat yang belum dapat diuraikan atau bakteri hasil fagositosis. Mula-mula zat atau kuman difagositosis dengan cara diselubungi oleh membran sampai bertemu dengan lisosom yang kemudian mengadakan fusi dan terjadilah kontak antara bakteri dan enzim hingga terjadi penghancuran kuman/bakteri.
FAGOSITOSIS adalah proses pemasukan bahan-bahan dari luar sel dengan jalan melingkupi dengan membran sel/plasmalemma.
Bahan yang dilingkupi disebut FAGOSOM, apabila fagosom bertemu dengan lisosom primer maka terjadi fusi dan terjadi penghancuran bahan dalam fagosom PROSES DISEBUT ENDOSITOSIS
PINOSITOSIS adalah proses pemasukan cairan yang mengandung protein atau bahan lain yang larut dalam bentuk gelembung-gelembung kecil yang dinamakan VESIKEL, vesikel kemudian fusi dengan lisosom primer dan membentuk BADAN MULTIVESIKULER.3. Penghancuran bagian-bagian sel yang sudah berguna. Lisosom yang dipakai disebut SITOLISOSOM.
Residual body
Primary lysosomeBuds from trans face of
Golgiexogenous materials,
deteriorating organellesSecondary lysosome
primary fuses with an endosome or phagosome
Usually look more electron dense
PeroxisomesSimilar structure to lysosomes
Single membraneConsume oxygen
but not to form ATP as mitochondria
Degrades hydrogen peroxide (H2O2) can be toxic to cellsUsing catalase to degrade
hydrogen peroxide to water
Crystallineinclusion
Inclusion NOT found in humans, we don’t have urate oxidase
More peroxisome functionsGenerates hydrogen peroxide
detoxify various ingested moleculesIn kidney and liver
Synthesizes bile acidsOxidation of fattly acids
Provides energyAlso done by mitochondria
Cells with lysosomesAll cells have lysosomes,
but a few cells are distinguished by abundance of lysosomes
primary secondaryNotice dark inclusions
SIFAT SIFAT FISIOLOGIS PROTOPLASMA
1.IRITABILITAS2.KONDUKTIVITAS3.KONTRAKTILITAS4.ABSORBSI DAN ASIMILASI5.EKSKRESI6.RESPIRASI7.TUMBUH DAN BERKEMBANG BAIK
IRITABILITAS:Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsang. Tiap jenis dalam organisme multiseluler mempunyai kemampuan yang tidak sama dan terjadi penjurusan kemampuan.Ex: protoplasma pada sel-sel penerima rangsang pada mata, hidung
KONDUKTIVITASKemampuan protoplasma untuk menerima rangsang dan meneruskan ke bagian sel yang lainEx: protoplasma pada sel saraf
KONTRAKTILITAS:Kemampuan protoplasma sel yang dapat berubah panjang sehingga mempengaruhi bentuk dan ukuran sel.Ex: protoplasma pada sel otot
ABSORBSI DAN ASIMILASIAbsorbsi: Kemampuan sel untuk mengambil cairan di permukaan sel.Asimilasi: Kemampuan untuk menggunakan zat-zat yang diambil oleh sel untuk pembentukan energi, protein atau penimbunan bahan makanan
EKSKRESI DAN SEKRESI:Ekskresi:Kemampuan untuk mengeluarkan bahan-bahan sisa yang tidak bergunaSekresi:Kemampuan untuk mengeluarkan bahan-bahan yang dibutuhkan oleh sel.
Plasma membrane expandsby fusion of vesicles; proteinsare secreted from cell
Transport vesicle carriesproteins to plasma membrane for secretion
Lysosome availablefor fusion with anothervesicle for digestion
4 5 6
Nuclear envelope isconnected to rough ER, which is also continuous
with smooth ER
Nucleus
Rough ER
Smooth ERcis Golgi
trans Golgi
Membranes and proteinsproduced by the ER flow in
the form of transport vesiclesto the Golgi Nuclear envelop
Golgi pinches off transport Vesicles and other vesicles
that give rise to lysosomes and Vacuoles
1
3
2
Plasmamembrane
Figure 6.16
Respirasi:Kemampuan untuk mengikat oksigen untuk terbentuknya energi
Pertumbuhan dan perkembangbiakan:Pembesaran sel karena penambahan materi protoplasma dan diikuti oleh proses pembelahan sel.
SIFAT FISIK SEL
1.Koloid Komplek2.Kepermeabelan3.Transport zat4.Potensial listrik
KOLOID KOMPLEK
Sel mengandung sistem koloid komplek yang terdiri: 1. Sistem koloid2. Sistem larutan3. Suspensi
Sistem koloid: molekul sederhana dalam sitoplasma dan molekulkomplek
Sistem larutan terdiri: garam mineral, asam amino, polipeptida rantai pendek dan glukosa (larut dalam sitoplasma).
Suspensi: protein, pati dan lemak
Fase dalam sistem koloid: SOL dan GEL BENTUK SEL
KEPERMEMEABELAN
Sel bersifat semi-permeable (hanya permeable untuk zat tertentu dan impermeable untuk zat lain)
Permeable untuk molekul sederhana dan lemak serta zat yang larut dalam lemak, serta zat yang larut dalam air.
Impermeable untuk molekul komplek, sehingga perlu diurai terlebih dahulu sehingga bisa bersifat permeable. Zat yang larut dalam air relatif mudah merembes masuk melalui plasmalemma (membran sel)
Sifat kepermeablean dapat berubah karena tidak semua molekul sederhana permeable secara tetap dan tidak semua molekul komplek bersifat impermeable tetap.
PLASMALEMA merupakan bagian yang memiliki kepermeablean yang khusus bagi zat tertentu, yang dipengaruhi oleh:
1. besar molekul2. kelarutan dalam air atau lemak3. perbedaan muatan listrik
Besar Molekul: Molekul sederhana dan kecil dapat merembes ke plasmalemmadan
Kelarutan dalam air dan lemak: zat yang larut dalam air mudah merembes ke plasmalema lewat pori-pori permukaan plasmalema, zat yang larut dalam lemak lebih mudah lagi karena plasmalemma terdiri atas lapisan lemak dwi lapis (model kue sandwich)
Perbedaan muatan listrik: Beberapa sel memiliki muatan listrik berbeda, yang bermuatan sama dengan sel akan ditolak dan bermuatan lain akan ditarik dan merembes masuk.Ex: Eritrosit bermuatan positif, akan permeable terhadap ion negatif seperti Cl dan impermable terhadap ion positif seperti Na.
TRANSPORT ZAT
Prinsip: Dalam sel ada zat yang harus dimasukkan dan ada yang dikeluarkan.Masuk: air, ion, metabolit, zat regulator dan oksigen melalui sistem semi
permeable pada plasmalemaKeluar: ampas metabolisme (gas karbondioksida, amoniak, sisa perombakan
oleh lisosim dan zat hasil sintesa ada juga yang dikeluarkan melalui
alat golgi dalam bentuk vesikula.Transport lewat membran sel melewati 2 daerah:
*cairan intraseluler (cairan sitoplasma)*cairan ektrasel (cairan tubuh bagi individu
multiseluler) (lingkungan bagi individu
uniseluler)
Sel butuh energi untuk transport zat, berupa ATP yang kemudian dipecah oleh ATP-ase menjadi ADP dan Phosphat. Phosphat mengandung energi untuk reaksi kimia dalam kegiatan sel.
Transport zat ada juga yang tidak membutuhkan pengerahan energi secara alamiah.
Cara transport:1. difusi2. osmosa3. filtrasi4. transport aktif5. cytosis
DIFUSIPerembesan zat dari ruang berkonsentrasi lebih tinggi ke ruang yang berkonsentrasi lebih rendah. Perembesan dapat lewat sekat maupun tidak.
Perembesan lewat sekat: intra dan ekstra sel, sitoplasma dan nukleoplasma, sitoplasma dan organel.
Perembesan tidak melewati sekat: ujung reticulum endoplasma ke ujung yang lain.
Transport zat dengan cara difusi tidak membutuhkan energi. Contoh zat yang terdistribusi secara difusi: Oksigen, karbondioksida, air, elektrolit dan bahan organis molekul sederhana. Akan tetapi tidak efisien karena molekul penting yang dibutuhkan sel tidak dapat terdistribusi secara difusi, ex: gula, asam amino.
Berdasarkan ada-tidaknya pembawa (carier) pada membran, difusi dibedakan 2 macam:
*Difusi Bebas*Difusi Terikat
Difusi bebas: difusi zat tanpa melibatkan protein pembawa pada membranDifusi terikat: difusi zat dengan melibatkan protein pembawa pada membran.
OSMOSAPerembesan zat melalui membran sel permeable dari daerah yang bersifat hipotonis (tekanan rendah) ke daerah yang bersifat hipertonis (tekanan tinggi) hingga konsentrasi di kedua daerah sama (isotonis). Besar tekanan osmosa dapat diukur dengan Manometer dengan satuan mm Hg.
Transport secara osmosa banyak terjadi dalam sel tubuh, contoh: masuknya plasma darah dari sel jaringan untuk kembali ke lumen (rongga) kapiler, karena plasma dalam lumen bersifat hipertonis terhadap cairan sel.
Gangguan pada tekanan osmosa dapat menyebabkan sel rusak, sehingga sel berusaha untuk menjaga suasana isotonis dengan cairan ekstrasel (HOMOSTATIS)
Efek tekanan osmosa: KRENASI dan LYSIS
Krenasi : pengkerutan karena pengaruh larutan hipertonis pada sel hewan
Plasmolisa: Lepasnya protoplasma dari dinding sel karena pengaruh larutan hiper tonis pada sel tumbuhan
Lysis : pecah karena pengaruh larutan hipotonis
Larutan fisiologis bersifat isotonis terhadap sel jaringan.Ex.: Larutan Ringer dan Larutan LockeMengandung ion Na, K, Cl, HCO3, dan Ca berkonsentrasi sama dengan kandungan yang ada di dalam sel.
Pada umumnya tekanan osmosa intrasel sekitar 10 atm.
FILTRASITransport zat karena adanya perbedaan tekanan atmosfer 2 ruang yang dipisahkan oleh membran yang permeable dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.Ex: Lumen kapiler ke sel jaringan sekitar O2 dari lumen alveolus ke kapiler Plasmalemma dinding alveolus
TRANSPORT AKTIFMembutuhkan energi, bertolak belakang dengan kondisi alamiah, melibatkan protein pembawa yang terdiri dari protein intrinsik atau integral, ada kalanya protein ekstrinsik atau periferal.
Teori Transport Aktif1. Cara Dorongan2. Cara Pusingan
Cara dorongan: Molekul zat terikat antara pembawa protein ekstrinsik lalu bergerak pindah ke sebelah dalam membran dan dilepaskan.
Cara Pusingan:
Molekul zat diikiat pembawa setelah protein pembawa melepaskan Na+ di sebelah luar membran, lalu protein pembawa bergerak berputar dalam membran, sehingga molekul zat terlepas di sebelah dalam membran. Kemudian protein pembawa mengikat Na+ lagi dan berputar sehingga mencapai sebelah luar membran dan dilepas kembali.
Akibat transport zat untuk menghindari penimbunan zat sehingga sistem transport tetap berjalan lancar maka zat harus:
1. Zat diendapkan dalam sitoplasma2. Diubah menjadi molekul lain3. Direaksikan dengan zat lain
Ex: Ca+2 dapat ditimbun dalam retikulum endoplasma otot, karena diendapkan berupa Ca3(PO4)2. Glukosa diubah menjadi glikogen atau direaksikan dengan fosfat.
TRANSPORT LEWAT PERTAUTAN:
Pertautan sel: Desmosom, Tight Junction, Gap JunctionPertautan sel yang digunakan sebagai transport zat hanya GAP JUNCTION
Types of Intercellular Junctions in animals
Tight junctions prevent fluid from moving across a layer of cells
Tight junction
0.5 µm
1 µm
Spacebetweencells
Plasma membranesof adjacent cells
Extracellularmatrix
Gap junction
Tight junctions
0.1 µm
Intermediatefilaments
Desmosome
Gapjunctions
At tight junctions, the membranes ofneighboring cells are very tightly pressedagainst each other, bound together byspecific proteins (purple). Forming continu-ous seals around the cells, tight junctionsprevent leakage of extracellular fluid acrossA layer of epithelial cells.
Desmosomes (also called anchoringjunctions) function like rivets, fastening cellsTogether into strong sheets. IntermediateFilaments made of sturdy keratin proteinsAnchor desmosomes in the cytoplasm.
Gap junctions (also called communicatingjunctions) provide cytoplasmic channels fromone cell to an adjacent cell. Gap junctions consist of special membrane proteins that surround a pore through which ions, sugars,amino acids, and other small molecules maypass. Gap junctions are necessary for commu-nication between cells in many types of tissues,including heart muscle and animal embryos.
TIGHT JUNCTIONS
DESMOSOMES
GAP JUNCTIONS
Figure 6.31
KEHIDUPAN SEL
NUTRISI SELFungsi: Sebagai bahan mentah dan energi
Berdasarkan nutrisi dikenal: AUTOTROF dan HETEROTROF
Autotrof kebutuhan energi melalui proses:1. Fotosintesa2. Kemosintesa
KEMOSINTESA
Terdapat pada beberapa jenis bakteri, tidak menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi, tapi menggunakan bahan anorganis di tanah sebagai oksider
NUTRIENT
Karbohidrat:
Tumbuhan:Tumbuhan mencadangkan karbohidrat berupa polisakarida melalui fotosintesa, untuk diangkut ke sel-sel harus dipecah dulu menjadi di-sakarida atau monosakarida
Hewan:Karena bersifat heterotrof, maka hewan mendapatkan polisakarida dari luar dan akan dipecah oleh enzim untuk menjadi senyawa yang sederhana, dan senyawa sederhana tersebut dapat diubah kembali sebagai polisakarida dalam bentuk glikogen.
Fungsi: Sumber energi
Karbohidrat
Suatu karbohidrat tersusun atas atom C,H, dan O. Karbohidrat yang mempunyai 5 atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi sel.
Karbohidrat yang tersusun atas banyak unit disebut polisakarida. Polisakarida berperan sebagai sumber energi cadangan dan sebagai komponen yang menyusun permukaan luar membran sel.
Karbohidrat yang berikatan dengan protein (glikoprotein) dan yang berikatan dengan lemak (glikolipid) merupakan struktur penting dari membran sel. Selain itu glikolipid dan glikoprotein menyusun struktur antigen golongan darah yang dapat menimbulkan reaksi imunologis.
.
Karbohidrat
Lemak:
Tumbuhan mendapatkan lemak dengan memakai glukosa. Glukosa diubah jadi asam lemak dan alkohol. Kedua bereaksi akan terbentuk lemak. Lemak dapat terdistribusi ke sel-sel lain dalam bentuk asam lemak atau fosfolipid yang larut air.
Hewan mendapatkan lemak dari organisme lain dan harus dicerna terlebih dahulu menjadi asam lemak dan gliserol untuk bisa diangkut ke sel-sel yang lain.
Fungsi:
1.Sebagai bantalan/isolator terhadap gangguan fisik: suhu, listrik, benturan.2.Membina bagian sel: membran, reticulum endoplasma, badan golgi, dan
bagian sel lainnya yang terdiri atas lipoprotein.3.Sebagai cadangan energi dengan cara bereaksi dengan alkohol dan diubah
menjadi karbohidrat
LemakAsam lemak yang merupakan komponen membran sel
adalah rantai hidrokarbon yang panjang, sedang asam lemak yang tersimpan dalam sel adalah triasilgliserol, merupakan molekul yang sangat hidrofobik. Karena molekul triasilgliserol ini tidak larut dalam air/larutan garam maka akan membentuk lipid droplet dalam sel lemak (sel adiposa) yang merupakan sumber energi.
Molekul lemak yang menyusun membran sel mempunyai gugus hidroksil ( fosfolipid dan kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan air, sedangkan gugus yang lainnya hidrofobik (tidak terikat air) sehingga disebut amfifatik.
Protein:
Tumbuhan mensintesa protein dari bahan dasar glukosa dan ion nitrat (umumnya dalam bentuk garam KNO3 . Selanjutnya glukosa dan nitrat disenyawakan menjadi asam amino.Atau menggunakan garam ammonium sebagai sumber N untuk mensintesa protein.
Hewan: Protein yang diperoleh dari organisme lain, harus dicerna kembali ke asam amino untuk dapat diangkut ke sel-sel yang lain.Sel hewan dapat menggubah asam amino hasil pemecahan protein menjadi asam amino yang lain.
Asam amino essensiel: histidin, leusin. Isoleusin, lisin, valin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, serin.
Fungsi:1.Membina bahan intra dan intersel2.Memelihara tekanan osmosa3.Sebagai sumber energi dengan merombak menjadi asam amino lalu diubah menjadi karbohidrat
Vitamin:
Tumbuhan mampu mensintesa vitamin sendiri kecuali vitamin A dengan memakai bahan organik glukosa dan asam amino ditambah mineral yang diserap dari tanah.Hewan hanya mampu mensintesa vitamin apabila bersimbiose dengan bakteri.Fungsi:Memperlancar reaksi kimia dalam sel.
Mineral:
Tumbuhan mendapat mineral dari tanah yang larut dalam air.Ada 2 golongan mineral:
1. Makronutrient (C,H,O,N,S,P,K,Ca,S, Cl)2. Mikronutrient (Mn,Zn, Cu,I,Co,Bo,Se,Mo)
Hewan mendapatkan mineral dari alam.99% unsur mineral dalam sel hewan dan tumbuhan terdiri makronutrientUnsur-unsur mineral diambil tumbuhan dan hewan dalam bentuk:
1. Gas: O dan C2. Garam atau asam anorganis larut dalam air.
Fungsi: 1. Membina berbagai bahan organis dan organel sel2. Memperlancar reaksi kimia dalam sel.
ENERGI
Dalam energi dikenal 2 istilah:1. Eksergonik : Mengeluarkan energi dengan menyebarkan
energi dan membentuk ikatan kimia baru yang berenergipotensial rendah dari ikatan kimia sebelumnya.
2. Endergonik : Menerima energi dalam membentuk ikatankimia baru, berenergi potensial lebih besar dari padaikatan kimia sebelumnya.
Pentransfer energi:1. ATP (Adenosin Tri Phosphat) Pentranfer energi untuk sebagian aktivitas makhluk hidup
dengan penggunaan energi ATP akan dipecah menjadi ADP + P. ADP + P akan menjadi ATP lagi dalam reaksi respirasi danmenghasilkan Karbondioksida dan Air.2. GTP (Guanosin Tri Phosphat)Pentransfer energi untuk sintesa protein dari asam amino.3. UTP (Uridin Tri Phosphat)Pentransfer energi untuk sintesa glikogen dari glukosa4. CTP (Citidin Tri Phosphat)Pentransfer energi untuk sintesa DNA dan RNA
Cell cycle and check point
PEMBELAHAN SEL
3 Macam pembelahan sel:1. Amitosis2. Mitosis3. Meiosis
AMITOSIS:Disebut pembelahan langsung, karena pembelahan substansi inti / kariokinensis tidak diikuti oleh pembelahan substansi sitoplasma/sitokinensis. Sehingga dalam satu sel terdapat 2 inti, hanya pada ganggang.
MITOSIS:Pembelahan tak langsung (kariokinensis diikuti sitokinensis), menghasilkan sel-sel diploid dengan jumlah kromosom sama dengan induknya.
MEIOSIS:Pembelahan tak langsung (kariokinensis diikuti sitokinensis), menghasilkan sel haploid dengan jumlah kromosom setengah dari induknya. Terjadi pada pembentukan sel-sel kelamin.
The process of cell division which results in the production of two daughter cells
from a single parent cell.
The daughter cells are identical to one another and to the original parent
cell.
• Interphase
• Prophase
• Metaphase
• Anaphase
• Telophase & Cytokinesis
TAHAPAN MITOSIS
INTERFASE AKHIR nukleus telah terbentuk sempurna diselubungi
oleh membran nukleus di sekitar daerah luar nukleus terdapat 2
sentrosoma sebagai hasil replikasi sentrosoma tunggal
sel hewan : satu sentrosoma terdapat sepasang sentriola
mikrotubula merupakan perpanjangan dari sentrosoma yang menyebar secara radial berbentuk “aster”
kromosom sudah diduplikasi tetapi masih berbentuk benang-benang kromatin
InterphaseThe cell prepares for divisionAnimal Cell
DNA replicatedOrganelles
replicatedCell increases in
size
Plant CellDNA replicatedOrganelles
replicatedCell increases in
size
InterphaseAnimal Cell Plant Cell
Photographs from: http://www.bioweb.uncc.edu/biol1110/Stages.htm
PROFASEPROFASE kromosom tampak sebab benang-benang kromosom tampak sebab benang-benang
kromatin tergulung rapat dan memadat kromatin tergulung rapat dan memadat setiap kromosom terduplikasi tampak setiap kromosom terduplikasi tampak
sebagai dua kromatid yang identik sebagai dua kromatid yang identik di dalam sitoplasma gelendong mitotik mulai di dalam sitoplasma gelendong mitotik mulai
terbentuk, sentrosoma saling menjauh, terbentuk, sentrosoma saling menjauh, didorong sepanjang permukaan nukleus oleh didorong sepanjang permukaan nukleus oleh berkas mikrotubula yang memanjang berkas mikrotubula yang memanjang diantara sentrosomadiantara sentrosoma
ProphaseThe cell prepares for nuclear division
Animal CellPackages DNA into
chromosomes
Plant cellPackages DNA into
chromosomes
ProphaseAnimal Cell Plant Cell
Photographs from: http://www.bioweb.uncc.edu/biol1110/Stages.htm
PROMETAFASEPROMETAFASE membran nukleus terfragmentasimembran nukleus terfragmentasi mikrotubula berinteraksi dengan kromosom mikrotubula berinteraksi dengan kromosom
yang sudah lebih memadatyang sudah lebih memadat berkas mikrotubula memanjang dari daerah berkas mikrotubula memanjang dari daerah
polar ke equatorialpolar ke equatorial struktur khusus kinetokor melekat pada struktur khusus kinetokor melekat pada
mikrotubula yang terletak di daerah mikrotubula yang terletak di daerah sentromer sentromer
METAFASEMETAFASE
sentrosoma berada di daerah polar yang sentrosoma berada di daerah polar yang berlawanan berlawanan
kromosom berada di daerah equatorialkromosom berada di daerah equatorial seluruh kinetokor dari kromatid sudah siap seluruh kinetokor dari kromatid sudah siap
untuk ditarik ke arah polaruntuk ditarik ke arah polar
MetaphaseThe cell prepares chromosomes for divisionAnimal Cell
Chromosomes line up at the center of the cell
Spindle fibers attach from daughter cells to chromosomes at the centromere
Plant CellChromosomes line
up at the center of the cell
Spindle fibers attach from daughter cells to chromosomes at the centromere
MetaphaseAnimal Cell Plant Cell
Photographs from: http://www.bioweb.uncc.edu/biol1110/Stages.htm
ANAFASEANAFASE pasangan sentromer mulai terpisah, dan pasangan sentromer mulai terpisah, dan
memisahkan diri dari kromatid pasangannyamemisahkan diri dari kromatid pasangannya kromatid sekarang dianggap sebagai kromatid sekarang dianggap sebagai
kromosom lengkapkromosom lengkap Kedua kutub polar memiliki koleksi Kedua kutub polar memiliki koleksi
kromosom yang ekivalen dan lengkapkromosom yang ekivalen dan lengkap Mikrotubula yang tidak melekat pada Mikrotubula yang tidak melekat pada
kinetokor terus bertambah panjangkinetokor terus bertambah panjang
AnaphaseThe chromosomes divideAnimal Cell
Spindle fibers pull chromosomes apart
½ of each chromosome (called chromotid) moves to each daughter cell
Plant CellSpindle fibers pull
chromosomes apart½ of each
chromosome (called chromotid) moves to each daughter cell
AnaphaseAnimal Cell Plant Cell
Photographs from: http://www.bioweb.uncc.edu/biol1110/Stages.htm
TELOFASETELOFASE
mikrotubula nonkinetokor (mikrotubula yang mikrotubula nonkinetokor (mikrotubula yang tidak mengikat kinetokor) memperpanjang seltidak mengikat kinetokor) memperpanjang sel
nukleolus terbentuk kembali di kedua kutub nukleolus terbentuk kembali di kedua kutub polarpolar
membran nukleus terbentuk kembali berasal membran nukleus terbentuk kembali berasal dari fragmen-fragmen sel induk dan bagian-dari fragmen-fragmen sel induk dan bagian-bagian lain dari sistem endomembranbagian lain dari sistem endomembran
Benang-benang kromatin tidak lagi tergulung Benang-benang kromatin tidak lagi tergulung rapat dan memadatrapat dan memadat
TelophaseThe cytoplasm divides
Animal CellDNA spreads out2 nuclei formCell wall pinches in
to form the 2 new daughter cells
Plant CellDNA spreads out2 nuclei formNew cell wall forms
between to nuclei to form the 2 new daughter cells
TelophaseAnimal Cell Plant Cell
Photographs from: http://www.bioweb.uncc.edu/biol1110/Stages.htm
MEIOSISPembelahan Meiosis I:
-Prophase I : ProleptonemaLeptonemaZygonemaPachynemaDiplonemaDiakinesis
-Prometafase I-Metafase I-Anafase I-Telofase I
Pembelahan Meiosis II:-Prophase II-Metafase II-Anafase II-Telofase II