David Emile Durkheim

21
 David Emile Durkheim Nama Kelompok : Venny Claudia Lotmi Stephanie Suzan Scholastika

description

kuliah

Transcript of David Emile Durkheim

David Emile Durkheim

David Emile DurkheimNama Kelompok :Venny ClaudiaLotmiStephanieSuzanScholastika

Biografi DurkheimLahir pada tanggal 15 April 1858 di Epinal, ibukota Vosges, Lorraine, Perancis Timur.Seorang sosiolog asal Prancis yang merupakan salah satu pencetus sosiologi modern.

KaryaSalah satu karya terbesar dan terpenting yang diberikan oleh Durkheim adalah pemisahan sosiologi dari filsafat, dalam hal ini merintis Sosiologi sebagai salah satu disiplin akademis, dan memberikan batasan cakupan yang jelas dengan ilmu Psikologi.

Karya lainThe Division of Labor in Society, merupakan karya monumental dari Durkheim dan merupakan karya sosiologi klasik Di dalamnya Durkheim memanfaatkan ilmu sosiologi untuk meniliti sesuatu yang disebut sebagai krisis moralitas.

Selama hidupnya, Durkkheim merasa adanya krisis moralitas di Perancis akibat adanya revolusi Perancis. Revolusi Perancis telah mendorong orang untuk terpusat pada hak-hak individual, yang merupakan reaksi kontra terhadap dominasi gereja. Durkheim melihat bahwa krisis moralitas (individualisme) berakibat pada pembagian kerja yang memaksa individu-individu tertuntut secara ekonomis dan mengancam moralitas sosial, oleh sebab itulah dibutuhkan moralitas sosial yang baru. Pada titik ini, Durkheim memandang bahwa pembagian kerja tersebut dapat berfungsi positif karena pada akhirnya akan membuahkan solidaritas antara dua orang atau lebih.yang pertama.

4

Perhatian Durkheim yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Durkheim melihat bahwa individu dibentuk oleh masyarakat. Dasar pemikiran Durkheim ini dijelaskan dengan apa yang dia sebut dengan fakta sosial.

Konsep Fakta Sosial

Emile Durkheim mengembangkan konsep masalah pokok sosiologi menjadi penting dan kemudian diujinya melalui studi empiris. Secara singkat, Pokok bahasan dari sosiologi adalah studi atas fakta sosial.

Defenisi Fakta sosial merupakan gejala yang berada di luar individu dan memiliki kekuatan memaksa individu untuk tunduk di bawahnya.Sesungguhnya individu-individu memiliki hasrat sendiri-sendiri namun lingkungan sosialnya mempengaruhi sehingga hasrat individu tidak muncul. Proses pemaksaan ini tidak sepenuhnya terjadi dengan cara yang ekstrim dan ketat atau frontal, tetapi melalui sosialisasi memungkinkan proses pemaksaan itu terjadi tanpa disadari. Fakta sosial akan berlaku umum bagi masyarakat dan bukan mencerminkan satu keinginan individu.

Contoh-contoh dari fakta sosial Pendidikan anak sejak bayi. Seorang anak diwajibkan makan, minum, tidur pada waktu tertentu, diwajibkan taat dan menjaga ketenangan serta kebersihan, di haruskan tenggang rasa terhadap orang lain, menghormati adat dan kebiasaan. Di sini kita dapat menemukan unsur-unsur yang di kemukakan oleh Durkheim yaitu ada cara bertindak, berpikir dan berperasaan yang bersumber pada suatu kekuatan di luar individu, bersifat memaksa dan mengendalikan individu, dan berada diluar kehendak pribadi individu. Seorang anak yang tidak menaati cara yang diajarkan padanya akan mengalami sanksi dari suatu kekuatan luar misalnya orang tuanya.

Jenis-jenis Fakta SosialDurkheim membedakan dua tipe ranah fakta sosial, yakni:1. Fakta sosial material, seperti gaya arsitektur, bentuk teknologi, serta hukum dan perundang-undangan, mempunyai kecenderungan untuk lebih mudah dipahami karena dapat diamati secara langsung. 2. fakta sosial non material merupakan kekuatan moral, seperti nilai dan norma.

Si Durkheim memberikan perhatian lebih buat yg non material9

Karakteristik Fakta SosialDurkheim mengemukakan tiga karakteristik fakta sosial (yang membedakannya dengan gejala-gejala psikologis), yakni :Gejala sosial bersifat eksternal terhadap individuFakta sosial memaksa individuFakta sosial bersifat umum atau tersebar secara meluas dalam masyarakat.

Solidaritas Mekanis dan Organis

Dalam bukunya Pembagian Kerja dalam Masyarakat (1893), Durkheim meneliti bagaimanatatanan sosialdipertahankan dalam berbagai bentuk masyarakat. Ia memusatkan perhatian padapembagian kerja, dan meneliti bagaimana hal itu berbeda dalammasyarakat tradisionaldanmasyarakat modern. Ia berpendapat bahwa masyarakat-masyarakat tradisional bersifat mekanis dan masyarakat modern, pembagian kerja yang sangat kompleks menghasilkansolidaritas'organis'

Klasifikasikan solidaritas Solidaritas mekanis Masyarakat dalam solidaritas mekanis satu dan padu karena seluruh orang adalah generalis. Solidaritas ini diperkuat oleh disiplin dan ikatan yang terjadi disini karena mereka terlibat dalam aktivitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama. Solidaritas organis.Solidaritas organis lahir karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.

Hukum Represif dan RestutifFakta sosial material dan fakta sosial nonmaterial sebetulnya saling terkait. Dalam pembahasan sebelumnya, pembagian kerja dan dinamika penduduk adalah fakta sosial material dan solidaritas yang terbentuk di dalamnya adalah fakta sosial nonmaterial. Namun, perhatian Durkheim lebih ditujukan pada fakta sosial nonmaterial, yakni solidaritas tersebut. Untuk mempelajari fakta sosial nonmaterial secara ilmiah, sosiolog harus menguji fakta sosial material yang merefleksikan hakikat dan perubahan fakta sosial nonmaterial. Dalam karya monumentalnya tersebut, Durkheim mencoba untuk menkaji perbedaan antara hukum dalam masyarakat dengan solidaritas mekanis dengan hukum dalam masyarakat dengan solidaritas organis.

Slide ini Cuma buat msuk penjelasan ke hukum aj..buat d pelajri.ntr klu presentasi,ini d apus aj

Hukum Represif dan RestutifHukum represif membentuk masyarakat dengan solidaritas mekanis, karena moralitas kolektif yang ada menjadi standar untuk menghukum. Pada hukum represif ini, pelanggaran terhadap moralitas bersama akan membuat pelanggar dihukum secara berat.Hukum restitutif (bersifat memulihkan) membentuk masyarakat dengan solidaritas organis. Dalam masyarakat seperti ini, pelanggaran dilihat sebagai serangan terhadap individu, bukan terhadap sistim moral kolektif. Pada masyarakat dengan solidaritas ini, sistim moral kolektif bergeser maknanya, bukan dihilangkan. Hukum yang diterapkan didasarkan atas restitusi.

Normal dan PatologiSalah satu hal yang cukup ditekankan dalam gagasan Durkheim dalam bukunya tersebut adalah bahwa seorang sosiolog harus mampu untuk membedakan mana masyarakat sehat dan mana masyarakat yang patologis. Durkheim menyatakan bahwa masyarakat yang sehat bisa diketahui karena sosiolog akan menemukan kondisi yang sama dalam masyarakat lain yang sedang berada pada level yang sama. Jika masyarakat dalam kondisi yang biasanya mesti dimilikinya, maka bisa jadi masyarakat itu sedang mengalami patologi. Durkheim menggunakan ide ini untuk mengeritik beberapa bentuk abnormal yang ada dalam pembagian kerja modern.

Ada tiga bentuk perilaku abnormal Pembagian kerja anomik, yakni tidak adanya regulasi dalam masyarakat yang menghargai individualitas yang terisolasi dan tidak mau memberitahu masyarakat tentang apa yang harus mereka kerjakan. Perilaku ini mengacu pada kondisi sosial di mana manusia mengalami kekurangan pengendalian moralPembagian kerja yang dipaksakan, perilaku ini merujuk pada fakta bahwa norma yang ketinggalan zaman dan harapan-harapan bisa memaksa individu, kelompok, dan kelas masuk ke dalam posisi yang tidak sesuai bagi mereka. Pembagian kerja yang dikoordinasi dengan buruk. Disini Durkheim kembali menyatakan bahwa solidaritas organis berasal dari kesalingbergantungan antarmereka. Jika spesialisasi seseorang tidak lahir dari kesalingbergantungan yang meningkat, melainkan dalam isolasi, maka pembagian kerja tidak akan terjadi di dalam solidaritas sosial.

KeadilanAgar pembagian kerja dapat berfungsi sebagai moral dan secara sosial menjadi kekuatan pemersatu dalam masyarakat modern, maka ketiga perilaku patologi tersebut harus diminimalisir. Keadilan sosial merupakan kunci bagi proses yang dialami masyarakat modern, yang tidak lagi dipersatukan atas dasar persamaan, tetapi atas dasar perbedaan, di mana perbedaan tersebut mengarah pada sikap kesalingbergantungan.

Bunuh DiriBunuh diri yang adalah tindakan pribadi dan personal dapat dianalisa dengan menggunakan ilmu sosiologi. Durkheim tidak memfokuskan diri pada mengapa orang bunuh diri, tetapi pada mengapa angka bunuh diri dalam satu kelompok (masyarakat) bisa lebih tinggi dari kelompok (masyarakat) yang lainnya. Kesimpulan Durkheim akan hal tersebut adalah bahwa faktor terpenting dalam perbedaan angka bunuh diri akan ditemukan dalam perbedaan level fakta sosial. Kelompok yang berbeda memiliki sentimen kolektif yang berbeda sehingga menciptakan arus sosial yang berbeda pula. Arus sosial itulah yang mempengaruhi keputusan seorang individu untuk bunuh diri.Teori bunuh diri Durkheim dapat dilihat dengan jelas melalui memahami dua fakta sosial utama yang membentuknya, yakni: integrasi dan regulasi. Integrasi merujuk pada kuat tidaknya keterikatan dengan masyarakat dan regulasi merujuk pada tingkat paksaaan eksternal yang dirasakan oleh individu. Menurut Durkheim, kedua arus sosial tersebut adalah variabel yang saling berkaitan dan angka bunuh diri meningkat ketika salah satu arus menurun dan yang lain meningkat.

Pentingnya arti solidaritas sosial dalam masyarakat bagi seorang individu ditunjukkan oleh Durkheim dalam menganalisis tindakan bunuh diri. Studi Durkheim tentang bunuh diri adalah contoh keterkaitan teori yang dikemukakan oleh Durkheim dengan penelitian. Durkheim memilih studi bunuh diri karena persoalan ini realtif merupakan fenomena konkret dan spesifik, di mana tersedia data yang bagus secara komparatif. Dengan tujuan utama untuk menunjukkan kekuatan ilmu sosiologi.18

Empat jenis Bunuh DiriBerdasarkan pembahasan di atas, maka bunuh diripun dapat dianalisis secara sosial, dalam bunuh diri egoistis, hidup individu seolah-olah kosong, karena pemikiran terserap ke dalam diri individu, tidak lagi mempunyai objek. Bunuh diri atruistik, individu melepaskan diri sendiri dalam antusiasme kepercayaan religius, politik. Bunuh diri anomik, si individu telah kehilangan dirinya larut ke dalam nafsu yang tidak terbatas.

Cm buat d pelajari sajaContoh fenomena solidaritas organic Emile DurkheimDalam pandangan Durkheim, masyarakat industri-kota merupakan perwujudan yang paling penuh dari solidaritas organik. Karena masyarakat di sekitar industri pada awalnya adalah masyarakat pedesaan yang memiliki ciri solidaritas mekanik, maka dalam proses perkembangan tersebut, masyarakat di sekitar industri dapat dikatakan masih berada dalam proses menjadi komunitas yang memiliki bentuk solidaritas organik. Komunitas industri-kota memiliki struktur dan fungsi yang khas dengan ciri-ciri yang khas. Dibandingkan dengan kondisi komunitas sebelumnya industri didirikan, komunitas industri-kota ditandai dengan banyak perbedaan. Perbedaan ini, ditimbulkan oleh adanya kesempatan dan kemampuan yang berbeda dari masing-masing individu. Terlebih lagi tuntutan industri membuat individu menspesialisasikan diri pada bidang kegiatan ataupun keahlian tertentu. Walaupun spesialisasi ini, pada masyarakat industri-kota yang masih dalam proses pembentukan belum dirasakan betul berimbas kepada kehidupan sosial mereka.

Cm buat d pelajari sajaContoh fenomena solidaritas mekanik Emile DurkheimMekanik contohnya masyarakat bangsa israel dan perkembangan nelayan masyarakat israel misalnya,meskipun mengalami diaspora(perkembangan secara terus menerus)dapat dikatakan sebagai sebuah solidaritas mekanik dantercipta masyarakat israel yang terbentuk dari sebuah kesadaran bersama untuk bangkit setelah mengalami kejadian nolocaurt yang memang hingga saat ini masih dipertanyakan kebenarannya.orang israel yang mengalami nolocaurt pada massa hitler naal ini.alasan mengapa masyarakat ini dikatakan sebagai sebuah masyarakat yang bersolidaritas mekanik selain dari pengalaman emosional yang dirasakan bersama.[4]