Aspergillus Sp 2012-2013

download Aspergillus Sp 2012-2013

of 44

Transcript of Aspergillus Sp 2012-2013

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    1/44

     Aspergilosis 

    Ni Putu Aryadnyani

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    2/44

     

    Infeksi oportunistik  

    Infeksi yang disebabkan oleh

    organisme yang biasanya tidak

    menyebabkan penyakit padaorang dengan sistem kekebalan

    tubuh yang normal, tetapi dapat

    menyerang orang dengan sistem

    kekebalan tubuh yang buruk.

    Membutuhkan

    “kesempatan”

    untuk menginfeksi

    seseorang

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    3/44

     

    lnfeksi jamur oportunistik

    Lebih seringterjadi

    dibandingkaninfeksi jamurpatogen sistemik.

    Umumnya terjadipada penderita

    defisiensi sistempertahanantubuh ataupasien-pasiendengan keadaanumum yang

    lemah.

    lnfeksi jamurparu oportunistik

    yang seringterjadi adalahKandidiasis paru.Dan Aspergilosisparu.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    4/44

    • Jutaan jamur yang ada di muka bumi

    •  jenis Aspergillus sp. paling sering menimbulkaninfeksi paru.

    •Jamur rumahan sporanya sangat banyakbertebaran di udara dan di dalam rongga pernapasanmanusia sehat.

    • Defisiensi Imun pertumbuhan jamur merajaleladan Aspergillus mampu menginvasi arteri dan vena, -lokasinya bisa menyebar hingga ke seluruh tubuh.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    5/44

     Aspergillus sp Sebagai Jamur

    Kontaminan pada Makanan

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    6/44

     Taksonomi 

    • Superkingdom: Eukaryota

    • Kingdom : Fungi

    • Phylum : Ascomycota

    • Subphylum : Pezizomycotina

    • Class : Eurotiomycetes

    • Order : Eurotiales• Family : Trichocomaceae

    • Genus : Aspergillus

    • Species : -  Aspergillus fumigatus 

    - Aspergillus flavus 

    - Aspergillus niger  - Aspergillus terreus 

    - Aspergillus versicolor  

    - Aspergillus nidulans 

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    7/44

    Morfologi 

    a. Makroskopis koloni

    Pada media SGA

    Tumbuh cepat

     satu minggu sudah dapatmembentuk koloni berfilamen.

    membentuk koloni mold yang granuler,

    berserabut, kering dengan beberapa warnasebagai salah satu ciri identifikasi.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    8/44

    b. Mikroskopis sel

     Aspergillus sp merupakan fungi multiseluler

    dan membentuk filamen yang terdiri dari

    benang hifa.

    Kumpulan dari benang hifa membentuk

    miselium pada bagian ujung hifa (terutama

    bagian yang tegak membesar, merupakan

    konidiofornya yang didalamnya terdapatkonidia)

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    9/44

    Species Aspergillus

    •  Aspergillus fumigatus 

    •  Aspergillus flavus 

     Aspergillus niger  •  Aspergillus terreus 

    •  Aspergillus versicolor  

    •  Aspergillus nidulans 

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    10/44

     Aspergillus terreus 

    • konidia di bagian atas berwarna putih,

    berbentuk elips, halus dan berdinding halus. 

    • konidiofornya kasar, berdinding halus tak

    berwarna.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    11/44

     Aspergillus fumigatus 

    • Konidia atas berbentuk kolumner(memanjang) berwarna hijau.

    • Koloni biasanya memiliki corak-corak biru

    hijau kelabu atau hijau.• Konidiofornya berdinding halus.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    12/44

     Aspergillus niger  

    • Konidia atas berwarna hitam, hitamkecoklatan atau coklat violet.

    • Bagian atas membesar dan membentuk

    glubosa.• Konidiofornya halus tak berwarna atau

    berwarna coklat kuning.

    •Vesikel berbentuk glubosa dengan bagian atasmembesar bagian ujung seperti batang kecil,konidia kasar.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    13/44

     Aspergillus niger

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    14/44

     Aspergillus flavus 

    • Koloni memiliki corak, kuning hijau atau kuningabu-abu.

    • Konidiofor tak berwarna, kasar, bagian atas agak

    bulat serta konidia kasar dengan bermacam-macam warna.

    • Dalam media, koloni berbentuk granular, datar,awalnya berwarna kuning tapi dengan cepat

    menjadi hijau gelap kekuningan• Kepala konidiofor tipe radial, berdiameter hampir

    300 – 400 μm.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    15/44

     Aspergillus flavus 

    • Konidiofor panjang dan kasar,semakin dekat dengan vesikel akansemakin kasar.

    •Konidia berbentuk bulat ataulonjong (berdiameter 3 – 6 μm),hijau pucat

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    16/44

     Aspergillus versicolor

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    17/44

     Aspergillus nidulans

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    18/44

    Siklus Hidup Secara Umum 

    Mycelium dan Sclerotia

     – Mycelium jamur merupakan struktur yang cukup dominan ditemukan dalamtanah. Sclerotia juga bisa terbentuk yang membuatnya bisa bertahan hidupcukup lama dalam tanah

    Konidiofor

     – Sementara Aspergillus sp masih muda dan bertumbuh, mycelium membentuk

    banyak konidofor. Konidiofor tumbuh secara tunggal dari badan hifa Konidia

     – Konidiofor yang matang akan membentuk konidia pada ujungnya. Konidiaberbentuk bulat dan unisel dengan dinding yang kasar. Konidia bisa tumbuh,menyebar di udara, menempel pada tubuh serangga, pada tanaman, padahasil panen.

    Mycelia saprofit –  Aspergillus sp biasanya tumbuh dan hidup sebagai saprofit di dalam tanah.

    Pertumbuhannya sangat didukung dengan adanya sisa – sisa tanaman danhewan dalam jumlah besar.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    19/44

    Siklus Hidup Secara Umum 

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    20/44

    Pertumbuhan Aspergillus sp

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    21/44

    Pertumbuhan Aspergillus sp

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    22/44

    Patogenitas Aspergillus sp 

    • Salah satu jamur yang sering mencemari

    makanan adalah Aspergillus sp.

    • Dapat menghasilkan aflatoksin, yaitu toksin

    yang dapat mematikan manusia karena dapat

    menyebabkan kanker hati bila sampai masuk

    ke dalam tubuh melalui makanan.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    23/44

    Aflatoksin

    • Aflatoksin berasal dari singkatan Aspergillus flavus toxin.

    • Toksin ini pertama kali diketahui berasal dari

    kapang Aspergillus flavus yang berhasil diisolasipada tahun 1960.

    •  A. flavus memproduksi aflatoksin B1 dan B2 (AFB1 dan AFB2).

    •  A. Flavus tumbuh pada kisaran suhu 10 – 120Csampai 42 – 430C dengan suhu optimum 320 – 330C dan pH optimum 6.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    24/44

    Efek Aflatoksin

    • AFB1 memiliki efek toksik yang paling tinggi.

    • Mikotoksin ini bersifat karsinogenik,

    hepatatoksik dan mutagenik sehingga menjadi

    perhatian badan kesehatan dunia (WHO) dan

    dikategorikan sebagai karsinogenik gol 1A.

    • Selain itu, aflatoksin juga bersifat

    immunosuppresif yang dapat menurunkan

    sistem kekebalan tubuh.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    25/44

      Di Indonesia, aflatoksin sering ditemukan

    pada produk-produk pertanian dan hasil

    olahan. Residu aflatoksin dan metabolitnya juga ditemukan pada produk peternak seperti

    susu, telur, dan daging ayam.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    26/44

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    27/44

    • Aspergillosis dpt terjadi bila:

     – daya tahan host menurun

     –

    terkena spora dalam jumlah yang sangat besar. – Stres dapat menjadi faktor predisposisi utama

    dalam pengembangan penyakit.

     – Kekurangan gizi, kekurangan vitamin (terutama

    vitamin A), – penggunaan antibiotik jangka panjang,

     – usia (muda atau tua)

     – Adanya trauma,

     – lingkungan berdebu, keracunan, dan polusi udaraseperti asap rokok atau amonia.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    28/44

    • spora di udara terhirupmenembus

     jaringan pernapasan bereproduksi,

    terbentuk hyphae dan mycelia

    • Jaringan invasi merangsang respons

    peradangan,

    • Keparahan dari lesi tergantung pada:

    - chronisitas infeksi,

    - organ-organ yang terpengaruh dan

    - jumlah spora yang dihirup.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    29/44

     Gejala yang muncul pada bentuk

    kronik: 

    • Hidung :

     – Menyerang sinus , dan tulang hidung dapat berupa sebuah unilateral lesi.

     – Sering terjadi kombinasi dengan bakterigram negatif

     – Histopathological pemeriksaan granulomas

    umumnya menunjukkan necrotic fokusdikelilingi oleh makrofag dan sel, kadangkadang dalam sebuah jaringan ikat kapsul

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    30/44

    • Trakea :

     – karakteristik dengan adanya mycotic koloni di atas syrinxatau di bifurcation,

     – saluran pernafasan lebih sempit karena penyumbatan olehpuing puing nekrotik dan caseous exudate.

     – Lesi mengurangi gerakan udara yang melalui pernapasan, jadi ada inspiratory dyspnea .

     – mycelia menembus dinding dan berkombinasi denganinflamasi sel dan jaringan ikat, membentuk nodulgranulomatosa.

    • Cutaneous :

     – dermatitis nekrotik granulomatosa pada jaringan yangterinfeksi.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    31/44

    • Ophthalmitis :

     – dangkal dan jaringan yang terkena adalah conjunctiva

    dan eksternal permukaan mata denganperkembangan cheesy exudate atau plakat yang

    terbentuk di bawah nictitating membran.

     – Lebih dalam dan jarang terjadi, mungkin sebagai

    akibat dari hematogenous penyebaran organisme dariutama infeksi pernapasan, mencapai posterior mata .

     – perubahan patologis dapat terjadi di vitrous humor

    dan menyebar ke jaringan yang berdekatan.

     – pecten edema dapat hadir dengan infiltrasimononuklear heterophil dan sel. juga hal ini mungkin

    untuk mengamati hyphae jamur , heterophils ,

    makrofag dan puing puing dalam sel retina

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    32/44

    • Paru-paru:  – Tampak granuloma kekuningan yang menyebar di

    seluruh jaringan paru-paru.

     – Sangat mungkin untuk menemukan exudatesupurative yang terkumpul di bronkus Paru-paru.

    • Otak: – Spora yang terhirup dapat menyebar melalui darah

    yang luka di dalam otak, tulang, perikardium , pectendan jaringan lain.

     – Terjadi ensefalitis atau meningoencephalitis.

     – Lesi caseous nekrotik raksasa yang dikelilingi oleh seldi dalam otak atau serebelum yang dapat diamatidengan hyphae ensefalitis yang menyebabkangranulomatosa yang bisa dilihat dari beberapa daerahdi pusat luka .

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    33/44

    Diagnosis Aspergillosis 

    • Hemogram – Leucocytosis dengan jumlah lekosit 20.000 atau lebih dari 100.000 sel/ul.

     – Diferensial count biasanya mengungkapkan heterophilia, monocytosis dan lymphopenia.

     – Pada infeksi kronis dapat terjadi anemia, peningkatan total serum protein, globulin, danpeningkatan ast dan asam bilie hati

    • Serologi  – Pemeriksaan ELISA indirect.

     – immunodiffusion agar gel

     –  hemaglutination indirect,

     – serum Elektroforesis dan

     – immunofluorescence indirect

    • Endoscopy  – Endoskopi adalah alat penting untuk diagnosis aspergillosis.

     – Pada patients dengan dyspnea yang parah, tracheoscopy dapat mengungkapkan lesi yangmenghalangi trakea atau syrinx.

    • Radiographs

    • Culture 

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    34/44

    • Pemeriksaan mikroscopik

     – Sampel dapat dilihat secara mikroskopis,

    menggunakan preparat basah dengan KOH 20%,lactophenol biru, Biru Metilen putih atau di

    calcofluor new.

     – Cara kerja: letakkan beberapa tetes larutan

    tersebut di slide, dan kemudian tambahkansampel dan tutup dengan cover glass. Bila

    menggunakan KOH, slide dapat dipanaskan atas

    api

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    35/44

    Aspergilosis pada paru-paru

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    36/44

    Pengobatan A. Itraconazole

     – Spesifisitas terhadap Aspergillus tinggi

     – Dosis 5 mg/kg dua kali sehari, atau 10 mg/kg sekali sehari, 15mg/kg dua kali sehari.

     – Jika diberikan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan depresidan anoreksia.

    B. Amphotericin B  – Dapat digunakan untuk awal pengobatan infeksi berat.

     – Tidak baik diserap jika diberikan secara lisan dan menyebabkaniritasi dengan intramuskular atau subkutan suntikan.

     – Dalam kasus-kasus yang parah aspergillosis yang mempengaruhisistem pernapasan, dapat diberikan secara bersamaan,

    intratechal dan nebulizations, diikuti oleh itraconazole atauflucytosine.

     – Perawatan dimulai dengan aplikasi IV di dosis 1,5 mg/kg TIDselama 3 sampai 5 hari.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    37/44

    C. Flucytosine  – Dapat diberikan secara lisan menggunakan dosis 20 untuk 60mg

    / kg dua kali sehari dalam hubungannya dengan Amphotericin B

     – Obat ini adalah fungistatic dan harus diberikan untuk jangkapanjang.

     – Flucytosine didistribusikan secara luas untuk jaringan yang sulitditembus seperti CSF, mata dan sendi .

    D. Fluconazole  – Sangat larut dalam air dan mudah diserap dari saluran Cerna

     – Dapat menembus CSF, jaringan otak, okular cairan dan dahakdan obat pilihan dalam situasi di mana penetrasi ke dalam CFSdiinginkan.

     – Dapat digunakan dalam kombinasi dengan itraconazole atauketoconazole.

     – Dosis yang digunakan adalah 15 mg/kg dua kali sehari, secaralisan.

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    38/44

    E. Ketoconazole 

     –

    Ketoconazole digunakan secara lisan pada dosis20-30 mg/kg dua kali sehari selama 2 sampai 6

    minggu dan dapat digunakan dalam hubungannya

    dengan obat lain antijamur.

     – Obat ini didistribusikan secara luas untuk jaringantapi sangat terikat dan tidak signifikan menembus

    ke dalam cairan cerebrospinal atau okular.

     –

    Ketoconazole dianggap kurang aktif danberpotensi lebih beracun dari flukonazol dan

    itracona

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    39/44

    Otomikosis Akibat Aspergillus niger

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    40/44

    Aspergillosis

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    41/44

    Aspergillosis 

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    42/44

    Aspergillosis 

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    43/44

    Aspergillosis 

  • 8/13/2019 Aspergillus Sp 2012-2013

    44/44

    SEKIAN DAN TERIMAKASIH