2015 Asam Amino Dan Protein
-
Upload
uswatun-hasanah-dini -
Category
Documents
-
view
227 -
download
0
description
Transcript of 2015 Asam Amino Dan Protein
Asam amino dan Protein
dr. Muhammad In’am Ilmiawan, M.Biomed
2014Fakultas Kedokteran Universitas
Tanjungpura
Lokasi Protein di Tubuh
• Plasma darah:– Enzim, hormon polipeptida– Produk proses degradasi
• Cairan transeluler – Urin, CSF, sinovial, pleura dan saliva, – Umumnya berasal dari plasma darah (transudasi)
• Perubahan protein (di darah & cairan tubuh):– Proses penyakit– Perubahan sintesis; distribusi; katabolisme; pembersihan;
genetik– Dapat membantu diagnosis
Protein plasma
• Protein plasma darah: 60-80g/L
• Umumnya sintesis di hati• Imunoglobulin (antibodi) disintesis sel sistem
limforetikuler• Protein permukaan, disintesis banyak tipe sel
Peran protein plasma darah
• Transpor zat dalam darah: Hormon (tiroksin, kortisol); logam (kalsium, besi, tembaga); bilirubin dan obat ttt
• Respon imunologi terhadap infeksi• Pengendalian distribusi cairan ekstraseluler• Pembekuan darah, fibrinolisis• Metabolisme antara (hormon, enzim, represor,
inhibitor)• Struktur sel dan jaringan (protein kontraktil,fibrosa
dan keratin)• Terlibat dalam perbaikan sel
Pemisahan protein serum: Metode Elektroforesis
• Asam amino protein: muatan (+) & (-) • Larutan di letakkan di medan listrik pada pH
tertentu (pH 8,6)• Masing-masing protein bergerak dengan
kecapatan berbeda menuju kutub (+) sesuai total muatan negatifnya
• Alfa 1 globulin: alfa-1 antitripsin, alfa-lipoprotein,alfa 1-asam glikoprotein
• Alfa 2 globulin: seruloplasmin, haptoglobin, alfa 2 -makroglobulin
• Beta globulin: beta-lipoprotein, transferin, komplemen C3, fibrinogen (plasma)
• Gamma globulin: imunoglobulin, C reactive protein (CRP)
Protein total serum
• Bagian dari pemeriksaan elektroforesis/uji faal hati
• Perubahan konsentrasi satu protein akan ditutup oleh protein lain (konpensatori)
Hipoproteinemia• Hemodilusi; water overload, sampel darah
diambil dari vena proksimal dari jalur infus• Hipoalbuminemia• Hipogammaglobulinemia
Albumin
• Berat molekul 40000-60000• Protein terbesar di plasma (30-55g/L)• Total di tubuh 3-5 g/Kg (250-350 g pada BB 70
kg)• 35-40% di intravaskuler dan sisanya di
ekstravaskuler
Albumin
FUNGSI• Mengatur tekanan onkotik plasma• Mengatur distribusi cairan intravaskuler dan
ekstravaskuler• Pembawa zat di plasma (kalsium, magnesium,
hormon tiroid, bilirubin tidak terkonjugasi, asam lemak, obat)
• Sintesis di hati: 200mg/kg/hari ~10-18 g/hari pada dewasa 70kg
Laju sintesis dipengaruhi• Tekanan onkotik cairan ekstraseluler hepar• Suplai asam amino• Kadar kortisol plasma• Steroid anabolik• Tiroksin (meningkatkan sintesis dan katabolisme
albumin)
• Keadaan normal: 20% kapasistas sintesis hati• Waktu paruh plasma 21 hari• Degradasi protein: di semua sel tubuh
Faktor yang mempengaruhi kadar albumin plasma
Perubahan: • Sintesis• Metabolisme (laju katabolisme) • Distribusi dan jumlah cairan tubuh• Permeabilitas kapiler• Aliran balik limfatik• Pembuangan (nefrosis, enteropati,
perdarahan, luka bakar, dll)
Analbuminemia• inborn error of metabolism• Gangguan sintesis albumin• Gejala klinis ringan, edema ringan
Protein-losing enteropathy• Albumin & globulin terbuang di usus• Ulkus (ulkus peptik, kolitis ulseratif, keganasan usus)• Obstruksi limfatik• Limfangiektasia intestinal
Dampak hipoalbuminemia
• Edema• Penurunan kadar zat yang diikat albumin (misal
hipokalsemia)• Penurunan bilirubin terikat protein • Penurunan kadar obat• Peningkatan bilirubin bebas di plasma, deposisi di
otak (kernikterus/jaundice)
edema kernikterus
Alfa 1-antitripsin
• Berat molekul 50000• Terdistribusi ke cairan ekstraseluler• Meningkat pada respon fase akut • Fungsi: Inhibitor protease
Kadar Alfa1-globulin turun (pita hilang/berkurang)
Penyebab• Inborn error of metabolism• Peningkatan pembuangan protein (sindrom
nefrotik, protein-losing enteropathy)• Kelainan kongenital
– Kelainan alel gen alfa1 antitripsin– Alel abnormal, disebut null (tidak ada sintesis protein) dan Z
(protein tidak dapat disekresikan, akumulasi di hati)– Individu homozigot alel null emfisema paru– PiZZ fenotip: predisposisi kerusakan hati (hepatitis, sirosis)
Faecal alfa1-antitripsin
• Diekskresikan di usus jika ada kelainan• Utuh dalam feses (tidak didegradasi oleh
protease usus)• Indikasi kebocoran protein di usus (protein -
losing enteropathy).
Alfa2-makroglobulin
• Berat molekul 900.000• Inhibitor protease• Meningkat di plasma: sintesis meningkat,
retensi di glomerulus (sindrom nefrotik)
Haptoglobin
• Fungsi mengikat hemoglobin di intravaskuler (pada hemolisis)
• Menyalurkan ke sistem retikuloendotelial (katabolisme Hb)
• Kadar tinggi di plasma: respon fase akut• Kadar turun: hemolisis luas atau perdarahan di
jaringan (penggunaan meningkat)
Seruloplasmin
• Berkompleks dengan tembaga di darah• Memiliki aktivitas oksidase (oksidasi Fe2+
sebelum membentuk hemoglobin)• Konsentrasi di plasma meningkat: respon fase
akut, Ibu hamil dan kontrasepsi oral • Kadar di plasma turun: Wilson's disease dan
malnutrisi
Wilson's disease
• Inborn error of copper metabolismDeposisi tembaga di• hati (sirosis)• otak (degenerasi ganglia basal)• kornea (Kayser Fleischer rings)• tubulus proksimal ginjal (Fanconi syndrome)
Beta2 mikroglobulin
• Berat molekul 120.000• Komponen komplek HLA (human leukocyte
antigen) di permukaan sel berinti• Dihasilkan sel limfoid dan mieloid• Dikeluarkan dari tubuh melalui filtrasi glomerulus• Di tubulus proksimal ginjal direabsorbsi dan
didegradasi oleh lisosom• Kadar meningkat : Keganasan sel penghasil
(mieloma), gangguan ginjal (GFR menurun)
Imunoglobulin
• Merupakan antibodi: Ig G, IG A, Ig M, Ig D, Ig E• Berada di fraksi gamma globulin, kadang di
alfa1 dan beta globulin• Fungsi: sistem imun, mengenali antigen • Dihasilkan sel plasma di sumsum tulang dan
jaringan limfatik
Respon fase akut
• Muncul pada: trauma, infark dan keganasan sertainfeksi
• Respon inflamasi• Meningkatkan konsentrasi protein di darah &
jaringan